5 Mukjizat Nabi Musa, Tidak Hanya Merubah Tongkat Jadi Ular

Mukjizat Nabi Musa – Nabi Musa As adalah salah satu dari 25 nabi dan Rosul yang mendapatkan wahyu untuk diri sendiri dan wajib disampaikan kepada kaumnya.

Musa As dilahirkan pada zaman Firaun dan ditemukan oleh istrinya di tepi sungai Nil, Ia dibesarkan sebagai putra Firaun.

Dalam kisahnya Allah SWT mengutus Musa As untuk menjadi nabi dan membawa umat Bani Israel dari perbudakan di Mesir.

Dengan kekuatan dan mukjizat dari Allah SWT yang diberikan kepada Nabi Musa untuk membantu tugasnya, seperti tongkat yang bisa berubah menjadi ular dan tangan yang menjadi putih.

Mukjizat Nabi Musa Yang Populer Dalam Al-Qur’an

Mukjizat Nabi Musa Yang Populer Dalam Al-Qur'an

Mukjizat adalah suatu peristiwa atau kejadian yang di luar batas kemampuan manusia, yang menunjukkan kekuasaan dan keesaan Allah SWT.

Mukjizat yang diberikan kepada nabi Musa As, seperti yang terdapat dalam Al-Quran dan kitab suci lainnya, adalah bukti kebenaran misinya sebagai utusan Allah SWT.

Mukjizat yang paling terkenal dari Nabi Musa As adalah tongkatnya yang bisa berubah menjadi ular dan kembali menjadi tongkat, serta tangan yang bisa menjadi putih.

Selain itu, Nabi Musa As juga diberikan kekuatan untuk mengadakan berbagai mukjizat lainnya, seperti membelah lautan dan mengeluarkan mata air dari batu.

Selengkapnya penulis akan merangkum beberapa mukjizat Nabi Musa dalam sebuah artikel hanya di balitteknologikaret.co.id.

Mukjizat Nabi Musa Membelah Lautan

Mukjizat Nabi Musa Membelah Lautan

Mukjizat Nabi Musa As membelah laut Merah menjadi salah satu mukjizat terbesar dalam sejarah agama Islam hingga sampai dengan saat ini.

Di dalam Al-Quran dikisahkan setelah mengajak Bani Israel keluar dari Mesir, Nabi Musa As dan para pengikutnya dikejar oleh pasukan Firaun yang ingin mengejar mereka kembali ke Mesir.

Ketika mereka sampai di tepi laut Merah, Nabi Musa As meminta bantuan Allah SWT untuk menyelamatkan mereka.

Kemudian, Allah SWT memerintahkan Nabi Musa As untuk memukul tongkatnya di laut, dan lautpun terbelah menjadi dua sehingga jalan terbuka bagi Bani Israel untuk melewati laut.

Kisah mukjizat Nabi Musa Membelah Lautan tersebut diatas diabadikan dalam Al-Qur’an surat Asy-Syuara : 63.

Allah SWT berfirman :

فَاَوْحَيْنَآ اِلٰى مُوْسٰٓى اَنِ اضْرِبْ بِّعَصَاكَ الْبَحْرَۗ فَانْفَلَقَ فَكَانَ كُلُّ فِرْقٍ كَالطَّوْدِ الْعَظِيْمِ ۚ

Fa auḥainā ilā mūsā aniḍrib bi‘aṣākal-baḥr(a), fanfalaqa fa kāna kullu firqin kaṭ-ṭaudil ‘aẓīm(i).

Artinya :

Lalu, Kami wahyukan kepada Musa, “Pukullah laut dengan tongkatmu itu.” Maka, terbelahlah (laut itu) dan setiap belahan seperti gunung yang sangat besar. (Asy-Syuara :63)

Tongkat Yang Bisa Berubah Menjadi Ular

Menurut kisah dalam Al-Quran, ketika Nabi Musa As bertemu dengan Firaun, para penyihir Firaun menantang Nabi Musa As untuk menghadapi mereka dalam suatu perlombaan sihir.

Mereka melemparkan tongkat-tongkat dan membuatnya bergerak seperti ular, akan tetapi Nabi Musa As melemparkan tongkatnya ke tanah.

Kemudian tongkat itu berubah menjadi ular yang jauh lebih besar dari tongkat-tongkat para penyihir Firaun, walhasil ular dari tongkat nabi Musa menelan semua tongkat-tongkat para penyihir Firaun dan menang.

Kisah mukjizat tersebut diatas diabadikan dalam Al-Qur’an surat Al-Qosos ayat : 31.

Allah SWT berfirman :

وَاَنْ اَلْقِ عَصَاكَ ۗفَلَمَّا رَاٰهَا تَهْتَزُّ كَاَنَّهَا جَاۤنٌّ وَّلّٰى مُدْبِرًا وَّلَمْ يُعَقِّبْۗ يٰمُوْسٰىٓ اَقْبِلْ وَلَا تَخَفْۗ اِنَّكَ مِنَ الْاٰمِنِيْنَ

Wa alqi ‘aṣāk(a), falammā ra’āhā tahtazzu ka’annahā jānnuw wallā mudbiraw wa lam yu‘aqqib, yā mūsā aqbil wa lā takhaf, innaka minal-āminīn(a).

Artinya :

Lemparkanlah tongkatmu!” Maka, ketika dia (Musa) melihatnya bergerak-gerak seperti seekor ular kecil yang gesit, dia lari berbalik ke belakang tanpa menoleh. (Allah berfirman,) “Wahai Musa, kemarilah dan jangan takut! Sesungguhnya engkau termasuk orang-orang yang aman. (Q.S. Al-Qosos : 31)

Tangan Yang Menjadi Putih

Mukjizat tangan yang menjadi putih ini terjadi ketika Nabi Musa As melakukan dakwah kepada Firaun untuk mengakui kebesaran Allah SWT dan menerima risalah Nabi Musa As.

Akan tetapi Firaun menolak seruan tersebut dan menantang Nabi Musa As untuk menunjukkan bukti kebenaran dakwahnya.

Dalam kisahnya Allah SWT memberikan mukjizat kepada Nabi Musa As dalam bentuk tangan yang menjadi putih. Tangan Nabi Musa As yang tadinya berwarna hitam karena terbakar sinar matahari, berubah menjadi putih bercahaya.

Kisah mukjizat nabi Musa tangan yang mejadi putih tercantum didalam Al-Qur’an Surat Al-A’raf ayat : 108.

Allah SWT berfirman :

وَّنَزَعَ يَدَهٗ فَاِذَا هِيَ بَيْضَاۤءُ لِلنّٰظِرِيْنَ ࣖ

Wa naza‘a yadahū fa iżā hiya baiḍā’u lin-nāẓirīn(a).

Artinya :

Dia menarik tangannya, tiba-tiba ia (tangan itu) menjadi putih (bercahaya) bagi orang-orang yang melihat(-nya). (Q.S. Al-A’raf ayat : 108)

Mengeluarkan Air Dari Batu

Mukjizat nabi musa yang diabadikan dalam Al-Qur’an selanjutnya adalah, ketika Nabi Musa As dan kaumnya berada dalam perjalanan di padang pasir.

Mereka mengalami kesulitan mendapatkan air untuk minum, kemudian Allah SWT memerintahkan Nabi Musa As untuk memukul batu besar dengan tongkatnya.

Setelah dipukul, tiba-tiba batu tersebut mengeluarkan air yang melimpah dan cukup untuk memenuhi kebutuhan seluruh kaum Nabi Musa As.

Mukjizat Nabi Musa mengeluarkan air dari batu tersebut diatas tertulis dalam Al-Qur’an surat Al-Baqoroh : 60.

Allah SWT berfirman :

۞ وَاِذِ اسْتَسْقٰى مُوْسٰى لِقَوْمِهٖ فَقُلْنَا اضْرِبْ بِّعَصَاكَ الْحَجَرَۗ فَانْفَجَرَتْ مِنْهُ اثْنَتَا عَشْرَةَ عَيْنًا ۗ قَدْ عَلِمَ كُلُّ اُنَاسٍ مَّشْرَبَهُمْ ۗ كُلُوْا وَاشْرَبُوْا مِنْ رِّزْقِ اللّٰهِ وَلَا تَعْثَوْا فِى الْاَرْضِ مُفْسِدِيْنَ

Wa iżistasqā mūsā liqaumihī faqulnaḍrib bi‘aṣākal-ḥajar(a), fanfajarat minhuṡnatā ‘asyrata ‘ainā(n), qad ‘alima kullu unāsim masyrabahum, kulū wasyrabū mir rizqillāhi wa lā ta‘ṡau fil-arḍi mufsidīn(a).

Artinya :

(Ingatlah) ketika Musa memohon (curahan) air untuk kaumnya. Lalu, Kami berfirman, “Pukullah batu itu dengan tongkatmu!” Maka, memancarlah darinya (batu itu) dua belas mata air. Setiap suku telah mengetahui tempat minumnya (masing-masing). Makan dan minumlah rezeki (yang diberikan) Allah dan janganlah melakukan kejahatan di bumi dengan berbuat kerusakan.

Dapat Berbicara Langsung Dengan Allah SWT

Sekilas kisahnya adalah ketika Nabi Musa AS memohon agar Allah SWT menampakkan diri-Nya kepadanya. Akan tetapi, Allah SWT menjawab bahwa tidak seorang pun yang dapat melihat-Nya secara langsung.

Sebagai gantinya, Allah SWT memberikan Musa AS sebuah tanda kebesaran-Nya dengan menampakkan diri-Nya di gunung.

Seketika gunung itu hancur berkeping-keping Nabi Musa AS merasa takut dan jatuh pingsan. Akan tetapi setelah sadar, ia merasa takjub dengan kebesaran Allah SWT dan bertaubat kepada-Nya.

Kisah nabi Musa memohon agar Allah Menampakkan dirinya diabadikan dalam Al-Qur’an surat Al-A’raf : 143.

Allah SWT berfirman :

وَلَمَّا جَاۤءَ مُوْسٰى لِمِيْقَاتِنَا وَكَلَّمَهٗ رَبُّهٗۙ قَالَ رَبِّ اَرِنِيْٓ اَنْظُرْ اِلَيْكَۗ قَالَ لَنْ تَرٰىنِيْ وَلٰكِنِ انْظُرْ اِلَى الْجَبَلِ فَاِنِ اسْتَقَرَّ مَكَانَهٗ فَسَوْفَ تَرٰىنِيْۚ فَلَمَّا تَجَلّٰى رَبُّهٗ لِلْجَبَلِ جَعَلَهٗ دَكًّا وَّخَرَّ مُوْسٰى صَعِقًاۚ فَلَمَّآ اَفَاقَ قَالَ سُبْحٰنَكَ تُبْتُ اِلَيْكَ وَاَنَا۠ اَوَّلُ الْمُؤْمِنِيْنَ

Wa lammā jā’a mūsā limīqātinā wa kallamahū rabbuh(ū), qāla rabbi arinī anẓur ilaik(a), qāla lan tarānī wa lākininẓur ilal-jabali fa inistaqarra makānahū fa saufa tarānī, falammā tajallā rabbuhū lil-jabali ja‘alahū dakkaw wa kharra mūsā ṣa‘iqā(n), falammā afāqa qāla subḥānaka tubtu ilaika wa ana awwalul-mu’minīn(a).

Artinya :

Ketika Musa datang untuk (bermunajat) pada waktu yang telah Kami tentukan (selama empat puluh hari) dan Tuhan telah berfirman (langsung) kepadanya, dia berkata, “Ya Tuhanku, tampakkanlah (diri-Mu) kepadaku agar aku dapat melihat Engkau.” Dia berfirman, “Engkau tidak akan (sanggup) melihat-Ku, namun lihatlah ke gunung itu. Jika ia tetap di tempatnya (seperti sediakala), niscaya engkau dapat melihat-Ku.” Maka, ketika Tuhannya menampakkan (keagungan-Nya) pada gunung itu,) gunung itu hancur luluh dan Musa pun jatuh pingsan. Setelah Musa sadar, dia berkata, “Maha Suci Engkau. Aku bertobat kepada-Mu dan aku adalah orang yang pertama-tama beriman.”

Penutup

Demikianlah ringkasan terkait mukjizat Nabi Musa As yang penulis sampaikan dalam artikel, semoga dapat bermanfaat. Untuk menambah wawasan sejarah sehingga bertambahnya keimanan kepada para Nabi dan Rosul. Wallahu A’lam…

Baca Juga :