Niat Puasa Syawal 6 Hari (Arab, Latin, Arti) & Keutamaannya

Balitteknologikaret.co.id – Bacaan niat puasa Syawal adalah hal pertama yang seorang muslim harus memahami sebelum menunaikan ibadah puasa sunnah ini. Meski termasuk sebagai puasa sunnah, keutamaan puasa Syawal sangat luar biasa karena dianggap sama seperti puasa selama setahun penuh.

Bulan Syawal datang setiap tahun dan waktu puasa ini bisa ditunaikan selama enam hari berturut-turut. Bisa juga melaksanakannya dengan cara diseling-seling. Puasa Syawal menjanjikan keberkahan dan pahala yang berlipat ganda bagi yang menunaikannya.

Namun agar puasa tidak sia-sia, pastikan pahami bacaan niat, waktu pelaksanaan, serta sunnah-sunnah lainnya seputar puasa sunnah ini. Selengkapnya dapat disimak pada rangkuman menarik sebagai berikut!

Hukum Puasa Syawal Menurut NU

Hukum Puasa Syawal Menurut NU

Dirangkum dari NU.or.id, hukum puasa Syawal bisa berubah-ubah tergantung dengan kondisi yang berpuasa. Bagi orang yang tidak memiliki tanggungan puasa wajib, maka hukumnya adalah sunnah. Sedangkan bagi orang yang memiliki tanggungan puasa, hukum puasa Syawal menjadi makruh.

Maka dari itu, selesaikan dulu tanggungan puasa nazar atau puasa Ramadan. Puasa Syawal berubah hukumnya menjadi haram apabila dikerjakan oleh muslim tanpa uzur yang sengaja tidak berpuasa Ramadan.

Sehingga disarankan kepada muslim yang tidak memiliki tanggungan puasa wajib untuk menunaikan ibadah puasa ini, mengingat keutamaan puasa Syawal yang berlimpah.

Waktu Pelaksanaan Puasa Syawal

Waktu Pelaksanaan Puasa Syawal

Bulan Syawal jatuh tepat setelah bulan Ramadan, maka puasa sunnah ini dapat dilakukan sejak Hari Raya Idul Fitri atau tanggal 2 Syawal. Ketentuan menunaikan puasa Syawal bisa dilakukan secara berturut-turut atau seling-seling.

Namun diperkenankan melakukannya secara berturut-turut, karena iman sedang dalam kondisi prima. Sedangkan ketika menunaikannya seling-seling seringkali orang merasa malas untuk menunaikannya.

Bacaan Niat Puasa Syawal 6 Hari

Bacaan Niat Puasa Syawal 6 Hari

Orang yang berniat menjalankan puasa ini boleh mengucapkan bacaan niat sehari sebelumnya atau pada pagi hari dimulainya berpuasa. Selagi belum dibatalkan oleh makan, minum dan hal-hal lainnya, maka diperbolehkan. Berikut adalah bacaannya:

نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ الشَّوَّالِ لِلهِ تَعَالَى

Nawaitu shauma ghadin ‘an adâ’i sunnatis Syawwâli lillâhi ta‘âlâ.

Artinya:
“Aku berniat puasa sunah Syawal esok hari karena Allah SWT.”

Apabila lupa membaca niat pada malam harinya, seorang muslim boleh melafalkan bacaan niat pada pagi atau siang harinya. Hal ini diperbolehkan karena puasa ini adalah puasa sunnah, berbeda dengan puasa wajib. Inilah bacaan niat puasa sunnah Syawal di pagi atau siang hari:

نَوَيْتُ صَوْمَ هَذَا اليَوْمِ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ الشَّوَّالِ لِلهِ تَعَالَى‎

Nawaitu shauma hâdzal yaumi ‘an adâ’i sunnatis Syawwâli lillâhi ta‘âlâ.

Artinya, “Aku berniat puasa sunah Syawal hari ini karena Allah SWT.”

Tata Cara Puasa Syawal

Tata Cara Puasa Syawal

Memahami ketentuan puasa Syawal dapat membantu menyempurnakan ibadah puasa ini. Meski pelaksanaannya hampir sama seperti puasa sunnah lainnya, namun terdapat beberapa ketentuan yang memengaruhi sah atau tidaknya puasa, berikut di antaranya:

1. Menyelesaikan Tanggungan Puasa Wajib Dahulu

Seperti yang disebutkan di atas bahwa hukum puasa Syawal adalah makruh bagi muslim yang masih mempunyai tanggungan puasa wajib. Supaya puasa Syawal bisa berkah, seorang muslim perlu mengganti puasa tersebut.

Ditakutkan keutamaan yang didapatkan dari puasa sunnah ini tidak sebagaimana mestinya, karena masih ada hutang puasa yang belum dilunasi. Namun semua ketentuan tersebut kembali lagi kepada Sang Maha Kuasa.

Terlepas dari itu, perlu diingat bahwa puasa wajib Ramadan lebih utama dibandingkan puasa sunnah Syawal. Lagipula waktu melakukan puasa Syawal cukup panjang, sekiranya seorang muslim harus mengganti puasa Ramadan terlebih dulu.

2. Dilakukan pada 6 Hari di Bulan Syawal

Cara niat puasa Syawal yang benar adalah melakukannya selama bulan Syawal. Puasa Syawal dilakukan selama 6 hari supaya keutamaan yang didapatkan orang yang berpuasa dapat maksimal.

Bulan Syawal sendiri terhitung setelah Hari Raya Idul Fitri. Itu mengapa disarankan untuk segera berpuasa bagi orang yang berniat menjalankannya. Namun pada tanggal kapan pun juga boleh menunaikan ibadah ini, asalkan masih berada di bulan Syawal.

3. Lebih Baik Dilakukan Secara Berurutan

Orang yang ingin berpuasa Syawal bisa menentukan untuk berpuasa secara berurutan atau tidak berurutan, yang terpenting jumlahnya tetap 6 hari. Namun lebih utama apabila dilakukan secara berurutan.

Mengapa demikian? Karena bisa menunjukkan bahwa seorang muslim benar-benar sedang mencoba meraih rahmat Allah SWT dengan menjalankan perintah-Nya. Kemungkinan keutamaan yang didapatkan akan lebih besar dibandingkan melakukannya secara seling-seling.

Akan tetapi tidak ada larangan jika seorang muslim ingin melakukannya tanpa berurutan. Puasanya masih tergolong sah.

4. Disarankan Melaksanakannya Usai Idul Fitri

Keutamaan yang paling besar bisa diraih dengan menunaikan puasa Syawal persis setelah Hari Raya Idul Fitri. Bulan yang mulia ini dipenuhi oleh limpahan rida Allah SWT.

Dengan mengerjakannya sesegera mungkin, maka seorang muslim tersebut telah menunjukkan rasa cintanya kepada Sang Pencipta. Namun tentunya harus diiringi dengan niat yang ikhlas dan semata-mata beribadah untuk mengharap pertolongan Allah SWT.

Jika belum memungkinkan untuk melaksanakan puasa ini selepas Idul Fitri, maka tetap diperbolehkan untuk menjalankannya di pertengahan bulan Syawal.

Keutamaan Puasa Syawal

Keutamaan Puasa Syawal

Puasa sunnah yang keutamannya dianggap seperti berpuasa selama setahun penuh ini memang kaya akan berkah. Ada beberapa alasan mengapa sebaiknya umat Islam menjalankan ibadah ini guna mendapatkan kasih sayang Allah SWT. Inilah beberapa keutamaannya:

1. Menutup Kekurangan Ibadah Wajib

Pastinya dalam melakukan ibadah wajib terdapat kekurangan. Untuk menutup kekurangan tersebut, tunaikanlah puasa sunnah supaya menyempurnakan ibadah dan kebaikan. Puasa Syawal dapat menyempurnakan puasa dan shalat wajib yang dilakukan selama di bulan Ramadan.

2. Setara dengan Puasa Setahun Penuh

Bagaimana bisa mendapatkan pahala seperti puasa selama setahun penuh dengan mudah? Dengan menunaikan puasa Syawal ini, seorang muslim akan mendapatkan keberkahan yang sama, padahal hanya menjalankan puasa selama kurang dari seminggu alias 6 hari.

3. Meningkatkan Imunitas

Sistem kekebalan tubuh bisa ditingkatkan dengan berpuasa. Hal ini karena ketika seseorang menahan rasa lapar, tubuh akan memproduksi sel darah putih dalam jumlah yang lebih banyak. Seperti diketahui, sel darah putih berperan dalam memerangi infeksi dan serangan virus.

Penemuan ini berdasarkan sebuah penelitian yang dilakukan di University Southern California. Dengan berpuasa, secara tak langsung juga membantu memelihara kesehatan tubuh.

4. Meraih Rahmat Allah SWT

Salah satu cara mendekatkan diri kepada Allah SWT yaitu dengan berpuasa. Seorang muslim pun bisa meraih rahmat Allah SWT sebanyak-banyaknya. Dengan rutin menjalankan ibadah-ibadah sunnah, maka muslim tersebut bisa diberikan tempat terbaik di sisi-Nya.

5. Menghindari Penyakit Pencernaan

Selain itu, dengan membaca niat puasa Syawal dan menunaikannya dengan ikhlas, seseorang bisa dijauhkan dari berbagai macam penyakit pencernaan. Setelah menjalani puasa Ramadan, perut seseorang membutuhkan adaptasi lagi supaya bisa menerima makanan seperti semula.

Apabila terlalu banyak makan setelah Hari Raya Idul Fitri, itu bisa menyebabkan gangguan pencernaan akibat porsi makan yang terkontrol. Dengan berpuasa Syawal, perut menjadi lebih siap menerima makanan dalam jumlah besar nantinya tanpa menyebabkan gangguan pencernaan.

6. Pahala Berlimpah

Orang yang berpuasa Syawal juga dijanjikan akan mendapat pahala yang berlimpah dan berlipat ganda. Tentunya ini bisa menjadi salah satu jalan untuk mendapatkan kebaikan akhirat, apalagi hanya perlu berpuasa selama 6 hari.

Dengan membaca niat puasa Syawal 6 hari dapat menyempurnakan ibadah puasa sunnah ini. Keutamaan yang bisa didapatkan sangatlah banyak, sehingga mengapa puasa ini sangat disarankan dilakukan oleh umat Islam yang mampu menjalankannya setelah Idul Fitri.

Baca juga artikel tentang puasa lainnya :