Jaringan Tumbuhan: Penjelasan Beserta Ciri dan Fungsinya

Tumbuhan tersusun atas sel-sel sejenis yang pada akhirnya membentuk suatu jaringan. Setiap jaringan tumbuhan memiliki fungsi dan tugasnya masing-masing yang membuat tanaman terus tumbuh dan berkembang dengan optimal.

Pada umumnya, semua tumbuhan setidaknya memiliki enam jenis jaringan di dalamnya mulai dari jaringan meristematik hingga jaringan pengangkut. Artikel ini akan membahas tentang masing-masing jaringan yang dimiliki oleh tumbuhan beserta karakteristik dan fungsinya.

Pengertian dan Fungsinya

Pengertian-dan-Fungsi-Jaringan-Tumbuhan

Bagian terkecil yang menyusun makhluk hidup termasuk tumbuhan disebut dengan sel. Sejumlah sel tumbuhan yang sejenis dengan struktur dan fungsi yang sama akan terikat oleh suatu bahan antar sel, sehingga nantinya akan membentuk jaringan.

Jaringan di dalam tumbuhan memiliki fungsi dan peranan penting. Pertumbuhan dan perkembangan sejak awal dari benih sangat dipengaruhi oleh peranan jaringan tersebut. Memangnya, apa saja peranan dan fungsinya?

Jika penasaran dan ingin tahu, maka berikut ini beberapa fungsi dari jaringan yang ada dalam tubuh tumbuhan secara umum, yaitu:

  • Melindungi tubuh dari tumbuhan
  • Membantu dan mendukung proses perkembangan dan juga pertumbuhan tumbuhan
  • Memperkuat struktur tubuh tumbuhan
  • Membantu dalam penyimpanan cadangan makanan
  • Mengedarkan sari-sari makanan dan berbagai jenis zat lain ke seluruh tubuh tumbuhan
  • Mendukung aktivitas atau proses tertentu yang dilakukan oleh tumbuhan

Macam-macam Jaringan Tumbuhan

Macam-macam-Jaringan-Tumbuhan

Apa saja jaringan yang terdapat dalam tubuh tumbuhan? Jika belum tahu, maka berikut ini penjelasan lebih lengkap tentang beberapa jenis yang dimiliki tanaman, yaitu:

1. Jaringan Meristematik

Jaringan meristematik merupakan jenis yang aktif membelah sejak awal tumbuhan tumbuh. Hal tersebut membuat jenis jaringan yang satu ini disebut juga sebagai jaringan muda. Seperti apa jaringan meristematik?

Jika belum tahu, maka berikut ini beberapa ciri jaringan meristematik yang dimiliki tumbuhan, yaitu:

  • Tersusun dari sel-sel tumbuhan yang masih muda. Artinya, sel-sel tersebut masih dalam tahap pembelahan maupun pertumbuhan
  • Tidak memiliki ruang antar sel
  • Sel memiliki bentuk lonjong, bulat, atau bahkan poligonal
  • Dinding sel masih tipis
  • Sel-sel dalam jaringan meristematik kaya akan sitoplasma dan di dalamnya terdapat satu atau bahkan lebih banyak inti sel.

Meristematik dapat dibedakan menjadi tiga jenis ketika dilihat dari cara terbentuknya. Promeristem merupakan jenis jaringan meristematik yang sudah dimiliki tumbuhan sejak masih berbentuk embrio.

Sementara itu, meristem primer aktif membelah, sehingga membuat tumbuhan menjadi lebih panjang. Jenis meristem promer berada di ujung akar, ujung batang, maupun kuncup tumbuhan dewasa. Meristem sekunder membuat tumbuhan menjadi tambah besar dan terbentuk dari meristem primer.

Selain dibedakan berdasarkan cara terbentuknya, jaringan meristematik juga dibedakan berdasarkan letaknya. Misalnya, jaringan meristematik apikal, lateral, dan juga interkalar.

2. Jaringan Epidermis

Epidermis merupakan jenis jaringan tumbuhan yang permanen. Letaknya berada di bagian paling luar dari jaringan. Oleh karena itu, salah satu fungsinya adalah menutupi semua permukaan tubuh tumbuhan. Tidak heran jika jenis jaringan yang satu ini disebut sebagai jaringan pelindung.

Seperti apa jaringan epidermis yang dimiliki tumbuhan? Berikut ini beberapa cirinya, yaitu:

  • Pada umumnya hanya tersusun dari satu lapis sel
  • Jenis jaringan ini tidak memiliki klorofil
  • Permukaan yang menghadap keluar dilindungi oleh kutikula
  • Tidak memiliki ruang antar sel
  • Memiliki dinding sel beragam
  • Bagian dinding sel yang paling luar mengalami penebalan karena agar bisa melindungi jaringan lainnya yang lebih dalam

Berikut ini beberapa fungsi lainnya dari jaringan epidermis, yaitu:

  • Terjadinya sekresi getah
  • Menyimpan cadangan air
  • Difusi oksigen dan karbondioksida pada sel epidermis daun atau stomata
  • Sebagai pembatas penguapan tumbuhan oleh stomata

Sel-sel yang dimiliki jaringan epidermis mampu mengalami modifikasi atau perubahan struktur menjadi stomata, rambut akar, trikoma, sel kipas, konika sel, velamen, dan lain sebagainya.

3. Jaringan Parenkim

Jaringan parenkim merupakan jenis jaringan yang tumbuh dari meristem dasar. Jenis jaringan yang satu ini memiliki bentuk polyhedral dengan dinding sel tipis. Sementara itu, bagian ruang antar selnya cukup besar.

Jaringan parenkim di dalam tumbuhan juga dikenal dengan istilah lainny, yaitu sebagai jaringan dasar. Hal tersebut karena jaringan parenkim juga memiliki fungi utama untuk mengisi ruang-ruang yang ada di antara jaringan-jaringan tubuh tumbuhan.

Fungsi jaringan parenkim cukup beragam dan bahkan dapat dibedakan menjadi beberapa jenis berdasarkan fungsi atau kegunaannya, yaitu:

  • Parenkim penimbun, penyimpanan bahan makanan
  • Parenkim transportasi
  • Parenkim asimilasi, pembuatan zat makanan
  • Parenkim penyimpanan udara (aerenkim)
  • Parenkim penyimpanan air
  • Parenkim fotosintesis (klorenkim)

Selain itu, jaringan parenkim juga dapat dikelompokkan menjadi beberapa jenis berdasarkan bentuknya. Misalnya, parenkim lipatan, parenkim palisade, parenkim bintang, dan parenkim bunga karang.

4. Jaringan Kolenkim

Jaringan tumbuhan juga memiliki jaringan kolenkim di dalam tubuhnya. Fungsi jenis jaringan yang satu ini adalah sebagai jaringan penyokong atau penunjang tubuh tumbuhan. Ciri utamanya adalah mengalami penebalan yang tidak merata.

Jaringan kolenkim tersusun atas sel-sel hidup dan tidak memiliki ruang antar sel. Tumbuhan dapat membungkuk karena jaringan kolenkim bersifat fleksibel dengan memiliki kekuatan tarik. Jenis jaringan ini juga membuat tanaman tumbuh memanjang.

Fungsi lainnya dari jaringan kolenkim adalah bekerja sama dengan kloroplas, sehingga tanaman dapat melakukan proses fotosintesis.

5. Jaringan Sklerenkim

Selain kolenkim, jaringan sklerenkim juga termasuk bagian yang memiliki fungsi sebagai penyokong atau penunjang tubuh tumbuhan. Jenis jaringan yang satu ini juga mengalami penebalan pada dinding sel.

Selain itu, dinding selnya juga sangat kuat, tebal, dan memiliki kandungan lignin. Senyawa inilah yang membuat sel-sel jaringan skerenkim kuat.

Berbeda dengan kolenkim, sel-sel pada jaringan skerenkim umumnya merupakan sel-sel mati. Di dalamnya tidak terdapat sitoplasma maupun nukleus.

Pada umumnya, jaringan skerenkim dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu:

  • Serabut atau Serat

Jenis jaringan sklerenkim yang memiliki sel-sel panjang dan bergerombol. Sel-sel tersebut membentuk anyaman atau pita. Contoh dari jaringan sklerenki dengan sel serabut adalah pelepah daun pisang.

  • Sel Batu atau Sklereid

Jenis jaringan sklerenkima yang memiliki bentuk sel membulat dan dinding selnya mengalami penebalan. Contoh jaringan sklerenkim dengan sel batu adalah kulit biji beras, tempurung kelapa, dan lainnya.

6. Jaringan Pengangkut

Struktur jaringan lainnya berupa jaringan pengangkut. Seperti namanya, jenis jaringan yang dimiliki tumbuhan ini memiliki fungsi dan tugas dalam membantu proses pengangkutan zat-zat di dalam tubuh tumbuhan. Terdapat dua jenis jaringan pengangkut berupa pembuluh xilem dan juga pembuluh floem.

Keduanya memiliki letak bersebelahan dan fungsinya pun saling berhubungan. Fungsi utama dari pembuluh xilem adalah mengangkut air maupun garam mineral dari dalam akar hingga menuju ke daun tumbuhan.

Sementara itu, pembuluh floem yang dimiliki tumbuhan memiliki fungsi untuk mengangkut semua zat hasil fotosintesis yang dilakukan tumbuhan. Zat-zat hasil fotosintesis tersebut akan diangkut dan disebarkan ke seluruh bagian tubuh dari tumbuhan.

Jaringan tumbuhan memiliki tugas utama untuk membantu tumbuhan tumbuh dan berkembang. Terdapat enam jenis jaringan yang dimiliki oleh tumbuhan, yaitu jaringan meristematik, epidermis, parenkim, kolenkim, pengangkut, dan juga sklerenkim.

Baca Juga: