Marketing Communication : Penjelasan, Jenis, Strategi, dan Contoh

Balitteknologikaret.co.id – Marketing Communication menjadi istilah yang sangat populer di kalangan para pebisnis dan akademisi. Bisnis yang terus berkembang menuntut adanya perubahan dari berbagai sisi yang sejalan dengan kebutuhan pasar. Komunikasi dalam pemasaran (Marketing Communication) pun mendapati posisi strategis untuk dioptimalkan.

Marketing Communication mau tidak mau harus dikuasai oleh para pebisnis agar bisnis yang dijalankan mampu survive dan memenangkan persaingan. Begitupun halnya bagi para akademisi, penguasaan atas Marketing Communication juga menjadi sebuah keharusan.

Apa itu Marketing Communication?

Apa itu Marketing Communication

Sebelum kita membahas lebih jauh tentang Marketing Comunication, terlebih dahulu kita akan mengulas masing-masing kata dari keduanya. Marketing Comunication berasal dari Bahasa Inggris yang berarti Komunikasi dalam Pemasaran.

Mengenal Istilah Marketing

Marketing berasal dari bahasa Inggris yang berarti Pemasaran. Sering sekali kita mendefenisikan pemasaran sebagai aktivitas penjualan semata. Pandangan ini jelas keliru, ya.

Pemasaran merupakan ruang lingkup yang lebih luas dalam aktivitas bisnis. Pemasaran dalam Wikipedia Bahasa Indonesia, diartikan sebagai suatu rangkaian aktivitas yang kompleks.

Aktivitas tersebut terdiri dari proses produksi (menciptakan), mengkomunikasikan, kemudian menyampaikan, dilanjut dengan saling mempertukarkan tawaran yang dianggap bernilai bagi para pelanggan, mitra ataupun masyarakat umum.

Aktivitas pemasaran dimulai dengan mengidentifikasi apa saja kebutuhan (needs) manusia. Kebutuhan ini yang kemudian bisa bertumbuh menjadi keinginan (wants) manusia.

Misalkan manusia membutuhkan air untuk memenuhi kebutuhan dahaga, serta kebutuhan lainnya. Apabila ada segelas air yang disediakan maka kebutuhan dahaganya pun akan terpenuhi.

Tetapi pada kondisi ini manusia dianggap tidak hanya mau memenuhi kebutuhannya tetapi juga karena ingin memenuhi keinginannya. Kebutuhan yang kemudian berubah menjadi keinginan. Dicontohkan dengan: manusia butuh air, tapi manusia juga punya keinginan untuk minum air yang bersih, jernih, memiliki rasa yang beragam, dingin atau hangat, ada toping atau pun yang lainnya.

Proses untuk memenuhi kebutuhan serta keinginan manusia inilah, yang menjadi dasar munculnya konsep pemasaran. Aktivitas menghasilkan produk, penetapan harga dan pengiriman produk serta mempromosikan produk, hingga layanan purnajual menjadi aktivitas inti dari pemasaran.

Seseorang yang bekerja pada bidang pemasaran (marketing) disebut pemasar (marketer). Marketer harus memiliki pengetahuan terkait konsep serta prinsip pemasaran sehingga kegiatan pemasaran bisa dicapai sesuai dengan pemenuhan kebutuhan serta keinginan manusia, yakni sebagai pihak konsumen yang disasar.

Marketing pada praktiknya mengharuskan perusahaan untuk mampu menyesuaikan produk yang dihasilkannya untuk menjadi keunggulan pasar. Marketing biasanya akan berkutat pada 3 strategi, yaitu diferensiasi produk, pemimpin harga dan strategi fokus.

Mengenal Istilah Communication

Communication berasal dari bahasa Inggris yang artinya komunikasi. Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia, Komunikasi berarti pengiriman, penerimaan sebuah pesan, ide, gagasan ataupun berita diantara dua orang/pihak ataupun lebih, hingga pesan yang dimaksudkan dapat dimengerti dan dipahami. Komunikasi menggambarkan tentang adanya hubungan maupun kontak diantara 2 orang atau 2 pihak.

Komunikasi bisa berbentuk verbal maupun non-verbal. Menurut Wikipedia Bahasa Indonesia, komunikasi verbal dilakukan dengan bahasa lisan.

Sedangkan komunikasi non-verbal dilakukan dengan gerak-gerik tubuh, mimik wajah dan lainnya untuk menunjukkan sikap tertentu. Contoh komunikasi non-verbal ialah menggelengkap kepala, tersenyum, ataupun dengan mengangkat bahu serta mengerutkan kening.

Mengenal Istilah Marketing Communication

Marketing Comunication atau yang sering disebut “MC; Marcom; Marcomm” telah menjadi primadona pembahasan di kalangan para pebisnis handal. Marketing Communication sendiri telah di defenisikan oleh banyak tokoh manajemen, diantaranya:

  • Kotler dan Amstrong pada Tahun 2008. Menyatakan bahwa marketing communication merupakan paduan spesifik dari iklan, ditambah promosi penjualan, membangun hubungan dengan konsumen dan masyarakat, bagaimana penjualan personal serta sarana pemasaran langsung yang dapat digunakan perusahaan dalam mengkomunikasikan nilai pelanggan dengan cara persuasif serta membangun hubungan pelanggan.
  • Tjiptono pada Tahun 1995. Menyatakan bahwa marketing communication merupakan aktivitas pemasaran yang senantiasa berusaha menyebarkan informasi, mempersuasi atau mempengaruhi (membujuk), serta mengingatkan konsumen yang menjadi target pasar tentang perusahaan dan produk yang dihadilkannya nya agar tetap bersedia menerima dan membeli serta menjadi loyal pada produk yang sudah ditawarkan kepada perusahaan yang bersangkutan.
  • Morrisan. Mengartikan marketing communication sebagai suatu proses pengembangan atas hubungan dengan konsumen. Hal ini dilakukan dengan cara mengamati semua kebutuhan dan keinginan si konsumen dilanjutkan dengan mengadakan pengembangan suatu produk untuk memenuhi kebutuhan si konsumen. Kemudian menawarkan harga (price) lalu melakukan distribusi agar tersedia di lokasi (place) yang akan menjadi pasar dari produk yang bersangkutan.

Disimpulkan bahwa pengertian dari marketing communication ialah semua aktivitas pemasaran.  Dimulai dari pembuatan konsep modifikasi untuk suatu produk baru sampai memberikan layanan purnajual setelah adanya penjualan (after sales) kepada konsumen. Hasilnya akan meningkatkan konversi penjualan serta meningkatkan keuntungan (profit) dari perusahaan.

Marketing communication merupakan suatu proses perencanaan lalu menjalankan konsep perencanaan. Menjalankan penetapan harga, melakukan promosi, serta distribusi sejumlah produk (barang atau jasa). Tujuannya untuk menciptakan pertukaran yang akan memuaskan tujuan individu maupun organisasi.

Marketing Communication Kunci Sukses Bisnis Anda

Marketing Communication Kunci Sukses Bisnis Anda

Era VUCA (yakni Volatility, Uncertainty, Complexity, Ambiguity) menyebabkan para pebisnis pun harus bisa memutar isi kepalanya untuk segera menemukan ide. Hal ini disebabkan kondisi dunia berubah dengan cepat, bergejolak, labil serta tidak terduga (defenisi Volality).

Masa depan yang penuh dengan serba ketidakpastian (Uncertainly). Kini sejarah dan pengalaman di masa lalu sudah tidak lagi relevan untuk memprediksi probabilitas atas sesuatu yang mungkin akan terjadi.

Complexity diartikan dengan dunia modern dianggap lebih kompleks dari era sebelumnya. Masalah dan akibat lebih berlapis, berjalin berkelindan, dan saling memengaruhi. Situasi eksternal yang dihadapi para pemimpin bisnis semakin rumit.

Ambiguity, menunjukkan bahwa lingkungan bisnis era sekarang semakin membingungkan, sering tidak jelas, serta sulit dipahami. Setiap situasi yang terjadi mampu menimbulkan banyak penafsiran serta persepsi.

Nah, VUCA merupakan tantangan yang mau tidak mau harus dihadapi setiap pebisnis. Kondisi yang menyangkut pergeseran pasar, disrupsi, adanya perubahan perilaku konsumen, dan kondisi persaingan bisnis yang terus semakin ketat.

Dalam menyelesaikan permasalahan ini, banyak pebisnis yang menyoroti teknik Marketing yang mereka miliki. Salah satunya dari sisi Marketing Communication. Hampir disemua industri ikut menerapkan perubahan Marketing Communication yang selaras VUCA.

Misalkan, toko offline, gerai klontong bahkan hypermarket menerapkan digital akses untuk bisa menjangkau konsumennya. Mulai dari promosi, pembelian, hingga pendistribusian. Hal ini terjadi karena VUCA menuntut kondisi setiap transaksi yang harus cepat.

Agar sukses menarik minat pasar sehingga membeli produk yang bisnis kita tawarkan, tentunya harus  dipromosikan dengan baik dan tepat sasaran. Promosi tidak boleh hanya dilakukan lewat iklan saja, namun ada banyak cara. Diantaranya branding, pengemasan yang unik, presentasi sales, (misal endorse) pemasaran langsung, aktivitas online, sponsorship dan lainnya.

Sukses Marketing Communication

Sukses marketing communication, artinya perusahaan sukses menyampaikan pesan pemasarannya kepada target pasar. Maka terlebih dahulu harus diketahui apa saja yang menjadi kebutuhan atau dari target pasar kita. Lalu kemudian, kita menetapkan solusi berupa tawaran produk untuk memenuhi kebutuhan pangsa pasar atau menyelesaikan masalah mereka.

Sebagai contoh: iklan detergen, tidak menjual harga atau bersih semata. Namun, iklan detergen banyak yang menjual “bersih sekali kucek” atau “tahan wangi hingga 7 hari”.

Artinya, pebisnis detergen tersebut menawarkan solusi kepada pangsa pasar (konsumen). Apabila konsumen membeli produk merek, maka masalah mereka tentang noda membandel dan bau apek pada pakaian akan tuntas.

Hal terpenting dari sukses Marketing Communication ialah tentang cara pemasaran kepada konsumen sebagai target pasar. Sebab konsep ini punya kemungkinan untuk gagal jika pemilihan metode pemasaran yang ditetapkan tidak sesuai.

Apabila metode pemasarannya sesuai, maka kita sebagai pebisnis bukan hanya dapat meningkatkan omzet penjualan produk. Namun, juga akan mampu mendapatkan pelanggan setia (loyal) yang kembali lagi (repeat buying) untuk membeli produk kita.

Marketing communication sangat perlu diupayakan, sebab konsep ini akan terlihat hasilnya setelah penerapannya dalam jangka waktu yang cukup lama. Oleh karena itu, pengupayaan strategi komunikasi pemasaran pun dalam jangka panjang.

Sukses Marketing Communication Dengan Konsep Yang Tepat

Konsep yang harus dibangun pada diri seorang pebisnis agar Marketing Communication sukses, ialah sebagai berikut:

Marketing Communication Sebagai Brand Awareness

Baik perusahaan baru maupun perusahaan lama, brand awareness tentu sangatlah penting. Meningkatkan brand awareness, dapat dilakukan dengan banyak cara salah satunya ialah dengan marketing communication.

Tujuannya ialah agar masyarakat menyadari kehadiran sebuah brand/merk, dari bisnis kita. Sehingga menarik pelanggan baru, kemudian meningkatkan nilai jual produk, akhirnya terbentuklah kepercayaan masyarakat pada brand yang kita miliki.

Marketing Communication Sebagai Pengubah Persepsi Masyarakat

Tak jarang terjadi kesalah pahaman di tengah-tengah masyarakat terkait suatu produk ataupun layanan dari satu perusahaan. Adanya marketing communication nantinya akan dapat membantu mengubah dari persepsi masyarakat terkait kesalahpahaman tersebut.

Misalkan produk A di-isukan telah merusak lingkungan dan ini adalah kesalahpahaman. Dengan adanya iklan lewat endorse yang dilakukan oleh public figure yang terpercaya untuk menjelaskan kebenarannya. Maka hal ini bisa mengubah persepsi masyarakat.

Marketing Communication Sebagai Langkah Jitu Mendapatkan Pelanggan Setia

Marketing Communication tidak hanya mampu menarik konsumen baru. Dengan Marketing Communication juga berpotensi besar membuat konsumen yang sudah pernah membeli produk kita, akan datang kembali untuk membeli lagi.

Umumnya hal ini menggunakan iklan bersifat persuasif. Iklan yang menjelaskan tentang kelebihan serta manfaat yang jauh lebih besar dibanding produk yang dijual milik kompetitor kita.

Proses Penerapan Marketing Communication

Proses Penerapan Marketing Communication

Marketing communication pada dasarnya merupakan tindakan yang terdiri dari perencanaan segmentasi, pengontrolan (controlling) serta positioning. Untuk dapat mempromosikan produk sebagaimana sasaran dan tujuannya.

Berikut ini proses penerapan dari marketing communication:

  1. Sumber (Source). Merupakan sumber pesan yang nantinya bisa menentukan arah tujuan dari komunikasi, ditetapkan sebagai sasaran komunikasi. Di sisi lain pemasaran merupakan cara tercepat dimana bertujuan untuk mengkampanyekan iklan. Hingga promosi yang mengarahkan konten kampanye tersebut melalui segmen yang ingin disasar
  2. Proses Enconding. Merupakan sistem persandian, memiliki suatu kode yang dalam penyampaiannya telah menjadi sebuah pesan. Agensi iklan biasanya akan merancang pesan yang akan disandikan dalam bentuk suatu iklan. Kemudian pesan disandikan oleh wiraniaga (sales atau aktor) dalam bentuk promosi atau presentasi penjualan.
  3. Pengiriman (Tranmission). Merupakan hasil dari proses dimana sebuah pesan yang telah dikirimkan melalui media diharapkan bisa menjangkau audiens dengan tepat sasaran. Adapun penyebaran komunikasi ini untuk pemasaran dapat dilakukan melalui youtube, Instagram, Facebook dan media sosial lainnya, televisi serta media massa.
  4. Umpan balik (feedback). Tahapan ini mengukur ada atau tidaknya suatu efektivitas komunikasi terkait pemasaran pada konsumen sebagai informannya. Misal testimoni konsumen.
  5. Proses Decoding. Penerima pesan akhir harus bisa memahami atas dua pertanyaan utama. Pertama: “apakah konsumen memahami pesan sama seperti yang diinginkan oleh pengiklan?” dan “apakah pesan telah berdampak positif pada sikap ataupun perilaku konsumen?”

Strategi Marketing Communication

Agar terjadi peningkatan keberhasilan dalam penerapan marketing communication, beberapa strategi yang bisa dilakukan sebagai berikut:

  • Kenali, pelajari dan pahami target pasar; (sisi demografis, sosiokultural, geografis, hingga psikografis)
  • Tentukan apa Unique Selling Point milik anda. Atau dalam bahasa lain Core Business milik anda. Lakukan melalui riset terhadap para kompetitor.
  • Harus tetap konsisten, sesuai dengan pesan nama atau brand usaha kita.
  • Sesuaikan gaya komunikasi dan bahasa, dengan target pasar (segmentasi)
  • Sesuaikan saluran pemasaran (marketing) dengan target pasar (segmentasi)

Disimpulkan berdasarkan uraian sebelumnya, bahwa marketing communication merupakan suatu cara komunikasi pebisnis atau pun perusahaan kepada target pasar. Dengan aktivitas mempromosikan layanan juga produk yang dijual agar brand atau merk semakin dikenal luas, akhirnya meningkatkan nilai jual.

Bentuk Marketing Communication

Kotler dan Amstrong berpendapat bahwa terdapat beberapa bentuk yang berasal dari marketing communication yakni sebagai berikut:

  • Iklan (Advertising). Bentuk untuk mengembangkan kualitas dengan promosi yang menarik agar dapat menarik dan meningkatkan daya beli konsumen. Iklan memiliki potensi besar untuk menarik perhatian, apalagi terdapat kata-kata edukasi di dalamnya. Sehingga menjadi nilai lebih dari suatu  produk yang sedang atau akan ditawarkan kepada para konsumen.
  • Promosi penjualan (Sales Promotion). Umumnya berbentuk pemberian promo atau pun diskon dalam jangka waktu singkat, sehingga dapat merangsang dan menarik perhatian lebih besar dari para konsumen. Contoh: Beli 1 Gratis 1.
  • Penjualan secara Pribadi (Personal Selling). Biasanya berbentuk tindakan penawaran secara personal. Biasanya dilakukan pendekatan secara personal, agar dapat meningkatkan daya beli konsumen. Marketing communication harus jeli dan tepat dalam melakukan promosi berbentuk Personal Selling.
  • Pemasaran Langsung (Direct Marketing). Memiliki hubungan langsung (direct) dengan para konsumen atau yang sering kita kenal dengan istilah “door to door”.

FAQ

Perlukah Marketing Communication pada UMKM?

Berdasarkan Undang-Undang No. 20 Tahun 2008 UMKM didefenisikan sebagai Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah. Merupakan bisnis yang dijalankan oleh individu, industri rumah tangga, atau badan usaha dengan ukuran kecil. Penggolongan ini dilakukan dengan melihat batasan omzet tiap tahun, berapa jumlah kekayaan ataupun aset, serta berapa jumlah karyawan yang dimiliki.

UMKM merupakan salah satu elemen penggerak perekonomian nasional. Selain itu UMKM juga merupakan jenis klasifikasi bisnis masa kini, yang mengedepankan efektifitas dan efisiensi.

Pada era yang penuh persaingan saat ini maka penerapan Marketing Communication menjadi salah satu kunci utama keberhasilan usaha. Misalnya keberhasilan atas target penjualan dan target pengenalan merk/brand jelas tidak lepas dari kualitas Marketing Communication.

Berbagai aspek terkait promosi atas produk mulai dari perencanaan pemasaran disesuaikan dengan target penjualan dan penganggaran/budget. Ditambah perencanaan strategi promosi baik online maupun offline sampai pada mekanisme kerja sama dengan pihak ketiga (misal EO dan Agency). Semuanya harus disiapkan oleh Tim bagian Marketing Communication.

Oleh karena itu sebuah perusahaan dikatakan dapat survive serta dapat terus berkembang apabila memiliki Marketing Communication yang handal. Disertai skill teknis dan konseptual serta analitis yang memadai dari tim yang dimiliki.

UMKM merupakan jenis usaha, dan memiliki saingan yang sangat banyak. Termasuk perusahaan-perusahaan raksana. Oleh karena UMKM harus memiliki Marketing Communication yang mantap agar UMKM tersebut bisa bertahan.

UMKM harus mampu mengejar perubahan gaya pemasaran dan berbagai perubahan lainnya, agar target pemasarannya tercapai. Yups, pastinya hal itu terjawab dengan Marketing Communication.

Apakah Ada Lembaga Yang Menyelenggarakan Pelatihan Marketing Communication?

Ya, tentu saja ada. Salah satu penyenggaranya ialah MARCOMPLUS: Marketing Comunication Consulting. Penyelenggara lainnya ialah CV. Informasi Pelatihan Indonesia dan PT. Golden Regency Consulting Training yang menyediakan Integrated Marketing Communications

Akhir Kata

Marketing Communication memiliki posisi yang sangat strategis dalam menetapkan berhasil atau tidak suatu target bisnis. Buat kamu pebisnis pemula, sangat perlu untuk merumuskan bagaimana Marketing Communication agar tetap bisa survive bahkan lebih berkembang lagi. Era bisnis yang penuh persaingan saat ini mengharuskan Marketing Communication yang kamu miliki juga yang terbaik.