7 Tokoh Proklamasi Indonesia & Peranannya dalam Kemerdekaan

Hari kemerdekaan Indonesia yang berlangsung pada 17 Agustus 1945 punya sejarah yang panjang. Tanpa tokoh proklamasi Indonesia berikut ini, kemerdekaan Indonesia mungkin bisa tak terjadi. Tapi siapa saja tokoh proklamator Indonesia dan bagaimana peran mereka dalam kemerdekaan?

Sebagai tokoh proklamasi, para pribadi ini punya kemauan yang keras untuk memperjuangkan kemerdekaan Indonesia. Perjuangan yang dilakukan berupa persiapan agar kemerdekaan Indonesia dilakukan secepat mungkin dan tak terikat dengan Jepang atau Sekutu.

Tokoh Proklamasi Indonesia

Banyak yang berperan dalam persiapan dan proklamasi kemerdekaan Indonesia, beberapa diantaranya adalah:

1. Soekarno

Soekarno

Sebagai presiden pertama Indonesia, Soekarno merupakan tokoh proklamasi dan proklamator kemerdekaan Indonesia. Sejak masih muda, Soekarno sudah aktif dalam dunia politik dan pergerakan nasional serta kemerdekaan Indonesia.

Selama memperjuangkan kemerdekaan Indonesia, Soekarno sempat beberapa kali di tangkap dan di asingkan oleh Belanda. Soekarno pernah di asingkan di Bengkulu, Pulang Bangka, Flores dan masih banyak lagi. Meski begitu, Soekarno tak menyerah dan tetap berjuang melawan imperialisme.

Menjelang kemerdekaan, Soekarno sempat di desak oleh Golongan Muda untuk mempercepat kemerdekaan, namun Soekarno menolaknya. Setelah adanya Peristiwa Rengasdengklok, Soekarno akhirnya mengumumkan proklamasi kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus 1945.

Peran Soekarno dalam kemerdekaan Indonesia adalah menyusun teks proklamasi, menanda tangani teks proklamasi kemerdekaan dan membacakannya. Setelah Indonesia merdeka, Soekarno masih berjuang melakukan diplomasi agar Belanda mau mengakui kedaulatan Indonesia.

2. Moh Hatta

Moh-Hatta

Tokoh proklamasi Indonesia selanjutnya adalah Moh Hatta, yang merupakan wakil presiden pertama Indonesia. Serupa dengan Soekarno, Hatta juga punya pengalaman yang panjang terkait peran aktifnya dalam organisasi kepemudaan dan pergerakan nasional.

Bersama dengan Soekarno, Hatta ikut menanda tangani teks proklamasi sebagai wakil Bangsa Indonesia. Sebelum membacakan teks proklamasi, Hatta sempat mendatangi Soekarno yang demam dan memberikan dukungan agar mau membaca teks proklamasi bersama.

Moh Hatta berperan penting dalam persiapan kemerdekaan Indonesia karena ia selalu mendampingi Soekarno dan menyumbangkan berbagai ide. Bahkan Hatta pernah mengatakan bahwa ia tak akan menikah sebelum Indonesia merdeka, yang kemudian benar-benar ditepatinya.

Setelah kemerdekaan Indonesia, Hatta menjadi wakil presiden dan berusaha keras memperbaiki kondisi Indonesia yang carut marut. Bersama dengan Golongan Muda dan Tua, Hatta sering kali ikut dalam berbagai perjanjian internasional untuk menjadi delegasi.

Jadi peran Soekarno dalam persiapan kemerdekaan Indonesia adalah ikut menyusun teks proklamasi dan menanda tanganinya. Hatta juga membersamai Soekarno untuk membacakan teks proklamasi tersebut dan mengikuti upacara setelahnya.

3. Sutan Syahrir

Salah satu tokoh proklamasi kemerdekaan Indonesia dari Golongan Muda adalah Sutan Syahrir. Syahrir merupakan Golongan Muda yang merencanakan penculikan Soekarno dan Hatta, yang kemudian hari dikenal sebagai Peristiwa Rengasdengklok.

Syahrir merupakan tokoh nasional yang terkenal karena punya kecerdasan dan intelektual yang tinggi. Walaupun masih muda, ia banyak mengikuti organisasi pergerakan nasional dan turut membantu dalam persiapan kemerdekaan, seperti tokoh nasional lainnya.

Peran Syahrir dalam persiapan kemerdekaan Indonesia cukup penting. Ia termasuk dalam orang pertama yang mendengar berita kekalahan Jepang dan membicarakannya dengan Golongan Tua. Sayangnya respon yang Syahrir dapatkan tak sesuai dengan keinginannya.

Karena gagal membujuk Golongan Tua untuk segera memproklamirkan kemerdekaan Indonesia, Syahrir pun mengajak Golongan Muda untuk menculik Soekarno dan Hatta ke Rengasdengklok. Tujuannya agar mereka tak terkena pengaruh Jepang yang ada di ibu kota saat itu.

4. Achmad Soebarjo

Membahas tokoh pergerakan nasional dan persiapan kemerdekaan Indonesia tak boleh melupakan Achmad Soebarjo. Soebarjo merupakan Golongan Tua yang mau melakukan negoisasi dengan Golongan Muda terkait dengan kemerdekaan Indonesia.

Ketika mendengar bahwa Soekarno dan Hatta dibawa ke Rengasdengklok oleh Golongan Muda, Soerbajo segera menyusul. Dari sana Soebarjo akhirnya menjadi penengah dan meyakinkan Soekarno agar kemerdekaan Indonesia dilakukan secepat mungkin.

Setelah urusan di Rengasdengklok selesai, Soebarjo, Golongan Muda dan Soekarno – Hatta kembali lagi ke Jakarta. Di rumah Laksaman Maeda, Soebarjo, Hatta dan Soekarno merumuskan teks proklamasi Indonesia yang akan di bacakan pada 17 Agustus 1945.

Peran Achmad Soebarjo dalam persiapan kemerdekaan Indonesia adalah membantu menyusun teks proklamasi Indonesia. Ia juga memiliki peran aktif dalam pergerakan nasional sebelum dan sesudah kemerdekaan Indonesia.

5. Sayuti Melik

Tokoh proklamasi Indonesia selanjutnya adalah Sayuti Melik, yang merupakan juru ketik dari naskah proklamasi Indonesia. Sayuti mendapat kepercayaan tersebut karena Soekarno memintanya untuk mengetikkan teks tersebut agar bisa di baca pada 17 Agustus 1945.

Sebagaimana tokoh pergeraka nasional lainnya, Sayuti punya pengalaman yang panjang dalam organisasi persiapan kemerdekaan. Bahkan Sayuti termasuk Golongan Muda yang ikut menculik Soekarno dan Hatta ke Rengasdengklok bersama Golongan Muda lainnya.

Ketika mengetik naskah proklamasi, Sayuti menggunakan mesin ketik hasil pinjaman dari perwira Angkatan Laut Jerman. Perwira tersebut tengah bertugas di Jakarta dan memiliki kantor yang tak jauh dari rumah Laksamana Maeda.

Jadi selama masa persiapan kemerdekaan Indonesia, peran Sayuti Melik adalah mengetik naskah proklamasi. Namun peran Sayuti tak hanya berhenti disana, setelahnya ia masih aktif membantu Soekarno dalam membangun bangsa Indonesia.

6. Fatmawati

Selama masa persiapan kemerdekaan, tokoh kemerdekaan Indonesia memang di dominasi oleh laki-laki. Tapi bukan berarti tak ada perempuan yang berperan dalam kemerdekaan Indonesia. Salah satu perempuan hebat yang berperan adalah Fatmawati, istri dari Soekarno.

Fatmawati merupakan istri ketiga dari Presiden Soekarno dan mengikuti suaminya ketika ia di culik ke Rengasdengklok. Tak hanya itu saja, Fatmawati juga menjahitkan bendera merah putih yang di kibarkan dalam upacara proklamasi kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus 1945.

Menjahit bendera merah putih ini tak mudah, apalagi saat itu kondisi Fatmawati tengah hamil tua dan hendak melahirkan anak pertamanya dengan Soekarno. Karena jasanya inilah, Fatmawati menjadi ibu negara pertama di Indonesia tahun 1945 – 1967.

Perjuangan Fatmawati tidak selesai, ia terus mendamping Soekarno dalam berbagai kesempatan. Kebersamaannya dengan Soekarno memberikan dukungan moril pada tugas Soekarno. Ibu negara ini wafat pada Mei 1980 ketika pulang dari perjalanan umroh.

7. Soekarni

Pejuang yang termasuk dalam tokoh proklamasi Indonesia terakhir adalah Soekarni, yang termasuk dalam tokoh Golongan Muda. Sebelum terjun ke dunia politik dan pergerakan nasional, Soekarni aktif di kantor berita Domei, Sendenbu dan juga Seinendan.

Dengan pengalamannya tersebut, ia meyakinkan Soekarno dan Hatta untuk menanda tangani teks proklamasi kemederkaan setelah diketik oleh Sayuti Melik. Selain itu, Soekarni juga terlibat aktif dalam penculikan Soekarno dan Hatta ke Rengasdengklok.

Setelah kemerdekaan Indonesia, Soekarni masih berperan aktif dalam membangun Indonesia menjadi lebih baik. Ini terlihat dengan penunjukkannya di tahun 1961 sebagai Dubes Indonesia di Tiongkok oleh pemerintah Indonesia.

Tokoh proklamasi Indonesia memang punya peran yang besar dalam mempersiapkan dan mewujudkan kemerdekaan Indonesia. Tanpa usaha yang para tokoh ini lakukan, masyarakat Indonesia mungkin tak bisa merasakan kemerdekaan Indoneesia seperti saat ini.

Baca Juga: