Ratib Al-Haddad: Pengertian, Bacaan dan Keutamaannya

Balitteknologikaret.co.id – Zikir adalah kegiatan mengingat Allah SWT yang dihitung sebagai ibadah. Ada banyak contoh bacaan zikir yang dianjurkan untuk dibaca seperti Ratib Al-Haddad. Bacaan zikir tersebut disusun oleh seorang ulama besar bernama Abdullah bin ‘Alawi bin Muhammad Al-Haddad yang berasal dari Hadramaut.

Beliau adalah seorang mujaddid atau pembaharu pada masanya dan sudah menerbitkan banyak sekali karya tulis Islamiyah. Zikir yang beliau susun dianjurkan untuk dibaca secara bersama-sama sebanyak satu kali dalam sehari.

Manfaat yang didapat setelah membaca zikir ini sangatlah banyak, sehingga termasuk amalan yang dianjurkan untuk dilakukan. Salah satu manfaatnya adalah menambah kekayaan dan keberkahan di dalam hidup. Selengkapnya tentang bacaan zikir tersebut akan di bahas dalam artikel berikut.

Apa itu Zikir Ratib Al-Haddad?

Apa itu Zikir Ratib Al-Haddad?

Zikir berikut ini adalah bacaan pengingat Allah SWT yang dikemukakan oleh seorang ulama bernama Abdullah bin ‘Alawi bin Muhammad Al-Haddad. Ia lahir di daerah Tarim, Yaman pada tanggal 30 Juli 1634 M dan merupakan seorang ulama yang paham di bidang fiqih dan aqidah Al-Asy’ariyah.

Beliau menyusun zikir Ratib Al-Haddad pada saat malam Lailatul Qadar (27 Ramadhan 1071 H) dari sebuah inspirasi yang muncul di dalam pikirannya. Tidak hanya zikir, beliau juga banyak menulis karya tulis seperti An-Nashaih Ad-Diniyah dan Risalah Mu’awanah.

Penyusunan zikir ini didasari oleh kekhawatiran para pemuka Hadramaut akan masuknya golongan Syiah Zaidiyah di wilayah tersebut. Para ulama khawatir bahwa orang awam yang sudah meyakini aqidah Ahlussunnah wal Jama’ah terpengaruh dengan ajaran syiah yang masuk.

Dengan begitu, beliau memberikan bacaan kepada murid-muridnya agar tidak mudah terpengaruh dengan aliran Syiah Zaidiyah yang masuk. Hingga kini, bacaan zikir tersebut sudah terkenal di berbagai tempat di seluruh dunia.

Manfaat yang bisa didapatkan setelah membaca zikir ini di antaranya adalah terjaga dari cobaan dan siksaan, mendapat tambahan kekayaan, keberkahan dan kebaikan di dalam rumahnya, memanjangkan umur dan mendapatkan husnul khatimah.

Bacaan Zikir Ratib Al-Haddad

Bacaan Zikir Ratib Al-Haddad

Bagi Anda yang ingin mengamalkan dan menghafalkannya, bisa mengikuti rincian bacaan zikir berikut ini.

بِسْم اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيْم

Bismillahi rahmani rahim

اَلْـحَمْدُلِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ

Alhamdulillahi rabbil alamin

حَمْداً يُوَافِى نِعَمَهُ وَيُكَافِئُ مَزِيْدَهُ يَارَبَّنَا لَكَ الْحَمْدُ كَمَا يَنْبَغِى لِجَلَالِ وَجْهِكَ وَلِعَظِمِ سُلْطَانِكْ

Hamdan ayyuwaa fii ni’mahu wayukaafiini maziidah yaa rabbana lakalhamdu kamaa yanbagii lijalaali wajhika wa li’azimi sulthoni

سُبْحَانَكَ لاَنُحْصِى ثَنَاءً عَلَيْكَ اَنْتَ كَمَا اَثْنَيْتَ عَلَى نَفْسِكَ

Subhanaka laanuhsi tsanaaan ‘alaika anta kamaa atsnaita ‘ala nafsika

فَلَكَ الْحَمْدُ حَتَّى تَرْصَى وَلَكَ الْحَمْدُ اِذَا رَضِيْتَ وَلَكَ الْحَمْدُ بَعْدَ الرِّضَى

Falakal hamdu hatta tardho wa lakalhamdu idzaa rodiita wa lakalhamdu ba’da rodo

اَلَّلهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ فِى الْاَوَّلِيْنَ

Allahumma sholli wa sallim ‘ala sayyidina muhammadin fil awwalin

وَصَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ فِى الْاَخِرِيْنَ وَصَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ فِى كُلِّ وَقْتٍ وَحِيْنٍ

Wasolli wa sallim ala sayyidina muhammadin fil aakhirin wasolli wa sallim ala sayyidina muhammadin fii kulli waktin wa wahiin

وَصَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ فِى الْمَلاَءِ الْأَعْلَى اِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ

Wasolli wa sallim ala sayyidina muhammadin malaai a’la ilaa yaumiddin

وَصَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ حَتَّى تَرِثَ الْاَرْضَ وَمَنْ عَلَيْهَاوَاَنْتَ خَيْرُ الْوَرِثِيْنَ

Wasolli wa sallim ala sayyidina muhammadin hatta tarsa alardo wa man ‘alaihaa wa anta khoirul waarisin

اَللَّهُمَّ اِنَّا نَسْتَحْفِظُكَ وَنَسْتَودِعُكَ اَدْيَانَنَا وَاَبْدَنَنَا وَاَنْفُسَنَا وَاَولاَدَنَا وَاَمْوَالَنَا وَاَهْلَنَا وَكُلَّ شَيْئٍ اَعْطَيْتَنَا

Allahumma inna nastahfidzuka wa nastadi’uka adyaa nanaa wa abdananaa wa laadanaa wa amwaalanaa wa ahlanaa wa kulla sayyin a’thoytana

اَللَّهُمَّ اجْعَلْنَا وَاِيَّاهُمْ فِى كَنَفِكَ وَاَمَانِكَ وَعِيَاذِكَ وَجِوَارِكَ مِنْ كُلِّ شَيْطَانٍ مَرِيْدٍ

Allahumma aj’alnaa wa iyyahum fii kanafika wa amaanika wa ‘iyaadzika wa jiwaarika min kulli sathoniin mariid

وَجَبَّارٍ عَنِيْدٍ وَذِى عَيْنٍ وَذِى بَغْيٍ وَمِنْ شَرٍّ كُلِّ ذِى شَرٍّ اِنَّكَ عَلَى كُلِّ شَيْئٍ قَدِيْرٌ

Wa jabbaari ‘aniidin wa dzii ainin wa dzii ba’yin wa min sarrin kulli dzin syarrin innaka ‘ala kulli sayyin qodir

اَللَّهُمَّ حُطْنَا بِالتَّقْوَى وَالْاِسْتِقَامَةِ وَاَعِذْنَا مِنْ مُوْجِبَاتِ النَّدَمَةِ فِى الْحَالِ وَالْمَاَلِ اِنَّكَ سَمِيْعُ الدُّعَاء

Allahumma hutnaa bittaqwa wa istiqoomati wa a’idnaa min muujibaatin nadamati fii haali wal maali innaka samiiu duaa

وَصَلِّ اللَّهُمَّ بِجَمَالِكَ وَجَلاَلِكَ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى اَلِهِ وَصَحْبِهِ اَجْمَعِيْنَ

Wa solli allahumma bihamaalika wa jalaalika ‘ala sayyidina muhammadin wa ‘ala ilaahi shohabati ajmain

وَارْزُقْنَا كَمَالَ الْمُتَابَعَةِ لَهُ ظَاهِرًا وَبَاطِنًا يَااَرْحَمَ الرَّحِمِيْنَ

Warzuknaa kamaala mutaaba’ati lahu dzoohiraan wa baathinaa yaa arhamarrahiminn

بِفَضْلِ سُبْحَانَ رَبِّكَ رَبِّ الْعِزَّةِ عَمَّا يَصِيْفُوْنَ

Bi fadhli subhaana rabbika rabbil ‘izzati amma yassifun

وَسَلاَمٌ عَلَى الْمُرْسَلِيْنَ وَالْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ

Wasalaamu ‘alalmursalin walhamdulillahi rabbil alamain

اَللَّهُمَّ إِنَّا نَسْـأَلُكَ رِضَـاكَ وَالْجَنَّـةَ وَنَـعُوْذُ بِكَ مِنْ سَـخَطِكَ وَالنَّـارِ

Allahumma inna nas aluka ridhooka wa jannata wa na’audzubika min sakhotika wannar

يَاعَالِمُ السِّرِّ مِنَّا لاَتَهْتِكِ السِّتْرَ عَنَّا وَعَافِنَا وَاعْفُ عَنَّا وَكُنْ لَنَا حَيْثُ كُنَّا

Yaa ‘alimu sarri minna la tahtiki sitra ‘anna wa ‘aafina wa’fu’anna wa kun lanaa haysu kanna

يَااَللهُ بِهَا يَااَللهُ بِهَا يَااَللهُ بِحُسْنِ الْخَاتِمَةِ

Yaa allah bihaa yaa allah bihaa bihusnil khootimati

يَالَطِيْفًا لَمْ يَزَلْ اُلْطُفْ بِنَا فِيْمَا نَزَلْ…اِنَّكَ لَطِيْفُ لَمْ تَزَلْ اُلْطُفْ بِنَا وَالْمُسْلِمِيْنَ

Waa latiifaan lam yazal binaa fiimaa nazal innaka latiifu lam tazal ultuf binaa wa muslimiin

Keutamaan Zikir Ratib Al-Haddad

Keutamaan Zikir Ratib Al-Haddad

Dalam penerapannya, zikir tersebut juga mempunyai keutamaan bagi orang yang mengamalkan. Tidak hanya mendapatkan pahala, zikir ini memberikan banyak sekali manfaat bagi kehidupan manusia.

1. Mendapatkan Rezeki yang Berlimpah

Hal pertama yang akan didapatkan adalah rezeki yang berlimpah. Apabila ingin meningkatkan jumlah rezeki, maka bisa mengamalkan zikir ini dengan baik dan benar. Disarankan untuk membacanya secara rutin dan sungguh-sungguh.

Dengan demikian, Allah SWT akan mendengar permintaan dan menambah kecintaan pada umat-Nya yang senantiasa mengingat dan menyeru kepada-Nya.

2. Dilindungi oleh Allah SWT

Selain mendapatkan rezeki yang berlimpah, orang yang membaca zikir ini akan dilindungi leh Allah SWT. Ia akan dijaga dari segala bentuk bencana baik di udara, laut mau pun darat. Oleh karena itu, ia akan memperoleh ketenangan dalam menjalani kehidupannya.

3. Dikabulkan Permintaannya

Dalam berdoa dan meminta sesuatu kepada Allah pastinya harus diiringi dengan zikir sebagai tanda puji-pujian bagi-Nya. Jika mengamalkan zikir ini, tentunya kesempatan atau peluang terkabulnya doa akan lebih besar.

4. Terhindar dari Penyakit Hati

Tidak hanya memberikan ketenangan dalam hidup, Ratib Al-Haddad juga dapat membuat pembacanya terhindar dan sembuh dari penyakit hati. Nantinya ia akan merasa jauh lebih tenang dan terus merasa bersyukur atas nikmat yang sudah didapatkan.

Apabila rasa syukur sudah melekat di dalam hati, maka penyakit hati yang seringkali muncul jadi lebih berkurang karena tidak mudah merasa iri dan dengki dengan apa yang menjadi milik orang lain. Kemudian ia akan merasa lebih dekat lagi dengan Allah SWT.

5. Husnul Khatimah

Orang yang rutin mengamalkan zikir ini akan mendapatkan nikmat husnul khatimah di saat hari kematiannya. Hal ini disebabkan oleh tidak seorang pun yang mampu mengetahui kapan hari terakhir hidupnya namun ia terus mengingat Allah dan berbuah kebaikan.

Salah satu cara yang bisa dilakukan adalah dengan berzikir agar pada saat Allah mencabut nyawanya, ia masih dalam keadaan mengingat Allah SWT. Dengan demikian, Allah SWT akan membantu meringankan bebannya ketika nyawanya dicabut.

6. Diberkahi Umur yang Panjang

Umur merupakan waktu yang Allah berikan kepada manusia untuk hidup di dunia. Jumlah umur setiap manusia tentunya berbeda-beda. Untuk umat Islam, umur di dunia harus dimanfaatkan untuk beribadah dan mendapatkan ridho Allah SWT.

Dengan membaca zikir yang satu ini, Allah SWT akan memberikan nikmat umur yang panjang sehingga bisa memperbanyak ibadah dan kebaikan di dunia. Pahala yang didapatkan dari ibadah tersebut akan menjadi bekal untuk di akhirat.

7. Balasan Surga

Setiap orang yang mengamalkan zikir dengan konsisten tanpa putus, akan diberi balasan surga oleh Allah SWT. Zikir sebagai tanda pengingat Allah menjadi perantara bagi manusia untuk menuju surga, sehingga akan lebih mudah dalam meraihnya.

8. Memperoleh Kebahagiaan Setelah Mati

Seperti yang diketahui bahwa orang yang rajin membaca zikir ini akan mendapatkan husnul khatimah di hari kematiannya. Namun, pertolongan Allah tidak hanya sampai di situ saja. Ia juga akan mendapatkan hidup yang bahagia setelah mati.

Seseorang yang mati sebenarnya tidak sungguh-sungguh lenyap, namun ia melenyapkan amalan zikirnya. Ia hanya lenyap di dunia dan alam syahadah buka berasal dari alam malakut. Hal ini dijelaskan dalam Surah Ali Imran ayat 169 sampai 170.

Begitu jelas Allah sampaikan bahwa zikir adalah amalan paling ringan yang bisa dilakukan kapan saja dan mampu memberikan manfaat yang sangat besar bagi pengamalnya.

9. Lebih dekat Kepada Allah

Dengan mengingat Allah, pastinya Anda akan jadi merasa lebih dekat dengan Allah SWT, terutama pertolongan dan kasih sayang dari Allah. Untuk itu, dianjurkan mengamalkan zikir agar merasa lebih baik saat dekat dengan Allah SWT.

Cara Menerapkan Zikir dengan Baik

Cara Menerapkan Zikir dengan Baik

Setelah mengetahui apa saja keutamaan dan manfaat zikir di atas, tentunya harus bisa mengamalkan zikir tersebut dengan baik agar Allah SWT mau meridhoinya. Cara tersebut bisa dilihat dalam uraian di bawah ini.

1. Sikap Istiqomah

Hal pertama yang harus dilakukan jika ingin ibadah atau amalan zikir diterima adalah istiqomah. Istiqomah artinya mampu melaksanakannya dengan konsisten dan teratur, sehingga amalan tersebut menjadi kebiasaan bagi dirinya.

Apabila dilaksanakan dengan konsisten, tentunya rasa ikhlas saat beribadah akan lebih terasa nikmatnya. Begitu juga Allah dapat melihat keseriusan ibadah Anda dan memberikan apa pun yang diminta.

2. Rasa Ikhlas karena Allah SWT

Beribadah wajib didasari dengan rasa ikhlas karena Allah SWT. Rasa ikhlas tersebut memberikan ketenangan dalam berzikir. Dengan demikian, kekhusyukan dapat diraih dengan mudah dan mendapatkan pahala yang berlipat ganda.

3. Memahami Arti Zikir

Dalam berzikir, manusia menyebut ayat dan kata-kata yang berbahasa arab. Dengan begitu akan sulit untuk memahami apa yang dibaca jika tidak mengerti apa arti bacaan tersebut. Untuk itu, saat membaca zikir, iringi dengan mengetahui arti kata-kata dari zikir yang dibaca.

Membaca zikir Ratib Al-Haddad memberikan manfaat yang sangat banyak bagi pembacanya. Meskipun bacaannya sedikit panjang, tapi bisa dibaca sambil melihat teks dan berusaha menghafalnya. Rasakan perubahan baik yang terjadi dalam hidup setelah rutin membaca zikir ini.

Simak juga berbagai artikel menarik lainnya berikut ini :