Teks Khutbah Jumat Singkat Penuh Makna (Berbagai Tema)

Balitteknologikaret.co.id – Pada hari Jumat, para umat muslim laki-laki yang sudah baligh diwajibkan untuk melakukan Sholat Jumat di masjid. Sebelum sholat dimulai, pastilah terdapat khutbah yang disampaikan terlebih dahulu. Khutbah Jumat singkat namun jelas dan penuh makna akan membuat para jamaah lebih tidak merasa jenuh.

Ditunjuk menjadi khatib namun bingung dengan materi khutbah yang akan disampaikan? Berikut beberapa contoh khutbah Jumat yang bisa dijadikan inspirasi

Naskah Khutbah Jumat Singkat Terbaru

Naskah-Khutbah-Jumat-Singkat-Terbaru

Menjadi khatib atau orang yang bertugas menyampaikan khutbah adalah tugas yang mulia. Pasalnya, seseorang bisa menyebarkan banyak nilai-nilai kebaikan yang mungkin sering dilupakan manusia. Hal ini bisa meningkatkan keimanan seseorang dan membuat para jamaah senantiasa bermuhasabah diri.

Seiring dengan hal itu, khatib juga harus memastikan bahwa khutbah yang disampaikannya memiliki dasar. Jangan sampai memberikan ceramah dengan isi menyimpang yang malah bisa merusak keimanan seseorang.

Untuk itu, berikut terdapat berbagai contoh teks khutbah Jumat singkat dengan tema yang bervariasi. Jangan lupa untuk mencari kategori tema yang paling pas disampaikan untuk momen-momen tertentu, ya!

1. Contoh Khutbah Jumat Singkat di Bulan Ramadhan

Hadirin sholat Jumat yang dirahmati Allah, tidak terasa kita telah menyambut datangnya bulan suci Ramadhan. Hendaklah kita tata hati dan juga jiwa agar bisa menyambut dan menjalani Ramadhan dengan hati lapang.

Kalimat marhaban ya Ramadhan begitu sering terucap, namun sudahkah kita memahaminya? Marhaban sendiri memiliki asal kata rahb yang bermakna ‘luas’ atau ‘lapang. Artinya, patutlah umat muslim untuk benar-benar menyambut Ramadhan dengan bergembira dan lapang dada.

Hal ini dapat ditunjukkan dengan senantiasa memperbanyak amalan-amalan ibadah. Serta jangan lupa untuk menghindari hal-hal yang bisa menjerumuskan diri ke lubang dosa. Apabila niat seperti ini tidak ditancapkan dalam hati, maka Ramadhan bisa-bisa terlewati begitu saja secara sia-sia.

Padahal Allah telah memberikan karunia yang besar ini hanya dalam waktu satu bulan saja. Itulah yang membuat Ramadhan terasa spesial, karena kehadirannya hanya bisa ditemui di waktu tertentu saja. Menjalankan ibadah wajib puasa dengan lapang hati membuat kita semakin mudah meraih ketakwaan.

Sebagaimana surat Al-Baqarah ayat 183:

يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ كُتِبَ عَلَيْكُمُ ٱلصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى ٱلَّذِينَ مِن قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ

Yā ayyuhallażīna āmanụ kutiba ‘alaikumuṣ-ṣiyāmu kamā kutiba ‘alallażīna ming qablikum la’allakum tattaqụn

Artinya: Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa.

Dari diwajibkannya berpuasa, Allah juga memberikan berbagai keutamaan serta kemuliaan di bulan Ramadhan.

Dengan begitu, semoga kita senantiasa di dalam lindungan Allah dan bisa berkumpul di surga-Nya, amin ya rabbal ‘alamin. Sekian khutbah jumat singkat kali ini saya sampaikan, semoga dapat membawa kemanfaatan.

2. Contoh Khutbah Jumat tentang Iman dan Takwa

Para hadirin sholat Jumat yang rahimakumullah, marilah kita meningkatkan iman dan taqwa kita pada kesempatan ini. Makna dari iman sendiri, yaitu senantiasa mempercayai bahwa Allah adalah Tuhan maha Esa dan Maha Besar.

Sesungguhnya kita dapat merasakan nikmat bernafas, merasakan terik matahari, hingga bermuhasabah adalah nikmat dan karunia dari Allah. Tanpa kebesaran dan kasih sayang Allah, kita tidak memiliki sedikitpun daya dan kekuatan.

Sementara itu, takwa dimaksudkan untuk selalu menghadirkan Allah dalam segala situasi dan kondisi. Jangan terlupa bahwa segala sesuatunya, termasuk para hadirin yang sedang mendengarkan khutbah saat ini sudah diatur semuanya oleh Allah SWT.

Dengan bertaqwa, jangan lupa untuk senantiasa berdzikir serta melakukan apa-apa yang diperintahkan-Nya. Karena bertaqwa memiliki makna melibatkan Allah dalam segala urusan, maka jangan lupa untuk senantiasa berdoa kepada-Nya.

Mohonlah pertolongan dan bersimpuh hanya kepada Allah saja. Dengan begitu, umat muslim menerapkan dengan benar apa itu ketakwaan yang sesungguhnya. Karena sesungguhnya tidak ada yang beruntung selain diri kita sendiri saat dapat menerapkan iman dan takwa.

Hati menjadi lebih tenang dan jiwa tidak mudah terguncang akan persoalan dunia. Membiasakan hati untuk senantiasa beriman dan bertakwa juga menghindarkan kita dari mati yang tidak baik atau suul khotimah. Hal ini sesuai dengan Quran Surah Ali Imran ayat 102:

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ

Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah sebenar-benar takwa kepada-Nya; dan janganlah sekali-kali kamu mati melainkan dalam keadaan beragama Islam. (Al-Quran, Surat Ali Imran, ayat 102)

3. Contoh Khutbah Jumat Singkat tentang Kematian

Para hadirin jamaah sholat Jumat yang berbahagia, pada kesempatan ini ijinkan khatib mengajak para hadirin bermuhasabah. Merenungi diri serta berusaha berbenah akan apa-apa yang bisa diperbaiki.

Saat mendengar kematian, banyak yang merasa tidak percaya dengan apa yang terjadi. Padahal hal itu juga bisa terjadi kapan saja pada diri kita sendiri. Untuk itu, tidak ada yang bisa dilakukan dalam mempersiapkannya selain senantiasa berusaha beriman dan bertakwa pada Allah SWT.

Sesuai dengan yang dijelaskan dalam Surat Ali Imran ayat 102:

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ

Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah sebenar-benar takwa kepada-Nya; dan janganlah sekali-kali kamu mati melainkan dalam keadaan beragama Islam. (Al-Quran, Surat Ali Imran, ayat 102)

Tentu kita semua menginginkan kematian yang baik yaitu khusnul khotimah dalam keadaan beriman dan beragama Islam. Salah satu yang bisa dilakukan untuk mendapatkannya adalah dengan memperbanyak dzikir mengingat Allah dimanapun dan kapanpun berada.

Karena sesungguhnya, كُلُّ نَفْسٍ ذَاۤىِٕقَةُ الْمَوْتِ, ‘tiap-tiap yang bernyawa pasti akan merasakan mati’. Tubuh sehat bugar? Tidak memiliki riwayat penyakit sama sekali? Umur masing sangat muda?

Harusnya semua itu tidak boleh menjadi alasan bagi kita untuk percaya diri bisa bernafas di detik selanjutnya. Pasalnya, kematian dapat datang kapan saja, dan itu menjadi hal yang pasti akan kita hadapi suatu saat.

Dari hal ini, marilah kita ambil hikmah bahwa pasti akan diri ini akan menyesal jika tidak senantiasa mengingat Allah SWT. Karena penyesalan di waktu akhir adalah suatu hal yang benar adanya.

Tata Cara Khutbah Jumat Sesuai Anjuran Islam serta Syarat dan Rukunnya

Setelah mengetahui berbagai khutbah Jumat singkat yang dapat disampaikan, khatib juga hendaknya mengetahui tata cara khutbah sesuai anjuran. Selain itu, penting juga untuk memahami rukun-rukun dan juga syarat untuk bisa berkhutbah.

1. Tata Cara Khutbah Jumat

Tata-Cara-Khutbah-Jumat

Untuk melakukan khutbah Jumat sesuai dengan anjuran Islam, umumnya khatib harus melakukan hal-hal berikut:

  • Naik ke atas mimbar saat waktu sholat Jumat tiba dan dilanjutkan dengan mengucap salam pada para jamaah kemudian duduk
  • Menunggu muadzin mengumandangkan adzan
  • Memulai khutbah pertama saat adzan selesai dikumandangkan
  • Duduk sejenak setelah selesai menyampaikan khutbah pertama
  • Bangkit lagi dari duduk untuk menyampaikan khutbah kedua
  • Setelah selesai menyampaikan khutbah kedua, maka khatib turun dari mimbar
  • Khatib ikut melaksanakan sholat Jumat

2. Syarat Khatib pada Khutbah Jumat

Syarat-Khatib-pada-Khutbah-Jumat

Tidak semua orang bisa begitu saja ditunjuk menjadi khatib suatu sholat Jumat. Untuk bisa menyampaikan khutbah Jumat, seseorang harus memenuhi beberapa syarat seperti berikut:

  • Haruslah seorang laki-laki
  • Beragama Islam
  • Baligh
  • Jika mampu berdiri, maka khatib diharuskan berdiri saat berkhutbah
  • Harus menutup aurat
  • Harus suci dari hadast besar dan kecil
  • Harus menyampaikan rukun-rukun khutbah Jumat dalam Bahasa Arab sesuai anjuran
  • Harus dapat membedakan antara rukun dan sunnah khutbah

3. Rukun Khutbah Jumat

Rukun-Khutbah-Jumat

Dalam salah satu syarat pada poin sebelumnya, dijelaskan bahwa khatib harus mengerti rukun-rukun khutbah Jumat. Adapun rukun-rukun tersebut di antaranya:

  • Mengucapkan pujian-pujian pada Allah SWT serupa alhamdulillah dan sebagainya
  • Membaca shalawat pada junjungan besar Nabi Muhammad SAW
  • Terdapat ajakan bertaqwa pada Allah SWT
  • Dari salah satu di antara dua khutbah Jumat harus membaca salah satu ayat suci Al-Qur’an
  • Melantunkan doa yang berisi permohonan ampun pada Allah SWT

Setelah menyimak berbagai contoh khutbah Jumat singkat di atas, jangan lupa menerapkan rukun-rukun yang telah dijelaskan. Tata cara serta syarat yang dijabarkan juga hendaknya dipelajari dengan baik-baik.

Baca juga :