Sistem Ekskresi Manusia: Pengertian, Fungsi, dan Organnya

Sistem ekskresi manusia adalah mekanisme untuk mengeluarkan zat-zat sisa metabolisme. Zat-zat sisa ini dikeluarkan karena tidak lagi dibutuhkan oleh tubuh. Jika dibiarkan menumpuk dalam tubuh, maka tentu akan menimbulkan berbagai macam gangguan kesehatan.

Sistem ekskresi memang sangat penting dalam menunjang kelangsungan hidup manusia. Oleh karena itu, seluruh organ dalam sistem ekskresi harus dijaga dengan baik agar tetap sehat.

Pengertian Ekskresi Manusia

Pengertian-Ekskresi-Manusia

Apa itu sistem ekskresi manusia? Sistem ekskresi merupakan suatu mekanisme untuk membuang zat-zat sisa metabolisme yang tidak diperlukan lagi oleh tubuh. Zat-zat ini bisa berbentuk urea, amonia, keringat, urine, dan karbon dioksida.

Tidak semua zat yang masuk ke tubuh dapat menunjang keberlangsungan hidup manusia. Ada juga zat yang bersifat toksik sehingga harus dibuang melalui proses ekskresi. Jika zat-zat toksik ini dibiarkan menumpuk di dalam tubuh, maka berpotensi mengganggu kesehatan.

Sistem ekskresi sederhananya merupakan mekanisme biologis yang terjadi secara alami untuk membuang limbah dan racun dari dalam tubuh. Ekskresi terjadi secara alami untuk menunjang homeostasis tubuh. Beberapa gangguan kesehatan juga dapat dicegah dengan sistem ekskresi

Fungsi Sistem Ekskresi Manusia

Fungsi-Sistem-Ekskresi-Manusia

Tubuh manusia pada dasarnya harus berada dalam keadaan homeostatis agar bisa berfungsi normal. Homeostasis artinya keseimbangan kondisi internal tubuh secara konstan. Hal ini berarti suhu tubuh terus stabil, konsentrasi cairan terjaga, dan sisa-sisa zat metabolisme rutin dibuang.

Sistem ekskresi memiliki peranan penting dalam menjaga homeostatis tubuh. Organ-organ yang berperan selama proses ekskresi akan mengeluarkan zat-zat sisa hasil metabolisme karena bersifat toksik sehingga tidak diperlukan lagi oleh tubuh Anda.

Organ-Organ

Sistem ekskresi melibatkan berbagai jenis organ tubuh dengan fungsinya masing-masing. Memangnya, apa saja organ pada sistem ekskresi manusia? Bagaimana organ-organ ini melakukan fungsinya? Jika belum tahu, maka berikut uraian terlengkap tentang organ yang terlibat dalam proses ekskresi manusia!

1. Kulit

Ada sekitar 2 hingga 4 juta kelenjar keringat pada kulit manusia. Kelenjar ini menyebar di semua bagian tubuh, tetapi paling banyak ditemukan di kaki, telapak tangan, ketiak, dan muka. Kelenjar keringat dapat dikelompokkan menjadi dua jenis, yaitu:

  • Apokrin, berfungsi memproduksi keringat yang mengandung pekat dan lemak. Terletak di folikel rambut, contohnya kulit kepala dan ketiak.
  • Ekrin, berfungsi memproduksi keringat yang cair dan tidak berbau. Kelenjar ini terhubung langsung dengan permukaan kulit.

Keringat yang diproduksi oleh kelenjar keringat berguna untuk mengendalikan suhu tubuh, melumasi rambut dan kulit, juga mengeluarkan racun. Beberapa jenis racun yang dibuang lewat kelenjar keringat, yakni urea, bikarbonat, dan zat logam.

2. Ginjal

Ginjal manusia menyerupai kacang merah, berwarna merah kecokelatan, dan berjumlah sepasang. Setiap ginjal memiliki ukuran sebesar kepalan tangan orang dewasa atau sekitar 10 hingga 12 cm. Letaknya ada di kiri dan kanan tubuh atau lebih tepatnya di rongga perut bagian belakang.

Ginjal berperan dalam penyaringan zat sisa hasil metabolisme dan mengendalikan keseimbangan kadar elektrolit tubuh. Misalnya, ginjal akan membuang garam dan mineral yang tidak berlebihan dalam tubuh Anda.

3. Hati

Hati memiliki bobot yang berat mencapai 1 kg. Letaknya berada di bawah diafragma, sebelah kanan atas rongga perut. Fungsi utama organ ekskresi yang satu ini adalah mengolah racun atau detoksifikasi.

Zat beracun yang paling sering dibuang oleh hati adalah amonia. Jika dibiarkan menumpuk dalam tubuh, ,maka amonia bisa memicu gangguan kesehatan. Selain amonia, beberapa zat yang juga dikeluarkan oleh hati, yaitu:

  • Sel darah merah yang rusak
  • Bilirubin yang berlebihan
  • Senyawa toksik dalam darah yang berasal dari konsumsi obat-obatan atau alkohol

4. Usus Besar

Usus besar berperan dalam penyerapan sisa nutrisi dan air yang tidak dapat dicerna oleh usus kecil. Sisa-sisa nutrisi tersebut akan diubah menjadi feses, kemudian dikeluarkan melalui anus ketika Anda buang air besar.

Usus besar secara sederhana dapat didefinisikan sebagai pengatur kadar cairan yang dihasilkan dalam proses pencernaan makanan. Organ ini akan memisahkan zat sisa, cairan, dan ampas makanan di tubuh Anda.

5. Paru-Paru

Paru-paru dikenal sebagai organ terpenting dalam sistem pernapasan. Organ ini sebenarnya juga dapat dikategorikan sebagai bagian dari sistem ekskresi manusia karena mengeluarkan zat limbah, seperti uap air dan karbon dioksida.

Bentuk mekanisme alami tubuh yang melibatkan paru-paru dalam proses ekskresi, yaitu bersin dan batuk. Ketika bersin atau batuk, Anda akan mengeluarkan senyawa toksik, virus, kuman, dan debu.

Gangguan

Sistem ekskresi bisa saja mengalami gangguan, sehingga membuat Anda mengalami penyakit atau masalah kesehatan tertentu. Berikut beberapa jenis gangguan pada sistem ekskresi manusia, yaitu:

1. Gagal Ginjal

Gagal ginjal merupakan suatu kondisi ketika ginjal tidak cukup mampu untuk menyaring limbah dari darah. Jika kondisinya sudah sangat parah, maka upaya penyembuhan dapat dilakukan dengan melakukan transplantasi ginjal atau pencucian darah secara rutin.

2. Uremia

Penyakit uremia masih berhubungan dengan ginjal. Penyakit ini muncul ketika ginjal Anda mengalami kerusakan. Limbah dan racun pada tubuh penderita uremia tidak dapat dikeluarkan oleh ginjal, tetapi akan berakhir di aliran darah.

Uremia merupakan gangguan yang serius. Jika tidak segera diatasi, maka bisa membuat nyawa penderita terancam. Uremia adalah pertanda bahwa penyakit ginjal kronis telah memasuki tahap terakhir.

3. Diabetes Insipidus

Tubuh manusia mengandung hormon ADH yang memiliki peranan penting selama proses reabsorbsi cairan di ginjal. Penurunan kadar hormon ADH dapat menyebabkan volume urine meningkat sampai 30 kali lipat.

4. Batu Ginjal

Pemadatan garam dan mineral di dalam ginjal akan menyebabkan batu ginjal ketika dibiarkan terus-menerus mengendap. Ketika buang air kecil, penderita batu ginjal akan mengalami rasa sakit yang sangat parah. Jika tidak segera diobati, maka penyakit ini bisa memicu kerusakan permanen pada ginjal.

5. Uretritis

Uretritis adalah peradangan pada ureter karena infeksi. Ureter merupakan organ yang menyerupai tabung dan berfungsi untuk menyalurkan urine dari ginjal ke kandung kemih. Ketika buang air kecil, uretritis juga bisa menimbulkan rasa sakit yang sangat parah bagi penderita.

6. Asma

Asma terjadi karena saluran pernapasan di paru-paru mengalami penyempitan. Gejalanya berupa sulit bernapas dan sesak. Penderita asma sebaiknya menghindari lingkungan dengan udara yang terlalu dingin, polusi, dan asap.

7. Kutu Air

Kutu air terjadi karena keringat menumpuk pada kulit. Penumpukan keringat ini menyebabkan kulit menjadi lebih lembap sehingga ditumbuhi jamur. Jika jamur yang menempel di kulit tidak segera diatasi, maka akan menimbulkan iritasi, seperti kulit bersisik, gatal, dan rasa terbakar.

Tips Merawat Organ Ekskresi

Penyakit pada sistem ekskresi manusia harus diatasi dengan serius agar tidak menimbulkan komplikasi. Cobalah untuk menerapkan pola hidup sehat dimulai dari sekarang sebagai bentuk pencegahan munculnya penyakit sistem ekskresi di masa depan.

Anda sebaiknya memenuhi kebutuhan air putih, tidak merokok, dan membatasi konsumsi kafein atau soda. Perawatan organ ekskresi juga dapat dilakukan dengan rajin berolahraga, tidak menunda-nunda buang air, dan mengenakan pakaian yang menyerap keringat.

Sistem ekskresi manusia merupakan salah satu mekanisme terpenting dalam tubuh agar tetap sehat. Jika tidak dirawat dengan baik, maka dapat menimbulkan beberapa penyakit atau gangguan sistem ekskresi.

Baca Juga: