Ideologi Komunisme: Pengertian, Ciri-ciri, Sejarah & Dampak

Peristiwa G30S PKI di tahun 1965 menjadi salah satu tragedi kelam yang pernah terjadi dalam sejarah kehidupan bangsa Indonesia. Peristiwa penculikan yang berujung pada pembunuhan tersebut didalangi Partai Komunis Indonesia (PKI) yang menganut ideologi komunisme.

Pemberontakan yang dilakukan PKI pada masa itu membuat Bangsa Indonesia sangat terluka dan hingga saat ini sangat menolak paham-paham yang berbau komunisme. Untuk lebih memahami ideologi politik komunisme, akan dijelaskan secara lengkap melalui pembahasan berikut.

Apa itu Ideologi Komunisme?

Apa-itu-Ideologi-Komunisme

Secara umum, komunisme bisa diartikan sebagai sebuah paham yang memiliki tujuan utama menciptakan kehidupan masyarakat yang menerapkan aturan sosial ekonomi atas dasar kepemilikan bersama pada alat produksi, tanpa adanya kelas sosial.

Dalam ideologi ini manusia dianggap sebagai makhluk sosial sehingga hak individu tidak berlaku dan yang ada hanyalah hak komunal. Semua manusia dianggap sama atau setara. Meskipun tujuannya menciptakan rakyat yang makmur, namun dalam pelaksanaannya ada unsur kediktatoran.

Komunisme juga dianggap sebagai paham yang sangat menjunjung kepentingan publik diatas kepentingan kelompok atau individu. Pemahaman ini juga bertentangan dengan kapitalisme sehingga tidak mengakui kepemilikan modal pada individu dan seluruh alat produksi dikuasai oleh negara.

Sejarah Ideologi Komunisme

Berbicara tentang paham komunisme maka tidak bisa dilepaskan dari tokoh yang mempeloporinya, yaitu Karl Marx dan Friedrich Engels. Kedua tokoh tersebut menerbitkan manifesto politik pada 21 Februari 1848.

Isinya adalah teori analitis terkait pendekatan komunisme yang memperjuangkan kemakmuran ekonomi dan kelas sosial. Hingga akhirnya berubah menjadi gerakan politik yang sangat berpengaruh pada masa tersebut.

Awal Kemunculan Paham Komunisme

Komunisme muncul sebagai dampak dari adanya kesenjangan ekonomi yang terjadi di berbagai negara di Eropa, khususnya di bidang industri. Kalangan yang berkuasa akan cenderung mementingkan kemakmuran mereka sendiri dari pada kaum buruh dan petani yang selalu tertindas.

Bagi Karl Marx, kapitalisme muncul karena adanya kepemilikan individu yang menyebabkan hubungan yang berbeda antara pemodal, buruh dan industri. Dengan pemikirannya tersebut, Karl Marx menulis 3 buku dengan judul Das Kapital pada tahun 1867.

Melalui cita-citanya, ideologi komunis Karl Marx ingin menciptakan masyarakat yang adil dengan tidak adanya perbedaan kelas sosial ekonomi, tidak ada prioritas hak individu dan tidak bergantung pada Tuhan.

Masa Kejayaan dan Keruntuhan Komunisme

Masyarakat Eropa pada masa itu mulai menyadari adanya kesenjangan ekonomi dan sosial dalam kehidupan masyarakat sehingga menyebabkan transisi dari komunisme ke narasi Marxisme. Adanya keinginan masyarakat tanpa kelas dan sistem ekonomi yang adil membuat komunisme menyebar.

Seiring berjalannya waktu, paham ini mengalami perkembangan yang pesat ini berbagai negara. Bahkan paham komunisme sempat mengalami masa puncak pada saat Vladimir Lenin dengan Revolusi Bolshevik di Rusia membentuk negara Uni Soviet serta Komunisme Internasional.

Tujuan dari pembentukan Komunisme Internasional adalah untuk menjadikan seluruh manusia di dunia menjadi pengikut paham komunis. Namun sejak awal Perang Dunia II dan di akhir Revolusi 1989 (Perang Dingin) ideologi hukum komunisme semakin menurun.

Hingga akhirnya di tahun 1991, komunisme mengalami keruntuhan dengan dibubarkannya Uni Soviet. Meskipun paham komunisme tidak diakui oleh banyak negara, namun faktanya masih ada beberapa negara yang tumbuh dengan menerapkan ideologi tersebut, seperti Korea Utara, China, Laos, Kuba.

Karakteristik Ideologi Komunisme

Karakteristik-Ideologi-Komunisme

Seperti yang diketahui, paham komunisme lebih mengutamakan kepentingan umum diatas kepentingan kelompok maupun individu karena semua masyarakat dianggap sama. Dalam hal ini komunisme memiliki beberapa karakteristik atau ciri seperti berikut:

1. Tidak Memperhatikan Kepentingan Individu

Paham komunisme menganggap semua manusia sama sehingga kepentingan individu tidak diperhatikan. Yang lebih diutamakan adalah kepentingan partai dan negara, sehingga individu tidak boleh memiliki alat produksi secara perseorangan.

2. Kontrol Penuh di Tangan Negara

Seluruh alat produksi ada di bawah kekuasaan negara. Meskipun tujuannya untuk kesejahteraan rakyat, namun dalam komunisme ada unsur diktator yang keras. Paham ini melakukan tindakan keras terhadap masyarakat yang menentang.

3. Hanya Ada Satu Partai yang Berkuasa

Ideologi sistem komunisme menggunakan paham 1 partai yaitu Partai Komunis. Dengan begitu maka hanya partai tersebut yang berkuasa sehingga tidak ada lawannya. Kondisi ini membuat kebebasan berpendapat rakyat sangat dibatasi dan hak asasi manusia terabaikan.

4. Tidak Mengenal Tuhan

Karakteristik lain dari paham komunisme adalah tidak mengenal Tuhan atau atheis. Agama di dalam paham komunis dianggap sebagai masalah. Komunisme menganggap bahwa pemeluk agama akan cenderung melakukan ibadah daripada bertindak untuk mencapai tujuannya.

Komunisme sangat membatasi rakyatnya dalam beragama. Karena agama akan membatasi pemikiran rakyat yang bersifat rasional. Dalam paham komunisme, agama dianggap sebagai sebuah “dunia khayal” sehingga akan berusaha mengeluarkan manusia dari “dunia khayal”.

5. Menganut Demokrasi Perwakilan

Dengan menganut demokrasi perwakilan, maka seluruh masyarakat sudah diwakili oleh Partai Komunis. Sehingga apapun keputusan yang diambil, maka harus diterima. Demikian juga dalam hal pemilihan presiden, siapa pun yang dicalonkan pasti akan disetujui.

Kelebihan dan Kekurangan Ideologi Komunisme

Pada dasarnya komunisme merupakan paham yang memandang manusia sama rata dan sama rasa sehingga kepentingan negara dan partailah yang harus diutamakan. Adapun kelebihan dan kekurangan dari paham komunisme antara lain adalah:

 

Kelebihan Komunisme

 

 

Kekurangan Komunisme

 

Pemerintah memiliki kontrol penuh dalam sistem politik dan ekonomi sehingga lebih mudah mengendalikan inflasi dan ekonomi.

 

Adanya hak yang sama pada setiap warga negara sehingga tidak ada superioritas.

 

Pengelolaan ekonomi dilakukan secara terpusat sehingga masalah ekonomi mudah diatasi.

 

 

Ada kecenderungan monopoli oleh pihak pejabat dan pemerintah yang akan merugikan masyarakat.

 

Tidak menghormati hak asasi manusia dan tidak ada kebebasan individu.

 

Tidak percaya kepada Tuhan Yang Maha Esa seperti yang diajarkan Karl Marx.

 

 

Bahaya dan Dampak Ideologi Komunisme

Prinsip dalam komunisme yang mendorong pengikutnya berpikir secara materialistis dan tidak mengakui adanya Tuhan Yang Maha Esa merupakan hal yang sangat berbahaya. Selain itu, adanya pembatasan dan diabaikannya hak asasi manusia akan menimbulkan tindakan sewenang-wenang.

Peristiwa G30S PKI dan pembantaian para kyai di beberapa daerah yang terjadi di masa silam menjadi pelajaran yang sangat berharga dan sekaligus pengalaman kelam yang harus diwaspadai. Rasa permusuhan yang ditunjukkan komunisme pada agama tentunya sangat membahayakan.

Apalagi paham komunisme akan cenderung menghalalkan segala cara demi mendapatkan apa yang diinginkan, termasuk melakukan teror dan berbagai macam tindakan kekerasan. Ajaran komunisme jelas bertentangan dengan ideologi Pancasila sehingga tidak boleh berkembang di Indonesia.

Ajaran komunisme yang bertentangan dengan ideologi pancasila adalah atheis. Karena bertentangan dengan sila pertama Ketuhanan Yang Maha Esa. Sila pertama adalah pengakuan Bangsa Indonesia akan kekuasaan Tuhan Yang Maha Esa sehingga paham komunisme tidak akan diterima di Indonesia.

Dapat disimpulkan bahwa ideologi komunisme merupakan paham yang ingin menciptakan masyarakat tanpa kelas dengan kepemilikan sumber daya oleh negara. Dalam hal ini negara memiliki kontrol penuh terhadap sistem ekonomi dan politik sehingga hak asasi manusia dan kebebasan berpendapat dibatasi.

Baca Juga: