Category: Pendidikan

  • Konsep Musik Barat (Western): Unsur Pembentuk dan Jenisnya

    Konsep Musik Barat (Western): Unsur Pembentuk dan Jenisnya

    Seiring berjalannya waktu, perkembangan musik kini kian berkembang dan membuat banyak orang mulai terpengaruh dan menikmatinya. Konsep musik barat merupakan salah satu jenis musik yang disukai oleh semua kalangan, oleh sebab itu seringkali dijadikan trend musik favorit setiap harinya.

    Musik barat memang seringkali dijadikan sebagai media komunikasi di negara lain, begitu juga Indonesia. Banyak orang menyebut musik barat dengan istilah “Western Music” karena awal mulanya berkembang di beberapa negara seperti Amerika Serikat, Inggris, Amerika Latin, Kanada, dan lainnya.

    Memangnya Bagaimana Konsep Musik Barat?

    Memangnya-Bagaimana-Konsep-Musik-Barat

    Musik barat merupakan salah satu jenis musik yang berasal dari Negara-Negara Barat seperti Amerika, Inggris, Kanada, dan wilayah sekitarnya. Namun berkat instrumen lagu dan makna lirik yang khas justru membuat lagu barat kian berkembang di negara timur khususnya Indonesia.

    Banyak orang Indonesia berasal dari kalangan dewasa sampai usia 17 tahun ke bawah menyukai genre musik barat karena berbagai faktor. Ada yang mengatakan musik barat asik, liriknya memiliki makna dalam, instrumen lagu enak, dan masih banyak lagi faktor musik barat begitu sering didengarkan.

    Menurut The Concise Oxford Dictionary, musik merupakan seni yang menggabungkan beberapa aspek seperti suara vokal untuk menghasilkan bentuk, ekspresi, dan harmoni yang indah. Kemunculan musik barat di tengah masyarakat dunia tentunya memiliki ciri khas tersendiri daripada musik lainnya.

    Awalnya kemunculan western music digunakan untuk tujuan spiritual untuk memuja dewa kepercayaan. Saat itu kebiasaan masyarakat Yunani menggunakan musik barat sebagai sarana pemujaan dewi seni dan sering dikenal dengan istilah “Musae” yang memiliki makna “Cikal Bakal Nama Musik”.

    Seiring berjalannya waktu, musik barat diciptakan sebagai sarana untuk peribadahan agama Kristen. Hal ini membuat kumpulan musik barat sering diperdengarkan lewat gereja dan istana sebagai bentuk doa. Intinya musik barat pada masa sebelumnya bersifat sakral, hingga kemudian mengalami perkembangan.

    Unsur Pembentuk Musik Barat

    Unsur-Pembentuk-Musik-Barat

    Setelah memahami konsep dasar musik barat, sama halnya dengan aliran seni lain, musik barat juga terdiri atas unsur-unsur pembentuknya. Pada umumnya musik barat terdiri atas 4 unsur seperti irama dan mantra, atmosfir, suasana hati, pesan, lirik, melodi, dan ritme sesuai penjelasan di bawah ini.

    1. Mantra dan Irama

    Irama dalam musik populer dinamakan dengan “Style, Idiom, Tradisi, Genre, dan Corak”. Dalam musik populer sendiri ada yang dinamakan folk, country, samba, salsa, disko, dan rock’n roll. Jadi jangan heran kalau musik barat memiliki berbagai genre yang terlihat berbeda satu sama lain.

    Bagi Anda yang bisa mahir memainkan gitar, maka akan mengetahui bahwa cara memainkan irama country akan berbeda dengan irama salsa. Selain itu, memang ada notasi khusus yang perlu diterapkan dalam irama sehingga perlu memperhatikan kombinasi not dengan nilai tertentu.

    2. Suasana Hati

    Konsep musik barat juga memiliki unsur yang berkaitan dengan suasana hati. Musik barat tentu bisa menggambarkan perasaan seseorang yang sedang menyanyi. Musik mampu memberikan definisi tentang apa yang dikatakan pendengar seperti merenung, bahagia, damai, dan lainnya.

    Tanpa sadar terkadang ada musik barat yang mampu mewakili perasaan pendengarnya, sehingga sangat disukai oleh beberapa orang. Sama dengan musik lainnya, keberadaan musik barat mampu digunakan untuk mengungkapkan perasaan yang dimiliki oleh orang lain.

    3. Lirik

    Setiap lagu pastinya memiliki lirik yang mampu mengungkapkan emosi serta nyanyian. Banyak yang mengatakan bahwa lirik merupakan ungkapan emosional dari penyanyi, baru kemudian bisa tersalurkan kepada pendengar lewat lagunya tersebut.

    4. Atmosfir

    Apa yang dimaksud dengan atmosfir? Atmosfir merupakan lingkungan yang ada pada sekeliling nyanyian. Bisa dikatakan atmosfir berisi jawaban dari pertanyaan “Anda dimana” sehingga bisa dikatakan berada di rumah, pantai, ladang, dan lainnya.

    Musik barat seolah mendatangkan atmosfir bagi semua pendengar setianya, oleh sebab itu sangat disukai oleh sebagian orang. Tanpa adanya atmosfir, maka belum tentu pendengar musik barat bisa menikmatinya dengan baik.

    5. Harmoni

    Konsep musik barat tentunya menawarkan harmoni yang membahas tentang penyusunan akord-akord agar lagunya bisa terdengar enak. Harmoni seringkali berkaitan dengan gerakan nada satu ke nada lainnya, begitu juga masalah prinsip struktural yang mampu mengaturnya.

    6. Melodi

    Melodi merupakan gabungan dari rangkaian tinggi nada dengan ritme. Melodi akan diberi tanda berupa rangkaian not dan tanda diam dengan beragam jenis nilai. Melodi juga berkaitan dengan enak atau tidak enaknya sebuah lagu barat yang didengarkan.

    7. Ritme

    Ritme merupakan bagian dari melodi atau sebuah lagu karena berkaitan dengan distribusi not, tekanan not, dan lainnya. Ritme akan ditandai dengan berapa ketukan untuk membuat nada lagu yang sedang dinyanyikan terdengar sangat enak.

    8. Pesan

    Apa yang ingin penyanyi katakan kepada pendengar? Bisa mengatakan beberapa hal mulai dari filsafat, sudut pandang, tanggapan yang ingin didengarkan, dan lainnya. Setiap lagu barat pasti memiliki makna tertentu yang mengandung pesan kepada semua pendengarnya.

    Beragam Jenis Musik Barat atau Western Music

    Jika ada pertanyaan sebutkan apa saja jenis musik barat, pastinya Anda akan menyebutkan beberapa jenis seperti blues, country, emo, metal, dan lainnya. Itu memang benar, sesuai dengan penjelasan berikut ini mengenai macam-macam musik barat yang sering diperndengarkan.

    1. Musik Blues

    Blues adalah aliran musik vokal dan instrumental yang banyak berkembang di negara Amerika Serikat. Pada dasarnya musik blues tergolong musik spiritual atau semacam pujian yang awalnya banyak diciptakan oleh komunitas mantan budak Afrika yang ada di Amerika Serikat.

    Permainan musik blues memiliki ciri-ciri seperti musik jazz, unsur melodinya yang menonjol, dan adanya tempo lagu khas. Umumnya musik blues memiliki tempo slow dan permainan gitarnya lebih menonjol, sehingga orang akan lebih mudah membedakannya.

    2. Musik Country

    Konsep musik barat jenis country berasal dari perpaduan musik Amerika pegunungan Applachia dengan bagian selatan. Ciri khas yang ditawarkan oleh musik country diantaranya pemakaian alternasi bass akan berganti saat di sela-sela strumming dan permainan bass C-G bersamaan.

    Alat musik yang seringkali digunakan untuk memainkan lagu barat country seperti biola, gitar, steel guitar, harmonica, dobro, bass gitar, fiddle, banjo, mandolin, dan drum. Sepertinya jenis musik country sangat disukai oleh kalangan usia dewasa yang sudah dari dulu sering mendengarkannya.

    3. Musik Emo

    Emo termasuk jenis musik cork yang memiliki khas melodius sambil diiringi lirik ekspresif serta berisi pengakuan atas suatu kejadian. Musik emo biasa dimainkan dengan beberapa alat seperti drum, gitar bass, gitar listrik, dan vokal.

    4. Hip Hop

    Hip Hop adalah sejenis gerakan yang tumbuh pada era 1970-an. Genre ini terdiri atas campuran dinamis antara elemen DJing, Rapping, Graffiti, Breakdance, dan lainnya. Hingga saat ini musik Hip hop cukup diminati oleh kalangan anak muda untuk beatboxing, fashion, dan lainnya.

    Masih ada konsep musik barat yang banyak berkembang sampai saat ini mulai dari metal, jazz, klasik, pop, R&B, reggae, rock, swing, dan lainnya. Setiap jenis musik memiliki ciri khas masing-masing, baik dari segi melodi, ritme, lirik, dan alat musik yang biasa digunakan saat menyanyikannya.

    Baca Juga:

  • Pengertian Seni Lukis Menurut Para Ahli dan Cabang Alirannya

    Pengertian Seni Lukis Menurut Para Ahli dan Cabang Alirannya

    Saat membahas tentang seni rupa, tentunya Anda akan mengenai karya seni lukis yang diciptakan dari kreativitas tangan manusia sendiri. Memangnya apa pengertian seni lukis? Seni lukis merupakan salah satu jenis seni rupa dua dimensi karena hanya memiliki ukuran panjang dan lebar

    Sama halnya dengan karya seni rupa lainnya, seni lukis tentunya bisa terbentuk karena berasal dari gabungan unsur titik, garis, bidang, bentuk, warna, tekstur, dan juga gelap terang. Bagi mereka yang memiliki jiwa seniman tinggi, karya lukisan selalu memiliki makna tertentu dalam kehidupan.

    Pengertian Seni Lukis Menurut Beberapa Ahli

    Pengertian-Seni-Lukis-Menurut-Beberapa-Ahli

    Kemunculan bidang seni pastinya mendapatkan respon positif dari masyarakat, terutama para ahli yang sangat mengerti tentang dunia seni. Para ahli menjelaskan pengertian dari seni lukis dengan pandangan yang berbeda-beda sesuai dengan penjelasan yang ada di bawah ini pastinya.

    1. Seni Lukis Menurut Tantan Rustandi

    Seni lukis merupakan bagian dari karya seni rupa yang berkaitan dengan gambar. Pada zaman dulu, seni lukis selalu diartikan dengan sesuatu yang berbau mistis atau propaganda. Ada karya lukis yang menggambarkan alam, kehidupan manusia, tokoh, pemandangan, dan lainnya.

    2. Seni Lukis Menurut Tri Aru Wiratno

    Seni lukis merupakan aktivitas melukis di atas sebuah media kanvas sebagai bentuk ungkapan ekspresi, perasaan, dan gagasannya terhadap suatu hal. Umumnya melukis tidak hanya dilakukan di atas kanvas, tetapi juga bisa dilakukan dimana saja seperti tembok, furniture, dan lainnya.

    3. Seni Lukis Menurut Drs. Isma Tantawi, M.A

    Pengertian dari seni lukis adalah seni yang dapat dikomunikasikan dengan kombinasi garis dan warna. Garis bisa menjadi alat seniman untuk mengungkapkan pikirannya, sedangkan sebuah warna bisa mengindikasikan suatu pesan moral bagi siapapun yang melihatnya.

    4. Seni Lukis Menurut Nooryan Bahari

    Seni lukis merupakan suatu karya seni dua dimensional yang menampilkan beragam unsur seperti warna, bidang, garis, bentuk, dan tekstur. Tanpa disadari, seni lukis digunakan sebagai bahasa ungkapan untuk menuangkan pengalaman ideologi dan artistik dalam objek 2 dimensi.

    5. Seni Lukis Menurut Soedarso Sp

    Pengertian seni lukis merupakan aktivitas untuk mengolah kegiatan medium dua dimensi atau permukaan datar dari suatu objek 3 dimensi. Dengan melukis, seseorang bisa mendapatkan kesan tertentu yang melibatkan sebuah emosi, ekspresi, dan gagasan penuh terhadap sesuatu.

    Beragam Aliran yang Ditemukan dalam Seni Lukis

    Beragam-Aliran-yang-Ditemukan-dalam-Seni-Lukis

    Setiap lukisan pastinya memiliki ciri khas, teknik, tema, dan gaya atau biasa dikenal dengan aliran. Bagi seniman, aliran dalam seni lukis cukup beragam mulai dari representatif, deformatif, dan nonrepresentatif serta dibagi lagi menjadi gaya lainnya sesuai dengan penjelasan berikut ini.

    1. Aliran Representatif

    Coba jelaskan mengenai aliran representatif, sudah tahu belum? Lukisan representatif adalah perwujudan dari gaya seni rupa dengan mengedepankan keadaan nyata. Biasanya lukisan seperti ini akan mengangkat tema manusia dalam kehidupan masyarakat.

    Beberapa gambar lukisan representatif yang sering ditemui dalam sebuah pameran berkutat pada gambar pemandangan alam, suasana perkotaan, potret manusia, dan masih banyak lagi. Bentuk aliran representatif sendiri dibagi lagi dalam beberapa bentuk.

    • Aliran Naturalisme

    Aliran seni rupa menggambarkan keadaan alam bahkan persis dengan keadaan nyatanya. Jika ingin melukis naturalisme diperlukan kemampuan yang mumpuni untuk mewujudkan karyanya. Tokoh pelukis terkenal naturalisme meliputi Rubens, Wahidi, Thomas Cole, dan lainnya.

    • Aliran Realisme

    Setelah mengetahui pengertian seni lukis, Anda harus tahu bahwa ada yang namanya aliran realisme. Aliran ini tentunya akan memandang dunia secara nyata dalam kehidupan sehari-hari tanpa ditutupi sesuatu berbau dramatis. Pernah lihat tema lukisan seperti ini?

    • Romantisisme

    Berbeda dengan realisme, tema lukisan romantisisme mengungkapkan sesuatu hal menjadi terlihat dramatis. Sesuai lukisan Raden Saleh, Caspar David, dan Fransisco terkadang akan menggambarkan kejadian dahsyat yang terjadi dalam kehidupan manusia.

    2. Aliran Deformatif

    Deformatif merupakan suatu gaya yang mengubah bentuk asli dari suatu objek atau subjek yang sedang dilukis. Dari proses itu akan terbentuk karya baru, namun masih menyimpan bentuk dasar asli lukisannya. Aliran deformatif dibagi lagi menjadi beberapa jenis aliran lukisan.

    • Impresionisme

    Impresionisme pada dasarnya hanya menggambarkan kesan sederhana dari apa yang sedang dilukiskan. Beberapa tokoh pelukis impresionisme seperti Claude Monet, Sudjojono, Paul, dan juga Georges Seurat.

    • Surealisme

    Dari pengertian seni lukis, surealisme merupakan aliran seni yang mengubah sesuatu nyata menjadi tidak nyata atau tidak jelas. Tentu tidak semua orang memahami konteks dari lukisan realisme, sehingga perlu melakukan pengamatan sebaik mungkin.

    • Kubisme

    Konsepnya menyederhanakan objek nyata menjadi bentuk ke-kubus-kubu-an. Beberapa bentuk lukisan kubisme menggambarkan mata seseorang dari depan, hidung tampak samping, dan masih banyak lagi lukisan unik lainnya.

    • Ekspresionisme

    Aliran seni lukis yang menggambarkan sesuatu dari jiwa, oleh sebab itu menonjolkan ekspresi dari seniman lukisan. Beberapa tokoh yang suka menggambarkan lukisan tema ekspresionisme seperti Edvard Munch, Affandi, dan juga Ernst Ludwig Kirchner.

    3. Nonrepresentatif

    Nonrepresentatif merupakan gaya lukisan yang tidak mempresentasikan sesuatu, sehingga cukup meninggalkan bentuk aslinya. Konsep lukisan nonrepresentatif umumnya tidak akan menirukan bentuk alam sama sekali, sehingga terlihat cukup unik.

    • Abstrak Ekspresionisme

    Pengertian seni lukis memang kadang berbeda dari sudut pandang tertentu. Seperti halnya aliran abstrak ekspresionisme yang lebih cenderung menciptakan karya abstrak. Seniman akan menumpahkan cat pada kanvas, sehingga tidak semua orang mampu memahami maknanya.

    Beberapa tokoh yang hobi melukis abstrak ekspresionisme meliputi Willem de Kooning, Jackson Pollock, Helen Frandkenthaler, Clyfford Still, dan Mark Rothko. Meskipun lukisan abstrak terkesan tidak jelas, namun seniman memiliki tujuan tersendiri saat melukisnya.

    • Aliran Formalisme

    Aliran formalisme pada dasarnya hanya mengandalkan bentuk-bentuk dasar dari geometris. Misal ada pelukisa gambar segi empat, segitiga, garis, dan persegi panjang, namun tidak terlihat Nampak jelas pada gambarnya. Siapakah tokoh pelukis aliran formalisme?

    Tokoh yang sering melukis aliran formalisme meliputi James McNeil Whistler dan Jasper John. Lukisan ini dinilai paling sederhana diantara aliran lainnya, namun seniman memiliki arti tersendiri saat menggambarnya dan dipublikasikan kepada semua orang.

    Alat dan Bahan Membuat Karya Seni Lukis

    Untuk menciptakan suatu karya seni lukis tentunya membutuhkan beberapa alat bahan mulai dari cat kanvas, pisau palet, kuas, dan lain sebagainya. Pada umumnya alat lukis sangat bergantung pada teknik, media, tema, dan aliran lukisan yang akan digunakan.

    • Kanvas digunakan untuk tempat mengaplikasikan cat warna.
    • Pisau lukis digunakan untuk membubuhkan cat, biasanya dibutuhkan dalam kuantitas besar, dan bisa menimbulkan efek menarik semacam 3 dimensi.
    • Palet berfungsi untuk mencampur dan menyiapkan cat warna sebelum akhirnya digunakan.
    • Pisau palet digunakan untuk mencampurkan cat warna.
    • Pensil digunakan untuk menggambar sketsa.
    • Tinta bak untuk melukis.
    • Beberapa alat pendukung sikat gigi lukis, cat khas, dan tongkat kayu.

    Pengertian seni lukis merupakan karya seni rupa 2 dimensi yang menggambarkan sesuai seperti gaya hidup manusia, alam, tokoh, kejadian, dan lainnya. Ada juga bentuk karya lukisan bertema abstrak, sehingga terdiri atas coretan-coretan pelukis yang sulit dimengerti oleh beberapa orang yang melihat.

    Baca Juga:

  • Pengertian Seni Grafis Menurut Para Ahli, Prinsip dan Contohnya

    Pengertian Seni Grafis Menurut Para Ahli, Prinsip dan Contohnya

    Sama halnya dengan seni lukis, seni grafis merupakan salah satu karya seni rupa dua dimensi. Menurut perkembangannya sendiri, tentunya ada beberapa ahli yang memiliki pandangan tertentu mengenai pengertian seni grafis. Bagaimana persepsi Anda mengenai seni grafis?

    Seni grafis sangat mengedepankan dunia seni dan visualisasi keindahan, sehingga seniman yang bisa menciptakannya sudah memiliki skill mumpuni. Para desainer pasti akan berusaha menciptakan beragam konten menarik dalam seni grafis, kemudian bisa dilihat oleh khalayak luas.

    Pengertian Seni Grafis Menurut Para Ahli

    Pengertian-Seni-Grafis-Menurut-Para-Ahli

    Beberapa ahli ikut menyumbangkan pendapat mengenai persepsinya tentang seni grafis. Untuk saat ini seni grafis biasa dikenal dengan istilah desain grafis yang memiliki makna tertentu. Dalam pembuatannya sendiri sudah bisa menggunakan adopsi teknologi, sehingga akan lebih cepat dan sempurna.

    1. Seni Grafis Menurut Suryanto

    Menurut tokoh Suryanto, desain grafis atau seni grafis merupakan bentuk aplikasi keterampilan seni dan juga komunikasi, sehingga bisa dimanfaatkan untuk kebutuhan industri maupun bisnis. Aplikasi seni grafis dalam kehidupan sehari-hari sangatlah beragam dan canggih untuk saat ini.

    Membuat seni grafis bisa digunakan dalam aplikasi penjualan produk, periklanan, identitas visual, lingkungan grafis, desain informasi, dan keperluan publikasi. Kehadiran dari sebuah karya seni grafis seolah membawa dampak positif bagi masyarakat saat melakukan aktivitas tertentu.

    2. Seni Grafis Menurut Warren

    Pengertian dari seni grafis adalah suatu bentuk terjemahan dari tempat dan ide, kemudian bisa dituangkan dalam beberapa jenis struktural serta visual. Siapapun yang melihat desain grafis bisa langsung memahami makna gambar, namun beberapa lainnya hanya bisa menikmati keindahan.

    3. Seni Grafis Menurut Jessica Helfand

    Jessica Helfand menuturkan bahwa karya seni grafis adalah bentuk pemikiran khusus untuk mengombinasikan beberapa elemen seperti kata, grafik, angka, gambar foto, dan sketsa. Pencipta seni grafis akan menggabungkan unsur-unsur tertentu untuk membuatnya sempurna.

    Penggabungan unsur-unsur dalam karya seni grafis diharapkan bisa menciptakan sesuatu yang berguna, mudah diingat, dan mengejutkan. Pada umumnya seni grafis merupakan perwujudan dari apa yang dipikirkan oleh pencipta didalamnya, sehingga sangat khas daripada karya lain.

    4. Seni Grafis Menurut Blancard

    Pengertian seni grafis menurut Blancard adalah seni dalam mengkomunikasikan dan berhubungan dengan sektor industri, seni dan gambaran visual. Gambar grafis umumnya akan senada dengan definisi yang ingin dipaparkan oleh penciptanya sendiri.

    5. Seni Grafis Menurut Henricus Kusbiantoro

    Seni grafis merupakan makna kompromi yang menyatukan antara seni dan bisnis, hingga mampu melayani kebutuhan banyak orang. Tujuan menciptakan karya grafis diantaranya untuk melayani kebutuhan banyak orang dalam memecahkan masalah, tetapi tidak kehilangan karakter dalamnya.

    Jenis Karya Seni Grafis

    Beragam-Jenis-Karya-Seni-Grafis

    Dalam aplikasinya sendiri, ada beberapa jenis seni grafis yang biasa diterapkan. Jenis karya seni grafis ada yang berbentuk teknik cetak saring, cetak datar, cetak tinggi, dan lainnya. Bagaimanakah penjelasan dari jenis karya grafis? Berikut ini penjelasan selengkapnya mengenai jenis seni grafis.

    1. Teknik Grafis Cetak Saring atau Silkscreen

    Teknik cetak saring umumnya sering digunakan dan masyarakat lebih mengenalnya dengan nama teknik sablon. Saat menggunakan teknik cetak saring, maka Anda bisa menggunakan cetakan dari bahan kasa atau screen yang sifatnya lentur, elastis, dan permukaannya sangat halus.

    2. Teknik Cetak Datar atau Lithography

    Berdasarkan pengertian seni grafis, ada juga karya yang didapatkan dengan teknik litografi. Hal ini sebenarnya pertama kali muncul saat seniman bernama Alois Senefelder mengemukaan idenya mengenai teknik lithografi. Bagaimana konsep dari teknik lithografi?

    Teknik litografi didasarkan pada sebuah analogi tolakan kimia antara minyak dan air, sehingga memerlukan media berbentuk batu khusus misalnya batu kapur. Pertimbangan menggunakan batu kapur karena memiliki kemampuan untuk menghisap tinta lebih bagus dibandingkan media lainnya.

    3. Teknik Cetak Tinggi atau Woodcut

    Teknik cetak tinggi merupakan semacam kegiatan untuk memperbanyak gambar dengan memakai alat cetak terdiri atas 2 bagian. Ada 2 bagian yang dimaksud disini seperti bagian menonjol dan daerah dengan posisi lebih rendah, sehingga perlu dicukil terlebih dahulu.

    Untuk menciptakan teknik cetak tinggi umumnya bahan yang sangat mudah digunakan berasal dari karet lino karena sifatnya lunak dan mudah dicukil. Sedangkan zaman dulu banyak memilih bahan kayu, namun membutuhkan waktu relatif lama dalam pembuatannya.

    4. Teknik Cetak Dalam atau Intaglio

    Bagaimana cara kerja teknik cetak dalam? Teknik cetak dalam dilakukan dengan cara menggores media menggunakan media tumpul. Untuk membuat teknik cetak dalam, bisa menggunakan bahan logam kemudian nantinya akan ditorehkan tinta.

    Permukaan logam awalnya akan dibersihkan, kemudian tinta yang sudah ditorehkan akan masuk ke bagian dalam. Basahi kertas lalu di-press dan ditempelkan pada cetakan sebelumnya, maka secara otomatis tinta akan berpindah pada kertas tersebut.

    5. Teknik Cetak Kolagrafi

    Pengertian seni grafis adalah karya seni yang diciptakan dengan meletakkan motif cetakan dibawah kertas, kemudian dicat warna atau diarsir secara perlahan menggunakan pensil. Kertas bisa langsung dilepas dan otomatis membentuk objek gambar timbul yang tergambar cekung.

    6. Teknik Cetak Foto

    Dalam konsep teknik cetak foto bisa memanfaatkan teknologi kamera, kemudian hasilnya akan langsung dicetak menggunakan alat bernama print. Zaman sekarang, teknik cetak foto banyak dikenal dengan istilah teknik fotografi dan sudah banyak orang yang paham konsepnya.

    7. Cetak Stensil

    Cara kerja teknik stensil tentunya cukup mudah dengan memotong kertas sesuai motif, kemudian bisa langsung ditempelkan pada media untuk tahap pencetakan. Jika objek sudah menempel, maka media cetak bisa disemprot untuk meninggalkan motif pada media cetak yang digunakan.

    Beragam Prinsip Karya Desain Grafis

    Prinsip dalam desain grafis tentu akan tetap menjadi acuan dasar dalam pembuatan karya desain. Jika tidak dipahami, maka akan banyak orang yang melakukan kesalahan saat memulai karya desain. Ketahui berikut ini ada prinsip yang harus diperhatikan dalam membuat desain grafis.

    1. Keseimbangan (Balance)

    Penempatan elemen dalam desain grafis diharapkan bisa seimbang dan dapat dipertimbangkan mengenai bentuk, warna, ukuran, dan juga teksturnya.

    2. Penekanan (Emphasis)

    Desainer grafis perlu memberikan penekanan pada layout desain agar bisa menonjolkan warna, ukuran, kontras, dan poin lainnya supaya tampilannya terlihat lebih unik.

    3. Pengulangan dan Ritme

    Setelah mengetahui pengertian seni grafis, Anda harus kenali prinsip seni grafis berikutnya yakni pengulangan dan ritme. Pengulangan akan membantu menggabungkan elemen, sedangkan ritme memvisualisasikan gradasi, linear, dan sejenisnya.

    4. Gerakan (Movement)

    Desain grafis memiliki bentuk beraturan dan tidak acak, sehingga setiap orang yang melihatnya bisa langsung memahami maksud objek.

    5. Kesatuan (Unity)

    Kesatuan pada umumnya berkaitan dengan komposisi dari desainer grafis karena bagiannya sudah menyatu pada desain yang terbentuk.

    6. Ruang (Space)

    Setiap desain grafis yang diciptakan tentunya memerlukan space atau ruang kosong, oleh sebab itu bisa menggunakan penataan layout, margin, jarak antar elemen, dan isi informasi jelas.

    Sudah tahu kan pengertian seni grafis? Seni grafis merupakan karya yang memiliki nilai keindahan kemudian diolah dalam proses komunikasi menggunakan beberapa elemen visual. Desainer grafis akan mengombinasikan gambar, simbol, teks, dan lainnya sesuai dengan kreativitasnya masing-masing..

    Baca Juga:

  • Pengertian Seni Tari Menurut Para Ahli dan Unsur Pembentuknya

    Pengertian Seni Tari Menurut Para Ahli dan Unsur Pembentuknya

    Indonesia memiliki beragam seni tari yang khas dari berbagai daerah, tersebar mulai dari Sabang sampai Merauke. Anda pastinya akan melihat seni tari dalam upacara penyambutan tamu, pernikahan, acara kebudayaan, dan momen sakral lainnya. Namun apa sebenarnya pengertian seni tari?

    Ada banyak tokoh kesenian yang berpendapat mengenai seni tari dengan persepsi dan pandangannya masing-masing. Pada umumnya seni tari tergolong suatu kesenian yang memadukan beragam unsur didalamnya mulai dari visual, musik, dan juga gerakan lemah gemulai dari peraganya.

    Pengertian Seni Tari Menurut Beberapa Ahli

    Pengertian-Seni-Tari-Menurut-Beberapa-Ahli

    Sebuah tarian akan terbentuk karena adanya kombinasi gerakan ritmis dan diiringi musik khas dalam suatu ruang tertentu. Lalu bagaimana menurut pendapat ahli tentang seni tari? Beberapa tokoh mulai dari Dr. Soedarsono, Curt Sachs, Corrie Hartong, dan Susanne K.Langer ikut menyampaikan teorinya sendiri.

    1. Seni Tari Menurut Dr.Soedarsono

    Pengertian dari seni tari Dr. Soedarsono adalah ekspresi dari jiwa manusia yang bisa dituangkan dalam suatu gerakan lemah gemulai, sehingga terlihat indah. Mengapa disebut sebagai ekspresi jiwa? Karena tari berasal dari keinginan seseorang dalam mengutarakan emosi dan perasaannya.

    Gerakan ritmis yang disajikan berasal dari gerakan tubuh sesuai dengan irama musik. Dalam seni tari sendiri biasanya musik yang disajikan sangat khas. Dengan iringan alat musik tradisional nanti dibunyikan secara senada agar singkrong dengan tema tari yang sedang dilakukan.

    2. Seni Tari Menurut Corrie Hartong

    Corrie Hartong merupakan salah satu ahli tari yang berasal dari Negara Belanda. Corrie dan salah satu temannya bernama Muryanto ikut serta mendefinisikan mengenai seni tari. Seni tari adalah semacam gerakan anggota tubuh yang diberi ritmis pada ruangan dan dalam waktu tertentu.

    3. Seni Tari Menurut Susanne K.Langer

    Pengertian seni tari menurut Susanne K.Langer merupakan gerakan anggota badan yang akan dibentuk secara ekspresif agar perasaannya bisa dinikmati oleh semua penontonnya. Maka dari itu dalam prakteknya, peraga tari seolah menceritakan mengenai aktivitas atau kejaadian tertentu.

    4. Pengertian Seni Tari Menurut Pangeran Suryodiningrat

    Pangeran Suryodiningrat adalah ahli tari asal Jawa yang mengemukakan bahwa seni tari tergolong gerakan seluruh bagian tubuh penari. Semua penari nantinya akan mencoba menyelaraskan gerakan bersamaan dengan irama musik dengan tujuan tertentu.

    5. Seni Tari Menurut La Mery

    La Mery mendefinisikan bahwa seni tari merupakan ekspresi yang berbentuk simbolis dan bernilai lebih tinggi. Nantinya setiap tarian perlu diinternalisasikan untuk menjadi bentuk nyata sesuai harapan, oleh sebab itu makna dari gerakannya bisa lebih mudah dipahami oleh penonton.

    Dari sekian banyak pengertian seni tari menurut para tokoh, secara umumnya seni tari merupakan aliran seni yang berkaitan dengan gerakan badan mulai dari tangan, kaki, kepala, dan bagian lainnya. Gerakan tari akan mengikuti irama musik yang berasal dari gamelan, kendang, ataupun alat musik tradisional lain.

    Beragam Unsur-Unsur Pembentuk Seni Tari

    Beragam-Unsur-Unsur-Pembentuk-Seni-Tari

    Setelah mengetahui beragam pengertian seni tari, berikutnya Anda perlu memahami berbagai unsur pembentuk seni tari. Tanpa adanya salah satu unsur di bawah ini, maka sebuah tarian tidak akan terlihat sempurna dan menunjukkan keindahannya sesuai dengan tujuan awal peragaannya.

    1. Wiraga (Raga)

    Unsur pertama pembentuk sebuah tari yaitu wiraga atau raga. Sebuah tarian umumnya harus bisa menampakkan gerakan badan dalam berbagai posisi. Gerakan badan bisa melalui tangan, kaki, pinggul, kepala, pinggang, dan bagian lainnya untuk membuat gerakan terlihat sempurna.

    Gerakan dalam sebuah tarian ada yang jalan di tempat, berjalan maju mundur, berkeliling, bahkan berlari mengikuti iringan lagu. Penari nantinya akan menggerakkan badan sesuai irama musik sesuai dengan tema tari yang sedang diperagakan misal percintaan, peperangan, dan lainnya.

    2. Wirama (Irama)

    Selain wiraga atau peraga tarian, unsur pembentuk seni tari bisa berasal dari irama musik. Setiap tarian pastinya memiliki irama masing-masing untuk memadukan musik pengiring dengan gerakan badan penari. Dalam hal ini, irama dari alat musik harus bisa sesuai dengan tempo gerakan penari.

    Untuk terbentuknya wirama tari yang sempurna, akan ada beberapa orang yang memainkan alat musik tradisional. Mereka harus bisa memahami perannya masing-masing sambil menyesuaikan tempo gerakan, dengan begitu sebuah tarian akan terbentuk dengan indah dan senada.

    3. Wirasa (Rasa)

    Apakah pengertian seni tari itu? Seni tari merupakan kesenian yang menyatukan unsur wiraga, wirama, dan wirasa menjadi satu kesatuan yang sempurna. Seni tari pastinya harus memiliki unsur rasa agar perasaannya bisa tersampaikan kepada semua orang yang menontonnya.

    Bagaimana tarian bisa menyampaikan perasaan seseorang? Penyampaian perasaan disampaikan melalui gerakan yang disajikan oleh peraga. Selain itu, peraga juga perlu menunjukkan ekspresi yang ada dalam dirinya agar bisa dirasakan oleh siapapun yang melihatnya.

    Unsur wiraga, wirama, dan wirasa merupakan bagian utama dari seni tari. Ada juga unsur pendukung tari seperti ragam gerak, ragam iringan, riasan, dan kostum. Memang hanya dianggap unsur pendukung, tapi tanpa adanya unsur berikut rasanya sebuah tarian akan terlihat biasa saja sebagai pengisi acara.

    4. Ragam Gerak

    Tarian akan terlihat sangat indah dengan perpaduan seluruh anggota badan. Penari tidak hanya akan mengandalkan bagian tangan dan kaki saja, namun juga perlu melakukan lirikan mata dan raut wajah yang menunjukkan perasaannya. Apa tujuannya?

    Penari perlu menerapkan ragam gerak untuk menumbuhkan jiwa seni dalam sebuah tarian. Anda akan melihat tarian terlihat lebih hidup dan menumbuhkan pesona tersendiri. Jika raut wajah dari penari datar, maka akan membuat sebuah tarian bisa terasa ada yang kurang.

    5. Ragam Iringan

    Berdasarkan pengertian seni tari dapat disimpulkan bahwa suatu iringan ritmis sangat dibutuhkan untuk membuatnya terasa sempurna. Iringan musik harus disesuaikan dengan gerakan badan dari penari, sehingga terlihat menarik dan mempesona satu sama lain.

    Ragam iringan bisa dihasilkan dari berbagai alat musik tradisional seperti terompet, kendang, biola, dan masih banyak lagi. Iringan yang senada dengan gerakan tari akan membuat semua orang yang melihatnya ikut larut dalam ekspresi tarian yang sudah disajikan.

    6. Kostum dan Riasan

    Unsur pendukung seni tari berikutnya berkaitan dengan kostum dan riasan wajah peraganya. Jika kostum dan riasan diberikan pada peraganya, sebuah tarian seolah bisa tampil lebih maksimal dan menarik perhatian para penontonnya. Apalagi unsur pendukung tari lainnya?

    Selain perlu memperhatikan masalah kostum dan riasan, Anda juga perlu dalam memperhatikan pola lantai atau blocking. Dengan penataan pola lantai yang baik, peraga tidak bertabrakan satu sama lain saat memperagakan tari, sehingga tampilannya jauh lebih indah.

    Seni tari tentunya hadir dengan menawarkan beragam fungsi misalnya sebagai pertunjukan, upacara, hiburan, kesenian, pergaulan. Untuk itu sebelum ditampilkan, koreografer akan memikirkan konsep gerak yang menarik agar pesannya bisa tersampaikan kepada siapapun yang menontonnya.

    Pengertian seni tari merupakan aliran seni dengan menggabungkan gerakan badan mulai dari tangan, kepala, kaki, pinggul, dan lainnya senada bersama iringan musik. Jenis tarian yang sudah berkembang di Indonesia cukup beragam, ada yang diperagakan tunggal, berpasangan, dan secara massal.

    Baca Juga:

  • 6 Aspek Nilai Estetis Tari, Pengertian, Konsep dan Cirinya

    6 Aspek Nilai Estetis Tari, Pengertian, Konsep dan Cirinya

    Gerakan dalam suatu tarian tentu saja mengandung nilai estetis yang bisa menarik perhatian siapapun yang menyaksikannya. Apa saja hal yang membuat munculnya nilai estetis tari? Pada umumnya nilai estetis pada sebuah tarian bisa dilihat langsung dari gerakan yang diperagakan oleh penari.

    Selain gerakan yang dilakukan, tentu masih ada aspek lainnya yang membuat sebuah tarian tampak estetik dan membuat penikmatnya merasa kagum. Beberapa aspek pendukung seperti irama, ruang, waktu, dan tenaga bisa membuat sebuah tarian tampak lebih hidup dengan segala seni keindahannya.

    Konsep Nilai Estetis Tari dan Ragamnya

    Konsep-Nilai-Estetis-Tari-dan-Ragamnya

    Apa yang dimaksud nilai estetis dalam sebuah tarian? Nilai estetis dalam tari merupakan keindahan dalam tarian yang bisa terwujud kemudian mampu membentuk nilai seni. Setiap tarian tentu memiliki nilai estetis sendiri dan penikmatnya pasti memahami bagian manakah yang mengandung nilai keindahan.

    Pada umumnya unsur estetis akan muncul berkat adanya tanggapan perasaan dari pengamat. Kira-kira bagaimana nilai estetis terbentuk? Nilai estetis bisa terbentuk karena adanya hubungan antara benda dan alam pikiran pengamat. Nilai estetis pada tarian bergantung pada kebudayaan dalam suatu daerah.

    Untuk melihat nilai estetis dalam sebuah tarian, Anda bisa melihatnya dari segi fungsi, tujuan, dan juga latar belakang budayanya. Untuk bisa melihat nilai estetika dalam sebuah tari, Anda bisa mengamati langsung dari beberapa aspek yang akan dijelaskan di bawah ini.

    1. Wiraga atau Gerak

    Sebuah tarian umumnya identik dengan gerak, sehingga untuk melihat nilai estetika dalam sebuah tarian bisa mengamati gerakan yang disajikan. Gerak yang dimaksud disini berupa gerakan badan meliputi kaki, tangan, kepala, jari tangan, pinggul, alis, perut, leher, dan lainnya.

    Intinya wiraga merupakan dasar keterampilan yang harus dimiliki oleh sebuah tarian untuk bisa menyalurkan ekspresi batin kepada penikmatnya. Rasanya aneh kalau pada tarian tidak memiliki gerakan khusus karena inilah yang membedakan seni tari dengan seni lainnya.

    2. Wirama atau Irama

    Apa fungsi wirama dalam sebuah tarian? Irama umumnya memiliki fungsi sebagai pendukung, pengatur gerak, dan pemberi ungkapan gerak. Tanpa irama, sepertinya tarian akan terasa belum sempurna dan kurang unsur pendukung yang membuat seni didalamnya terasa hidup.

    Wirama dalam sebuah tarian hadir untuk mencapai gerakan harmonis. Dalam unsur wirama akan ditemukan pengaturan dinamika seperti tempo tarian, aksen, dan aspek lainnya. Pada umumnya wirama dalam sebuah tarian dibagi menjadi 2 yaitu wirama tandak dan wirama bebas.

    Nilai estetis tari berupa wirama tandak merupakan wirama yang sifatnya tetap atau dikenal istilah ajeg dan murni. Wirama tandak akan disesuaikan dengan aksen berulang dan ketukannya teratur, sehingga membuat peraganya tidak mengalami kebingungan.

    Peraga bisa langsung bergerak mengikuti ketukan wirama tandak sekali, dua kali (ganda), tiga kali, dan ada juga gerakan sinkop. Sedangkan wirama bebas tidak menggunakan ketukan yang bersifat tetap atau teratur, sehingga sesuai dengan selera peraga ataupun pengiring musik tari.

    3. Wirasa atau Ekspresi Penari

    Nilai estetis dalam karya seni tari juga berkaitan dengan ekspresi atau raut muka yang diberikan oleh karakter peraga tari. Wirasa juga berhubungan langsung dengan penghayatan gerak yang diberikan oleh peraga sesuai dengan tema tarian yang diangkat saat itu.

    Dengan adanya wirasa dalam sebuah tarian, maka akan muncul karakter seperti tegas, gembira, tegas, lembut, dan juga sedih. Karakter tersebut akan dihadirkan dari mimik wajah peraga tari, oleh sebab itu bisa melahirkan keindahan yang bisa dinikmati oleh siapapun penontonnya.

    4. Wirupa atau Penampilan

    Selain gerakan, irama, dan ekspresi yang diberikan oleh peraganya, ada pula unsur wirupa yang berkaitan langsung dengan penampilan penari dari ujung atas sampai bawah. Penampilan yang dimaksud disini berkaitan dengan busana yang dikenakan, tata rias wajah, dan warna kostum.

    Biasanya penampilan penari akan disesuaikan dengan tema misalnya tari jaranan cenderung akan menggunakan kostum warna hitam. Wajahnya akan digambar tegas menggunakan kumis dan alis hitam, kemudian sambil membawa pecutan sebagai ciri khas jaranan.

    5. Ruangan yang Digunakan

    Dalam nilai estetis tari juga berkaitan dengan ruangan yang digunakan misalnya ruang sempit, ruang sedang, ataupun ruang lapang. Identiknya tarian akan ditampilkan di panggung atau bisa menggunakan ruang teater untuk menghadirkan suasana lebih intim.

    Ruang bisa disesuaikan langsung dengan tinggi rendah badan, gerakan tarian, dan lainnya. Ruang sebenarnya hanya bagian pendukung dari munculnya keindahan dalam sebuah tari. Jika ingin penampilan tarian lebih sempurna, maka bisa ciptakan ruang eksotis untuk menambah keindahan.

    6. Tenaga Penari

    Gerakan dalam sebuah tari umumnya membutuhkan tenaga yang cukup luas misalnya tarian halus hanya membutuhkan tenaga lemah. Namun beberapa jenis tarian lincah pastinya membutuhkan tenaga kuat, sehingga orang lain bisa melihat sisi energik para peraganya.

    Jika tarian lincah diperagakan dengan tenaga rendah, maka orang lain tidak akan merasakan feel yang harusnya dirasakan. Sebuah tarian bagus akan terasa kurang tanpa mempertimbangkan tenaga yang diberikan dalam tarian tersebut. Sudah paham mengenai nilai estetis dari tarian?

    Bagaimana Ciri-Ciri Tarian Mengandung Nilai Estetis?

    Bagaimana-Ciri-Ciri-Tarian-Mengandung-Nilai-Estetis

    Setelah memahami nilai estetis tari bisa dilihat dari aspek mana saja, Anda juga perlu memahami ciri sebuah tarian mengandung nilai estetis. Pada umumnya sebuah tarian akan terlihat biasa saja kalau tidak menerapkan beberapa unsur yang sudah dijelaskan lengkap sebelumnya.

    1. Tarian Mampu Menyiratkan Sisi Keharmonisan

    Jika wiraga, wirama, wirama, dan wirupa disatukan dan dipertimbangkan secara matang akan lebih mudah menghadirkan suasana keharmonisan dalam sebuah tarian. Sayangnya terkadang ada saja kekurangan dalam tampilan tari, sehingga membuat penikmatnya kurang merasakan feel.

    Jika Anda ingin semua orang yang melihat tari bisa melihat sisi keharmonisan antara bentuk tari dan isi yang ingin disampaikan, perhatikan beberapa unsur di atas. Tidak memberi sentuhan satu unsur saja dalam sebuah tarian, pasti akan terasa kurang di mata penontonnya.

    2. Bisa Menarik Perhatian Penonton

    Tarian merupakan sarana pertunjukkan yang mengandung nilai seni tinggi, sehingga bisa menarik perhatian semua orang yang melihatnya. Setiap orang nantinya bisa merasa tertarik dengan kostum yang digunakan penari, tata rias wajah, gerakan, dan lainnya.

    Untuk lebih mudah membuat orang melihat nilai estetis tari, maka perlu ada persiapan matang dari koreografer atau peraga tari. Bagian panggung juga perlu diperhatikan untuk membuat penampilan sebuah tarian makin sempurna di mata semua orang yang melihatnya.

    3. Penonton Merasa Terhibur

    Pada umumnya penonton bisa merasakan tegang, sedih, tertawa, dan terharu tergantung sajian tampilan tari saat berada di panggung. Mereka nantinya bisa merasakan pesan tersirat yang ingin disampaikan dalam tarian, sehingga tanpa sadar akan ikut terhibur dan larut didalamnya.

    Pernahkah menyaksikan tari saman dari Provinsi Nagroe Aceh Darussalam? Tarian tersebut pada umumnya diperagakan oleh banyak sekali penari. Dengan gerakan yang senada dan irama yang mendukung, tari sama seolah membius semua penonton yang kagum dengan penampilannya.

    Nilai estetis tari bisa terlihat dengan mengamati beberapa aspek penting seperti gerakan, irama, ekspresi penari, dan penampilan tarian. Beberapa aspek pendukung seperti waktu, tenaga, dan ruang juga bisa membuat penampilan sebuah tarian lebih indah dan menghibur semua penontonnya.

    Baca Juga: