Author: Mendy Laras

  • Prediksi Lazio vs Juventus 9 April 2023 Hari Ini (+Previewnya)

    Prediksi Lazio vs Juventus 9 April 2023 Hari Ini (+Previewnya)

    Lazio akan menghadapi Juventus pada pekan ke-29 Liga Italias Serie-A 2022/2023. Pertandingan Lazio vs Juventus 9 April 2023 akan berlangsung seru karena kedua tim sama-sama termotivasi untuk menang. Lazio sedang on fire dan ingin mempertahankan posisi runner up klasemen sementara. Juventus punya motivasi lain.

    Mereka membutuhkan 3 poin untuk merangsek masuk ke zona Liga Champions. Juve juga sedang ‘emosi’ karena gagal memenangkan semifinal pertama Coppa Italia lawan Inter Milan tengah pekan ini. Kunjungan Si Nyonya Tua ke ibu kota tidak akan menjadi kunjungan yang santai. Lazio siap dapatkan poin penuh.

    Jadwal Lazio vs Juventus

    Jadwal-Lazio-vs-Juventus

    Pertandingan Lazio melawan Juventus akan diselenggarakan pada Minggu, 9 April 2023 waktu Indonesia. Duel Lazio vs Juventus akan dimainkan di kandang Lazio Stadio Olimpico dan disiarkan pada pukul 01.45 WIB dini hari. Lazio dan Juventus dianggap memiliki peluang yang sama untuk meraih kemenangan.

    Preview Lazio vs Juventus

    Juventus harus makan ‘hati’ ketika menghadapi Inter tengah pekan ini. Kemenangan Juve buyar berkat gol penalti Romelu Lukaku di menit ke-95. Pekan lalu, mereka berhasil mendapatkan kemenangan 1-0 atas Verona. Kemenangan tipis tersebut dihasilkan dari kerja keras dan termasuk tidak mudah didapatkan.

    Setelah melawan Lazio, mereka akan berhadapan dengan Sporting Lisbon di perempat final Liga Europa. Juventus dinilai tidak akan mendapatkan kemenangan mudah dan bahkan bisa kalah dari Lazio. Le Aquile memiliki catatan baik dalam 6 pertandingan terakhir. Lazio tidak pernah kalah dan tidak kebobolan.

    H2H Lazio vs Juventus dalam 5 pertandingan terakhir di semua kompetisi.

    • 2 Februari 2023

    Juventus 1 – 0 Lazio

    • 13 November 2022

    Juventus 3 – 0 Lazio

    • 16 Mei 2022

    Juventus 2 – 2 Lazio

    • 20 November 2021

    Lazio 0 – 2 Juventus

    • 6 Maret 2021

    Juventus 3 – 1 Lazio

    Lazio memang memiliki pertahanan yang kokoh musim ini. Itulah kenapa Lazio vs Juventus 9 April 2023 akan berlangsung ketat. Musim ini, Juventus berhasil menaklukkan Lazio 2 kali. Pertama, November 2022 lalu di Serie-A dengan skor 3-0. Kedua, di babak perempat final Coppa Italia dengan skor tipis 1-0.

    Prediksi susunan pemain Juventus vs Lazio pekan ke-29 Serie-A Italia 9 April 2023.

    • Lazio (4-3-3): I. Provedel; E. Hysaj, A. Romagnoli, N. Casale, M. Lazzari; Luis Alberto, D. Cataldi, S. Milinkovic-Savic; M. Zaccagni, Felipe Anderdon, Pedro
    • Juventus (3-5-2): W. Szczesny; Danilo, Bremer, Sandro; M. De Sciglio, A. Rabiot, M. Locatelli, N. Fagioli, J. Cuadrado; D. Vlahovic, A. Milik

    Moise Kean tidak akan tampil lawan Lazio karena akumulasi kartu kuning. Paul Pogba, Leonardo Bonucci, dan Federico Chiesa masih belum bisa kembali bermain untuk Juventus. Lazio bisa kembali memainkan Ciro Immobile. Namun, penyerang andalan Lazio dinilai belum bisa tampil maksimal pasca cedera.

    Prediksi Lazio vs Juventus 9 April 2023

    Preview-Lazio-vs-Juventus

    Performa mengesankan Lazio dan kokohnya pertahanan mereka akan menjadi modal yang kuat untuk menghadapi Juventus. Juve sendiri memiliki rekor yang baik ketika menghadapi Lazio. Mengacu pada hal tersebut, cukup adil menilai pertandingan Lazio melawan Juventus pekan ini akan berakhir imbang.

    Juventus akan sekuat tenaga membongkar kokohnya pertahanan Lazio. Lazio akan menunggu untuk mendapatkan peluang emas dan menyakiti Juventus. 1 poin untuk Juventus sebenarnya sudah cukup baik mengingat buasnya performa Lazio. Untuk Lazio, 1 poin kurang cukup dan seharusnya bisa lebih baik.

    Lazio vs Juventus 9 April 2023 diprediksi berakhir dengan skor imbang 1-1. Kedua tim sama kuat dan sama-sama memiliki motivasi untuk menang. Namun, tidak akan ada yang mengambil risiko dan menggempur total. Maka dari itu, hasil imbang penuh kalkulasi diprediksi akan muncul di Stadio Olimpico.

    Baca Juga:

  • Prediksi Leeds United vs Crystal Palace 9 April 2023 Malam Ini

    Prediksi Leeds United vs Crystal Palace 9 April 2023 Malam Ini

    Pertarungan untuk bertahan di Liga Inggris musim depan akan tersaji pada pekan ke-30. Leeds United vs Crystal Palace 9 April 2023 akan menyajikan duel dua tim yang terancam degradasi musim ini. Kedua tim, sama-sama meraih kemenangan pekan lalu. Kemenangan pekan ini bisa memberi dampak besar.

    Leeds dan Palace bisa dikatakan seimbang dari sisi performa dan skuad. Tidak ada alasan bagi kedua tim untuk rela berbagi angka. Leeds berada di peringkat 13, sementara Palace berada di peringkat 12. Kedua tim terpaut 1 angka. Tampil di kandang, Leeds sedikit diunggulkan untuk menang dan meraih poin penuh.

    Jadwal Leeds United vs Crystal Palace

    Jadwal-Leeds-United-vs-Crystal-Palace

    Pertandingan Leeds melawan Palace akan dimainkan di kandang Leeds, Elland Road. Pertemuan keduanya di pekan ke-20 EPL akan diselenggarakan Minggu, 9 April 2023 pukul 20.00 WIB. Pertarungan Leeds dan Palace dinilai akan berlangsung seru dimana kedua tim akan ngotot untuk mendapatkan 3 poin.

    Preview Leeds United vs Crystal Palace

    Pekan lalu, Leeds United berhasil mengalahkan Nottingham Forest dengan skor 2-1. Crystal Palace juga berhasil mengalahkan Leicester City 2-1. Kemenangan keduanya meningkatkan peluang lolos dari zona degradasi. Palace sendiri mendapatkan kemenangan dengan susah payah ketika menghadapi Leicester.

    Kedua tim sama-sama berada dalam kondisi mental positif pasca kemenangan pekan lalu. Pertandingan Leeds United vs Crystal Palace 9 April 2023 akan menjadi laga yang tidak akan disia-siakan Leeds. Musim ini, Leeds perkara di kandang dan hanya kalah dari Arsenal, Man United, Man City, dan Fulham.

    Crystal Palace vs Leeds H2H dalam 5 pertandingan terakhirnya di semua kompetisi.

    • 9 Oktober 2022

    Crystal Palace 2 – 1 Leeds United

    • 22 Juli 2022

    Crystal Palace 1 – 1 Leeds United

    • 25 April 2022

    Crystal Palace 0 – 0 Leeds United

    • 30 November 2021

    Leeds United 1 – 0 Crystal Palace

    • 8 Februari 2021

    Leeds United 2 – 0 Crystal Palace

    Crystal Palace vs Leeds United pertama musim ini berakhir dengan kemenangan Palace 2-1. Hasil tersebut membuat Leeds penasaran untuk mendapatkan kemenangan lawan Palace. Dibandingkan Palace, Leeds masih akan berjumpa Liverpool, Man City, Newcastle, dan Tottenham di sisa kompetisi.

    Prediksi susunan pemain Leeds United lawan Crystal Palace 9 April 2023.

    • Leeds United (4-2-3-1): I. Meslier; J. Firpo, P. Struijk, R. Koch, L. Ayling; Marc Roca, W. Mckennie; L. Sinisterra, B. Aaronson, J. Harrison; P. Bamford
    • Crystal Palace (4-3-3): S. Johstone; T. Michell, M. Guehi, J. Andersen, J. Ward; J. Schlupp, C. Doucoure, E. Eze; J. Ayew, J. Mateta, M. Olise

    Leeds United akan menggunakan susunan pemain yang tidak jauh berbeda dengan susunan pemain ketika menghadapi Nottingham Forest. Palace benar-benar mendapatkan kerugian besar pasca cederanya pemain andalan, W. Zaha. Penggantinya, J. Ayew bisa menampilkan penampilan yang mengesankan.

    Leeds United vs Crystal Palace 9 April 2023 Prediction

    Preview-Leeds-United-vs-Crystal-Palace

    Absennya Wilfried Zaha di skuad Palace akan memberi dampak negatif untuk tim asuhan Roy Hodgson. Zaha merupakan pilar penting di lini depan Palace. Lawan Leeds, Palace dinilai tidak akan malu-malu untuk tampil agresif dan menyerang. Semua orang di EPL tahu buruknya kualitas pertahanan Leeds musim ini.

    Leeds tidak akan tinggal diam dan menampilkan performa yang tidak kalah agresif. Leeds yang tampil di kandang memiliki rekor baik ketika menghadapi sesama tim papan bawah. Kedua tim memiliki kemampuan mencetak gol yang tinggi. Agresivitas keduanya memang sudah diprediksi akan muncul pekan ini.

    Leeds United vs Crystal Palace 9 April 2023 diprediksi berakhir dengan kemenangan Leeds 3-2. Dukungan kandang dan absennya W. Zaha krusial untuk kemenangan Leeds. Mereka akan memaksakan kemenangan di kandang karena akan menghadapi banyak lawan berat di sisi kompetisi EPL musim ini.

    Baca Juga:

     

  • Prediksi Real Madrid vs Villarreal 9 April 2023 Live Hari Ini

    Prediksi Real Madrid vs Villarreal 9 April 2023 Live Hari Ini

    La Liga Spanyol 2022/2023 memasuki pekan ke-29 minggu ini. Real Madrid akan berhadapan dengan Villarreal di Santiago Bernabeu. Pertandingan Real Madrid vs Villarreal 9 April 2023 akan menjadi pertandingan besar yang seru untuk ditonton. Musim ini Real Madrid dan Villarreal sudah 2 kali bertemu.

    Pertemuan kedua tim menjamin laga ketat yang penuh drama. Sampai pekan ke-29, Real Madrid masih menguntit Barcelona di peringkat ke-2, sementara Villarreal berada di peringkat ke-6 klasemen sementara La Liga. Madrid akan menjamu Villarreal dalam suasana sangat positif pasca ‘membantai’ Barcelona 0-4.

    Jadwal Real Madrid vs Villarreal

    Jadwal-Real-Madrid-vs-Villarreal

    Real Madrid akan menghadapi Villarreal di Estadio Santiago Bernabeu pada Minggu, 9 April 2023. Pertandingan tersebut akan dimainkan pada pukul 02.00 WIB dini hari. Hadapi Villarreal, Real Madrid akan sangat bernafsu untuk mendapatkan kemenangan. Villarreal termasuk lawan yang alot dan merepotkan.

    Preview Real Madrid vs Villarreal

    Pertemuan pertama kedua tim, Januari lalu berakhir dengan kemenangan Villarreal 2-1. Laga berlangsung panas, Madrid harus kehilangan 3 poin, dan pembalasan akan dilangsungkan pekan ini. Di babak 16 besar Copa Del Rey, Real Madrid berhasil mengalahkan sekaligus mengeliminasi Villareal dengan skor 2-3.

    Sejarah terbaru pertemuan kedua tim membuat pertandingan Real Madrid vs Villarreal 9 April 2023 diprediksi berlangsung panas. Datang ke Madrid, Villarreal bermodal kemenangan 2-0 atas Real Sociedad. Modal Real Madrid lebih meyakinkan lagi, menang 6-0 atas Valladolid dan 0-4 atas rival abadi, Barcelona.

    Villarreal membutuhkan poin untuk bisa berada di zona Liga Champions. Mereka terpaut 4 poin dari Real Sociedad yang berada di peringkat 4. Memaksakan hasil imbang realistis untuk pasukan Quique Setien. H2H Real Madrid vs Villarreal dalam 5 pertandingan terakhir di semua kompetisi.

    • 19 Januari 2023

    Villarreal 2 – 3 Real Madrid

    • 7 Januari 2023

    Villarreal 2 – 1 Real Madrid

    • 12 Februari 2022

    Villarreal 0 – 0 Real Madrid

    • 25 September 2021

    Real Madrid 0 – 0 Villarreal

    • 22 Mei 2021

    Real Madrid 2 – 1 Villarreal

    Prediksi susunan pemain Real Madrid vs Villarreal, Minggu 9 April 2023.

    • Real Madrid (4-3-2): T. Courtois; Nacho, D. Alaba, A. Rudiger, L. Vazquez; T. Kroos, A. Tchouameni, D. Ceballos; Vinicius Junior, K. Benzema, M. Asensio
    • Villarreal (4-3-3): Pepe Reina; A. Pedraza, P. Torres, A. Mandi, J. Foyth; A. Rodriguez, D. Parejo, R. Terrats; Yeremi Pino, J. L. Morales, S. Chukwueze

    Hadapi Chelsea di perempat final Liga Champions tengah pekan depan, Carlo Ancelotti kemungkinan akan melakukan rotasi dan memainkan beberapa pemain cadangan. Antonio Rudiger, Dani Ceballos, Marco Asensio dan Lucas Vazquez diprediksi jadi starter. Benzema dan Vinicius, dan Courtois tidak tersentuh.

    Prediksi Real Madrid vs Villarreal 9 April 2023

    Preview-Real-Madrid-vs-Villarreal

    Villarreal masih belum bisa memainkan Etienne Capoue, Gerard Moreno, dan Francis Coquelin. Absennya pemain-pemain tersebut akan berdampak pada kualitas permainan mereka. Villarreal memerlukan skuad terbaik untuk bisa mencuri poin di Bernabeu. Rotasi yang dilakukan Madrid bisa jadi celah untuk lawan.

    Sekalipun Madrid mendominasi permainan, tidak mudah untuk membobol gawang Reina. Duel ketat akan terjadi di Bernabeu. Motivasi utama Madrid kali ini bukan 3 poin penuh untuk menguntit Barcelona, tetapi kemenangan untuk balas dendam. Prediksi Real Madrid vs Villarreal malam ini Madrid menang 2-1.

    Kemenangan tipis penuh perjuangan diprediksi akan didapatkan Real Madrid. Pertandingan Real Madrid vs Villarreal 9 April 2023 bisa berakhir dengan kekalahan Madrid dari Kapal Selam Kuning jika rotasi yang dilakukan Ancelotti tidak bekerja dengan baik. Fokus ke Liga Champions bisa mengganggu konsentrasi.

    Baca Juga:

  • 9 Presiden FIFA Pertama Sampai Sekarang (Masa ke Masa)

    9 Presiden FIFA Pertama Sampai Sekarang (Masa ke Masa)

    Sejak didirikan pada tahun 1904, sudah ada 9 orang yang menjadi presiden FIFA. Presiden FIFA adalah jabatan tertinggi dalam organisasi yang memegang otoritas tertinggi sepak bola dunia. Presiden Federation Internationale de Football Association berasal dari banyak negara, sayangnya tidak ada dari Indonesia.

    Seorang presiden bertanggung jawab mengatur dan menyelenggarakan banyak ajang sepak bola resmi dari FIFA. Presiden dari FIFA memiliki pengaruh besar dalam perkembangan sepak bola dunia. Pengaruhnya yang besar membuat jabatan presiden sangat prestisius dan diburu oleh banyak orang.

    Daftar Presiden FIFA (1904-2027)

    Siapa saja figur yang menjabat sebagai presiden FIFA? Berikut adalah daftar presiden FIFA dari masa ke masa (1904 – 2023).

    1. Robert Guerin (1904-1906)

    Robert-Guerin-(1904-1906)

    Presiden FIFA pertama adalah orang Perancis bernama Robert Guerin. Guerin hanya menjadi presiden dari FIFA selama 2 tahun, tepatnya dari tahun 1904 sampai 1906. Robert Guerin adalah salah satu pendiri FIFA yang juga adalah seorang jurnalis aktif di surat kabar Le Martin. Guerin tutup usia pada tahun 1952.

    2. Daniel Burley Woolfall (1906-1918)

    Daniel-Burley-Woolfall-(1906-1918)

    Seorang administrator PSSI Inggris (English FA), Daniel Burley Woolfall dipilih menjadi presiden FIFA. Woolfall pada tahun 1906. Woolfall memegang peran penting membuat konstitusi FIFA untuk mencapai uniformity di level internasional. Di zamannya, Pertandingan internasional didefinisikan dengan jelas.

    Woolfall mewajibkan adopsi atas English Law of the Game sebuah kewajiban. Daniel Woolfall juga aktif dalam banyak ajang olahraga. Woolfall turut membantu penyelenggaraan Olimpiade 1908 di London. Kepemimpinan Woolfall diinterupsi oleh Perang Dunia 1. Woolfall meninggal pada Agustus 1918.

    3. Jules Rimet (1921-1954)

    Jules Rimet adalah presiden FIFA yang memprakarsai ajang Piala Dunia. Di zamannya, Piala Dunia pertama diselenggarakan pada tahun 1930 di Uruguay. Rimet memang terkenal karena di zamannya, untuk pertama kali manusia di muka bumi bisa menikmati pertandingan sepak bola kasta paling tinggi.

    Jules termasuk presiden yang menjabat dalam waktu lama. Rimet menjabat selama 33 dari tahun 1921 sampai 1954. Di bawah kepemimpinan Rimet, anggota FIFA berkembang dari 20 menjadi 85. Rimet juga mendirikan konfederasi regional di Asia, Oseania, Afrika, Eropa, dan Amerika (Utara, Tengah, dan Karibia).

    4. Radolphe William Seeldrayers (1954-1955)

    Seorang pengacara dari Brussels, Belgia menggantikan Jules Rimet sebagai presiden FIFA. Seeldrayers yang membantu pembentukan PSSI Belgia (Belgian FA) memang merupakan wakil presiden FIFA sebelumnya. Kepemimpinan Seeldrayers harus berakhir singkat pasca kematiannya pada Oktober 1955.

    5. Arthur Drewry (1955-1961)

    Arthur Drewry menjabat sebagai presiden interim setelah meninggalnya Seeldrayers. Drewry menduduki jabatan tersebut selama 6 bulan untuk kemudian, pada Juni 1956 menjadi presiden FIFA. Drewry adalah salah satu orang berpengaruh dalam dunia sepak bola Inggris.

    Tak hanya itu saja, Drewry juga turut membantu Jules Rimet mengembalikan asosiasi sepak bola Inggris ke FIFA di tahun 1946 dan punya jabatan elit di Inggris. Arthur Drewry menjabat sebagai presiden dari Football League dan ketua Football Association (Inggris). Drewry menjabat selama 5 tahun dan mengakhiri masa jabatannya di usia 70 (meninggal) pada 1961.

    6. Sir Stanley Rous (1961-1974)

    Presiden FIFA selanjutnya adalah mantan wasit yang berkarier sebagai pengadil di lapangan dalam 36 pertandingan resmi. Sir Stanley Rous menjabat sebagai presiden dari tahun 1961 sampai tahun 1974. Rous memiliki kontribusi pada kembalinya negara-negara Britania bergabung dengan FIFA di tahun 1946.

    Rous adalah presiden dari Inggris yang ketiga. Di bawah kepemimpinan Rous, pertandingan sepak bola, terutama Piala Dunia mendunia dan disiarkan secara luas ke berbagai negara. Penikmat sepak bola bisa menikmati tayangan Piala Dunia di TV berwarna untuk pertama kali. Hal tersebut adalah pencapaian besar.

    7. Joao Havelange (1974-1998)

    Sebelum presiden paling populer FIFA, Sepp Blatter menjabat, ada Joao Havelange. Orang Brasil yang di masa mudanya adalah atlet renang dan polo ini menjabat sebagai presiden dari tahun 1974 sampai tahun 1998. Havelange menjabat selama 24 tahun dan ada banyak perubahan dan perkembangan di zamannya.

    Sebagai seorang petinggi organisasi sepak bola, Havelange menjamin terlibatnya banyak negara dari dunia ketiga saat itu. Havelange membuat negara-negara dari Asia, Afrika, Oseania, dan Amerika Tengah-Utara-Karibia bisa ikut menikmati dan terlibat dalam kompetisi sepak bola internasional di bawah FIFA.

    Negara-negara dari kawasan tersebut mendapatkan lebih banyak kesempatan untuk tampil di Piala Dunia. FIFA meningkatkan jumlah peserta Piala Dunia dari 16 menjadi 32. Havelange juga menjadi presiden yang bertanggung jawab atas komersialisasi sepak bola dan meningkatkan keikutsertaan banyak profesional.

    Hal tersebut bisa dilihat dari meningkatnya jumlah karyawan FIFA dan presensi FIFA dan sepak bola di dunia hiburan dan komersial. Selama menjabat sebagai presiden FIFA, Havelange sukses mengenalkan banyak turnamen baru, diantaranya Piala Dunia U-17 dan U-20, Piala Konfederasi, dan Piala Dunia Wanita.

    8. Joseph Blatter (1998-2015)

    Joseph ‘Sepp’ Blatter menjabat sebagai presiden FIFA dari tahun 1998 sampai tahun 2015. Blatter termasuk ‘veteran’ di FIFA. Sebelum menjadi presiden dari organisasi tersebut, Blatter sudah bekerja di sana selama 23 tahun. Kontribusi Blatter dalam dunia sepak bola sudah diberikan sebelum jadi presiden.

    Blatter membuat fondasi untuk kompetisi U-16 dan sepak bola perempuan di masa depan pada tahun 1975. Blatter juga bertanggung mengorganisasi dengan baik 5 gelaran Piala Dunia. Prestasi dan pencapaian Blatter, termasuk kelihaian berpolitik di dalam membuat Blatter terpilih menjadi presiden.

    Di bawah kepemimpinan Blatter, FIFA banyak hadir di isu kemanuasian dan anak. Kerja sama FIFA dengan lembaga internasional seperti UNICEF dan SOS Children’s Village meningkatkan pengaruh FIFA dan sepak bola. FIFA di bawah Blatter sukses menggelar Piala Dunia Klub dan Piala Dunia Sepak Bola Pantai.

    Kepemimpinan Blatter di FIFA harus terhenti pada tahun 2015 karena skandal korupsi FIFA yang melibatkan dirinya. Selain harus meninggalkan jabatannya, Blatter juga harus mendapatkan hukuman tidak berpartisipasi dalam semua aktivitas FIFA. Skandal Blatter ini termasuk skandal yang memalukan.

    9. Giovanni Infantino (2016-)

    Giovanni ‘Gianni’ Infantino adalah presiden masa kini dan akan menjabat paling tidak sampai 2027. Orang Italia berkepala plontos menjabat sebagai presiden mulai tahun 2016. Karier Gianni Infantino di organisasi sepak bola dimulai di UEFA dimana yang bersangkutan mulai bekerja di sana pada tahun 2000.

    Di UEFA, Infantino berkontribusi mengenalkan Financial Fair Play dan meningkatkan dukungan komersial untuk negara dari asosiasi minor. FIFA semakin menguatkan statusnya sebagai otoritas tertinggi sepak bola dunia. Di zaman Infantino, Piala Dunia (2026) mengalami ekspansi, dari 32 menjadi 48 peserta.

    Infantino juga menghadapi tantangan keterlibatan unsur politik dalam sepak bola termasuk dicoretnya keikutsertaan Rusia dari Piala Dunia 2022 karena invasi yang dilakukannya ke Ukraina. Ketegasan dan kejelasan FIFA mengenai isu-isu politik dalam dunia sepak bola akan menjadi tantangan serius.

    Semua presiden FIFA memiliki kontribusi dan prestasi yang berbeda-beda. Beda zaman, beda pula tantangannya. Di zaman modern, presiden umumnya menjabat dalam waktu lama. Jika tidak banyak masalah dan sepak bolanya maju, suatu saat nanti akan ada orang Indonesia yang menjadi presiden FIFA.

    Baca Juga:

  • Sanksi FIFA ke Indonesia Pasca Batalnya Piala Dunia U-20 2023

    Sanksi FIFA ke Indonesia Pasca Batalnya Piala Dunia U-20 2023

    Setelah dicabutnya status tuan rumah Indonesia untuk Piala Dunia U-20 2023, publik sepak bola tanah air harap-harap cemas dengan sanksi apa yang akan dijatuhkan FIFA ke Indonesia. Ada yang menilai sanksi FIFA ke Indonesia bisa sangat fatal, salah satunya pengucilan Indonesia dari sepak bola internasional.

    Untungnya, sanksi FIFA yang ditakutkan tersebut tidak separah yang dibayangkan. Jumat, 7 April 2023, ketua PSSI, Erick Thohir mengumumkan Indonesia tidak mendapatkan sanksi berat dari FIFA. Adapun sanksi yang diberikan merupakan sanksi administrasi. Menurutnya, Indonesia mendapatkan ‘kartu kuning’.

    Indonesia Gagal Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U-20 2023

    Indonesia-Gagal-Jadi-Tuan-Rumah-Piala-Dunia-U-20-2023

    Penolakan hadirnya timnasIsrael dalam ajang Piala Dunia U-20 oleh sejumlah politis dianggap menjadi penyebab gagalnya Indonesia menjadi tuan rumah ajang internasional tersebut. FIFA akhirnya mencabut status tuan rumah Indonesia. Masalah tidak berakhir di sana karena Indonesia bisa disanksi FIFA.

    Sanksi FIFA menjadi mimpi buruk dan hal yang ‘dinanti’ oleh publik sepak bola tanah air. Pasca Tragedi Kanjuruhan, sanksi FIFA berpotensi dijatuhkan ke Indonesia. Setelah lolos dari sanksi FIFA di Kanjuruhan, Indonesia akan menghadapi sanksi FIFA yang jauh lebih pasti dan bisa mematikan untuk Indonesia.

    Pasca pencabutan status tuan rumah Indonesia dari Piala Dunia U-20 2023, banyak spekulasi mengenai sanksi FIFA yang akan dijatuhkan ke Indonesia. Menghadapi hal tersebut, ketua PSSI Erick Thohir terbang ke Perancis untuk bertemu dengan Presiden FIFA, Gianni Infantino. Sanksi FIFA adalah sebuah kepastian.

    Jumat pekan lalu, sanksi FIFA untuk Indonesia akhirnya diumumkan. Sanksi FIFA untuk Indonesia memang sudah dijatuhkan pekan lalu. Namun, ada banyak hal menarik yang bisa dibahas pasca sanksi yang diberikan FIFA. Sanksi FIFA ke Indonesia wajib disikapi serius dan dibahas secara komprehensif.

    Apa Saja Sanksi FIFA ke Indonesia? Ini Faktanya

    Hal-hal-Menarik-terkait-Sanksi-FIFA-ke-Indonesia

    Berikut adalah beberapa hal penting yang menarik untuk dibahas terkait sanksi FIFA ke Indonesia.

    1. Sanksi Administrasi

    FIFA menjatuhkan sanksi administratif kepada Indonesia akibat dari ‘perkembangan situasi’ yang membuat dicabutnya status tuan rumah Indonesia dalam ajang Piala Dunia U-20 2023. Sanksi administratif tersebut adalah pembekuan dana FIFA Forward untuk PSSI. Hal tersebut patut disyukuri publik sepak bola nasional.

    Dana FIFA Forward yang diperuntukkan untuk operasional PSSI dipastikan tidak akan diberi oleh FIFA. Sanksi tersebut dianggap sebagai kartu kuning bukan ‘kartu merah’. Dijatuhkannya sanksi administrasi tersebut menggugurkan dugaan dan prediksi sepak bola Indonesia akan dikucilkan dari sepak bola dunia.

    2. Blueprint Transformasi Sepak Bola Indonesia

    Selain melakukan lobi terkait sanksi yang akan dijatuhkan FIFA ke Indonesia, ketua PSSI Erick Thohir juga membawa blueprint transformasi sepak bola Indonesia. Blueprint tersebut diberikan ke FIFA sebagai bentuk kejelasan dan kesiapan pemerintah Indonesia dalam mengembangkan sepak bola nasional.

    Erick mengutarakan kesiapan pemerintah dalam melakukan renovasi 22 stadion untuk kegiatan timnas dan liga. FIFA menerima blueprint tersebut dan akan mempelajarinya. Lobi yang dilakukan Erick Thohir merupakan upaya PSSI untuk membuat sepak bola Indonesia terhindar dari sanksi yang sangat berat.

    3. Indonesia Tetap Rugi

    Kendati sanksi yang ditampilkan merupakan sanksi administratif, Indonesia tetap mengalami kerugian. Akmal Marhali, Koordinator Save Our Soccer meminta semua pihak tidak menganggap sanksi FIFA sebagai hal yang sepele. Sanksi administratif yang dijatuhkan tetap berdampak negatif untuk Indonesia.

    Lebih lanjut, Akmal mengatakan bahwa terdapat hukuman moral yang Indonesia dapatkan dan FIFA telah menegakkan kedaulatannya di mata para anggota. Nama Indonesia sendiri sudah termasuk tercoreng karena kegagalan menyelenggarakan ajang besar. Reputasi dan kredibilitas Indonesia diragukan.

    Indonesia dinilai harus memiliki aturan yang jelas mengenai kaitan antara cita-cita politik dengan penyelenggaraan kompetisi sepak bola. Jangan sampai ada bentrok antara keduanya yang berdampak pada gagalnya dan sulitnya Indonesia menyelenggarakan turnamen besar internasional di masa depan.

    4. Perubahan Sanksi FIFA

    Sanksi FIFA ke Indonesia mungkin bertambah atau berkurang. Akmal Marhali menyatakan sanksi susulan untuk Indonesia masih mungkin dijatuhkan. FIFA sendiri sedang meninjau blueprint sepak bola Indonesia yang diberikan PSSI. Ibaratnya, FIFA sedang menguji Indonesia dengan memberi sanksi yang ringan.

    Indonesia tidak boleh jemawa, harus introspeksi diri, dan jangan memiliki kepercayaan diri berlebihan. Jangan sampai ada pikiran Indonesia berhasil menaklukkan FIFA. Kendati dinilai ringan, sanksi administratif yang diberikan FIFA kepada Indonesia, khususnya PSSI harus dipandang sebagai hal serius.

    Alasan Indonesia Disanksi Ringan

    Pasca gagalnya Piala Dunia U-20 di Indonesia, bayangan dan kemungkinan sanksi FIFA ke indonesia umumnya adalah hal berat dan menjatuhkan. Bayangan timnas tidak bisa tampil dalam semua kompetisi FIFA begitu jelas. Untungnya, bayangan tersebut tidak menjadi kenyataan karena sanksinya relatif ringan.

    Menurut Mohamad Kusnaeni terdapat 2 hal yang menjadi dasar bagi sanksi ringan yang dijatuhkan FIFA untuk Indonesia. Kedua alasan tersebut adalah kegagalan Indonesia dalam menyelenggarakan Piala Dunia U-20 dianggap FIFA bukan karena kesalahan fatal dan lobi blueprint sepak bola nasional.

    Gagalnya Indonesia menjadi tuan rumah dan menyelenggarakan Piala Dunia U-20 2023 diakibatkan aspek lain di luar aspek teknis sepak bola. FIFA sangat menentang diskriminasi dan menganggap penolakan dan syarat serta ketentuan terkait keikutsertaan tim nasional Israel sebagai bentuk diskriminasi.

    Kendati demikian, FIFA masih menganggap pemerintah Indonesia memiliki komitmen kuat. Lebih lanjut, lobi ketua PSSI dengan menyerahkan blueprint transformasi sepak bola nasional berhasil membuat FIFA urung menjatuhkan sanksi berat. FIFA menganggap Indonesia memiliki masalah dengan transformasi.

    Pasca Tragedi Kanjuruhan, Indonesia seharusnya berbenah dan melakukan banyak perubahan. Diberikannya blueprint tersebut mengindikasikan Indonesia memiliki komitmen yang jelas mengenai bagaimana memperbaiki sepak bola nasional. Transformasi yang dilakukan tentu menyeluruh.

    Perbaikan dan perubahan tidak hanya dilakukan pada aspek infrastruktur, melainkan aspek sumber daya manusia, pengelolaan kompetisi, dan termasuk pengembangan pemain muda. Indonesia patut bersyukur, karena setelah ‘kekacauan’ yang terjadi, FIFA masih memberikan komitmen dan bantuan untuk Indonesia.

    Indonesia Main di SEA Games 2023

    Sanksi FIFA ke Indonesia sama sekali tidak menyinggung dan menyentuh keterlibatan tim nasional Indonesia di Sea Games 2023. Hal tersebut bukan hal yang aneh. SEA Games yang merupakan kompetisi olahraga yang diikuti negara-negara Asia Tenggara memang tidak termasuk dalam kalender resmi FIFA.

    Apapun yang terjadi antara Indonesia dengan FIFA tidak memberi pengaruh pada partisipasi timnas Indonesia di SEA Games 2023. Dengan demikian, Indonesia dipastikan bisa bertempur di ajang tersebut. Indonesia masuk dalam Grup A cabor sepak bola bersama Kamboja, Myanmar, Timor Leste, dan Filipina.

    Grup tersebut relatif ringan. Timnas dinilai akan lolos ke babak selanjutnya dan menghadapi lawan berat di semifinal. Tampil di bawah sanksi FIFA, timnas harus tetap tampil penuh konsentrasi dan tentu saja membawa pulang medali emas yang bisa menjadi pelipur lara dari gagalnya Piala Dunia U-20 di Indonesia.

    Rasa lega atas sanksi FIFA ke Indonesia yang ternyata relatif ringan harus dibarengi dengan kewaspadaan dan pembenahan yang serius. Masih ada perkembangan yang bisa membuat sanksi tersebut menjadi ringan/berat. Indonesia harus berkomitmen penuh pada transformasi yang dijanjikannya.

    Baca Juga: