WhatsApp adalah platform komunikasi yang paling banyak digunakan oleh orang di seluruh dunia. Dengan begitu, keamanan dan privasi pengguna menjadi prioritas utama bagi perusahaan platform tersebut. akan tetapi, untuk keperluan tertentu masih banyak orang yang mencari cara membajak WhatsApp.
Hal ini disebabkan karena popularitasnya sebagai salah satu aplikasi pesan instan terbesar dan paling banyak digunakan di dunia. Pastinya hacker akan mendapat banyak keuntungan jika mengetahui cara tersebut.
Kendati demikian, sekarang sudah banyak beredar cara mudah menyadap atau membajak aplikasi pesan ini sehingga dapat dilakukan oleh siapa pun. Berikut bocoran caranya yang dapat kamu gunakan apabila membutuhkannya.
5 Cara Membajak WhatsApp
Di bawah ini ada 5 cara yang dapat kamu lakukan untuk membajak akun WhatsApp siapa saja dengan mudah dan tidak ribet.
1. Cara Membajak WhatsApp Melalui Nomor WA
- Buka situs atau website infitespy.com kemudian lakukan login sehingga bisa masuk ke dalam website tersebut.
- Masukkan nomor WhatsApp target atau tujuan dan akan ditampilkan informasi dalam bentuk grafik.
- Grafik ini menampilkan durasi waktu target online dan arahan untuk masuk ke dalam WhatsApp.
- Cocok digunakan untuk kamu yang ingin melihat last seen seseorang.
2. Membajak WhatsApp Melalui Aplikasi WhatWeb Cloner
- Unduh dan instal aplikasi WhatWeb Cloner lewat Google Play Store.
- Kemudian buka aplikasi pembajakan tersebut dan pilih menu WhatWeb.
- Akan muncul tampilan yang mengarahkan kamu untuk memindai data scan (pindai) barcode WhatsApp.
- Buka aplikasi WhatsApp dan pindai barcode tadi menggunakan aplikasi bajak WhatWeb Cloner.
- Kemudian kamu akan lebih mudah memantau kegiatan target saat menggunakan WhatsApp.
3. Membajak WhatsApp Lewat Aplikasi CloneApp Messenger
- Download dan instal aplikasi bajak CloneApp Messenger melalui Google Play Store.
- Buka aplikasi, kemudian klik tombol Allow agar dapat menggunakannya.
- Ikuti langkah yang diberikan hingga muncul kode QR atau perintah untuk pindai barcode.
- Buka aplikasi WhatsApp untuk memindai barcode menggunakan aplikasi bajak CloneApp Messenger.
- Jika berhasil, kamu bisa memantau apa pun gerak gerik target ketika sedang mengakses WhatsApp.
4. Cara Membajak WhatsApp Melalui Email atau WhatsApp Web
- Buka aplikasi WhatsApp tujuan atau target dan pilih menu Setelan.
- Setelah itu, ketuk opsi Chat, klik menu Riwayat Chat dan Ekspor Chat.
- Pilih akun Gmail yang ingin kamu gunakan agar riwayat pesan WhatsApp dapat tersimpan.
- Kemudian buka akun Gmail dengan alamat penerima dan pengirim, lalu klik tombol
- File cadangan WhatsApp akan tersimpan dalam format txt.
- Buka email yang masuk dan download file tersebut sehingga kamu dapat melihat apa saja pesan yang dikirim dan diterima oleh target.
5. Membajak WhatsApp Menggunakan WhatsApp Web
- Apabila kamu ingin memakai WhatsApp Web, buka situs tersebut melalui l
- Pastikan WhatsApp target sudah terbuka di laptop agar lebih mudah untuk melihatnya.
- Klik titik tiga di bagian layar WhatsApp Web kemudian tentukan perangkat tertaut dan aktifkan.
- Scan barcode yang muncul dan masuk kembali ke halaman WhatsApp Web.
- Kamu bisa langsung masuk ke dalam aplikasi WhatsApp target dan bisa melihat aktivitasnya.
Alasan WhatsApp Jadi Sasaran Pembajakan
Setelah mengetahui cara membajak WhatsApp di atas, kamu pasti penasaran mengapa aplikasi ini seringkali dibajak oleh orang. Berikut ini beberapa alasan mengapa WhatsApp selalu disertai kasus pembajakan.
1. Jumlah Pengguna Banyak
WhatsApp memiliki basis pengguna yang sangat banyak dan tersebar di seluruh dunia. Dengan lebih dari dua miliar pengguna aktif bulanan, popularitas WhatsApp menjadikannya target menarik bagi peretas. Semakin banyak pengguna, semakin besar potensi data berharga yang dapat dicuri.
2. Data Pribadi
Data pribadi yang disimpan di akun WhatsApp memiliki nilai tinggi bagi peretas atau pembajak. Nomor telepon, foto profil, daftar kontak, dan riwayat percakapan merupakan informasi sensitif yang bisa digunakan untuk berbagai tindakan jahat, seperti pencurian identitas atau penipuan.
3. Komunikasi Rahasia
Banyak pengguna WhatsApp mengandalkan aplikasi ini untuk berkomunikasi secara pribadi dan rahasia. Pastinya pesan tersebut mengandung informasi rahasia, gambar-gambar pribadi, atau detail penting lainnya. Para peretas mungkin tertarik untuk mengakses data ini untuk tujuan eksploitasi atau pemerasan.
4. Mendapat Keuntungan Finansial
Beberapa peretas memiliki motivasi finansial dan mencoba mencari cara untuk mendapatkan keuntungan dari serangan. Mereka dapat menggunakan teknik ransomware untuk mengenkripsi data pengguna dan kemudian menuntut atau mengancam pembayaran tebusan untuk mendapatkan kunci dekripsi.
5. Motivasi Politik dan Aktivisme
Ada beberapa kelompok yang memanfaatkan peretasan untuk menyebarkan pesan politik, menghancurkan reputasi, atau menyebarkan propaganda. WhatsApp, sebagai platform komunikasi yang luas, bisa dijadikan sebagai sarana untuk menyampaikan pesan-pesan ini.
Agar WhatsApp Tidak Mudah Dibajak
Lakukan cara berikut ini agar WhatsApp kamu tidak mudah dibajak atau diretas oleh oknum-oknum tertentu. Ini akan membuat data WhatsApp jadi lebih aman dan tidak bocor ke tangan oknum-oknum tadi.
1. Aktifkan Verifikasi 2 Langkah (2FA)
Fitur 2FA akan menambahkan lapisan keamanan tambahan dengan meminta kode verifikasi tambahan saat kamu ingin masuk ke akun dari perangkat yang tidak dikenal. Kamu dapat mengaktifkannya di pengaturan akun WhatsApp.
2. Perbarui Aplikasi WhatsApp secara Berkala
Pastikan selalu menggunakan versi terbaru dari WhatsApp dan sistem operasi perangkat untuk mendapatkan pembaruan keamanan terbaru. Perusahaan terus memperbarui keamanan aplikasi mereka untuk melindungi pengguna dari serangan peretasan atau pembajakan.
3. Lindungi Keamanan Ponsel
Jangan lupa untuk mengaktifkan fitur keamanan perangkat seperti pengenalan wajah, sidik jari, atau kata sandi untuk mencegah akses ilegal ke perangkat atau ponsel. Hal ini bisa dibilang sangat efektif agar peretas tidak bisa membuka ponsel kamu sembarangan.
4. Jangan Bagikan Kode Verifikasi Rahasia
WhatsApp akan mengirimkan kode verifikasi enam digit melalui SMS atau telepon ketika kamu ingin mengaktifkan ulang aplikasi atau mendaftar di perangkat baru. Pastikan kamu tidak pernah berbagi kode ini dengan siapa pun, bahkan orang yang mengaku dari dukungan pelanggan WhatsApp.
5. Waspadai Pesan Aneh dan Mencurigakan
Jangan asal mengklik tautan atau lampiran dari pengirim yang tidak kamu kenal atau tidak kamu percayai. Peretas sering menggunakan taktik phising untuk mencuri data pengguna. Banyak sekali oknum-oknum nakal yang membagikan pesan berisi link yang membuat target penasaran dan meng-kliknya.
6. Gunakan Aplikasi WhatsApp Resmi
Hindari menggunakan versi modifikasi atau aplikasi WhatsApp dari sumber tidak resmi yang mungkin tidak aman. Hal ini disebabkan aplikasi WhatsApp yang tidak resmi berasal dari sumber yang tidak dikenal sehingga sulit dipertanggung jawabkan ketika terjadi masalah.
7. Logout dari Perangkat Lain
Secara teratur periksa perangkat mana saja yang terhubung ke akun WhatsApp kamu dan logout dari perangkat yang tidak kamu kenal atau tidak kamu gunakan lagi. Artinya jika kamu memakai WhatsApp di Web atau aplikasi Laptop maka lakukan logout apabila tidak menggunakannya lagi.
8. Laporkan Aktivitas Mencurigakan
Apabila kamu mencurigai ada upaya peretasan atau aktivitas ilegal lainnya pada akun WhatsApp kamu, segera laporkan masalah tersebut ke WhatsApp atau penyedia layanan kamu. Misalnya terdapat pesan yang tidak dikirim olehmu atau panggilan aneh yang mencurigakan.
9. Blokir Nomor Mencurigakan
Ketika kamu mendapatkan pesan aneh dan telepon mencurigakan segera blokir nomor tersebut agar mereka tidak dapat menghubungimu lagi. Ini merupakan antisipasi pertama yang bisa dilakukan sehingga oknum tersebut tidak dapat melakukan pembajakan.
Mengetahui cara membajak WhatsApp memang cara paling ampuh untuk mengetahui kegiatan target. Namun perlu diingat bahwa kegiatan tersebut hanya dapat dilakukan untuk keadaan mendesak dan bukan menjadi target kejahatan, karena akan mendapatkan sanksi yang berat menurut Undang-undang.
Baca Juga: