9 Tokoh Seni dalam Islam Paling Berpengaruh Sepanjang Masa

Dalam perspektif pendidikan Islam, kebudayaan dan seni memiliki peran penting untuk membimbing manusia menuju akhlak mulia melalui pembelajaran positif. Sepanjang sejarah peradaban Islam, telah lahir pula beberapa tokoh seni dalam Islam, baik seniman pada bidang seni rupa, lukis, hingga musik.

Pada dasarnya, Islam memperbolehkan manusia melakukan aktivitas seni selama tidak mengarah pada perbuatan maksiat. Dengan kata lain, selama yang dikerjakan tidak keluar dari syariat Islam dan mampu memberikan dampak baik  terhadap seniman itu sendiri maupun orang disekitarnya, maka sah saja.

Tokoh Seni dalam Islam yang Paling Disegani

Hingga saat ini, masih ada orang yang beranggapan bahwa seni haram dalam Islam. Padahal, hal tersebut tidak selalu benar adanya. Dalam berbagai hadits telah disebutkan, bahwa manusia tidak dilarang melakukan kesenian, selama tujuannya baik dan seni tersebut dapat memberikan manfaat.

Hal tersebut juga dipertegas dengan keberadaan seniman Islam sejak zaman kekhalifahan, yang menjadi bukti bahwasanya perkembangan seni juga dipelopori oleh para tokoh ternama dalam Islam. Bahkan, tidak sedikit seniman Islam yang karya-karya dijadikan pedoman oleh penggiat seni dari Barat.

Di bawah ini adalah beberapa tokoh seni paling disegani sepanjang peradaban Islam:

1. Ibnu Muqlah

Ibnu-Muqlah

Sosok yang dikenal sebagai bapak para kaligrafer ini lahir di Baghdad pada 272 Hijriyah. Salah satu kontribusinya pada bidang kaligrafi adalah sukses dalam mengubah tulisan Naskhi menjadi Khat Kufi.

Ibnu Muqlah mempunyai jasa besar terhadap pengembangan tulisan kursif karena ia menemukan rumus-rumus geometri. Tidak mengherankan apabila namanya tercatat dalam sejarah sebab dianggap sebagai penemu sejati dari kaligrafi Arab.

Berbekal kepiawaiannya pada bidang ilmu geometri, Ibnu Muqlah menemukan tata cara menulis dengan cara mengukur huruf per huruf secara mendetail menggunakan alat ukur mizan.

Tujuannya adalah menciptakan huruf dengan bentuk dan ukuran yang harmonis dan indah dipandang, termasuk lengkungan, tinggi rendah, dan tegak miringnya.

Rumus ciptaan Ibnu Muqlah disebut sebagai al- khat al mansub atau kaligrafi berstandar yang terdiri dari:

  • Standar Alif.
  • Standar Titik.
  • Standar Lingkaran.

2. Ibnu Misjah

Ahli musik pertama Islam yang hidup pada era pemerintahan Umayyah adalah Ibu Misjah. Sosok Ibnu Misjah sangat dihormati dan disebut sebagai bapak musik Islam. Ibnu Misjah merupakan pria berdarah Persia yang lahir di Kota Mekah. Ia dikenal sebagai seorang ahli teori musik dan terampil bermain kecapi.

Untuk mendalami pengetahuannya dalam dunia musik, khususnya musik Persia dan Bizantium, Ibnu Misjah kerap melakukan perjalanan ke Persia dan Suriah. Sejak saat itu, Ibnu Misjah mulai mengkombinasikan wawasan yang dimiliki  dan menuangkannya dalam seni Arab.

Meskipun Ibnu Misjah mengadopsi unsur baru, seperti musik asing. Akan tetapi, ia bersikeras menolak sifat musik lain yang dianggap tidak cocok dengan musik Arab.

3. Yunus bin Sulaiman Al Khatib

Tokoh seni dalam Islam yang selanjutnya adalah Yunus bin Sulaiman Al Khatib (wafat pada 785 M). Sosok seniman ini memiliki sumbangsih besar terhadap perkembangan seni musik di Arab, bahkan dunia.

Yunus bin Sulaiman Al Khatib merupakan pengarang teori musik Islam populer dan memberikan inspirasi bagi dunia Barat. Sosoknya juga disebut-sebut sebagai pengarang musik pertama Islam. Kitab-kitab musik karangannya memiliki nilai sangat tinggi, sehingga kerap dijadikan rujukan oleh ahli musik Eropa.

4. Yaqut Al-Musta’simi

Penyair sekaligus seniman kaligrafi ini terkenal dengan gaya penulisannya yang cukup epik. Hal tersebut dikarenakan Yaqut Al-Musta’simi menggunakan sebuah bambu yang telah dipotong miring dan kemudian dimanfaatkan sebagai pena dalam menuliskan kaligrafi.

Di samping itu, Yaqut Al-Musta’simi juga berprofesi sebagai kepala perpustakaan pada Al- Mustanshiriyah, Baghdad. Di tempat tersebut, ia lebih dikenal sebagai Abu Al-Majid atau Abu Durra.

Peran Yaqut Al-Musta’simi dalam perkembangan kaligrafi juga ia tuangkan dalam filsafat, “Kaligrafi merupakan geometri spiritual dan kemudian diekspresikan melalui jasmani”. Yaqut Al-Musta’simi juga berperan dalam mengembangkan gaya kaligrafi khat Tsulusi menjadi bentuk ornamen dekoratif.

5. Nasuh Al-Matraki

Salah satu tokoh dalam seni lukis yang memiliki nama besar dalam sejarah adalah Nasuh Al-Matraki. Tokoh termasyhur ini dikenal sebagai seorang pelukis, kaligrafer, dan miniaturis yang ulung. Ia mempunyai keahlian luar biasa dalam melukis karena dapat melukiskan berbagai tempat dengan sangat mendetail.

Bahkan, Nasuh Al-Matraki menggambar peta daratan jenis relief secara khusus dalam salah satu bukunya, Bayan-i Manzil-I Safar-I Iraqayn-I Sultan Suleyman Khan. Buku tersebut berisi informasi detail tentang ekspedisi perdana Sultan Sulaiman al-Qanuni ketika bertempur dengan Kerajaan Safavid Iran.

Sejarah mencatat nama Al-Matraki sebagai pencipta gaya tulisan kaligrafi Kalem-i Divani yang menjadi karakteristik Utsmani Turki. Ia tutup usia pada April 1564 dan untuk mengenangnya, pada tahun 1979 Televisi serta Radio Turki merilis film dokumenter tentang ilmuwan sekaligus seniman fenomenal tersebut.

6. Ibn al-Bawwab

Abu Al- Hasan Ali bin Hilal atau yang lebih dikenal dengan nama Ibn al-Bawwab adalah seorang tokoh seni dalam Islam, khususnya pada bidang penulisan kaligrafi. Ia merupakan pemrakarsa dari kaligrafi Muhaqqaq dan Raihani. Penerus khat Naskhi ini juga adalah seorang hafiz.

Karya Ibn al-Bawwab dalam bentuk tulisan dan ornamen dapat dengan mudah ditemukan pada beberapa masjid besar di Kota Istanbul, Turki. Diketahui, seniman kelahiran Irak ini juga mendirikan sebuah sekolah kaligrafi di ibukota Irak, Baghdad.

7. Ishak bin Ibrahim Al- Mausuly

Salah satu tokoh Islam dalam bidang seni musik yang namanya dikenang sepanjang zaman adalah Ishak bin Ibrahim Al- Mausuly. Ia berhasil memperbaiki musik Arab di masa jahiliyah dengan sistem yang baru. Ia juga menulis beberapa buku musik, seperti Kitabul Alhan Wal-Angham.

Sebagai seorang seniman, Ishak bin Ibrahim Al- Mausuly (wafat pada 850 M) juga mendapatkan julukan sebagai Imam Ul- Mughanniyah atau Raja Penyanyi.

8. Sa’ib Khathir

Musisi Persia paling berpengaruh pada masa awal Kekhalifahan Umayyah adalah Sa’ib Khathir. Ia memperkenalkan musik ke seantero negeri hingga ke Madinah. Sayangnya, ia terbunuh selama pertempuran al- Harrah pada tahun 683 M.

Umumnya, Sa’ib Khathir menyanyi dengan diiringi oleh alat musik, seperti kecapi dan perkusi. Selain memiliki hobi di bidang musik, ia juga menggeluti profesi sebagai seorang pedagang.

9. Abul-Hasan Ali Ibn Nafi

Sosok seniman yang dijuluki sebagai Ziryab (Burung Hitam) ini lahir di Irak pada tahun 789 M. Ia mendapatkan julukan tersebut karena memiliki kulit gelap dan suara yang merdu. Ia merupakan siswa dari seorang musisi terkenal Baghdad, Ishaq al-Mawsili.

Bakatnya di bidang musik membuat Ziryab menjadi dekat dengan keluarga istana, termasuk Khalifah Abbasiyah Harun Al-Rashid. Perjalanan karir di bidang kesenian semakin cemerlang seiring berjalannya waktu. Ia bahkan berkesempatan menyalurkan bakatnya dengan merevolusi musik.

Pada bidang musik, Abul-Hasan Ali Ibn Nafi menjadi orang pertama yang memperkenalkan alat musik kecapi ke Spanyol dan Eropa pada umumnya.

Tokoh-Seni-dalam-Islam-yang-Paling-Disegani

Ada banyak tokoh seni dalam Islam yang berhasil mempengaruhi perkembangan kesenian hingga ke berbagai belahan dunia. Bahkan, sampai saat ini karya-karya dan teori seni para seniman tersebut masih digunakan oleh banyak kalangan, karena dianggap akurat serta mampu menciptakan karya berkualitas.

Baca Juga: