Niat Puasa Dzulhijjah (Arab, Latin, Arti) & Keutamaannya

Balitteknologikaret.co.id – Bulan Dzulhijjah merupakan salah satu bulan mulia di mana ibadah haji dilaksanakan pada waktu ini. Tepatnya pada tanggal 10 Dzulhijjah setiap tahunnya. Amalan lainnya yang juga dikerjakan di bulan tersebut adalah puasa Dzulhijjah. Tahukah Anda bagaimana niat puasa Dzulhijjah?

Amalan puasa tersebut dilaksanakan pada tanggal 1 sampai 9 Dzulhijjah. Ibadah ini termasuk yang dianjurkan oleh Nabi Muhammad SAW. Oleh karena itu, banyak di antara umat muslim yang menunaikannya sebelum tanggal 10 Dzulhijjah atau bertepatan dengan Hari Raya Idul Adha.

Cara pelaksanaan puasanya sama dengan puasa wajib, yaitu menahan hawa nafsu dari mulai terbit fajar hingga terbenam matahari pada waktu magrib. Bagi Anda yang masih keliru dengan amalan yang satu ini seperti niat dan tata caranya, silakan ikuti penjelasan berikut.

Apa Itu Puasa Dzulhijjah?

Apa Itu Puasa Dzulhijjah

Puasa berikut ini adalah ibadah yang dilaksanakan pada 10 hari pertama bulan Dzulhijjah. Pelaksanaannya mulai dari tanggal 1 sampai 9, namun ada juga beberapa orang yang mengerjakannya di tanggal 8 (Puasa Tarwiyah) dan tanggal 9 (Puasa Arafah).

Dalam pelaksanaannya, bagi orang ingin mengganti atau meng-qadha puasa di hari tersebut boleh menggunakan niat qadha dan tetap mendapatkan dua pahala. Pahala yang didapatkan adalah pahala puasa Ramadhan dan pahala puasa Dzulhijjah.

Bacaan Niat Puasa Dzulhijjah

Bacaan Niat Puasa Dzulhijjah

Sebelum melaksanakan puasa, tentunya harus diawali dengan niat. Baik niat di dalam hati maupun niat yang dilafazkan dengan lisan. Alasannya adalah niat termasuk ke dalam rukun dalam ibadah puasa. Lafaz niat puasa tersebut adalah sebagai berikut.

1. Niat Puasa Dzulhijjah

نَوَيْتُ صَوْمَ هٰذَا اليَوْمِ عَنْ أَدَاءِ شَهْرِ ذِيْ الْحِجَّةِ سُنَّةً لِلّٰهِ تَعَالَى

“Nawaitu shauma hadzal yaumi ‘an adaa’i syahri Dzilhijjah sunnatan lillaahi ta’aalaa”

Artinya:

Saya niat puasa sunnah di bulan Dzulhijjah hari ini karena Allah Ta’ala.

2. Niat Puasa Tarwiyah

نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ يَوْمِ التَّرْوِيَةِ لِلهِ تَعَالَى

“Nawaitu shauma ghadin ‘an adaai sunnati yaumit Tarwiyyati lillaahi ta’aalaa”.

Artinya:

Aku niat puasa sunnah Tarwiyah besok hari karena Allah.

3. Niat Puasa Arafah

نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ يَوْمِ عَرَفَةَ لِلهِ تَعَالَى

“Nawaitu shauma ghadin ‘an adaa i sunnati Arofah Lillaahi Ta’aalaa”.

Artinya:

Aku niat puasa sunnah Arafah besok hari karena Allah.

Waktu yang Tepat Pelaksanaan Puasa Dzulhijjah

Waktu yang Tepat Pelaksanaan Puasa Dzulhijjah

Untuk sebagian umat muslim yang masih bingung dengan waktu pelaksanaan puasa ini, Anda bisa melakukannya pada tanggal 1 hingga 9 Dzulhijjah. Meskipun dinamakan puasa pada 10 hari pertama, namun menunaikannya pada tanggal 10 adalah haram hukumnya.

Hal ini disebabkan oleh tanggal 10 Dzulhijjah adalah Hari Raya Idul Adha dan merupakan waktu haram untuk berpuasa. Jadi cukup berpuasa sampai tanggal yang sudah ditentukan tersebut. Apabila keberatan mulai dari tanggal 1, bisa mengerjakannya pada tanggal 8 (Puasa Tarwiyah) dan 9 (Puasa Arafah) saja.

Kemudian bagi umat muslim yang mempunyai hutang puasa di bulan Ramadhan dan ingin meng-qadha, maka bisa memanfaatkan waktu ini sebagai momen mengganti puasa. Nantinya akan mendapatkan dua pahala sekaligus yaitu pahala puasa wajib yang diganti dan pahala puasa sunnah.

Tata Cara Puasa Dzulhijjah

Tata Cara Puasa Dzulhijjah

Setelah mengetahui dan menghafat niat puasa Dzulhijjah, kini bisa diamalkan tata cara pelaksanaan puasa tersebut. Pada dasarnya cara melaksanakan puasa ini sama dengan puasa Ramadhan atau puasa wajib. Dimulai dari niat dan diakhiri dengan berbuka di waktu magrib.

Niat tersebut dilafazkan di dalam hati pada waktu sahur, kemudian diikuti dengan imsak atau menahan dari mulai terbit fajar hingga terbenam matahari (magrib). Seluruh rukun, ketentuan hingga syarat sah puasanya sama dengan puasa wajib.

Oleh karena itu, bagi umat muslim yang ingin mengamalkannya sangat dianjurkan, karena bisa dijadikan sebagai amal ibadah dan tambahan pahala untuk bekal amal di hari akhir. Kemudian puasa Dzulhijjah dianggap sebagai tanda untuk menyambut hari kemenangan yaitu Idul Adha dan pelaksanaan haji.

Keutamaan dan Manfaat Puasa Dzulhijjah

Keutamaan dan Manfaat Puasa Dzulhijjah

Meskipun termasuk ke dalam puasa sunnah, amalan yang satu ini juga mempunyai keutamaan dan manfaat yang sangat mulia. Rasulullah SAW juga sangat menganjurkan puasa ini untuk ditunaikan. Di antara manfaat tersebut bisa disimak dalam penjelasan di bawah ini.

1. Mendapatkan Pahala yang Berlipat Ganda

Keutamaan dan manfaat utama dari puasa Dzulhijjah adalah pahala yang berlipat ganda. Hal ini pernah disampaikan oleh Rasulullah SAW dalam sebuah hadist-nya yang menyatakan bahwa tidak ada hari beribadah yang baik selain 10 hari pertama bulan Dzulhijjah.

Satu hari berpuasa di bulan Dzulhijjah sama dengan satu tahun berpuasa. Begitu besar pahala yang bisa didapatkan dari amalan tersebut. Apabila masih mempunyai kesempatan untuk menunaikan puasa Dzulhijjah, maka tidak ada salahnya untuk memanfaatkan waktu tersebut.

Momen langka seperti ini yang hanya didapatkan satu kali dalam setahun pastinya harus dimanfaatkan. Tidak hanya untuk beribadah saja, namun umat muslim juga dapat memohon ampunan dan meminta apapun kepada Allah SWT.

2. Menghapus Dosa yang Telah Lalu

Manfaat selanjutnya adalah mampu menghapus dosa-dosa yang telah berlalu. Dosa tersebut adalah dosa yang pernah dilakukan dalam kurun waktu dua tahun. Keutamaan ini juga disebutkan dalam hadist Rasulullah yang diriwayatkan oleh Muslim.

Hadist tersebut menyatakan bahwa puasa Arafah di bulan Dzulhijjah mampu menghapus dosa yang telah diperbuat selama 1 tahun terakhir dan 1 tahun yang akan datang. Dengan demikian, sangatlah rugi jika tidak memanfaatkan kesempatan ini untuk berpuasa.

Dengan demikian kesempatan untuk bertaubat dan menghapus dosa sangat terbuka lebar. Maka sangat merugi orang-orang yang mengabaikan kesempatan ini untuk menghapus dosa-dosa yang sudah diperbuat pada tahun berikutnya dan tahun sebelumnya.

3. Bebas dari Siksa Api Neraka

Tidak hanya mendapatkan pahala dan menghapus dosa saja, puasa Dzulhijjah juga bisa menolong orang yang menunaikannya untuk bebas dari api neraka. Seperti yang sudah dijelaskan dalam sebuah hadist Rasulullah SAW yang diriwayatkan oleh Muslim.

Pada hadist tersebut Rasulullah menyampaikan bahwa tidak ada hari di mana Allah membebaskan hambanya dari api neraka lebih baik dari hari Arafah. Oleh karena itu, momen seperti inilah yang bisa dimanfaatkan sebagai ajang untuk menghapus dosa dan meraih surga Allah SWT.

Tentunya agar bisa selamat dari api neraka, ibadah puasa ini juga harus diiringi dengan doa dan keikhlasan dalam menunaikannya. Dengan begitu, Allah bisa mengampuni dosa dan mengabulkan segala permintaan sehingga dimudahkan jalannya untuk masuk surga.

Kemuliaan Bulan Dzulhijjah

Kemuliaan Bulan Dzulhijjah

Bulan Dzulhijjah termasuk salah satu bulan paling mulia dalam kalender Hijriah. Bulan ini terkenal dengan dilangsungkannya ibadah haji dan Hari Raya Idul Adha. Pada 10 hari pertamanya, umat muslim dianjurkan untuk banyak beribadah seperti shalat sunnah, puasa, zikir, dan membaca Al-Quran.

Dalam beberapa hadist, Rasulullah SAW pernah menyebutkan bahwa pada sepuluh hari pertama bulan Dzulhijjah dianjurkan untuk menambah amal ibadah seperti yang sudah disebutkan di atas. Keistimewaan sepuluh hari pertama ini adalah banyak sekali ibadah utama dengan pahala yang besar.

Seperti ibadah dengan niat puasa Dzulhijjah, puasa Tarwiyah dan puasa Arafah. Meskipun tidak mempunyai kesempatan untuk ikut beribadah haji, umat muslim lainnya bisa melaksanakan anjuran ibadah tersebut untuk memperbanyak pahala dan meraih keridhaan Allah SWT.

Sedangkan bagi orang sedang menunaikan ibadah haji, puasa tersebut makruh untuk dilaksanakan. oleh karena itu, cukup dengan memperbanyak doa dan zikir mengingat Allah sebagai ibadah tambahannya.

Mengamalkan niat puasa Dzulhijjah tersebut adalah salah satu kewajiban. Hal ini disebabkan oleh niat adalah rukun puasa yang paling utama sehingga perlu diucapkan meskipun hanya dalam hati saja. Jangan sampai pahala puasa hilang hanya karena lupa mengucapkan niat.

Baca juga niat puasa lainnya pada artikel berikut :