7 Contoh Diferensiasi Sosial di Indonesia (Kehidupan Sehari-hari)

Indonesia merupakan negara multikultural yang memiliki banyak perbedaan. Oleh sebab itu banyak contoh diferensiasi sosial yang mudah ditemukan pada kehidupan masyarakat. Pasalnya fenomena ini identik dengan perbedaan dan keberagaman budaya.

Diferensiasi sosial merupakan fenomena perbedaan pada anggota kelompok masyarakat yang terjadi secara horizontal. Perbedaan ini didasarkan pada keberagaman ras, suku, agama, etnis, jenis kelamin, usia, hingga profesi.

Contoh Diferensiasi Sosial pada Kehidupan Masyarakat

Contoh-Diferensiasi-Sosial-pada-Kehidupan-Masyarakat

Pada dasarnya, anggota masyarakat dibedakan ke dalam beberapa kriteria berdasarkan latar belakangnya masing-masing. Di Indonesia, fenomena ini disebut sebagai diferensiasi sosial yang dapat dijelaskan melalui contoh-contoh berikut ini.

1. Perbedaan Jenis Kelamin

Jenis kelamin merupakan contoh diferensiasi sosial yang paling terlihat di masyarakat. Secara umum masyarakat dibagi ke dalam dua gender, yaitu laki-laki dan perempuan. Dimana perbedaan ini seringkali diangkat menjadi isu dan memicu permasalahan.

Jika dilihat secara biologis, umumnya laki-laki memiliki tubuh yang lebih besar. Sehingga biasanya laki-laki diberikan pekerjaan yang berat dan dituntut menjadi seorang pemimpin. Maka tak heran apabila laki-laki dianggap lebih kuat dari perempuan.

Sementara itu perempuan yang secara umum memiliki bentuk tubuh yang lebih kecil,sering diberikan pekerjaan ringan. Perempuan juga dianggap lemah dan kurang kompeten untuk mengerjakan pekerjaan yang membutuhkan kekuatan fisik.

Meskipun begitu, namun pada dasarnya laki-laki dan perempuan mempunyai derajat yang sejajar. Pandangan tentang laki-laki lebih kuat bukanlah patokan untuk menilai kondisi perempuan. Pandangan tersebut muncul karena adanya kecenderungan alamiah.

2. Perbedaan Suku Bangsa

Salah satu contoh diferensiasi sosial dalam masyarakat yang sering terjadi adalah perbedaan suku bangsa. Terbentuknya suku bangsa didasari karena adanya kesadaran individu pada karakteristik, perilaku, adat istiadat, serta asal usul kebudayaan.

Suku bangsa pada fenomena diferensiasi di Indonesia memiliki ciri khas dan keunikannya masing-masing. Oleh karena itu, suku bangsa tidak bisa dijadikan patokan untuk menilai derajat individu atau kelompok mana yang lebih tinggi.

Semua suku bangsa dianggap setara dengan kebudayaan yang sama-sama dianggap penting. Bahkan di mata konstitusi hukum, setiap suku memiliki kedudukan yang sama rata. Sehingga meskipun berbeda namun keberadaan suku-suku di Indonesia justru menjadi daya tarik tersendiri.

3. Perbedaan Klan

Dalam diferensiasi sosial yang dimaksud dengan klan adalah terbentuknya kesatuan sosial atau kelompok tertentu berdasarkan hubungan kerabat. Artinya, anggota di dalam klan tersebut bisa bergabung menjadi satu karena adanya garis keturunan atau gen.

Klan yang berasal dari garis keturunan ibu disebut sebagai matrilineal. Sementara itu, klan yang terbentuk berdasarkan garis keturunan pihak bapak sering disebut patrilineal. Maka saat berkumpul biasanya antaranggota akan merasa dekat.

Misalnya seperti klan yang sering ditemui pada masyarakat Batak. Orang-orang Batak dari dulu hingga sekarang masih menerapkan sistem marga yang diturunkan dari pihak bapak. Jadi tak heran jika bertemu orang dengan marga yang sama, kita merasa seperti satu keluarga.

4. Perbedaan Ras

Setiap individu terlahir dari pasangan orang tua yang latar belakang rasnya berbeda-beda. Ras berkaitan erat dengan ciri fisik yang biasanya ditentukan oleh faktor geografis dan sejarah. Sebagai contoh diferensiasi sosial, ras tidak bisa dibedakan secara vertikal.

Pasalnya perbedaan ras antarindividu merupakan nilai yang unik dan tidak bisa dijadikan sebagai patokan untuk menentukan derajat. Bahkan membedakan orang dari rasnya dianggap sebagai tindakan diskriminatif.

Di dunia ini terdapat beberapa ras dengan ciri fisik khas masing-masing. Setiap benua dan negara biasanya ditinggali oleh ras yang berbeda. Berikut adalah beberapa ras yang hingga saat ini masih eksis, yakni:

  • Ras Australoid dengan ciri fisik tubuh sedang, rambut keriting, mata hitam, bibir yang tebal, dan warna kulit gelap.
  • Ras Mongoloid dengan ciri fisik rambut lurus, mata cenderung sipit dan kecil, bibir tipis, serta warna kulit kuning.
  • Ras Cucasaois dengan ciri fisik yang dimiliki oleh warga asli Eropa dan Asia Utara.
  • Ras Negroid dengan ciri fisik yang dimiliki oleh warga asli Afrika dan beberapa wilayah Asia.

5. Perbedaan Agama

Agama merupakan pedoman hidup untuk manusia yang umumnya dianut oleh setiap individu. Sebagai pegangan dan petunjuk untuk manusia, dalam ilmu sosial agama tidak memiliki tingkatan. Sehingga semua agama dianggap sama baiknya.

Individu yang telah memilih untuk menganut suatu agama tertentu berarti telah siap dan yakin bahwa apa yang ia imani merupakan hal yang benar. Oleh sebab itu agama sebaiknya tidak dibanding-bandingkan.

Alasan lainnya karena semua agama yang diakui di Indonesia mengajarkan hal-hal yang baik. Maka dari itu, meskipun isi ajarannya berbeda dan beragam, tetapi setiap individu beragama wajib menghargai satu sama lain.

Contoh diferensiasi sosial agama dapat dilihat dari sifat toleransi dan saling menghargai ketika ada hari raya. Seperti saat bulan Ramadhan dimana umat muslim akan menjalankan ibadah puasa, sehingga penganut agama lainnya berusaha menghargai dengan tidak makan di tempat umum.

6. Perbedaan Profesi

Bentuk diferensiasi sosial juga dapat dilihat dari adanya perbedaan profesi antarindividu. Lantaran setiap profesi yang dimiliki individu mempunya fungsi dan perannya masing-masing. Bahkan belum tentu seseorang yang bekerja di suatu bidang dapat mengerjakan pekerjaan yang sama.

Hal tersebut dikarenakan profesi adalah kegiatan yang memerlukan keahlian dan pengetahuan khusus. Alhasil setiap profesi tidak dapat dibandingkan atau dijadikan faktor pembeda. Meskipun pekerjaan yang dilakukan berbeda tetapi kedudukan individu sebagai manusia tetaplah sama.

Selain itu, dalam kehidupan sehari-hari, kita bisa melihat bahwa setiap profesi memiliki jasanya masing-masing bagi kehidupan. Ada beberapa profesi yang kalau dijalankan secara berdampingan akan menciptakan lingkungan sosial yang aman dan tentram.

7. Perbedaan Usia

Perbedaan-Usia

Contoh diferensiasi sosial yang terakhir adalah adanya perbedaan usia. Dalam kondisi ini sebenarnya terdapat kasus yang agak berbeda dan sulit untuk dipahami. Alasannya karena usia dapat menjadi faktor untuk menentukan bagaimana manusia bertingkah laku.

Umumnya seorang anak yang usianya masih muda diwajibkan untuk menghormati dan lebih santun kepada orang dewasa. Kondisi tersebut berkaitan erat dengan nilai dan norma sosial yang dianut oleh masyarakat di Indonesia.

Tetapi, walaupun anak muda memang harus menghormati orang tua, bukan berarti mereka yang usianya lebih matang bisa berperilaku seenaknya. Sehingga biasanya perbedaan usia dianggap tidak menentukan kedewasaan dan kedudukan setiap orang.

Misalnya seperti fenomena di kantor, dimana orang yang lebih muda berkesempatan untuk menjadi seorang bos atau atasan. Bahkan saat ini sudah banyak perusahaan rintisan dan startup yang dikembangkan oleh anak muda.

Meskipun anak muda memiliki posisi yang lebih tinggi secara jabatan di kantor, namun ia tetap harus menghormati orang yang lebih tua. Urusan pekerjaan dengan nilai dan norma merupakan dua hal yang harus dibedakan.

Dalam berbagai contoh diferensiasi sosial, kita bisa melihat bahwa perbedaan bukanlah suatu hal yang harus dijadikan pemicu konflik. Justru perbedaan bisa menjadi daya tarik dan keunikan tersendiri bagi suatu negara, khususnya Indonesia.

Baca Juga: