Pada dasarnya, seni merupakan salah satu hal yang tidak bisa dipisahkan dari kehidupan manusia. Bahkan, perabotan sederhana di rumah yang memiliki nilai fungsi dan estetika termasuk sebagai contoh seni kriya. Karena jenis seni ini tidak hanya memprioritaskan keindahan, tapi juga kegunaan benda tersebut.
Seni kriya telah eksis sejak era prasejarah. Hal tersebut didukung oleh penemuan benda-benda yang berasal dari era Neolitikum, seperti contohnya dari tanah liat, batu, dan logam. Pada era tersebut, pembuatan seni kriya masih sangat sederhana dan lebih mengutamakan fungsi dibandingkan estetika.
Pengertian Seni Kriya
Dilansir dari Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), “Seni” berarti keterampilan menciptakan karya berkualitas dari segi keindahan dan kehalusan. Sementara itu “Kriya” dimaknai sebagai kerajinan tangan.
Jadi, bisa disimpulkan jika seni yang satu ini adalah proses mengerjakan sesuatu (benda) yang mempunyai nilai keindahan dengan menggunakan keterampilan tangan. Hanya saja, dalam seni ini penciptaan benda harus dilakukan dengan memperhatikan nilai estetika dan fungsi.
Klasifikasinya
Berdasarkan dimensinya, seni kriya dikelompokkan dalam dua kategori, yaitu:
1. Dua Dimensi (2D)
Seni kriya 2 dimensi merujuk pada sebuah karya yang hanya mempunyai lebar dan panjang. Bahan baku yang dipakai biasanya berupa kayu, kertas, dan kulit. Contoh seni kriya dua dimensi dapat dilihat benda seperti, batik, mozaik, tenun, hiasan dinding, sulam, bordir, dan lain sebagainya.
Kerajinan kriya Dua Dimensi (2D) mengalami perkembangan cukup signifikan. Saat ini, seniman seni kriya 2D bisa menciptakan karya dengan teknik sederhana atau teknik modern. Media yang digunakan juga tidak hanya sebatas benda mati saja, namun tubuh manusia juga bisa digunakan, seperti tato misalnya.
2. Tiga Dimensi (3D)
Seni kriya tiga dimensi memiliki karakteristik tinggi, luas, panjang, serta bervolume. Kerajinan kriya 3D biasanya menggunakan bahan baku, seperti logam, tanah liat, kayu, dan sejenisnya. Produk seni 3 Dimensi yang mudah ditemukan di lingkungan sekitar adalah, alat musik gamelan, guci, dan mebel.
Jenis-jenisnya
Sebelum membahas tentang contoh, sebaiknya pahami terlebih dahulu jenis-jenis seni kriya. Pasalnya, setiap benda kerajinan dibedakan berdasarkan media dan bahan yang digunakan.
Di bawah ini adalah jenis-jenisnya lengkap:
1. Logam
Jenis seni kriya ini menggunakan logam sebagai bahan baku produk. Terdapat beberapa teknik yang bisa digunakan untuk membentuk logam, seperti bivalve, cetak dengan lilin, ditempa, dan sebagainya. Contoh benda seni kriya logam bisa ditemukan dalam kehidupan sehari-hari, seperti keris misalnya.
2. Batu
Bahan dasar dari seni kriya jenis ini adalah batu yang akan diolah sedemikian rupa dengan berbagai metode, sehingga menghasilkan produk yang indah, fungsional, dan memiliki nilai jual tinggi. Contoh dari seni kriya batu dapat dilihat pada benda, seperti perhiasan dan patung.
3. Kayu
Kayu adalah salah satu material yang bisa dimanfaatkan untuk membuat kerajinan kriya. Ada berbagai teknik untuk menghasilkan benda dengan unsur keindahan dan multifungsi dari kayu, seperti pahat dan ukir. Kayu yang bisa digunakan juga beragam, termasuk cendana, jati, trembesi, mahoni, dan sebagainya.
4. Tekstil
Seni kriya juga dapat dibuat dengan memanfaatkan produk tekstil, seperti kain. Biasanya kain akan dijadikan sebagai kanvas lukis. Selain itu, bahan dasar kain, seperti proses mengolah serat juga dikelompokkan dalam kerajinan kriya karena menenun benang hingga menjadi kain.
Kerajinan kriya tekstil dibagi ke dalam dua kategori, yaitu karya batik dan karya tenun. Sedangkan contoh seni kriya tekstil lebih beragam, termasuk membuat songket, tapestri, serta makrame
5. Kulit
Bahan lain yang umum digunakan dalam kerajinan kriya adalah kulit. Umumnya kulit harus terlebih dahulu dicuci bersih, kemudian disamak atau dikeringkan, setelah itu baru bisa diolah menjadi benda seni. Kulit yang biasa digunakan sebagai kerajinan adalah kulit kerbau, sapi, ular, buaya, dan binatang lainnya.
6. Keramik
Tanah liat juga bisa dijadikan bahan dasar membuat kerajinan kriya. Umumnya benda yang dibuat dari material tersebut adalah keramik. Sedangkan teknik yang digunakan meliputi, slab, putar, pilin, dan cetak tuang. Contoh dari kerajinan kriya keramik adalah guci, teko, vas bunga, teko, gerabah, dan sebagainya.
Contoh Karya Hasil Seni Kriya
Setelah mengetahui jenis-jenis seni kriya berdasarkan dari bahan baku yang digunakan, untuk lebih memahami benda apa saja yang termasuk dalam kerajinan kriya, maka bisa simak contoh di bawah ini:
1) Anyaman
Salah satu produk seni kriya yang biasa ditemukan pada keseharian adalah anyaman. Bahan baku yang digunakan membuat anyaman adalah daun pandan, batang rotan, serat kayu, kulit bambu, dan lainnya.
Sedangkan teknik dasar untuk membuat anyaman berupa pakan, jalur pakan, dan pakan gulungan. Kerajinan kriya anyaman dapat dilihat pada produk tikar, tas, dan kursi.
2) Wayang Kulit
Sesuai namanya, wayang kulit dibuat dari bahan baku kulit yang dibentuk sesuai dengan karakter tokoh pewayangan, seperti Semar, Petruk, dan Gareng. Wayang kulit sendiri adalah sebuah kesenian tradisional di Indonesia, khususnya Pulau Jawa dan Bali. Kesenian ini telah ada sejak zaman kerajaan Hindu Buddha.
Teknik yang diaplikasikan dalam membuat motif wayang kulit adalah sungging dan pahat. Akan tetapi, ada pula teknik lain, seperti jahit, rekat, dan tekan (press).
3) Batik
Contoh seni kriya tekstil dapat dilihat pada produk batik atau kain bergambar yang dibuat secara khusus. Batik merupakan hasil karya bangsa Indonesia yang mengkombinasikan seni dan teknologi.
Secara umum, terdapat beberapa teknik yang sering digunakan untuk membuat batik, seperti canting (metode paling tua), cap, kombinasi, ikat celup (tie dye), lukis (colet), dan printing.
4) Tenun
Istilah tenun mengacu pada sebuah teknik pembuatan kain secara tradisional karena menerapkan prinsip cukup sederhana, yaitu menggabungkan benang dengan posisi vertikal dan horizontal.
Tenun termasuk dalam kategori kerajinan kriya tekstil yang memanfaatkan bahan dasar kain, seperti serat kayu, benang, dan sutra. Pembuatannya dilakukan dengan menggunakan alat tenun tangan (lungsin).
Akan tetapi, di era modern sekarang sudah hadir alat tenun yang lebih canggih, seperti ATBM atau Alat Tenun Bukan Mesin yang terbuat dari material kayu tapi bisa menghasilkan tenunan secara lebih cepat.
5) Patung
Patung merupakan suatu benda yang dibuat dengan teknik pemahatan dan biasanya meniru bentuk makhluk hidup. Salah satu contoh kerajinan kriya dari bahan batu yang umum ditemukan adalah patung. Karya seni tiga dimensi ini diciptakan dengan teknik mengurangi bahan dan cetak (cor).
Berdasarkan fungsinya, patung dibagi menjadi beberapa jenis, yaitu religi, hiasan, arsitektur, kerajinan, monumental, dan seni.
Setelah mengetahui pengertian, jenis jenis, dan contoh seni kriya yang terdapat pada lingkungan sekitar, maka akan lebih mudah membedakan setiap benda kerajinan tangan. Apalagi, mengingat hasil produk seni kriya banyak digunakan di dalam kehidupan sehari-hari.
Baca Juga: