Teknik Lompat Tinggi yang Mendasar, Gaya & Cara Melakukannya

Bagaimana melakukan teknik lompat tinggi? Seperti cabang olahraga lainnya, lompat tinggi yang merupakan salah satu cabang atletik juga membutuhkan teknik yang tepat. Jadi bukan hanya sekedar melompat setinggi-tingginya, karena setiap olahraga memiliki peraturan dan teknik tersendiri.

Seperti yang diketahui, lompat tinggi merupakan jenis olahraga yang menuntut kemampuan atlet dalam melakukan lompatan setinggi mungkin sampai melewati mistar. Untuk lebih memahami olahraga lompat tinggi beserta teknik dasar lompat tinggi, silakan ikuti pembahasannya di bawah ini.

Apa itu Lompat Tinggi

Apa-itu-Lompat-Tinggi

Sebelumnya sudah disinggung mengenai lompat tinggi yang merupakan salah satu cabang dalam olahraga atletik. Olahraga lompat tinggi sendiri ditandai dengan gerakan melompat menggunakan teknik tertentu sehingga menghasilkan lompatan yang paling tinggi untuk bisa melewati mistar.

Tinggi rendahnya lompatan yang dilakukan sangat tergantung pada daya angkat badan sehingga bisa melompat ke udara secara maksimal dan kecepatan melompat dari tanah. Selain itu juga tergantung sudut tolakan serta jarak titik berat badan yang bisa diangkat.

Lompat tinggi memerlukan beberapa perlengkapan. Mulai dari lapangan yang terdiri dari lintasan lari, palang serta area untuk mendarat. Lintasan lari digunakan untuk melakukan teknik awalan dengan jarak sekitar 15 meter. Sementara area untuk melakukan tolakan harus lurus.

Selain itu ada pula palang yang merupakan batas bawah bagi para atlet untuk melewatinya. Jenis palang yang digunakan biasanya terbuat dari fiber dan bukan logam. Tujuannya adalah untuk menghindari terjadinya risiko cedera pada atlet lompat tinggi.

Teknik Dasar dalam Lompat Tinggi

Teknik-Dasar-dalam-Lompat-Tinggi

Untuk melakukan olahraga lompat tinggi, seorang atlet harus mengetahui teknik dasarnya dengan benar. Setidaknya ada 4 teknik dasar lompat tinggi yang perlu dilakukan, yaitu:

1. Teknik Awalan

Teknik awalan lompat tinggi merupakan urutan pertama yang harus dilakukan dalam olahraga lompat tinggi. Caranya adalah dengan berlari dari kecepatan rendah sampai pada kecepatan tertentu agar bisa melompat secara maksimal sesuai strategi masing-masing.

2. Teknik Tolakan

Tahapan teknik lompat tinggi yang kedua adalah teknik tolakan. Caranya adalah dengan menggunakan salah satu kaki yang paling kuat agar bisa melakukan lompatan yang paling tinggi untuk bisa melewati mistar.

Pada saat satu kaki melakukan lompatan atau tolakan, maka kaki yang lainnya melakukan gerakan ayunan sehingga lompatan yang dihasilkan mampu melewati mistar.

3. Teknik Melayang

Cara melakukan lompat tinggi berikutnya adalah teknik melayang. Teknik dasar ini ditandai dengan posisi tubuh yang mulai terangkat hingga melewati batas mistar. Teknik melayang dilakukan dengan gaya tertentu sehingga lebih mudah untuk melewati mistar.

4. Teknik Mendarat

Teknik lompat tinggi yang paling terakhir dilakukan adalah teknik mendarat. Pada teknik ini posisi badan sudah melewati mistar dan jatuh ke area matras. Pada umumnya ada 2 jenis teknik mendarat yang dilakukan, yaitu dengan kedua kaki atau menggunakan badan.

Macam-macam Gaya Lompat Tinggi

Setelah mengetahui teknik dasar yang harus dilakukan dalam lompat tinggi, hal lainnya yang tidak kalah penting untuk diketahui adalah gaya dalam lompat tinggi. Dalam hal ini ada beberapa jenis gaya yang bisa dilakukan, yaitu:

1. Gaya Guling Perut

Straddle atau gaya guling perut ditandai dengan posisi badan yang telungkup saat melewati mistar. Gaya ini dimulai dengan teknik awalan, tolakan, kemudian sikap badan saat berada di atas mistar, dan diakhiri dengan teknik mendarat.

Pada teknik awalan, atlet akan mengambil langkah di depan mistar sekitar 5-7 langkah dan pada hitungan ke-5 atau ke-7 kaki kiri/tumpu akan menginjak balok tolakan. Sebelum melakukan tumpuan, atlet harus menyiapkan kaki untuk melakukan tolakan sekuat-kuatnya.

Gerakan tolakan diawali dengan tumit, telapak kaki dan diakhiri ujung jari secara cepat dan tepat. Ketika titik berat badan di atas kaki tolakan, maka pergelangan kaki ditolak secepat mungkin lurus ke atas dan badan dicondongkan ke arah belakang.

Pada posisi tersebut berat badan akan bertumpu pada kaki belakang  atau kaki ayun. Dengan begitu maka bisa mengangkat badan sehingga melayang di udara. Ketika lepas kaki tolak hingga melayang di atas mistar maka sikap badan mulai dibentuk.

Posisi badan di atas mistar telungkup dengan pinggul yang posisinya lebih tinggi dari punggung. Kaki tolak dan lutut ditekuk ke samping sedangkan kepala dimiringkan ke arah bawah mistar dan tubuh jatuh ke area pendaratan dengan kaki dan tangan yang pertama jatuh.

2. Gaya Guling Sisi

Gaya ini ditandai dengan tolakan menggunakan kaki yang paling dekat dengan mistar. Caranya dengan mengambil awalan dari arah samping sudut antara 35-45 derajat dari posisi mistar. Misalnya ketika melompat dengan tolakan kaki kiri maka awalannya dimulai dari samping kiri.

Untuk jarak awalannya sendiri akan tergantung dari masing-masing atlet, bisa 3 langkah, 5 langkah dan seterusnya, disesuaikan ketinggian mistar. Untuk 3 langkah terakhir pelompat harus mengambil langkah yang panjang dan cepat.

Selanjutnya melakukan tolakan dengan sekuat-kuatnya ke arah atas agar bisa mengangkat badan setinggi-tingginya ke udara. Tolakan dilakukan pada kaki yang terdekat dengan mistar.

Dan setelah kaki kanan/ayun mencapai ketinggian yang paling maksimal, kaki kiri/tolakan diangkat ke atas bersamaan dengan gerakan badan yang diputar ke samping kiri sampai sikap badan berubah seolah-olah sedang dalam posisi tidur miring dengan posisi sejajar mistar.

Selanjutnya badan digulingkan ke arah kiri melampaui mistar dengan posisi kaki tolakan ditekuk dekat badan, sementara posisi kaki ayun diluruskan. Setelah kaki tolakan melampaui mistar bisa diturunkan dan pendaratan dibantu kedua tangan.

3. Teknik Lompat Tinggi Gaya Gunting

Gaya lompat tinggi ini merupakan yang tertua dan sudah dilakukan sejak olimpiade abad ke-19 di Skotlandia. Pada gaya ini, posisi kaki yang melakukan gerakan melompat, mengayun dan melampaui mistar terlihat seperti gerakan menggunting.

Caranya adalah dengan diawali lompatan dari tolakan kaki yang terkuat kemudian dilanjutkan ayunan pada kaki satunya pada saat badan mendekati mistar. Sampai kedua kaki dan badan bisa melampaui mistar dengan ketinggian tertentu.

Gaya gunting klasik yang diawali dengan jongkok dan posisi badan di depan mistar disempurnakan Michael Sweeney dengan awalan posisi badan di samping mistar sehingga saat melakukan gerakan gunting posisi badan miring atau sejajar dengan mistar.

4. Gaya Punggung

Fosbury flop atau gaya punggung ditandai dengan teknik awalan berlari cepat dan menikung dengan ketajaman tikungan yang meningkat. Gaya ini membuat gerakan lompat tinggi gaya punggung sangat khas. Yaitu dengan mencondongkan atau memiringkan badan ke dalam.

Jika atlet lompat tinggi menggunakan tolakan kaki kanan maka teknik awalannya berlari dari kiri mistar. Demikian juga sebaliknya, jika tolakan kaki kanan maka awalannya dari kanan mistar dengan 5-9 langkah.

Posisi badan saat berada diatas mistar seolah terlempar mundur dengan badan yang terlentang dan sedikit serong sehingga perut dan wajah menghadap ke atas. Pendaratan pada gaya ini dilakukan dengan punggung atau seluruh pundak

Dapat disimpulkan bahwa urutan untuk melakukan teknik lompat tinggi bisa dimulai dengan teknik awalan, tolakan, melayang dan mendarat. Adapun gaya lompat tinggi yang bisa dilakukan adalah gaya guling perut, gaya guling sisi, gaya gunting dan gaya punggung.

Baca Juga: