Author: Mendy Laras

  • Sistem Reproduksi Wanita dan Fungsinya (Penjelasan Lengkap)

    Sistem Reproduksi Wanita dan Fungsinya (Penjelasan Lengkap)

    Pada dasarnya, reproduksi bertujuan untuk memperbanyak spesies makhluk hidup tertentu. Sistem reproduksi wanita dan laki-laki berbeda, tetapi saling melengkapi. Tahukah Anda apa saja organ-organ pada sistem reproduksi wanita dan masing-masing fungsinya?

    Organ reproduksi wanita tersusun atas dua bagian, yakni internal dan eksternal. Organ-organ tersebut dapat menjalankan fungsinya dan bekerja secara optimal dengan bantuan hormon reproduksi yang dimiliki wanita.

    Sekilas Tentang Sistem Reproduksi Wanita

    Sekilas-Tentang-Sistem-Reproduksi-Wanita

    Organ reproduksi yang dimiliki wanita terdiri dari struktur internal dan eksternal. Seluruh organ mendukung fungsi seksual wanita, sehingga dapat menghasilkan keturunan. Organ-organ reproduksi tersebut akan saling bekerja sama mendukung proses reproduksi, kehamilan, dan kelahiran.

    Fungsi utama sistem reproduksi adalah memperbanyak keturunan, menghasilkan hormon, seperti estrogen, yang memengaruhi kepadatan tulang, kesehatan jantung, kadar kolesterol, dan kondisi hati wanita. Sistem reproduksi saling terhubung dengan sistem-sistem lainnya di dalam tubuh wanita.

    Fungsi

    Fungsi sistem reproduksi wanita sangat beragam dan didukung oleh peran organ internal dan eksternal. Organ reproduksi eksternal mempunyai tugas utama, yaitu:

    • Menjadi jalan masuknya sperma ke tubuh wanita
    • Mencegah infeksi kuman berbahaya pada organ reproduksi internal

    Sementara itu, organ reproduksi internal membentuk beberapa saluran dengan fungsi yang spesifik. Peran saluran-saluran tersebut, yaitu:

    • Ovarium, berperan menghasilkan hormon dan mematangkan sel telur
    • Rahim, tempat perkembangan embrio
    • Liang vagina, tempat penetrasi dan jalan masuk sperma
    • Tuba falopi, tempat sel sperma membuahi sel telur

    Cara Kerja

    Organ reproduksi wanita bekerja dengan mengikuti mekanisme periodik tertentu. Sistem ini bisa membantu wanita memproduksi sel telur, melindungi dan memelihara sel telur selama masa pembuahan, dan melakukan hubungan seksual.

    Berikut rangkaian cara kerjanya dari sistem reproduksi yang dimiliki wanita, yaitu:

    • Kelenjar hipofisis yang terletak di tengah otak akan merangsang hormon pada ovarium ketika mulai memasuki masa pubertas. Rangsangan ini bertujuan untuk memproduksi hormon seks wanita, seperti estrogen.
    • Sel telur kemudian dilepaskan ketika wanita memasuki akhir pubertas. Siklus ini terjadi secara alami sebagai bagian dari periode bulanan atau menstruasi.
    • Ovarium akan menyalurkan sel telur kecil ke saluran tuba selama periode ovulasi yang terjadi sebulan sekali.
    • Sel telur kecil tersebut akan turun ke rahim dan berkembang menjadi janin jika dibuahi oleh sperma, tetapi jika tidak ada pembuahan, sel telur meluruh bersama darah menstruasi.
    • Jaringan pada lapisan rahim ikut luruh membentuk menstruasi. Waktu yang dibutuhkan tubuh untuk meluruhkan jaringan rahim cukup bervariasi, tetapi umumnya dimulai dari hari ketiga sampai kelima.
    • Periode menstruasi pertama yang dialami oleh wanita disebut juga menarche. Wanita akan merasa tidak nyaman pada hari-hari menjelang terjadinya menstruasi atau dikenal dengan istilah PMS.
    • Gejala PMS meliputi masalah fisik dan emosional, misalnya diare, sakit pinggang, kemunculan jerawat, dan suasana hati yang labil.

    Organ-Organ

    Organ-Organ

    Sistem reproduksi wanita membentuk organ eksternal dan internal. Berikut penjelasan lebih lanjut tentang organ-organ yang ada di sistem reproduksi seorang wanita, yaitu:

    1. Mons Pubis

    Tulang kemaluan ditutupi oleh jaringan lemak berbentuk gundukan yang disebut mons pubis. Organ ini akan ditumbuhi rambut ketika wanita telah memasuki usia pubertas. Terdapat kelenjar sebasea di dalamnya, yang bertugas untuk memproduksi minyak dan feromon.

    2. Labia Mayora

    Labia mayora disebut juga bibir luar atau bibir besar. Lipatan kulit berdaging ini berfungsi untuk melindungi dan membungkus organ reproduksi eksternal yang lain. Labia mayora mempunyai kelenjar penghasil minyak dan keringat.

    3. Labia Minora

    Labia minora disebut juga bibir dalam atau bibir kecil. Bentuk dan ukurannya bervariasi pada setiap wanita. Letaknya persis di dalam labia mayora, yang mengelilingi lubang vagina dan uretra.

    Lebar labia minora sangat kecil bisa sampai 5 cm saja. Organ ini dilapisi kulit yang halus sehingga gampang mengalami pembengkakan dan iritasi. Biasanya berwarna merah muda memiliki banyak pembuluh darah.

    4. Klitoris

    Klitoris yaitu tonjolan berukuran kecil yang sensitif. Organ ini sebenarnya adalah kelenjar, yang terbelah lalu membentang ke arah vagina. Ada banyak jaringan spons dengan ribuan saraf di dalamnya.

    Klitoris mempunyai sifat yang sensitif jika ada rangsangan seksual. Organ ini bisa membuat wanita mengalami ereksi. Ukurannya akan membesar saat wanita terangsang.

    5. Kelenjar Bartholin

    Posisi kelenjar bartholin ada di sisi-sisi lubang vagina. Kelenjar ini akan memproduksi cairan kental ketika menerima rangsangan. Cairan tersebut bisa berguna sebagai pelumas selama proses penetrasi sehingga vagina tidak terluka.

    6. Himen

    Himen adalah jaringan tipis bertekstur halus yang menutupi sebagian lubang vagina. Tidak semua wanita mempunyai himen. Biasanya selaput dara ini akan mengalami kerusakan ketika wanita melakukan hubungan seksual yang disertai penetrasi untuk pertama kalinya.

    7. Uretra

    Uretra berperan sebagai jalan keluarnya urine. Organ ini juga merupakan bagian dari sistem saluran kemih. Letaknya persis di atas lubang vagina.

    Organ reproduksi internal wanita meliputi vagina, serviks, rahim, tuba falopi, dan ovarium. Simak uraiannya di bawah ini!

    8. Vagina

    Vagina merupakan penghubung antara organ reproduksi eksternal dan internal. Terletak di depan saluran cerna, tepatnya pada belakang kandung kemih. Vagina berperan sebagai jalan lahir ketika wanita melakukan persalinan.

    Vagina mempunyai liang dengan panjang 5 sampai 7 cm. Liang vagina bisa memanjang dan memendek karena disusun oleh sel-sel otot elastis. Otot-otot dinding vagina akan mengalami kontraksi secara otomatis saat orgasme.

    9. Serviks

    Serviks berupa bagian sempit yang terletak di bawah rahim, persis di atas vagina. Organ ini mempunyai selaput lendir bertekstur halus. Fungsi utama organ in, yaitu memproduksi lendir, mencegah masuknya kuman berbahaya, dan tempat keluar darah menstruasi.

    10. Rahim

    Rahim disebut juga uterus yang bertugas menjaga kelangsungan hidup janin selama masa kehamilan. Bentuk dan ukurannya menyerupai buah pir. Organ ini terletak di belakang kandung kemih, di bagian tengah rongga panggul, dan di depan rektum.

    11. Tuba Falopi

    Tuba falopi berbentuk seperti tabung yang berukuran sempit, menempel di atas rahim. Berperan sebagai tempat penyaluran sel telur dari ovarium ke rahim. Panjang tuba falopi antara 10 sampai 13 cm.

    Tuba falopi mempunyai beberapa bagian, yaitu silia, fimbriae, dan infundibulum. Proses pembuahan sel telur dan sel sperma terjadi di saluran tuba falopi.

    12. Ovarium

    Ovarium merupakan bagian dari sistem reproduksi wanita yang bentuknya menyerupai oval. Berfungsi untuk memproduksi hormon sel telur dan hormon reproduksi, seperti progesteron dan estrogen.

    Ovarium mengandung sekitar 700.000 sel telur ketika perempuan baru lahir. Sel-sel telur ini akan berkembang dan matang seiring bertambahnya usia, khususnya setelah memasuki masa pubertas. Tempat untuk mengembangkan dan mematangkan sel telur disebut folikel.

    Wanita yang telah memasuki usia pubertas mengalami menstruasi sekitar sebulan sekali. Ovarium akan melepaskan satu sel telur yang matang atau disebut juga proses ovulasi. Jika ada pembuahan, maka terjadi kehamilan, sedangkan tanpa pembuahan sel telur luruh bersama darah menstruasi.

    Sistem reproduksi wanita adalah mekanisme kompleks antara organ-organ dan hormon yang saling bekerja sama untuk menjalankan fungsi tertentu. Semua organ reproduksi wanita harus dijaga dengan baik agar tetap sehat dan bersih.

    Baca Juga:

  • Siklus Hidup Lalat, Penjelasan dari Telur Sampai Imago Lengkap

    Siklus Hidup Lalat, Penjelasan dari Telur Sampai Imago Lengkap

    Lalat merupakan serangga yang sering kali ditemui di berbagai tempat. Bagaimana siklus hidup lalat? Apa yang dilakukan lalat setelah menyelesaikan proses metamorfosis? Kenapa manusia tidak disarankan untuk mengonsumsi makanan yang sudah dihinggapi lalat?

    Pertanyaan-pertanyaan semacam itu barangkali pernah terlintas di benak Anda. Jika penasaran dan ingin tahu lebih lengkap, maka langsung saja baca artikel tentang lalat di bawah ini!

    Sekilas Tentang Lalat

    Sekilas-Tentang-Lalat

    Lalat masuk dalam kelompok serangga yang mengalami metamorfosis sempurna. Siklus hidup lalat diawali dari telur berukuran kecil, kira-kira sebesar satu butir beras, dan berwarna putih. Telur lalat hanya butuh satu hari untuk menetas menjadi larva.

    Seekor lalat betina akan menempatkan telurnya di lokasi yang tersedia banyak makanan. Induk lalat berusaha mencari tempat yang cocok agar ketika telur menetas, maka larva bisa langsung memperoleh makanan.

    Lantas, berapa banyak lalat betina mampu menghasilkan telur dalam satu kali periode penetasan? Lalat sebetulnya terdiri dari beberapa jenis, tetapi umumnya lalat betina mampu menghasilkan 150 butir telur per periode.

    Siklus Hidup Lalat

    siklus-hidup-lalat

    Lalat mengalami metamorfosis sempurna yang dimulai dari telur, larva, pupa, hingga imago. Bagaimana penjelasan lengkap tentang masing-masing fase metamorfosis ini? Jika belum tahu dan penasaran, maka berikut ini penjelasan lengkap masing-masing fase dalam metamorfosis yang dilalui oleh lalat, yaitu:

    1. Telur

    Telur merupakan tahap awal dalam rangkaian daur hidup lalat. Bentuk telur lalat seperti butiran beras dengan ukuran yang sangat kecil. Induk lalat biasanya meletakkan telurnya di medium yang bisa menjadi lokasi perlindungan larva.

    Contoh tempat-tempat yang sering digunakan induk lalat untuk menyimpan telur, seperti bangkai binatang, sampah, makanan busuk, atau tempat-tempat kotor dan basah lainnya. Telur-telur ini kemudian akan menetas dalam kurun waktu 12 hingga 24 jam.

    Bagaimana cara lalat mencari asupan energi selama memelihara telurnya? Gampang saja, induk lalat akan mengonsumsi darah yang ada pada bangkai, sisa makanan busuk, sisa makanan di tempat sampah, dan sejenisnya. Tempat lalat meletakkan telurnya nanti juga akan menjadi sumber makanan bagi larva.

    2. Larva

    Larva atau lebih dikenal dengan istilah belatung merupakan telur lalat yang baru menetas. Pada siklus ini, larva cenderung bersifat rakus sehingga akan terus mengonsumsi makanan agar dapat tumbuh dengan sempurna. Selain itu, larva juga memerlukan energi untuk bertahan hidup.

    Ukuran larva akan terus bertambah seiring dengan jumlah makanan yang dikonsumsi. Periode makanan ini berjalan selama beberapa hari atau minggu, sesuai kondisi suhu lingkungan, jenis lalat, dan kualitas makanan. Biasanya larva lalat melewati empat kali pergantian cangkang sepanjang hidupnya.

    Pada siklus ini, larva akan terus berada di dalam medium perindukannya sampai waktunya bertransformasi menjadi pupa. Ketika momen pupasi sudah dekat, larva cenderung mencari medium yang lebih kering, dan meninggalkan medium yang lama.

    Tahapan metamorfosis larva menuju pupa bisa berlangsung selama beberapa hari, minggu, atau bahkan bulan. Cepat atau tidaknya proses transformasi pupa tergantung jenis lalat, kondisi lingkungan, dan makanannya.

    3. Pupa

    Apa saja siklus hidup lalat setelah berubah menjadi larva? Ketika larva memasuki masa pupasi, maka selanjutnya akan bertransformasi menjadi pupa. Pupa lalat memiliki bentuk lonjong dan berwarna cokelat tua.

    Pupa lalat tidak makan apa pun, tidak pula melakukan gerakan tertentu. Hal uniknya, pupa hanya akan berada di dalam cangkang sampai tiba waktunya berubah menjadi lalat dewasa. Periode ini normalnya terjadi selama satu minggu, tetapi bisa juga hanya menghabiskan beberapa hari atau bulan.

    4. Imago

    Siklus selanjutnya, larva yang berada di dalam cangkang atau memasuki tahap pupasi selanjutnya akan berubah menjadi cacing. Cacing inilah yang nantinya tumbuh sebagai imago.

    Imago atau disebut juga lalat dewasa merupakan tahap akhir dari daur hidup lalat. Imago akan terlepas dari cangkang setelah 3 hingga 6 hari sejak mengalami perubahan wujud. Lalat yang telah meninggalkan cangkang bisa mulai terbang saat berumur 3 hari.

    Apa yang dilakukan lalat setelah berumur 3 hari? Jenis serangga yang satu ini akan langsung terbang mencari pasangan untuk kawin. Masa hidup lalat sebenarnya memang terjadi sangat singkat.

    Jenis-Jenis

    Lalat tersebar di berbagai belahan dunia, tetapi ada beberapa jenis yang paling umum dijumpai di Indonesia. Berikut ini jenis-jenis lalat yang sering Anda jumpai, yaitu:

    1. Musca domestica

    Musca domestica atau lebih dikenal dengan istilah lalat rumah, merupakan pembawa bibit penyakit yang hampir pasti ada di setiap rumah. Lalat ini memiliki ketertarikan yang kuat terhadap segala jenis makanan, layak konsumsi ataupun tidak.

    Lalat rumah akan menyebarkan bibit penyakit di tempat-tempat yang pernah disinggahi. Bukan hanya makanan, limbah dan kotoran pun dihampiri oleh lalat jenis ini.

    Cukup mudah untuk mengenali lalat rumah melalui ciri-cirinya. Rongga dada berwarna abu-abu dengan garis-garis kecil yang sempit. Ukuran serangga yang bisa terbang ini antara 5 hingga 8 mm.

    Perut lalat rumah berwarna kuning. Saat masih menjadi larva, warnanya tampak putih. Sementara itu, bentuk kepalanya agak meruncing.

    2. Calliphora vomitoria

    Anda pasti lebih mengenal istilah lalat hijau dibandingkan Calliphora vomitoria. Dinamakan lalat hijau karena memang ciri khasnya adalah tubuh yang tampak hijau mengkilap. Lalat ini membawa bakteri salmonella bersamanya, sehingga cukup berbahaya.

    Lalat hijau senang hinggap di tempat-tempat yang kotor, seperti bak sampah, bangkai hewan, atau lokasi berbau busuk lainnya. Serangga bernama ilmiah Calliphora vomitoria dapat pula menjadi penyebab penyakit disentri.

    3. Psychodidae

    Pernahkah Anda mendengar tentang ngengat? Psychodidae merupakan lalat limbah atau yang lebih dikenal dengan sebutan ngengat. Lalat ini sangat sering terlihat di area pembuangan dan limbah.

    Lalat limbah mempunyai ukuran yang amat kecil, hanya 2 mm. Tubuhnya berwarna abu-abu gelap dengan corak cokelat muda. Bersayap padat yang ditutupi rambut-rambut halus.

    Psychodidae menyukai area yang lembab. Anda akan sering menjumpai lalat-lalat ini di limbah rumah, septic tank, dan saluran pembuangan.

    4. Spiriperva lunulata

    Cukup sulit untuk menjumpai lalat jenis ini di lingkungan sekitar setiap hari. Spiriperva lunulata atau lalat pasir biasanya hanya muncul antara bulan April sampai September. Tahapan siklus hidup lalat pasir sangat lambat, perlu waktu sekitar 2 tahun hanya untuk mencapai fase larva.

    Lalat pasir memiliki ukuran yang cukup panjang antara 10 hingga 11 mm. Tubuhnya berwarna abu-abu pucat, sedangkan kaki dan matanya cokelat kemerahan.

    5. Sarcophagidae

    Sarcophagidae atau lalat daging senang menempatkan telurnya pada daging yang telah membusuk, seperti bangkai hewan. Jenis lalat tersebut memiliki ukuran yang beragam, antara 6 hingga 14 mm.

    Daging yang dihinggapi oleh Sarcophagidae bukan hanya hewan darat, melainkan pula hewan laut. Tubuhnya mempunyai garis panjang yang berwarna abu-abu terang. Lalat ini dapat menularkan penyakit basil kusta.

    Apakah penularan penyakit basil kusta oleh lalat daging terjadi begitu saja? Anda akan terkena penyakit tersebut jika mengonsumsi daging yang mengandung larva Sarcophagidae.

    Rangkaian siklus hidup lalat memang singkat. Serangga ini pun berukuran kecil dan bisa mati dalam sekali tepuk. Namun, sebaiknya tetap tidak mengonsumsi makanan yang telah dihinggapi lalat karena boleh besar kemungkinan sudah terkontaminasi bibit penyakit!

    Baca Juga:

  • Sejarah Pemilu di Indonesia dari Awal Hingga Sekarang (Lengkap)

    Sejarah Pemilu di Indonesia dari Awal Hingga Sekarang (Lengkap)

    Pemilu merupakan salah satu unsur yang penting bagi negara demokrasi, termasuk untuk negara Indonesia. Di Indonesia sendiri sudah dilaksanakan 12 kali pemilu. Hal ini membuat sejarah pemilu di Indonesia cukup panjang dan perlu diketahui.

    Pemilu yang berlangsung di Indonesia dibagi menjadi tiga era pemerintahan, yaitu parlementer, orde baru (orba), dan reformasi. Pemilu pertama kali diadakan di Indonesia yaitu pada tahun 1955 sepuluh tahun sejak proklamasi dikumandangkan.

    Sejarah Pemilu di Indonesia

    1. Pemilu 1955

    Pemilu-1955

    Sejarah pemilu di Indonesia yang pertama digelar tahun 1955 pada masa demokrasi parlementer. Ketika itu pemilu terjadi dua kali dengan tujuan memilih anggota DPR dan anggota konstituante. Terdapat 30-an partai yang mengikuti pemilu 1955 dengan lebih dari seratus calon.

    Muncul anggapan bahwa pemilu 1955 ini adalah pemilu paling sehat dan demokratis dalam sejarah Indonesia. Sistem yang digunakan adalah sistem proporsional.

    Artinya, kursi yang ada dibagikan ke partai politik sesuai perolehan suara yang diperoleh partai politik. Sistem ini juga dikenal sebagai sistem berimbang. Itulah sistem dalam sejarah pemilu pertama di Indonesia.

    2. Pemilu 1971

    Pemilu-1971

    Pemilu 1971 adalah pemilu kedua yang digelar setelah Soeharto ditetapkan sebagai seorang Presiden. Jadwal pemilu ini muncul dari rencana awal karena alasan keamanan. Tujuan dari pemilu ini yaitu memilih anggota DPR dan DPRD.

    Pemilu 1971 ini diikuti oleh 10 partai politik serta satu ormas yaitu PSII, Parmusi, Partai Kristen Indonesia, PERTI, Partai Murba, Partai Katolik, PNI, IPKI, Golkar, dan NU.

    Hasil yang diperoleh dari pemilu tanggal 5 Juli 1971 adalah Golkar mendapatkan suara mayoritas lalu diikuti dengan NU, PNI, serta Parmusi.

    Selanjutnya, pemilu ini diikuti dengan Sidang Umum MPR pada Maret 1973 yang melantik Soeharto sebagai Presiden serta Sri Sultan Hamengkubuwono IX sebagai wakil presiden.

    3. Pemilu 1977

    Selanjutnya di tahun 1977 yang menandakan dimulainya kegiatan pemilu setiap lima tahun. Pemilu ini berlangsung di masa Orde Baru dengan tujuan untuk memilih DPR serta DPRD. Pemilu 1977 dilakukan lewat penyederhanaan partai yaitu dari sepuluh partai menjadi tiga parta satu.

    PPP atau Partai Persatuan Pembangunan merupakan gabungan dari NU, Perti, PSII, dan Parmusi. PDI atau parta Demokrasi Indonesia merupakan gabungan Parkindo, PNI, Partai IPKI, Partai Katolik, dan Partai Murba.

    Terakhir yaitu partai Golkar. Tiga partai tersebut dipertahankan sampai pemilu 1997. Partai Golkar adalah mayoritas tunggal yang berlanjut di pemilu 1982, ’87, ’92, dan ’97.

    Pemilu ini selanjutnya diikuti dengan Sidang Umum MPR untuk melantik Soeharto sebagai Presiden dengan Wakil Presiden H. Adam Malik Batubara.

    4. Pemilu 1982, 1989, 1992, dan 1997

    Pemilu yang diadakan pada periode tersebut bertujuan untuk memilih anggota DPRD dan DPR. Sementara itu, presiden dan wakilnya ditentukan lewat hasil Sidang Umum MPR. Peserta yang mengikuti pemilu pada periode ini adalah PPP, Golkar, dan PDI.

    Di masa tersebut, Golkar mendapatkan suara paling banyak. Di Sidang Umum MPR, Presiden yang terpilih adalah Soeharto dan menjabat sampai dengan 32 tahun. Walaupun begitu, wakil presiden yang terpilih selalu berganti.

    5. Pemilu 1999

    Pada 1998, rezim Soeharto tumbang dan membuat pemilu dipercepat. Pemilu selanjutnya berlangsung tahun 1999 yang seharusnya akan dilaksanakan tahun 2002.

    Pemilu ini dilaksanakan tanggal 7 Juni 1999 dan terjadi dengan damai tanpa adanya kekacauan. Proses pemilu 1999 dilaksanakan serentak dan diikuti oleh 48 partai politik.

    Cara untuk pembagian kursi dari hasil pemilihan tetap menggunakan sistem proporsional dan mengikuti varian Roget. Sebuah partai mendapatkan kursi seibang dengan suara yang didapatkan di daerah pemilihan.

    Tetapi, cara penetapan calon terpilih ini berbeda dengan pemilu yang sudah terjadi sebelumnya, yaitu menentukan peringkat perolehan suara partai di dapil. Sejak pemilu 1977, calon nomor urut pertama di daftar calon partai otomatis akan terpilih jika partai tersebut mendapat kursi.

    Saat ini calon terpilih ditetapkan lewat suara terbanyak dari daerah seseorang tersebut dicalonkan. Dari sebanyak 48 partai, hanya 21 partai yang memperoleh kursi di DPR. PDI-P keluar menjadi pemenang mayoritas suara.

    Abdurrahman Wahid dan Megawati Soekarnoputri dipilih dan ditetapkan MPR RI sebagai presiden dan wakilnya. Setelah Presiden Abdurrahman Wahid mundur, Megawati Soekarnoputri diangkat sebagai presiden dengan Hamzah Haz sebagai wakilnya.

    6. Pemilu 2004

    Pemilu selanjutnya yaitu pemilu 2004 menjadi sejarah baru karena pada tahun ini rakyat bisa berpartisipasi secara aktif untuk memilih presiden dan wakilnya. Hal ini terdapat dalam amandemen UUD 1945. Terdapat dua hajat yang terjadi di pemilu tahun 2004.

    Pertama rakyat dapat memilih presiden dan wakil presiden serta memilih anggota legislatif. Pemilu pemilihan DPR, DPD, serta DPRD berlangsung pada 5 April 2004 dan dilanjutkan pemilu presiden pada 5 Juli 2004 untuk putaran I dan tanggal 20 September 2004 untuk putaran II.

    Pemilihan umum tahun 2004 ini dilakukan secara bertahap dengan jumlah peserta yaitu 24 partai politik. Pemilu tahun 2004 ini memberlakukan sistem electoral threshold 3 persen dari perolehan suara pada pemilu 1999.

    Pemilu ini terjadi sebanyak dua putaran, yaitu pada 5 Juli 2004 dan 20 September 2004. Terdapat lima pasangan calon. Susilo Bambang Yudhoyono sebagai presiden dan Jusuf Kalla sebagai wakil presiden.

    7. Pemilu 2009

    Pemilu ini tidak jauh berbeda dengan pemilihan umum 2004. Tetapi, pemilu 2009 terjadi perubahan mengenai ambang batas pencalonan presiden serta parlemen.

    Dalam Pilpres terdapat ketentuan bahwa pasangan calon yang terpilih merupakan pasangan yang mendapatkan suara yaitu lebih dari 50% dari total suara dan sedikitnya 20% suara di masing-masing provinsi di lebih dari 50% jumlah provinsi yang ada di Indonesia.

    Sementara itu, parliamentary threshold atau ambang batas parlemen menjadi 2,5 persen. Tanggal 9 April 2009 dilaksanakan pemilu DPR, DPD, dan DPRD. Selanjutnya, dilanjutkan pemilu presiden 8 Juli 2009 yang diikuti oleh 38 partai.

    Terdapat 9 partai yang berhasil lolos parliamentary threshold. Partai yang lolos tersebut adalah Golkar, Demokrat, PKS, PDI-P, PPP, PAN, PKB, Hanura, Gerindra. Susilo Bambang Yudhoyono merupakan presiden yang terpilih. Sementara itu, wakil presiden yang terpilih adalah Boediono.

    8. Pemilu 2014

    Pemilu 2014 digelar pada tanggal 9 April 2014 untuk pemilihan DPR, DPD, dan DPRD serta 30 Maret-6 April 2014 untuk WNI yang ada di luar negeri. Sedangkan pemilu presiden dilakukan pada 9 Juli 2014 sebanyak satu putaran.

    Terdapat dua pasangan calon yang mengikuti Pilpres 2014, yaitu Joko Widodo serta Muhammad Jusuf Kalla melawan pasangan Prabowo Subianto serta Hatta Rajasa.

    Hasil yang didapatkan adalah pasangan Jokowi-Jusuf Kalla memenangkan pemilihan dan ditetapkan sebagai presiden dan wakil presiden.

    9. Pemilu 2019

    Sejarah pemilu di Indonesia dari masa ke masa sudah cukup panjang dan pemilu terjadi lagi pada tahun 2019. Tanggal 17 April dilakukan pemilihan presiden untuk pemilu 2019.

    Pada pilpres ini terdapat 9 partai yang lolos, yaitu Golkar, PDI-P, Gerindra, NasDem, PKB, Demokrat, PKS, PPP, dan PAN. Pada pilpres ini, Joko Widodo kembali terpilih sebagai presiden dengan Ma’ruf Amin sebagai wakilnya.

    Saat pemilu akan diadakan, orang-orang semakin tertarik dengan pemilu tersebut termasuk dengan sejarah pemilu di Indonesia. Pemilu perlu dilakukan dengan sebaik mungkin dan penting bagi Indonesia sebagai negara demokrasi.

    Baca Juga:

  • Sistem Reproduksi Pria dan Fungsinya (Penjelasan Lengkap)

    Sistem Reproduksi Pria dan Fungsinya (Penjelasan Lengkap)

    Pria dan wanita mempunyai sistem reproduksi yang berbeda, baik secara anatomi maupun fungsinya. Secara umum, organ-organ pada sistem reproduksi pria dapat dikelompokkan menjadi dua kategori, yakni organ eksternal dan internal.

    Bagaimana cara kerja organ reproduksi pria? Organ-organ apa saja yang terlibat di dalamnya? Jika penasaran dan belum mengetahuinya, maka Anda bisa langsung mempelajarinya melalui artikel tentang reproduksi pria di bawah ini!

    Sekilas Tentang Sistem Reproduksi Pria

    Sekilas-Tentang-Sistem-Reproduksi-Pria

    Seluruh organ reproduksi pria baru akan berfungsi secara optimal ketika telah memasuki masa pubertas. Waktu pubertas setiap pria cukup bervariasi dan tergantung banyak faktor, tetapi umumnya terjadi pada usia kurang lebih 12 tahun.

    Pria mengalami perubahan hormon dan memulai perkembangan seks sekunder saat memasuki usia pubertas. Pria akan menunjukkan perkembangan yang berbeda dengan wanita. Misalnya suara menjadi lebih dalam, bahu lebih lebar, massa otot lebih besar, dan lain sebagainya.

    Hormon yang terlibat dalam perkembangan fungsi reproduksi seksual pria, yaitu LH, FSH, testosteron, dan lainnya. Semua hormon ini dihasilkan oleh kelenjar pituitari yang berada di dasar otak.

    Fungsi

    Fungsi sistem reproduksi pria ditunjang oleh organ eksternal dan internal. Semua organ ini memiliki tugas tertentu agar pria bisa memiliki gairah seksual, melakukan hubungan seksual, dan akhirnya memiliki keturunan bersama pasangannya.

    Setiap organ reproduksi pria punya fungsi yang spesifik. Reproduksi pria dalam kaitannya dengan hubungan seksual, memiliki peran sebagai berikut:

    • Menghasilkan dan mengeluarkan hormon seks pria
    • Menyalurkan sperma ke saluran reproduksi wanita melalui penetrasi
    • Menghasilkan sel sperma dan semen lalu memindahkannya

    Organ-Organ

    Organ reproduksi eksternal pria meliputi penis, testis, epididimis, dan skrotum. Sementara itu, organ reproduksi internal, meliputi kelenjar prostat, kelenjar cowper, duktus ejakulatorius,  vas deferens, vesikula seminalis, dan uretra.

    Seperti apa karakteristik masing-masing organ tersebut? Berikut ini informasi lebih lengkap tentang beberapa organ reproduksi yang dimiliki oleh pria, yaitu:

    1. Penis

    Penis berperan sebagai organ seksual pria yang memiliki banyak saraf sensitif. Berikut ini bagian-bagian penis, yaitu:

    • Akar atau basis, bagian penis yang melekat di dinding perut
    • Batang, bentuknya menyerupai silinder, mempunyai jaringan erektil seperti spons yang akan terisi darah secara otomatis saat pria terangsang
    • Kepala atau glans, ujung penis yang menyerupai kerucut, tertutupi oleh lapisan kulit longgar bernama kulup. Terdapat uretra di bagian paling ujung glans, yang berfungsi untuk mengeluarkan urine dan cairan ejakulasi.

    2. Skrotum

    Skrotum biasanya disebut juga kantong zakar, yaitu kantong kulit longgar yang menggantung di belakang penis. Fungsinya mengontrol suhu pada sistem reproduksi pria dan melindungi testis. Dinding-dindingnya mengandung otot kremaster untuk melakukan kontraksi dan relaksasi.

    Skrotum mempunyai peranan penting dalam menjaga kualitas sperma. Sperma dapat berkembang secara normal jika suhu testis sedikit lebih rendah dibanding suhu tubuh.

    3. Testis

    Testis berbentuk oval dengan volume 20 sampai 25 mL dan panjang sekitar 4 hingga 7 cm. Terdapat korda spermatika di bagian ujungnya, yang bertugas menjaga testis tetap di posisinya. Fungsi utama testis, yakni memproduksi sel sperma dan hormon testosteron.

    4. Epididimis

    Bentuk epididimis menyerupai tabung panjang yang melingkar dan berada di bagian belakang testis. Fungsinya untuk mengumpulkan sel sperma dari testis dan menyalurkannya ke vas deferens.

    5. Vas Deferens

    Bentuk vas deferens memiliki bentuk menyerupai pipa. Organ reproduksi internal ini berotot dan memanjang ke rongga panggul, persis di belakang kandung kemih. Bertugas untuk menerima dan mematangkan sel sperma dari epididymis, kemudian menyalurkannya ke uretra.

    6. Kelenjar Prostat dan Kelenjar Cowper

    Organ reproduksi pria terdiri dari dua kelenjar, yaitu kelenjar prostat dan kelenjar cowper. Kedua kelenjar ini mempunyai fungsi yang spesifik, yaitu:

    • Kelenjar prostat berperan dalam memproduksi cairan tambahan selama proses ejakulasi. Cairan prostat bisa membantu menjaga kesehatan sperma. Kelenjar ini memiliki ukuran kecil seperti kenari, berada di bawah kandung kemih, tepat di depan rektum.
    • Kelenjar cowper memproduksi cairan yang berguna sebagai pelumas uretra. Cairan cowper ini juga membantu menetralisir keasaman uretra yang diakibatkan oleh sisa tetesan urine.

    7. Vesikula Seminalis

    Vesikula seminalis berada di atas prostat. Organ vesikula seminalis bekerja sama dengan vas deferens dalam pembentukan duktus ejakulatorius yang bermuara di uretra. Organ reproduksi internal ini juga dapat menghasilkan cairan untuk menutrisi sel sperma.

    8. Duktus Ejakulatorius

    Duktus ejakulatorius dibentuk melalui penyatuan vesikula seminalis dan vas deferens. Organ duktus ejakulatorius disebut juga sebagai saluran ejakulasi yang bermuara di uretra. Fungsinya untuk mengeluarkan sperma pada saat terjadi ejakulasi.

    9. Uretra

    Uretra tidak hanya dimiliki oleh pria, melainkan wanita juga. Bedanya, uretra pada pria mempunyai fungsi ganda, yaitu sebagai saluran kemih untuk mengeluarkan urine dan saluran pembuangan air mani saat tubuh mencapai orgasme selama proses ejakulasi.

    Hormon Reproduksi Pria

    Hormon-Reproduksi-Pria

    Organ reproduksi pria dibantu oleh sejumlah hormon untuk melakukan tugasnya secara optimal. Hormon merupakan zat kimiawi yang berperan mengatur performa sel-sel dalam tubuh. Berikut ini beberapa hormon pada sistem reproduksi pria, yaitu:

    1. FSH (Follicle-stimulating hormone)

    FSH bertugas membantu organ reproduksi pria dalam memproduksi sperma. Jika follicle-stimulating hormone ini berada dalam keadaan optimal, maka produksi sperma bisa mencapai 300 juta per hari. Masa pembentukan setiap sperma berlangsung selama 65 sampai 75 hari.

    2. Gonadotropin

    Produksi hormon gonadotropin akan meningkat ketika anak laki-laki memasuki usia pubertas. Otak akan memproduksi hormon ini melalui kelenjar hipotalamus. Peningkatan kadar hormon gonadotropin akan merangsang kelenjar pituitari untuk menghasilkan lebih banyak hormon LH (luteinizing hormon).

    3. LH (Luteinizing hormone)

    Luteinizing hormon memiliki fungsi yang tak kalah penting dalam reproduksi pria. Hormon ini akan mendorong pelepasan testosteron ketika ditambahkan ke dalam darah. Hormon LH berperan untuk membantu pria menghasilkan keturunan.

    4. Testosteron

    Perubahan fisik yang dialami oleh pria saat memasuki masa pubertas dipicu oleh produksi hormon testosteron. Contohnya seperti penis bertambah panjang, testis/ skrotum membesar, muncul rambut di wajah, ketiak, dan alat kelamin.

    Sebagian pria bahkan mengalami pertambahan tinggi dan berat badan secara signifikan selama masa pubertas. Hormon ini juga berperan dalam memengaruhi gairah seksual atau libido pria. Hormon testosteron diproduksi di testis.

    Ereksi

    Hal ini melibatkan interaksi yang kompleks dalam sistem reproduksi pria. Ereksi adalah perpaduan dari kinerja saraf, hormon, pembuluh darah, dan kondisi psikologis pria. Berikut gambaran proses ereksi, yaitu:

    • Otak akan mengirimkan sinyal ke penis melalui saraf tulang belakang ketika menerima rangsangan seksual
    • Aliran darah di jaringan erektil penis akan meningkat karena pembuluh arteri berdilatasi
    • Tekanan darah di dalam penis akan ikut meningkat karena otot-otot di sekitar pembuluh vena mengalami kontraksi sehingga aliran darah ke luar penis terhambat
    • Penis menjadi kaku, memanjang, dan membesar karena adanya perbedaan aliran darah di dalam dan di luar penis
    • Rangsangan pada penis akan mengirim sinyal balik ke otak melalui saraf tulang belakang yang memicu terjadinya orgasme.

    Sistem reproduksi pria merupakan mekanisme biologis yang membantu pria mampu menghasilkan keturunan. Sistem ini bukan hanya melibatkan organ atau alat kelamin pria, melainkan terdapat peran aktif hormon yang dimilikinya.

    Baca Juga:

  • Pengertian Partai Politik: Fungsi, Tujuan, dan Sistemnya

    Pengertian Partai Politik: Fungsi, Tujuan, dan Sistemnya

    Partai politik merupakan bagian penting yang ada dalam demokrasi. Ketika musim pemilu, biasanya orang-orang mulai membicarakan partai politik. Sebenarnya, apa pengertian partai politik? Mengapa kehadirannya penting dalam kehidupan negara demokrasi?

    Mungkin belum banyak orang yang paham fungsi sebenarnya dari partai politik atau yang biasa disingkat sebagai parpol. Seharusnya, orang-orang bisa memahami dengan baik arti parpol supaya agar anggapan di masyarakat bisa lebih luas.

    Pengertian Partai Politik

    pengertian-partai-politik

    Kehadiran dari parpol ini telah diatur Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2011 tentang Partai Politik. Dijelaskan bahwa pengertian partai politik dimaknai sebagai organisasi bersifat nasional serta dibentuk sekelompok WNI dengan sukarela berdasarkan kesamaan kehendak serta cita-cita.

    Arti dari cita-cita ini yaitu untuk memperjuangkan serta membela kepentingan politik dari anggota, bangsa, masyarakat, serta negara. Selain itu, memelihara keutuhan NKRI yang sesuai dengan Pancasila maupun UUD 1945.

    Untuk membentuk partai politik dibutuhkan minimal 30 orang WNI yang sudah berusia 21 tahun ataupun telah menikah dari setiap provinsi yang ada di Indonesia. Tidak hanya itu, parpol didaftarkan oleh minimal 50 orang pendiri yang mewakili dengan akta notaris.

    Pendirian parpol harus menyertakan 30% dari keterwakilan perempuan. Untuk pendiri maupun pengurus partai tidak boleh merangkap sebagai anggota dari parpol lain. Di aturannya, parpol perlu didaftarkan agar menjadi badan hukum.

    Supaya bisa menjadi badan hukum, parpol harus mempunyai akta notaris pendirian, nama, lambang, kantor tetap, tanda gambar, kepengurusan setiap provinsi minimal yaitu 75% dari jumlah kota atau kabupaten, 50% dari jumlah kecamatan, serta rekening dengan nama partai.

    Setiap WNI bisa menjadi anggota partai apabila sudah berumur 17 tahun ataupun telah menikah. Perlu ditekankan bahwa keanggotaan ini bersifat terbuka, sukarela, serta tidak diskriminatif untuk warga.

    Fungsi Partai Politik

    Fungsi-Partai-Politik

    Peran serta fungsi parpol sebenarnya bisa dibagi menjadi dua. Peran pertama adalah peran serta tugas internal organisasi. Kedua yaitu peran dan fungsi berhubungan dengan masyarakat, bangsa, serta negara. Fungsi utama dari partai politik yaitu mencari maupun mempertahankan kekuasaan.

    Tujuannya demi mewujudkan berbagai program yang disusun sesuai ideologi tertentu. Partai politik juga memiliki fungsi lainnya, yaitu:

    1. Sarana Sosialisasi Politik

    Fungsi parpol sebagai sarana sosialisasi politik adalah upaya dalam menciptakan citra bahwa partai memperjuangkan kepentingan umum. Melalui proses ini, anggota masyarakat mendapatkan sikap maupun orientasi dari kehidupan politik yang ada.

    2. Sarana Komunikasi Publik

    Partai politik adalah perantara yang bertugas menghubungkan kekuatan serta ideologi sosial dengan lembaga resmi pemerintah serta mengaitkan dengan aksi politik dalam masyarakat yang lebih luas.

    3. Sarana Pengatur Konflik

    Untuk melakukan fungsi ini, partai politik melakukan dialog dengan pihak yang berkonflik, menghimpun, serta memadukan aspirasi-aspirasi maupun kepentingan dari pihak yang berkonflik.

    4. Sarana Rekrutmen Politik

    Fungsi sarana rekrutmen politik adalah fungsi untuk menyeleksi kepemimpinan serta kader partai politik yang berkualitas.

    5. Partisipasi Politik

    Partisipasi merupakan kegiatan warga negara dalam mempengaruhi proses pembuatan maupun pelaksanaan kebijakan umum serta ikut menetapkan pelaksanaan pemerintahan.

    Tujuan Partai Politik

    Berdasarkan kedudukannya yang merupakan pilar demokrasi, partai politik di sistem perpolitikan nasional menjadi sebuah wadah untuk seleksi kepemimpinan nasional maupun daerah.

    Keberadaan partai politik ini bukan tanpa tujuan. Berdasarkan keberadaannya, partai politik mempunyai tujuan. Berikut beberapa tujuan umum partai:

    • Menjaga serta memelihara keutuhan NKRI.
    • Mewujudkan cita-cita nasional yang terdapat dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia.
    • Mewujudkan kesejahteraan untuk seluruh rakyat Indonesia.
    • Mengempan kehidupan demokrasi yang sesuai dengan Pancasila serta menjunjung tinggi kedaulatan dalam NKRI.
    • Tidak hanya memiliki tujuan umum saja, partai politik juga mempunyai beberapa tujuan khusus:
    • Memperjuangkan cita-cita parpol yang berhubungan dengan kehidupan masyarakat, bangsa, dan negara.
    • Meningkatkan partisipasi politik untuk anggota maupun masyarakat dalam penyelenggaraan kegiatan politik serta pemerintahan.
    • Membangun etika maupun budaya politik.

    Karakteristik Partai Politik

    Idealnya, partai politik ini ditujukan untuk mengaktifkan serta memobilisasi rakyat, memberikan jalan kompromi untuk pendapat yang bersaing, mewakili dari kepentingan tertentu, dan menyediakan sarana untuk suksesi kepemimpinan secara damai serta absah.

    Perlu diketahui bahwa keuangan dalam partai politik didapatkan dari iuran anggota partai, pemberian atau sumbangan yang sah berdasarkan hukum, serta bantuan dari APBD atau APBN.

    Partai politik sudah memberikan kontribusi signifikan untuk sistem perpolitikan nasional, termasuk untuk kehidupan masyarakat yang dinamis. Selain pengertian partai politik, terdapat juga empat karakteristik dasar yang jadi ciri khas dari partai politik, yaitu:

    • Struktur organisasi: Apabila didukung oleh struktur organisasi, partai bisa menjalankan fungsi politik mulai dari tingkat lokal sampai nasional dan pola interaksi yang sudah teratur antara keduanya.
    • Organisasi jangka panjang: Diharapkan bahwa organisasi partai politik akan terus hadir walaupun pendiri dari partai tersebut sudah tidak ada.
    • Dukungan: Parpol harus mendapatkan dukungan yang luas dari masyarakat. Pasalnya, dukungan ini akan menjadi sumber legitimasi supaya bisa berkuasa.

    Hal ini menunjukkan jika partai harus bisa diterima oleh sebagian besar masyarakat dan sanggup memobilisasi elemen masyarakat sebanyak mungkin.

    • Tujuan berkuasa: Didirikannya partai politik adalah untuk memperoleh serta mempertahankan kekuasaan.

    Sistem Kepartaian

    Kewajiban dari partai politik tentu harus mengamalkan Pancasila dan tidak lupa melaksanakan Undang-Undang Dasar 1945. Partai juga harus bisa memelihara maupun mempertahankan keutuhan NKRI dan berpartisipasi dalam hal pembangunan nasional.

    Sistem kepartaian merupakan interaksi yang terjadi antar parpol yang mendapatkan peroleh suara signifikan. Sistem kepartaian bisa dibagi menjadi tiga, yaitu:

    1. Sistem Partai Tunggal

    Walaupun dianggap tidak terlalu relevan oleh beberapa pengamat, sistem partai tunggal telah dikenal luas. Sistem ini juga berhasil diaplikasikan di banyak negara.

    Sistem partai tunggal bersifat non-kompetitif karena semua golongan harus bisa menerima partai pimpinan dan tidak benar untuk bersaing dengan pimpinan. Jika hal tersebut terjadi, maka dianggap sebagai pengkhianatan.

    Sistem partai tunggal merupakan sebuah sistem ketika di suatu negara hanya memiliki satu partai terbesar yang menguasai dari seluruh aspek kehidupan dari masyarakatnya.

    2. Sistem Dwi Partai

    Maksud dari sistem ini adalah terdapat dua partai dominan untuk pencapaian hak suara. Ada tiga syarat supaya sistem kepartaian ini bisa berjalan dengan lancar.

    Syaratnya adalah masyarakat yang bersifat homogen, mempunyai konsensus kuat tentang asas serta tujuan sosial politik, dan memiliki kontinuitas sejarah.

    3. Sistem Multi Partai

    Sistem multi partai dinilai paling efektif untuk mempresentasikan keinginan dari rakyat yang memang beragam dan cocok dengan pluralitas budaya serta politik apabila dibandingkan dengan dwi partai. Konstitusi Indonesia mengisyaratkan bahwa Indonesia menggunakan sistem multi partai.

    Hal ini terdapat di Pasal 6A Ayat 2 UUD 1945 yang menyatakan pasangan presiden serta wakil presiden diusulkan parpol atau gabungan parpol.

    Maksud dari gabungan parpol yaitu paling sedikit ada dua partai politik yang bergabung untuk mencalonkan presiden serta bersaing dengan calon lain yang diusung juga oleh partai lain.

    Pengertian partai politik memang beraneka ragam, namun intinya serupa. Partai politik hadir di tengah-tengah masyarakat sebagai wadah untuk warga negara supaya bisa mengambil peran serta berpartisipasi dalam hal pengelolaan negara.

    Baca Juga: