Batuan Metamorf: Ini Pengertian, Proses, dan Contohnya

Ada banyak jenis batuan dengan nama-nama yang berbeda. Salah satu jenis batuan yaitu batuan metamorf. Metamorf ini berasal dari batuan beku atau batuan sedimen yang mengalami proses modifikasi sehingga tidak heran dinamakan dengan “metamorf”.

Batuan ini akan mengalami perubahan bentuk dari batuan yang terjadi sebelumnya. Hal ini yang membuat batu tersebut mengalami transformasi baik dari susunan mineral sampai perubahan wujudnya.

Pada kesempatan ini akan dijelaskan secara lebih mendetail tentang batuan ini dan berbagai contohnya.

Apa Itu Batuan Metamorf

Apa-Itu-Batuan-Metamorf

Hal pertama yang harus Anda perhatikan adalah mengenal pengertian dari metamorf rock ini. Banyak yang menghubungkan batuan tersebut dengan batuan malihan. Penyebabnya karena metamorf lebih mudah menjelaskan bahw batuan tersebut mengalami perubahan.

Sedangkan malihan adalah batuan yang lebih dikenal mirip seperti bahasa Indonesia. Adapun yang dimaksud dengan batuan metamorf adalah sekelompok batuan yang mengalami perubahan akibat dari erosi sehingga berubah menjadi batuan yang berbeda dari sebelumnya.

Erosi ini terjadi setelah batuan tersebut dipengaruhi oleh suhu dan tekanan yang tinggi. Oleh sebab itu, batuan tersebut sering ditemui di daerah gunung api karena di wilayah tersebut terjadi perubahan suhu dan tekanan akibat aktivitas bulkanik.

Batuan yang mengalami erosi karena suhu yang rendah membuat batuannya berubah menjadi sedimen, bukan metamorf. Adapun perubahan batuan menjadi metamorf disebabkan karena perubahan yang terjadi di lingkungan.

Contohnya seperti suhu, tekanan, dan tekanan mekanis sehingga bisa mengurangi susunan kimianya. Dari batuan tersebut nantinya akan berubah menjadi batuan beku, sedimen, atau metamorf lain.

Adapun pengertian batuan metamorf menurut ahli dikemukakan oleh American Geosciences Institute. Menurutnya, batuan ini adalah jenis batuan yang bertransformasi karena panas atau tekanan secara terus menerus.

Dalam kondisi yang ekstrim ini akan membuat batuan berubah menjadi metamorf. Anda bisa membayangkan hal ini ketika ada tanah lunak yang dipanaskan dalam tungku sehingga nantinya akan berubah menjadi batu yang keras.

Proses pembentukan batuan metamorf ini tidak bisa mengubah batuan ke bentuk aslinya. Hal ini disebabkan karena batuan tersebut telah mengalami perubahan komposisi dan materi sehingga inilah yang disebut dengan metamorf.

Proses Terjadinya Batuan Metamorf

-Proses-Terjadinya-Batuan-Metamorf

Berikutnya akan dijelaskan lebih mendetail tentang tahapan perkembangan jadi batuan ini. Metamorf rock hanya terbentuk jika ada peristiwa metamorfisme yang terjadi di permukaan bumi.

Hasil akhirnya akan mengalami perubahan dari batuan induknya (batuan asal) baik itu jenis batuan beku maupun sedimen yang nantinya menjadi batuan metamorf. Metamorf ini sendiri memiliki bentuk dan ciri warna batuan yang berbeda dari sebelumnya.

Proses terjadinya batuan ini terdiri dari beberapa tahapan, yaitu sebagai berikut:

  • Adanya batuan Protolith atau dikenal dengan batuan induk. Batuan induk adalah batu jenis aslinya yang disebabkan oleh faktor tertentu yang membuatnya menjadi batuan pertama kali.
  • Selanjutnya, batuan induk tersebut akan mengalami proses metamorfisme baik karena suhu atau tekanan
  • Selanjutnya, batuan Protolith ini akan mengalami perubahan dari bentuk dan karakteristiknya.
  • Terakhir, terbentuklah batu metamorf.

Jadi, dapat disimpulkan bahwa pembentukan metamorf ini bermula dari batuan induk yang disebut dengan Protolith. Selanjutnya, mengalami perubahan akibat dari suhu dan tekanan tinggi sehingga mengalami proses metamorfisme.

Setelah itu, akan terjadi perubahan secara perlahan sehingga akan mengubah ciri dari batuan induk tersebut sehingga menjadi batu metamorf secara sempurna.

Contoh Batuan Metamorf

Setelah memahami proses pembentukan metamorf rock ini, ada banyak contoh batuan ini yang memiliki ciri-cirinya masing-masing sehingga Anda juga perlu mempelajarinya. Berikut ini adalah contoh-contohnya:

1. Metamorf Slate

Contoh yang pertama adalah batuan slate. Terbentuknya batuan slate ini dari batuan sedimen mudstone atau lebih kita kenal sebagai batu lempung. Perubahan menjadi batu metamorf ini terjadi karena tekanan dan suhu yang rendah.

Ciri dari batuan ini yaitu memiliki struktur batuan di permukaan yang sangat halus. Sedangkan warnanya sendiri terdiri dari warna hitam, coklat, abu-abu, dsb. Sedangkan bentuknya berupa lembaran yang tipis sehingga mudah sekali patah.

Manfaat dari batu ini biasa digunakan untuk sabak apabila slatenya dalam ukuran yang tipis. Sedangkan untuk yang tebal biasanya digunakan untuk atap rumah atau bahan membuat trotoar.

2. Batu Filit

Contoh berikutnya adalah batu filit yang merupakan batuan dengan berbagai mineral yaitu campuran dari kuarsa, klorit, dan sercite mika. Batuan ini terbentuk dari batuan slate yang mengalami perubahan.

Jadi, batuan filit berasal dari metamorf yang ada sebelumnya. Oleh sebab itu, bahan dasar dari batuan ini adalah batuan shale. Meski berasal dari batuan slate, ciri dari batuan ini berbeda dari segi warna dan tekstur.

Untuk warnanya sendiri terdiri dari berbagai warna, yaitu merah, putih, coklat, ungu, perak, dsb. Sedangkan untuk butirannya sendiri lebih halus dibandingkan batuan slate. Pembentukannya berlangsung ketika ada suhu dan tekanan dari rendah ke menengah.

Hal ini yang menjadikan batuan tersebut membelah mengikuti permukaan dari gelombang. Untuk fungsi dari batu filit dimanfaatkan sebagai isolator yang baik dan bahan bangunan.

3. Batuan Gneiss

Ciri dari batuan ini punya warna hitam, abu-abu, coklat, perak, kekuningan, dan kehijauan. Geniss terbentuk dari batuan beku yang mengalami perubahan suhu dan tekanan yang tinggi. Struktur batuan gneiss berfoliasi. Sedangkan komposisinya terdiri dari bahan feldspar dan kuarsa.

Untuk lapisannya sendiri sama seperti mika dan umumnya digunakan sebagai bahan bangunan.

4. Batuan Sekis

Berikutnya ada batuan sekis yang awanya berasal dari batuan induk yaitu batu basalt. Ciri dari sekis punya warna hitam, keemasan, kekuningan, kemerahan, kehijauan, dsb. Sedangkan ukuran dari batu ini yaitu berasal dari mika dan granit.

Sedangkan untuk strukturnya sama dengan batuan sebelumnya yaitu berfoliasi. Proses perubahan batu basalt menjadi batu sekis ini terjadi karena suhu dan tekanan yang tinggi. Oleh sebab itu, ini yang menyebabkan batuan tersebut berbentuk gelombang dan mengandung kristal garnet.

Manfaat batu sekis untuk manusia yaitu dapat dijadikan sebagai bahan konstruksi suatu bangunan.

5. Batu Marmer

Contoh lainnya adalah batu marmer yaitu jenis batuan metamorf yang berasal dari batu gamping. Batu gamping ini akan mengalami proses pemanasan dan tekanan yang tinggi sehingga akhirnya berubah menjadi batu marmer.

Di dalam batu marmer, mengandung bahan utama yaitu kalsium karbonat. Warna dari batu marmer ini terlihat cantik yaitu warna coklat terang dan kekuning-kuningan. Jika dilihat dari sifatnya, batu marmer ini memiliki sifat kompak, padat, dan tidak berfoliasi.

Bahannya yang kuat dan keras ini akan cocok digunakan sebagai bahan dalam konstruksi bangunan dan desain interior agar lebih cantik. Contohnya untuk lantai, dinding, dan bisa juga untuk meja dan kursi. Bahan dari batu marmer juga tergolong mahal.

Batuan metamorf sejatinya adalah proses lanjutan dari batuan yang sudah terbentuk sebelumnya kemudian mengalami perubahan karakteristik sehingga menjadikannya sebagai batu baru. Batu metamorf bisa berasal dari batu beku, sedimen, atau jenis metamorf lain.

Baca Juga: