Sistem Reproduksi Wanita dan Fungsinya (Penjelasan Lengkap)

Pada dasarnya, reproduksi bertujuan untuk memperbanyak spesies makhluk hidup tertentu. Sistem reproduksi wanita dan laki-laki berbeda, tetapi saling melengkapi. Tahukah Anda apa saja organ-organ pada sistem reproduksi wanita dan masing-masing fungsinya?

Organ reproduksi wanita tersusun atas dua bagian, yakni internal dan eksternal. Organ-organ tersebut dapat menjalankan fungsinya dan bekerja secara optimal dengan bantuan hormon reproduksi yang dimiliki wanita.

Sekilas Tentang Sistem Reproduksi Wanita

Sekilas-Tentang-Sistem-Reproduksi-Wanita

Organ reproduksi yang dimiliki wanita terdiri dari struktur internal dan eksternal. Seluruh organ mendukung fungsi seksual wanita, sehingga dapat menghasilkan keturunan. Organ-organ reproduksi tersebut akan saling bekerja sama mendukung proses reproduksi, kehamilan, dan kelahiran.

Fungsi utama sistem reproduksi adalah memperbanyak keturunan, menghasilkan hormon, seperti estrogen, yang memengaruhi kepadatan tulang, kesehatan jantung, kadar kolesterol, dan kondisi hati wanita. Sistem reproduksi saling terhubung dengan sistem-sistem lainnya di dalam tubuh wanita.

Fungsi

Fungsi sistem reproduksi wanita sangat beragam dan didukung oleh peran organ internal dan eksternal. Organ reproduksi eksternal mempunyai tugas utama, yaitu:

  • Menjadi jalan masuknya sperma ke tubuh wanita
  • Mencegah infeksi kuman berbahaya pada organ reproduksi internal

Sementara itu, organ reproduksi internal membentuk beberapa saluran dengan fungsi yang spesifik. Peran saluran-saluran tersebut, yaitu:

  • Ovarium, berperan menghasilkan hormon dan mematangkan sel telur
  • Rahim, tempat perkembangan embrio
  • Liang vagina, tempat penetrasi dan jalan masuk sperma
  • Tuba falopi, tempat sel sperma membuahi sel telur

Cara Kerja

Organ reproduksi wanita bekerja dengan mengikuti mekanisme periodik tertentu. Sistem ini bisa membantu wanita memproduksi sel telur, melindungi dan memelihara sel telur selama masa pembuahan, dan melakukan hubungan seksual.

Berikut rangkaian cara kerjanya dari sistem reproduksi yang dimiliki wanita, yaitu:

  • Kelenjar hipofisis yang terletak di tengah otak akan merangsang hormon pada ovarium ketika mulai memasuki masa pubertas. Rangsangan ini bertujuan untuk memproduksi hormon seks wanita, seperti estrogen.
  • Sel telur kemudian dilepaskan ketika wanita memasuki akhir pubertas. Siklus ini terjadi secara alami sebagai bagian dari periode bulanan atau menstruasi.
  • Ovarium akan menyalurkan sel telur kecil ke saluran tuba selama periode ovulasi yang terjadi sebulan sekali.
  • Sel telur kecil tersebut akan turun ke rahim dan berkembang menjadi janin jika dibuahi oleh sperma, tetapi jika tidak ada pembuahan, sel telur meluruh bersama darah menstruasi.
  • Jaringan pada lapisan rahim ikut luruh membentuk menstruasi. Waktu yang dibutuhkan tubuh untuk meluruhkan jaringan rahim cukup bervariasi, tetapi umumnya dimulai dari hari ketiga sampai kelima.
  • Periode menstruasi pertama yang dialami oleh wanita disebut juga menarche. Wanita akan merasa tidak nyaman pada hari-hari menjelang terjadinya menstruasi atau dikenal dengan istilah PMS.
  • Gejala PMS meliputi masalah fisik dan emosional, misalnya diare, sakit pinggang, kemunculan jerawat, dan suasana hati yang labil.

Organ-Organ

Organ-Organ

Sistem reproduksi wanita membentuk organ eksternal dan internal. Berikut penjelasan lebih lanjut tentang organ-organ yang ada di sistem reproduksi seorang wanita, yaitu:

1. Mons Pubis

Tulang kemaluan ditutupi oleh jaringan lemak berbentuk gundukan yang disebut mons pubis. Organ ini akan ditumbuhi rambut ketika wanita telah memasuki usia pubertas. Terdapat kelenjar sebasea di dalamnya, yang bertugas untuk memproduksi minyak dan feromon.

2. Labia Mayora

Labia mayora disebut juga bibir luar atau bibir besar. Lipatan kulit berdaging ini berfungsi untuk melindungi dan membungkus organ reproduksi eksternal yang lain. Labia mayora mempunyai kelenjar penghasil minyak dan keringat.

3. Labia Minora

Labia minora disebut juga bibir dalam atau bibir kecil. Bentuk dan ukurannya bervariasi pada setiap wanita. Letaknya persis di dalam labia mayora, yang mengelilingi lubang vagina dan uretra.

Lebar labia minora sangat kecil bisa sampai 5 cm saja. Organ ini dilapisi kulit yang halus sehingga gampang mengalami pembengkakan dan iritasi. Biasanya berwarna merah muda memiliki banyak pembuluh darah.

4. Klitoris

Klitoris yaitu tonjolan berukuran kecil yang sensitif. Organ ini sebenarnya adalah kelenjar, yang terbelah lalu membentang ke arah vagina. Ada banyak jaringan spons dengan ribuan saraf di dalamnya.

Klitoris mempunyai sifat yang sensitif jika ada rangsangan seksual. Organ ini bisa membuat wanita mengalami ereksi. Ukurannya akan membesar saat wanita terangsang.

5. Kelenjar Bartholin

Posisi kelenjar bartholin ada di sisi-sisi lubang vagina. Kelenjar ini akan memproduksi cairan kental ketika menerima rangsangan. Cairan tersebut bisa berguna sebagai pelumas selama proses penetrasi sehingga vagina tidak terluka.

6. Himen

Himen adalah jaringan tipis bertekstur halus yang menutupi sebagian lubang vagina. Tidak semua wanita mempunyai himen. Biasanya selaput dara ini akan mengalami kerusakan ketika wanita melakukan hubungan seksual yang disertai penetrasi untuk pertama kalinya.

7. Uretra

Uretra berperan sebagai jalan keluarnya urine. Organ ini juga merupakan bagian dari sistem saluran kemih. Letaknya persis di atas lubang vagina.

Organ reproduksi internal wanita meliputi vagina, serviks, rahim, tuba falopi, dan ovarium. Simak uraiannya di bawah ini!

8. Vagina

Vagina merupakan penghubung antara organ reproduksi eksternal dan internal. Terletak di depan saluran cerna, tepatnya pada belakang kandung kemih. Vagina berperan sebagai jalan lahir ketika wanita melakukan persalinan.

Vagina mempunyai liang dengan panjang 5 sampai 7 cm. Liang vagina bisa memanjang dan memendek karena disusun oleh sel-sel otot elastis. Otot-otot dinding vagina akan mengalami kontraksi secara otomatis saat orgasme.

9. Serviks

Serviks berupa bagian sempit yang terletak di bawah rahim, persis di atas vagina. Organ ini mempunyai selaput lendir bertekstur halus. Fungsi utama organ in, yaitu memproduksi lendir, mencegah masuknya kuman berbahaya, dan tempat keluar darah menstruasi.

10. Rahim

Rahim disebut juga uterus yang bertugas menjaga kelangsungan hidup janin selama masa kehamilan. Bentuk dan ukurannya menyerupai buah pir. Organ ini terletak di belakang kandung kemih, di bagian tengah rongga panggul, dan di depan rektum.

11. Tuba Falopi

Tuba falopi berbentuk seperti tabung yang berukuran sempit, menempel di atas rahim. Berperan sebagai tempat penyaluran sel telur dari ovarium ke rahim. Panjang tuba falopi antara 10 sampai 13 cm.

Tuba falopi mempunyai beberapa bagian, yaitu silia, fimbriae, dan infundibulum. Proses pembuahan sel telur dan sel sperma terjadi di saluran tuba falopi.

12. Ovarium

Ovarium merupakan bagian dari sistem reproduksi wanita yang bentuknya menyerupai oval. Berfungsi untuk memproduksi hormon sel telur dan hormon reproduksi, seperti progesteron dan estrogen.

Ovarium mengandung sekitar 700.000 sel telur ketika perempuan baru lahir. Sel-sel telur ini akan berkembang dan matang seiring bertambahnya usia, khususnya setelah memasuki masa pubertas. Tempat untuk mengembangkan dan mematangkan sel telur disebut folikel.

Wanita yang telah memasuki usia pubertas mengalami menstruasi sekitar sebulan sekali. Ovarium akan melepaskan satu sel telur yang matang atau disebut juga proses ovulasi. Jika ada pembuahan, maka terjadi kehamilan, sedangkan tanpa pembuahan sel telur luruh bersama darah menstruasi.

Sistem reproduksi wanita adalah mekanisme kompleks antara organ-organ dan hormon yang saling bekerja sama untuk menjalankan fungsi tertentu. Semua organ reproduksi wanita harus dijaga dengan baik agar tetap sehat dan bersih.

Baca Juga: