Masalah Ekonomi Klasik, Modern, dan Contohnya di Indonesia

Masalah ekonomi akan tetap ada selama jumlah kebutuhan tidak terbatas tetapi sumber daya yang dimiliki terbatas. Contoh permasalahan ekonomi yang sering terjadi adalah kelangkaan beras, akibat  jumlah konsumsi masyarakat yang terus meningkat.

Tingkat konsumsi beras yang  makin meningkat jumlahnya dari waktu ke waktu, karena beras merupakan kebutuhan konsumsi pokok orang Indonesia. Kelangkaan beras ini menjadi masalah perekonomian yang diselesaikan dengan impor beras dari negara lain.

Jenis Masalah Ekonomi yang Sering Terjadi

Jenis-Masalah-Ekonomi-yang-Sering-Terjadi

Rasanya hampir tidak ada negara yang tidak memiliki permasalahan dalam bidang ekonomi. Bahkan negara adidaya seperti Amerika Serikat saja memiliki masalah dengan banyaknya tuna wisma yang hidup di jalanan.

Lalu, masalah perekonomian apa saja yang  sering terjadi di Indonesia dan negara-negara lainnya? Simak penjelasan tentang  jenis-jenis permasalahan ekonomi berikut ini.

1. Permasalahan Ekonomi Klasik

Masalah yang pertama dalam perekonomian adalah masalah-masalah ekonomi yang klasik. Permasalahan ekonomi yang klasik ini terjadi karena adanya teori tentang ekonomi klasik, yang teriri dari :

Produksi

Pengertian produksi adalah pengolahan suatu sumber daya diubah menjadi  barang ataupun jasa yang memiliki fungsi pemenuhan kebutuhan manusia. Contohnya, proses pengolahan padi menjadi beras yang siap dikomsumsi oleh masyarakat.

Apa saja masalah ekonomi yang dapa terjadi pada tingkat produksi? Ternyata cukup banyak faktornya, seperti keterbatasan modal dan lahan serta kurangnya sumber daya untuk mengolah sawah misalnya.

Distribusi

Yang dimaksud distribusi adalah alur penyampaian barang ataupun jasa agar bisa sampai ke masyarakat untuk digunakan. Di negara kepulauan seperti Indonesia, proses distribusi bisa menjadi permasalahan yang serius.

Karena ongkos pengiriman akan mempengaruhi harga jual kepada masyarakat, maka dilakukan suatu tindakan efisiensi. Oleh sebab itu, kebanyakan distribusi barang di Indonesia menggunakan moda transportasi kapal laut yang biayanya lebih murah.

Tapi konsekuensinya adalah barang yang didistribusikan tersebut memerlukan waktu yang lebih lama untuk sampai ke konsumen untuk digunakan.

Konsumsi

Faktor yang ketiga  dalam  ekonomi klasik  adalah konsumsi. Yang dimaksud dengan konsumsi dalam konteks ini bukan  sekedar  penggunaan barang, melainkan proses untuk bisa memperoleh barag yang diinginkan. Mudahnya, yaitu kegiatan  membeli.

Masalah perekonomian tingkat konsumsi ini misalnya barang yang dibeli tidak cocok untuk dipakai atau tidak mampu membelinya.

2. Masalah Ekonomi Modern

Apa yang disebut dengan masalah ekonomi modern itu? Masalah perekonomian modern berfokus pada bagaimana untuk memilih tindakan yang tepat untuk memanfaatkan sumber daya yang ada, ditengah makin banyaknya kebutuhan yang harus dipenuhi.

Masalah perekonomian modern terkait dengan pertanyaan-pertanyaan berikut ini.

Apa dan Berapa Banyak Barang yang Diproduksi?

Masalah yang pertama terkait dengan apa saja yang harus diproduksi dan berapa jumlahnya. Mengapa ini perlu diperhitungkan, karena menyangkut nilai keuntungan dan kerugian yang bisa dialami oleh produsen.

Misalnya, pabrik sudah terlanjur membuat barang dengan jumlah yang banyak, ternyata kurang laku dipasaran. Akibatnya produsen mengalami kerugian.

Cara yang Digunakan Untuk Produksi

Setelah permasalahan apa dan berapa banyak produksi dilakukan selesai, berikutnya akan muncul permasalahan baru, yaitu cara apakah yang akan dipakai dalam proses produksi tersebut. Apakah produksi barang dilakukan dengan sistem borongan,  kontrak dan sebagainya.

Produksi Dilakukan untuk Siapa

Selanjutnya pertanyaan yang muncul adalah produksi yang dilakukan tersebut ditujukan untuk siapa. Kemana barang-barang produksi tersebut akan dijual? Apakah pasar yang dituju memiliki kemampuan untuk membelinya atau tidak.

Jika pasar yang dituju  tidak mampu membeli  barang produksi sesuai harga yang telah ditentukan, maka produsen akan rugi.

Masalah Ekonomi yang Dihadapi Oleh Indonesia

Masalah-Ekonomi-yang-Dihadapi-Oleh-Indonesia

Sebagai negara berkembang, Indonesia mempunyai beberapa masalah terkait ekonomi yang terjadi di masyarakat. Terlebih lagi sejak pandemi Covid-19 melanda, daya beli masyarakat menurun dengan signifikan dan dapat menjadi permsalahan baru.

Masalah ekonomi yang dihadapi oleh negara Indonesia tersebut diantaranya adalah :

1.  Perbaikan pada Kuantitas dan Kualitas pada Pertumbuhan Ekonomi

Masalah yang dihadapi oleh pemerintah Indonesia dalam bidang ekonomi adalah bagaimana caranya untuk memperbaiki kuantitas maupun kualitas terhadap pertumbuhan ekonomi, yang sifatnya sudah urgen.

Menurut data dari Incef, laju pertumbuhan perekonomian di Indonesia rata-rata berada di angka 5,27% dalam jangka waktu 2000-2018. Sayangnya, untuk bisa disebut sebagai negara maju dan menjadi negara dengan pendapatan tinggi, besarnya laju ekonomi tersebut tidak mencukupi.

Ditambah lagi, akibat terpaan badai Covid-19, tingkat perekonomian rakyat menurun drastis, yang menyebabkan banyak usaha gulung tikar, PHK massal dan menurunnya daya beli.

2. Dilema Atas Pertumbuhan Ekonomi dengan Impor

Sementara itu ada dilema yang harus dihadapi oleh pemerintah atas laju impor yang kian tidak terbendung. Tingginya tingkat impor tersebut terjadi karena output yang didapatkan dari sektor pertanian serta peternakan semakin menurun, sementara tingkat konsumsi makin tinggi.

Selain itu, di sektor manufaktur, mayoritas juga masih menggunakan bahan-bahan baku dari luar negeri yang jumlahnya mencapai 9% pada tiga tahun belakangan ini.

3. Daya Beli Masyarakat yang  Stagnan

Masalah berikutnya adalah  kemampuan atau daya  beli masyarakat Indonesia yang tidak juga mengalami pertumbuhan alias stagnan. Tercatat bahwa tingkat inflasi di Indonesia dari tahun ke tahun mencapai angka 2,48%. I

nflasi yang  terjadi sangat mungkin selaras dengan  menurunnya daya beli masyarakat. Selain itu, suku bunga pinjaman di Indonesia juga tergolong tinggi yang ikut  berpengaruh pada daya beli di  tingkat masyarakat.

4. Daya Saing yang Rendah

Masalah ekonomi yang selanjutnya terjadi di Indonesia adalah rendahnya daya saing sumber daya manusia. Indonesia tidak lagi menjadi tujuan utama investasi perusahaan-perusahaan negara maju akibat daya saing yang rendah tersebut.

Bandingkan dengan negara tetangga seperti Thailand dan Vietnam yang dipercaya oleh  investor dari negara Jepang untuk menjalankan ekspansi bisnisnya.

5. Tidak Siap dengan Era Industri 4.0

Dunia sedang bersiap-siap memasuki era industri 4.0, bagaimana dengan negara Indonesia? Sayangnya, Indonesia ternyata belum siap memasuki era industri 4.0 tersebut. Indef menilai Indonesia tidak pernah serius dalam mempersiapkan diri menyambut evolusi industri 4.0 tersebut.

6. Kebijakan Bidang Subsidi Energi yang Tidak Konsisten

Masalah yang terakhir yaitu tidak adanya konsistensi dari pemerintah dalam membuat kebijakan tentang subsidi energi. Menurut data yang ada, subsidi energi pada tahun 2015 yang diberikan sebesar Rp119 triliun yang merupakan pemangkasan 65,16% dari subsidi sebelumnya.

Bukannya naik, penurunan subsidi malah semakin menjadi pada tahun-tahun berikutnya, yaitu pada tahun 2016 dan 2017. Sementara itu, pada tahun 2018 subsidi energi yang diberikan mengalami kenaikan hingga mencapai angka 57%.

Kenaikan subsidi masih berlangsung hingga tahun 2019, dimana angkanya sebesar 4,23%. Menurut Indef, pemerintah harus memperbaiki struktur subsidi energi yang diberikan kepada masyarakat supaya angkanya tidak terus mengalami kenaikan.

Setiap negara memiliki masalah ekonomi masing-masing, termasuk Indonesia. Banyak faktor yang menimbulkan berbagai permasalahan perekonomian di suatu negara, tergantung dari sumber daya yang dimiliki, daya saing, kesiapan teknologi dan sebagainya.

Baca Juga: