Tahukah Anda apa itu jaring-jaring makanan atau food webs? Apa perbedaannya dengan rantai makanan? Food webs secara sederhana adalah peristiwa memakan dan dimakan yang melibatkan beberapa spesies berbeda di suatu ekosistem.
Food webs digambarkan menyerupai jaring dengan banyak makhluk hidup yang terlibat di dalamnya. Anda akan menemukan beberapa makhluk hidup yang dimakan atau memakan beberapa makhluk hidup lainnya. Artikel ini akan membahas lebih lengkap tentang food webs!
Pengertian Jaring-jaring Makanan
Jaring-jaring makanan adalah peristiwa memakan dan dimakan di suatu ekosistem yang terjadi secara kompleks. Peristiwa ini melibatkan beberapa atau kumpulan dari rantai makanan yang saling berhubungan satu sama lain.
Produsen dalam kejadian tersebut tidak hanya dimakan oleh satu konsumen primer, begitu pula konsumen primer tidak hanya dimakan oleh satu konsumen sekunder saja. Apa itu produsen, konsumen primer dan konsumen sekunder?
Produsen adalah suatu organisme yang mampu memproduksi makanan sendiri tanpa memakan makhluk lainnya. Konsumen primer adalah organisme yang memakan produsen, sedangkan konsumen sekunder merupakan organisme pemakan konsumen primer.
Simaklah contoh jaring-jaring makanan di bawah ini untuk lebih jelasnya:
- Padi yang ada di sawah akan dimakan oleh tikus maupun belalang. Belalang terebut nantiknya akan dimangsa atau dimakan katak dan burung. Burung kemudian akan dimangsa dan dimakan ular. Sementara itu, tikus sebenarnya juga bisa dimakan oleh burung hantu dan rubah.
- Padi akan dimakan oleh kelinci. Sementara itu, nantinya kelinci dimangsa dan juga dimakan rubah atau
Berdasarkan contoh di atas, dapat disimpulkan bahwa padi merupakan produsen. Tikus, belalang, dan kelinci termasuk konsumen primer. Sementara itu, katak, burung, ular, rubah, dan elang merupakan konsumen sekunder.
Tingkatan
Peristiwa memakan dan dimakan yang terjadi secara kompleks memiliki beberapa tingkatan atau disebut juga trofik. Trofik mengacu pada cara organisme memperoleh makanannya. Berikut ini tingkatan trofiknya, yaitu:
1. Trofik Pertama
Trofik pertama diisi oleh organisme yang mampu memproduksi makanan sendiri. Organisme-organisme di tingkatan ini disebut juga sebagai produsen. Biasanya produsen menghasilkan makanan dengan melakukan fotosintesis.
Oksigen dan glukosa sebagai sumber energi utama akan diproduksi selama proses fotosintesis berlangsung. Contoh organisme di trofik pertama, yaitu alga dan tumbuhan.
2. Trofik Kedua
Trofik kedua diisi oleh konsumen primer. Organisme-organisme di trofik ini akan memakan produsen. Misalnya, tikus yang memakan padi di sawah.
Energi dari produsen akan diolah kembali di dalam tubuh konsumen primer. Hasil olahan tersebut berupa protein dan zat-zat penting lainnya, sehingga menjadi energi untuk melakukan berbagai kegiatan.
3. Trofik Ketiga
Trofik ketiga diisi oleh konsumen sekunder. Organisme-organisme di trofik ini akan memakan konsumen primer. Contohnya seperti ular dan burung hantu yang memakan tikus.
4. Trofik Keempat
Trofik keempat diisi oleh konsumen puncak atau predator. Organisme-organisme di trofik ini biasanya merupakan pemakan daging. Misalnya, singa di dalam ekosistem hutan.
Fungsi Jaring-jaring Makanan
Jaring-jaring makanan pada dasarnya merupakan peristiwa yang terjadi secara alami. Namun, peristiwa ini memiliki fungsi tertentu bagi keberlangsungan ekosistem. Apa saja fungsinya?
1. Menggambarkan Interaksi Organisme
Interaksi antara organisme yang satu dengan organisme lainnya dapat diklasifikasikan berdasarkan peristiwa memakan dan dimakan. Anda bisa mengetahui organisme mana yang menjadi spesies basal, perantara, dan predator.
Spesies basal merupakan tumbuhan yang berperan sebagai produsen. Nan, spesies perantara adalah hewan pemakan tumbuhan dan pemakan daging menengah. Spesies predator merupakan organisme-organisme yang berada di puncak jaring-jaringan makanan.
2. Mengklasifikasikan Peran Organisme dalam Ekosistem
Setiap organisme di dalam ekosistem mempunyai peran tertentu berdasarkan peristiwa memakan dan dimakan. Peristiwa ini mengklasifikasikan organisme menjadi spesies yang berada di bawah jaring-jaring atau di atas jaring-jaring.
Anda dapat mengetahui spesies mana saja yang mengisi posisi terbawah atau puncak pada suatu jaring-jaring. Spesies di bawah jaring-jaring biasanya disebut sebagai mangsa, sedangkan yang berada di atas jaring-jaring adalah pemangsa atau predator.
3. Menyederhanakan Pertalian Organisme
Terdapat banyak sekali rantai makanan di suatu ekosistem. Setiap organisme yang terlibat saling ketergantungan satu sama lain. Jaring-jaring makanan berfungsi untuk menyederhanakan pertalian atau hubungan antara organisme-organisme ini.
Tujuan
Anda mungkin bertanya-tanya tentang tujuan mempelajari peristiwa memakan dan dimakan dalam suatu ekosistem. Apakah hal ini memiliki manfaat bagi kehidupan manusia? Tentu saja, berikut beberapa tujuan pembuatan jaring-jaring makanan!
1. Memahami Interaksi Setiap Organisme
Anda dapat menggambarkan hubungan memakan dan dimakan antara organisme yang satu dengan lainnya di sebuah ekosistem. Hubungan tersebut umumnya digambarkan ke dalam beberapa trofik dengan bantuan garis anak panah.
2. Mengetahui Kendali Populasi pada Komunitas
Anda dapat mengetahui cara pengendalian suatu populasi pada komunitas dengan mempelajari proses memakan dan dimakan antarspesies. Pengetahuan ini nantinya diharapkan dapat membantu mencegah terjadinya kelaparan massal akibat rantai makanan yang terputus.
Contohnya seperti jumlah tumbuhan hijau di sebuah ekosistem memengaruhi jumlah konsumen primer dan sekunder. Jika tumbuhan hijau berkurang, maka tentu kelangsungan hidup konsumen primer dan sekunder akan terancam.
3. Mendeteksi Interaksi Tidak Langsung Setiap Organisme
Interaksi tidak langsung mengacu pada dua spesies yang tidak terlibat dalam peristiwa memakan dan dimakan, tetapi bisa saling memengaruhi jumlah populasi. Contohnya bintang laut sebagai predator akan memengaruhi jumlah pupulasi dari kerang yang ada di laut.
Ketika bintang laut predator menghilang, jumlah teritip dan kerang akan meningkat. Akibatnya, kedua organisme ini akan mengambil alih wilayah laut sehingga organisme lain yang hidup di ekosistem tersebut akan pindah ke tempat lain.
Perbedaan Jaring-Jaring Makanan dengan Rantai Makanan
Jaring-jaring dan rantai makanan saling berhubungan satu sama lain. Keduanya terdiri atas tiga komponen, yakni produsen, konsumen, dan dekomposer. Lantas, apa perbedaannya?
1. Jumlah Rantai
Rantai makanan hanya mempunyai satu rantai yang digambarkan secara sirkular. Garis panah yang menggambarkan interaksi memakan dan dimakan mengarah pada satu arah saja.
Berbeda halnya dengan jaring-jaring makanan atau food webs yang memiliki beberapa rantai makanan. Garis panah penunjuk peristiwa memakan dan dimakan bisa saling berhubungan dan tumpang-tindih.
2. Urutan
Rantai makanan mempunyai susunan trofik yang berurutan, sedangkan trofik pada jaring-jaring tidak selalu digambarkan secara berurutan. Food webs tidak hanya melibatkan satu produsen dan konsumen saja, melainkan ada beberapa interaksi memakan dan dimakan sekaligus.
Misalnya, pada rantai makanan padi digambarkan hanya dimakan oleh tikus, lalu tikus dimakan rubah. Berbeda dengan food webs yang mana padi bisa dimakan oleh belalang dan tikus, kemudian tikus dimakan oleh rubah dan burung hantu.
3. Jumlah yang Memakan dan Dimakan
Rantai makanan digambarkan secara sirkular dengan satu arah saja. Hal ini menandakan bahwa hanya terdapat satu makhluk hidup yang memakan dan dimakan pada setiap trofik.
Sementara itu, food webs digambarkan menyerupai jaring. Hal ini menunjukkan bahwa beberapa makhluk hidup bisa memakan atau dimakan oleh beberapa makhluk hidup lainnya.
4. Jumlah Organisme yang Terlibat
Jumlah organisme yang terlibat di dalam rantai makanan lebih sedikit karena digambarkan dengan satu arah. Jaring-jaring makanan digambarkan menyerupai jaring sehingga jumlah organisme yang terlibat di dalamnya relatif lebih banyak.
Penting untuk mengetahui secara menyeluruh tentang jaring-jaring makanan maupun perbedaannya dengan rantai makan. Siklus peristiwa memakan dan dimakan antar spesies ini bisa menjadi pedoman dalam mengendalikan jumlah populasi makhluk hidup.
Baca Juga: