Lengkap Contoh Tinjauan Pustaka Proposal, Makalah, dan Penelitan

Balitteknologikaret.co.id – Contoh Tinjauan Pustaka sering dicari oleh para pelajar dan mahasiswa. Keduanya sering terlibat dalam tugas akademik yang mengharuskan dilaksanakannya sebuah penelitian dan penelaahan. Hasil akhir dari tugas tersebut tentunya akan dikemas dalam bentuk makalah, proposal, maupun skripsi, tesis dan disertasi, bahkan jurnal ilmiah.

Tugas akhir yang sempurna tentu akan memuat tinjauan pustaka penelitian. Biasanya dicantumkan setelah Bab ke-1 atau Pendahuluan yakni pada Bab ke-2. Membuat tinjauan pustaka bagi sebagaian orang mungkin menjadi hal yang sulit, sebab tidak mengetahui apa saja yang harus dimuat didalamnya.

Jadi apa itu tinjauan pustaka? Bagaimana cara membuatnya? Serta seperti apa contoh tinjauan pustaka? Artikel ini akan membantu kamu mengurai contoh tinjauan pustaka sehingga mudah dipahami dan dimengerti.

Apa Itu Tinjauan Pustaka?

Apa Itu Tinjauan Pustaka

Banyak pihak yang berasumsi bahwa tinjauan pustaka sama dengan daftar pustaka. Mungkin karena keduanya sama-sama memuat istilah pustaka, sehingga dianggap sama. Keduanya jelas berbeda, ya.

Umumnya, tinjauan pustaka berada pada bab ke-2 didalam suatu karya tulis ilmiah. Adapun daftar pustaka ialah kumpulan dari seluruh sumber literatur yang telah digunakan sebagai referensi dari tulisan ilmiah. Daftar pustaka berada di bagian akhir suatu karya tulis ilmiah.

Tinjauan pustaka sering juga disebut tinjauan literatur. Merupakan ringkasan komprehensif terkait  penelitian-penelitian sebelumnya yang relevan dengan topik tertentu. Tinjauan pustaka haruslah menyebutkan, merangkum, menjelaskan, secara objektif mengevaluasi, serta memperjelas tentang penelitian sebelumnya.

Pengertian Tinjauan Pustaka Oleh Para Tokoh

  1. Tinjauan pustaka merupakan penjelasan ulang terkait penelitian sebelumnya. Harus memuat tentang berbagai pernyataan para peneliti sebelumnya yang dikutip, mengenai penelitian sejenis yang dikerjakan saat ini. (Leedy)
  2. Tinjauan pustaka merupakan kegiatan membaca, mencari, dan menelaah berbagai temuan penelitian yang dianggap relevan dengan penelitian saat ini yang akan dilakukan. (Eki Meliansyah)
  3. Saran yang mencakup berbagai bagian penelitian yakni mencakup pendahuluan, bab pembahasan serta kesimpulan disebut dengan tinjauan pustaka. (Castetter dan Heisler)
  4. Tinjaun pustaka merupakan salah satu bab dalam suatu karya tulis ilmiah, menjelaskan tentang teori apa saja yang digunakan. Memiliki fungsi hipotesis (dugaan awal) pada suatu penelitian.(Ganda)

Berdasarkan pandangan beberapa tokoh tersebut, maka tinjauan pustaka dapat diartikan sebagai suatu kegiatan yang meninjau kembali.  Ataupun kegiatan membuat review tentang sekumpulan bahan rujukan yang dipakai yang dianggap relevan dengan topik suatu penelitian.

Lanjutan,, Apa Itu Tinjauan Pustaka?

Bagian ini merupakan salah satu bagian terpenting pada tahapan awal suatu penelitian. Ada beberapa penyebutan terkait Tinjauan Pustaka, diantara disebut sebagai: kerangka teori, kerangka konseptual, studi literatur, maupun landasan teori.

Setiap karya tulis ilmiah pastilah di dalamnya mencantumkan tinjauan pustaka. Hal ini dilakukan untuk mempertegas batas-batas logis suatu penelitian. Selain itu, juga dijadikan pedoman ataupun acuan peneliti untuk mengulas (melihat kembali) apa saja yang relevan dan tidak bagi penelitiannya. Contoh tinjauan pustaka terdapat pada artikel ini.

Tinjauan pustaka menjadi dasar pijakan (fondasi penelitian) untuk memperoleh serta membangun suatu landasan teori. Kemudian setelah diuraikan landasan teori, maka berikutnya akan terbentuk suatu kerangka pikir serta hipotesis penelitian. Hal ini akan memudahkan penulis untuk melanjutkan karya tulis ilmiah pada tahapan selanjutnya.

Baca Juga  Apa Itu Problem Solving, Tujuan, Penerapan, Tips dan Contoh

Cara Membuat Tinjauan Pustaka

Cara Membuat Tinjauan Pustaka

Sebelum kita membahas contoh tinjauan pustaka, terlebih dahulu kita mengulas cara pembuatannya.

Ada banyak cara untuk membuat tinjauan pustaka. Poin utamanya ialah buatlah dengan tulisan yang sistematis. Tujuannya adalah agar mudah untuk menangkap maksud penulisan, mengevaluasi, serta menyimpulkan suatu tinjauan pustaka.

Creswell dalam buku Research Design, menyatakan terdapat 3 cara menulis contoh tinjauan pustaka. Yaitu: mengidentifikasi kata kunci, kemudian lengkapi dengan berbagai referensi lainnya, dan terakhir uraikan selengkap mungkin.

Berikut rangkuman praktis pembuatan tinjauan pustaka penelitian:

  1. Buatlah outline (kata kunci) yang sesuai kebutuhan akan informasi. Misalnya pada judul “Pengaruh Mata Kuliah Kewirausahaan Terhadap Minat Berwirausaha”. Maka kata kunci yang bisa kita cari informasinya ialah terkait Mata kuliah Kewirausahaan dan Minat Berwirausaha.
  2. Lakukan pencarian rujukan atau referensi seaktual mungkin, terkait tema yang dipilih. Pencarian dapat dilakukan dari buku maupun jurnal ilmiah.
  3. Gunakanlah kata-kata kamu sendiri pada saat menuliskan kembali teori atau kutipan dari para  pakar. Optimalkan penggunaan parafrase, ataupun sinonim. Begitu juga penggunaan tanda kutip untuk kutipan langsung agar terhindar dari konteks plagiasi.
  4. Melihat Secara Umum Bagian Judul. Langkah terakhir pembuatan tinjauan pustaka ialah melihat bagian umum judul. Maksudnya ialah apa saja yang bisa diuraikan secara teoritis serta lebih luas lagi, contoh: terdapat kata pengaruh, mahasiswa dan lainnya.

Mengapa Tinjauan Pustaka Harus Ada?

Mengapa Tinjauan Pustaka Harus Ada

Berikut alasan utama mengapa tinjauan pustaka harus ada, yakni:

Tinjauan Pustaka Menguraikan Variabel

Variabel yang diteliti akan lebih mudah untuk dipahami defenisi dan kriterianya, jika ada uraiannya dalam tinjauan pustaka.

Memberikan Batasan Terhadap Tulisan

Secara langsung pembuatan tinjauan pustaka yang sesuai dan baik akan memberikan batasan pada tulisan yang hendak disampaikan. Tulisan tidak akan mengalir jauh melampaui tujuan dari judul penelitian.

Akan Mempercepat Proses Dari Analisis Data

Penelitian kualitatif maupun kuantitatif dalam pembuatannya jelas diperlukan panduan utuh, salah satunya ialah dengan melihat bagian tinjauan pustaka. Hal ini akan mempermudah penggunaan alat analisis data dalam bekerja dan menemukan jawaban atas hipotesis yang ada.

Meningkatkan Kepercayaan Pembaca

Adanya tinjauan pustaka dianggap akan menghilangkan sisi fiksi penulisan suatu karya ilmiah. Hal ini disebabkan apa yang ditulis penulis selalu didasarkan pada teori maupun rujukan dari para pakar maupun penulis sebelumnya.

Part 2, Mengapa Tinjauan Pustaka Harus ada?

  1. Merupakan bentuk apresiasi dan penghargaan terhadap hasil karya peneliti orang lain serta para penulis teori lainnya.
  2. Menunjukkan berapa lama waktu yang telah ditekuni oleh si peneliti terkait topik yang dibahas.
  3. Membantu peneliti untuk menemukan perbedaan paling krusial dengan penelitian terdahulu.
  4. Keberadaan tinjauan pustaka menunjukkan bahwa peneliti yang bersangkutan betul-betul paham terkait teori yang digunakannya dalam penelitian, secara komprehensif.
  5. Menampilkan rancangan penelitian yang sudah digunakan peneliti sebelumnya untuk mencari jawaban terhadap masalah yang diteliti.
  6. Menghindari munculnya duplikasi penelitian.
  7. Membantu peneliti untuk menemukan rumusan masalah paling tepat.
  8. Membantu mencari teori atau konsep atau generalisasi yang bisa digunakan sebagai landasan maupun kerangka teori terhadap penelitian yang sedang dilakukan.
  9. Dapat membantu peneliti untuk menemukan metodologi yang paling sesuai dengan penelitian.
  10. Memudahkan peneliti untuk menemukan gap atau celah pada bidang keilmuan. Yakni membandingkan antara realitas di lapangan diperbandingkan dengan teori yang menjelaskannya.
  11. Tinjauan pustaka dapat berfungsi untuk membantu peneliti dalam mengkaji alur permasalahan

Itulah mengapa tinjauan pustaka sangat penting untuk dibuat dalam karya tulis ilmiah. Tanpa tinjauan pustaka, suatu tulisan tidak akan dianggap ilmiah. Begitu pula dengan celah penelitian (gap) yang ditemukan dapat membantu peneliti untuk menetapkan batasan masalahnya terhadap bidang ilmu yang ditelitinya.

Unsur dan Isi Tinjauan Pustaka

Unsur dan Isi Tinjauan Pustaka

Huckin dan Pearce menyatakan bahwa terdapat beberapa unsur yang harus dimuat dalam suatu tinjauan pustaka, antara lain sebagai berikut:

  1. Harus terdapat evaluasi dan juga kutipan terkait bidang ilmu, tema atau topik yang akan atau sedang diteliti.
  2. Peneliti harus menghubungkan hasil karya orang lain yang diulas dengan penelitiannya sendiri. Dapat dilakukan secara langsung setelah mengurai penelitian orang lain maupun secara tidak langsung.
Baca Juga  Contoh Mind Mapping Semua Tema Menarik dan Kreatif Terbaik

Nah, tinjauan pustaka harus menunjukkan apa saja kekurangan dan perbedaan penelitian ataupun teori yang di kutip dari pustaka yang ditinjau. Mengingat hal ini merupakan salah satu tujuan dari evaluasi pada tinjauan pustaka. Selanjutnya kita akan membahas contoh tinjauan pustaka.

Ada banyak contoh tinjauan pustaka yang ditemukan dalam berbagai literasi. Contoh tinjauan pustaka tersebut pun sangat beragam. Berikut ini beberapa contoh tinjauan pustaka yang disuguhkan agar kamu lebih memahaminya.

Contoh Tinjauan Pustaka Tentang Manajemen

Contoh Tinjauan Pustaka Tentang Manajemen

Berikut ini contoh tinjauan pustaka terkait judul tulisan “Pemasaran Masa Kini”:

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A.  Pengertian Pemasaran

Pemasaran merupakan aktivitas kunci dalam meraih keuntungan maksimal suatu perusahaan. Saat ini, dunia persaingan sangat ketat, sehingga setiap perusahaan dituntut untuk tetap bisa bertahan hidup serta berkembang (sustaible developing).

Tim pemasaran senantiasa dituntut untuk dapat memahami setiap permasalahan pemasaran. Hal ini tekait dengan produk, harga, tempat, pesaing serta menyusun strategi promosi agar bisa mencapai tujuan perusahaan. Terdapat banyak pengertian pemasaran, diantaranya sebagai berikut:

William J. Stanton dalam Sunyoto (2012 : 18) menyatakan bahwa pemasaran merupakan suatu grand sistem dari suatu kegiatan bisnis. Dirancang untuk merencanakan, menetapkan harga, strategi promosi, serta langkah untuk distribusi produk. Hal ini dilakukan untuk memuaskan keinginan konsumen serta untuk mencapai pasar sasaran dan tujuan perusahaan.

Adapun menurut Philip Kotler dalam Sunyoto (2012 : 18) menyatakan bahwa konsep pemasaran merupakan suatu proses sosial manajerial. Dimana seseorang maupun kelompok akan memperoleh apa yang dibutuhkan dan diinginkannya. Dilakukan melalui adanya penciptaan serta pertukaran produk berupa barang atau jasa serta nilai yang ada di dalam produk tersebut.

Basu Swastha dalam Sunyoto (2012 : 18) menyatakan bahwa pemasaran merupakan suatu sistem secara keseluruhan kegiatan usaha. Melingkupi aktivitas Perencanaan, penetapan harga, promosi dan penjualan, serta pendistribusian barang dan jasa (ide) kepada pangsa pasar. Hal ini dilakukan untuk  dapat mencapai tujuan organisasi untuk jangka pendek, menengah maupun jangka panjang.

Berdasarkan pengertian pemasaran dari berbagai tokoh tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa pemasaran merupakan aktivitas sosial manajerial untuk mendapatkan keuntungan. Pemasaran melingkupi perencanaan, penetapan harga, promosi hingga pendistribusian produk kepada konsumen.

B. Indikasi Utama Pemasaran

Pemasaran mengandung beberapa indikasi utama, yaitu:

  1. Pemasaran merupakan aktivitas utama untuk mendapatkan tujuan perusahaan, yakni berupa laba
  2. Pemasaran merupakan aktivitas yang dilakukan dalam rangka pemenuhan kebutuhan dan keinginan baik dari pihak perusahaan maupun pihak konsumen.
  3. Pemasaran merupakan kegiatan perusahaan dalam rangka membuat perencanaan, penetapan harga, strategi promosi serta pendistribusian barang dan jasa.
  4. Pemasaran merupakan suatu aktivitas sosial manajerial. Yakni karena berhubungan dengan makhluk sosial dan agar mendapati keuntungan darinya, maka harus ada langkah manajerial.
  5. Pemasaran merupakan aktivitas yang menunjukkan adanya pertukaran barang dan jasa terhadap nilai yang akan diperoleh oleh setiap pihak yang bertransaksi.
  6. Pemasaran tidak sama dengan penjualan. Penjualan merupakan salah satu bagian dari pemasaran.

Contoh Tinjauan Pustaka Tentang Kesehatan

Contoh Tinjauan Pustaka Tentang Kesehatan

Berikut contoh tinjauan pustaka terkait Kesehatan Masyarakat:

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA 

2.1 Pengertian Kesehatan Masyarakat

Yuni Astuti pada tahun 2019 terkait penelitiannya tentang Gizi dan Kesehatan. Menemukan berbagai  faktor membaiknya kesehatan masyarakat. Gizi merupakan faktor utama untuk menciptakan dampak baik bagi kesehatan.

Namun terdapat berbagai faktor yang sangat berpengaruh agar masyarakat mampu untuk mendapatkan gizi yang baik. Faktor-faktor itu diantaranya ialah faktor edukasi, sosial, budaya, serta kemampuan ekonomi masyarakat.

Berdasarkan uraian tersebut, terlihat adanya kesamaan penelitian Yuni Astuti dengan penelitian ini. Ditinjau dari faktor-faktor yang mempengaruhi kesehatan masyarakat.

Baca Juga  5 Contoh Surat Lamaran Kerja Baik dan Benar Agar Dilirik HRD

Penelitian Etika pada tahun 2007 meneliti terkait Hukum Kesehatan di Indonesia. Hasil penelitiannya ialah terkait pembahasan regulasi hukum mengatur tentang kesehatan masyarakat. Persamaan penelitian tersebut dengan penelitian ini yakni sama-sama mengkaji kesehatan masyarakat Indonesia yang terikat pula dengan aturan hukum.

Contoh Tinjauan Pustaka Terkait Bahasan Umum

Contoh Tinjauan Pustaka Terkait Bahasan Umum

Berikut karya ilmiah berupa makalah dengan judul tentang Generasi Emas. Maka contoh tinjauan pustaka ialah sebagai berikut:

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA MAKALAH

2.1 Pengertian Generasi Emas

Mungin Eddy Wibowo (2012) menjelaskan bahwa generasi emas merupakan generasi muda yang akan ada di bumi pertiwi tahun 2045. Generasi ini yang menjadi penerus bangsa dimasa depan karena memiliki nilai produktif. Mereka berharga serta bernilai guna jika mereka diarahkan dengan pengarahan yang baik dan tepat.

Pada tahun 2045, diprediksi Indonesia akan memperoleh bonus demografi. Yakni merupakan kondisi dimana jumlah penduduk Indonesia sebanyak 70%-nya merupakan penduduk dalam usia produktif, yakni berusia 15-64 tahun.

Apabila bonus demografi tidak dikelola dengan baik dan tepat maka akan membawa dampak buruk bagi negara terutama dalam masalah sosial. Dampak buruk tersebut berupa kemiskinan, pengangguran, kualitas kesehatan rendah, serta tingginya tingkat kriminalitas.

Maka dapat disimpulkan bahwa generasi emas merupakan generasi muda Indonesia yang akan membawa perubahan besar di tahun 2045.

2.2. Kriteria Generasi Emas:

Generasi emas merupakan generasi yang cerdas serta mau menerima perubahan. Mereka meyakini bahwa perubahan harus diterapkan sejak saat ini menuju impian Indonesia di tahun 2045. Impian tersebut berupa:

  • Generasi Indonesia punya kecerdasan komprehensif, yakni generasi yang produktif dan inovatif.
  • Generasi emas Indonesia adalah generasi yang berkarakter kuat. Damai saat berinteraksi sosial.
  • Sehat dan menyehatkan pada konteks interaksi dengan alam merupakan gambaran dari generasi emas
  • Generasi Emas Indonesia adalah generasi berperadaban unggul sejak tahun 2045.

Prof. dr. Fasli Jalal, PhD, SpGK selaku kepala BKKBN Nasional menyampaikan bahwa terdapat keuntungan ekonomis yang diperoleh dari bonus demografi. Hal ini sejalan dengan pandangan Wongboonsin (2003) terkait bonus demografi. Diperlukanlah kebijakan strategis terkait pembangunan bidang pendidikan agar bonus demografi yang diperoleh Indonesia rentang tahun 2020-2035 dapat dimaksimalkan.

Nantinya, generasi kita akan menjadi generasi yang siap untuk bersaing dan mampu mengeksplor seluruh kecakapannya dalam mewujudkan peradaban unggul.

Berdasarkankan uraian tersebut, menyiapkan keahlian bahasa merupakan hal utama untuk menyiapakan generasi emas. Selain itu pemberian pemahaman yang benar lewat pendidikan kepada para pemuda juga untuk  dapat mengambil peluang bonus demografi. Pada konteks arti subjektif, kemampuan berbahasa akan meningkatakan kualitas dan kapasitas sumber daya manusia yang dimiliki.

FAQ

Berapa Banyak Kata Yang Boleh Dimuat Dalam Tinjauan Pustaka?

Tidak ada batasan khusus terkait jumlah kata yang boleh digunakan dalam tinjauan pustaka. Yang pasti tinjauan pustaka yang kamu tulis haruslah menunjukkan bahwa kamu paham secara komprehensif mengenai teori yang kamu gunakan. Usahakan agar tinjauan pustaka yang dibuat berisi kalimat yang lugas, jelas dan padat makna. Hal ini juga bisa dilihat dari contoh tinjauan pustaka diatas.

Apakah Perbedaan Antara Tinjauan Pustaka Dan Penelitian Terdahulu?

Tinjauan pustaka merupakan judul utama dari Bab ke-2 sebuah tulisan ilmiah. Sedangkan penelitian terdahulu merupakan salah satu sub-bab yang terdapat dalam Bab-2 penelitian. Hal ini sudah diurai juga pada artikel contoh tinjauan pustaka ini.

Tinjauan pustaka memuat tentang landasan teori, kerangka pikir, hipotesis penelitian. Sedangkan penelitian terdahulu hanya memuat daftar penelitian yang sesuai dengan penelitian yang sedang dilakukan saat ini. Mengurai tentang perbedaan dan kesamaan, dari sisi variabel, alat analisis maupun hipotesis yang dimiliki peneliti lainnya.

Demikianlah uraian tentang pengertian, urgensi serta contoh tinjauan pustaka. Semoga tulisan ini dapat membantu kamu dalam memahami contoh tinjauan pustaka yang ada pada tulisan ilmiah. Tinjauan pustaka merupakan syarat mutlak yang harus ada dalam penyusunan makalah, proposal, skripsi, penelitian, dan jurnal ilmiah.

Simak artikel menarik lainnya berikut ini :