Apa itu Sosialisasi? Pengertian, Syarat, Tujuan dan Tahapannya

Sejatinya manusia merupakan makhluk sosial yang membutuhkan bantuan orang lain bahkan sejak lahir. Manusia perlu bersosialisasi supaya bisa beradaptasi dan berbaur dengan lingkungan tempat tinggalnya. Lalu sebenarnya apa itu sosialisasi?

Dalam sosiologi, sosialisasi menjadi salah satu proses belajar yang diperlukan untuk memahami nilai dan norma di masyarakat. Dengan bersosialisasi, seorang individu dapat menentukan cara berperilaku yang sesuai.

Pengertian Tentang Apa itu Sosialisasi

Sekilas-Tentang-Apa-itu-Sosialisasi

Secara umum, sosialisasi adalah proses interaksi dan belajar yang dilakukan setiap individu sepanjang hidupnya. Proses ini akan membantu manusia dalam mengenali lingkungan tempat ia hidup, baik lingkungan fisik maupun sosial.

Kemudian apa itu sosialisasi dalam sosiologi? Jika dilihat dari sisi ilmu sosiologi, sosialisasi merupakan proses belajar-mengajar untuk memahami cara berperilaku di masyarakat. Sehingga dalam prosesnya, manusia akan menyesuaikan diri dengan peran status sosialnya masing-masing.

Berkat adanya proses sosialisasi, individu dapat menjalan hak dan kewajiban sesuai kedudukannya. Selain itu sosialisasi juga dapat dijadikan proses untuk menanamkan nilai, kebiasaan dan aturan yang mengatur cara bertingkah laku.

Syarat dan Tujuan Sosialisasi

Syarat-dan-Tujuan-Sosialisasi

Pada dasarnya sosialisasi dapat membuat masyarakat jadi mampu berpartisipasi untuk mewujudkan kepentingan bersama. Namun dalam prosesnya, sosialisasi baru bisa terjadi apabila memenuhi beberapa syarat berikut:

  • Hal yang disosialisasikan merupakan informasi tentang nilai, norma, dan peran.
  • Melibatkan proses belajar.
  • Disosialisasikan oleh pihak individu, kelompok, institusi, atau media massa.

Setelah proses sosialisasi sudah berhasil terjadi, maka masyarakat dapat mencapai tujuan-tujuan tertentu. Berikut adalah beberapa tujuan yang dapat diwujudkan jika kita melakukan sosialisasi:

  • Mendapatkan hak hidup dengan baik.
  • Menyesuaikan tingkah laku dengan budaya.
  • Mampu menyadari dan memahami peran masing-masing.
  • Menjadi anggota masyarakat yang menjunjung tinggi nilai dan norma.
  • Terwujudnya keutuhan masyarakat.

Fungsi Sosialisasi

Apa itu sosialisasi? Secara luas, sosialisasi merupakan proses yang berfungsi untuk membantu individu dalam menyesuaikan diri dengan lingkungannya. Selain itu, sosialisasi juga memiliki fungsi lain yang dapat dilihat dari sudut pandangnya.

1. Sudut Pandang Individu

Sosialisasi memiliki fungsi sebagai sarana bagi individu untuk mengenal dan menyesuaikan diri terhadap nilai-nilai, norma, serta struktur sosial. Setelah itu barulah individu akan diterima di masyarakat karena mampu menjadi anggota yang baik.

2. Sudut Pandang Kepentingan Masyarakat

Selanjutnya, sosialisasi juga berfungsi sebagai media pelestarian, penyebarluasan, dan pewarisan nilai-nilai sosial. Sehingga nantinya nilai dan norma yang berkembang dapat diwariskan dari generasi ke generasi sebagai karakteristik suatu kelompok.

Bentuk-bentuk Sosialisasi

Apabila dilihat dari bentuk-bentuknya, sosialisasi terbagi menjadi dua jenis, yaitu sosialisasi primer dan sekunder. Keduanya sama-sama memiliki tujuan sama namun dalam prosesnya melibatkan pihak yang berbeda.

1. Sosialisasi Primer

Apa itu sosialisasi primer? Bentuk sosialisasi ini merupakan proses pertama dan utama yang akan memengaruhi kehidupan manusia di masa mendatang. Seorang individu melakukan proses sosialisasi pertama kali dalam lingkungan keluarga saat masih anak-anak.

Proses sosialisasi primer dilakukan untuk mempersiapkan anak memasuki kehidupan di masyarakat. Awalnya anak akan dikenalkan dengan lingkungan terdekatnya terlebih dahulu dan diajari untuk memahami bahasa.

2. Sosialisasi Sekunder

Lantas apa itu sosialisasi sekunder? Pada bentuk sosialisasi ini, individu sudah mulai mengerti tentang identitas dirinya di lingkungan masyarakat. Ia akan bersosialisasi di dunia luar dengan masuk sekolah dan bermain bersama teman-teman sebaya.

Agen Sosialisasi

Jika mengacu pada pengertian apa itu sosialisasi, proses ini baru bisa terjadi ketika ada pihak yang menjadi perantara. Pihak-pihak tersebut dikenal sebagai agen sosialisasi yang terdiri dari orang-orang di sekitar individu.

1. Keluarga

Agen sosialisasi yang paling dibutuhkan oleh setiap individu adalah keluarga. Pasalnya proses interaksi pertama kali terjadi dalam keluarga yang melibatkan, ayah, ibu, dan saudara. Setelah lahir, manusia akan dikenalkan dengan dunia sekitarnya pertama kali oleh keluarga.

Banyak proses belajar yang diajarkan kepada anak saat mereka masih dalam pengawasan penuh keluarga. Mulai dari cara berbicara, penggunaan bahasa, hingga penanaman nilai dan norma sosial. Sehingga nantinya seorang anak dapat beradaptasi di dunia luar.

2. Teman

Setelah berhasil menjalankan sosialisasi di lingkup keluarga, seorang individu akan mulai bergaul dan memiliki teman. Interaksi individu dengan teman sebayanya merupakan salah satu bentuk sosialisasi untuk mempelajari nilai dan norma baru.

3. Sekolah

Sekolah merupakan lembaga terbesar untuk seorang individu melakukan sosialisasi. Bahkan sekolah menjadi lingkungan yang mendukung untuk belajar dan melatih keterampilan. Interaksi yang terjadi di sekolah juga dapat memberikan dampak yang besar bagi kehidupan individu.

4. Media Massa

Melalui media massa kita bisa mendapatkan informas-informasi terbaru tentang perubahan sosial. Banyaknya informasi yang didapatkan mampu memengaruhi sudut pandang dan cara bersosialisasi dalam masyarakat.

Tahapan Sosialisasi

Untuk memahami apa itu sosialisasi, ada beberapa tahapan yang perlu dipelajari. Setidaknya ada empat tahapan dan sosialisasi yang akan dialami oleh setiap individu dalam proses menyesuaikan diri dengan lingkungannya.

1. Preparatory Stage

Preparatory stage merupakan tahap persiapan yang memungkin individu untuk belajar mengenali lingkungan tempatnya tinggal. Dalam tahap ini agen yang berperan besar adalah keluarga. Biasanya proses sosialisasi dimulai ketika anak memasuki usia batita.

Pada tahap persiapan, orang tua memperkenalkan bahasa sehari-hari sambil mengajarkan cara berkomunikasi yang baik. Maka biasanya di tahap ini anak akan menirukan perkataan anggota keluarga tanpa tahu apa maknanya.

2. Play Stage

Memasuki tahap play stage, seorang anak mulai mempelajari tentang peran dan statusnya. Ia akan meniru peran orang disekitar yang sering berinteraksi dengannya. Bahkan ia juga sudah bisa memahami tindakan apa yang diharapkan oleh orang lain.

Saat berada dalam tahap play stage, seorang anak tertarik untuk meniru perilaku dan kebiasaan orang-orang di rumahnya. Sementara, ketika berada di luar, ia juga memiliki keinginan untuk melakukan perbuatan yang sama dengan teman-temannya.

3. Game Stage

Selanjutnya anak yang masuk dalam game stage sudah siap untuk melakukan suatu tindakan. Kemampuan interaksi seorang anak semakin meningkat dan mulai mahir dalam menjalankan perannya sebagai anggota dari masyarakat.

Anak sudah sadar dengan nilai dan norma yang harus ia tanamkan dalam dirinya. Kesadaran tersebut mampu membatasi anak dalam berperilaku. Contohnya seperti saat di sekolah, anak paham bahwa ada tata tertib yang harus dipatuhi.

4. Generalized Other

Generalized other merupakan tahapan terakhir dari sosialisasi yang terjadi saat manusia memasuki usia dewasa. Pada tahap ini, interaksi yang terjadi sudah semakin meningkat dan membuat individu mampu memahami hak serta kewajibannya sebagai anggota masyarakat.

Selain itu, pada tahap generalized other, individu yang sudah dewasa juga memiliki sikap tenggang rasa dan toleransi terhadap sesama. Sehingga akhirnya, setiap individu yang berhasil melewati tahapan ini dapat menjadi anggota masyarakat seutuhnya.

Jadi kesimpulannya, apa itu sosialisasi? Pada dasarnya sosialisasi merupakan proses belajar yang akan dilewati oleh setiap individu untuk mengenal diri dan lingkungannya. Melalui proses ini kita bisa memahami nilai dan norma di masyarakat untuk menentukan perilaku sehari-hari.

Baca Juga: