Pengertian Kalimat Efektif: Syarat, Karakter dan Contoh Kalimatnya

Saat belajar bahasa Indonesia, tentu pembahasan mengenai kalimat efektif tidak akan terlewatkan. Sebab, mempelajari kalimat ini bisa membantu kita menyampaikan informasi secara jelas dan mudah dipahami.

Selain itu, penggunaan kalimat ini juga banyak diterapkan pada dunia penulisan maupun dalam percakapan sehari-hari. Sehingga, penting bagi kita mempelajari kalimat ini supaya bisa menggunakannya secara benar.

Untuk mengetahui lebih lanjut mengenai kalimat ini, berikut kami sajikan penjelasannya secara lengkap, mulai dari pengertian, karakteristik, ciri-ciri, unsur, hingga contoh kalimatnya.

Apa Itu Kalimat Efektif?

Apa-Itu-Kalimat-Efektif

Kalimat efektif adalah kalimat yang mampu menyampaikan pesan atau informasi dengan jelas, tepat, dan mudah dipahami oleh pembaca atau pendengar.

Dimana suatu kalimat dianggap efektif apabila memiliki struktur yang baik, menggunakan kata-kata yang tepat, menghindari keambiguan, serta mengikuti aturan tata bahasa yang benar.

Selain itu, kalimat dikatakan efektif jika memiliki bentuk jelas, singkat, dan padat langsung pada inti pembahasan. Berbeda dengan kalimat tidak efektif yang cenderung bertele-tele dan tidak padat, sehingga sulit dipahami.

Sementara itu, tujuan dari kalimat ini adalah untuk menyampaikan suatu gagasan, informasi, maupun perasaan dari penulis kepada pembaca, supaya tidak terjadi kesalahan.

Syarat Kalimat Efektif

Syarat-Kalimat-Efektif

Supaya kalimat bisa dikatakan efektif, maka perlu memenuhi syarat dalam penulisan yang meliputi:

1. Mudah Dipahami

Kalimat harus bisa dipahami dengan jelas oleh pembaca tanpa menimbulkan keraguan atau kebingungan. Artinya pesan yang ingin disampaikan melalui kalimat harus bisa diterima dan dimengerti dengan mudah oleh penerima.

2. Tidak Multitafsir

Selain itu, kalimat dianggap efektif apabila tidak memiliki banyak tafsiran atau menjadi ambigu, karena bisa mempengaruhi pemahaman terhadap informasi yang akan disampaikan.

Untuk itu, pastikan Anda menggunakan kata-kata yang jelas dan spesifik, hindari penggunaan frasa ganda atau ambigu, serta sediakan konteks yang cukup dalam kalimat supaya bisa meminimalkan risiko kesalahpahaman.

3. Memiliki Subjek dan Predikat yang Jelas

Subjek dan predikat adalah komponen dasar dalam sebuah kalimat yang memungkinkan kita untuk mengungkapkannya secara eksplisit.

Dengan adanya subjek dan predikat yang jelas, pesan atau informasi yang ingin disampaikan dapat meminimalkan risiko kesalahpahaman

4. Sesuai Ejaan yang Disempurnakan

Di sisi lain, pemakaian kalimat juga harus disesuaikan dengan Ejaan Yang Disempurnakan (EYD) supaya terdapat kejelasan dan lebih akurat.

Pasalnya, ejaan yang benar membantu memastikan bahwa kata-kata dalam kalimat ditulis dengan benar dan mudah dipahami.

Kesalahan ejaan dapat menyebabkan kebingungan dalam memahami pesan yang ingin disampaikan dan dapat menimbulkan tafsiran yang salah.

5. Memiliki Struktur yang Sepadan

Struktur yang sepadan dalam kalimat efektif dapat membantu memastikan bahwa pesan yang ingin disampaikan dapat diterima dengan baik.

Struktur ini melibatkan pengaturan yang tepat antara subjek, predikat, objek, dan komponen lainnya sesuai dengan tata bahasa yang berlaku.

Misalnya, dalam kalimat “Ibu membeli buku di toko” – struktur yang sepadan adalah “Ibu” sebagai subjek, “membeli” sebagai predikat, “buku” sebagai objek, dan “di toko” sebagai keterangan tempat.

Struktur yang sepadan ini membuat kalimat tersebut jelas dan dapat dipahami dengan baik.

Karakteristik Kalimat Efektif

Terdapat  sejumlah karakteristik dan prinsip yang perlu diperhatikan dalam membuat kalimat menjadi efektif, antara lain:

1. Kepaduan

Kalimat bisa dikatakan efektif jika saling mendukung serta memiliki kepaduan kata yang teratur dan tidak terpecah-pecah. Sehingga paragraf lebih enak dibaca dan mudah dipahami.

2. Kecermatan

Syarat selanjutnya adalah kecermatan dalam pemilihan kata supaya menghindari adanya makna ganda ketika membaca kalimat. Anda bisa memilih diksi yang tepat dan padat, supaya kalimat menjadi lebih kuat serta menghindari kesalahpahaman.

3. Logis

Selain cermat, kelogisan bahasa juga menjadi salah satu syarat yang perlu diperhatikan. Dimana pesan dalam kalimat harus bisa diterima oleh akal sehat dan sesuai dengan ejaan bahasa Indonesia yang berlaku serta menuntut adanya pola pikir yang sistematis.

4. Keparalelan

Kalimat yang efektif memiliki pola susunan kata yang sama derajatnya dalam kalimat. Dimana apabila kata pertama berbentuk verba, maka kata berikutnya verba. Hal ini berlaku juga dengan penggunaan nomina. Dimana kata pertama dan selanjutnya harus sama-sama menggunakan nomina.

5. Kesepadanan

Dalam membuat kalimat yang efektif, diperlukan adanya keseimbangan antara gagasan dengan unsur bahasa yang digunakan, supaya kalimat lebih sepadan, terlihat harmonis, dan terstruktur dengan baik, sehingga mudah dipahami.

6. Hemat

Kalimat efektif harus singkat dan langsung pada tujuannya. Maka, hindari pengulangan kata atau informasi yang tidak perlu. Anda bisa menggunakan kata-kata yang tepat dan padat untuk menghindari kebingungan dan memudahkan pemahaman.

Unsur Kalimat Efektif

Terdapat beberapa pola dan unsur bahasa dalam kalimat yang terdiri atas subjek, predikat, objek, pelengkap, dan keterangan. Berikut ini penjelasannya:

1. Subjek (S)

Subjek merupakan bagian yang menjelaskan siapa atau apa yang melakukan tindakan atau diberikan keterangan dalam kalimat. Subjek biasanya berupa kata benda atau kata ganti yang menjadi fokus dalam kalimat.

Contohnya: “Ani belajar matematika.” – dimana “Ani” merupakan subjek kalimat.

2. Predikat (P)

Kemudian predikat merupakan bagian yang menyatakan tindakan atau keadaan yang dilakukan oleh subjek dalam kalimat. Predikat biasanya berupa kata kerja atau frase untuk menggambarkan apa yang dilakukan atau terjadi dalam kalimat.

Contohnya: “Ani belajar matematika.” – di mana “belajar matermatika” adalah predikat kalimat.

3. Objek dan Pelengkap (O)

Merupakan bagian dalam yang memberikan informasi tambahan tentang tindakan yang dilakukan oleh subjek atau predikat dalam kalimat. Objek adalah penerima dari tindakan yang dilakukan oleh subjek, sedangkan pelengkap memberikan informasi tambahan tentang subjek atau predikat.

Contohnya: “Ani membeli buku” – di mana “buku” adalah objek dan “membeli” adalah predikat kalimat.

4. Keterangan (K)

Merupakan bagian yang memberikan informasi tambahan tentang waktu, tempat, cara, alasan, atau kondisi dari tindakan yang dilakukan dalam kalimat.

Contohnya:

“Ani belajar matematika dengan tekun di perpustakaan.” – di mana “dengan tekun di perpustakaan” adalah keterangan yang memberikan informasi tentang bagaimana Ani belajar matematika.

Contoh Kalimat Efektif dan Tidak Efektif

Supaya memudahkan Anda dalam memahami dan mengimplementasikan kalimat efektif dan tidak efektif, berikut ini kami berikan contohnya:

  • Anak-anak harus menjaga kebersihan lingkungan. (Efektif)

Para Anak-anak harus menjaga kebersihan lingkungan. (Tidak Efektif)

  • Ia menjadi juara satu karena rajin belajar. (Efektif)

Ia menjadi juara satu karena Ia rajin belajar (Tidak Efektif)

  • Dimas menanam pohon mangga di taman. (Efektif)

Dimas di taman menanam pohon buah mangga. (Tidak Efektif)

  • Kami akan menindaklanjuti permintaan Anda. (Efektif)

Kami mungkin akan segera menindaklanjuti permintaan Anda. (Tidak Efektif)

  • Baca petunjuk pada buku panduan dengan teliti untuk menghindari kesalahan penggunaan produk. (Efektif)

Tolong baca petunjuk yang tertera pada buku panduan dengan teliti untuk menghindari kesalahan penggunaan produk. (Tidak efektif)

Demikian penjelasan lengkap mengenai pengertian kalimat efektif, syarat, karakteristik, unsur kalimat, serta contoh penggunaanya secara lengkap. Dengan menggunakan kalimat yang jelas, kita dapat menghindari kesalahpahaman dan memastikan pesan kita tersampaikan dengan mudah.

Baca Juga: