Contoh Makalah Diabetes Melitus Singkat, Padat, Jelas

Peningkatan jumlah penderita diabetes melitus tentu patut diwaspadai karena bisa menjadi beban bagi penanganan kesehatan di masa mendatang. Contoh makalah diabetes melitus ini bertujuan untuk menyajikan informasi terkait manajemen diri penderita agar gula darah tetap terkendali.

Makalah Diabetes Mellitus Manajemen Diri Penderita Kontrol Diabetes

BAB I PENDAHULUAN

BAB-I-PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

Diabetes melitus atau DM merupakan gangguan metabolisme kronis dalam tubuh yang ditandai oleh kadar gula dalam darah melebihi kadar gula normal. Hal ini disebabkan tubuh tidak mampu menggunakan atau melepas hormon insulin yang berguna untuk metabolisme kadar gula di dalam darah.

Kadar glukosa dalam darah yang tinggi bisa menyebabkan timbulnya berbagai kerusakan pada organ tubuh lainnya seperti kerusakan mata, penyakit jantung, sistem saraf, stroke, hingga kebutaan.

Indonesia sendiri hari ini menempati urutan ke 5 daftar negara penderita diabetes terbesar di dunia. Per tahun 2021 tercatat ada 19 juta lebih penduduk tanah air menderita diabetes.

Peningkatan jumlah penderita diabetes melitus tentu patut diwaspadai karena bisa menjadi beban bagi penanganan kesehatan di masa mendatang.

Untuk itu, program manajemen diri atau self care diabetes melitus digalakkan dalam rangka meningkatkan kemampuan dan kesadaran individu mencegah diabetes melitus, meningkatkan kualitas kesehatan hingga mengatasi diabetes melitus.

3. Tujuan Makalah

Makalah ini bertujuan untuk menyajikan informasi mengenai program manajemen diri diabetes melitus agar setiap individu masyarakat mengetahui bagaimana cara meningkatkan kualitas kesehatan serta mengontrol penyakit akibat diabetes melitus.

BAB II PEMBAHASAN

BAB-II-PEMBAHASAN

1. Pengertian Diabetes Melitus

Diabetes melitus atau DM adalah penyakit metabolik yang ditandai oleh hiperglikemia kronik atau kenaikan kadar gula darah di tubuh hingga melebihi kadar normalnya. Penyakit diabetes melitus terjadi akibat tubuh mengalami kelainan kinerja insulin maupun sekresi insulin.

Diabetes melitus bisa menyerang berbagai kelompok masyarakat di seluruh dunia namun umumnya didominasi oleh kelompok lansia atau lanjut usia. Banyak kasus dimana penderita diabetes tahap awal tidak sadar sudah mengidap diabetes hingga berlangsung 7 tahun akibat penyakit yang tidak terdeteksi.

Gejala umum dari penderita diabetes yakni merasa haus secara berlebihan, berat badan turun drastis serta sering buang air kecil di waktu malam. Gejala lain yang biasanya juga dialami penderita diabetes adalah menurunnya gairah seksual, rasa kesemutan di jari kaki dan tangan, gatal, cepat lapar, luka sulit sembuh.

2. Pengertian Program Manajemen Diri Diabetes

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) membentuk program manajemen diri atau self care yang bertujuan agar setiap individu dan masyarakat punya kemampuan dan kesadaran mencegah penyakit, meningkatkan kualitas kesehatan hingga mengatasi penyakit baik dengan bantuan layanan kesehatan atau tidak.

Salah satu bentuk manajemen diri atau self care yang disarankan adalah manajemen diri diabetes. Program ini berisi hal apa saja yang harus dilakukan oleh pasien diabetes secara mandiri sepanjang hidupnya yang berkaitan dengan penanganan penyakit diabetes.

Manajemen diri diabetes merupakan tanggung jawab penuh masing-masing pasien diabetes yang bertujuan untuk mengatur kadar glukosa darah. Untuk memaksimalkan upaya kontrol glukosa darah dan diabetes, maka program manajemen diri diabetes harus dijalankan dalam kehidupan sehari-hari.

Ada beberapa program yang termasuk ke dalam manajemen diri diabetes seperti rutin latihan fisik (olahraga), mengatur pola makan (diet) dan pengobatan.

C. Program Manajemen Diri Diabetes

  • Ketaatan dalam Diet

Program manajemen diri utama bagi penderita diabetes adalah pengaturan terhadap pola makan atau diet. Bagi penderita diabetes, maka makanan yang dikonsumsi harus benar-benar dihitung jumlah kalorinya.

Bahkan bagi mereka yang menjalani terapi insulin maka waktu makan serta waktu pemberian insulin harus ditentukan dengan teliti. Prinsip dalam ketaatan diet penderita diabetes melitus meliputi ketepatan jumlah, ketepatan jenis dan tepat jadwal pemberian.

  • Tepat Jumlah

Penderita DM disarankan untuk lebih sering makan namun dengan porsi yang kecil. Tujuannya agar jumlah asupan kalori ke dalam tubuh merata sepanjang hari dan tidak menyebabkan lonjakan atau penurunan kadar glukosa secara mendadak. Jumlah supan energi disarankan adalah kalori basal 25-30 kkal/kg BB.

  • Tepat Jenis

Makanan yang dikonsumsi harus seimbang dan memenuhi kebutuhan gizi karbohidrat, lemak, protein hewani dan nabati, dan serat.

  • Tepat Jadwal

Penderita diabetes melitus harus mengikuti jadwal makan yang tetap untuk mengoptimalkan reaksi insulin dan terapi pengobatan yang akan selaras dengan jadwal masuknya makanan ke tubuh. Penderita juga tidak cukup hanya diberikan makan berat saja namun juga diberi makanan selingan berupa makanan ringan agar tidak terjadi hipoglikemia atau penurunan kadar gula darah.

Jadwal makan dibagi ke dalam 6 waktu dengan interval yang seimbang dari pukul 6 pagi hingga maksimal 10 malam. Diet terdiri dari 3 kali makan berat dan 3 kali makan ringan atau snack. Berikut jadwal makan yang disarankan:

Sarapan pagi: 06.00 – 07.00

Snack pagi: 09.00 – 10.00

Makan siang: 12.00 – 13.00

Snack siang: 15.00 – 16.00

Makan malam: 18.00 – 19.00

Snack malam: 21.00 – 22.00

  • Latihan Fisik

Olahraga atau latihan fisik juga disarankan bagi para penderita diabetes melitus meskipun manfaat yang dirasakan bisa saja berbeda bagi penderita DM tipe 1 dan DM tipe 2. Efek yang dirasakan melalui olahraga juga individual setiap orang.

Latihan fisik bagi penderita DM tipe 2 memiliki manfaat untuk mengontrol kadar glukosa darah. Hal ini karena ketika berolahraga maka sensitivitas insulin bertambah sehingga lebih banyak glukosa darah ditransfer ke sel.

Pasien disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter mengenai jenis olahraga apa yang tepat, frekuensi melakukan olahraga, durasi, hingga intensitasnya. Jenis olahraga yang disarankan adalah olahraga aerobik untuk melatih jantung seperti bersepeda, jalan, berenang dan jogging.

3. Terapi Obat Antidiabetik Oral

Terapi pertama yang akan diberikan kepada penderita diabetes adalah pemberian obat antidiabetik oral dengan cara diminum. Ada setidaknya 5 jenis obat antidiabetik oral yang biasa diberikan seperti sulfonilurea, obat penghambat alfa glukosidae, glinid, obat golongan biguanid, dan thiazolidinediones.

Obat-obat tersebut memiliki kinerja yang berbeda meski tujuan utamanya adalah untuk menurunkan atau menormalkan kembali kadar glukosa dalam darah. Thiazolidinediones sendiri merupakan obat yang berguna untuk meningkatkan kinerja insulin.

Penentuan obat apa yang sesuai harus didiskusikan dengan dokter. Dokter nantinya akan meresepkan obat dan dosis sesuai dengan kondisi fisiologis tubuh, kadar glukosa dan sebagainya.

4. Terapi Insulin

Salah satu bentuk pengobatan terhadap pasien diabetes adalah terapi insulin. Terapi insulin diberikan apabila pengobatan kombinasi oral tidak berhasil untuk mengatasi diabetes.

Aturan dalam pengobatan insulin bagi pasien dewasa dan pasien lanjut usia sebenarnya sama namun pasien lanjut usia memiliki faktor risiko hipoglikemia lebih tinggi sehingga lebih sulit saat penanganan.

Jenis insulin yang diberikan dan frekuensi pemberian berbeda-beda setiap orang. Pasien biasanya akan diberikan insulin kerja sedang di tahap awal. Kemudian pasien diberikan insulin kerja singkat yang berguna untuk menurunkan kadar glukosa pasien sesudah makan.

BAB III PENUTUP

A. KESIMPULAN

Jumlah penderita diabetes di Indonesia mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Bahkan banyak penderita diabetes hari ini berasal dari kalangan usia muda.

Untuk mengatasi diabetes melitus para ahli kesehatan menyarankan program manajemen diri yang dilaksanakan dan diawasi secara mandiri oleh penderita. Program manajemen diri meliputi rutin latihan fisik (olahraga), mengatur pola makan (diet) dan pengobatan.

B. SARAN

Perlu digalakkan kampanye edukasi mengenai program manajemen diri diabetes melitus mengingat angka penderita DM terus meningkat di Indonesia dari tahun ke tahun.

Jumlah penderita diabetes di Indonesia mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Bahkan banyak penderita diabetes hari ini berasal dari kalangan usia muda. Makalah diabetes mellitus ini menjabarkan pentingnya manajemen diri penderita diabetes dan program yang harus dijalankan agar tetap hidup sehat.

Baca Juga: