Bacaan Dzikir Pagi Dan Petang Lengkap Dengan Artinya

Balitteknologikaret.co.id – Berdzikir akan membuat hati menjadi lebih tenang dan tentram. Di antara dzikir yang disyariatkan dan dianjurkan untuk dilakukan oleh setiap muslim ialah dzikir pagi dan petang. Sesuai dengan cara penyebutannya tersebut, dzikir ini pelaksanaannya terikat dengan waktu.

Setiap dzikir yang dibaca pada waktu pagi dan petang ini memiliki makna yang sangat agung. Nabi Muhammad SAW juga sudah mengajarkan tentang cara memuji Allah SWT, memohon rezeki, ampunan, perlindungan dan penjagaan yang semuanya sangat dibutuhkan dalam kehidupan melalui dzikir ini.

Bacaan Dzikir Pagi dan Petang

  • Membaca ta’awudz
  • Membaca ayat kursi 1 kali yang sekaligus sebagai permohonan perlindungan kepada Allah SWT
  • Membaca surat Al Ikhlas, surat Al Falaq dan surat An Nas masing-masing sebanyak 3 kali dan ini sebagai permohonan kecukupan kepada Allah SWT
  • Membaca doa berikut 1 kali pada pagi hari sebagai permohonan kebaikan kepada Allah SWT pada pagi hari, agar terhindar dari rasa malas, selamat dari siksa kubur serta terhindar dari kejelekan pada masa tua

أَصْبَحْنَا وَأَصْبَحَ الْمُلْكُ لِلَّهِ، وَالْحَمْدُ لِلَّهِ، لاَ إِلَـهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ، لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرُ. رَبِّ أَسْأَلُكَ خَيْرَ مَا فِيْ هَذَا الْيَوْمِ وَخَيْرَ مَا بَعْدَهُ، وَأَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرِّ مَا فِيْ هَذَا الْيَوْمِ وَشَرِّ مَا بَعْدَهُ، رَبِّ أَعُوْذُ بِكَ مِنَ الْكَسَلِ وَسُوْءِ الْكِبَرِ، رَبِّ أَعُوْذُ بِكَ مِنْ عَذَابٍ فِي النَّارِ وَعَذَابٍ فِي الْقَبْرِ

“Kami telah memasuki waktu pagi dan kerajaan hanya milik Allah. Segala puji bagi Allah. Tidak ada ilah (yang berhak disembah), kecuali Allah semata, tiada sekutu bagi-Nya. Milik Allah kerajaan dan bagi-Nya pujian. Dialah Yang Mahakuasa atas segala sesuatu. Wahai Rabbku, aku mohon kepada-Mu kebaikan di hari ini dan kebaikan sesudahnya. Aku berlindung kepada-Mu dari kejahatan hari ini dan kejahatan sesudahnya. Wahai Rabbku, aku berlindung kepada-Mu dari kemalasan dan kejelekan di hari tua. Wahai Rabbku, aku berlindung kepada-Mu dari siksaan di neraka dan siksaan di alam kubur.” (HR. Muslim no. 2723)

  • Membaca doa berikut 1 kali pada sore hari sebagai permohonan kebaikan kepada Allah SWT pada sore hari, agar terhindar dari rasa malas, selamat dari siksa kubur serta terhindar dari kejelekan pada masa tua

أَمْسَيْنَا وَأَمْسَى الْمُلْكُ للهِ، وَالْحَمْدُ للهِ، لَا إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيكَ لَهُ، لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ، وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ، رَبِّ أَسْأَلُكَ خَيْرَ مَا فِي هَذِهِ اللَّيْلَةِ وَخَيْرَ مَا بَعْدَهَا، وَأَعُوذُبِكَ مِنْ شَرِّ مَا فِي هَذِهِ اللَّيْلَةِ وَشَرِّ مَا بَعْدَهَا، رَبِّ أَعُوذُبِكَ مِنَ الْكَسَلِ وَسُوءِ الْكِبَرِ، رَبِّ أَعُوذُبِكَ مِنْ عَذَابٍ فِي النَّارِ وَعَذَابٍ فِي الْقَبْرِ

“Kami telah memasuki waktu sore dan kerajaan hanya milik Allah, segala puji hanya milik Allah. Tidak ada Ilah yang berhak diibadahi dengan benar kecuali Allah Yang Maha Esa, tiada sekutu bagi-Nya. Bagi-Nya kerajaan dan bagi-Nya pujian. Dia-lah Yang Mahakuasa atas segala sesuatu. Wahai Rabb, aku mohon kepada-Mu kebaikan di malam ini dan kebaikan sesudahnya. Aku berlindung kepada-Mu dari kejahatan malam ini dan kejahatan sesudahnya. Wahai Rabb, aku berlindung kepada-Mu dari kemalasan dan kejelekan di hari tua. Wahai Rabb, aku berlindung kepada-Mu dari siksaan di Neraka dan siksaan di kubur.”

  • Membaca doa pagi hari 1 kali sebagai berikut:

اَللَّهُمَّ بِكَ أَصْبَحْنَا، وَبِكَ أَمْسَيْنَا، وَبِكَ نَحْيَا، وَبِكَ نَمُوْتُ وَإِلَيْكَ النُّشُوْرُ

“Ya Allah, dengan rahmat dan pertolongan-Mu kami memasuki waktu pagi, dan dengan rahmat dan pertolongan-Mu kami memasuki waktu sore. Dengan rahmat dan kehendak-Mu kami hidup dan dengan rahmat dan kehendak-Mu kami mati. Dan kepada-Mu kebangkitan (bagi semua makhluk).”

  • Membaca doa sore hari 1 kali sebagai berikut:

اللَّهُمَّ بِكَ أَمْسَيْنَا، وَبِكَ أَصْبَحْنَا،وَبِكَ نَحْيَا، وَبِكَ نَمُوتُ، وَإِلَيْكَ الْمَصِيْرُ

“Ya Allah, dengan rahmat dan pertolongan-Mu kami memasuki waktu sore dan dengan rahmat dan pertolongan-Mu kami memasuki waktu pagi. Dengan rahmat dan kehendak-Mu kami hidup dan dengan rahmat dan kehendak-Mu kami mati. Dan kepada-Mu tempat kembali (bagi semua makhluk).”

  • Membaca sayyidul istighfar 1 kali sebagai berikut:

اَللَّهُمَّ أَنْتَ رَبِّيْ لاَ إِلَـهَ إِلاَّ أَنْتَ، خَلَقْتَنِيْ وَأَنَا عَبْدُكَ، وَأَنَا عَلَى عَهْدِكَ وَوَعْدِكَ مَا اسْتَطَعْتُ، أَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرِّ مَا صَنَعْتُ، أَبُوْءُ لَكَ بِنِعْمَتِكَ عَلَيَّ، وَأَبُوْءُ بِذَنْبِيْ فَاغْفِرْ لِيْ فَإِنَّهُ لاَ يَغْفِرُ الذُّنُوْبَ إِلاَّ أَنْتَ

“Ya Allah, Engkau adalah Rabbku. Tidak ada ilah yang berhak disembah, kecuali Engkau. Engkaulah yang menciptakanku. Aku adalah hamba-Mu. Aku akan setia pada perjanjianku pada-Mu (yaitu aku akan men-tauhid-kan-Mu) semampuku dan aku yakin akan janji-Mu (berupa surga untukku). Aku berlindung kepada-Mu dari kejelekan yang kuperbuat. Aku mengakui nikmat-Mu kepadaku dan aku mengakui dosaku. Oleh karena itu, ampunilah aku. Sesungguhnya tiada yang mengampuni dosa, kecuali Engkau.” (HR. Bukhari no. 6306)

  • Membaca doa berikut pada pagi dan sore hari sebanyak 4 kali

اَللَّهُمَّ عَافِنِيْ فِيْ بَدَنِيْ، اَللَّهُمَّ عَافِنِيْ فِيْ سَمْعِيْ، اَللَّهُمَّ عَافِنِيْ فِيْ بَصَرِيْ، لاَ إِلَـهَ إِلاَّ أَنْتَ. اَللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوْذُ بِكَ مِنَ الْكُفْرِ وَالْفَقْرِ، وَأَعُوْذُ بِكَ مِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ، لاَ إِلَـهَ إِلاَّ أَنْتَ

“Ya Allah, selamatkanlah tubuhku (dari penyakit dan dari apa yang tidak aku inginkan). Ya Allah, selamatkanlah pendengaranku (dari penyakit dan maksiat atau dari apa yang tidak aku inginkan). Ya Allah, selamatkanlah penglihatanku, tidak ada Ilah yang berhak diibadahi dengan benar kecuali Engkau. Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari kekufuran dan kefakiran. Aku berlindung kepada-Mu dari siksa kubur, tidak ada AIlah yang berhak diibadahi dengan benar kecuali Engkau.”

  • Membaca doa berikut pada pagi hari dan sore hari sebanyak 1 kali sebagai permohonan perlindungan serta keselamatan atas dunia, agama, keluarga dan juga harta

اَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَسْأَلُكَ الْعَفْوَ وَالْعَافِيَةَ فِي الدُّنْيَا وَاْلآخِرَةِ، اَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَسْأَلُكَ الْعَفْوَ وَالْعَافِيَةَ فِي دِيْنِيْ وَدُنْيَايَ وَأَهْلِيْ وَمَالِيْ اللَّهُمَّ اسْتُرْ عَوْرَاتِى وَآمِنْ رَوْعَاتِى. اَللَّهُمَّ احْفَظْنِيْ مِنْ بَيْنِ يَدَيَّ، وَمِنْ خَلْفِيْ، وَعَنْ يَمِيْنِيْ وَعَنْ شِمَالِيْ، وَمِنْ فَوْقِيْ، وَأَعُوْذُ بِعَظَمَتِكَ أَنْ أُغْتَالَ مِنْ تَحْتِيْ

“Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kebajikan dan keselamatan di dunia dan akhirat. Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kebajikan dan keselamatan dalam agama, dunia, keluarga, dan hartaku. Ya Allah, tutupilah auratku (aib dan sesuatu yang tidak layak dilihat orang) dan tenteramkanlah aku dari rasa takut. Ya Allah, peliharalah aku dari muka, belakang, kanan, kiri, dan atasku. Aku berlindung dengan kebesaran-Mu, agar aku tidak disambar dari bawahku (oleh ular atau tenggelam dalam bumi dan lain-lain yang membuat aku jatuh).” (HR. Abu Daud no. 5074 dan Ibnu Majah no. 3871)

  • Membaca pujian bagi Allah SWT berikut ini sebanyak 1 kali

اَللَّهُمَّ عَالِمَ الْغَيْبِ وَالشَّهَادَةِ فَاطِرَ السَّمَاوَاتِ وَاْلأَرْضِ، رَبَّ كُلِّ شَيْءٍ وَمَلِيْكَهُ، أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَـهَ إِلاَّ أَنْتَ، أَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرِّ نَفْسِيْ، وَمِنْ شَرِّ الشَّيْطَانِ وَشِرْكِهِ، وَأَنْ أَقْتَرِفَ عَلَى نَفْسِيْ سُوْءًا أَوْ أَجُرَّهُ إِلَى مُسْلِمٍ

“Ya Allah, Yang Mahamengetahui yang gaib dan yang nyata. Wahai Rabb pencipta langit dan bumi, Rabb segala sesuatu dan yang merajainya. Aku bersaksi bahwa tidak ada ilah yang berhak disembah, kecuali Engkau. Aku berlindung kepada-Mu dari kejahatan diriku, setan, dan balatentaranya (godaan untuk berbuat syirik pada Allah), dan aku (berlindung kepada-Mu) dari berbuat kejelekan terhadap diriku atau menyeretnya kepada seorang muslim.” (HR. Tirmidzi no. 3392 dan Abu Daud no. 5067)

  • Membaca pujian berikut sebanyak 3 kali yang sekaligus sebagai permohonan supaya Allah SWT melindungi kita dari bahaya yang datangnya secara tiba-tiba

بِسْمِ اللَّهِ الَّذِى لاَ يَضُرُّ مَعَ اسْمِهِ شَىْءٌ فِى الأَرْضِ وَلاَ فِى السَّمَاءِ وَهُوَ السَّمِيعُ الْعَلِيمُ

“Dengan nama Allah yang bila disebut, segala sesuatu di bumi dan langit tidak akan berbahaya. Dialah Yang Mahamendengar lagi Mahengetahui.” (HR. Abu Daud no. 5088, 5089, Tirmidzi no. 3388, dan Ibnu Majah no. 3869)

  • Membaca kalimat berikut sebanyak 3 kali sebagai permohonan ridha Allah SWT

رَضِيْتُ بِاللهِ رَبًّا، وَبِاْلإِسْلاَمِ دِيْنًا، وَبِمُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ نَبِيًّا

“Aku rida Allah sebagai Rabb, Islam sebagai agama dan Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam sebagai nabi.” (HR. Abu Daud no. 5072, Tirmidzi no. 3389)

  • Membaca doa berikut sebanyak 1 kali sebagai permohonan agar Allah SWT senantiasa memberi petunjuk dalam berbagai aktivitas

يَا حَيُّ يَا قَيُّوْمُ بِرَحْمَتِكَ أَسْتَغِيْثُ، وَأَصْلِحْ لِيْ شَأْنِيْ كُلَّهُ وَلاَ تَكِلْنِيْ إِلَى نَفْسِيْ طَرْفَةَ عَيْنٍ أَبَدًا

“Wahai Rabb Yang Mahahidup, wahai Rabb Yang berdiri sendiri (tidak butuh segala sesuatu), dengan rahmat-Mu aku minta pertolongan, perbaikilah segala urusanku dan jangan diserahkan kepadaku sekali pun sekejap mata (tanpa mendapat pertolongan dariMu).” (HR. Ibnu As-Sunni, An-Nasai, Al-Bazzar dan Al-Hakim)

  • Membaca kalimat berikut pada waktu pagi hari sebanyak 1 kali sebagai permohonan agar Allah SWT memberikan keistiqomahan dalam menjalankan ibadah sekaligus terhindar dari kesyirikan

أَصْبَحْنَا عَلَى فِطْرَةِ اْلإِسْلاَمِ وَعَلَى كَلِمَةِ اْلإِخْلاَصِ، وَعَلَى دِيْنِ نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، وَعَلَى مِلَّةِ أَبِيْنَا إِبْرَاهِيْمَ، حَنِيْفًا مُسْلِمًا وَمَا كَانَ مِنَ الْمُشْرِكِيْنَ

“Di waktu pagi kami berada diatas fitrah agama Islam, kalimat ikhlas, agama Nabi kami Muhammad صلي الله عليه وسلم dan agama ayah kami, Ibrahim, yang berdiri di atas jalan yang lurus, muslim dan tidak tergolong orang-orang musyrik.” (Dibaca pagi 1x)[14]

  • Membaca kalimat berikut pada waktu sore hari sebanyak 1 kali sebagai permohonan agar Allah SWT memberikan keistiqomahan dalam menjalankan ibadah sekaligus terhindar dari kesyirikan

أَمْسَيْنَا عَلَى فِطْرَةِ اْلإِسْلاَمِ وَعَلَى كَلِمَةِ اْلإِخْلاَصِ، وَعَلَى دِيْنِ نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، وَعَلَى مِلَّةِ أَبِيْنَا إِبْرَاهِيْمَ، حَنِيْفًا مُسْلِمًا وَمَا كَانَ مِنَ الْمُشْرِكِيْنَ

“Di waktu sore kami berada diatas fitrah agama Islam, kalimat ikhlas, agama Nabi kita Muhammad صلي الله عليه وسلم dan agama ayah kami, Ibrahim, yang berdiri di atas jalan yang lurus, muslim dan tidak tergolong orang-orang yang musyrik.”

  • Membaca pujian untuk Allah SWT berikut ini sebanyak 10 kali

سُبْحَانَ اللهِ وَبِحَمْدِهِ

“Maha Suci Allah, aku memujiNya.” (HR. Muslim no. 2692)

  • Membaca kalimat berikut sebanyak 10 kali agar dihapuskan 10 kesalahan dan memperoleh 10 kebaikan

اَ إِلَـهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ، لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرُ

“Tidak ada ilah yang berhak disembah, selain Allah semata, tidak ada sekutu bagiNya. Bagi-Nya kerajaan dan segala pujian. Dialah yang berkuasa atas segala sesuatu.”  (HR. An-Nasai, 6: 10)

  • Membaca pujian kepada Allah SWT berikut ini sebanyak 100 kali

لاَ إِلَـهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ، لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرُ

Tidak ada ilah yang berhak disembah, selain Allah semata, tidak ada sekutu bagi-Nya. Milik Allah kerajaan dan segala pujian. Dialah yang berkuasa atas segala sesuatu.” (HR. Bukhari no. 3293 dan Muslim no. 2691)

  • Membaca pujian kepada Allah SWT berikut ini sebanyak 3 kali

سُبْحَانَ اللهِ وَبِحَمْدِهِ: عَدَدَ خَلْقِهِ، وَرِضَا نَفْسِهِ، وَزِنَةَ عَرْشِهِ وَمِدَادَ كَلِمَاتِهِ

Maha Suci Allah, aku memujiNya sebanyak makhluk-Nya, sejauh kerelaan-Nya, seberat timbangan ‘arsy-Nya dan sebanyak tinta tulisan kalimat-Nya.” (HR. Muslim no. 2726)

  • Membaca doa berikut sebanyak 1 kali sebagai permohonan agar memperoleh rezeki, ilmu serta amalan yang diterima

اَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَسْأَلُكَ عِلْمًا نَافِعًا، وَرِزْقًا طَيِّبًا، وَعَمَلاً مُتَقَبَّلاً

“Ya Allah, sungguh aku memohon kepada-Mu ilmu yang bermanfaat (bagi diriku dan orang lain), rezeki yang halal, dan amal yang diterima (di sisi-Mu dan mendapatkan ganjaran yang baik).” (HR. Ibnu Majah no. 925 dan Ahmad 6: 305, 322)

  • Membaca istighfar dan kalimat taubat sebanyak 100 kali

أَسْتَغْفِرُ اللهَ وَأَتُوْبُ إِلَيْهِ

“Aku memohon ampun kepada Allah dan bertobat kepada-Nya.” (HR. Bukhari no. 6307 dan Muslim no. 2702)

Waktu Membaca Dzikir Pagi dan Petang

Waktu Membaca Dzikir Pagi dan Petang

Terkait dengan waktu membaca dzikir pagi hari dan sore hari di atas, ada hadits dari Anas bin Malik yang menjelaskan hal tersebut sebagai berikut:

لَأَنْ أَقْعُدَ مَعَ قَوْمٍ يَذْكُرُونَ اللَّهَ تَعَالَى مِنْ صَلَاةِ الْغَدَاةِ، حَتَّى تَطْلُعَ الشَّمْسُ : أَحَبُّ إِلَيَّ مِنْ أَنْ أَعْتِقَ أَرْبَعَةً مِنْ وَلَدِ إِسْمَاعِيلَ ، وَلَأَنْ أَقْعُدَ مَعَ قَوْمٍ يَذْكُرُونَ اللَّهَ مِنْ صَلَاةِ الْعَصْرِ إِلَى أَنْ تَغْرُبَ الشَّمْسُ : أَحَبُّ إِلَيَّ مَنْ أَنْ أَعْتِقَ أَرْبَعَةً

Artinya: “Aku duduk bersama orang-orang yang berdzikrullah Ta’ala mulai dari (waktu) sholat shubuh hingga terbit matahari lebih aku cintai daripada memerdekakan empat orang budak dari putra Nabi Isma’il. Dan aku duduk bersama orang-orang yang berdzikrullah mulai dari (waktu) sholat Ashar sampai terbenam matahari lebih aku cintai daripada memerdekakan empat orang budak” (HR. Abu Dawud: 3667, dihasankan oleh Syaikh Al-Albani).

Jika melihat hadits di atas, terlihat bahwasanya waktu untuk membaca dzikir ini ialah ialah pagi yang dimulai dari shalat subuh sampai dengan terbitnya matahari. Adapun kalau untuk sore hari, pembacaannya bisa dimulai dari sholat ashar sampai dengan terbenamnya matahari.

Apakah Pembacaan Dzikir Pagi dan Sore Harus Urut?

Apakah Pembacaan Dzikir Pagi dan Sore Harus Urut?

Mengenai urutan pembacaan dizikir pagi serta sore, tidak ada dalil yang jelas menunjukkan bahwa dzikir tersebut harus dibaca secara berurutan. Dengan kata lain, seorang muslim dipersilahkan untuk membaca dzikir tersebut kemudian berhenti pada satu lafal.

Setelah satu lafal yang dimaksud di atas dibaca dengan sempurna, orang yang membacanya kemudian melakukan aktifitas lain yang bermanfaat lalu melanjutkan kembali dzikirnya, ini diperbolehkan. Adapun contoh aktifitas yang bermanfaat ini ialah memasak, bersiap mencari nafkah dan lain sebagainya.

Keutamaan Dzikir Pagi dan Sore

Keutamaan Dzikir Pagi dan Sore

1. Orang yang Membacanya Akan Memperoleh Kasih Sayang Allah SWT

Orang yang membaca dzikir selalu diibaratkan layaknya orang yang mencintai Allah SWT. Pasalnya, orang tersebut selalu mengingat Allah SWT dalam berbagai kondisi dan dalam aktifitas apa saja yang dia lakukan.

Tentunya dengan mendapatkan kasih sayang Allah SWT, orang tersebut akan memperoleh kebaikan yang tak terkira dari Allah SWT.

2. Mendapatkan Ampunan

Kalimat dzikir itu beragam dan salah satu kalimat dzikir pada pagi dan petang ini ialah istighfar dan kalimat taubat. Kalimat ini bahkan Nabi Muhammad SAW sendiri membacanya setiap hari, padahal beliau merupakan seorang yang sudah terjamin masuk surga.

Tidak hanya bisa menghapus dosa, membaca dzikir-dzikir tersebut membuat seseorang juga mendapatkan pahala.

3. Mendapatkan Anugerah Berupa Rasa Sabar

Orang yang senantiasa mengingat Allah SWT dengan berdzikir, pasti jiwa serta hatinya akan lebih tenang dan juga lebih sabar. Pasalnya, orang-orang yang seperti ini akan selalu ingat bahwa setiap hal yang terjadi dalam kehidupannya adalah ketentuan dari Allah SWT.

Berbeda halnya dari orang yang lalai dalam berdzikir dan lalai dalam mengingat Allah SWT. Hatinya akan menjadi tidak tenang bahkan jauh dari kata damai.

4. Dzikir Merupakan Amalan yang Disukai Oleh Nabi Muhammad SAW

Bahkan Nabi Muhammad SAW saja menyukai dzikir dan beliau juga menganjurkan umatnya untuk berdzikir. Jika seorang muslim mengikuti anjuran beliau, maka bisa dikatakan bahwa orang tersebut mengikuti ajaran Nabi Muhammad SAW sekaligus merupakan wujud dari muslim yang sejati.

5. Dzikir Menjauhkan Pembacanya Dari Dosa

Lebih lanjut lagi, dzikir akan membuat orang yang membacanya jauh dari dosa. Sebab, orang yang membaca dzikir ini akan selalu ingat bahwasanya Allah SWT itu tidak pernah tidur serta menyaksikan berbagai kegiatan yang dilakukan oleh hamba-Nya.

Manfaat Membaca Dzikir Pagi dan Petang

Manfaat Membaca Dzikir Pagi dan Petang

Dzikir pagi dan sore ini bukanlah perbuatan yang sia-sia. Sebab, dzikir ini memiliki keutamaan serta manfaat, yang manfaat tersebut bukan hanya berhubungan dengan masalah agama, tetapi juga berhubungan dengan masalah akhirat.

Adapun beberapa manfaat dzikir pagi dan sore ini sebagai berikut:

  • Menjadikan lisan seseorang tidak sibuk dengan kegiatan yang tidak berfaedah seperti melakukan ghibah, mengucapkan perkataan yang sia-sia dan melakukan namimah. Sedangkan jika dikaitkan dengan kehidupan masa sekarang, dzikir ini akan membantu memalingkan orang yang membacanya dari membaca berita yang masih belum jelas kebenarannya
  • Orang yang berdzikir maka dia akan mengingat Allah SWT dan Allah SWT juga akan mengingatnya
  • Dzikir akan membuat hati dan pikiran menjadi tenang. Kesedihan dan kegalauan juga akan ikut hilang. Bahkan dzikir juga bisa mencegah stress
  • Dzikir akan membuat aqidah seseorang menjadi lebih mantap. Hal ini dikarenakan lafal dzikir pagi serta sore yang kebanyakan diantaranya berisi tentang pujian dan pengesaan Allah SWT. Sehingga hal ini akan membuat tauhid dan keimanan pembacanya bisa lebih kokoh. Dengan tauhid yang lebih kokoh, tentunya perkara yang dikhawatirkan dan juga ditakutkan oleh hamba akan hilang
  • Dzikir pagi serta petang akan membuat seseorang menjadi lebih kuat sekaligus lebih sabar dalam menjalani ujian yang menerpanya
  • Dzikir adalah penjaga bagi seorang muslim baik dari gangguan yang tampak maupun dari gangguan yang tidak tampak misalnya gangguan dari setan

Sebagai kesimpulan, dzikir pagi dan petang adalah dzikir yang waktu pembacaannya sudah ditentukan. Jika pagi hari dimulai dari terbitnya fajar sampai dengan tiba waktu dhuha. Sedangkan kalau dzikir petang, dimulai dari sholat ashar sampai dengan terbenamnya matahari.

Artikel Terkait :