Teks Debat: Pengertian, Tujuan, Jenis, Ciri dan Contohnya

Teks debat merupakan salah satu jenis teks yang digunakan untuk menyajikan argumen, pendapat, maupun pandangan dalam suatu perdebatan atau diskusi terkait isu maupun topik tertentu.

Aktivitas debat sendiri tentunya juga tak asing bagi kita. Sebab, hal ini sering kita temukan dalam kehidupan sehari-hari, baik di acara formal, perlombaan sekolah, maupun di televisi.

Untuk itu, pada artikel kali ini kita akan mengeksplorasi lebih jauh tentang teks debat beserta contoh pengaplikasiannya. Yuk baca penjelasannya sampai akhir!

Pengertian Teks Debat

Pengertian-Teks-Debat

Teks debat merupakan suatu jenis teks yang digunakan untuk menyampaikan argumen atau pendapat mengenai suatu isu atau topik tertentu.

Biasanya teks ini digunakan dalam situasi yang memerlukan perdebatan atau diskusi antara dua atau lebih pihak yang memiliki pandangan berbeda mengenai suatu masalah.

Selain itu, teks ini juga dapat digunakan dalam berbagai konteks, seperti dalam debat formal, debat politik, debat akademik, maupun debat dalam komunikasi sehari-hari.

Tujuan Debat

Tujuan-Debat

Mungkin banyak orang yang bertanya-tanya, apa sih tujuannya debat? Apakah debat perlu dilakukan? Pada dasarnya, debat diadakan supaya mendapatkan sudut pandang baru yang bisa diterima oleh kedua belah pihak.

Meskipun begitu, tak jarang juga beberapa debat berakhir dengan kedua pihak tetap berbeda pendapat dan berpegang pada pendapatnya masing-masing.

Kendati demikian, mereka tetap memperoleh wawasan baru dengan mendengarkan argumen dari pihak lawan.

Jenis-Jenis Debat

1. Debat Formal

Debat formal atau yang juga disebut sebagai debat konvensional merupakan jenis debat yang memberikan kesempatan kepada masing-masing tim untuk mengutarakan sejumlah gagasan baik mendukung maupun menyanggah gagasan.

Umumnya, debat formal dilakukan dalam konteks kompetisi debat, seperti debat di tingkat akademik, debat politik, maupun debat hukum.

2. Debat Parlementer

Debat parlementer atau yang juga disebut dengan debat majelis merupakan jenis debat yang terjadi di dalam parlemen atau badan legislatif.

Debat parlementer sering kali berfokus pada isu-isu kebijakan publik, perundang-undangan, atau masalah politik yang sedang menjadi perhatian dalam sidang parlemen.

3. Debat Pemeriksaan Ulang

Debat pemeriksaan ulang adalah jenis debat yang terjadi ketika suatu keputusan, tindakan, atau kebijakan diperiksa kembali untuk mendapatkan sudut pandang yang berbeda atau menguji validitasnya.

Debat pemeriksaan ulang dapat terjadi di berbagai konteks, seperti dalam pengadilan, dalam proses legislatif, atau dalam diskusi publik tentang kebijakan pemerintah.

Peserta debat pemeriksaan ulang diharapkan untuk menyajikan argumen dan bukti yang dapat mempengaruhi penilaian ulang terhadap keputusan, tindakan, atau kebijakan yang sedang diperiksa.

Kaidah Kebahasaan

  • Memperhatikan tata bahasa dan Pedoman Umum Bahasa Indonesia (PUEBI)
  • Argumen yang disampaikan harus logis bisa diterima akal sehat dan harus benar sesuai dengan fakta.
  • Pemilihan kata harus memiliki makna yang sebenarnya (denotatif).
  • Banyak menggunakan konjungsi dalam argumentasi, seperti kata: jika, karena, sebab, oleh karena itu, akibatnya, dan dengan demikian.
  • Mengandung kata-kata persuasive, seperti: diharapkan, perlu, harus, hendaklah, sebaiknya, dan selain itu.
  • Terdapat kata-kata rujukan, seperti: berdasarkan data, menurut pendapat, atau merujuk pada pendapat.

Ciri-ciri Teks Debat

  • Melibatkan dua tim yang berdebat, yakni tim afirmasi dan tim oposisi.
  • Adanya dua sudut pandang, yakni pro dan kontra terhadap mosi.
  • Terdapat mosi atau topik yang menjadi dasar argumen dalam debat.
  • Adanya adu argumentasi yang bertujuan untuk saling mempertahankan pendapat.
  • Terdapat pihak penengah atau mediator.

Unsur-unsur Teks Debat

Diketahui, teks debat memiliki beberapa unsur yang harus ada dalam penyusunannya. Beberapa unsur tersebut antara lain:

1. Mosi

Unsur pertama dalam teks debat adalah mosi, yang merupakan pernyataan atau proposisi sebagai topik atau isu untuk diperdebatkan.

2. Tim Debat

  • Tim Afirmatif: tim yang mendukung mosi atau pernyataan yang diajukan atau pro terhadap mosi.
  • Tim Oposisi: tim yang menentang atau tidak setuju dengan mosi atau pernyataan yang diajukan atau kontra terhadap mosi.
  • Tim Netral: tim yang bertugas untuk memberikan penilaian secara objektif terhadap argumen yang disampaikan oleh tim afirmatif dan tim oposisi.

3. Partisipan

  • Moderator: orang yang memimpin dan membantu jalannya debat.
  • Penulis/Notulen: orang yang mencatat jalannya debat dan hasil debat.
  • Penonton atau Juri: orang yang menilai tim yang berdebat.

Struktur Teks Debat

1. Pengenalan/Orientasi

Orientasi merupakan pengenalan topik atau isu yang akan diperdebatkan sekaligus pengenalan para tim, baik tim afirmatif, oposisi, maupun tim netral.

Pembukaan yang baik harus dapat menarik perhatian pembaca atau pendengar, serta memberikan gambaran singkat mengenai topik yang akan diperdebatkan.

2. Argumentasi

Selanjutnya, setiap tim akan mengutarakan pendapatnya terhadap topik yang didiskusikan. Mulai dari tim afirmasi, lalu tim oposisi, baru kemudian tim netral.

Dalam penyampaian argumen, harus disajikan dengan jelas dan logis, serta didukung oleh data, fakta, atau bukti yang kuat.

3. Debat/Rebuttal

Kemudian, pada bagian ini, setiap tim mendapatkan kesempatan untuk menanggapi atau mengomentari setiap pendapat yang disampaikan oleh tim lain.

Dalam memberikan tanggapan, harus disajikan dengan bijaksana dan menghormati pendapat lawan, serta didukung oleh argumen yang kuat dan relevan.

4. Simpulan

Setiap tim akan menyampaikan pernyataan penutup atau menyimpulkan argumen yang telah disajikan, serta mengajukan kesimpulan atau pandangan akhir terkait topik yang diperdebatkan. Dimana pernyataan ini harus bisa memberikan kesan yang kuat kepada pembaca atau pendengar.

5. Penutup

Terakhir, sesi debat akan diakhiri dengan penutupan, dimana moderator akan memberikan pernyataan atau simpulan secara keseluruhan tanpa berpihak kepada tim manapun, serta mengakhiri kegiatan debat dengan salam.

Contoh Teks Debat Singkat

Berikut ini kami berikan contoh teks debat Bahasa Indonesia dengan topik “media sosial” beserta dengan strukturnya secara lengkap.

Moderator (Pembuka)

Selamat pagi saudara-saudara dan terimakasih atas kehadirannya dalam acara debat yang mengusung tema “media sosial”.

Saya akan memoderasi debat ini dan memastikan bahwa setiap tim memiliki kesempatan yang adil untuk menyampaikan argumennya.

Tim afirmasi akan membahas mengenai alasan yang mendukung penggunaan media sosial, sebaliknya tim oposisi akan membahas mengenai akibat negatif penggunaan media sosial, dan tim netral akan memberikan pandangan yang objektif.

Kemudian, tim notulen akan mencatat seluruh diskusi kita. Mari kita mulai!

Tim Afirmasi

Kami meyakini bahwa media sosial adalah alat yang sangat berguna dan memiliki manfaat yang signifikan dalam masyarakat modern kita.

Pertama, media sosial dapat menjadi alat komunikasi yang efektif, memungkinkan kita untuk berhubungan dengan teman, keluarga, dan rekan kerja yang jauh. Kita dapat berbagi cerita, foto, dan video dengan mudah, memperkuat ikatan sosial kita.

Kedua, media sosial juga dapat menjadi sumber informasi dan pendapat yang luas, memperluas wawasan kita tentang isu-isu dunia. Kita dapat mengikuti akun-akun berita, organisasi, dan tokoh publik untuk mendapatkan berita terbaru dan memahami perspektif yang beragam.

Selain itu, media sosial juga telah menjadi alat dalam kampanye sosial, memungkinkan penggalangan dana, kesadaran, dan perubahan positif. Kita dapat menyuarakan isu-isu sosial, lingkungan, dan kemanusiaan melalui media sosial, dan menginspirasi tindakan positif dalam masyarakat.

Oleh karena itu, kami yakin bahwa media sosial memiliki banyak manfaat dalam kehidupan kita, asalkan digunakan dengan bijaksana dan bertanggung jawab. Terima kasih.

Tim Oposisi

Sebagai tim oposisi, kami ingin menyampaikan pandangan kami tentang pengaruh negatif dari media sosial dalam masyarakat saat ini.

Pertama, media sosial dapat menjadi platform yang memfasilitasi penyebaran berita palsu atau hoaks yang dapat merusak integritas informasi dan mengganggu proses demokrasi.

Kedua, penggunaan media sosial yang berlebihan dapat menyebabkan gangguan dalam kesehatan mental dan emosional, seperti kecanduan, depresi, dan kecemasan.

Media sosial sering kali menjadi tempat yang memicu perbandingan sosial, menghasilkan tekanan untuk mencapai standar yang tidak realistis, dan merendahkan harga diri individu.

Sehingga, kami berpendapat bahwa perlu ada langkah-langkah yang lebih efektif untuk menghadapi dampak negatif dari media sosial, seperti regulasi yang lebih ketat, literasi media, dan kesadaran akan pengaruh psikologis yang mungkin terjadi.

Kami sebagai tim oposisi menganggap bahwa media sosial harus dikelola dengan bijaksana dan tanggung jawab untuk mengurangi dampak negatifnya dalam masyarakat. Terima kasih.

Tim Netral

Sebagai tim netral, kami ingin menyoroti sisi positif dan negatif dari penggunaan media sosial dalam masyarakat saat ini.

Pertama, kami mengakui bahwa media sosial dapat menjadi sarana komunikasi yang efektif, memungkinkan kita untuk berhubungan dengan orang-orang di seluruh dunia dan memperluas jaringan sosial kita.

Namun, kami juga mengakui bahwa penggunaan yang berlebihan atau tidak bijaksana dari media sosial dapat mengganggu interaksi sosial yang langsung, mengurangi kualitas hubungan sosial, dan mengisolasi individu secara fisik.

Kedua, media sosial juga dapat menjadi sumber informasi yang sangat luas, namun kadang-kadang informasi yang tersebar di media sosial dapat tidak valid, tidak akurat, atau bahkan menyesatkan.

Hal ini dapat menyebabkan penyebaran berita palsu atau hoaks, yang dapat merusak reputasi, menyebabkan kebingungan, dan mempengaruhi pengambilan keputusan yang salah.

Namun, kami juga mengakui bahwa media sosial dapat memberikan peluang besar dalam hal kreativitas, pendidikan, dan pemersatu masyarakat dalam kampanye sosial atau gerakan yang positif.

Oleh karena itu, penting bagi pengguna media sosial untuk menggunakan platform tersebut dengan bijaksana, menghargai privasi, memverifikasi informasi, dan menjaga kesehatan mental.

Kami sebagai tim netral menganggap bahwa media sosial memiliki dua sisi yang perlu diakui dan dikelola dengan bijaksana. Terima kasih.

Notulensi

Saya dari tim notulen telah mencatat seluruh argumen yang disampaikan oleh tim afirmasi, tim oposisi, dan tim netral dalam debat ini. Saya mencatat argumen yang kuat, bukti yang diberikan, serta kesimpulan yang diambil oleh masing-masing tim.

Moderator (Penutup)

Terima kasih kepada semua tim yang telah menyampaikan pandangan mereka tentang pengaruh media sosial. Dari debat ini, kita dapat melihat bahwa media sosial memiliki dua sisi yang berbeda, yaitu sebagai sarana komunikasi yang efektif namun juga memiliki dampak negatif dalam masyarakat.

Kami mengharapkan debat ini dapat menjadi bahan refleksi bagi kita semua dalam menggunakan media sosial dengan bertanggung jawab.

Menjalani debat dengan etika dan keterbukaan pikiran, bisa membuat kita menjadi individu yang berpikir kritis dan dapat menghadapi isu-isu kompleks dalam masyarakat dengan lebih baik.

Demikian pembahasan tentang teks debat secara lengkap, mulai dari pengertian, tujuan, jenis, unsur, struktur, beserta dengan contohnya. Semoga bisa bermanfaat dan menambah wawasan Anda.

Baca Juga: