Sejak didirikan pada tahun 1904, sudah ada 9 orang yang menjadi presiden FIFA. Presiden FIFA adalah jabatan tertinggi dalam organisasi yang memegang otoritas tertinggi sepak bola dunia. Presiden Federation Internationale de Football Association berasal dari banyak negara, sayangnya tidak ada dari Indonesia.
Seorang presiden bertanggung jawab mengatur dan menyelenggarakan banyak ajang sepak bola resmi dari FIFA. Presiden dari FIFA memiliki pengaruh besar dalam perkembangan sepak bola dunia. Pengaruhnya yang besar membuat jabatan presiden sangat prestisius dan diburu oleh banyak orang.
Daftar Presiden FIFA (1904-2027)
Siapa saja figur yang menjabat sebagai presiden FIFA? Berikut adalah daftar presiden FIFA dari masa ke masa (1904 – 2023).
1. Robert Guerin (1904-1906)
Presiden FIFA pertama adalah orang Perancis bernama Robert Guerin. Guerin hanya menjadi presiden dari FIFA selama 2 tahun, tepatnya dari tahun 1904 sampai 1906. Robert Guerin adalah salah satu pendiri FIFA yang juga adalah seorang jurnalis aktif di surat kabar Le Martin. Guerin tutup usia pada tahun 1952.
2. Daniel Burley Woolfall (1906-1918)
Seorang administrator PSSI Inggris (English FA), Daniel Burley Woolfall dipilih menjadi presiden FIFA. Woolfall pada tahun 1906. Woolfall memegang peran penting membuat konstitusi FIFA untuk mencapai uniformity di level internasional. Di zamannya, Pertandingan internasional didefinisikan dengan jelas.
Woolfall mewajibkan adopsi atas English Law of the Game sebuah kewajiban. Daniel Woolfall juga aktif dalam banyak ajang olahraga. Woolfall turut membantu penyelenggaraan Olimpiade 1908 di London. Kepemimpinan Woolfall diinterupsi oleh Perang Dunia 1. Woolfall meninggal pada Agustus 1918.
3. Jules Rimet (1921-1954)
Jules Rimet adalah presiden FIFA yang memprakarsai ajang Piala Dunia. Di zamannya, Piala Dunia pertama diselenggarakan pada tahun 1930 di Uruguay. Rimet memang terkenal karena di zamannya, untuk pertama kali manusia di muka bumi bisa menikmati pertandingan sepak bola kasta paling tinggi.
Jules termasuk presiden yang menjabat dalam waktu lama. Rimet menjabat selama 33 dari tahun 1921 sampai 1954. Di bawah kepemimpinan Rimet, anggota FIFA berkembang dari 20 menjadi 85. Rimet juga mendirikan konfederasi regional di Asia, Oseania, Afrika, Eropa, dan Amerika (Utara, Tengah, dan Karibia).
4. Radolphe William Seeldrayers (1954-1955)
Seorang pengacara dari Brussels, Belgia menggantikan Jules Rimet sebagai presiden FIFA. Seeldrayers yang membantu pembentukan PSSI Belgia (Belgian FA) memang merupakan wakil presiden FIFA sebelumnya. Kepemimpinan Seeldrayers harus berakhir singkat pasca kematiannya pada Oktober 1955.
5. Arthur Drewry (1955-1961)
Arthur Drewry menjabat sebagai presiden interim setelah meninggalnya Seeldrayers. Drewry menduduki jabatan tersebut selama 6 bulan untuk kemudian, pada Juni 1956 menjadi presiden FIFA. Drewry adalah salah satu orang berpengaruh dalam dunia sepak bola Inggris.
Tak hanya itu saja, Drewry juga turut membantu Jules Rimet mengembalikan asosiasi sepak bola Inggris ke FIFA di tahun 1946 dan punya jabatan elit di Inggris. Arthur Drewry menjabat sebagai presiden dari Football League dan ketua Football Association (Inggris). Drewry menjabat selama 5 tahun dan mengakhiri masa jabatannya di usia 70 (meninggal) pada 1961.
6. Sir Stanley Rous (1961-1974)
Presiden FIFA selanjutnya adalah mantan wasit yang berkarier sebagai pengadil di lapangan dalam 36 pertandingan resmi. Sir Stanley Rous menjabat sebagai presiden dari tahun 1961 sampai tahun 1974. Rous memiliki kontribusi pada kembalinya negara-negara Britania bergabung dengan FIFA di tahun 1946.
Rous adalah presiden dari Inggris yang ketiga. Di bawah kepemimpinan Rous, pertandingan sepak bola, terutama Piala Dunia mendunia dan disiarkan secara luas ke berbagai negara. Penikmat sepak bola bisa menikmati tayangan Piala Dunia di TV berwarna untuk pertama kali. Hal tersebut adalah pencapaian besar.
7. Joao Havelange (1974-1998)
Sebelum presiden paling populer FIFA, Sepp Blatter menjabat, ada Joao Havelange. Orang Brasil yang di masa mudanya adalah atlet renang dan polo ini menjabat sebagai presiden dari tahun 1974 sampai tahun 1998. Havelange menjabat selama 24 tahun dan ada banyak perubahan dan perkembangan di zamannya.
Sebagai seorang petinggi organisasi sepak bola, Havelange menjamin terlibatnya banyak negara dari dunia ketiga saat itu. Havelange membuat negara-negara dari Asia, Afrika, Oseania, dan Amerika Tengah-Utara-Karibia bisa ikut menikmati dan terlibat dalam kompetisi sepak bola internasional di bawah FIFA.
Negara-negara dari kawasan tersebut mendapatkan lebih banyak kesempatan untuk tampil di Piala Dunia. FIFA meningkatkan jumlah peserta Piala Dunia dari 16 menjadi 32. Havelange juga menjadi presiden yang bertanggung jawab atas komersialisasi sepak bola dan meningkatkan keikutsertaan banyak profesional.
Hal tersebut bisa dilihat dari meningkatnya jumlah karyawan FIFA dan presensi FIFA dan sepak bola di dunia hiburan dan komersial. Selama menjabat sebagai presiden FIFA, Havelange sukses mengenalkan banyak turnamen baru, diantaranya Piala Dunia U-17 dan U-20, Piala Konfederasi, dan Piala Dunia Wanita.
8. Joseph Blatter (1998-2015)
Joseph ‘Sepp’ Blatter menjabat sebagai presiden FIFA dari tahun 1998 sampai tahun 2015. Blatter termasuk ‘veteran’ di FIFA. Sebelum menjadi presiden dari organisasi tersebut, Blatter sudah bekerja di sana selama 23 tahun. Kontribusi Blatter dalam dunia sepak bola sudah diberikan sebelum jadi presiden.
Blatter membuat fondasi untuk kompetisi U-16 dan sepak bola perempuan di masa depan pada tahun 1975. Blatter juga bertanggung mengorganisasi dengan baik 5 gelaran Piala Dunia. Prestasi dan pencapaian Blatter, termasuk kelihaian berpolitik di dalam membuat Blatter terpilih menjadi presiden.
Di bawah kepemimpinan Blatter, FIFA banyak hadir di isu kemanuasian dan anak. Kerja sama FIFA dengan lembaga internasional seperti UNICEF dan SOS Children’s Village meningkatkan pengaruh FIFA dan sepak bola. FIFA di bawah Blatter sukses menggelar Piala Dunia Klub dan Piala Dunia Sepak Bola Pantai.
Kepemimpinan Blatter di FIFA harus terhenti pada tahun 2015 karena skandal korupsi FIFA yang melibatkan dirinya. Selain harus meninggalkan jabatannya, Blatter juga harus mendapatkan hukuman tidak berpartisipasi dalam semua aktivitas FIFA. Skandal Blatter ini termasuk skandal yang memalukan.
9. Giovanni Infantino (2016-)
Giovanni ‘Gianni’ Infantino adalah presiden masa kini dan akan menjabat paling tidak sampai 2027. Orang Italia berkepala plontos menjabat sebagai presiden mulai tahun 2016. Karier Gianni Infantino di organisasi sepak bola dimulai di UEFA dimana yang bersangkutan mulai bekerja di sana pada tahun 2000.
Di UEFA, Infantino berkontribusi mengenalkan Financial Fair Play dan meningkatkan dukungan komersial untuk negara dari asosiasi minor. FIFA semakin menguatkan statusnya sebagai otoritas tertinggi sepak bola dunia. Di zaman Infantino, Piala Dunia (2026) mengalami ekspansi, dari 32 menjadi 48 peserta.
Infantino juga menghadapi tantangan keterlibatan unsur politik dalam sepak bola termasuk dicoretnya keikutsertaan Rusia dari Piala Dunia 2022 karena invasi yang dilakukannya ke Ukraina. Ketegasan dan kejelasan FIFA mengenai isu-isu politik dalam dunia sepak bola akan menjadi tantangan serius.
Semua presiden FIFA memiliki kontribusi dan prestasi yang berbeda-beda. Beda zaman, beda pula tantangannya. Di zaman modern, presiden umumnya menjabat dalam waktu lama. Jika tidak banyak masalah dan sepak bolanya maju, suatu saat nanti akan ada orang Indonesia yang menjadi presiden FIFA.
Baca Juga: