Anda punya uang Rp35.000 dan sedang merasa lapar. Di dekat situ ada penjual gudeg dengan harga Rp35.000 sedangkan di tempat agak jauh ada warung bakso dengan harga Rp20.000 tapi harus naik ojek. Itulah salah satu bentuk dan contoh biaya peluang dalam ekonomi yang umum terjadi.
Dalam biaya ekonomi, kita dihadapkan pada dua pilihan yang pada akhirnya salah satu harus dipilih dengan pertimbangan tertentu, sementara yang lainnya disingkirkan. Pada kasus diatas, biaya peluang harus memilih makan gudeg atau makan bakso yang lebih murah tapi perlu transportasi.
Apa yang Dimaksud Biaya Peluang?
Biaya peluang atau dalam bahasa Inggris disebut sebagai opportunity cost adalah biaya yang bisa muncul sebagai akibat dari hilangnya satu kesempatan disebabkan karena adanya pemenuhan kebutuhan yang lainnya.
Biaya peluang dapat dikatakan sebagai biaya yang muncul akibat adanya pilihan yang harus dipilih oleh manusia dalam kegiatan ekonominya, dimana biasanya akan dipilih yang memiliki manfaat lebih besar, dengan jumlah uang yang terbatas.
Seperti pada contoh kasus diatas, pilihannya adalah makan gudeg seharga Rp35.000 yang artinya pas dengan jumlah uang Anda, tapi tidak perlu biaya transportasi. Atau makan bakso yang harganya hanya Rp25.000 tapi harus naik ojek yang bisa saja tarifnya lebih dari Rp10.000.
Jadi dapat disimpulkan bahwa, biaya peluang adalah biaya yang bisa muncul akibat manusia mengorbankan pilihan lainnya untuk mengambil pilihan yang satunya. Pilihan yang dibuat oleh manusia akan menimbulkan pengorbanan pada pilihan yang lainnya.
Pilihan itulah yang kemudian yang bisa membuat munculnya biaya peluang.
Ciri-Ciri Biaya Peluang
Biaya peluang muncul karena manusia memiliki kebutuhan yang sangat banyak, dimana tidak mungkin semuanya dipenuhi dalam waktu yang bersamaan. Agar lebih jelas, simak dulu beberapa ciri biaya peluang dalam ekonomi berikut ini.
1. Tidak Berhubungan dengan Kelangsungan Hidup Manusia
Biaya peluang bukanlah suatu biaya yang berkaitan langsung dengan keberlangsungan hidup manusia sehari-hari. Biaya peluang muncul karena manusia telah membuat satu pilihan dengan mengorbankan pilihan lainnya. Harapannya, pilihan tersebut tepat untuk dirinya.
Biaya peluang mengharuskan manusia memilih satu pilihan dengan mempertimbangkan beberapa faktor. Sementara biaya sehari-hari adalah biaya yang harus dikeluarkan untuk memenuhi kebutuhan tanpa adanya pertimbangan untung dan rugi.
2. Pilihan Dipengaruhi Situasi dan Tujuan
Dalam menentukan pilihan biaya peluang, manusia mempertimbangkan beberapa faktor yang menyertainya. Pada umumnya, orang akan memilih jenis barang maupun jasa yang dapat memberikan manfaat lebih banyak, apalagi kalau jumlah uangnya terbatas.
Contohnya, dengan jumlah uang yang sama, Upin memilih untuk membeli mie ayam karena perutnya lapar, sementara Ipin memutuskan membeli es teh karena lebih merasa kehausan daripada lapar. Ini menegaskan bahwa pilihan yang dibuat tergantung dari situasi dan tujuan setiap individu.
Tujuan Upin jelas untuk menghilangkan rasa lapar, maka dia memilih untuk membeli mie ayam. Sedangkan tujuan Ipin yaitu menghilangkan rasa haus, maka sudah benar kalau dia memilih membeli es teh.
3. Dihitung Berdasarkan Nilai Terbaik dari Pilihan yang Dikorbankan
Contoh biaya peluang dalam ekonomi berkaitan erat dengan ciri-ciri yang selanjutnya, yaitu mana nilai yang lebih baik untuk dikorbankan. Jika dihadapkan pada dua atau lebih pilihan, maka pilihan yang terbaik adalah yang memiliki nilai lebih sedikit untuk dikorbankan.
Karena ketika semakin sedikit nilai yang harus dikorbankan maka keutungan yang bisa diperoleh dari pilihan tersebut juga akan makin besar.
Contoh Biaya Peluang dalam Ekonomi
Kalau hanya membaca teori-teori saja mungkin agak sulit dipahami kalau tidak disertai dengan contohnya. Oleh karena itu, silahkan simak beberapa contoh biaya peluang dalam ekonomi yang bisa ditemui pada kehidupan sehari-hari berikut ini.
1. Contoh Biaya Peluang 1
Saat jam istirahat sekolah, di kantin menjual bakso dan mie ayam. Sebenarnya ingin membeli keduanya karena memang perut merasa sangat lapar. Tapi sayangnya, uang saku hanya cukup untuk membeli salah satunya saja. Mana yang harus dipilih?
Akhirnya dengan pertimbangan yang matang, memilih untuk beli mie ayam saja, karena porsinya lebih banyak daripada bakso dan tentunya lebih mengenyangkan. Dengan memilih membeli mie ayam, maka muncul biaya peluang pada satu mangkuk bakso karena tidak jadi dibeli.
2. Contoh Biaya Peluang 2
Pak Kumis punya tabungan sebesar Rp150.000.000 dan ingin menjadikannya sebagai investasi. Ada dua penawaran produk investasi yang datang kepada Pak Kumis, jadi dia harus mempertimbangkannya.
Produk investasi A bisa memberikan deviden sebesar 10% dari modal yang disetorkan, sedangkan produk B hanya berani menawarkan keuntungan 5% saja. Jika Pak Kumis memilih produk investasi A maka biaya peluang yang muncul yaitu 10%-5% = 5%.
3. Contoh Biaya Peluang 3
Contoh biaya peluang dalam ekonomi juga dapat ditemui ketika para siswa berprestasi mendapatkan tawaran studi banding ke luar kota. Namun pada saat yang bersamaan kejuaraan olimpiade sains akan segera dilangsungkan.
Jika memilih untuk mengambil kesempatan berangkat studi banding, siswa bisa menambah pengetahuan dan pertemanan tanpa keluar biaya, karena sudah ditanggung oleh pemerintah. Tapi artinya, tidak bisa belajar intensif untuk mempersiapkan diri mengikuti lomba olimpiade sains.
Menggunakan berbagai pertimbangan, akhirnya para siswa berprestasi memilih untuk belajar dan mempersiapkan diri mengikuti kejuaraan olimpiade, karena bisa membawa nama baik sekolah dan diri sendiri kalau menang.
Sedangkan pergi studi banding harus dikorbankan dan menjadi biaya peluang yang muncul pada pilihan tersebut.
4. Contoh Biaya Peluang 4
Sukamaju memiliki aset berupa pabrik yang sudah lama tidak digunakan. Pemilik perusahaan tengah mempertimbangkan dan memikirkan, apalah akan memakai pabrik itu untuk memperluas bisnisnya atau disewakan kepada perusahaan lainnya.
Dengan perhitungan harga sewa pabrik adalah Rp350.000.000 per tahun, maka perusahaan akan mendapatkan keuntungan dari nilai sewa tersebut. Namun, di sisi lainnya, perusahaan akan kehilangan peluang untuk memperluas bisnisnya.
Hilangnya peluang untuk menggunakan pabrik sebagai bentuk perluasan usaha tersebut dinamakan sebagai biaya peluang.
5. Contoh Biaya Peluang 5
Nobita yang baru lulus SMA sedang bimbang dalam menentukan pilihan, apakah akan langsung bekerja atau melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi. Nobita telah mendapatkan tawaran pekerjaan dengan gaji Rp4.000.000 setiap bulannya.
Namun, kalau melanjutkan ke perguruan tinggi, maka biaya yang harus dikeluarkan oleh Nobita terdiri dari SPP, transportasi, buku dan biaya lain-lain yang jika dihitung totalnya bisa mencapai Rp5.000.000.
Dengan pertimbangan bisa mendapatkan tawaran pekerjaan yang gajinya lebih besar setelah lulus kuliah nanti, maka akhirnya Nobita memutuskan untuk melanjutkan ke perguruan tinggi dan melewatkan kesemapatan untuk bekerja dengan gaji Rp4.000.000 per bulan.
Sebagai akibat dari pilihannya tersebut, maka biaya peluang atau opportiny cost yang muncul adalah sebesar Rp48.000.000 yaitu besarnya gaji setiap bulan dikalikan 12, atau gaji yang diterima dalam waktu satu tahun.
Memahami contoh biaya peluang dalam ekonomi dapat membantu untuk meminimalkan risiko yang muncul dari suatu kegiatan perekonomian. Selain itu, biaya peluang juga berguna untuk memudahkan perusahaan untuk memperhitungkan berapa modal yang dibutuhkannya.
Baca Juga:
- 4 Rekomendasi Program Beasiswa S2 Dalam Negeri Bebas Biaya
- Pengertian Berpikir Kritis, Cara Mengasah, Manfaat, dan Praktek
- Pengertian Ideologi Sosialisme Menurut Ahli, Sejarah dan Cirinya
- 4 Teori Pembangunan Wilayah Menurut Para Ahli & Faktornya
- Bagaimana Pembagian Ilmu Ekonomi? Ini Penjelasan & Contohnya