Category: Agama

  • Doa Minta Rezeki Lancar dari Segala Penjuru dan Tak Terduga

    Doa Minta Rezeki Lancar dari Segala Penjuru dan Tak Terduga

    Balitteknologikaret.co.id – Memiliki rezeki yang melimpah tentu menjadi keinginan banyak orang. Tak jarang umat muslim yang kemudian memanjatkan doa minta rezeki lancar kepada Allah SWT. Hal ini agar kehidupan mereka dilimpahi rezeki dari segala penjuru yang berkah dan datang dari arah yang tak terduga.

    Rezeki ini pun tidak terbatas bentuknya, bisa berupa keberuntungan pekerjaan, kesehatan, keluarga, jodoh, hingga terhindar dari musibah, dan lainnya. Walaupun rezeki sudah diatur sedari masih berada di perut ibu, tetapi tidak ada salahnya untuk memohon berbagai hal kepada Sang Pencipta, termasuk perihal rezeki. Sebagaimana firman Allah SWT di dalam Q.S Saba ayat 36:

    قُلْ إِنَّ رَبِّى يَبْسُطُ ٱلرِّزْقَ لِمَن يَشَآءُ وَيَقْدِرُ وَلَٰكِنَّ أَكْثَرَ ٱلنَّاسِ لَا يَعْلَمُونَ

    Arab-Latin: Qul inna rabbī yabsuṭur-rizqa limay yasyā`u wa yaqdiru wa lākinna akṡaran-nāsi lā ya’lamụn

    Artinya:

    Katakanlah: “Sesungguhnya Tuhanku melapangkan rezeki bagi siapa yang dikehendaki-Nya dan menyempitkan (bagi siapa yang dikehendaki-Nya). akan tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui”.

    Akan tetapi permohonan tersebut juga harus dibarengi dengan adanya usaha untuk mendapatkannya. Adapun doa minta rezeki lancar dapat dipanjatkan kapanpun, termasuk saat selepas menunaikan ibadah salat wajib maupun sunah. Berikut ini kumpulan doa agar murah rezeki.

    Kumpulan Doa Minta Rezeki

    Beberapa Doa Nabi Ismail Yang Populer Dikalangan Ummat Islam

    Ada banyak doa minta rezeki yang bisa dipanjatkan umat muslim setiap harinya. Berikut ini doanya yang sudah lengkap dengan arab, latin, serta artinya.

    Bacaan Doa Murah Rezeki Sebelum Memulai Aktivitas

    Sebelum memulai berbagai aktivitas, kamu bisa memohon doa untuk diberikan kelancaran dan kecukupan rezeki. Adapun doanya sebagai berikut:

    اَللَّهُمَّ بِكَ أَصْبَحْنَا وَبِكَ أَمْسَيْنَا، وَبِكَ نَحْيَا، وَبِكَ نَمُوْتُ، وَإِلَيْكَ النُّشُوْرُ

    Arab-Latin: Allāhumma bika ashbahnā, wa bika amsainā, wa bika nahyā, wa bika namūtu, wa ilaikan nusyūru.

    Artinya: “Ya Allah, dengan-Mu aku berpagi hari, dengan-Mu aku bersore hari, dengan-Mu kami hidup, dengan-Mu kami mati. Hanya kepada-Mu (kami) kembali,” (HR. Abu Dawud, At Tirmidzi, Ibnu Majah, dan lainnya.

    Doa Minta Rezeki Lancar di Pagi Hari

    Selain itu, kamu juga bisa meminta agar dilancarkan rezekinya di pagi hari. Berikut bacaan doanya:

    اللَّهُمَّ إِنِّي أَصْبَحْتُ أُشْهِدُكَ وَأُشْهِدُ حَمَلَةَ عَرْشِكَ وَمَلَائِكَتَكَ وَجَمِيعَ خَلْقِكَ أَنَّكَ أَنْتَ اللَّهُ لَا إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ وَأَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُكَ وَرَسُولُكَ

    Bacaan latin: Allahumma inni ashbahtu usyhiduka wa usyhidu hamalata ‘arsyika wa malaikatihi wa jami’a kholqika annaka antallahu la ilaha illa anta wa anna Muhammadan ‘abduka wa rasulika.

    Artinya: “Ya Allah, aku berada di waktu pagi bersaksi atas-Mu, dan kepada para pembawa Arsy-Mu, kepada semua malaikat, dan kepada semua makhluk-Mu, bahwa Engkau adalah Allah yang tidak ada Tuhan selain Engkau, dan Muhammad adalah hamba dan Rasul-Mu,” (HR. Abu Daud).

    Doa Diberi Rezeki Ilmu yang Baik

    Rezeki juga tidak terbatas hanya urusan karier atau keuangan, bisa juga berupa ilmu yang baik dan bermanfaat. Berikut doa minta rezeki berupa ilmu yang baik.

    اللَّهُمَّ إِنِّى أَسْأَلُكَ عِلْمًا نَافِعًا وَرِزْقًا طَيِّبًا وَعَمَلاً مُتَقَبَّلاً

    Bacaan latin: Allahumma inni as-aluka rizqan thayyiban wa ‘ilman naafi’an wa ‘amalan mutaqabbalan

    Artinya: “Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kepada-Mu rezeki yang baik, ilmu yang bermanfaat, dan amal yang diterima,” (HR. Al Mustaghfiri).

    Doa Minta Pertolongan

    Pertolongan Allah SWT juga bisa menjadi suatu rezeki bagi seseorang. Pasalnya, kita tidak pernah mengetahui hal-hal yang akan datang pada kita di masa depan. Berikut doa minta pertolongan selengkapnya.

    يَا حَيُّ يَا قَيُّوْمُ بِرَحْمَتِكَ أَسْتَغِيْثُ، وَأَصْلِحْ لِيْ شَأْنِيْ كُلَّهُ وَلاَ تَكِلْنِيْ إِلَى نَفْسِيْ طَرْفَةَ عَيْنٍ أَبَدًا

    Arab-Latin: Ya hayyu ya qayyumu birahmatika astaghitsu, ashlih li sya’ni kullahu wala takilni ila nafsi tharfata ‘ainin abadan.

    Artinya: “Wahai Rabb Yang Maha Hidup, wahai Rabb Yang Berdiri Sendiri tidak butuh segala sesuatu, dengan rahmat-Mu aku minta pertolongan, perbaikilah segala urusanku dan jangan diserahkan kepadaku sekali pun sekejap mata tanpa mendapat pertolongan dari-Mu selamanya.” (HR Tirmidzi).

    Bacaan Doa Murah Rezeki dari Segala Penjuru Dunia dan Akhirat

    Jika kamu ingin meminta kelancaran rezeki dari segala penjuru dunia serta akhirat, kamu bisa memanjatkan bacaan doa di bawah ini.

    اللهم الطف بي في تيسير كل عسير، فإن تيسير كل عسير عليك يسير، وأسألك اليسر والمعافاة في الدنيا والآخرة

    Latin: Allaahummalthuf bii fii taisiiri kulli ‘asiirin, fa inna taisiira kulli ‘asiirin ‘alaika yasiir, as ‘alukal yusra wal mu’aafaata fid dun-yaa wal aakhirati.

    Artinya: “Ya Allah, berilah taufik, kebajikan, atau kelembutan kepadaku dalam hal kemudahan pada setiap kesulitan, karena sesungguhnya kemudahan pada setiap yang sulit adalah mudah bagi-Mu, dan aku mohon kemudahan serta perlindungan di dunia dan di akhirat,” (HR Thabrani).

    Bacaan Doa Minta Rezeki Setelah Salat Subuh

    Rasulullah sering mengamalkan doa ini setelah salat Subuh. Berikut doanya.

    اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ عِلْمًا نَافِعًا وَرِزْقًا طَيِّبًا وَعَمَلًا مُتَقَبَّلًا

    Allahumma innii as-aluka ‘ilman naafi’a, wa rizqon thoyyibaa, wa ‘amalan mutaqobbalaa.

    Artinya: “Ya Allah, sungguh aku memohon kepada-Mu ilmu yang bermanfaat (bagi diriku dan orang lain), rizki yang halal dan amal yang diterima (di sisi-Mu dan mendapatkan ganjaran yang baik).” (HR. Ibnu Majah, no. 925 dan Ahmad 6: 305, 322. Al-Hafizh Abu Thahir mengatakan bahwa hadits ini shahih)

    Doa Supaya Harta yang Didapat Berkah

    Kamu juga bisa meminta agar harta yang kamu dapatkan semakin berkah. Berikut ini isi doa tersebut selengkapnya.

    اللَّهُمَّ أكْثِرْ مَالِي، وَوَلَدِي، وَبَارِكْ لِي فِيمَا أعْطَيْتَنِي وَأطِلْ حَيَاتِي عَلَى طَاعَتِكَ، وَأحْسِنْ عَمَلِي وَاغْفِرْ لِي

    Allahumma ak-tsir maalii wa waladii, wa baarik lii fiimaa a’thoitanii wa athil hayaatii ‘ala tho’atik wa ahsin ‘amalii wagh-fir lii.

    Artinya: “Ya Allah perbanyaklah harta dan anakku serta berkahilah karunia yang Engkau beri. Panjangkanlah umurku dalam ketaatan pada-Mu dan baguskanlah amalku serta ampunilah dosa-dosaku.”

    Bacaan Doa Diberi Kecukupan Harta Halal

    Selain itu, doa minta rezeki bisa kamu panjatkan ketika ingin meminta kecukupan harta yang halal dari Allah SWT. Simak doanya berikut ini.

    اللَّهُمَّ اكْفِنِى بِحَلاَلِكَ عَنْ حَرَامِكَ وَأَغْنِنِى بِفَضْلِكَ عَمَّنْ سِوَاكَ

    Allahumak-finii bi halaalika ‘an haroomik, wa agh-niniy bi fadhlika ‘amman siwaak.

    Artinya: “Ya Allah cukupkanlah aku dengan yang halal dan jauhkanlah aku dari yang haram, dan cukupkanlah aku dengan karunia-Mu dari bergantung pada selain-Mu.” (HR. Ahmad 1319, Tirmidzi 3563 dan dihasankan al-Hafizh Abu Thahir)

    Bacaan Doa Minta Rezeki Saat Salat

    Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, memanjatkan doa bisa dilakukan kapan saja termasuk ketika menunaikan ibadah salat. Kamu bisa melakukannya saat dalam posisi sujud. Berikut doa minta rezeki saat sedang salat.

    اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِي ، وَارْحَمْنِي ، وَاهْدِني ، وَعَافِني ، وَارْزُقْنِي

    Allahummaghfirlii, warhamnii, wahdinii, wa ‘aafinii, warzuqnii.

    Artinya: “Ya Allah, ampunilah aku, kasihanilah aku, berilah petunjuk padaku, selamatkanlah aku (dari berbagai penyakit), dan berikanlah rezeki kepadaku.”

    Doa Minta Rezeki Lainnya

    Selain beberapa doa di atas, kamu juga bisa mempraktekan bacaan do aini selepas melakukan ibadah. Hal ini diharapkan dapat memberikan kelancaran serta kecukupan rezeki bagimu.

    Allahumma inni as-aluka an tarzuqoni rizqon halalan wasi’an thoyyiban min ghoiri ta’abin wala masyaqqotin wala dhoirin wala nashobin innaka ‘ala kulli syai-in qodir.

    Artinya: ” Ya Allah, aku minta pada Engkau agar melimpahiku rizki yang halal, luas, dan baik tanpa kesusahan, tanpa kemelaratan dan tanpa kepayahan. Sesungguhnya Engkau berkuasa atas segala sesuatu.”

    Tidak hanya itu, ada lagi bacaan doa yang bisa dipanjatkan untuk mendapatkan rezeki yang luas hingga kesembuhan. Berikut doanya:

    Allahumma inni as-aluka ‘ilman naafi’an wa rizqan waasi’an wa syifaa-an min kulli daa-in.

    Artinya: “Ya Allah, aku memohon kepada Engkau ilmu yang bermanfaat, rezeki yang luas, dan kesembuhan dari segala penyakit.”

    Bahkan kamu juga bisa mengamalkan potongan ayat Al Quran di Surat Al Maidah ayat 114 untuk meminta rezeki. Inilah doa minta rezeki yang berdasarkan ayat Al Quran.

    Rabbana anzil ‘alaina ma’idatam minas sama’i takunu lana ‘idal li’ awwalina wa akhirina wa ayatam minka warzuqna wa anta khairur raziqin.

    Artinya: “Ya Tuhan kami, turunkanlah kepada kami hidangan dari langit (yang hari turunnya) akan menjadi hari raya bagi kami yaitu orang-orang yang bersama kami dan yang datang sesudah kami, dan menjadi tanda bagi kekuasaan-Mu, berikanlah kami rezeki dan Engkaulah Pemberi rezeki yang paling utama.”

    Amalan untuk Mendapatkan Rezeki yang Berkah

    Kumpulan-Doa-Berhubungan-Suami-Istri-Secara-Islam

    Selain memohon doa untuk diberikan kemurahan rezeki yang berkah dan bermanfaat, kamu juga bisa melakukan berbagai amalan yang bisa membantumu semakin direstui Allah untuk memperoleh rezekinya.

    Rajin Beristighfar

    Islam sangat menganjurkan umatnya untuk banyak membaca Istighfar ketika hendak memohon sesuatu dari Allah SWT. Hal ini untuk mengingat sebagai manusia tidak bebas dari dosa. Istighfar juga merupakan jalan terbuka untuk hadirnya rezeki. Hal ini dijelaskan dalam Al-Quran Surat Nuh ayat 10-12 sebagai berikut:

    فَقُلْتُ اسْتَغْفِرُوْا رَبَّكُمْ اِنَّهٗ كَانَ غَفَّارًاۙ يُّرْسِلِ السَّمَاۤءَ عَلَيْكُمْ مِّدْرَارًاۙ وَّيُمْدِدْكُمْ بِاَمْوَالٍ وَّبَنِيْنَ وَيَجْعَلْ لَّكُمْ جَنّٰتٍ وَّيَجْعَلْ لَّكُمْ اَنْهٰرًاۗ

    Artinya: Maka aku berkata (kepada mereka), “ Mohonlah ampunan kepada Tuhanmu, Sungguh, Dia Maha Pengampun, niscaya Dia akan menurunkan hujan yang lebat dari langit kepadamu, dan Dia memperbanyak harta dan anak-anakmu, dan mengadakan kebun-kebun untukmu dan mengadakan sungai-sungai untukmu.”

    Jalin Tali Silaturahmi

    Ketika kamu tinggal bersebelahan, jangan selalu lupa untuk berteman dengan teman dan keluarga. Karena dengan menjalin silaturahmi, hubungan menjadi lebih baik dan dapat membuka jalan untuk membuka rezeki. Hal ini dijelaskan dalam hadits berikut:

    “Siapa yang suka dilapangkan rezekinya dan dipanjangkan umurnya hendaklah dia menyambung silaturahmi.” (HR. Bukhari dan Muslim)

    Bersedekah

    Sedekah adalah salah satu hal yang disyariatkan dalam Islam. Sedekah pun tidak membuat seseorang menjadi miskin. Sebaliknya, Allah SWT akan menambah kenikmatannya. Memberikan sedekah, meskipun tidak dalam jumlah besar dapat menambah rezeki semakin luas Seperti yang dijelaskan dalam Q.S Saba ayat 39 di bawah ini:

    قُلْ اِنَّ رَبِّيْ يَبْسُطُ الرِّزْقَ لِمَنْ يَّشَاۤءُ مِنْ عِبَادِهٖ وَيَقْدِرُ لَهٗ ۗوَمَآ اَنْفَقْتُمْ مِّنْ شَيْءٍ فَهُوَ يُخْلِفُهٗ ۚوَهُوَ خَيْرُ الرّٰزِقِيْنَ

    Artinya: Katakanlah, ‘Sungguh, Tuhanku melapangkan rezeki dan membatasinya bagi siapa yang Dia kehendaki di antara hamba-hamba-Nya.’ Dan apa saja yang kamu infakkan, Allah akan menggantinya dan Dialah pemberi rezeki yang terbaik.”

    Bertakwa dan Berikhtiar

    Untuk bisa memohon rezeki yang berkah dan melimpah, umat Islam diminta untuk bertakwa dan bertawakal kepada Allah SWT. Karena Allah SWT adalah pemilik dan pemberi rezeki untuk setiap orang. Bahkan Allah SWT bisa memberikan rezeki dari arah yang tidak disangka oleh manusia. Sebagaimana dijelaskan dalam Q.S Ath-Thalaq ayat 2-3 berikut ini:

    وَمَنْ يَّتَّقِ اللّٰهَ يَجْعَلْ لَّهٗ مَخْرَجًا ۙ وَّيَرْزُقْهُ مِنْ حَيْثُ لَا يَحْتَسِبُۗ وَمَنْ يَّتَوَكَّلْ عَلَى اللّٰهِ فَهُوَ حَسْبُهٗ ۗ

    Artinya: Barangsiapa bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan membukakan jalan keluar baginya, dan Dia memberinya rezeki dari arah yang tidak disangka-sangkanya. Dan barangsiapa bertawakal kepada Allah, niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya. Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan-Nya.”

    Amalan Zikir untuk Memperlancar Rezeki

    Selain doa minta rezeki, kamu juga bisa mengamalkan zikir untuk memohon kemurahan dan kemudahan rezeki dari Allah SWT. Berikut ini bacaan zikir yang bisa diamalkan kaum muslimin.

    سُبْحَانَ اللَّهِ وَبِحَمْدِهِ

    Latin: Subhaanaallaahi wabihamdih.

    Artinya:”Maha Suci Allah sambil memuji-Nya”

    Berzikir mengucapkan “Subhaanaallaahi wabihamdih” sebanyak 100 kali juga bisa menjadi doa kelancaran rezeki.

    Selain itu, kita juga bisa membaca doa minta rezeki sebagai zikir setiap harinya. Kita bisa melakukan zikir di waktu senggang atau sambil bekerja dan membaca doa-doa sederhana untuk memperluas rezeki.

    Baca Juga:

  • Ikhfa Haqiqi: Pengertian, Hukum Bacaan, Huruf, & Contohnya

    Ikhfa Haqiqi: Pengertian, Hukum Bacaan, Huruf, & Contohnya

    Balitteknologikaret.co.id – Sebelum membaca ayat-ayat suci Al-Qur’an seorang muslim dianjurkan untuk mempelajari ilmu tajwid dulu. Mulai dari idhar, idghom, iqlab, hingga ikhfa haqiqi. Sebab, hukum mempelajari tajwid sendiri adalah fardhu kifayah sementara mengamalkannya berhukum fardhu ‘ain.

    Bukan tanpa sebab, ilmu tajwid menjadi panduan sendiri agar bacaan Al-Qur’an bisa sesuai kaidah. Jangan sampai karena salah mengucapkan membuat ayat tersebut berubah arti. Alih-alih mendapatkan pahala, bacaan yang salah bisa mendatangkan dosa.

    Kali ini, akan dibahas dengan lengkap seputar hukum bacaan ikhfa baik yang haqiqi atau syafawi. Mulai dari cara membaca, huruf-huruf yang ada di dalamnya, hingga beberapa contoh bacaannya. Tidak perlu menunggu lama, langsung saja baca ulasan di bawah!

    Pengertian Ikhfa Haqiqi

    Pengertian-Ikhfa-Haqiqi

    Saat baru pertama kali mempelajari ilmu tajwid, wajar jika masih bingung dengan berbagai hukum bacaannya. Pasalnya memang terdapat beberapa hukum yang harus dihafalakan. Mulai dari idhar halqi, idgham bighunnah dan bilaghunnah, iqlab, serta ikhfa.

    Karena berbagai hukum bacaan tersebut memanglah memiliki huruf masing-masing. Sehingga dibutuhkan kesabaran dan waktu untuk bisa menghafal dan terbiasa dengan berbagai hukum bacaan tersebut. Namun jika sering dipraktekkan, pasti penerapan berbagai hukum tajwid akan terasa lebih mudah.

    Sementara itu, apa maksud dari bacaan ikhfa dalam tajwid? Merujuk dari asal katanya, ikhfa berarti samar atau membunyikan. Sementara haqiqi memiliki arti sungguh-sungguh. Haqiqi digunakan sebagai pembeda hukum ikhfa pada aturan bacaan nun mati atau tanwin dengan bacaan mim mati.

    Ikhfa yang ada pada hukum nun mati atau tanwin akan memiliki embel-embel haqiqi di belakangnya. Sementara ikhfa yang ada pada hukum mim mati dalam tajwid disebut sebagai ikhfa syafawi.

    Dari situ, dapat diartikan bahwa ikhfa haqiqi adalah saat terdapat nun mati atau tanwin bertemu dengan 15 huruf ikhfa. Penasaran dengan cara membaca serta apa saja huruf-huruf ikhfa itu? Simak selanjutnya pada penjelasan berikut!

    Huruf-Huruf Bacaan Ikhfa’

    Huruf-Huruf-Bacaan-Ikhfa’

    Banyak yang mengeluhkan sulit untuk menghafal berbagai huruf yang termasuk dalam bacaan Ikhfa. Karena total hurufnya sendiri memang hingga 15 huruf hijaiyah. Adapun beberapa huruf tersebut diurutkan dari hijaiyah paling awal yaitu sebagai berikut:

    • ت (ta)
    • ث (tsa)
    • ج (jim)
    • د (dal)
    • ذ (dzal)
    • ز (za)
    • س (sin)
    • ش (syin)
    • ص (shod)
    • ض (dhod)
    • ط(tho)
    • ظ (dho)
    • ف (fa)
    • ق(qof)
    • ك (kaf)

    Terlihat banyak bukan? Namun, berikut ini terdapat cara dan tips yang bisa dilakukan untuk bisa menghafalnya dengan mudah:

    1. Buat Singkatan

    Dalam mempelajari tajwid, banyak ustadz/ustadzah yang membuatkan singkatan untuk pada muridnya. Dengan begitu 15 huruf ikhfa dapat lebih mudah dihafalkan. Siapapun dapat berkreasi sebebas mungkin untuk merangkum 15 huruf hijaiyah tersebut menjadi suatu singkatan yang mudah dihafal.

    Adapun salah satu contoh singkatan yang berisi rangkaian 15 huruf ikhfa adalah sebagai berikut:

    سَتُجْزَ صَدُّكَ فَثِقْ ضَطَظٍ شَذَ

    2. Hafalkan Huruf Hukum Bacaan Lain

    Cara kali ini juga begitu efektif untuk menghafalkan berbagai huruf yang terdapat dalam ikhfa haqiqi. Pasalnya, jika telah menghafal huruf idzhar, idghom, serta iqlab, maka sisanya adalah huruf ikhfa. Karena hal ini pula, banyak yang memilih untuk mempelajari bacaan ikhfa di bagian akhir.

    Adapun berbagai huruf yang terdapat dalam hukum bacaan tajwid lain di antaranya sebagai berikut:

    • Huruf idzhar halqi ada 6, yaitu (ء, ه ,ع ,غ ,ح, خ)
    • Huruf idgham bigunnah ada 4, yaitu (ي ,ن ,م ,و )
    • Huruf idgham bilagunnah ada 2, yaitu (ل ,ر)
    • Huruf iqlab ada satu, yaitu (ب)

    Total huruf yang ada dalam berbagai hukum bacaan nun mati dan tanwin di atas adalah 13 huruf. Karena terdapat 28 huruf hijaiyah, maka 15 sisanya merupakan huruf yang termasuk dalam bacaan ikhfa. Jika sudah terbiasa menggunakan berbagai huruf di atas, pasti penerapan huruf ikhfa juga akan lebih mudah.

    Hukum serta Cara Membaca Ikhfa

    Hukum-serta-Cara-Membaca-Ikhfa

    Setelah mengetahui pengertian serta berbagai huruf ikhfa, maka perlu juga mengetahui cara membacanya. Sesuai dengan namanya, bacaan ikhfa dibaca secara samar. Artinya saat terdapat nun mati atau tanwin bertemu dengan 15 huruf ikhfa, maka tidak boleh membacanya dengan jelas.

    Lafadz tidak boleh terlalu condong pada bunyi nun mati/tanwin maupun mada makhroj huruf yang jatuh setelahnya. Jika mengacu pada ilmu tajwid, maka cara membaca ikhfa adalah di antara idzhar dan idgham.

    Untuk praktek langsungnya, bacaan ini dilakukan dengan cara menyamarkan bunyi nun mati atau tanwin. Sementara masih membunyikan nun mati/tanwin, mulut segera condong pada makhroj huruf setelahnya. Sehingga lafadz yang diucapkan adalah samar-saman antara nun mati/tanwin dengan huruf ikhfa.

    Adapun hukum bacaan ikhfa adalah dengan menahan sama-samar selama sekitar 2-3 harakat. Sementara itu, juga terdapat beberapa syarat berlakunya ikhfa yang harus diketahui sebagai berikut:

    • Jika pada nun mati, maka ikhfa bisa berlaku pada satu kalimat ataupun dua kalimat yang berbeda, seperti كُنتُمْ
    • Jika pada tanwin, ikhfa hanya bisa berlaku pada dua kalimat yang berbeda saja, seperti قَوْلًا ثَقِيلًا

    Contoh Ikhfa Haqiqi dan Penjelasannya

    Contoh-Ikhfa-Haqiqi-dan-Penjelasannya

    Mempelajari contoh-contoh hukum bacaan tajwid adalah salah satu cara untuk bisa lebih mudah memahaminya. Contoh-contoh ini bisa digunakan sebagai acuan untuk belajar dalam mempraktekannya. Untuk itu, langsung saja simak berbagai contoh ikhfa pada tabel berikut:

    Contoh Bacaan Ikhfa Keterangan
    مِّنْ سِجِّيْلٍ Contoh tersebut dibaca ikhfa karena terdapat nun mati bertemu dengan huruf (sin)
    وَّاَنْزَلْنَا Contoh tersebut dibaca ikhfa karena terdapat nun mati bertemu dengan huruf (za)
    يَنْطِقُوْنَ Contoh tersebut dibaca ikhfa karena terdapat nun mati bertemu dengan huruf (tho)
    مَنْضُوْدٍ Contoh tersebut dibaca ikhfa karena terdapat nun mati bertemu dengan huruf (dhod)
    مِنْ شَرِّ Contoh tersebut dibaca ikhfa karena terdapat nun mati bertemu dengan huruf (syin)
    وَاَجْرٍ كَرِيْمٍ Contoh tersebut dibaca ikhfa karena terdapat tanwin bertemu dengan huruf (kaf)
    عَذَابًا قَرِيْبًا Contoh tersebut dibaca ikhfa karena terdapat tanwin bertemu dengan huruf (qaf)
    اَغْلٰلًا فَهِيَ Contoh tersebut dibaca ikhfa karena terdapat tanwin bertemu dengan huruf (fa)
    نَارًا ذَاتَ Contoh tersebut dibaca ikhfa karena terdapat tanwin bertemu dengan huruf (dzal)
    مَاۤءً ثَجَّاجًا Contoh tersebut dibaca ikhfa karena terdapat tanwin bertemu dengan huruf (tsa)

    Perbedaan Ikhfa Haqiqi dan Ikhfa Syafawi

    Perbedaan-Ikhfa-Haqiqi-dan-Ikhfa-Syafawi

    Memiliki nama yang hampir sama, banyak orang yang masih bingung dengan ikhfa syafawi serta haqiqi. Meski begitu keduanya tentulah sangat berbeda. Ikhfa syafawi termasuk dalam kategori hukum mim mati sementara haqiqi adalah kategori hukum nun mati atau tanwin.

    Jika pada ikhfa di atas total hurufnya terdapat 15, maka huruf ikhfa syafaqi hanya satu saja, yaitu ba. Ikhfa syafawi adalah saat terdapat mim mati bertemu dengan huruf ba. Cara membacanya hampir sama dengan haqiqi, yaitu dengan cara samar-samar.

    Contoh: فَاحْكُم بَيْنَهُم (fahkum bainahum)

    Pertama, bacalah mim mati dengan mendengungkannya selama sekitar 2-3 harokat. Baru setelah menahannya, dilanjutkan dengan memasuki makhraj huruf ba yang jatuh setelahnya.

    Sampai sini, dapat dipahami bahwa cara membaca ikhfa haqiqi adalah dengan samar-samar. Sementara huruf-huruf yang masuk dalam bacaannya terdapat 15 huruf hijaiyah. Cobalah untuk sering mempraktikan hukum bacaan ini agar bisa menghafalnya dengan lebih cepat dan mudah.

    Baca Juga:

  • Doa Sebelum Belajar (Arab, Latin, Artinya) Dalil & Adabnya

    Doa Sebelum Belajar (Arab, Latin, Artinya) Dalil & Adabnya

    Balitteknologikaret.co.id – Salah satu kegiatan yang wajib dilakukan oleh setiap orang yang beragama Islam ialah belajar. Kegiatan yang satu ini bahkan bukan hanya sekedar kegiatan, tetapi termasuk ibadah yang disukai oleh Allah SWT. Sebelum memulainya, seseorang bisa membaca doa sebelum belajar terlebih dahulu.

    Perihal belajar itu sendiri sudah disebutkan baik di dalam Al Qur’an maupun hadits. Dengan melakukan kegiatan yang satu ini, maka seseorang akan mampu meningkatkan kemampuan dirinya dan dia akan mengetahui apa-apa yang sebelumnya bahkan tidak diketahuinya.

    Dalil Tentang Kewajiban Belajar

    Dalil Tentang Kewajiban Belajar

    Sebelum membahas tentang doa sebelum belajar, mari ketahui dulu apa saja dalil yang menyebutkan bahwa belajar ini merupakan hal yang sangat diridhoi oleh Allah SWT. Beberapa dalil tersebut sebagai berikut:

    1. Al Qur’an Surat Al Mujadalah Ayat 11

    يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوٓا۟ إِذَا قِيلَ لَكُمْ تَفَسَّحُوا۟ فِى ٱلْمَجَٰلِسِ فَٱفْسَحُوا۟ يَفْسَحِ ٱللَّهُ لَكُمْ ۖ وَإِذَا قِيلَ ٱنشُزُوا۟ فَٱنشُزُوا۟ يَرْفَعِ ٱللَّهُ ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ مِنكُمْ وَٱلَّذِينَ أُوتُوا۟ ٱلْعِلْمَ دَرَجَٰتٍ ۚ وَٱللَّهُ بِمَا تَعْمَلُونَ خَبِيرٌ

    Artinya: “Hai orang-orang beriman apabila dikatakan kepadamu: “Berlapang-lapanglah dalam majlis”, maka lapangkanlah niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu. Dan apabila dikatakan: “Berdirilah kamu”, maka berdirilah, niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.

    2. Hadits Nabi Muhammad SAW yang diriwayatkan oleh Imam Muslim

    وَمَنْ سَلَك  َ طَرِيقًا يَلْتَمِسُ فِيهِ عِلْمًا سَهَّلَ اللَّهُ لَهُ بِهِ طَرِيقًا إِلَى الْجَنَّةِ

    Artinya: “Siapa yang menempuh jalan untuk mencari ilmu, maka Allah akan mudahkan baginya jalan menuju surga.” (HR. Muslim, no. 2699)

    Surat Al Mujadalah ayat 11 di atas secara nyata menjelaskan bahwasanya Allah SWT akan mengangkat derajat siapa saja yang menuntut ilmu. Hal ini juga menjadi petunjuk bahwasanya ilmu akan membuat manusia menjadi lebih mulia, bukan hartanya dan juga bukan nasabnya.

    Sementara hadits riwayat Imam Muslim menunjukkan bahwasanya Allah SWT sudah berjanji akan mempermudah jalan orang-orang yang menuntut ilmu. Kewajiban untuk belajar ini bukan hanya saat masih usia sekolah. Melainkan mulai dari manusia dilahirkan sampai dengan akhir hayatnya.

    Tiga Versi Doa Sebelum Belajar dan Doa Sesudah Belajar

    Tiga Versi Doa Sebelum Belajar dan Doa Sesudah Belajar

    Selain ada doa sebelum belajar, ada pula doa sesudah belajar. Kedua doa ini sebaiknya diketahui mengingat doa sebelum dan doa sesudah adalah satu paket. Namun, baik doa sebelum maupun sesudah belajar terdiri atas tiga pilihan sebagai berikut:

    1. Doa Sebelum Belajar

    • Pilihan Doa Pertama

    رَبِّ زِدْنِي عِلْمًا وَارْزُقْنِيْ فَهْمًا وَاجْعَلْنِيْ مِنَ الصَّالِحِيْنَ

    (Robbi zidnii ‘ilmaa, warzuqnii fahmaa, waj’alnii minash-sholihiin)

    Artinya: “Ya Allah, tambahkanlah aku ilmu dan berikanlah aku rizqi akan kepahaman. Dan jadikanlah aku termasuk golongan orang-orang yang shaleh”

    • Pilihan Doa Kedua

    رَضِيْتُ بِاللهِ رَبًّا وَبِالإِسْلَامِ دِيْنًا وَبِمُحَمَّدٍ نَبِيًّا وَرَسُوْلًا رَبِّ زِدْنِيْ عِلْمًا وَارْزُقْنِيْ فَهْمًا

    (Rodlitu billahi robba, wabi islaamidina, wabimuhammadin nabiyya warasulla Robbi zidni ilman nafi’a warzuqni fahma)

    Artinya: “Aku ridha Allah SWT sebagai Tuhanku, dan Islam sebagai agamaku, dan Muhammad SAW sebagai Nabi dan Rasulku. Ya Allah tambahkanlah kepadaku ilmu dan berikanlah aku pemahaman yang baik.”

    • Pilihan Doa Ketiga

    اللَّهُمَّ انْفَعْنِي بِمَا عَلَّمْتَنِي ، وَعَلِّمْنِي مَا يَنْفَعُنِي ، وَزِدْنِي عِلْمًا وَالْحَمْدُ لِلَّهِ عَلَى كُلِّ حَالٍ

    (Allahummanfa’ni bima ‘allamtani wa ‘allimni ma yanfa’uni wa zidni ‘ilman walhamdulillahi ‘ala kulli halin)

    Artinya: “Ya Allah, berilah kemanfaatan atas segala ilmu yang Engkau ajarkan pada saya. Berilah saya ilmu yang bermanfaat dan tambahkanlah ilmu pada saya. Segala puji bagi Allah dalam setiap waktu”

    2. Doa Sesudah Belajar

    • Pilihan Doa Pertama

    رَبَّنَا انْفَعْنَا بِمَاعَلَمْتَنَا الَّذِيْ يَنْفَعُنَا وَزِدْنَا عِلْمًا وَالْحَمْدُلِلّٰهِ عَلَى كُلِّ حَالٍ

    (Rabbanan fa’naa bima ‘alamtanaldzi yanfa’una wa zidna ‘lman walhamdulillahi ‘ala kulihal)

    Artinya: “Ya Tuhan kami, jadikanlah ilmu kami ilmu yang bermanfaat, ajarkan kami mengenai apa yang bermanfaat untuk kami dan tambahkan ilmu tehadap kami, segala puji hanya bagi Allah dalam setiap kondisi”

    • Pilihan Doa Kedua

    اَللّٰهُمَّ اِنِّى اِسْتَوْدِعُكَ مَاعَلَّمْتَنِيْهِ فَارْدُدْهُ اِلَىَّ عِنْدَ حَاجَتِىْ وَلاَ تَنْسَنِيْهِ يَارَبَّ الْعَالَمِيْنَ

    (Allaahumma innii istaudi’uka maa ‘allamtaniihi fardud-hu ilayya ‘inda haajatii wa laa tansaniihi yaa robbal ‘alamiin)

    Artinya: “Ya Allah, sesungguhnya ku titipkan kepada-Mu apa yang sudah Engkau ajarkan terhadapku maka kembalikanlah dia kepadaku pada waktu aku membutuhkannya. Janganlah Engkau membuat aku lupa kepadanya. Wahai Tuhan pemelihara alam”

    • Pilihan Doa Ketiga

    اَللّ هُمَّ أَرِنَا الْحَقَّ حَقًّا وَارْزُقْنَا اتِّـبَاعَهُ وَأَرِنَا الْبَاطِلَ بَاطِلاً وَارْزُقْنَا اجْتِنَابَهُ

    (Allahumma arinal haqqa haqqa warzuqnat tibaa’ah. Wa arinal baathila ba-thilan warzuqnaj tinaabahu)

    Artinya: “Ya Allah, tunjukkanlah kepada kami kebenaran, sehingga kami dapat mengikutinya. Dan tunjukkanlah kepada kami kejelekan sehingga kami dapat menjauhinya

    Adab yang Perlu Diperhatikan Dalam Belajar

    Adab yang Perlu Diperhatikan Dalam Belajar

    Adab dan etika adalah hal yang sangat penting untuk diperhatikan dalam kehidupan manusia. Selain dengan ilmu, dengan adab ini pula seseorang akan Allah SWT muliakan. Bahkan bukan hanya Allah SWT saja yang memuliakannya, orang yang beradab cenderung akan lebih dihormati oleh sesama.

    Adab ini juga sangat perlu diperhatikan oleh seseorang ketika sedang belajar. Adapun adab dalam belajar yang perlu diperhatikan ialah sebagai berikut:

    1. Diniatkan untuk Mencari Ridla Allah SWT

    Ketika akan melakukan kebaikan, sebaiknya memang diniatkan hanya untuk mencari ridlo Allah SWT termasuk ketika akan belajar. Dengan kata lain, belajar itu harus dilakukan dengan ikhlas agar ilmu yang diperoleh bisa bermanfaat baik itu bagi diri sendiri maupun bagi orang lain.

    2. Membaca Doa Baik Sebelum Maupun Sesudah Belajar

    Begitu niat untuk belajar sudah diperbaiki dan semata-mata karena Allah SWT, selanjutnya bacalah doa. Doa ini adalah doa sebelum dan juga doa sesudah belajar dengan bunyi sebagaimana yang sudah disebutkan di atas.

    Maksud dilafalkannya doa tersebut ialah agar bisa lebih mudah dalam menyerap ilmu yang dipelajari sekaligus bisa mengamalkannya.

    3. Bersungguh-Sungguh

    Bersungguh-sungguh juga termasuk adab dalam belajar. Dengan kata lain, ketika melakukan kegiatan yang satu ini, pastikan Anda berkonsentrasi dan tidak main-main. Tujuannya supaya hasil belajar yang didapatkan benar-benar baik.

    Ada baiknya juga kalau seseorang selalu berantusias untuk memperoleh ilmu yang bermanfaat. Bahkan kalau diibaratkan, bersikaplah seperti tidak pernah kenyang dengan ilmu sehingga dengan demikian selalu ada keinginan untuk menambah ilmu dan tidak malas dalam belajar.

    4. Menjauhi Maksiat

    Agar ilmu yang dipelajari bermanfaat serta memberikan berkah, maka orang yang belajar harus menjauhi maksiat, apapun jenisnya. Sebab, maksiat akan membuat otak kesulitan untuk berkonsentrasi yang pada akhirnya sulit juga memahami ilmu yang tengah dipelajari.

    5. Bersikap Rendah Hati

    Memiliki ilmu yang lebih banyak daripada orang lain memang berpotensi membuat diri menjadi sombong dan merasa lebih baik. Namun, sikap seperti sangat tidak diperbolehkan. Sebaliknya, seseorang harus bersikap rendah hati supaya ilmu yang diperoleh juga bermanfaat.

    6. Menyimak dan Memperhatikan Penjelasan

    Agar lebih mudah dalam mendapatkan ilmu, sebaiknya simak penjelasan ustadz atau guru dengan baik dan serius. Fokus pada apa yang beliau sampaikan dan jangan malah berbicara atau justru bercanda soal hal-hal yang tidak penting. Jangan pula memotong penjelasan tersebut kecuali guru mengizinkan.

    Adab Belajar di Sekolah

    Adab Belajar di Sekolah

    Adab belajar di sekolah pada dasarnya juga sama dengan adab-adab yang sudah dijelaskan sebelumnya. Hanya saja, adab belajar di sekolah bagi siswa ini ada beberapa tambahan sebagai berikut:

    1. Menjaga Ketenangan serta Kebersihan Lingkungan

    Siswa sekolah pastinya sudah akrab dengan suara bel. Apabila suara bel pertanda masuk kelas sudah berbunyi, maka siswa-siswa harus segera masuk ke dalam ruang kelas masing-masing. Untuk selanjutnya, siswa bisa bersiap-siap mengikuti proses belajar mengajar.

    Siswa harus menunggu guru dengan tenang dan begitu guru sudah mulai menjelaskan pelajaran, tidak dibenarkan jika siswa ramai dan berbicara sendiri. Setiap siswa harus menjaga ketenangan dengan tidak membuka pembicaraan dengan temannya.

    Suasana kelas yang ramai tentunya akan sangat mengganggu dan berpotensi membuat penjelasan guru jadi tidak bisa didengar. Sebaliknya, suasana kelas yang tenang membuat penjelasan guru lebih mudah didengar, dipahami serta dimengerti.

    Bukan hanya harus menjaga ketenangan, setiap siswa juga harus menjaga kebersihan lingkungan baik ruang kelas maupun sekolah secara keseluruhan. Inilah fungsinya jadwal piket. Selain membersihkan kelas secara bergiliran, setiap siswa juga diwajibkan untuk membuang sampah hanya pada tempatnya.

    2. Jangan Menggunakan Barang Milik Orang Lain Tanpa Izin

    Adab belajar bagi siswa lainnya ialah tidak memakai barang kepunyaan orang lain tanpa ada izin dari pemiliknya, walaupun hanya sekedar penghapus. Memang hal ini tampak sepele, namun adab ini juga tidak boleh diabaikan.

    3. Hormati Guru

    Perlu diingat bahwasanya guru itu layaknya orang tua yang ada di rumah. Guru juga harus dihormati karena guru inilah yang akan memberikan ilmu pengetahuan. Hindari melakukan perbuatan yang dapat menyakiti guru seperti mengejeknya atau berbicara dengan tutur kata yang tidak sopan.

    4. Tidak Menyontek Ketika Ujian

    Sekolah mengadakan ujian tidak lain adalah untuk menguji sejauh mana pemahaman siswa terhadap pelajaran yang diberikan. Lalu, mendapatkan nilai bagus ketika ujian adalah satu hal yang diinginkan oleh semua siswa.

    Sayangnya, tidak semua siswa merasa mampu untuk mendapatkannya sehingga kemudian mereka memilih mencontek. Padahal, perbuatan mencontek adalah perbuatan curang dan tidak bisa dibenarkan. Kalau memang ingin mendapatkan nilai yang bagus, satu-satunya jalan ialah dengan belajar.

    Hasil ujian berapapun itu asalkan dikerjakan sendiri dan sebelumnya sudah dipelajari dengan sungguh-sungguh insyaallah lebih barokah. Hasil ujian yang jujur seperti ini jauh lebih baik dibandingkan dengan nilai besar yang didapatkan dari mencontek.

    Membaca doa sebelum belajar memang bukan perkara yang diwajibkan. Akan tetapi, membaca doa ini akan memberikan banyak manfaat yang diantaranya adalah mempermudah memahami pelajaran. Dengan demikian, doa ini sangat dianjurkan untuk dibaca.

    Setelah belajar jangan lupa untuk membaca doa juga dengan harapan agar ilmu yang baru saja dipelajari bisa bermanfaat dan barokah. Wallahu a’lam bish showab.

    Baca Juga : 

  • Hukum Bacaan Mad Thobii, Pengertian, Jenis, & Contohnya

    Hukum Bacaan Mad Thobii, Pengertian, Jenis, & Contohnya

    Balitteknologikaret.co.id – Mad thobii adalah salah satu hukum bacaan yang harus dipelajari dalam ilmu tajwid. Umat muslim hendaknya mempelajari hal ini agar bisa membaca Al-Qur’an dengan baik dan benar. Pasalnya, jika ayat suci Al-Qur’an tidak dibaca sesuai kaidah, maka bisa saja memiliki arti yang berbeda atau melenceng.

    Mad yang akan dibahas kali ini juga kerap disebut dengan mad asli. Penggunannya banyak ditemukan hampir pada keseluruhan surat pembuka hingga penutup dalam Al-Qur’an. Karena begitu penting, ketahui hukum bacaan, pengertian, cara membaca, serta contohnya dalam penjelasan di bawah!

    Pengertian Mad Thobii dalam Ilmu Tajwid

    Pengertian-Mad-Thobii-dalam-Ilmu-Tajwid

    Dalam tajwid secara garis besar mad terbagi menjadi dua, yaitu mad asli atau yang sedang dibahas kali ini dan mad far’i. Sementara itu, mad sendiri berarti memanjangkan suara pada suatu huruf karena adanya huruf alif, wawu, dan ya’.

    Sedangkan mad asli adalah hukum bacaan yang terjadi apabila terdapat salah satu dari tiga hal berikut:

    • Adanya alif yang jatuh setelah fathah
    • Adanya ya’ mati yang jatuh setelah kasrah
    • Adanya wawu mati yang jatuh setelah dhommah

    Apabila mendapat salah satu dari tiga hal tersebut, maka kalimat tersebut dibaca panjang 2 harakat. Lebih mudahnya, harakan bisa disamakan dengan gerakan irama ketukan sebagai patokan tempo. Istilah dua harakat atau satu alif bisa disamakan dengan dua ketukan.

    Misalnya, kalimat إِيَّكَ dibaca pendek semuanya karena tidak terdapat huruf mad asli. Namun jika mendapat huruf mad asli di dalamnya, seperti إِيَّاكَ maka harus dibaca ‘iyyaaka’. Suku kata ‘ya’ harus dipanjangkan selama dua ketukan karena terdapat alif yang jatuh setelah harakat fathah.

    Jenis-Jenis Mad Thobii dan Contohnya

    Jenis-Jenis-Mad-Thobii-dan-Contohnya

    Jika mempelajari ilmu tajwid, maka pastilah pernah mendengar jenis-jenis mad yang ada. Mulai dari mad ‘iwad, mad wajib muttasil, mad wajib munfasil, hingga mad badal. Jenis-jenis mad selain mad asli seperti contoh tersebut dapat dipastikan masuk dalam kategori mad far’i.

    Sementara pembagian jenis mad asli tidak bergantung dengan sebab lain seperti bertemu dengan hamzah atau sukun. Ketergantungan jenis mad ini hanyalah didasarkan pada bentuk huruf mad itu saja. Agar tidak bingung, langsung aja baca penjelasan lengkap terkait jenis-jenis mad asli berikut ini:

    1. Mad Asli Kalimi

    Jenis yang pertama kali ini adalah mad asli sebagaimana yang sudah sering ditemui. Mad asli kalimi adalah mad asli yang terlihat dalam bentuk katanya. Artinya, tanda-tanda mad asli bisa dilihat secara langsung pada bentuk kalimat tersebut.

    Sama seperti cara membaca mad asli yang telah dijelaskan, panjang bacaan mad asli kalimi juga 2 harakat. Mad ini sendiri masih terbagi lagi menjadi dua jenis, yaitu kalimi dhahir dan muqaddar. Lebih jelasnya, perhatikan poin berikut:

    Mad Asli Kalimi Dhahir

    Sesuai dengan namanya, pada jenis mad asli kalimi ini maka bentuk mad tersebut terlihat dengan jelas. Pada kalimi dhahir maka alif dituliskan secara jelas terletak setelah harakat fathah. Begitu pula ya’ mati terletak setelah kasrah, dan wawu mati terletak setelah dhommah.

    Contoh:

    صِرَاطَ

    Pada contoh kalimat di atas, maka terlihat dengan jelas bahwa alif jatuh setelah harakat fathah pada huruf ‘ro’. Dengan begitu huruf hijaiyah ‘ro’ pada kalimat di atas harus dibaca dengan lebih panjang selama 2 ketukan.

    Jika terdapat mad asli yang terbaca dengan jelas, lantas apakah terdapat yang tersembunyi? Benar sekali, tentu apabila terdapat jenis seperti di atas, maka juga ada jenis yang sebaliknya. Simak jenis tersebut pada poin selanjutnya di bawah ini!

    Mad Thobii Muqaddar

    Pada jenis muqaddar kali ini huruf mad yang tertuliskan dalam suatu kalimat tidak dapat dilihat secara langsung. Hal ini karena rasm atau tulisannya terbuang. Namun jenis ini masih termasuk dalam mad asli kalimi. Pasalnya, masih terdapat tanda yang menunjukkan bahwa kalimat tersebut berhukum mad asli.

    Contoh:

    الرَّحْمَٰنِ

    Pada contoh di atas, terdapat bacaan mad asli walau tidak ada alif yang jatuh setelah harakat fathah. Tanda memanjang ke atas yang terdapat di atas huruf mim adalah bentuk mad asli yang tersamarkan. Namun tetap saja dalam membacanya, huruf mim harus dipanjangkan hingga 2 harakat.

    Dari sini dapat dipahami bahwa mad asli terjadi apabila juga terdapat tanda seperti contoh di atas.

    2. Mad Thobii Harfi

    Mad asli harfi adalah panjang yang ditemukan pada asmaul huruf (nama-nama huruf hijaiyyah). Jenis mad harfi ini dapat ditemukan pada huruf-huruf fawatihus-suwar (pembukaan surat-surat). Jenis-jenis huruf mad asli harfi mudahnya terkumpul dalam kalimat  ‘حَيٌّ طَهُرَ’ yang akan dijelaskan pada poin di bawah:

    • Huruf ya (ي) terdapat di permulaan surat Maryam dan Yasin
    • Huruf ha (ح) terdapat di permulaan surat Fushilat, Az-Zukhruf, Al-Jatsiyah, Al-Ahqaf, Ad-Dukhan, dan Asy-Syura
    • Huruf tho’ (ط) terdapat di permulaan surat Thaha, An-Naml, Al-Qashash, dan Asy-Syu’ara
    • Huruf ro’ (ر) terdapat di permulaan surat Yunus, Ar-Ra’d, Al-Hijr, Ibrahim, Hud, dan Yusuf
    • Huruf ha (ه) terdapat di permulaan surat Thaha dan Maryam

    Jika mendapati huruf fawatihus-suwar di atas pada surat-surat yang telah disebutkan, maka dibaca 2 harakat.

    3. Mad Asli yang Tidak Dibaca

    Saat membaca ayat suci Al-Qur’an perlu diketahui bahwa terdapat beberapa mad asli yang tidak dibaca. Artinya, walau terdapat alif setelah fathah, ya’ mati setelah kasrah, atau wawu mati setelah dhommah kalimat tersebut tidak dibaca sepanjang dua ketukan.

    Agar tidak bingung, langsung saja lihat contoh penggalan kalimat yang ada pada surat Al-Baqarah ayat 17 berikut:

    كَمَثَلِ الَّذِي اسْتَوْقَدَ

    Pada kalimat di atas, maka jika dibaca menjadi ‘kamatsalilladzistauqoda’ dan bukan ‘kamatsalilladzii’. Padahal contoh tersebut mengandung salah satu syarat mad thobii, yaitu adanya ya’ sukun setelah harakat kasrah. Namun huruf dzal yang berharakat kasrah sama sekali tidak dibaca panjang dua harakat.

    Ini terjadi karena terdapat sukun yang jatuh setelah bacaan mad asli. Karena terdapat dua huruf hijaiyah sukun yang saling bertemu, yaitu ya’ sukun dan sin sukun, maka mad asli tidak terbaca. Hal ini untuk menghindari terjadinya iltiqa sakinain (pertemuan antar dua sukun).

    4. Mad Asli pada Idgham Mutamatsilain

    Dalam mempelajari tajwid, terdapat salah satu hukum bacaan yang bernama Idgham Mutamatsilain. Hukum ini berlaku apabila terdapat dua huruf hijaiyah yang sama saling bertemu. Maka cara membacanya adalah dengan meleburkan huruf pertama ke huruf selanjutnya.

    Namun kaidah ini tidak berlaku jika huruf pertama mengandung hukum bacaan mad asli. Contohnya:

    الَّذِي يُوَسْوِسُ

    Dalam contoh tersebut terdapat ya’ mati dari mad asli yang bertemu dengan huruf ya’ pada kalimat yuwaswisu. Meski terdapat pertemuan antara sesama huruf ya’ bacaan tersebut tidak boleh dileburkan. Sehinga cara membacanya yang benar yaitu, ‘alladzii yuwaswisu’.

    Berdasarkan penjelasan di atas, dapat dipahami apa saja jenis mad thobii yang harus dipelajari. Untuk lebih mudah menerapkan hukum bacaan ini, cobalah sering-sering mempraktekannya. Hal ini bisa dengan membaca Al-Qur’an dengan disemak ustadz yang sudah mengerti benar ilmu tajwid.

    Baca Juga:

  • Doa Turun Hujan Lebat, Ketika Reda, dll (Arab, Latin & Artinya)

    Doa Turun Hujan Lebat, Ketika Reda, dll (Arab, Latin & Artinya)

    Balitteknologikaret.co.id – Ketika hujan turun, ini sebenarnya merupakan salah satu waktu yang mustajab untuk berdoa. Namun, ada juga sebenarnya doa turun hujan yang bisa dilantunkan ketika rahmat Allah SWT ini turun membasahi bumi.

    Hujan juga merupakan salah satu tanda yang membuktikan kekuasaan Allah SWT yang tiada batas. Oleh sebab itu, seorang muslim sebaiknya mengisi nikmat waktu hujan ini dengan melaksanakan ketaatannya yang salah satunya ialah dengan melantukan doa sesuai dengan yang diajarkan Nabi Muhammad. SAW.

    Ragam Doa Turun Hujan Arab dan Artinya

    Doa ketika turun hujan yang akan disebutkan di bawah ini bisa dibaca agar hujan yang sedang terjadi menjadi berkah serta membawa manfaat. Doa ini juga terdiri atas beberapa pilihan yang bisa disesuaikan dengan kondisi hujan yang terjadi.

    Ada doa saat hujan yang umum dibaca, doa saat hujan turun sangat lebat dan ada juga doa setelah hujan mereda. Untuk lebih lengkapnya simak poin-poin berikut ini:

    1. Doa Ketika Turun Hujan Secara Umum

    Doa Ketika Turun Hujan Secara Umum

    اللَّهُمَّ صَيِّباً نَافِعاً

    Allahumma Shoyyiban Naafia’an.

    Artinya: “Ya Allah, turunkanlah pada kami hujan yang bermanfaat”. (HR. Bukhari)

    Atau bisa juga dengan membaca doa berikut ini:

    اَللَّهُمَّ صَيِّبًا هَنِيًّا وَسَيِّبًا نَافِعًا

    Allahumma shayyiban haniyya wa sayyiban nafi’a.

    Artinya: “Wahai Tuhanku, jadikan ini hujan terpuji kesudahannya dan menjadi aliran air yang bermanfaat”.

    2. Doa Ketika Hujan Lebat

    Doa Ketika Hujan Lebat

    اللَّهُمّ حَوَالَيْنَا وَلَا عَلَيْنَا,اللَّهُمَّ عَلَى الْآكَامِ وَالْجِبَالِ وَالظِّرَابِ وَبُطُونِ الْأَوْدِيَةِ وَمَنَابِتِ الشَّجَرِ

    Allahumma haawalaina wa laa ‘alaina. Allahumma ‘alal aakami wal jibaali, waz-zhiroobi, wa buthunil awdiyati, wa manaabitisy syajari.

    Artinya: “Ya Allah, turunkanlah hujan di sekitar kami, bukan untuk merusak kami. Ya Allah, turunkanlah hujan ke dataran tinggi, gunung-gunung, bukit-bukit, perut lembah, dan tempat tumbuhnya pepohonan.” (HR. Al-Bukhari)

    3. Doa Setelah Hujan Reda

    Doa Setelah Hujan Reda

    مُطِرْنَا بِفَضْلِ اللَّهِ وَرَحْمَتِهِ

    Muthirna bi fadhlillahi wa rohmatih

    Artinya: “Kita diberi hujan karena karunia dan rahmat Allah.”

    Hikmah Diturunkannya Hujan

    Hikmah Diturunkannya Hujan

    Kalau di dalam agama Islam, hujan itu merupakan berkah dan nikmat yang Allah SWT turunkan bagi manusia. Akan tetapi, sudah menjadi peristiwa umum di mana hujan justru menimbulkan bencana jika turun dengan intensitas yang tinggi.

    Dua bencana yang bisa diakibatkan oleh hujan dan sudah sering terdengar beritanya di televisi ialah banjir dan longsor. Terkadang hujan yang turun dengan lebatnya yang disertai angin juga bisa membuat pohon yang sebelumnya berdiri kokoh menjadi roboh.

    Adanya kemungkinan berbagai kejadian tersebut membuat sebagian orang malah mengeluh saat musim penghujan tiba. Padahal sebenarnya keluhan ini adalah hal yang dilarang. Karena seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, Islam sudah mengajarkan bahwa hujan itu merupakan rahmat Allah SWT.

    Dengan adanya hujan, bumi yang pada awalnya gersang dan kering kerontang bisa berubah menjadi subur. Selain itu, hujan juga membuat kebutuhan makhluk hidup termasuk manusia terhadap air bisa terpenuhi. Kiranya alasan-alasan ini saja sudah cukup untuk membuat manusia bersyukur.

    Terkait dengan hujan yang merupakan rahmat Allah SWT, dalam Al Qur’an juga sudah dijelaskan dan beberapa ayat yang menjelaskan hal ini ialah sebagai berikut:

    Surat Asy Syura ayat 28

    وَهُوَ الَّذِيْ يُنَزِّلُ الْغَيْثَ مِنْۢ بَعْدِ مَا قَنَطُوْا وَيَنْشُرُ رَحْمَتَهٗ ۗوَهُوَ الْوَلِيُّ الْحَمِيْدُ

    Artinya: “Dan dialah yang menurunkan hujan sesudah mereka berputus asa dan menyebarkan rahmat-Nya. Dan dialah yang maha pelindung lagi maha terpuji.” (QS. Asy-Syura: 28)

    Surat An Nahl ayat 10

    هُوَ الَّذِيْٓ اَنْزَلَ مِنَ السَّمَاۤءِ مَاۤءً لَّكُمْ مِّنْهُ شَرَابٌ وَّمِنْهُ شَجَرٌ فِيْهِ تُسِيْمُوْنَ

    “Dia-lah yang telah menurunkan air hujan dari langit untuk kamu, sebagiannya menjadi minuman dan sebagiannya (menyuburkan) tumbuh-tumbuhan, yang pada (tempat tumbuhnya) kamu menggembalakan ternakmu.” (QS. An-Nahl: 10)

    Untuk selanjutnya, turunnya hujan ini sebenarnya membawa hikmah tersendiri bagi orang yang mau memikirkannya. Beberapa hikmah diturunkannya hujan ialah sebagai berikut:

    • Hujan merupakan berkah dan hikmah yang pertama ini sering sekali disebutkan
    • Hujan merupakan rahmat Allah SWT bagi setiap makhluknya dan merupakan bentuk dari keseimbangan alam yang sudah diciptakan oleh Allah SWT. Turunnya hujan ini membuat kebutuhan makhluk akan air bisa terpenuhi
    • Allah SWT menurunkan hujan yang jumlahnya sudahh sesuai dengan perhitungan-Nya. Hikmahnya adalah bahwa dunia serta seisinya ini memang sudah diciptakan dengan seimbang. Kalaupun setelah hujan ini terjadi bencana termasuk banjir, itu sebenarnya merupakan buah dari perbuatan manusia sendiri yang cenderung merusak alam
    • Air hujan merupakan salah satu air yang suci dan mensucikan atau thohir muthohir sehingga bisa dijadikan sebagai alat untuk bersuci bagi para hamba Allah SWT
    • Hujan sejatinya merupakan pengingat bagi manusia bahwa hujan bisa saja merupakan adzab serta murka Allah SWT sehingga orang Islam hendaknya memohon perlindungan kepada Allah SWT
    • Nabi Muhammad SAW sudah menjelaskan bahwasanya hujan merupakan salah satu waktu diijabahnya doa-doa

    Beberapa Amalan Sunnah Saat Hujan

    Beberapa Amalan Sunnah Saat Hujan

    Seperti yang sudah disampaikan, hujan merupakan salah satu bukti kekuasaan Allah SWT dan setiap makhluk pasti memerlukan air termasuk manusia. Dalam menjalankan kehidupan sehari-hari, manusia sangat tergantung dengan air baik untuk memasak, mencuci, membersihkan diri dan sebagainya.

    Hujan juga merupakan kabar gembira bagi kalangan masyarakat tertentu, khususnya bagi mereka yang sudah mengalami kekeringan akibat musim kemarau dan bagi petani yang sudah berbulan-bulan menunggu datangnya hujan untuk menyirami tanamannya.

    Mengingat hujan itu sejatinya merupakan rahmat Allah SWT, Nabi Muhammad SAW sudah mencontohkan beberapa amalan sunnah yang bisa dilakukan oleh umat beliau ketika hujan. Beberapa amalan tersebut sebagai berikut:

    1. Membasahi Tubuh Ketika Pertama Kali Hujan Turun

    Sahabat Anas bin Malik ra pernah bercerita bahwa sahabat pernah bersama dengan Nabi Muhammad SAW ketika sedang hujan. Nabi Muhammad SAW kemudian menyingkap baju beliau sehingga beliau terkena oleh air hujan.

    Para sahabat bertanya perihal apa yang dilakukan oleh Nabi Muhammad SAW dan beliau menjawab bahwa hal itu dilakukan karena hujan baru diciptakan oleh Rabb-nya. Imam Nawawi kemudian memberikan penjelasan bahwa menyingkap baju maksudnya ialah menyingkap sebagian badan.

    Sedangkan mengenai hujan yang baru diciptakan oleh Rabbnya bermakna hujan itu adalah rahmat yang baru Allah SWT ciptakan sehingga Nabi Muhammad SAW kemudian mencari keberkahan dengan air yang suci tersebut.

    Hadits ini adalah dalil ulama dalam madzhab Syafi’iyah dan menjadi anjuran untuk membuka sebagian anggota tubuh ketika hujan baru pertama kali turun. Adapun membuka sebagian anggota tubuh ialah selain auratnya.

    2. Membaca Doa Pada Saat Hujan Turun

    Membaca doa turun hujan juga merupakan hal yang sunnah untuk dilakukan. Adapun doa yang bisa dilantunkan sebagaimana yang sudah dicantumkan sebelumnya. Selain membaca doa di atas, disunnahkan juga untuk memperbanyak doa lainnya mengingat waktu ini merupakan waktu mustajab.

    3. Tidak Mencela Hujan

    Sekali lagi, hujan itu adalah rahmat Allah SWT untuk para makhluk-Nya sehingga tidak benar jika ada yang mencela hujan. Apalagi hujan ini adalah peristiwa yang sudah diatur oleh Allah SWT. Sehingga jika seseorang mencela hujan, ini sama halnya dengan mencela Allah SWT yang sudah mengaturnya.

    Hujan Dalam Perspektif Keilmuan

    Hujan Dalam Perspektif Keilmuan

    Dalam Al Qur’an surat Al A’raf ayat 57 Allah SWT menjelaskan bahwasanya angin merupakan pembawa kabar gembira dan menjadi pendahulu bagi datangnya hujan sebagai rahmat Allah SWT. Hal ini sebenarnya memberikan petunjuk tentang terjadinya hujan.

    Sehingga bisa dikatakan bahwa bahkan jauh sebelum manusia mulai memahami apa itu hujan, Allah SWT sudah menjelaskan perihal ini melalui Al Qur’an. Kalau berdasarkan ilmu pengetahuan, hujan ini ialah salah satu bentuk dari presipitasi dan merupakan bagian dari siklus hidrologi.

    Dalam ilmu Geografi, siklus hidrologi ini diawali dengan terjadi pemanasan di badan air serta di permukaan bumi. Untuk selanjutnya diketahui bahwa hujan terjadi dengan melibatkan tiga peristiwa berikut ini.

    1. Evaporasi dan Transpirasi

    Evaporasi merupakan istilah untuk peristiwa terjadinya penguapan yang berasal dari badan air seperti sungai dan laut. Sedangkan transpirasi ialah pelepasan molekul akibat dari hasil metabolisme tumbuhan. Pada intinya, baik evaporasi maupun transpirasi ialah proses berubahnya zat cair menjadi gas.

    2. Kondensasi

    Uap air dari proses evaporasi serta transpirasi akan berkumpul di atmosfer dan kemudian akan mengalami yang namanya kondensasi. Ini merupakan sebutan untuk gas yang berubah menjadi cair ata yang biasa dikenal dengan pengembunan.

    Proses ini terjadi akibat terjadinya perubahan suhu serta tekanan. Akibat dari proses ini, air akan berkumpul serta membentuk awan yang hitam dan ketika sudah mencapai titik jenuh akan turun sebagai hujan.

    3. Presipitasi

    Hasil dari kondensasi ialah presipitasi dan ini terjadi akibat adanya pendinginan serta penambahan uap air sampai awan mencapai titik jenuh. Jika uap air yang terkumpul di atmosfer semakin banyak, maka tetesan air di awan juga akan semakin banyak serta berat.

    Jika awan sudah tidak mampu lagi untuk menampung semua air tersebut, maka air akan dilepaskan dalam bentuk hujan.

    Sudah jelas sekali bahwasanya hujan itu bukanlah peristiwa yang boleh dicela mengingat ini merupakan apa yang Allah SWT tetapkan. Alih-alih mencela, sebaiknya bacalah doa turun hujan agar hujan tersebut benar-benar menjadi berkah dan bukan pertanda adzab serta murka Allah SWT. Wallahu a’lam.

    Baca Juga :