Proses Terjadinya Gempa Tektonik, Vulkanik, Runtuhan (Lengkap)

Bencana gempa bumi cukup membahayakan hal ini perlu ditanggapi dengan serius terutama bagi daerah yang rawan gempa. Faktor penyebab gempa ini terjadi karena Indonesia ada di jalur Cincin Api Pasifk. Lalu, bagaimana proses terjadinya gempa?

Pada kesempatan kali ini akan dijelaskan bagaimana proses dari gempa bumi yang datang ecara tiba-tiba. Akibat dari bencana gempa bumi ini menyebabkan kerusakan yang besar bisa dari bangunan, prasarana umum, sampai korban jiwa.

Bagaimana Proses Terjadinya Gempa Bumi

Bagaimana-Proses-Terjadinya-Gempa-Bumi

Gempa bumi yang terjadi disebabkan oleh adanya pergerakan lempeng yang ada di bawah permukaan bumi. Kemudian, terjadi getaran yang akhirnya sampai ke permukaan bumi. Selanjutnya, apabila terjadi gaya yang besar dari pergerakan lempeng ini, maka batuan yang ada di bagian lempeng akan menegang dan mengalami perubahan bentuk.

Jika pergerakan lempengnya cukup besar, maka getaran yang dihasilkan juga cukup kuat sehingga tak jarang lapisan batuan mengalami patahan atau kempali ke posisi semula setelah getaran hilang.

Batuan di atas lempeng ini mengalami deformasi atau disebut juga perubahan bentuk. Namun, perubahan ini terjadi tidak secara cepat melainkan perlahan-lahan selama jangka waktu tertentu. Selanjutnya, batuan akan mengeras sehingga energi potensial pada batuan akan meningkat.

Ketika lempeng mengalami patahan atau pergerakan, maka energi tersebut akan dilepaskan sehingga akan mengalami getaran yang sampai ke permukaan bumi. Semakin besar energi yang terjadi, maka getarannya semakin kuat dan terasa.

Saat lempeng mengalami patahan selanjutnya, dua bagian lempeng tersebut akan terpisah. Hal ini yang membuat bencana alam gempa bumi seperti yang terjadi di Indonesia. Proses terjadinya gempa bumi pada umumnya terbagi berdasarkan sebab dan kedalamannya.

1. Proses Terjadinya Gempa Berdasarkan Sebab

Setelah Anda memahami terjadinya gempa secara umum, berikut akan dibedakan jenis gempa berdasarkan sebabnya. Jenis gempa bumi terbagi menjadi 3, yaitu gempa bumi tektonik, gempa vulkanik, dan gempa bumi runtuhan.

Gempa Bumi Tektonik

Jenis gempa bumi tektonik adalah jenis gempa yang disebabkan oleh pergerakan lempeng tektonik. Gempa bumi tektonik ini yang sering ditemukan. Hal ini disebabkan oleh pengaruh proses pembentukan gunung seperti lipatan dan patahan.

Lempeng bumi adalah lapisan yang bergerak sehingga dari pergerakan tersebut menimbulkan bentang alam pegunungan dan perbukitan. Ketika lempeng bergerak baik menjauhi atau mendekati lempeng lainnya menyebabkan timbulnya energi dan yang besar.

Tekanan yang besar ini tidak bisa ditahan oleh lempeng ini dan akhirnya akan energi dan tekanan akan  dilepaskan sehingga menimbulkan getaran yang dirasakan. Itulah yang disebut dengan gempa bumi tektonik.

Gempa Bumi Vulkanik

Berikutnya adalah gempa bumi vulkanik yaitu jenis gempa yang disebabkan oleh aktivitas vulkanik. Magma yang ada di dalam bumi juga seringkali mengalami pergerakan akibat tekanan sehingga bisa menimbulkan letusan gunung api.

Saat magma bergerak ke permukaan bumi, maka terjadi gesekan dan pecahan batuan sehingga menimbulkan getaran dan guncangan yang kuat. Hal ini yang menyebabkan lapisan batuan di permukaan bum juga ikut bergerak.

Namun, getaran yang terasa umumnya hanya ada di sekitar aktivitas vulkanik saja. Semakin jauh wilayahnya dari gunung berapi tersebut maka getarannya semakin lemah sampai tidak terasa. Gempa bumi vulkanik umumnya juga tidak sebesar tektonik sehingga hanya berlangsung dalam waktu yang tepat.

Gempa Bumi Runtuhan

Proses terjadinya gempa selanjutnya adalah jenis gempa runtuhan. Gempa ini hanya terjadi di sekitar runtuhan tersebut sehingga skala gempa yang ditimbulkan terbilang kecil dibandingkan gempa bumi vulkanik dan tektonik.

Selain itu, gempa ini terjadi akibat runtuhan di gua atau pertambangan. Oleh sebab itu, guncangan yang dirasakan hanya ada disekitar wilayah tersebut.

2. Proses Terjadinya Gempa Berdasarkan Kedalaman

Menurut kedalamannya, proses terjadinya gempa dibedakan menjadi 3 jenis yaitu gempa bumi dangkal, menengah, dan dalam.

Gempa Bumi Dangkal

Gempa bumi dangkal memiliki kedalaman hiposenternya kurang dari 90 km. Karena gempa bumi yang terjadi cukup dangkal, maka ini gempa bumi ini perlu diwaspadai karena tergolong paling berbahaya dibandingkan gempa dengan kedalaman menengah dan dalam.

Pasalnya, gempa bumi ini dekat dengan permukaan bumi sehingga kerusakan yang ditimbulkan dari gempa ini tergolong cukup besar.

Gempa Bumi Menengah

Jenis gempa berikutnya adalah gempa bumi menengah. Dicirikan dengan gempa dengan hiposenter berkisar 90 km sampai dengan 150 km. Dengan kedalaman tersebut membuat gempa yang terjadi bisa sedang dan besar.

Gempa Bumi Dalam

Terakhir, adalah gempa bumi dalam. Letak hiposenter gempa ini lebih 150 km di dalam perut bumi sehingga cukup dalam. Gempa ini tidak terlalu berbahaya karena jauh dari permukaan bumi.

Akibat Gempa Bumi

Akibat-Gempa-Bumi

Telah diketahui proses terjadinya gempa bisa disebabkan oleh beberapa faktor. Selain itu, penting juga mengetahui dampak dari gempa bumi. Gempa bumi bisa menngakibatkan dampak fisik dan dampak sosial.

Dampak fisik yang terjadi akibat gempa ini seperti bangunan yang roboh atau hancur. Ada pula yang mengalami tanah longsor akibat guncangan sehingga merusak sarana dan prasarana umum, permukaan tanah jadi retak, jalan putus, dsb.

Dampak fisik ini juga menyebabkan banjir karena tanggul bisa rusak lalu bisa menyebabkan bencana alam lainnya seperti tsunami. Sedangkan dampak  dalam bidang sosial tentu cukup banyak kita amati.

Gempa bumi bisa menimbulkan kerusakan dan menghancurkan rumah penduduk sehingga menimbulkan kemiskinan dan kelaparan. Selain itu, ada penyakit yang dapat diderita oleh korban karena tidak memiliki tempat tinggal dan pengungsian yang layak.

Bahkan, gempa bumi dalam skala besar bisa menimbulkan dampak melumpuhnya sistem ekonomi dan politik.

Tips Menghadapi Gempa Bumi

Dari dampak gempa bumi yang begitu besar, maka kita sebagai manusia harus mengetahui cara menghadapi gempa bumi, diantaranya adalah sebagai berikut:

1. Jika Ada Di Rumah

Apabila Anda sedang ada di rumah dan terjadi gempa, maka cara penyelamatan diri yang pertama adalah tidak panik dan berlari keluar. Anda perlu mencari meja atau tempat tidur kemudian bersembunyilah  di bawahnya.

Jauhkan diri dari perabot besar seperti rak buku, lemari, dan kaca agar tidak tertimpa perabotan tersebut. Selain itu lindungi kepala dengan menggunakan bantal atau alat lainnya dan waspada terhadap langit-langit rumah yang mungkin saja runtuh.

2. Jika Ada di Luar Ruangan

Apabila Anda sedang ada di luar rumah, maka cara yang bisa dilakukan yaitu menjauhi bangunan tinggi, tebing yang terjal, papan reklame, pohon tinggi, dan berbagai prasarana lainnya yang dapat menimpa diri pada saat terjadi gempa bumi.

Selanjutnya, Anda perlu mencari daerah terbuka atau lahan terbuka agar Anda bisa menyelematkan diri dari kemungkinan tertimpa pohon atau bangunan tinggi lainnya .

Proses terjadinya gempa cukup menyadarkan kita bahwa bencana alam gempa ini bisa terjadi karena beberapa sebab. Oleh sebab itu, kita perlu untuk mewaspadainya apalagi secara geografis, Indonesia memiliki daerah rawan gempa karena dilewati oleh Cincin Api Pasifik.

Baca Juga: