Teks Negosiasi: Definisi, Ciri, Struktur Tata Bahasa dan Contohnya

Teks negosiasi merupakan salah satu bentuk komunikasi dari dua belah pihak yang memiliki kepentingan berbeda untuk mencapai suatu kesepakatan. Dimana dalam teks ini berisi kalimat-kalimat kesepakatan tentang persoalan yang sedang ingin diselesaikan.

Tentu hal ini umum dilakukan dalam kehidupan sehari-hari, bahkan termasuk juga kegiatan tawar-menawar dalam jual beli, yang juga merupakan salah satu bentuk negosiasi.

Itulah sedikit gambaran mengenai bentuk negosiasi. Kemudian untuk mengetahui lebih lanjut tentang teks ini, berikut kami berikan penjelasannya untuk Anda.

Pengertian Teks Negosiasi

Pengertian-Teks-Negosiasi

Menurut KBBI Daring, negosiasi merupakan proses tawar-menawar dengan jalan berunding untuk mencapai kesepakatan bersama antara pihak tertentu dengan pihak lainnya.

Atau dalam artian lain, negosiasi merupakan suatu proses interaksi antara dua atau lebih pihak yang memiliki tujuan atau kepentingan yang berbeda, dengan tujuan mencapai suatu kesepakatan atau kompromi yang menguntungkan bagi kedua belah pihak.

Tujuan Negosiasi

Tujuan-Negosiasi

Terdapat sejumlah tujuan dilakukannya negosiasi, antara lain:

  • Mencapai kesepakatan bersama sesuai dengan masing-masing persepsi.
  • Menjaga hubungan yang baik antara para pihak yang terlibat.
  • Membangun kerjasama dan kemitraan yang lebih baik.
  • Menyelesaikan konflik atau persoalan tertentu yang melibatkan kedua pihak.
  • Mencapai kondisi yang saling menguntungkan antara dua belah pihak.

Ciri-Ciri Negosiasi

Adapun ciri-ciri negosiasi meliputi:

  • Mengarah pada tujuan praktis.
  • Sebagai sarana dalam mencari penyelesaian.
  • Bermaksud mendapatkan kesepakatan bersama.
  • Melibatkan interaksi antara dua pihak atau lebih yang berusaha mencapai kesepakatan.
  • Mengandung unsur tawar-menawar atau memberikan konsesi dalam upaya mencapai kesepakatan yang dapat diterima bersama.

Kaidah Kebahasaan

Dalam melakukan negosiasi, pastikan Anda menggunakan kaidah kebahasaan yang cenderung persuasif, sebab cara ini akan memudahkan Anda dalam mencapai kesepakatan yang terbaik. Selain itu, terdapat juga kaidah kebahasaan lain yang meliputi:

  • Menggunakan bahasa yang bisa mempengaruhi atau persuasif.
  • Memperhatikan kehati-hatian atau hindari penggunaan kata-kata atau ungkapan yang dapat menimbulkan kesalahpahaman atau interpretasi yang salah.
  • Gunakan keteraturan bahasa yang baik supaya jelas dan mudah dipahami oleh lawan bicara.
  • Pastikan untuk tidak menyela dan mendengarkan argumen sampai akhir.
  • Gunakan kalimat yang bersifat memerintah atau memenuhi perintah.
  • Sebaiknya menggunakan bahasa yang santun dan tutur kata yang baik.

Unsur-Unsur Negosiasi

Setelah mengetahui tujuan, ciri-ciri, dan kaidah kebahasaan dalam teks negosiasi, maka selanjutnya yang harus diperhatikan adalah unsur-unsur negosiasi yang meliputi:

  • Adanya partisipan, yakni pihak yang mengajukan penawaran dan pihak yang menawar.
  • Terdapat suatu hal atau kepentingan yang akan dicapai oleh kedua belah pihak.
  • Dalam prosesnya terdapat kegiatan tawar-menawar.
  • Terdapat hasil kesepakatan yang saling menguntungkan.

Struktur Teks Negosiasi

Meskipun banyak orang yang menganggap remeh, namun ilmu negosiasi sangat penting untuk dipelajari dan diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Termasuk, dalam memperhatikan struktur yang ada di dalamnya, yakni:

1. Orientasi

Orientasi merupakan tahap awal dari negosiasi, di mana para pihak yang terlibat berusaha untuk mengenali dan memahami satu sama lain.

Pada tahap ini, dilakukan pendekatan awal, saling memperkenalkan, dan membahas tujuan serta harapan masing-masing pihak terkait proses negosiasi yang akan dilakukan.

2. Permintaan

Setelah melakukan perkenalan, tahap selanjutnya adalah permintaan, yakni kondisi di mana kedua pihak saling bertukar informasi dan saling mengajukan permintaan atau kebutuhan mereka.

Pada tahap ini, para pihak akan mengemukakan apa yang mereka inginkan, apa yang mereka butuhkan, serta argumen dan alasan di balik permintaan mereka.

3. Pemenuhan

Selanjutnya, memasuki tahap pemenuhan, yakni di mana para pihak berusaha untuk memenuhi permintaan atau kebutuhan satu sama lain.

Pada tahap ini, dilakukan diskusi dan penawaran untuk mencapai kesepakatan yang dapat memenuhi kebutuhan dan kepentingan masing-masing pihak.

4. Penawaran

Apabila tahap-tahap di atas telah terpenuhi, maka selanjutnya adalah masuk ke penawaran. Di mana para pihak saling memberikan penawaran untuk mencapai kesepakatan.

Selain itu, terdapat juga perundingan mengenai harga, kualitas, jumlah, atau syarat-syarat lain yang menjadi bagian dari penawaran yang diajukan.

5. Persetujuan

Apabila dalam tahap penawaran telah mencapai kesepakatan, artinya telah memasuki tahap persetujuan. Di tahap ini para pihak mencapai kesepakatan atas penawaran yang telah diajukan dan dibahas sebelumnya.

Di mana kesepakatan dituangkan dalam bentuk kesepakatan tertulis atau lisan yang dapat diterima oleh semua pihak yang terlibat.

6. Pembelian

Tahap di mana kesepakatan yang telah dicapai diimplementasikan dengan melakukan transaksi pembelian atau penukaran barang atau jasa sesuai dengan kesepakatan yang telah disepakati sebelumnya. Apabila telah terjadi transaksi penjualan, maka sesi negosiasi telah berhasil dilakukan.

7. Penutup

Tahap akhir dalam proses negosiasi adalah penutup, yakni dengan menggunakan kalimat yang bisa memberikan kesan yang baik terhadap pihak lain.

Selain itu, Anda juga bisa melakukan evaluasi dan penilaian terhadap hasil negosiasi yang telah dilakukan. Termasuk dalam melakukan peninjauan kembali atas kesepakatan yang telah dicapai dan menyelesaikan administrasi yang diperlukan untuk menutup proses negosiasi secara resmi.

Meskipun begitu, perlu diingat bahwa struktur negosiasi dapat bervariasi tergantung pada konteks dan karakteristik negosiasi yang dilakukan.

Beberapa negosiasi dapat melibatkan tahap-tahap tambahan atau dapat berjalan dalam urutan yang berbeda sesuai dengan kebijakan maupun praktik yang berlaku di dalam organisasi atau lingkungan bisnis tertentu.

Cara Membuat Teks Negosiasi

Belum lengkap rasanya jika membahas pengertian maupun jenis tanpa memberikan cara membuatnya. Untuk itu, berikut kami tunjukkan cara mudah untuk membuat teks negosiasi:

  1. Buat perencanaan terlebih dahulu tentang kegiatan negosiasi seperti apa yang akan Anda lakukan, misal proses jual-beli di pasar.
  2. Kemudian, tentukan pihak-pihak yang akan terlibat di dalam teks tersebut, misalnya pembeli dan penjual.
  3. Lalu, pilih suatu objek, benda, atau hal lain yang akan dinegosiasikan, seperti sayur, buah, makanan ringan, atau yang lainnya. Pastikan produk tersebut relevan dengan tempat yang ditentukan.
  4. Selanjutnya, buatlah suatu argumen antara pihak-pihak yang melakukan negosiasi.
  5. Buat suatu bentuk percakapan tawar menawar yang spesifik untuk produk yang ditawarkan atau akan dibeli. Berikan rincian tentang harga, kuantitas, dan syarat-syarat lain yang relevan.
  6. Siapkan juga opsi atau alternatif harga yang dapat diperdebatkan sebagai bagian dari negosiasi. Gunakan argumen yang kuat, seperti alasan mengapa harga yang Anda ajukan adalah wajar atau bagaimana itu menguntungkan bagi pihak lain.
  7. Buat kalimat penutup untuk mengakhiri proses negosiasi sesuai dengan kesepakatan yang dihasilkan.
  8. Anda bisa melakukan perkembangan terhadap kerangka atau konsep menjadi teks yang padu.

Contoh Teks Negosiasi

Supaya lebih memahami konteks negosiasi, maka berikut ini kami berikan contoh gambaran singkat mengenai proses negosiasi di berbagai situasi.

1. Contoh Teks Negosiasi Jual Beli di Pasar

Berikut adalah contoh negosiasi jual beli buah di pasar dalam bentuk percakapan antara penjual buah (P) dan pembeli (B):

P: Selamat pagi, Mbak. Ada yang bisa saya bantu?

B: Selamat pagi. Saya mencari buah segar untuk stock di rumah.

P: Tentu, Mbak. Kami ada banyak pilihan buah segar di sini, mulai dari apel, nanas, jeruk, semangka, hingga melon.

B: Berapa harganya?

P: Untuk apel harganya Rp 25.000 per kg, jeruk Rp 15.000 per kg, Nanas Rp 15.000 per kg, dan semangka Rp 20.000 per kg.

B: Hmm, bisa kurang sedikit untuk harga apel? Saya butuh cukup banyak.

P: Maaf, Mbak. Harga apel memang lagi naik. Tapi saya bisa memberikan diskon 5% jika Mbak membeli lebih dari 1 kilogram.

B: Apakah ada potongan harga jika saya beli dalam jumlah besar juga?

P: Tentu, Mbak. Jika Mbak, jika Anda beli lebih banyak nanti bisa dapat diskon lebih tinggi juga.

B: Baik, saya beli 2 kg apel, 1 kg nanas, dan 3 kg jeruk.

P: Oke, total harga untuk semua buah tersebut adalah Rp 99.000 setelah dikurangi diskon. Boleh saya bungkuskan untuk Mbak?

B: Boleh. Dan apakah bisa saya membayar dengan transfer?

P: Maaf, Mbak. Kami hanya menerima pembayaran tunai di pasar. Bisa bayar dengan uang pas atau ada uang kecil untuk kembalian?

B: Oke, saya siapkan uang tunai. Terima kasih.

P: Terima kasih, Mbak. Jangan ragu datang lagi ke lapak kami jika membutuhkan buah segar lainnya.

B: Terima kasih. Sampai jumpa.

Perhatikan bahwa dalam percakapan tersebut, pembeli (B) berusaha untuk melakukan negosiasi harga dengan penjual sayur (P), dan penjual sayur (P) memberikan penawaran harga yang kompetitif dan memberikan potongan harga jika pembelian dilakukan dalam jumlah besar.

Setelah mencapai kesepakatan, pembeli (B) menyepakati jumlah dan jenis sayuran yang akan dibeli, serta metode pembayaran yang akan digunakan.

2. Contoh Teks Negosiasi Antar Teman

Berikut adalah contoh bentuk teks negosiasi antara dua teman Amel dan Sinta yang ingin liburan bersama.

Amel: Hai Sinta, bulan depan liburan bareng yuk!

Sinta: Boleh, kita mau berlibur kemana?

Amel: Aku sudah memikirkan beberapa destinasi wisata yang menarik, tapi aku juga butuh pendapatmu.

Sinta: Memang rencana kamu ingin kemana?

Amel: Aku pikir kita bisa pergi ke Bali atau ke Jogja. Karena aku tertarik untuk mengunjungi beberapa pantai. Aku dengar, pantai di Bali dan Jogja bagus semua.

Sinta: Ide yang bagus. Tapi aku lebih suka Jogja sih, karena lebih dekat dan katanya ada pantai baru yang estetik.

Amel: Memang sih, tapi menurutku Bali lebih bagus sunsetnya, aku juga belum pernah ke pantai Bali sama sekali. Jadi ingin coba ke sana.

Sinta: Benar juga. Atau gimana kalau kita bikin kesepakatan aja, bulan depan kita pergi ke jogja dulu yang lebih dekat, lalu tiga bulan selanjutnya kita ke Bali. Bagaimana menurutmu?

Amel: Hmm, ide bagus. Okey kita ke Jogja dulu baru ke Bali ya?

Sinta: Deal!

Dalam contoh percakapan di atas, Amel dan Sinta sedang berdiskusi tentang rencana liburan mereka bulan depan. Mereka memiliki preferensi yang berbeda, yaitu Amel ingin pergi ke Bali dan Sinta ingin pergi ke Jogja.

Namun, mereka mencapai hasil kesepakatan untuk pergi ke Jogja bulan depan dan tiga bulan setelahnya baru ke Bali.

Demikian pembahasan mengenai teks negosiasi beserta dengan tujuan, ciri, struktur, dan contohnya. Melalui negosiasi, kita dapat mencapai kesepakatan yang saling menguntungkan antara pihak yang terlibat.

Baca Juga: