Pengertian Syafakillah & Perbedaannya Dengan Syafakallah

Balitteknologikaret.co.id – Sebagai umat muslim, menjenguk serta mendoakan saudara yang sedang sakit adalah hal yang dianjurkan. Beberapa doa singkat yang sering diucapkan di antaranya adalah syafakallah dan syafakillah. Dua kalimat tersebut ditujukan untuk memintakan kesembuhan bagi orang yang sakit pada Allah SWT.

Lantas, apakah terdapat maksud yang berbeda dari kedua kalimat doa di atas? Tentu masing-masing memiliki arti dan konteks ucapan sendiri. Untuk mengetahui lebih lanjut seputar arti dan cara mengucapkannya dengan benar, simak penjelasan berikut!

Penggunaan Syafakallah dan Syafakillah dengan Benar

Penggunaan-Syafakallah-dan-Syafakillah-dengan-Benar

Sebagai umat muslim pastilah sudah tidak asing dengan kalimat doa syafakallah. Kalimat ini sangat umum digunakan untuk mendoakan kesembuhan bagi saudara yang sedang sakit. Namun di samping itu, pernahkah mendengar istilah ‘Syafakillah’?

Walau hanya berbeda pada pengucapan huruf ‘ka’, kedua kalimat tersebut memiliki cara penggunaan yang berbeda. Dalam Bahasa Arab, kata ganti (dhomir) ‘kamu’ ditunjukkan dengan huruf hijaiyah ka, ki, kuma, kum dan kunna. Untuk penggunaanya, simak poin-poin berikut:

  • Dhomir ‘ka’ digunakan untuk kalimat yang diucapkan pada satu laki-laki
  • Dhomir ‘ki’ digunakan untuk kalimat yang diucapkan pada satu perempuan
  • Dhomir ‘kuma’ digunakan untuk kalimat yang diucapkan pada dua laki-laki/dua perempuan
  • Dhomir ‘kum’ digunakan untuk kalimat yang diucapkan pada laki-laki banyak
  • Dhomir ‘kunna’ digunakan untuk kalimat yang diucapkan pada perempuan banyak

Sehingga dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa ucapan syafakallah ditujukan untuk seorang laki-laki. Sementara jika ‘ka’pada syafakallah diganti menjadi ‘ki’, maka kalimat ditujukan pada seorang perempuan.

Walau memiliki cara penggunaan yang berbeda, kedua kalimat doa di atas memiliki arti yang sama. Adapun artinya dalam Bahasa Indonesia yaitu “Semoga Allah memberikan kesembuhan padamu”.

Sebenarnya hal ini hampir sama dengan doa yarhamukallah dan yarhamukillah yang diucapkan saat seseorang bersin. Kedua kalimat di atas sama-sama memiliki arti, “Semoga Allah merahmatimu”. Yang membedakan adalah pada dhomir ‘ka’ dan ‘ki’ yang ada pada kalimat tersebut.

Yarhamukillah digunakan saat menjawab bersin seorang perempuan muslim. Sementara yarhamukallah digunakan saat menjawab bersinnya seorang laki-laki muslim.

Berbagai Doa untuk Orang Sakit Sesuai Anjuran Islam

Dalam Islam dikatakan bahwa terdapat berbagai hak yang harus dipenuhi oleh seorang muslim terhadap muslim lainnya. Hal ini tertera dalam hadis riwayat Bukhari, Muslim, serta Ibnu Majah sebagai berikut:

“Hak muslim atas muslim lainnya ada lima, yaitu; menjawab salam, menjenguk yang sakit, mengiringi jenazah, memenuhi undangan, dan mendoakan yang bersin.” (HR. al Bukhari, Muslim, dan Ibnu Majah)

Dari hadis di atas dapat dipahami bahwa seorang muslim haruslah memenuhi hak saudara sesama muslimnya. Untuk memenuhinya, hendaknya melakukan beberapa hal berikut:

  • Menjawab salam saat terdapat saudara muslim yang mengucapkan salam
  • Menjenguk dan mendoakan kesembuhan atas saudara muslim yang sedang sakit
  • Mengiringi jenazah sesama saudara muslim yang meninggal
  • Mendoakan yarhamukallah atau yarhamukillah pada saudara muslim yang sedang bersin

Apabila seorang muslim masih diberikan kemampuan oleh Allah untuk melakukan hal di atas, maka dianjurkan untuk menunaikannya. Ini sebagai salah satu bentuk memenuhi hak saudara muslim lainnya.

Sementara itu, apakah terdapat doa-doa lain yang bisa diucapkan pada seorang yang sedang sakit? Tentu masih ada banyak. Tidak perlu menunggu lama lagi, langsung saja simak beberapa doa yang dapat diucapkan pada orang sakit berikut ini:

1. Syafahullah dan Syafahallah

Syafahullah-dan-Syafahallah

Selain syafakallah dan syafakillah, seseorang juga bisa mengucapkan syafahullah dan syafahallah. Kedua kalimat doa ini digunakan saat orang yang didoakan berada di tempat yang jauh. Artinya, jika dhomir ‘ka’ dan ‘ki’ merujuk pada ‘kamu’, maka dhomir ‘hu’ dan ‘ha’ merujuk pada kata ganti ‘dia’.

Lebih jelasnya, syafakallah adalah kalimat yang digunakan saat seseorang berbicara langsung dengan yang sakit. Jadi, walaupun menyampaikan lewat pesan teks tetaplah menggunakan syafakallah selama yang diajak berbincang adalah seorang yang sakit itu sendiri.

Kata syafahullah dan syafahallah barulah digunakan saat membicarakan orang sakit yang lain. Contohnya, seorang muslim mendapat kabar dari temannya bahwa kakaknya sedang sakit. Maka doa yang lebih tepat diucapkan muslim tersebut adalah syafahullah atau syafahallah.

Kedua kalimat di atas memiliki arti yang sama, yaitu ‘Semoga Allah memberikan kesembuhan padanya’. Syafahallah digunakan untuk mendoakan seorang perempuan. Sementara syafahullah digunakan untuk mendoakan kesembuahn seorang laki-laki.

2. Syafakillah Syifaan Ajilan

Syafakillah-Syifaan-Ajilan

 Kalimat untuk orang sakit selanjutnya yang mudah dihafalkan namun mengandung doa baik adalah syafakallah syifaan ajilan. Sesuai dengan penjelasan sebelumnya, syafakallah bisa diganti dengan syafahullah dan semacamnya berdasar dengan orang yang didoakan.

Walau berganti kata ganti (dhomir), semua kalimat di atas memiliki arti yang sama, yaitu ‘Semoga Allah menyembuhkanmu secepatnya’. Untuk versi doa yang lebih panjang dan lengkapnya lagi, bisa juga mengucapkan:

“Syafakallah syifaan ajilan, syifaan la yughadiru ba’dahu saqaman.”

Artinya: “Semoga Allah menyembuhkanmu secepatnya dengan kesembuhan yang tiada sakit selepasnya.”

3. Laa Ba’sa Thohuurun Insyaallah

Laa-Basa-Thohuurun-Insyaallah

Kalimat ini juga sering diucapkan pada saudara muslim yang sedang sakit. Karena pada umumnya orang yang sakit akan sedih atau susah hati, ucapan ini menjadi semacam penengan sekaligus doa kesembuhan.

Dalam Bahasa Arab, laa ba’sa dapat diartikan sebagai ‘tidak apa-apa’ atau ‘tidak mengapa’. Sementara kalimat thahuurun memiliki arti menyucikan. Jika diartikan satu-satu, tentu kalimat tersebut rasanya kurang pas.

Namun sebenarnya konteks kalimat di atas saat diucapkan pada orang yang sedang sakit memiliki makna, ‘Tidak mengapa, semoga sakitmu dapat membersihkan dosa-dosa, insyaa allah’. Kalimat ini digunanakn untuk menghibur karena dalam Islam sendiri sakit dikatakan sebagai salah satu pembersih dosa.

Dengan begitu, diharapkan saudara muslim yang sedang sakit dapat lebih berlapang dada dan bersabar.

Kalimat untuk Membalas Syafakillah dan Syafakallah

Kalimat-untuk-Membalas-Syafakillah-dan-Syafakallah

Setelah mengetahui berbagai doa kesembuhan yang bisa diucapkan pada orang sakit, bagaimana cara membalasnya? Pasalnya, jika berada di posisi orang yang sedang sakit maka akan lebih baik jika dapat membalas doa tersebut dengan benar.

Untuk membalas ucapan doa kesembuhan dari seseorang, maka bisa menggunakan kalimat di bawah ini:

1. Amin Yaa Allah

Karena berbagai kalimat yang telah disebutkan di atas berisi doa kesembuhan, maka baiknya menjawab hal tersebut dengan kalimat ‘amin ya Allah’. Jika diartikan dalam Bahasa Indonesia, kalimat balasan ini memiliki makna ‘kabulkankan ya Allah’.

Artinya, setelah mendapat doa kesembuhan, seseorang yang sakit meminta Allah untuk mengabulkan doa yang diucapkan tersebut.

2. Syukran

Seorang muslim dapat menjawab ucapan doa kesembuhan dari saudara muslimnya dengan syukran. Kalimat ini memiliki arti terimakasih, di mana seseorang tersebut berterimakasih karna telah didoakan. Jika menginginkan versi yang lebih panjang, maka dapat menambahkan kata amin di depannya.

Ini digunakan untuk lebih menghargai seseorang yang mengucapkan doa kesembuhan. Pasalnya, rasanya kurang pas jika hanya membalas singkat dengan kalimat syukran saja.

3. Jazakumullahu Khairan

Selanjutnya, kalimat syafakallah juga bisa dibalas menggunakan kalimat jazakumullahu khairan. Arti dari balasan ini adalah ‘Semoga Allah membalas kalian dengan kebaikan’. Dibandingkan kalimat syukran balasan ini dinilai lebih utama karena mengandung doa kebaikan di dalamnya.

Memiliki aturan kata ganti sama dengan penjelasan sebelumnya, kalimat ini digunakan untuk membalas ucapan dari banyak orang sekaligus. Jika ingin membalas ucapan dari seorang saja, maka bisa menggunakan jazakallahu khairan atau jazakillahu khairan.

Jazakallahu khairan digunakan untuk membalas ucapan syakallah dari seorang laki-laki. Sementara jazakillahu khairan digunakan untuk membalas ucapan syafakallah dari seorang perempuan.

Jika yang memberi ucapan syafakallah adalah laki-laki dan perempuan banyak, maka bisa diwakilkan dengan jawaban jazakumullahu khairan seperti di atas. Walau berbeda-beda dhomir (kata ganti), semua versi jawaban ini memiliki arti yang sama.

Berdasarkan penjelasan di atas, sekarang dapat dipahami perbedaan syafakillah dengan syafakallah. Di samping itu masih terdapat berbagai kalimat lain yang bisa diucapkan untuk seseorang yang sedang sakit. Jangan lupa untuk menggunakannya dengan benar sesuai penjelasan di atas, ya!

Simak Juga Artikel Lainnya :