Pengertian Imperialisme Modern, Penyebab, dan Dampaknya

Imperialisme sering dikaitkan dengan penjajahan atau kolonialisme, padahal sudah berkembang imperialisme baru bernama imperiaslime modern. Berbeda dengan imperialisme lama atau kuno, imperialisme modern punya tujuan dan konsep yang berlainan.

Setelah revolusi industri, perkembangan di berbagai lini kehidupan berjalan secara masif. Inilah yang kemudian menjadi salah satu cikal bakal penyebab munculnya imperalisme modern. Secara modern, imperalisme tidak dimaksudkan untuk menyebarkan kebudayaan maupun agama.

Pengertian Imperialisme

Pengertian-Imperialisme

Sebelum membahas lebih dalam mengenai imperialisme modern, ada baiknya mengetahui lebih dulu apa itu imperialisme. Imperialisme berasal dari bahasa Latin, yakni imperare yang artinya memerintah. Penggunaan kata dan konsep imperialisme pertama kali digunakan pada abad ke-19 di Inggris.

Saat itu Perdana Menteri Inggris yang bernama Disraeli mengusulkan untuk melakukan perluasan kerajaan Inggris. Perluasan wilayah ini meliputi seluruh wilayah di dunia, yang nantinya akan disebut sebagai impire. Namun keinginan Disraeli ini mendapat perlawanan yang keras dari berbagai pihak.

Namun pada akhirnya Inggris tetap menerapkan imperialisme pasca revolusi industri berjalan. Karena alasan inilah, Inggris disebut sebagai pelopor imperialisme modern. Dalam perkembangannya, selain Inggris, negara Belanda,Jepang, Perancis dan Jerman juga termasuk pelopor imperialisme modern.

Pengertian Imperialisme Modern

Pengertian-Imperialisme-Modern

Imperialisme terbagi menjadi dua, yakni kuno dan modern. Imperialisme kuno terjadi sebelum revolusi industri dan bertujuan untuk mendapatkan kekayaan, kejayaan, serta penyebaran agama. Hal tersebut berbeda dengan jenis modern, sebab imperalisme ini lebih bertujuan untuk pengembangan ekonomi.

Tak hanya itu, pembeda secara jelas antara imperialisme kuno dan modern adalah waktunya. Untuk jenis modern, terjadi setelah revolusi industri berlangsung. Oleh sebab itu, imperialisme jenis ini difokuskan untuk memperoleh daerah penghasil bahan baku sekaligus pemasarannnya.

Penyebab Imperialisme Modern

Ada beberapa penyebab mengapa negara imperialisme modern masa kini tertarik melakukan gerakan ini, diantaranya adalah:

1. Keinginan untuk Menjadi Negara yang Lebih Maju

Negara yang besar tak hanya akan memberikan kesejahteraan untuk rakyatnya, melainkan juga nama yang termahsyur secara global. Maka tak heran jika banyak negara, terutama yang sudah maju secara teknologi dan IPTEK, memilih melakukan imperalisme jenis modern.

2. Ingin Menjadi Negara Besar yang Berkuasa

Ketika sebuah negara melakukan imperialisme modern, maka negara tersebut secara tak langsung memiliki wilayah yang lebih luas dalam pasar ekonomi. Makin besar suatu negara memiliki wilayah dari imperialisme yang dimiliki, maka makin besar dan berkuasa pula negara tersebut.

3. Racial Superiority

Penyebab lainnya mengapa imperialisme terjadi, baik kuno atau modern, dikarenakan adanya paham racial superiority. Pemahaman ini menganggap bahwa ras bangsanya lebih tinggi dari bangsa lain. Dengan pemaham tersebut, mereka tak segan menindas bangsa, kebudayaan atau ras lainnya.

4. Ingin Menguasai Wilayah yang Lokasinya Strategis

Mayoritas bangsa Eropa tidak memiliki kekayaan alam sebanyak negara di wilayah tropis. Hal ini juga diikuti dengan posisi wilayah yang tak strategis, berbeda dengan negara di garis khatulistiwa. Negara yang melakukan imperalisme nantinya bisa menguasai sekaligus memonopoli jalur perdagangannya.

Ciri-ciri

Ada ciri ciri imperialisme modern yang membuatnya berbeda dengan versi kuno yang sebelumnya berkembang, yakni:

1. Pengembangan Industri

Negara Eropa yang sudah mengalami puncak industrialiasi pasca revolusi industry akan melakukan imperialisme dengan mengembangkan perekonomian. Pengembangan tersebut tak dilakukan di negaranya sendiri, melainkan negara jajahan yang punya sumber daya alam yang besar.

2. Mencari Bahan Mentah dan Tempat Pemasaran

Wilayah yang biasanya dipilih sebagai tempat untuk melakukan imperialisme modern oleh negara Eropa adalah negara yang punya bahan baku mentah. Selain diambil alih bahan mentahnya, negara tersebut juga akan menjadi tempat pemasaran produk jadi yang sudah diolah.

3. Eksploitasi Sumber Daya Alam

Baik imperialisme kuno atau modern, keduanya sama sama melakukan eksploitasi sumber daya alam negara jajahannya. Hal ini pernah terjadi ketika Inggris mendarat di Afrika dan meminta masyarakat menanam kapas, sebab kapas punya permintaan besar di Eropa.

4. Eksploitasi Tenaga Kerja

Tak jarang eksploitasi sumber daya alam yang terjadi ketika imperialisme dilakukan juga menyebabkan eksploitasi tenaga kerja. Mayoritas tenaga kerja akan dibayar dengan upah yang murah namun punya jam kerja yang tinggi, pekerjaannya juga berlangsung terus menerus tanpa fasilitas yang memadai.

Tujuan Imperialisme Modern

Imperialisme modern tujuan yang dimiliki kurang lebih sama dengan imperialisme kuno. Secara umum, tujuan dari gerakan imperialisme ini adalah sebagai berikut.

1. Membuka Pasar Baru

Adanya imperialisme berjenis modern punya tujuan untuk membuka pasar baru dari hasil industry yang negara tersebut miliki. Karena adanya revolusi industry, perkembangan ekonomi di Eropa berjalan dengan cepat, ini terlihat dengan skala produksi yang besar kuantitasnya.

Karena jumlah hasil produksi meningkat, mereka harus menjual barang tersebut ke negara lain karena negara mereka sudah terbatas pasarnya. Dengan pasar yang semakin besar, terutama di wilayah Asia, Amerika dan Afrika, keuntungan yang didapatkan tentu juga tak kalah besarnya.

2. Mengamankan Sumber Daya Alam

Tidak semua negara di Eropa memiliki sumber daya dan kekayaan alam yang melimpah. Sebagai solusinya, mereka melakukan imperialisme modern untuk mencari negara yang punya sumber daya alam yang cukup untuk kebutuhan industry mereka, terutama untuk bahan baku mentah.

Jika negara negara Eropa bisa mengamankan sumber daya alam yang dibutuhkan untuk produksi, maka pangsa pasar ekonomi tetap berjalan dengan baik. Jika sumber daya dan kekayaan alam tak mencukupi, proses produksi berjalan lambat dan bisa menyebabkan kerugian.

3. Kejayaan Negara

Tujuan lainnya dari adanya imperialisme adalah kejayaan, masih ada anggapan bahwa negara yang berkuasa adalah negara yang punya wilayah kekuasaan yang besar. Dengan alasan tersebut, banyak negara Eropa memilih melakukan imperialisme untuk membuat wilayahnya makin luas.

Kejayaan negara juga berkaitan dengan kekayaan yang dimiliki. Secara tak langsung, negara yang melakukan imperialisme modern akan memiliki kekayaan yang jumlahnya berlipat ganda. Ini juga bisa menjadi penanda bahwa negara tersebut lebih unggul dari negara lain.

Dampaknya

Imperialisme memiliki dampak yang besar bagi kehidupan manusia. Tidak hanya imperialisme kuno saja, imperialisme berjenis modern juga memberikan dampak yang kurang lebih sama, antara lain:

1. Dampak Politik

Dalam aspek politik, adanya imperialisme bisa memunculkan sikap dan paham nasionalisme. Perpolitikan dunia sekaligus adanya perang dan perjanjian juga menjadi dampak lain yang mengikuti. Dampak ini akan berkembang lebih jauh dengan adanya politik pemerasan dan kehadiran tanah jajahan.

2. Dampak Ekonomi

Karena dikembangkan dalam dasar perekonomian, ekonomi mendapatkan dampak yang besar dari imperialisme. Misalnya dengan meluasnya perdagangan, penanaman modal di tanah jajahan, hingga hilangnya kekuatan ekonomi dari para penduduk atau bangsa asli tanah tersebut.

Hadirnya imperialisme modern termasuk dalam salah satu perkembangan sejarah manusia. Imperialisme yang berjalan secara timpang nantinya bisa memunculkan diskriminasi ekstrim, terutama di bidang ras dan pendidikan.

Baca Juga: