Apa Itu Majas Ironi? Pengertian, Fungsi, Ciri dan Contohnya

Majas atau gaya bahasa merupakan salah satu teknik dalam sastra yang digunakan untuk memperkaya sebuah karya tulis. Termasuk salah satu jenis majas yang akan kita bahas dalam artikel ini yakni tentang apa itu majas ironi lengkap dengan contoh penggunaannya.

Pasalnya majas ironi termasuk ke dalam kategori majas sindiran dan merupakan suatu pernyataan atau ucapan yang menyiratkan makna yang bertentangan dengan apa yang sebenarnya dikatakan atau dengan situasi yang ada.

Untuk itu, berikut kami berikan penjelasan secara lengkap mengenai pengertian, ciri-ciri, fungsi, dan contoh-contoh penggunaan majas ironi.

Apa Itu Majas Ironi?

Apa-Itu-Majas-Ironi?

Majas ironi dapat didefinisikan sebagai suatu majas yang mengungkapkan pernyataan yang sebenarnya bertentangan dengan apa yang dimaksudkan atau situasi yang terjadi.

Menurut KBBI daring, majas ironi merupakan suatu kejadian atau situasi yang bertentangan dengan harapan atau yang seharusnya terjadi, tetapi sudah menjadi suratan takdir.

Dimana dalam penerapannya, majas ini bisa menggunakan ungkapan langsung maupun tidak langsung, tetapi memiliki makna yang bertentangan dengan kenyataan yang mendasarinya.

Selain itu, jenis majas satu ini umumnya juga sering digunakan untuk menyampaikan kritik, sindiran, atau menggambarkan situasi yang kontras antara apa yang dikatakan dan apa yang sebenarnya terjadi.

Biasanya, kebanyakan orang akan kesulitan membedakan antara majas ironi, sinisme, sarkasme, dan satire. Meskipun sama-sama masuk kategori majas sindiran, namun rupanya keempat jenis tersebut mempunyai karakter sindiran yang berbeda lho.

Dimana majas ironi menggunakan kata sindiran secara halus terkait dengan situasi atau kejadian yang bertentangan dengan fakta, supaya seseorang tidak merasa tersinggung.

Sedangkan, sinisme menggunakan sindiran yang lebih kasar dengan mengkritik atau mencemooh sesuatu secara langsung.

Kemudian, sarkasme termasuk metode yang menyatakan sesuatu dengan menggunakan konotasi yang cenderung kasar dan blak-blakan.

Sementara itu, untuk satire sendiri, merupakan gabungan dari majas ironi dan sarkasme yang isinya cenderung mengejek atau menertawakan objek tertentu.

Fungsi Majas Ironi

Fungsi-Majas-Ironi

Selain mengenal definisi tentang apa itu majas ironi, selanjutnya kita juga akan mengeksplorasi tentang sejumlah fungsi dari majas itu sendiri. Diketahui, jenis majas sindiran satu ini memiliki beberapa fungsi, yakni meliputi:

1. Menyampaikan Kritik atau Sindiran

Majas ironi sering digunakan untuk menyampaikan kritik atau sindiran secara halus, karena tidak langsung mengungkapkan apa yang sebenarnya dimaksudkan.

Dengan menggunakan majas ironi, penulis atau pembicara dapat mengungkapkan ketidaksetujuan atau kekecewaan mereka secara tidak langsung.

2. Menyampaikan Humor

Majas ironi juga bisa digunakan untuk menyampaikan kritik atau sindiran yang dikemas secara komedi pada suatu karya sastra maupun dalam percakapan sehari-hari.

Biasanya, pernyataan yang bertentangan dengan situasi yang sebenarnya dapat membuat pembaca atau pendengar tertawa karena adanya kontras antara apa yang dikatakan dan apa yang sebenarnya terjadi.

3. Memperkaya Gaya Bahasa

Selain itu, penggunaan kiasan ini dalam karya tulis atau percakapan sehari-hari juga dapat memperkaya gaya bahasa yang digunakan. Sebab, majas ini memberikan variasi dalam penggunaan bahasa serta menambah dimensi ekspresif dalam komunikasi.

Ciri-ciri Majas Ironi

Sesuai dengan makna dari kata ironi yang merupakan kritik maupun sindiran untuk suatu hal yang tidak seperti kenyataan, maka kiasan satu ini juga memiliki ciri-ciri lain di antaranya:

1. Penyampaian Makna yang Bertentangan

Pernyataan yang disampaikan dalam majas ironi sebenarnya bertentangan dengan apa yang dimaksudkan atau situasi yang terjadi.

Misalnya, ketika seseorang mengatakan, “Bagus sekali cuaca hari ini” – namun kenyataan yang terjadi adalah cuaca sedang hujan.

Atau ketika seseorang mengungkapkan, “Pandai sekali kamu, sehingga nilai di raport merah semua”.

Dimana hal ini dimaksudkan bahwa orang tersebut kurang pintar karena memiliki nilai yang jelek.

Maka dari itu, dengan menggunakan ironi, penulis atau pembicara dapat menyoroti perbedaan antara harapan dan kenyataan.

2. Menyampaikan Pesan yang Lebih Halus

Dalam situasi-situasi sosial atau profesional, penggunaan majas ini dapat membantu menyampaikan pesan atau kritik secara halus tanpa harus secara langsung mengungkapkan pernyataan yang bisa dianggap kasar atau menyinggung.

Contoh: “Kamu sungguh berbakat dalam menunda-nunda pekerjaan”.

Dalam konteks ini, penggunaan ironi dalam kata “berbakat dalam menunda-nunda” untuk menggambarkan bahwa seseorang sebenarnya malas dalam mengerjakan tugas atau pekerjaannya.

3. Pernyataan Tidak Langsung

Majas ironi merujuk pada penggunaan kata atau kalimat yang tidak secara jelas menyatakan apa yang dimaksudkan atau bertentangan dengan makna sebenarnya.

Pernyataan tidak langsung dalam majas ironi bertujuan untuk menyampaikan pesan atau kritik secara halus, tanpa harus secara langsung mengungkapkan maksud sebenarnya.

Hal ini bisa membuat pendengar atau pembaca merasa terheran-heran, terkejut, atau bahkan merasa lucu karena pernyataan yang terdengar bertentangan dengan kenyataan atau harapan.

Oleh karena itu, penggunaan pernyataan tidak langsung dalam majas ironi menjadi salah satu ciri khas yang membedakan majas ini dari gaya bahasa lainnya.

Contoh Penggunaan Majas Ironi

Dengan mengetahui tentang apa itu majas ironi, fungsi, dan ciri-cirinya, maka Anda akan lebih mudah dalam menerapkannya ketika ingin mengungkapkan sebuah kritik atau sindiran terhadap sesuatu.

Namun, pastikan Anda telah memikirkannya secara matang, karena ungkapan ini bisa menarik emosional dari para pembaca maupun pendengar. Mengingat bahwa banyak orang yang tidak suka jika dinilai kurang baik.

Oleh karena itu, berikut ini kami berikan contoh majas ironi beserta dengan penjelasannya:

  1. “Wah, kamu sangat pintar ya, hingga mampu menghancurkan segalanya.”

Ungkapan tersebut, memiliki arti bahwa sebenarnya orang tersebut tidak pintar dan justru merusak segala hal. Namun dikatakan dengan gaya ironi untuk menggambarkan sebaliknya.

  1. “Harum sekali baumu, hingga bunga-bunga di taman layu karena tak mampu bersaing denganmu.”

Pernyataan tersebut menyindir seseorang yang memiliki bau badan tidak enak, sehingga diumpamakan dengan bunga di taman yang awalnya segar menjadi layu.

  1. “Sungguh rapi sekali kamarmu, hingga aku tak bisa membedakan kapal pecah dengan kamarmu saking rapinya.”

Kalimat di atas dimaksudkan bagi orang yang pemalas hingga enggan merapikan kamarnya. Sehingga menggunakan perumpamaan kapal pecah yang bentuk aslinya tidak karuan.

  1. “Kamu memang ahli diet terbaik, khususnya dalam menghabiskan cemilan dan es krim sepanjang malam.”

Pada ungkapan di atas menunjukkan bahwa seseorang tidak menjalankan dietnya dengan baik. Karena justru menghabiskan es krim dan cemilan yang seharusnya dihindari saat diet.

  1. “Suaramu enak sekali didengarkan, hingga sebaiknya tidak perlu bernyanyi lagi.”

Kalimat tersebut dimaksudkan untuk menyindir seseorang yang memiliki suara jelek namun dilakukan secara halus, dengan menyarankan untuk tidak bernyanyi lagi.

Kesimpulan

Secara keseluruhan, beberapa contoh di atas menggambarkan bahwa majas ironi digunakan untuk mengungkapkan kritik maupun pendapat yang tidak sesuai dengan fakta. Namun disampaikan secara halus dan tidak langsung supaya orang tidak tersinggung.

Demikian ulasan lengkap mengenai apa itu majas ironi, fungsi, ciri-ciri, hingga contoh penggunaan kalimatnya. Meskipun begitu, dalam penerapannya penting untuk memperhatikan konteks dan tujuan penggunaan, supaya tidak terdapat salah paham.

Baca Juga: