Niat Mandi Haid, Junub, Nifas (Arab, Latin & Terjemahan)

Balitteknologikaret.co.id – Hakikat wanita mengalami haid setiap bulannya, di dalam Islam selama mas haid wanita tidak boleh melakukan ibadah. Namun setelah masa tersebut selesai, mereka wajib mandi besar dengan niat mandi haid agar bisa kembali menjalankan ibadah seperti biasa.

Mandi haid, disebut juga mandi junub atau mandi wajib untuk membersihkan tubuh agar kembali suci dari hadas besar dan kecil. Untuk melaksanakannya, ada tata cara khusus terutama untuk wanita. Berikut ini penjelasannya.

Berikut Niat Mandi Haid Sesuai Ajaran Islam

Apa Niat Mandi Haid

Segala sesuatu dimulai dengan niat, begitulah ajaran dalam Islam. Niat diucapkan atas ridho Allah SWT termasuk niat untuk melaksanakan mandi setelah masa haid selesai.

نَوَيْتُ الْغُسْلَ لِرَفْعِ الْحَدَثِ اْلاَكْبَرِ مِنَ الحَيْضِ فَرْضًا ِللهِ تَعَالَى

Niat bisa dibaca dalam bahasa Arab maupun dalam bahasa Indonesia. Dalam bahasa arab adalah “Nawaitu ghuska liraf’il hadatsil akbari minal haidhi fardhan lillahi ta’aalaa”

Arti dari niat tersebut yaitu: Sengaja aku berniat untuk mandi guna menghilangkan hadats besar disebabkan haid, karena Allah.

Niat ini dibaca sebelum melaksanakan mandi wajib, dengan tata cara yang jelas dan juga sudah dijabarkan dalah sejumlah ayat Al Quran dan ditegaskan dalam beberapa hadits shahih.

Tata Cara Mandi Wajib Wanita

Tata Cara Mandi Wajib Wanita

Ada delapan tata cara untuk mandi wajib bagi seorang wanita muslim, semua harus dilakukan secara berurutan dan tidak terbalik antara satu cara dengan yang lain. Tata cara ini wajib dilakukan oleh wanita usai haid sesuai dengan firman Allah di dalam Surat Al-Maidah ayat enam.

Di dalam surat tersebut dijelaskan bahwa ketika masa haid seorang wanita sudah selesai, maka wajib baginya untuk menyegerakan mandi haid atau mandi junub.

1. Membaca Niat

Hal pertama yang harus dilakukan adalah membaca niat mandi haid seperti yang telah dijelaskan sebelumnya. Niat ini bisa dibaca sebelum masuk kamar mandi, dalam kondisi masih berpakaian atau di dalam kamar mandi sebelum melakukan aktivitas mandi dan tata cara lainnya.

Niat dibaca dengan sungguh-sungguh, agar usai membersihkan diri seorang wanita bisa melaksanakan aktivitas ibadah dengan lebih khusyuk.

2. Mencuci Tangan

Berikutnya adalah mencuci telapak tangan sebanyak tiga kali, pastikan untuk membersihkan tangan kiri dan kanan menggunakan air yang mengalir. Fungsinya adalah untuk memastikan tangan dalam kondisi bersih saat akan mandi wajib.

3. Membersihkan Kemaluan

Bersihkan kemaluan menggunakan tangan kiri, pastikan semua bagian bersih dan tidak menempel kotoran apapun. Gunakan air mengalir selama proses membersihkan, untuk memastikan semua kotoran tidak tertinggal.

Dalam sebuah hadits dijelaskan, Aisyah RA menjelaskan ketika Asma Binti Syahal RA bertanya kepada Rasulullah SAW tentang cara mandi haid, beliau menjawab salah satunya untuk membersihkan kotoran menggunakan kain atau kapas di area kemaluan untuk membersihkan sisa darah.

4. Mencuci Tangan

Setelah membersihkan area kemaluan, bersihkan kembali tangan dengan air mengalir sampai benar-benar bersih. Gunakan sabun mandi untuk membersihkannya, sama halnya saat membersihkan area kemaluan.

5. Wudhu

Ambil air wudhu, sama halnya wudhu sebelum shalat. Dimulai dengan pergelangan tangan sampai menyiram kaki, masing-masing sebanyak tiga kali.

6. Menyiram Kepala

Siram bagian kepala sebanyak tiga kali sampai terkena pangkal kepala terutama kulit bagian kepala. Kemudian gosok semua bagian rambut Pastikan tidak ada bagian kepala yang terlewatkan, sehingga semua sisi dan helai rambut dibersihkan maksimal.

7. Membersihkan Kepala

Bersihkan kepala dengan mengguyur menggunakan air yang bersih. Beri shampoo atau pembersih kepala yang biasa digunakan.

8. Mengguyur Seluruh Tubuh

Siram seluruh tubuh dengan air, kemudian bersihkan menggunakan sabun mandi sampai benar-benar tidak ada kotoran yang tertinggal. Kemudian guyur kembali menggunakan air sampai sisa sabun dan shampo tidak bersisa, tubuh kembali bersih dari semua hadas baik kecil maupun besar.

Untuk memaksimalkan proses mandi haid, pastikan untuk menggunakan air bersih dan suci supaya tubuh benar-benar kembali suci dan bisa beribadah. Beberapa sumber air yang disarankan adalah air yang sumbernya dari bumi maupun dari turun dari langit seperti air hujan.

Kapan Wanita Harus Mandi Wajib Setelah Haid?

Kapan Wanita Harus Mandi Wajib Setelah Haid

Menurut sejumlah ahli yang menjelaskan dalam hadits shahih, ada beberapa tanda utama yang memperbolehkan wanita melakukan mandi wajib dan membaca niat mandi haid sebelum membersihkan diri.

1. Organ Kewanitaan Sudah Mengering (Jufuf)

Kondisi pertama adalah ketika pada organ kewanitaan sudah tidak terdapat bercak darah lagi. Cara mengeceknya bisa dengan melihat kapas atau tisu yang ditempelkan pada organ kewanitaan tidak terdapat bercak darah.

Kalau sudah bersih, maka sudah bisa melakukan mandi wajib dan kembali beribadah seperti biasa. Tapi kalau belum bersih, menunggu kondisi bersih terlebih dahulu.

2. Qashshatul Baidha

Kondisi kedua adalah ketika bercak yang muncul di hari terakhir haid sudah berwarna putih seperti tepung, tidak lagi merah atau kecoklatan.

3. Masa Haid Maksimal 15 Hari

Pada siklus normal, haid bisa selesai dalam waktu tiga hari saja namun maksimalnya adalah 15 hari. Jika lewat dari 15 hari masih keluar darah maka disebut darah jenis istihadhah atau darah yang muncul karena adanya penyakit.

Niat Mandi Lainnya yang Tergolong Hadas Besar

Niat Mandi Lainnya yang Tergolong Hadas Besar

Selain mandi wajib untuk wanita yang sudah selesai haid, ada juga mandi besar yang harus dilakukan pada kondisi-kondisi tertentu. Niat yang dibaca juga berbeda, namun untuk proses membersihkan diri relatif sama dan harus benar-benar bersih.

1. Niat Mandi Setelah Nifas

Wanita yang baru saja melahirkan, akan memiliki rentang waktu 40 hari mengeluarkan darah sebagai bagian pembershian tubuh usai persalinan. Pendarahan yang terjadi itu disebut nifas dn dalam Islam, wanita wajib mandi besar setelah masa nifas selesai untuk dapat beribadah kembali.

نَوَيْتُ الْغُسْلَ لِرَفْعِ حَدَثِ النِّفَاسِ ِللهِ تَعَالَى

Niat yang dibaca adalah “ Nawaitul ghusla liraf’I  hadatsin nifaasi lillahi ta’ala”. Arti dari niat tersebut adalah: saya berniat untuk mandi wajib mensucikan diri dari hadas besar nifas wajib karena Allah ta’ala.

Membaca niat ini bisa dilakukan sebelum mandi, kemudian untuk tata caranya hampir sama dengan mandi setelah haid. Kewajiban mandi ini, lebih kemada membersihkan tubuh dengan air. Tidak wajib menggunakan sabun maupun shampo.

Tapi tentunya akan terasa lebih bersih dan segar jika menggunakan produk tersebut, supaya semua kotoran bisa hilang dan seluruh tubuh dari ujung kaki ke kepala kembali bersih.

2. Niat Mandi Setelah Berhubungan Suami istri

Setelah melakukan hubungan intim, suami dan istri wajib melakukan mandi besar untuk menghilangkan hadas besar dari tubuh masing-masing.

Niat yang dibaca sebelum mandi wajib tersebut adalah “nawaitul ghusla liraf’il hadatsil akbari fardhal lillahi ta’ala” artinya adalah: aku niat mandi wajib untuk menghilangkan hadas besar fardu atasku karena Allah.

Kenapa Mandi Wajib Usai Haid itu Penting?

Kenapa Mandi Wajib Usai Haid itu Penting

Haid merupakan kondisi tidak suci yang dialami wanita, di dalam Surat Al-Baqarah ayat 222 disebutkan bahwa wanita yang sedang haid tidak boleh didekati sampai mereka suci kembali. Jika sudah dalam kondisi suci, boleh dipergauli sesuai dengan tempat yang difirmankan oleh Allah.

Suci kembali yang dimaksud adalah dengan melakukan mandi wajib sesuai tata cara dan membaca niat yang tepat. Jangan sampai salah dan lupa salah satu tata cara mandi wajib tersebut, supaya proses kembali bisa beribadah benar-benar dilaksanakan secara benar.

Sangat penting bagi wanita untuk tahu apa bacaan niat mandi haid, supaya bisa diterapkan setiap selesai siklus haid. Jangan diabaikan karena merupakan bagian penting untuk kembali suci, beribadah, dan pahalanya bisa didapat.

Baca Juga :