Gletser Itu Apa? Ini Pengertian, Proses, dan Jenisnya

Bumi yang kita tempati terbilang unik karena  di dalamnya kita bisa menemukan berbagai bentuk bentang alam. Ada daratan yang terdiri dari berbagai jenis tanah. Selain itu, ada juga air permukaan dan gletser. Lalu, gletser itu apa?

Di bumi, kita bisa menemukan wilayah yang mengandung es. Es di bumi paling banyak berada di daerah kutub karena wilayahnya yan sulit mendapatkan sinar matahari. Daerah kutub ini terdiri dari salju dan gunung es. Hal ini berkaitan dengan gletser.

Selain di daerah kutub, ada juga bagian bumi lainnya yang memiliki gletser atau geyser. Gletser itu apa? Mari kita simak bersama.

Pengertian Gletser

Pengertian-Gletser

Gletser atau geyser adalah suatu bentukan yang ada di permukaan bumi. Gletser sendiri menunjukkan suatu bongkahan yang berasal dari es. Lalu, gletser itu apa?

Gletser adalah bongkahan es yang memiliki ukuran yang besar yang terbentuk dari endapan salju dalam jangka waktu yang lama. Hal ini membuat endapan salju tersebut berbentuk padatan dari es.

Selain pengertian di atas, ada juga yang menyebut bahwa gletser adalah sungai es yang mengalir di lembah pegunungan. Penyebabnya karena pencampuran antara es, salju, dan juga batuan akibat perubahan suhu sehingga menjadi sungai es.

Dari pengertian yang sudah dipaparkan di atas, dapat dipahami jika gletser adalah suatu bentukan alam yang berasal dari salju. Pembentukan gletser ini juga tidak terjadi dalam waktu yang singkat sehingga ada suatu proses dan tahapan sampai salju menghasilkan gletser.

Proses Terjadinya Gletser

Proses-Terjadinya-Gletser

Gletser tidak terbentuk secara otomatis, tetapi terdiri dari beberapa proses sampai menjadi suatu gejala alam ini. Faktor pemicu dari adanya gletser adalah karena adanya salju. Oleh sebab itu, tak heran jika gletser ini hanya bisa ditemukan di daerah dingin terutama bersalju.

Peristiwa gletser ini terjadi di lereng pegunungan yang memiliki bentuk cekung.

Proses terjadinya gletser dimulai saat salju yang turun kemudian mengalami sublimasi sehingga terbentuklah bongkahan es. Selanjutnya, butiran ini akan lepas dan berubah menjadi padatan sehingga terbentuklah bola salju.

Jika salju yang turun semakin banyak, maka akan lebih banyak yang membeu dibandingkan menguap sehingga terbentuklah gletser. Adapun prosesnya secara lebih rinci adalah sebagai berikut:

  • Gletser awalnya terbentuk dari salju yang turun ke permukaan bumi. Kemudian, salju ini mengenda dan terperangkap di antara kepingan sehingga bentuknya menjadi lebih padat atau dikenal dengan firn.
  • Jika salju yang terbentuk semakin banyak di puncak gunung, firn ini akan membentuk bongkahan es. Lalu, batuan dari puncak gunung akan jatuh ke bawah dan tererosi bersama dengan gletser. Di daerah yang curam, es ini menjadi beberapa potongan dan terbentuk rekahan.
  • Di bagian ujung dari gletser ini akan mencair dan turun ke lereng pegunungan sehingga akhirnya membentuk aliran sungai gletser. Gletser terdiri dari berbagai macam bahan, baik itu batuan, salju, dan juga campuran endapan sedimen lain. Hal ini yang mempengaruhi bentuk dari pegunungan.

Jenis-jenis Gletser

Setelah Anda mempelajari tahapan pembentukan gletser, perlu dipahami juga beberapa tipe gletser. Gletser itu apa? Gletser adalah benda yang berasal dari salju dan mengendap dalam waktu dan jumlah yang banyak.

Pembentukan gletser ini bisa berbeda-beda sehingga tidak herap jika gletser terbagi menjadi beberapa jenis. Tipe gletser itu apa saja? Simak informasinya berikut ini.

1. Gletser Gunung

Ada dua tipe gletser yang utama, pertama adalah gletser gunung. Sesuai dengan namanya,bentuk dari gletser ini seperti gunung. Umumnya, gletser ini terbentuk di daerah pegunungan. Hal ini karena di daerah puncak, umumnya bersalju karena faktor ketinggian dan suhu.

Adanya gletser ini menyebabkan erosi uamh besar dengan gerakan yang lambat dan biasanya membuat cekungan atau celah yang dalam di bagian kaki gunung.

2. Gletser Benua

Jenis gletser yang kedua adalah gletser benua. Istilah ini diberikan karena bentuk esnya yang seperti daratan atau lembaran es. Di bumi ini, Anda bisa menemukan gletser benua terbesar yaitu di Antartika dan Greenland.

Kedua wilayah ini mendominasi hampir 90 persen gletser yang ada di seluruh dunia. Kemudian, 10 persennya ada di daerah pegunungan. Contohnya seperti Pegunungan Himalaya, Pegunungan Kauskus, dan Pegunungan Alpen.

Dari kedua jenis gletser ini, dapat dipahami jika gletser ini bisa ditemukan di daerah yang bersalju, terutama di bagian kutub dan iklim dingin. Fakta menariknya, gletser nyatanya juga tersedia di wilayah yang tidak memiliki musim salju.

Contohnya seperti Indonesia yang memiliki iklim tropis. Namun, di Indonesia ada gunung yang tinggi sehingga di bagian puncaknya turun salju. Hal ini juga menyebabkan pembentukan gletser. Contohnya puncak gunung Jaya Wijaya di Papua.

Manfaat Gletser

Gletser di permukaan bumi punya beberapa manfaat untuk manusia dan makhluk hidup lainnya. Beberapa manfaat dari pembentukan gletser ini diantaranya adalah sebagai berikut:

  • Terbentuknya danau glasial yaitu danau yang terbentuk karena gletser.
  • Adanya fyord yang merupakan hasil dari erosi gletser. Fyord adalah teluk dari gletser yang mencair.
  • Sebagai penelitian yang dilakukan oleh ahli glasiologi.
  • Sarana olahraga ski di musim dingin.
  • Sebagai sumber air pada daerah sungai yang terbuat dari gletser.
  • Daerah yang memiliki gletser atau tertutup es memunculkan budaya yang berbeda sesuai dengan wilayahnya mulai dari rumah, pakaian, dan mata pencahariannya.

Respon Gletser Terhadap Perubahan Iklim

Keberadaan gletser ini berkaitan erat dengan kondisi iklim di daerah tersebut. Proses pertukaran panas yang terjadi dengan lingkungan menentukan massa dari gletser itu sendiri. Perubahan keseimbangan iklim ini akan menentukan respons dari gletser apakah mengalami perkembangan atau tidak.

Iklim lokal dengan curah hujan yang tinggi di musim dingin membuat gletser yang ada menjadi lebih meningkat. Hal ini terbukti dari ketebalan es yang semakin bertambah. Ketebalan es yang besar ini juga akan mempengaruhi laju aliran gletser di lereng apakah besar atau tidak.

Perubahan iklim yang dinamis ke musim dingin menyebabkan gletser yang terbentuk lebih banyak sehingga aliran sungai gletser ini akan meluas sampai ke hilir.

Bagi para ahli yang ingin meneliti respon dinamis gletser terhadap perubahan iklim ini bisa dilakukan dengan menganalisis perubahan waktu, gangguan iklim, dan berbagai pengaruh perubahan lainnya.

Diketahui, gletser punya waktu yang cukup lama untuk merespon adanya perubahan iklim yang terjadi di suatu wilayah. Adapun waktu yang dibutuhkan untuk memberikan respon perubahan keseimbangan yaitu 10-100 tahun.

Gletser yang mengalami penebalan bisa bertahan lebih lama dan lapisan es yang mempunyai skala waktu lama juga bisa bertahan lebih lama meski terjadi perubahan iklim.

Dari pemaparan di atas, sudah jelas gletser itu apa dan manfaatnya untuk kehidupan. Gletser adalah bongkahan atau lapisan es yang ada di permukaan bumi. Proses terbentuknya gletser ini diawali dengan turunnya salju yang kemudian mengalami pengendapan.

Baca Juga: