Tata Cara Wudhu Yang Benar Dari Awal Sampai Akhir (+Doa)

Balitteknologikaret.co.id – Wudhu sudah menjadi cara yang wajib dilakukan oleh seorang muslim untuk membersihkan diri dari kotoran dan najis. Maka dari itu, penting sekali untuk mengetahui tata cara wudhu yang benar sebelum melaksanakan ibadah seperti membaca al-qur’an, sholat, dan lain sebagainya.

Untuk caranya sendiri cukup mudah dan hanya membutuhkan air sebagai media untuk mensucikan diri. Tetapi jika dalam kondisi tertentu seperti misalnya tidak ada air maka bisa menggunakan debu sebagai alternatif.

Dalil Tentang Wudhu

Dalil Tentang Wudhu

Sebelum membahas tentang cara wudhu yang benar, sebaiknya simak penjelasan dalil tentang wudhu. Terlebih wudhu sudah menjadi hal penting supaya ibadah yang dilaksanakan diterima oleh Allah SWT.

Bahkan pentingnya wudhu sudah dijelaskan oleh Rasulullah SAW dalam riwayat hadits sebagai berikut:

 لاَ يَقْبَلُ اللَّهُ صَلاَةَ أَحَدِكُمْ إِذَا أَحْدَثَ حَتَّى يَتَوَضَّأَ

Artinya: “Allah tidak menerima shalat salah seorang kamu bila berhadats sampai ia berwudhu.”

Memang ketika hendak melakukan shalat atau ibadah lainnya, seorang muslim diwajibkan untuk bersih dari najis maupun kotoran. Maka dari itu, cara paling tepat yang bisa dicoba adalah dengan melakukan wudhu.

Tak cukup disitu, Allah juga menyeru kepada orang beriman untuk berwudhu sebelum shalat. Sedangkan untuk tata cara wudhu sendiri sudah dijelaskan dalam firman Allah yang ada dalam surat Al-Maidah ayat 6:

يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِذَا قُمْتُمْ اِلَى الصَّلٰوةِ فَاغْسِلُوْا وُجُوْهَكُمْ وَاَيْدِيَكُمْ اِلَى الْمَرَافِقِ وَامْسَحُوْا بِرُءُوْسِكُمْ وَاَرْجُلَكُمْ اِلَى الْكَعْبَيْنِۗ وَاِنْ كُنْتُمْ جُنُبًا فَاطَّهَّرُوْاۗ وَاِنْ كُنْتُمْ مَّرْضٰٓى اَوْ عَلٰى سَفَرٍ اَوْ جَاۤءَ اَحَدٌ مِّنْكُمْ مِّنَ الْغَاۤىِٕطِ اَوْ لٰمَسْتُمُ النِّسَاۤءَ فَلَمْ تَجِدُوْا مَاۤءً فَتَيَمَّمُوْا صَعِيْدًا طَيِّبًا فَامْسَحُوْا بِوُجُوْهِكُمْ وَاَيْدِيْكُمْ مِّنْهُ ۗمَا يُرِيْدُ اللّٰهُ لِيَجْعَلَ عَلَيْكُمْ مِّنْ حَرَجٍ وَّلٰكِنْ يُّرِيْدُ لِيُطَهِّرَكُمْ وَلِيُتِمَّ نِعْمَتَهٗ عَلَيْكُمْ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ

Artinya: “Wahai orang-orang yang beriman! Apabila kamu hendak melaksanakan salat, maka basuhlah wajahmu dan tanganmu sampai ke siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kedua kakimu sampai ke kedua mata kaki. Jika kamu junub, maka mandilah. Dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air (kakus) atau menyentuh perempuan, maka jika kamu tidak memperoleh air, maka bertayamumlah dengan debu yang baik (suci); usaplah wajahmu dan tanganmu dengan (debu) itu. Allah tidak ingin menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, agar kamu bersyukur.”

Niat untuk Berwudhu

Niat untuk Berwudhu

Tahapan pertama sebelum berwudhu adalah membaca niat terlebih dahulu. Niatkan semuanya karena Allah yang kemudian melakukan wudhu sambil membaca basmalah di setiap tahapannya.

Menurut Bushra Al-Karim, niat wudhu sangat disaranakan untuk dibaca sebelum mulai membasuh muka. Tujuannya tak lain supaya seorang muslimah atau muslimin bisa memperoleh pahala sunnah. Sedangkan untuk niat membaca wudhu adalah sebagai berikut ini:

نَوَيْتُ الْوُضُوْءَ لِرَفْعِ الْحَدَثِ اْلاَصْغَرِ فَرْضًا ِللهِ تَعَالَى

Nawaitul whuduua liraf’il hadatsil asghari fardhal lillaahi ta’aalaa.

 Syarat-Syarat Sah Wudhu

Ada beberapa syarat yang wajib dipenuhi oleh seseorang yang ingin melakukan wudhu. Jika tidak dipenuhi, maka wudhu yang sudah dilakukan dianggap tidak sah. Adapun berbagai syarat tersebut yaitu seperti berikut ini:

  • Seseorang yang ingin berwudhu pastinya harus beragama islam.
  • Tamyiz yang berarti bisa membedakan antara perbuatan yang baik dan buruk.
  • Tidak diperbolehkan adanya benda yang menjadi penghalang untuk masuknya air ke anggota badan. Seperti misalnya kutek, cat, getah, lem dan lain sebagainya.
  • Hindari juga adanya sesuatu yang bisa mengubah air wudhu seperti pewarna, minyak, dan lainnya.
  • Suci dari nifas ataupun haid yang hanya berlaku secara khusus untuk wanita.
  • Melakukan wudhu dengan air suci yang bisa digunakan untuk mensucikan seperti air sumur, air sungai, air hujan, air laut, air telaga, air embun, dan air salju.
  • Memahami sunnah maupun fardhu dalam melaksanakan wudhu.

Tata Cara Wudhu yang Benar

Tata Cara Wudhu yang Benar

Jika sudah mengetahui pentingnya wudhu sebelum beribadah, tentu harus paham bagaimana tata cara wudhu yang akan disampaikan berikut ini. Masing-masing gerakan dalam berwudhu harus dilakukan 3 kali mulai dari awal sampai akhir.

  • Pastinya sebelum berwudhu diwajibkan untuk membaca niat terlebih dahulu.
  • Setelah membaca niat, lanjutkan dengan membaca basmallah.
  • Membasuh bagian telapak tangan secara menyeluruh sampai ke sela-sela jari.
  • Berkumur untuk membersihkan sisa makanan yang mungkin masih menempel di gigi.
  • Mencuci lubang hidung supaya kotoran yang ada di dalamnya bisa keluar. Disunnahkan untuk menghirup air dan mengeluarkannya dengan cara memencet bagian hidung.
  • Mencuci bagian muka atau wajah secara merata mulai dari ujung kepala dengan menyentuh rambut sampai ke bagian dagu.
  • Mencuci kedua tangan sampai mencapai bagian siku.
  • Mengusap bagian kepala mulai dari depan sampai ke belakang kepala.
  • Mengusap telinga kanan dan kiri yang dilakukan secara bersamaan.
  • Membersihkan kaki sampai dengan mata kaki maupun betis yang dimulai dari kanan terlebih dahulu. Gosok sela-sela jari kaki menggunakan jari tangan.

Doa Setelah Wudhu

Doa Setelah Wudhu

Sesudah melakukan serangkaian cara tersebut, tutup dengan membaca doa untuk menyempurnakan wudhu. Saat membaca doa ini sangat dianjurkan untuk memposisikan diri menghadap kiblat. Tadahkan kedua tangan dan membaca doa di bawah ini secara khusyuk:

 أَشْهَدُ أَنْ لآّاِلَهَ إِلاَّاللهُ وَحْدَهُ لاَشَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًاعَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ. اللّهُمَّ اجْعَلْنِىْ مِنَ التَّوَّابِيْنَ وَاجْعَلْنِىْ مِنَ الْمُتَطَهِّرِيْنَ

Bacaan latin: Asyhadu allâ ilâha illallâhu wahdahû lâ syarîka lahu wa asyhadu anna muhammadan ‘abduhû wa rasûluhû, allâhummaj’alnî minat tawwâbîna waj’alnii minal mutathahhirîna.

Macam-Macam Air yang Tidak Sah dan Sah untuk Berwudhu

Macam-Macam Air yang Tidak Sah dan Sah untuk Berwudhu

Dalam melakukan cara wudhu yang benar, tentu harus mengetahui jenis-jenis air yang sah ataupun tidak sah. Menurut madzhab Imam Syafi’i, ulama telah membagi air dalam 4 kategori sesuai dengan hukum penggunaannya untuk mensucikan diri.

1. Air Musyammas

Air musyammas merupakan air yang sengaja dipanaskan di bawah cahaya matahari menggunakan sebuah wadah. Wadah tersebut umumnya dibuat dari logam seperti tembaga, besi dan semacamnya.

Meskipun suci, tetapi jika digunakan untuk anggota tubuh maka hukumnya adalah makruh. Namun tidak makruh jika digunakan untuk mencuci pakaian, membersihkan tubuh hewan, dan lain sebagainya.

2. Air Suci Tetapi Tak Mensucikan

Untuk air ini dzatnya suci tetapi tidak dapat dimanfaatkan untuk membersihkan diri, baik itu dari hadas maupun najis. Air yang tergolong dalam kategori ini dibagi menjadi beberapa jenis, yakni sebagai berikut;

  • Air yang sudah mengalami perubahan pada sifatnya karena tercampur secara langsung dengan benda suci seperti air the, air kopi, dan lain sebagainya.
  • Air sedikit, setidaknya dua qullah yang sudah digunakan untuk membersihkan haddast ataupu najis. Air tersebut tidak berubah sama sekali sifatnya, bahkan timbangannya juga tak ikut bertambah.
  • Air pepohonan atau air yang berasal dari buah-buahan, seperti misalnya air kelapa, air dari pohon kayu, dan lainnya.

3. Air Suci dan Mensucikan

Air ini berarti suci dan dapat dimanfaatkan untuk membersihkan diri dari kotoran ataupun najis. Para ulama fiqih biasa menyebutnya sebagai air mutlak yang terbagi dalam 7 jenis yaitu air laut, air hujan, air sungai, air mata air, air sumur, air hujan es dan air salju.

Air mutlak pada dasarnya merupakan air yang turun secara langsung dari langit atau memiliki sumber dari bumi.

4. Air Mutanajis

Air mutanajis secara singkat bisa dikatakan sebagai air yang sudah terkena barang atau benda najis. Sehingga salah satu sifatnya mengalami perubahan karena terkena benda najis tersebut, baik dari bau, warna, ataupun rasanya.

Perlu diketahui, air ini ternyata tidak bisa dimanfaatkan untuk mensucikan diri. Hal ini karena memang dzat dari air tersebut sudah tidak suci sehingga sampai kapanpun tidak akan sah untuk berwudhu.

Berbagai Hal yang Bisa Membatalkan Wudhu

Berbagai Hal yang Bisa Membatalkan Wudhu

Terdapat beberapa hal yang dapat membatalkan wudhu yang tak kalah penting untuk disimak. Dengan mengetahui hal ini, tentu kita bisa menjaga wudhu kita dengan baik dan tidak batal.

  • Mengeluarkan sesuatu yang berasal dari kemaluan, seperti zat maupun angin baik yang biasa maupun tak biasa.
  • Hilangnya kesadaran, seperti pingsan, mabuk, gila, atau dikarenakan obat-obatan dalam jumlah sedikit maupun banyak.
  • Menyentuh kulit perempuan ataupun laki-laki dewasa yang bukan mahram. Dalam hal ini, yang disentuh ataupun menyentuh sama-sama batal.
  • Menyentuh bagian kemaluan menggunakan tangan secara tidak sengaja ataupun sengaja.
  • Mengeluarkan sesuatu yang berasal dari mulut atau muntah bisa membuat wudhu menjadi batal.
  • Tidur dalam kondisi yang terlalu lelap sehingga menghilangkan kesadaran tidak merasakan apapun serta mendengar suara yang ada di sekitarnya.

Cara wudhu yang benar memang harus diketahui oleh seorang muslim untuk mensucikan diri. Jika misalnya kondisi masih belum memungkinkan untuk melakukan wudhu, maka sebagai alternatifnya bisa menggunakan debu alias tayamum.

Baca Juga :