Asmaul Husna dan Artinya Lengkap 99 dan Cara Mengamalkannya

Balitteknologikaret.co.id – Asmaul husna adalah nama-nama Allah yang sangat baik dan seringkali dijadikan sebagai pengiring doa. Nama-nama terbaik ini menggambarkan sifat-sifat Allah SWT yang sangat mulia. Sebagai seorang muslim, penting untuk mengetahui apa saja nama-nama Allah yang dimaksud beserta artimya.

Penggunaannya bisa dipakai untuk mengharap agar doa dikabulkan oleh Sang Pencipta. Sebetulnya, asma sendiri merupakan bentuk jamak dari kata ism yang berinduk dari assumu, yaitu kata yang artinya ketinggian. Sedangkan husna berarti terbaik yang berasal dari bentuk muannats kata ahsan.

Maka dari itu, ungkapan ini bisa diartikan sebagai nama terbaik dari Dia Yang Maha Tinggi. Jika ingin mengamalkannya dalam bentuk zikir, wirid atau doa, pastikan mengetahui semua nama-nama terbaik tersebut beserta maknanya pada rangkuman di bawah ini!

Pengertian

Pengertian

Dalam Islam, Allah SWT mempunyai nama-nama terbaik yang disandarkan dari sifat-sifat-Nya. Setiap nama tersebut mempunyai makna yang mulia dan mengagungkan kekuasaan-Nya. Pendapat lain menyebutkan bahwa asma Allah artinya nama-nama Allah yang indah.

Karena asmaul berasal dari kata asma yang artinya penyebutan, sedangkan husna berarti indah. Tentunya sifat-sifat Allah SWT yang terkandung dalam nama-nama tersebut tidak dapat ditemukan pada makhluk ciptaan-Nya, karena Allah SWT tidak sama dengan makhluk-Nya.

Pengamalan nama-nama ini bisa dengan menjadikannya sebagai doa sehari-hari atau zikir. Apa pun cara pengamalannya, ada baiknya memahami dulu apa arti dan makna dari setiap nama tersebut.

Jumlah Nama-nama Allah SWT

Jumlah Nama-nama Allah SWT

Masih ada perbedaan pendapat tentang berapa banyak nama-nama terbaik yang Allah SWT miliki. Pendapat yang paling populer adalah yang menyatakan bahwa jumlahnya ada 99. Namun ada juga yang mengatakan bahwa jumlahnya berada pada angka tertentu.

Ada yang mengatakan jumlahnya 100, 1000, bahkan lebih. Pendapat lain mengatakan bahwa nama-nama yang Allah SWT miliki pada dasarnya tidak terbatas. Pasalnya pasti ada nama-nama lain yang mungkin tidak diketahui oleh manusia.

99 Asmaul Husna dan Artinya

99 Asmaul Husna dan Artinya

Jika mengacu pada pendapat populer yang menyatakan bahwa jumlah nama-nama Allah adalah 99, maka daftarnya dapat dilihat pada tabel di bawah ini, tak lupa lengkap dengan arti dan latinnya:

No. Latin Arab Artinya
1 Allah  الله Maha Tuhan. Allah adalah Lafazh / ucapan yang Maha Mulia, Nama bagi Dzat Ilahi yang Maha Suci dan Wajib ada-Nya [Ismu Dzat]
2 Ar Rohmaanu اَلرَّحْمَنُ Maha Pengasih.
3 Ar Rohiimu  اَلرَّحِيْمُ Maha Penyayang.
4 Al Maliku   اَلْمَلِكُ Maha Raja/Maha Menguasai.
5 Al Qudduusu  اَلْقُدُّوْسُ Maha Suci.
6 As Salaamu   اَلسَّلَامُ Maha Penyelamat.
7 Al Mukminu  اَلْمُؤْمِنُ Maha Pemelihara Keamanan.
8 Al Muhaiminu   اَلْمُهَيْمِنُ Maha Penjaga.
9 Al ‘Aziizu  اَلعَزِيْزُ Maha Mulia.
10 Al Jabbaaru  اَلْجَبَّارُ Maha Perkasa.
11 Al Mutakabbiru اَلْمُتَكَبِّرُ Maha Memiliki Kebesaran.
12 Al Khooliqu  اَلْخَالِقُ Maha Pencipta.
13 Al Baari’u  اَلْبَارِئُ Maha Pembuat.
14 Al mushowwiru اَلْمُصَوِّرُ Maha Pembentuk.
15 Al Ghoffaaru اَلْغَفَّارُ Maha Pengampun.
16 Al Qohhaaru اَلْقَهَّارُ Maha Pemaksa.
17 Al Wahhaabu اَلْوَهَّابُ Maha Pemberi.
18 Ar Rozzaaqu  اَلرَّزَّاقُ Maha Pemberi Rizki.
19 Al Fattaahu اَلْفَتَّاحُ Maha Membukakan.
20 Al ‘Aliimu  اَلْعَلِيْمُ Maha Mengetahui.
21 Al Qoobidlu اَلْقَابِضُ Maha Pencabut.
22 Al Baasithu  اَلْبَاسِطُ Maha Meluaskan.
23 Al Khoofidlu اَلْخَافِضُ Maha Menjatuhkan.
24 Ar Roofi’u  اَلرَّافِعُ Maha Mengangkat.
25 Al Mu’izzu اَلْمُعِزّ Maha Pemberi kemuliaan.
26 Al Mudzillu اَلْمُذِلُّ Maha Pemberi kehinaan
27 As Samii’u  اَلسَّمِيْعُ Maha Mendengar.
28 Al Bashiiru  اَلْبَصِيْرُ Maha Melihat.
29 Al Hakamu  اَلْحَكَمُ Maha Menetapkan Hukum.
30 Al ‘Adlu اَلْعَدْلُ Maha Adil.
31 Al Latiifu  اَللَّطِيْفُ Maha Halus.
32 Al Khobiiru  اَلْخَبِيْرُ Maha Waspada / Maha Pemberi Berita/kabar.
33 Al Haliimu  اَلْحَلِيْمُ Maha Penyantun/Santun.
34 Al ‘Azhiimu  اَلْعَظِيْمُ Maha Agung.
35 Al Ghofuuru  اَلْغَفُوْرُ Maha Pengampun.
36 Asy Syakuuru  اَلشَّكُوْرُ Maha Pembalas.
37 Al ‘Aliyyu اَلْعَلِيُّ Maha Tinggi.
38 Al Kabiiru  اَلْكَبِيْرُ Maha Besar.
39 Al Hafiizhu  اَلْحَفِيْظُ Maha Pemelihara.
40 Al Muqiitu  اَلْمُقِيْتُ Maha Pemberi Kecukupan.
41 Al Hasiibu اَلْحَسِيْبُ Maha Penjamin.
42 Al Jaliilu  اَلْجَلِيْلُ Maha Luhur.
43 Al Kariimu  اَلْكَرِيْمُ Maha Pemurah.
44 Ar Roqiibu  اَلرَّقِيْبُ Maha Peneliti.
45 Al Waasi’u  اَلْوَاسِعُ Maha Luas.
46 Al Mujiibu  اَلْمُجِيْبُ Maha Mengabulkan.
47 Al Hakiimu  اَلْحَكِيْمُ Maha Bijaksana.
48 Al Waduudu  اَلْوَدُوْدُ Maha Pencinta.
49 Al Majiidu  اَلْمَجِيْدُ Maha Mulia.
50 Al Baa’itsu اَلْبَاعِثُ Maha Membangkitkan.
51 Asy Syahiidu اَلشَّهِيْدُ Maha Menyaksikan.
52 Al Haqqu  اَلْحَقُّ Maha Haq / Maha Benar.
53 Al Wakiilu  اَلْوَكِيْلُ Maha Memelihara Penyerahan.
54 Al Qowiyyu  اَلْقَوِيُّ Maha Kuat.
55 Al Matiinu  اَلْمَتِيْنُ Maha Kokoh/Perkasa.
56 Al Waliyyu اَلْوَلِيُّ Maha Melindungi.
57 Al Hamiidu  اَلْحَمِيْدُ Maha Terpuji.
58 Al Muhshi  اَلْمُحْصِيْ Maha Penghitung.
59 Al Mubdiu  اَلْمُبْدِئُ Maha Memulai.
60 Al Mu’iidu اَلْمُعِيْدُ Maha Mengulangi.
61 Al Muhyi  اَلْمُحْيِىْ Maha Menghidupkan.
62 Al Mumiitu اَلْمُمِيْتُ Maha Mematikan.
63 Al hayyu  اَلْحَيُّ Maha Hidup.
64 Al Qoyyuumu  اَلْقَيُّوْمُ Maha Berdiri Sendiri
65 Al Waajidu  اَلْوَاجِدُ Maha Kaya.
66 Al Maajidu  اَلْمَاجِدُ Maha Mulia.
67 Al Waahidu  اَلْوَاحِدُ Maha Esa.
68 Ash Shomadu  اَلصَّمَدُ Maha Dibutuhkan [Tempat Bergantung].
69 Al Qoodiru  اَلْقَادِرُ Maha Kuasa.
70 Al Muqtadiru اَلْمُقْتَدِرُ Maha Menentukan.
71 Al Muqoddimu  اَلْمُقَدِّمُ Maha Mendahulukan.
72 Al Muakhkhiruu اَلْمُؤَخِّرُ Maha Mengakhirkan atau mengemudiankan.
73 Al Awwalu اَلْاَوَّلُ Maha Pertama.
74 Al Aakhiru اَلْآَخِرُ Maha Penghabisan.
75 Azh Zhoohiru  اَلظَّاهِرُ Maha Nyata.
76 Al Baathinu  اَلْبَاطِنُ Maha Tersembunyi.
77 Al Waaliy اَلْوَالِيْ Maha Menguasai.
78 Al Muta’aali اَلْمُتَعَالِ Maha Suci/Maha Tinggi.
79 Al Barru  اَلْبَرُّ Maha Dermawan.
80 At Tawwaabu  اَلتَّوَّابُ Maha Penerima Taubat.
81 Al Muntaqimu  اّلْمُنْتَقِمُ Maha Penyiksa.
82 Al ‘Afuwwu  اَلْعَفُوُّ Maha Pemaaf.
83 Ar Rouufu  اَلرَّؤُوْفُ Maha Pengasih.
84 Malikul Mulki مَلِكُ الْمُلْكِ Maha Menguasai Kerajaan.
85 Dzul Jalaali wal Ikroom ذُوالْجَلَالِ وَالْاِكْرَامِ Maha memiliki Kebesaran dan Kemuliaan.
86 Al Muqsithu اَلْمُقْسِطُ Maha Mengadili.
87 Al Jaami’u اَلْجَامِعُ Maha Mengumpulkan.
88 Al Ghoniyyu اَلْغَنِيُّ Maha Kaya.
89 Al Mughniyyu اَلْمُغْنِيُّ Maha Pemberi Kekayaan.
90 Al Maani’u  اَلْمَانِعُ Maha Pembela atau Maha Penolak.
91 Adl Dloorru  اَلضَّآرُّ Maha Pemberi Bahaya.
92 An Naafi’u  اَلنَّافِعُ Maha Pemberi Kemanfaatan.
93 An Nuuru  اَلنُّورُ Maha Bercahaya.
94 Al Haadi  اَلْهَادِى Maha Pemberi Petunjuk.
95 Al Badii’u اَلْبَدِيْعُ Maha Pencipta Yang Baru.
96 Al Baaqi اَلْبَاقِيْ Maha Kekal.
97 Al Waaritsu  اَلْوَارِثُ Maha Pewaris.
98 Ar Rosyiidu  اَلرَّشِيْدُ Maha Pandai.
99 Ash Shobuuru  اَلصَّبُوْرُ Maha Penyabar.
Baca Juga  Bacaan Doa Menerima Zakat Lengkap Arab, Latin dan Artinya

Keutamaan Mengamalkan Asmaul Husna

Keutamaan Mengamalkan Asmaul Husna

Tak heran umat Islam banyak yang mencoba mengamalkan nama-nama Allah SWT ini pada saat kapan pun. Keutamaannya sangat spesial apabila diamalkan dengan niat yang tulus. Keutamaannya sendiri sudah dijelaskan dalam ayat al-Qur’an dan hadist-hadist, berikut di antaranya:

1. Dikabulkannya Doa Apa Saja

Siapa saja pasti ingin doanya dikabulkan oleh Allah SWT. Salah satu caranya yaitu dengan memuji-Nya menggunakan nama-nama terbaik yang disebutkan tadi.

Selagi doa yang dipanjatkan memiliki nilai yang baik dan tidak merugikan orang lain, cobalah mengamalkan nama-nama Allah SWT setiap kali berdoa.

Allah SWT pernah berfirman dalam surah Al-A’raf ayat 180 yang bunyinya:

وَلِلَّهِ الْأَسْمَاءُ الْحُسْنَىٰ فَادْعُوهُ بِهَا ۖ وَذَرُوا الَّذِينَ يُلْحِدُونَ فِي أَسْمَائِهِ ۚ سَيُجْزَوْنَ مَا كَانُوا يَعْمَلُونَ

Artinya: “Dan Allah memiliki Asma’ul-husna (nama-nama yang terbaik), maka bermohonlah kepada-Nya dengan menyebutnya Asma’ul-husna itu dan tinggalkanlah orang-orang yang menyalahartikan nama-nama-Nya. Mereka kelak akan mendapat balasan terhadap apa yang telah mereka kerjakan.”

2. Menjalankan Sunnah Rasulullah SAW

Sunnah adalah sesuatu yang apabila dikerjakan mendapat pahala dan tidak mengerjakan maka tidak akan mendapat dosa. Mempelajari asma-asma Allah SWT yang berjumlah 99 merupakan salah satu sunnah Rasulullah.

Umat Islam dianjurkan untuk mempelajari maknanya, sebagaimana yang terkandung di dalam hadist sebagai berikut:

“Wahai Rasulullah, apakah kami boleh mempelajarinya?” Rasulullah bersabda, “Benar, dianjutkan bagi setiap orang yang mendengarnya (Asmaul Husna) mempelajarinya,” (HR. Ahmad).

3. Mendapatkan Tempat di Surga

Tidak sampai di situ, siapapun yang bisa menghafal 99 nama Allah SWT tersebut akan mendapatkan ganjaran berupa janji tempat di surga. Hal ini sesuai dengan sabda Rasulullah SAW yang bunyinya yaitu:

Baca Juga  Niat Wudhu dalam Bahasa Arab, Latin, Terjemahan dan Rukunnya

“Sesungguhnya Allah memiliki 99 nama, seratus kurang satu. Siapa yang menghafalnya ia akan masuk surga,” (HR. Bukhari dan Muslim).

Wirid Asmaul Husna

Wirid Asmaul Husna

Terdapat anggapan bahwa dunia dan seisinya merupakan manifestasi dari nama-nama Allah SWT. Seorang ulama besar yang bernama Syekh Shalih al-Ja’fari menyatakan bahwa salah satu wirid yang diajarkan oleh gurunya yaitu dengan melantunkan nama-nama Allah SWT tersebut.

Dengan melantunkan nama-nama tersebut, harapannya seorang muslim sedang berdoa dengan menarik energi baik dari alam raya. Kebaikan tersebut kemudian menjadi benteng diri supaya dijauhkan dari perbuatan-perbuatan yang mengarah kepada kemaksiatan.

Ulama kelahiran Sudan tersebut juga menyatakan bahwa wirid dengan menyebut nama-nama Allah SWT dapat digunakan untuk mendapatkan limpahan rahmat dan rida Allah SWT. Contohnya, jika mengucapkan Ya Razzaq yang artinya Yang Maha Pemberi Rezeki.

Berarti seorang muslim sedang menarik rezeki dari seisi dunia supaya datang kepadanya. Begitu juga apabila yang diucapkan adalah Ya Lathif yang artinya Yang Maha Lembut. Seorang muslim tandanya mengharapkan kelembutan Allah SWT.

Apabila wirid dengan kata Ya Ghafur yang berarti Yang Maha Pengampun, keutamaannya muslim tersebut dapat dimudahkan mendapat ampunan dari Allah SWT.

Keutamaan Wirid

Keutamaan Wirid

Sesuai yang dijelaskan oleh Syekh Shalih al-Ja’fari di atas, wirid sangat dianjurkan oleh Rasulullah sebagai amalan kepada Allah SWT yang mempunyai keutamaan luar biasa. Banyak sekali manfaat untuk seorang muslim ketika melakukan wirid dan zikir dengan menyebut nama-nama Allah SWT.

Namun zikir dan wirid saja tidak cukup, seorang muslim juga perlu mengimplementasikan nama-nama Allah SWT tersebut di dalam rutinitas kehidupannya. Contohnya, ketika menyebut ar-Rahman yang memiliki arti Maha Penyayang, maka seorang muslim haruslah menyayangi seluruh makhluk-Nya.

Baca Juga  Cara Wudhu yang Benar Sesuai Islam, Hukum, Syarat dan Doanya

Dengan kata lain keutamaan zikir dan wirid bisa menjadi kurang maksimal apabila hanya menyebutnya secara lisan saja. Perlu adanya aksi nyata dan pembangunan kebiasaan yang berputar pada sifat-sifat yang terkandung di dalam nama-nama tadi.

Tata Cara Mengamalkan Asmaul Husna

Tata Cara Mengamalkan Asmaul Husna

Dalam mendapatkan kasih sayang Allah SWT melalui pengamalan nama-nama-Nya, lakukanlah pengamalan dengan niat yang ikhlas dan berharap yang terbaik kepada Allah SWT. Di bawah ini adalah rangkuman cara mengamalkan nama-nama Allah dengan baik dan benar:

1. Ucapkan Sambil Berserah Diri

Hendaknya seorang muslim yang ingin dilimpahkan rahmat-Nya harus berserah diri terlebih dulu. Selanjutnya panjatkan doa yang diinginkan dan dilanjut dengan menyebutkan “iya kana budu” dan disambung “wa iyyaka nasta’in”.

Setelah berserah diri hanya kepada-Nya, mintalah pertolongan kepada-Nya dengan iringan zikir asma-asma Allah SWT. Pastikan niat di dalam hati hanya dituju kepada Sang Pencipta Alam Semesta.

2. Digunakan untuk Kepentingan yang Baik

Ketika meminta pertolongan kepada Allah SWT atau memanjatkan doa, hendaknya tujuan dari doa tersebut digunakan untuk kepentingan diri sendiri dan tidak menyimpang dari ajaran Allah SWT.

Jangalah berdoa untuk mencelakai orang lain, meminta didatangi jin, dikasihani, dilancarkan aksi kejahatan atau lain sebagainya.

3. Penyebutan Hanya Ditujukan Kepada Allah SWT

Lagi-lagi penting sekali untuk berzikir dengan menyebut asma-asma Allah SWT berdasarkan niat yang tulus. Penyebutan asma-asma Allah SWT tidak boleh ditunjukkan kepada selain Sang Pencipta, karena bisa memicu timbulnya perilaku musyrik.

Dianjurkan untuk sepenuhnya berserah diri kepada-Nya supaya Allah SWT memudahkan hajat dan jalan hidup umat Islam. Sebutkan asma-asma tersebut dengan ikhlas dan murni untuk menyembah Allah SWT.

Apabila sampai menyalahgunakan asma-asma ini untuk tujuan lain yang memicu dosa, seorang muslim tentu tidak akan mendapatkan rida Allah SWT. Lakukan dengan khusyuk usai sembahyang dengan pikiran hanya tertuju pada Allah SWT.

Asmaul husna dan artinya patut dipahami dan dimaknai keutamaanya oleh umat Islam. Nama-nama terbaik Allah SWT tersebut dapat diamalkan dalam wirid dan zikir supaya seorang muslim mendapatkan rahmat dan kasih sayang-Nya. Oleh karena itu,