4 Teori Pembangunan Wilayah Menurut Para Ahli & Faktornya

tSetiap daerah yang kita tinggali memiliki ciri geografis yang berbeda-beda. Hal ini karena wilayah selalu mengalami perkembangan sehingga hadirlah teori pembangunan wilayah yang menjelaskan tentang bagaimana wilayah itu tumbuh.

Hal ini juga sejalan dengan sifat manusia yang mengalami perkembangan, dari zaman prasejarah sampai menuju ke zaman modern. Dengan semua faktor itulah yang membuat wilayah berkembang dari segi sosial, budaya, maupun struktural.

Teori Pembangunan Wilayah Menurut Ahli

Teori-Pembangunan-Wilayah-Menurut-Ahli

Berdasarkan ilmu geografi, terdapat teori pembangunan wilayah yaitu sebagai berikut:

1. Teori Tempat Sentral

Teori ini dinamakan dengan central place theory. Dibuat oleh ahli geografi berkebangsaan Jerman, yaitu Walter Christaller. Teori ini mengusung banyak konsep keterkaitan kota sebagai pusat pertumbuhan dengan pemukiman kecil yang ada di sekelilingnya.

Walter Christaller berpendapat bahwa tempat sentral adalah wilayah yang menyediakan barang dan jasa untuk penduduk sekitar dan juga kota. Jadi, dapat dikatakan bahwa pusat kota adalah pusat distribusi atau penyaluran barang dan jasa.

Menurut teori ini, ada dua aspek yang dilihat yaitu ambang dan jangkauan. Yang dimaksud dengan ambang merupakan sedikitnya jumlah orang yang dibutuhkan untuk kegiatan penyediaan dan distribusi barang serta jasa tetap berlangsung.

Sedangkan yang dimaksud dengan jangkauan yaitu jarak tempuh yang dibutuhkan untuk memperoleh barang dan jasa ini. Pusat kota ini menydiakan barang dengan mudah serta orang dapat mudah mengakses berbagai barang dan jasa tanpa menempuh perjalanan jauh.

Pasalnya, manusia lebih senang membeli barang dari wilayah yang paling dekat dibandingkan mendapatkan barang dan jasa dengan menempuh jarak yang jauh.

2. Teori Sektoral

Setelah munculnya teori pertumbuhan wilayah ini, akhirnya semakin berkembang dengan kehadiran teori lainnya bernama teori sektoral. Teori sektoral adalah teori pembangunan yang dibuat oleh August Losch dengan judul bukunya The Spatial Organization of the Economy.

Menurut buku tersebut, ada beberapa hal yang mempengaruhi bentuk dari tempat sentral. Contohnya wilayah dapat dikatakan sebagai tempat sentral jika dapat menyalurkan barang dalam jarak yang singkat, tetapi dengan keuntungan yang sama.

Namun, dalam teori sektoral menyebut bahwa wilayah ini harus mendapatkan keuntungan yang maksimal dengan tujuan sebagai indusri. Losch menjelaskan bahwa pusat dari pembangunan wilayah dilihat dari memaksimalkan keuntungan yang ada bukan dari tempat yang sentral untuk distribusi barang dan jasa.

3. Teori Kutub Pertumbuhan

Selanjutnya, teori pembangunan wilayah lainnya adalah kutub pertumbuhan. Teori ini disebut juga dengan growth pole. Kutub pertumbuhan adalah teori yang dibuat oleh Francois Perroux yang menyebutkan pertumbuhan tidak dilakukan sembarangan tetapi terjadi di wilayah tertentu.

Kutub pertumbuhan ini menjelaskan bahwa pertumbuhan suatu wilayah terjadi karena adanya pembangunan industri sebagai inti. Selanjutnya, dari pusat industri ini jadi berkembang sehingga memberikan efek pada wilayah disekitarnya baik langsung atau tidak langsung.

Contohnya ada kota yang menjadi kutub pertumbuhan karena kota tersebut dibangun industri dengan sektor yang beragam, mulai dai agrobisnis, otomotif, kecantikan, petrokimia, dsb.

Namun, ada kelemahan dari penerapan teori ini yaitu bisa memberikan dampak kesenjangan sosial yang tinggi antara masyarakat yang berada di dalam kutub pertumbuhan dengan yang ada di luar.

Hal ini karena terjadi di bagian inti kota tersebut sudah ada berbagai industri sehingga ini merupakan modal ketersediaan kebutuhan masyarakat lebih baik. Berbedahalnya dengan di daerah sekitar kutub yang membuatnya semakin sulit dalam mengembangkan industri dan mendapatkan manfaat dari pembangunan industri tersebut dengan mudah.

4. Teori Ekonomi “Menetes ke Bawah”

Teori ini disebut juga dengan Trickle down yang dibuat oleh Hirschman di tahun 1959. Menurut teori ini, setelah terjadi kutub pertumbuhan, akan terjadi pemfokusan pembangunan di beberapa industri saja.

Tujuannya agar dapat mempengaruhi sektor lainnya. Namun, pada kenyataannya hal ini memberikan dampak  lain. Contohnya adalah Kota Karawang.

Di kota ini, ada banyak berbagai perusahaan yang berkembang. Berdasarkan teori menetes ke bawah, harusnya perkembangan perusahaan ini dapat mengembangkan sektor lain.

Sayangnya, lahan pertanian malah semakin sempit akibat dari pembangunan industri tersebut.

Apa Itu Pusat Pertumbuhan?

Apa-Itu-Pusat-Pertumbuhan?

Setelah Anda memahami teori pembangunan wilayah, penting juga untuk mengerti apa yang dimaksud dengan pusat pertumbuhan. Pusat pertumbuhan disebut juga dengan growth pole yaitu wilayah yang memiliki pertumbuhan yang tinggi daripada daerah lain.

Faktor yang menyebabkan wilayah disebut sebagai pusat pertumbuhan yaitu dari pengaruhnya terhadap wilayah lain. Jika wilayah tersebut memiliki peran besar dalam pembangunan di daerah sekitarnya maka wilayah ini disebut sebagai pusat pertumbuhan.

Ciri lain dari pusat pertumbuhan adalah daerahnya yang dapat memberikan pusat pelayanan sehingga menjamin seluruh daerah yang ada disekitarnya. Contoh pusat pertumbuhan yaitu Silicon Valley di San Jose, California.

Wilayah ini punya pertumbuhan ekonomi tinggi. Wilayah tersebut memiliki perkembangan di bidang industri teknologi yang besar sehingga akhirnya mempengaruhi wilayah lainnya.

Faktor Penyebab Wilayah Menjadi Pusat Pertumbuhan

Ada banyak faktor mengapa suatu daerah disebut sebagai pusat pertumbuhan. Melihat dari beberapa teori di atas, Anda bisa menjelaskan apa saya faktor penyebabnya. Jika dilihat dari teori tempat sentral, faktor penyebabnya adalah distribusi barang dan jasa.

Sedangkan untuk teori sektoral, pusat pertumbuhan dilihat dari wilayah dengan keuntungan yang maksimal. Sedangkan untuk kutub pertumbuhan, pusatnya yaitu daerah yang memiliki pelayanan lengkap, industri, dan kondisi ekonomi yang tinggi dibandingkan dengan daerah lainnya.

Adapun faktor lain yang menjadi penyebab daerah tersebut dijadikan pusat pertumbuhan adalah sebagai berikut:

  • Kondisi geografi.. Contohnya seperti perbedaan iklim, kesuburan tanah, dan kondisi daratan. Hal ini karena kondisi geografis tersebut mempengaruhi ketersediaan sumber daya untuk kehidupan masyarakat.
  • Ada sarana dan prasarana yang lengkap, mulai dari kesehatan, tempat tinggal, dan infrastruktur. Dengan semua fasilitas tersebut yang akhirnya dapat mendukung kegiatan ekonomi dan sosial di masyarakat.
  • Terakhir, penyebab wilayah dijadikan sebagai pusat pertumbuhan karena adanya berbagai industri di satu wilayah tersebut sehingga banyak terbuka lapangan pekerjaan sehingga masyarakatnya banyak mendapatkan pekerjaan. Selain itu, adanya industri ini membuat penduduk juga semakin bertambah di wilayah tersebut.

Mengapa Harus Tahu Pusat Pertumbuhan Wilayah?

Ada banyak manfaat pentingnya memahami pusat pertumbuhan di suatu wilayah. Alasan pertama yaitu dapat mengetahui daerah mana yang memiliki perkembangan paling pesat diantara daerah lainnya.

Dengan demikian, daerah tersebut bisa dikatakan sebagai pusat pertumbuhan sehingga dapat diketahui apa peran dari kota tersebut terhadap daerah lainnya. Selain itu, dengan memahami pusat pertumbuhan disuatu wilayah kita bisa mengetahui adanya sejarah tentang budaya.

Dari daerah tersebut akan diketahui apa akulturasi budaya yang terjadi dari penduduk lokal dengan penduduk luar yang menempati daerah tersebut.

Informasi tentang pusat pertumbuhan ini juga memudahkan masyarakat untuk mendapatkan fasilitas yang  lengkap dan tahu harus pergi kemana untuk mendapatkan kebutuhan yang tidak ada di daerahnya.

Teori pembangunan wilayah ini secara umum dibagi menjadi 3, yaitu teori tempat sentral, sektoral, dan kutub pertumbuhan. Selanjutnya, teori kutub pertumbuhan memiliki teori turunan seperti Trickle Down Theory.

Baca Juga: