Category: Pendidikan

  • Ideologi Feminisme: Pengertian, Sejarah, Ciri-ciri dan Jenisnya

    Ideologi Feminisme: Pengertian, Sejarah, Ciri-ciri dan Jenisnya

    Istilah feminisme tentunya sudah tidak asing lagi dan sering dikaitkan dengan hal-hal yang berhubungan dengan sifat kewanitaan. Lantas, apa sebenarnya yang dimaksud dengan ideologi feminisme? Jika merujuk pada asal katanya, pasti tidak jauh dari kaum perempuan.

    Secara umum, feminisme memang banyak diartikan sebagai sebuah paham yang menuntut adanya kesamaan hak antara perempuan dengan laki-laki. Namun untuk lebih mengetahui tentang feminisme, sejarah dan karakteristiknya, sebaiknya ikuti pembahasannya di bawah ini.

    Pengertian Ideologi Feminisme

    Pengertian-Ideologi-Feminisme

    Seperti yang telah disinggung sebelumnya, feminisme identik dengan gerakan yang menuntut adanya emansipasi atau kesamaan hak dan kedudukan antara perempuan dengan laki-laki. Istilah feminisme sendiri berasal dari kata femina yang dalam Bahasa Latin artinya perempuan.

    Dalam kamus ideologi politik, feminisme diartikan sebagai sekumpulan ide dan gagasan yang selalu berubah. Dan merupakan reaksi yang digerakkan karena adanya ketidakadilan yang dirasakan perempuan akibat adanya prioritas hak-hak tertentu untuk laki-laki.

    Sementara beberapa ahli juga memiliki pendapatnya sendiri terkait dengan feminisme, diantaranya adalah seperti berikut:

    1. Yunahar Ilyas

    Menurut Yunahar Ilyas feminisme adalah sebuah kesadaran akan adanya ketidakadilan gender yang dialami kaum perempuan, baik dalam kehidupan keluarga maupun masyarakat. Serta tindakan sadar dari perempuan dan laki-laki untuk mengubah kondisi tersebut.

    2. Mansur Fakih

    Mansour Fakih berpendapat bahwa feminisme merupakan sebuah gerakan dan kesadaran pada diri akibat adanya asumsi jika pada hakikatnya kaum wanita ditindas dan dieksploitasi.

    Sejarah Ideologi Feminisme

    Sejarah-Ideologi-Feminisme

    Gerakan feminisme sudah muncul sejak zaman dulu dan pertama kali dikenalkan oleh Christine de Pizan yang menuliskan adanya ketidakadilan yang dialami kaum perempuan. Gerakan tersebut kemudian berkembang pada abad ke-18 dengan munculnya dua tokoh, yaitu Elizabeth dan Susan.

    Pada masa itu, kedua tokoh feminisme tersebut berhasil memperjuangkan hak politik perempuan sehingga boleh memilih. Sementara pada abad ke-19 gerakan feminisme semakin berkembang di beberapa negara penjajahan Eropa dan dikenal dengan Universal Sisterhood.

    Gerakan tersebut dicetuskan oleh Marquis de Condorcet dan Lady Mary Wortley Montagu. Selanjutnya gerakan feminisme berkembang menjadi 3 gelombang pergerakan, yaitu:

    1. Gelombang Pertama

    Gelombangn pertama yang dikenal dengan istilah Suara Perempuan terjadi pada tahun 1837 dan dipelopori seorang aktivis bernama Charles Fourier. Pada awalnya gelombang pertama berpusat di Eropa kemudian beralih ke Amerika dan mengalami perkembangan yang pesat.

    Kondisi tersebut merupakan imbas dari publikasi buku karya John Stuart Mill yang berjudul The Subjection of Women pada tahun 1869. Kemudian pada tahun 1830-1840 perjuangan feminisme membuahkan hasil.

    Diantaranya adalah mulai diperhatikannya hak-hak kaum perempuan serta pemberantasan praktik perbudakan.

    2. Gelombang Kedua

    Setelah Perang Dunia II berakhir, gerakan feminisme berada pada puncaknya. Hal ini ditandai dengan lahirnya beberapa negara baru setelah bebas dari penjajahan Eropa. Banyak yang kemudian menyuarakan hak-hak perempuan termasuk dalam menjalankan pemerintahan.

    Tujuan dari gerakan feminisme gelombang kedua ini adalah untuk memperjuangkan kebebasan perempuan yang sering diperlakukan tidak pantas dan dipandang rendah. Adapun tokohnya adalah Julia Kristeva dan Helene Cixous yang merupakan feminis asal Perancis.

    3. Gelombang Ketiga

    Fokus perjuangan dalam gerakan feminisme gelombang ketiga adalah menuntut untuk mendapatkan posisi dalam sistem pemerintahan. Gelombang ketiga masih berkaitan dengan gelombang sebelumnya dan anggapan bahwa politik harus memperhatikan hak perempuan.

    Ciri-ciri Ideologi Feminisme

    Sebagai gerakan yang selalu memperjuangkan hak-hak kaum perempuan dalam berbagai aspek kehidupan, feminisme memiliki beberapa ciri seperti berikut:

    • Menyadari bahwa ada perbedaan dan ketidakadilan dalam hal kedudukan antara kaum laki-laki dan kaum perempuan.
    • Menuntut adanya persamaan hak dan kedudukan antara kaum laki-laki dan perempuan.
    • Adanya anggapan bahwa kaum laki-laki merupakan kaum yang mementingkan diri sendiri.
    • Merupakan gerakan atau paham yang lebih didominasi oleh kaum perempuan.

    Jenis-Jenis Ideologi Feminisme

    Gerakan feminisme yang identik dengan perjuangan akan hak-hak perempuan yang setara dengan laki-laki terbagi menjadi beberapa jenis, diantaranya adalah:

    1. Feminisme Liberal

    Jenis feminisme ini mengutamakan kebebasan dengan menyatakan bahwa semua manusia diciptakan serasi sehingga tidak seharusnya ada penindasan. Fokus utamanya adalah menuntut hak pendidikan sama antara perempuan dengan laki-laki.

    Dalam paham ini ada pandangan bahwa perempuan memiliki kebebasan penuh. Dan setiap manusia memiliki kapasitas masing-masing untuk berpikir dan bertindak secara logis demikian juga dengan kaum perempuan.

    Para feminis liberal menyadari bahwa negara yang lebih didominasi oleh kaum laki-laki akan merefleksikan kepentingan yang sifatnya maskulin. Aliran feminis liberal juga selalu berusaha menyadarkan kaum perempuan sebagai pihak yang tertindas.

    2. Feminisme Marxisme

    Jenis feminisme ini muncul akibat paham kapitalisme yang sibuk memperkaya diri sendiri sehingga membuat kaum perempuan semakin tertinggal. Sehingga tujuan dari gerakan feminisme ini adalah menghilangkan sistem kapitalisme.

    Dalam pandangannya, kaum feminis Marxisme menganggap laki-laki sebagai pengontrol produksi sehingga akan mendominasi hubungan sosial kemasyarakatan. Sedangkan kaum perempuan merupakan bagian dari properti.

    Dengan sistem kapitalisme yang berlaku maka negara yang bersifat kapitalis akan cenderung menggunakan kaum perempuan sebagai pekerja dan menggunakan sistem perbudakan di dalamnya.

    3. Feminisme Sosialis

    Ideologi feminisme sosialis menganggap bahwa ketertinggalan perempuan bukan karena sistem kapitalisme karena sebelumnya pun sudah tertindas. Tujuan dari jenis feminisme ini lebih kepada penghapusan sistem kepemilikan yang berlaku dalam struktur sosial.

    4. Feminisme Radikal

    Feminisme radikal mulai muncul pada abad ke-19 dan menuntut adanya kedudukan yang sama dalam struktur sosial antara laki-laki dan perempuan. Sementara fokusnya adalah pada hak perempuan dari aspek biologisnya.

    5. Feminisme Anarkis

    Jenis feminisme ini terbilang ekstrim karena menganggap kaum laki-laki sebagai pusat dari seluruh permasalahan yang dialami oleh kaum perempuan. Sehingga tujuan utamanya adalah mendapatkan kekuasaan tertinggi dengan menghancurkan negara dan kaum laki-laki.

    6. Feminisme Eksistensialis

    Aliran feminisme ini termasuk dalam gelombang kedua dan mengalami perkembangan sekitar tahun 1940-an. Dalam pemahaman ini kaum perempuan diajak untuk menjadikan dirinya sebagai subjek dan bukan sebagai objek.

    7. Feminisme Postmodern

    Dalam feminisme postmodern setiap perempuan berhak menjadi apapun yang diinginkan dengan menghindari kesatuan yang hanya akan membatasi perbedaan. Gerakan ini anti terhadap segala hal yang sifatnya absolut dan otoritas.

    Aliran feminisme ini justru membalikkan keadaan dengan menerima feminitas perempuan seperti yang banyak dijumpai di dalam kehidupan masyarakat. Namun di dalamnya ada keterbukaan dalam berpikir, keberagaman dan perbedaan.

    Kelebihan dan Kekurangan Ideologi Feminisme

    Feminisme yang selalu mendengungkan persamaan hak dan kedudukan antara kaum laki-laki dan perempuan memiliki beberapa kelebihan dan kekurangan. Diantaranya adalah seperti berikut:

    Kelebihan Feminisme Kekurangan Feminisme
    Lebih peka jika menemukan ketidakadilan dalam kehidupan masyarakat Cenderung egois karena hanya membicarakan ketidakadilan saja
    Pantang menyerah dengan semangat juang yang tinggi Cenderung memandang rendah terhadap kaum laki-laki
    Memiliki kelompok yang solid, setia dan kuat Bertentangan dengan ajaran agama

    Pada dasarnya ideologi feminisme merupakan sebuah paham yang memperjuangkan hak perempuan sebagai akibat dari adanya ketidakadilan dan ketertindasan yang dialami. Dalam perkembangannya, feminisme memiliki beberapa aliran seperti feminisme liberal, feminisme marxisme dan postmodern.

    Baca Juga:

  • Jumlah Provinsi di Indonesia Terbaru Jadi 38 Provinsi

    Jumlah Provinsi di Indonesia Terbaru Jadi 38 Provinsi

    Balitteknologikaret.co.id – Tahukah saat ini jumlah provinsi di Indonesia terbaru 2023 sudah bertambah? Sejak awal kemerdekaan sampai saat ini, jumlah provinsi di Indonesia mengalami perubahan.

    Jumlah awal provinsi Indonesia sebanyak 34 provinsi. Namun karena adanya pemekaran provinsi membuat pemerintah akhirnya resmi mengesahkan penambahan provinsi di Indonesia. Pemekaran provinsi ini disebabkan adanya aspirasi masyarakat.

    Di mana kebutuhan dalam meningkatkan kesejahteraan serta pelayanan public di daerah-daerah tertentu sangat diperlukan. Terakhir kali pada 17 November 2022, DPR RI telah mengesahkan RUU atau Rancangan Undang-Undang soal pembentukan Provinsi Papua Barat Daya menjadi Undang-Undang (UU).

    Sebelumnya di 11 November 2022, jumlah provinsi yang ada di Indonesia bertambah tiga, yakni dari 34 menjadi 37 provinsi. Tiga provinsi terbaru di Indonesia yakni Papua Tengah, Papua Selatan, dan Papua Pegunungan.

    ilustrasi peta Indonesia

    Melalui pemekaran provinsi tersebut, sehingga mencatatkan jumlah provinsi Indonesia saat ini terbaru sebanyak 398 provinsi, yang telah terbentang dari Sabang sampai Merauke.  Provinsi Papua Barat Daya menjadi provinsi Indonesia terakhir.

     Bagi masyarakat yang awam atau tak tahu dengan adanya penambahan provinsi, pastinya akan menjawab pertanyaan ‘Ada berapa provinsi di Indonesia 2023?’ akan menjawab jumlah awal. Untuk itu, perlu mengetahui jika saat ini provinsi di Indonesia telah resmi bertambah menjadi 38.

    Untuk mengetahui secara lengkap 38 provinsi di Indonesia lengkap dengan ibu kota berdasarkan pulau, bisa menyimak ulasannya di bawah ini.

    Daftar 38 Provinsi di Indonesia dan Ibu Kotanya

    6 Provinsi di Pulau Jawa

    Terdapat 6 (enam) provinsi di Pulau Jawa, berikut namanya:

    1. Ibukota Banten adalah Serang
    2. Ibukota DKI Jakarta adalahJakarta
    3. Ibukota Jawa Barat adalahBandung
    4. Ibukota Jawa Tengah adalahSemarang
    5. Ibukota DI Yogyakarta adalahYogyakarta
    6. Ibukota Jawa Timur adalah Serang

    5 Provinsi di Pulau Kalimantan

    Terdapat lima (lima) provinsi di Pulau Kalimantan, berikut namanya:

    1. Ibukota Kalimantan Barat adalahPontianak
    2. Ibukota Kalimantan Timur adalahSamarindah
    3. Ibukota Kalimantan Selatan adalahBanjarbaru sebelumnya adalah Banjarmasin
    4. Ibukota Kalimantan Tengah adalahPalangkaraya
    5. Ibukota Kalimantan Utara adalah Tanjung Selor

    10 Provinsi di Pulau Sumatera

    Indonesia

    Terdapat 10 provinsi di Pulau Sumatera, berikut namanya:

    1. Ibukota  Nanggroe Aceh Darussalam (Aceh) adalah Banda Aceh
    2. Ibukota Sumatera Utara adalah Medan
    3. Ibukota Sumatera Selatan adalah Palembang
    4. Ibukota Bengkulu adalah Bengkulu
    5. Ibukota Kepulauan Riau adalah Tanjung Pinang
    6. Ibukota Sumatera Barat adalah Padang
    7. Ibukota Jambi adalah Jambi
    8. Ibukota Lampung adalah Bandar Lampung
    9. Ibukota Bangka Belitung adalah Pangkal Pinang
    10. Ibukota Riau adalah Pekanbaru

    6 Provinsi di Pulau Sulawesi

    Terdapat 6 (enam) provinsi di Pulau Sulawesi, berikut namanya:

    1. Ibukota Gorontalo adalah Gorontalo
    2. Ibukota Sulawesi Barat adalah Mamuju
    3. Ibukota Sulawesi Tengah adalah Palu
    4. Ibukota Sulawesi Utara adalah Manado
    5. Ibukota Sulawesi Tenggara adalah Kendari
    6. Ibukota Sulawesi Selatan adalah Makassar

    3 Provinsi di Pulau Nusa Tenggara dan Bali

    Terdapat 3 (tiga) provinsi di Pulau Nusa Tenggara dan Bali, berikut namanya:

    1. Ibukota Bali adalah Depansar
    2. Ibukota Nusa Tenggara Timur adalah Kupang
    3. Ibukota Nusa Tenggara Barat adalah Mataram

    2 Provinsi di Pulau Maluku

    Terdapat 2 (dua) provinsi di Pulau Maluku, berikut namanya:

    1. Ibukota Maluku Utara adalah Sofiti sebelumnya adalah Ternate
    2. Ibukota Maluku adalah Ambon

    6 Provinsi di Pulau Papua

    Terdapat 6 (enam) provinsi di Pulau Papua, berikut namanya:

    1. Ibukota Papua Barat adalah Manokwari
    2. Ibukota Papua adalah Jayapura
    3. Ibukota Papua Selatan adalah Merauke
    4. Ibukota Papua Tengah adalah Nabire
    5. Ibukota Papua Pegunungan adalah Jayawijaya
    6. Ibukota Papua Barat Darat adalah Sorong

    Demikianlah penjelasan mengenai jumlah provinsi yang ada di Indonesia terbaru 2023. Daftar nama 38 provinsi dan ibu kotanya. Semoga membantu, ya.

    Baca Juga: