Jenis-jenis-Gempa-Bumi-Berdasarkan-Sebab,-Getaran-dan-Lainnya

Jenis-jenis Gempa Bumi Berdasarkan Sebab, Getaran dan Lainnya

Di bangku SMA, Anda akan mempelajari jenis-jenis gempa yang ternyata dibagi menjadi beberapa kategori. Informasi terkait dengan gempa ini harus diketahui karena termasuk materi dasar untuk pengetahuan.

Indonesia sendiri seringkali mendapatkan bencana gempa bumi. Alasannya karena Indonesia berada dipertemuan lempeng yaitu Indo Australia, pasifik, dan Eurasia. Hal ini membuat Indonesia sering mengalami getaran permukaan bumi akibat dari tumbukan antar lempeng, patahan, sampai dengan aktivitas gunung api. Mari kita simak penjelasannya berikut.

Jenis-jenis Gempa Berdasarkan Sebabnya

Jenis-jenis-Gempa-Berdasarkan-Sebabnya

Macam-macam gempa bumi yang akan dibahas adalah dilihat dari berdasarkan penyebabnya. Ada 5 jenis gempa bumi yaitu sebagai berikut.

1. Gempa Bumi Tektonik

Jenis-jenis gempa yang paling umum dijumpai adalah gempa bumi tektonik. Gempa bumi tektonik adalah gempa yang disebakan karena pergeseran lempeng atau aktivitas dari tektonisme.

Lempeng-lempeng tektonik selau aktif bergerak tetapi jika kekuatannya besar, maka energi yang dilepaskan akan besar. Hal ini membuat guncangan atau getaran di lapisan tanah lebih terasa sehingga menyebabkan gempa bumi.

Namun, ada juga gempa yang tidak kuat sehingga tidak dirasakan oleh manusia. Semakin dekat dengan titik hiposentrumnya maka wilayah tersebut bisa mengalami dampak terbesar. Selain itu, wilayah yang jauh dari titik hiposentrum gempa ini memiliki dampak yang lebih kecil atau tidak merasakan getaran sama sekali.

2. Gempa Bumi Vulkanik

Gempa bumi vulkanik adalah gempa dari aktivitas gunung berapi. Jadi, gempa ini terjadi ketika gunung api meletus. Karena tekanan magma yang besar dari dalam permukaan bumi inilah yang menyebabkan ledakan sehingga menimbulkan getaran di wilayah sekelilingnya.

Oleh sebab itu, gempa bumi ini disertai bencana alam letusan gunung api. Hal ini yang menyebabkan dampak yang terjadi cukup besar terutama di daerah sekitarnya. Terutama terjadi ketika letusan gunung berapi tersebut memilik ledakan besar.

3. Gempa Bumi Tumbukan

Jenis gempa berikutnya adalah gempa bumi tumbukan yaitu gempa yang disebabkan oleh meteor atau asteroid. Dari meteor yang jatuh ke permukaan bumi ini yang menyebabkan gempa bumi meski kekuatannya umumnya tidak terlalu besar.

Gempa bumi tumbukan ini jarang terjadi dibandingkan jenis lainnya karena jatuhnya meteor tidak terjadi secara rutin. Meteor bisa hancur sebelum mencapai ke permukaan bumi karena adanya gaya gravitasi dan lapisan ozon yang mengikis meteor tersebut.

4. Gempa Bumi Runtuhan

Nah, gempa ini umumnya terjadi di daerah kapur. Gempa bumi runtuhan ini juga jarang terjadi dan dampaknya tidak terlalu besar karena getarannya hanya  disekitar wilayah yang mengalami runtuhan tersebut.

5. Gempa Bumi Buatan

Jenis gempa berdasarkan penyebabnya yang terakhir adalah gempa bumi buatan. Gempa bumi ini disebabkan karena aktivitas dari manusia seperti nuklir, peledakan dinamit untuk bangunan, sampai dengan palu yang dipukul ke permukaan bumi.

Hal ini yang menyebabkan getaran meskipun tidak menimbulkan dampak yang besar.

Jenis-jenis Gempa Berdasarkan Kedalaman

Jenis-jenis-Gempa-Berdasarkan-Kedalaman

Kategori gempa bumi selanjutnya berdasarkan kedalamannya. Ada 3 jenis gempa bumi dari kedalamannya yaitu gempa dangkal, menengah, dan dalam.

1. Gempa Bumi Dangkal

Disebut sebagai dangkal jika titik pusat gempa buminya < 60 km dari permukaan bumi. Titik pusat gempa bumi ini disebut juga dengan hiposentrum. Akibat dari gempa bumi dangkal ini menyebabkan dampak yang besar karena titik gempanya tidak jauh dari permukaan bumi.

Kerusakan yang ditimbulkan dari gempa bumi dangkal bisa dalam kategori sedang sampai besar bahkan dapat menghancurkan bangunan.

2. Gema Bumi Menengah

Berikutnya adalah gempa bumi  menengah yang letak pusat gempa antara 60 – 300 km di bawah permukaan bumi. Gempa ini tidak terlalu memberikan kerusakan yang besar dibandingkan dengan gempa bumi dangkal.

Hal ini karena kedalamannya yang jauh lebih dalam dari permukaan bumi sehingga tidak menimbulkan efek yang besar setelah sampai ke permukaan. Bahkan kerusakannya terbilang ringan.

3. Gempa Bumi Dalam

Jenis gempa berdasarkan kedalamannya yang terakhir adalah gempa bumi dalam. Gempa ini memiliki titik hiposentrum lebih dari  300 km di bawah permukaan bumi. Jaraknya yang jauh dari permukaan bumi inilah yang membuat getarannya tidak terasa bahkan biasanya tidak membahayakan makhluk hidup yang ada di permukaan bumi.

Jenis-jenis Gempa Berdasarkan Getaran/Gelombang

Jenis terakhir yaitu gempa berdasarkan getaran atau gelombangnya yang terbagi menjadi dua, yaitu gelombang primer dan sekunder. Untuk lebih jelasnya tentang jenis-jenis gempa ini, simak informasi berikut ini.

1. Gelombang Primer

Gelombang primer disebut juga dengan gelombang longitudinal yaitu gelombang yang memiliki getaran dengan kecepatan sekitar 7-14 km/s. Nah, gelombang ini diukur dari titik hiposentrumnya.

2. Gelombang Sekunder

Sedangkan gelombang sekunder adalah getaran yang merambat sehingga disebut juga dengan gelombang transversal. Gelombang ini memiliki kecepatan antara 4-7 km/s.

Gelombang transversal ini tidak bisa merambat lewat medium cair sehingga gempa ini hanya bisa merambat melalui medium padat.

Cara Menyelamatkan Diri dari Gempa Bumi

Bila Anda tinggal di lingkungan rawan gempa bumi, maka penting untuk melakukan upaya penyelamatan. Ada 3 tahap penyelamatan yaitu prabencana untuk menghindari bencana tersebut, saat bencana, dan setelah bencana terjadi.

1. Prabencana

Untuk mencegah risiko gempa bumi, Anda perlu membuat renana penyelamatan diri. Caranya dengan mengikuti pelatihan bagaimana cara menghadapi runtuhan gempa. Misalnya melakukan perlindungan teradap kepala, bersembunyi di bawah meja atau kasur, dsb.

Persiapan lainnya seperti menyaipakan p3k di rumah, ada alat pemadam kebakaran, dan berbagai peralatan standar untuk keselamatan. Selanjutnya, perlu update berita terkait informasi gempa bumi terutama bagi yang tinggal di daerah rawan bencana.

2. Saat Bencana

Ketika bencana sedang terjadi, Anda bisa melakukan tindakan seperti melakukan upaya penyelamatan diri dengan berlindung di bawah meja. Apabila sudah merasa aman, Anda bisa berlari keluar rumah.

Tips berikutnya yaitu mematikan semua alat yang tersambung listrik. Tujuannya agar mencegah dari kebakaran. Selanjutnya, jangan menggunakan lift ketika gempa bumi terjadi sebaiknya gunanka tangga darurat untuk melakukan evakuasi.

Apabila Anda berada di luar ringan jauhkan diri dari bangunan besar dan lebih baik untuk pergi ke lapangan terbuka. Hindari juga tiang dan pohon karena kemungkinan untuk roboh itu besar. Kemudian, apabila Anda sedang mengendarai mobil, pastikan juga untuk menjauhi parkir di dekat bangunan dan persimpangan.

Hal terpenting lainnya yaitu harus mengikuti instruksi yang sudah diberikan oleh petugas.

3. Pasca Bencana

Setelah gempa bumi terjadi, Anda juga tidak boleh enteng karena mungkin saja ada gempa susulan yang terjadi sehingga harus tetap waspada. Apabila Anda di dalam bangunan, segera keluar begitu gempa bumi  berhenti.

Namun, apabila ada di dalam ruangan tetap berlindung di bawah meja yang kuat. Selanjutnya, periksa api apakah ada bencana kebakaran yang terjadi atau tidak.

Dari penjelasan di atas, sudah jelas bahwa jenis-jenis gempa ini ada berbagai macam jika dilihat dari kategori tertentu. Kemudian, sudah dijelaskan juga cara siaga yang perlu Anda lakukan ketika gempa bumi terjadi.

Baca Juga: