Jika berbicara tentang konsep musik tradisional, pastinya banyak orang yang mengetahui jenis musik itu sudah berkembang sejak ribuan tahun yang lalu. Seiring perkembangan zaman, kualitas musik kian mengalami peningkatan, sehingga perlunya tindakan pelestarian pada jenis musik tradisional tersebut.
Di setiap daerah khususnya Indonesia tentunya dari dulu sudah memiliki musik tradisional dengan ciri khas masing-masing. Ciri khas itu bisa terlihat langsung dari bentuk, bunyi yang dihasilkan bahkan cara untuk memainkannya agar nantinya dapat membekas di hati semua orang yang mendengarkannya.
Sekilas Tentang Konsep Musik Tradisional
Musik tradisional merupakan musik yang sudah lama hidup dan dianggap sebagai suatu kebudayaan dari suatu daerah tertentu serta berkembang sejak ribuah tahun lamanya. Musik tradisional yang berkembang pada satu daerah tentu saja berbeda dengan daerah lainnya, sehingga orang mampu membedakannya.
Ada beberapa tokoh yang memberikan pendapat tentang musik tradisional diantaranya Tumbijo (2017) dan Purnomo (2010). Menurut Tumbijo, musik tradisional termasuk seni budaya yang berkembang pada suatu daerah secara turun temurun atau sejak nenek moyang sebelumnya sudah ditemukan.
Purnomo juga menambahkan bahwa musik tradisional merupakan jenis musik yang tumbuh, lahir, dan mulai berkembang di seluruh wilayah Indonesia. Musik tradisional nantinya akan berkembang secara turun temurun hingga saat ini masih terus dipelihara dan dijalankan oleh masyarakat setempat.
Ciri Khas Musik Tradisional
Pada umumnya konsep seni musik tradisional memiliki ciri khas tertentu, berbeda dengan jenis musik lainnya yang berkembang di Indonesia. Memang kebanyakan musik tradisional diperoleh dari leluhur, lalu dipercaya dan terus dikembangkan oleh masyarakat setempat dengan ciri khas sebagai berikut.
1. Disampaikan Secara Lisan dan Menjadi Kebiasaan
Umumnya ide dan vokal musik tradisional tidak diturunkan secara tertulis, sehingga langsung bisa diturunkan secara lisan kepada penerusnya. Intinya keberadaan musik tradisional akan diwariskan dari nenek moyang, bukan hal yang tertuang dalam tulisan kemudian dihafalkan oleh penerusnya.
2. Bahasa yang Digunakan
Biasanya bahasa yang ditemukan pada musik tradisional menggunakan bahasa daerah setempat misalnya bahasa Jawa, bahasa Batak, dan lainnya. Hal inilah yang membuat bunyi musik dari tiap daerah yang ada di Indonesia tentu saja memiliki perbedaan satu sama lain.
3. Irama dan Melodi Khas
Selain memiliki bahasa lirik yang berbeda-beda, irama dan melodi musik tradisional juga sangat khas tergantung daerahnya masing-masing. Misalnya musik tradisional yang berasal dari Jawa cenderung lirih dan nadanya mendayu-dayu, sehingga terdengar sangat merdu di telinga.
4. Alat Musik yang Digunakan
Konsep musik tradisional umumnya menggunakan alat musik masing-masing yang berasal dari daerah asalnya. Misalnya gambang kromong alat musik khas Betawi, keroncong dari Jakarta, gamelan dari Jawa Tengah, kecapi dari Jawa Barat, sasando dari NTT, dan masih banyak lagi.
5. Sifatnya Informal
Memang ada beberapa musik tradisional yang dianggap sakral dan hanya digunakan saat upacara adat atau ritual keagamaan tertentu. Namun beberapa musik tradisional lainnya bersifat informal dan hanya digunakan sebagai sarana hiburan rakyat yang ada di daerah setempat.
6. Tanpa Notasi
Tahukah Anda bahwa musik tradisional tidak menggunakan notasi? Umumnya setiap seniman musik tradisional akan belajar langsung dari nenek moyang sebelumnya. Mereka nantinya akan belajar musik dengan melihat langsung, mendengarkan, mencoba memainkan tanpa catatan.
7. Pengolahan Musik
Konsep musik tradisional diolah dengan cita rasa dari penduduk dan masyarakat, kemudian bisa disesuaikan dengan nilai tradisi, falsafah hidup, pandangan hidup serta rasa etis. Hal ini dilakukan karena pasalnya musik tradisional termasuk ungkapan budaya yang diterima sebagai warisan.
Jenis dan Contoh Musik Tradisional Khas Indonesia
Konsep alat musik tradisional dari satu daerah dengan daerah lainnya tentu saja berbeda-beda. Alat musik tradisional memiliki ciri khas masing-masing disesuaikan dengan tradisi daerah. Berikut ini ada jenis dan contoh musik tradisional Indonesia yang sudah berkembang sejak ribuan tahun yang lalu.
1. Musik Keroncong dari Jakarta
Wilayah metropolitan Jakarta juga ternyata memiliki musik tradisional yang hingga saat ini masih terus dilestarikan oleh masyarakat di daerah tertentu. Musik tradisional khas Jakarta dinamakan dengan keroncong yang sudah berkembang sejak kedatangan Portugis ke Indonesia.
Kini musik keroncong sudah mengalami pembaruan untuk membuatnya tidak hilang terkikis zaman modern. Musik keroncong sudah ditambahkan dengan unsur musik tradisional misalnya gamelan untuk membuatnya terdengar unik dengan campuran musik Langgam Jawa.
2. Musik Krumpyung Jawa Tengah
Pernah dengar langsung musik tradisional krumpyung dari Jawa Tengah? Musik tradisional satu ini masih terus dikembangkan di Yogyakarta. Bahan yang biasa digunakan dalam musik tradisional krumpyung berupa bambu hampir sama dengan alat musik angklung.
Untuk membuat alunan musik krumpyung bisa terdengar sangat merdu, maka dipadukan dengan alat musik lainnya seperti gejog lesung. Suara gejog lesung hampir sama dengan penumbuk padi dan seringkali dipergunakan untuk mengiringi nyanyian vokal tradisional khas Yogyakarta.
3. Gong Luang Berasal dari Bali
Jika Anda pernah mendengarkan gending Jawa, tentunya tidak asing dengan musik gong luang yang berasal dari daerah Bali ini. Suara musik tradisional sangat khas dan membuat siapapun pendengarnya merasa cukup merinding, apalagi saat menjalankan upacara adat tertentu.
Gong luang memiliki cita rasa musik yang lebih meriah dibandingkan gendhing Jawa, oleh sebab itu bisa lebih mudah membedakannya. Musik tradisional khas Bali masih terus dikembangkan hingga saat ini bahkan banyak ditemukan dipinggir jalan kawasan Bali tertentu.
4. Huda Berasal dari Daerah Minangkabau
Konsep musik tradisional pastinya tergantung dengan tradisi yang dikembangkan daerah sendiri. Misalnya saja musik tradisional huda yang berasal dari daerah Minangkabau, kedengarannya tentu unik karena memunculkan nuansa khas Islam didalamnya.
Menariknya lagi, musik tradisional dari Minangkabau ini dimainkan dengan tiga jenis musik serupa, namun bunyinya sebenarnya tidak sama. Konsepnya hampir sama dengan musik asli Tanah Minang lainnya yang dinamakan dengan “salaulaik dulang”.
5. Krombi Berasal dari Papua
Musik tradisional krombi menggunakan bahan berupa bambu berlubang, kemudian bagian tertentu diberi tali sayatan rotan. Mengapa dinamakan dengan krombi? Sebenarnya jika dilihat dari namanya, krombi dalam bahasa Papua memiliki arti alat musik petik.
Padahal sebenarnya musik tradisional krombi dimainkan dengan cara ditepuk. Musiknya terdengar meriah dan cocok sebagai pengiring saat melakukan upacara adat tertentu. Krombi memiliki ciri khas ringan, sehingga menghasilkan suara khas saat ditepuk-tepuk menggunakan tangan.
6. Gambang Kromong Berasal dari Betawi
Konsep musik tradisional seperti gambang kromong memang sangat khas, apalagi saat Anda mendengarkannya langsung saat ada momen tertentu masyarakat Betawi. Musik ini menggunakan nada pentatonis dan dipadukan dengan musik lainnya berasal Tiongkok China.
Seiring perkembangan zaman, sudah ada unsur-unsur baru yang ditambahkan pada musik khas gambang kromong. Pengiring lagunnya biasanya terdiri atas perempuan dan laki-laki serta lirik yang disajikan mirip semacam sindiran jenaka, sehingga bisa menghibur para pendengarnya.
Konsep musik tradisional umumnya berbeda dengan musik modern yang sudah berkembang saat ini. Khas musik tradisional bisa dilihat langsung dari nada, lirik, bahasa, dan alat musik yang digunakan. Ciri musik tradisional tergantung dengan daerahnya masing-masing, sehingga berbeda satu sama lain.
Baca Juga: