Apa Itu Erosi? Ini Faktor Penyebab, Jenis, dan Cara Mengatasi

Erosi adalah kerusakan yang terjadi di permukaan akibat dari tenaga eksogen atau tenaga yang berasal dari luar bumi. Lalu, sebenarnya apa itu erosi? Erosi berbeda dengan pelapukan yang disebabkan oleh cuaca.

Pelapukan akibat cuaca ini merupakan penghancuran batuan dengan menggunakan kimia atau fisik. Namun, untuk erosi ada 3 tahapan yaitu pelepasan, transformasi, dan pengendapan. Terjadinya proses erosi ini bisa membuat berbagai bentukan alam mulai dari puncak gunung, lembah, sampai dengan garis pantai.

Simak penjelasannya lebih lengkap di bawah ini tentang erosi, penyebab, sampai dampak dari erosi.

Pengertian Erosi

Pengertian-Erosi

Secara bahasa, erosi ini berasal dari bahasa latin yaitu erosionem yang artinya menggerogoti atau bisa juga disebut pengikisan. Pengikisan ini terjadi secara alami baik kepada partikel, tanah, angin, dan berbagai material lainnya.

Sedangkan menurut KBBI, yang dimaksud dengan erosi adalah kondisi pengikisan tanah yang dilakukan oleh berbagai agen seperti angin, air, es, gelombang, dan arus.

Pengertian lain dari erosi adalah perpindahan dari massa batuan atau tanah yang berpindah dari satu tempat ke tempat lainnya karena ada tenaga yang bisa memindahkan material tersebut seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya.

Berdasarkan BNPB, Indonesia adalah wilayah yang memiliki potensi terjadinya erosi. Hal ini karena di wilayah Indonesia terdapat berbagai kekuatan pembawa partikel yaitu air, angin, dan es. Lalu, apa itu erosi tanah?

Yang dimaksud dengan erosi tanah adalah proses hilangnya lapisan permukaan tanah di bagian atasnya. Pengaruh dari erosi tanah ini bisa menyebabkan penurunan produktivitas tanah dan mengurangi daya dukung tanah untuk ekosistem dan lingkungan.

Pada dasarnya, erosi adalah peristiwa yang paling umum terjadi di suatu daratan. Daratan selalu mengalami pengikisan dan perpindahan material ke tempat lainnya atau akan mengalami sedimentasi.

Jadi, erosi dan sedimentasi adalah dua hal yang tidak bisa dipisahkan karena keduanya berlangsung berkelanjutan. Jika ada daerah yang mengalami erosi maka di wilayah lain akan terjadi proses sedimentasi.

Proses ini terjadi secara alamiah dan umumnya berlangsung lambat. Besarnya erosi juga dipengaruhi oleh waktu dan ada tidaknya pengendalian. Jika tidak dicegah dan datasi secepat mungkin maka erosi akan lebih parah.

Faktor Penyebab Erosi

Faktor-Penyebab-Erosi

Telah diketahui penjelasan tentang apa itu erosi, masalah berikutnya yang perlu diketahui adalah adanya berbagai faktor yang mempengaruhi adanya erosi. Faktor ini meliputi kondisi alam seperti iklim, vegetasi, topografi, faktor penggunaan lahan, kecepatan angin dll.

Ada juga faktor dari biologis yang tinggal di lahan juga mempengaruhi proses erosi. Faktor yang paling umum terjadi yaitu saat curah hujan yang tinggi dan badai angin maka proses erosi bisa terjadi lebih cepat.

Biasanya, partikel yang diterbangkan oleh angin ini akan menumpuk di bagian yang memiliki kemiringan curam. Hal ini juga terjadi ada batuan yang mengalami proses pelapukan atau pecahnya batuan.

Adapun faktor yang mempengarui kecepatan erosi ini disebabkan oleh porositas dan permeabilitas dari batuan. Hal ini karena porositas dan permeabilitas mempengaruhi keadaan air yang mereseap ke tanah.

Jika tanah memiliki kemampuan meresap air yang baik, maka akan sedikit air permukaan yang terbentuk sehingga akan mengurangi erosi yang terjadi. Namun, padatan dengan kandungan lempung yang banyak juga memudahkan erosi. Oleh sebab itu, penting untuk memperhatikan banyak tidaknya lempung dalam suatu tanah.

Faktor selanjutnya adalah jumlah dan tipe tutupan vegetasi pada lahan. Pasalnya, hutan yang rimbun dan belum dirusak mengandung banyak mineral dan tanahnya memiliki lapisan humus dan organik sehingga lebih mudah menyerap air hujan.

Hal ini yang mengurangi terjadinya erosi. Berbeda halnya jika tutupan lahan sedikit sehingga tanah mudah terbawa oleh angin dan hujan lebat yang menimbulkan limpasan di permukaan tanah. Apalagi jika terjadi konstruksi atau pembangunan jalan yang memudahkan pergerakan tanah lebih tinggi.

Contoh Erosi

Ada beberapa jenis erosi yang perlu Anda ketahui untuk lebih memahami tentang apa itu erosi secara lebih mendalam. Beberapa contohnya adalah sebagai berikut:

1. Erosi Air atau Ablasi

Jenis erosi yang pertama adalah erosi yang disebabkan oleh air atau yang dikenal dengan ablasi. Erosi ini disebabkan oleh arus air sungai atau intensitas curah hujan yang tinggi sehingga menyebabkan tergerusnya partikel tanah atau berpindahnya massa tanah karena air.

Erosi karena air ini terbagi lagi menjadi 4 jenis, yaitu sebagai berikut:

  • Erosi percik: pengikisan tanah yang disebabkan oleh tetesan air hujan yang mengikis tanah dan akhirnya menyebabkan erosi karena terjadi secara lama sehingga tanah tidak bisa mempertahankan posisinya.
  • Erosi lembar: pengikisan tanah yang terjadi di lereng gunung. Lapisan ini terjadi di bagian paling atas dari tanah akibat terbawa oleh air hujan.
  • Erosi alur: berikutnya adalah pengikisan tanah yang menghasilkan bentukan seperti alur sehingga bisa digunakan untuk tempat air sungai yang mengalir.
  • Erosi parit: pengikisan tanah ini akan membentuk suatu parit dimana ada alur dengan kedalaman lebih dari 0,3 meter. Hal ini mengakibatkan terjadinya erosi yang lebih dalam lagi.

2. Erosi Korasi atau Deflasi

Jenis berikutnya adalah erosi korasi atau deflasi. Deflasi adalah pengikisan yang disebabkan oleh pengaruh angin sehingga biasa terjadi di daerah berpasir seperti gurun.

Angin di daerah gurun biasanya akan menerbangkan pasir yang memiliki massa lebih rendah sehingga akan berpindah ke wilayah lainnya. Contoh dari erosi ini seperti di gurun pasir.

3. Abrasi

Jenis erosi berikutnya adalah abrasi. Abrasi merupakan pengikisan yang disebabkan karena gelombang air laut. Gelombang laut atau ombak ini memiliki sifat yang merusak. Tebing yang dihantam oleh gelombang laut secara terus-menerus bisa terkikis juga sehingga berdampak buruk bagi ekosiste laut di bawahnya.

Abrasi ini banyak dicegah dengan menanam mangrove di pinggir pantai sehingga ombak tidak langsung menghantam tebing atau mengikis pinggir pantai.

4. Eksarasi

Erosi yang terakhir adalah eksarasi yaitu pengikisan yang disebabkan karena adanya es yang mencair. Pencairan dari es atau gletser ini membuat partikel batuan dan tanah juga ikut terkikis karena tenaga air yang mencair ini.

Hasil dari erosi karena gletser ini disebut dengan fjord. Hal ini biasa terjadi di gunung bersalju atau puncak pegunungan.

Cara Mencegah Erosi

Erosi memiliki dampak buruk untuk lingkungan. Untuk mengatasinya, Anda perlu melakukan beberapa cara pencegahan agar tidak terjadi erosi. Berikut adalah beberapa tips yang perlu dilakukan.

1. Konservasi Tanah

Tips pertama yang dapat diterapkan adalah melakukan konservasi tanah atau pemeliharaan tanah. Caranya dengan menanam vegetasi sesuai dengan jenis tanah tersebut agar dapat mengurangi erosi.

2. Terasering

Sistem terasering juga salah satu cara mencegah  erosi yang efektif di dataran tinggi dan untuk pertanian. Tujuan pembuatan terasering ini untuk menjaga air hujan agar tidak mengikis tanah dalam jumlah besar.

3. Countor Farming

Countor farming adalah pencegahan yang dilakukan dengan menanam berdasarkan garis kontur dan biasnaya  digunakan untuk bercocok tanam dengan jenis tanaman yang punya akar kuat.

Apa itu erosi sudah dijelaskan secara lengkap melalui pembahasan di atas. Erosi bisa memiliki dampak buruk bagi lingkungan sehingga pencegahan dini lebih baik dilakukan.

Baca Juga: