Category: Agama

  • Mad Jaiz Munfasil: Pengertian, Huruf, Contoh & Cara Bacanya

    Mad Jaiz Munfasil: Pengertian, Huruf, Contoh & Cara Bacanya

    Balitteknologikaret.co.idMad jaiz munfasil adalah salah satu hukum bacaan tajwid yang harus dipelajari oleh umat muslim agar dapat membaca Al-Qur’an dengan baik dan benar. Mad jaiz jenis satu ini termasuk dalam salah satu kategori hukum bacaan yang terdapat pada Mad Far’i.

    Mad ini penting untuk dipelajari agar tidak keliru dalam membaca panjangnya harokat dalam Al-Qur’an. Untuk mengetahui selengkapnya tentang mad jaiz ini, simak pengertian lengkap, beberapa contoh, serta huruf yang termasuk dalam mad ini pada penjelasan berikut!

    Pengertian Lengkap Mad Jaiz Munfasil

    Pengertian Lengkap Mad Jaiz Munfasil

    Mad jaiz yang akan dibahas kali ini merupakan salah satu cabang dari mad far’i yang harus dipelajari dan diketahui. Sementara itu jika ditilik secara bahasa, arti dari mad adalah panjang, jaiz adalah boleh, serta munfasil berarti terpisah.

    Dari pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa mad jenis jaiz munfasil ini adalah hukum bacaan dalam tajwid saat terdapat mad thobii bertemu dengan hamzah namun berbeda kata. Artinya, antara satu kalimat yang mengandung mad thobi’i dan satu kalimat yang mengandung hamzah adalah kalimat yang berbeda.

    Masih bingung dengan penjelasan di atas? Untuk memahaminya dengan lebih mudah, berikut akan dijelaskan satu persatu mulai dari apa itu mad thobi’i karena pada dasarnya mad yang dibahas kali ini juga tidak terlepas dari mad thobii itu sendiri.

    Apa Itu Mad Thobii?

    Mad thobii adalah hukum bacaan tajwid di mana suatu huruf hijaiyah dibaca panjang 1 alif atau 2 harakat (2 ketukan). Mungkin sebenarnya sudah banyak yang memahami hukum bacaan ini saat membaca Al-Qur’an namun masih asing dengan nama hukum bacaan mad thobii.

    Huruf yang termasuk dalam mad thobi’i ada 3, yaitu alif (ا)  ya sukun (ي), dan wawu mati (و) . Suatu kata akan dihukumi mad thobii apabila terdapat wawu yang jatuh setelah dhommah, alif jatuh setelah fathah, dan kasroh jatuh setelah ya’. Apabila mendapati ketiga hal tersebut, maka kalimat harus dibaca 2 harokat.

    Tentu ini apabila belum dikenai hukum lain seperti mad jaiz muttasil ataupun munfasil. Karena jika terdapat beberapa huruf tertentu yang jatuh setelah mad thobii, maka hukum bacaan serta panjangnya harokat bisa berubah.

    Apa Maksud Terpisah pada Munfasil?

    Setelah mengetahui mad thobii, selanjutnya perlu mengetahui maksud dari pengertian mad jaiz munfasil yang hanya berlaku apabila hamzah beserta mad thobi’i bertemu namun dalam kalimat berbeda.

    Dalam Bahasa Arab, ada berbagai kosakata yang bisa saja didalamnya terdapat mad thobii yang bertemu dengan hamzah, contohnya: جَآءَ (datang). Karena pada contoh tersebut mad thobi’i serta hamzah bertemu dalam satu kata, maka contoh tersebut tidak termasuk dalam jaiz munfasil.

    Suatu kalimat barulah dihukumi jaiz munfasil apabila antara kalimat yang mengandung mad thobii di akhirnya serta kalimat yang mengandung hamzah di awalnya adalah dua kalimat yang berbeda. Misalnya saja, فِيْٓ اٰيٰتِنَا, fii berarti ‘di dalam’ sementara ayaatina berarti ‘ayat-ayat Kami’.

    Kedua kalimat di atas memiliki masing-masing arti dan merupakan dua kalimat yang berbeda. Saat keduanya bertemu, maka akan dihukumi jaiz munfasil.

    Huruf Mad Jaiz Munfasil, Contoh Kalimat, dan Cara Membacanya

    Huruf Mad Jaiz Munfasil, Contoh Kalimat, dan Cara Membacanya

    Huruf yang termasuk dalam mad jaiz satu ini hanyalah satu, yaitu hamzah saja. Adapun untuk cara membacanya, terdapat berbagai pendapat di antara para ulama qurra’. Ada yang menganjurkan untuk panjang harokat hingga 5 harakat atau 2½ alif.

    Namun ada pula yang menganjurkan untuk membaca mad ini sepanjang 6 harakat atau 3 alif, dan bahkan juga terdapat beberapa yang mengatakan bahwa panjangnya sama dengan mad thabi’i yaitu 2 harakat. Agar tidak bingung, bisa ikuti pendapat yang paling umum dan masyhur saja, yaitu sepanjang 5 harakat.

    Contoh mad jaiz munfasil dalam Al-Qur’an:

    • S. Al Qadr ayat 1

    إِنَّا أَنْزَلْنَاهُ فِي لَيْلَةِ الْقَدْرِ

    Berdasarkan contoh di atas, maka terdapat hukum bacaan jaiz munfasil di dalamnya karena lafadz inna serta anzalnaa adalah dua kalimat yang berbeda. Sementara itu, yang dibaca panjang hingga 5 harakat adalah kata naa pada lafadz innaa.

    • S. Ali Imran ayat 2

    اللّٰهُ لَاۤ اِلٰهَ اِلَّا هُوَۙ الۡحَىُّ الۡقَيُّوۡمُؕ

    Pada contoh di atas, maka yang dibaca 5 ketukan atau 5 harokat adalah lafadz laa yang bertemu dengan hamzah pada lafadz ilaaha.

    • S. Al-Infithar ayat 15

    فَلَا أُقْسِمُ بِالْخُنَّسِ

    Karena lafadz laa dan uqsimu memiliki arti yang berbeda, maka saat bertemu dihukumi jaiz munfasil. Sehingga dengan begitu, wajib memanjangkan lafadz laa hingga 5 harakat atau 5 ketukan sesuai dengan hukum bacaan jaiz munfasil.

    Perbedaan Mad Wajib Muttasil dan Jaiz Munfasil

    Perbedaan Mad Wajib Muttasil dan Jaiz Munfasil

    Memiliki nama serta hukum bacaan yang hampir sama, banyak orang yang suka terbalik atau keliru dalam membedakan hukum bacaan mad wajib muttasil dan jaiz munfasil. Pasalnya, kedua hukum bacaan ini memiliki artian yang hampir sama, yaitu berlaku ketika mad thobi’i bertemu dengan hamzah.

    Selain itu, banyak juga ulama yang berpendapat bahwa hukum bacaan keduanya juga sama, yaitu dibaca sepanjang dua setengah alif atau lima harakat. Meski sama-sama dibaca sepanjang 5 harakat, umat muslim perlu mengetahui perbedaan antara mad wajib muttasil dan jaiz munfasil.

    Hal ini karena mungkin kedua hukum ini akan dimunculkan dalam beberapa soal pelajaran agama Islam, dan bisa menjadi pertanyaan yang menjebak karena hampir mirip. Selain itu, penting juga untuk mengetahui ilmunya agar bisa membaca Al-Quran dengan tartil, baik, dan benar.

    Sementara itu, jika ditilik dari asal katanya, munfasil sendiri berarti terpisah sementara muttasil memiliki arti bersambung. Sesuai dengan arti ini, suatu bacaan dihukumi mad wajib muttasil apabila terdapat mad thobii bertemu dengan hamzah dalam satu kalimat.

    Dan seperti penjelasan sebelumnya, suatu bacaan dihukumi jaiz munfasil apabila mad thobi’i bertemu dengan hamzah tidak dalam satu kalimat. Sehingga perbedaan besar kedua hukum bacaan ini bisa dilihat dari apakah kalimat tersebut satu kalimat atau berbeda kalimat.

    Tabel Contoh Mad Wajib Muttasil dan Jaiz Munfasil

    Tabel Contoh Mad Wajib Muttasil dan Jaiz Munfasil

    Setelah mengetahui pengertian dari persamaan serta perbedaan dari mad wajib muttasil dan jaiz munfasil, rasanya kurang lengkap jika belum menyimak beberapa contohnya. Dengan melihat tabel contoh-contoh bacaan mad wajib dan jaiz berikut ini, maka kedua bacaan tersebut akan lebih mudah dipahami.

    1. Contoh-contoh Mad Jaiz Munfasil

    Untuk lebih memahami pengertian dari jaiz munfasil di atas, perhatikan tabel contoh beserta keterangannya berikut ini:

    Contoh Kalimat Keterangan
     تَاۡكُلُوۡۤا اَمۡوَالَـكُمۡ Kalimat ta’kuluu serta amwa adalah dua kosakata yang berbeda sehingga harus dibaca 5 harakat
    وَلَا تَاۡكُلُوۡهَاۤ اِسۡرَافً Kalimat haa serta isroof adalah dua kosakata yang berbeda sehingga harus dibaca 5 harakat
     مَاۤ اٰتَيۡتُمُ Kalimat maa serta aataitumuu adalah dua kosakata yang berbeda sehingga harus dibaca 5 harakat
    اِلَّاۤ اَنۡ يَّاۡتِيۡنَ Kalimat illaa serta an adalah dua kosakata yang berbeda sehingga harus dibaca 5 harakat
    وَّبِمَاۤ اَنۡفَقُوۡا Kalimat bimaa serta anfaquu adalah dua kosakata yang berbeda sehingga harus dibaca 5 harakat

    2. Contoh-contoh Mad Wajib Muttasil

    Jika masih bingung dengan mana kalimat yang termasuk dalam mad wajib muttasil, maka pelajari berbagai contohnya di bawah ini:

    Contoh Kalimat Keterangan
    وَوَجَدَكَ عَآئِلًا فَأَغْنَىٰ Mad thobi’i pada ‘aa serta hamzah yang jatuh setelahnya terdapat pada satu kata hingga dihukumi mad wajib  muttasil
     

    وَأَمَّا مَن جَآءَكَ يَسْعَىٰ

     

    Mad thobi’i pada jaa serta hamzah yang jatuh setelahnya terdapat pada satu kata hingga dihukumi mad wajib  muttasil
    عَمَّ يَتَسَآءَلُونَ Mad thobi’i pada saa serta hamzah yang jatuh setelahnya terdapat pada satu kata hingga dihukumi mad wajib  muttasil
    أُو۟لَٰٓئِكَ عَلَىٰ هُدًى مِّن رَّبِّهِمْ ۖ وَأُو۟لَٰٓئِكَ هُمُ ٱلْمُفْلِحُونَ Mad thobii pada laa serta hamzah yang jatuh setelahnya terdapat pada satu kata hingga dihukumi mad wajib  muttasil

    Dari penjelasan lengkap seputar hukum mad jaiz munfasil mulai dari pengertian, huruf, cara membaca, serta contoh-contohnya di atas, diharapkan sekarang hukum bacaan tersebut lebih mudah dipahami. Jangan lupa untuk segera mempraktikannya saat membaca Al-Qur’an agar tidak mudah terlupa, ya!

    Silahkan baca juga artikel tentang agama yang ada dibawah ini :

  • Niat Bayar Utang Puasa Ramadhan (Qadha) & Tata Caranya

    Niat Bayar Utang Puasa Ramadhan (Qadha) & Tata Caranya

    Balitteknologikaret.co.id – Niat bayar utang puasa Ramadhan termasuk dalam rukun puasa yang tak boleh dilewatkan. Seperti yang diketahui, setiap muslim diwajibkan untuk berpuasa di bulan suci Ramadhan. Namun terkadang ada beberapa alasan tertentu mengapa seseorang harus meninggalkan puasa.

    Jika kondisi memang tak memungkinkan, maka bisa menggantinya di hari lain sesudah Ramadhan. Hal ini termasuk dalam hitungan hutang, sehingga perlu dibayar berdasarkan jumlah puasa yang sudah ditinggalkan.

    Nah, bagi yang memiliki utang puasa, maka bisa simak mengenai niat yang diucapkan saat membayar hutang beserta tata caranya berikut ini.

    Kewajiban Membayar Utang Puasa Ramadhan

    Kewajiban-Membayar-Utang-Puasa-Ramadhan

    Membayar hutang puasa sudah wajib hukumnya bagi umat muslim yang sudah mengalami baligh. Meski begitu, bagi yang tidak mampu maka Allah akan memberikan keringanan dengan melakukan qadha puasa ramadhan.

    Maka dari itu, sudah seharusnya seorang muslim mengetahui bagaimana niat bayar utang puasa Ramadhan. Kewajiban dalam membayar utang puasa ini juga sudah dijelaskan dalam Al-Qur’an surat Al Baqarah ayat 184:

    اَيَّامًا مَّعۡدُوۡدٰتٍؕ فَمَنۡ كَانَ مِنۡكُمۡ مَّرِيۡضًا اَوۡ عَلٰى سَفَرٍ فَعِدَّةٌ مِّنۡ اَيَّامٍ اُخَرَ‌ؕ وَعَلَى الَّذِيۡنَ يُطِيۡقُوۡنَهٗ فِدۡيَةٌ طَعَامُ مِسۡكِيۡنٍؕ فَمَنۡ تَطَوَّعَ خَيۡرًا فَهُوَ خَيۡرٌ لَّهٗ ؕ وَاَنۡ تَصُوۡمُوۡا خَيۡرٌ لَّـکُمۡ اِنۡ كُنۡتُمۡ تَعۡلَمُوۡنَ

    Ayyaamam ma’duudaat; faman kaana minkum mariidan aw’alaa safarin fa’iddatum min ayyaamin ukhar; wa ‘alal laziina yutiiquunahuu fidyatun ta’aamu miskiinin faman tatawwa’a khairan fahuwa khairulo lahuu wa an tasuumuu khairul lakum in kuntum ta’lamuun

    (Yaitu) beberapa hari tertentu. Maka barangsiapa di antara kamu sakit atau dalam perjalanan (lalu tidak berpuasa), maka (wajib mengganti) sebanyak hari (yang dia tidak berpuasa itu) pada hari-hari yang lain. Dan bagi orang yang berat menjalankannya, wajib membayar fidyah, yaitu memberi makan seorang miskin. Tetapi barangsiapa dengan kerelaan hati mengerjakan kebajikan, maka itu lebih baik baginya, dan puasamu itu lebih baik bagimu jika kamu mengetahui.

    Bacaan Niat Bayar Utang Puasa Ramadhan

    Bacaan-Niat-Bayar-Utang-Puasa-Ramadhan

    Sama halnya saat menjalankan puasa Ramadhan, niat puasa ini tak boleh ketinggalan. Doa ini harus diucapkan ketika malam hari menjelang terbitnya fajar. Apabila dibaca di pagi hari tentu puasa yang dijalankan dianggap tidak sah.

    Bacaan niatnya sendiri cukup pendek sehingga tidak sulit untuk dihafalkan, yaitu sebagai berikut:

    نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ قَضَاءِ فَرْضِ شَهْرِ رَمَضَانَ لِلهِ تَعَالَى

    Arab-Latin: Nawaitu shauma ghadin ‘an qadha’I fardhi syahri Ramadhana lillahi ta’ala.

    Artinya: “Aku berniat untuk mengqadha puasa Bulan Ramadhan esok hari karena Allah Swt.”

    Cara Membayar Utang Puasa Ramadhan

    Cara-Membayar-Utang-Puasa-Ramadhan

    Puasa untuk membayar utang bisa dilakukan sebelum atau sesudah bulan Ramadhan. Tak berbeda jauh dengan puasa umumnya, puasa ini dilakukan dari matahari terbit hingga matahari terbenam.

    Jika ingin mengganti utang, maka harus paham mengenai tata caranya agar sesuai syariat. Adapun untuk tata caranya adalah sebagai berikut ini:

    • Pertama harus membaca niat bayar utang puasa Ramadhan di malam hari. Namun bisa juga membaca niat sebelum sahur atau sesudah melakukan sahur.
    • Melakukan sahur dengan makan dan minum secukupnya sebelum subuh. Sahur sebenarnya termasuk sunnah puasa, namun alangkah lebih baik jika diterapkan.
    • Mulai menjalankan ibadah puasa dengan baik. Dalam hal ini tidak makan, minum, dan menahan segala macam godaan yang bisa membatalkan puasa hingga adzan maghrib berkumandang.
    • Jika mendengarkan adzan maghrib maka bisa langsung menyegerakan untuk berbuka.

    Golongan Orang yang Boleh Mengganti Puasa Ramadhan

    Golongan-Orang-yang-Boleh-Mengganti-Puasa-Ramadhan

    Terdapat beberapa golongan orang yang diperbolehkan untuk meninggalkan puasa Ramadhan. Meski begitu, semua golongan ini harus tetap melakukan qadha puasa di lain hari setelah bulan suci Ramadhan berakhir.

    Beberapa golongan yang dimaksud tersebut adalah sebagai berikut ini:

    1. Orang yang Sedang Sakit

    Seseorang yang sedang sakit dan membutuhkan obat-obatan agar bisa sembuh diperbolehkan untuk tidak berpuasa. Meskipun tak berpuasa, tetap harus membayar utang ataupun fidyah di kemudian hari setelah sembuh.

    Fidyah adalah suatu denda yang hukumnya wajib dibayarkan oleh umat muslim jika meninggalkan suatu ibadah. Untuk fidyah bagi orang sakit ini mengganti puasa sesuai jumlah hari yang ditinggalkan.

    2. Orang yang Sudah Tua Renta

    Nenek atau kakek yang sudah tua renta dan tidak mampu lagi untuk menjalankan puasa, maka tidak diwajibkan. Sebagai ganti dari kewajiban puasa yang sudah ditinggalkan, maka bisa membayar fidyah. Jadi harus menyiapkan bahan pohon 1 mud yang dikalikan utang puasa untuk fakir miskin.

    3. Orang yang Menempuh Perjalanan Jauh

    Musafir atau orang yang melakukan perjalanan jauh diizinkan untuk tidak menjalankan puasa Ramadhan. Untuk seorang muslim bisa disebut sebagai musafir jika menempuh perjalanan dengan jarak kurang lebih 80,6 km.

    Sehingga musafir nantinya bisa mengganti puasa dengan membaca niat bayar utang puasa Ramadhan. Tak hanya ibadah puasa saja, musafir juga diperbolehkan untuk mengqadha ibadah lainnya seperti sholat.

    4. Wanita yang Sedang Hamil atau Menyusui

    Ibu yang sedang mengandung ataupun menyusui sudah pasti butuh banyak nutrisi. Maka dari itu, mereka juga diperbolehkan untuk tidak menjalankan ibadah puasa di bulan suci Ramadhan. Hal ini karena jika sampai dipaksakan maka dikhawatirkan akan mengganggu keselamatan buah hatinya.

    5. Anak Kecil

    Salah satu syarat sah dalam menjalankan ibadah adalah dalam kondisi baligh. Hal ini berarti anak-anak yang belum dewasa atau baligh tidak diwajibkan untuk berpuasa.

    Namun sebagai orang tua, tak ada salahnya jika mengajari puasa sejak dini jika memungkinkan. Anak-anak bisa diajari puasa dhuhur sebagai bentuk latihan sebelum puasa sebenarnya.

    • Sementara itu, ada beberapa tanda baligh yang penting untuk diketahui:
    • Bagi anak laki laki biasanya keluar air mani di usia 9 tahun Hijriah.
    • Bagi anak perempuan keluar darah haid saat memasuki usia 9 tahun Hijriah.
    • Jika belum keluar darah haid atau mani maka bisa ditunggu terlebih dahulu sampai berusia 15 tahun. Setelah genap berusia 15 tahun sudah bisa disebut sebagai baligh dengan usia.

    6. ODGJ

    Orang dalam gangguan jiwa atau ODGJ berarti tidak memiliki akal sehat. Sehingga Allah memberikannya keringanan dengan tidak wajib melakukan ibadah puasa.

    Hal tersebut karena salah satu syarat wajib dan sah puasa yaitu berakal sehat. Selain itu, orang gila juga tidak perlu membayar puasa yang sudah ditinggalkannya meskipun sudah dalam kondisi yang sembuh.

    Membayar Fidyah Sebagai Pengganti Puasa

    Membayar-Fidyah-Sebagai-Pengganti-Puasa

    Selain dengan berpuasa, utang puasa selama Ramadhan bisa diganti dengan membayar fidyah. Fidyah tersebut adalah berupa bahan pokok dalam jumlah tertentu yang kemudian diberikan kepada fakir miskin.

    Jika masih belum paham, berikut ini akan dibagikan cara membayar fidyah yang paling mudah:

    1. Cara Menghitung Fidyah

    Fidyah memang dilakukan dengan menyiapkan bahan pokok sekitar 1 mud untuk diberikan kepada fakir miskin. 1 mud sebanding dengan 675 gram, sehingga untuk perhitungannya berarti 675 gram beras dikalikan hari puasa yang sudah ditinggalkan.

    Tak hanya beras, fidyah dalam hal ini juga bisa berupa bahan pokok lainnya seperti tepung terigu, beras ketan, gula, dan lain sebagainya.  Bahkan jika ingin lebih mudah bisa uang tunai yang jumlahnya setara dengan jumlah bahan pokok yang perlu diberikan.

    2. Golongan Orang yang Menerima Fidyah

    Berikut ini adalah beberapa golongan orang yang berhak menerima fidyah, yaitu:

    • Ibu yang sedang mengandung atau menyusui
    • Orang tua yang sudah lanjut usia
    • Orang yang mengalami sakit parah
    • Seseorang yang telah menundah untuk mengqadha puasa

    3. Mengucapkan Niat untuk Membayar Fidyah

    Jika fidyah yang ingin diberikan kepada fakir miskin sudah siap, maka jangan lupa untuk membacakan niat. Ada beberapa niat dalam membayar fidyah sehingga harus disesuaikan dengan tujuan dari yang memberi fidyah.

    Supaya semakin paham, berikut ini merupakan bacaan niat yang bisa diikuti untuk membayar fidyah:

    Niat fidyah untuk seseorang yang sakit atau tua renta

    نَوَيْتُ أَنْ أُخْرِجَ هَذِهِ الْفِدْيَةَ لإِفْطَارِ صَوْمِ رَمَضَانَ فَرْضًا لِلهِ تَعَالَى

    Arab-Latin: “Nawaitu an ukhrija hadzihil fidyata liifthari shaumi Ramadana fardhan lillahi ta’ala”

    Artinya: “Aku niat mengeluarkan fidyah ini karena berbuka puasa di bulan Ramadan, fardu karena Allah Swt.”

    Niat fidyah untuk ibu hamil dan menyusui

    نَوَيْتُ أَنْ أُخْرِجَ هَذِهِ الْفِدْيَةَ عَنْ إِفْطَارِ صَوْمِ رَمَضَانَ لِلْخَوْفِ عَلَى وَلَدِيْ فَرْضًا لِلهِ تَعَالَى

    Arab-Latin: “Nawaitu an ukhrija hadzihil fidyata an ifthari shaumi Ramadana lilkhaufi ala waladii fadrhan lillahi ta’ala.”

    Artinya: “Aku niat mengeluarkan fidyah ini dari tanggungan berbuka puasa Ramadan karena khawatir keselamatan anakku, fardu karena Allah SWT.”

    Niat fidyah untuk yang terlambat mengqadha puasanya

    نَوَيْتُ أَنْ أُخْرِجَ هَذِهِ الْفِدْيَةَ عَنْ تَأْخِيْرِ قَضَاءِ صَوْمِ رَمَضَانَ فَرْضًا لِلهِ تَعَالَى

    Arab-Latin: “Nawaitu an ukhrija hadzihil fidyata an takhiri qadhai shaumi Ramadana fardhan lillahi ta’ala”

    Artinya: “Aku niat mengeluarkan fidyah ini dari tanggungan keterlambatan mengqada puasa Ramadan, fardu karena Allah SWT”.

    4. Waktu yang Tepat untuk Membayar Fidyah

    Membayar fidyah bisa dilakukan sewaktu-waktu dengan batas waktu bulan Ramadhan berikutnya. Namun sebaiknya harus disegerakan dan diberikan secara langsung kepada pihak yang sudah dituju.

    Puasa Ramadhan merupakan salah satu ibadah yang wajib dilakukan oleh seorang muslim. Namun jika berhalangan, maka masih boleh membayar utang di kemudian hari. Jangan lupa untuk membaca niat bayar utang puasa Ramadhan yang sudah menjadi syarat sahnya.

    Baca Juga:

  • Pengertian & Tanda-tanda Malam Lailatul Qadar

    Pengertian & Tanda-tanda Malam Lailatul Qadar

    Balitteknologikaret.co.idUmat muslim akan memasuki 10 hari ketiga bulan Ramadhan. 10 hari ketiga bulan Ramadhan ini menjadi momen sangat penting bagi umat muslim. Umat muslim seluruh dunia akan berlomba-lomba meraih malam Lailatul Qadar. Simak tanda-tanda malam Lailatul Qadar yang harus diketahui.

    Malam Lailatul Qadar adalah malam yang sangat dinantikan oleh seluruh umat muslim di dunia. Pasalnya, malam yang istimewa ini hanya terjadi di bulan puasa Ramadhan. Terdapat banyak keistimewaan di malam Lailatul Qadar.

    Bagi umat muslim yang melakukan amalan ibadah di malam Lailatul Qadar, Allah SWT akan memberikan pahala berlimpah yang lebih baik dari malam seribu bulan. Lantas seperti apa tanda-tanda malam Lailatul Qadar? Bagaimana cara mendapatkan malam Lailatul Qadar?

    Sebelum masuk ke dalam pembahasan terkait tanda-tanda Malam Lailatul Qadar, pahami terlebih dulu pengertian, cara mendapatkan, hingga doa malam Lailatul Qadar. Simak penjelasannya secara lengkap di bawah ini.

    Pengertian Malam Lailatul Qadar Adalah

    Dilansir dari situs Kemenag, pada Al-Qur’an dan As-Sunnah malam Lailatul Qadar mempunyai nilai yang lebih baik dari seribu bulan. Malam Lailatul Qadar juga disebut sebagai malam seribu bulan yang indah penuh kemuliaan.

    Tak hanya itu, umat muslim yang mengerjakan kebaikan dan amalan ibadah di malam Lailatul Qadar dianggap sudah mengerjakan kebaikan selama 83-84 tahun atau seribu bulan.

    ilustrasi malam lailatul qadar

    Al-Qadar dimaknai sebagai takdir oleh Syekh Muhammad Abduh dilansir dari Hasbi Ash Shiddieqy (1996:247). Syekh Muhammad Abduh berpendapat, Allah SWT di malam mulia tersebut mentakdirkan agama-Nya dan menetapkan khittah untuk Rasul-Nya, untuk menyerukan umat manusia ke jalan yang benar yakni Islam.

    Khittah tersebut sekaligus melepaskan umat manusia dari kehancuran dan kerusakan, yang pada saat itu tengah membelenggu mereka. Kata Al-Qadar juga dimaknai sebagai Al-Syafr yakni mulia (kebesaran dan kemuliaan). Di malam tersebut, Allah SWT mengangkat kedudukan Nabi-Nya dan memuliakan melalui risalah dan membangkitkannya sebagai Rasul terakhir.

    Hal tersebut sebagaimana firman Allah SWT di surat Al-Qadr ayat 1 hingga ayat 5, yang artinya berbunyi:

    “Sesungguhnya Kami telah menurunkan Al-Qur’an pada malam kemuliaan. Dan tahukah kamu apakah malam kemuliaan itu? Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan. Pada malam itu turun para malaikat dan malaikat Jibril dengan izin Tuhannya untuk mengatur segala urusan. Malam itu penuh kesejahteraan sampai terbit fajar.”

    Bagaimana Cara Mendapatkan Malam Lailatul Qadar? Simak Ulasannya

    Keistimewaan pada malam Lailatul Qadar sangat luar biasa. Hal tersebut terlihat dari Nabi Muhammad yang berupaya mendapatkannya, meski Rasulullah adalah manusia yang dipilih Allah SWT dan dijamin kemuliaannya.

    Rasulullah berusaha untuk mendapatkan Lailatul Qadar di setiap bulan puasa Ramadhan. Amalan yang dilakukan Rasulullah di malam Lailatul Qadar yakni dengan melakukan ibadah malam, yakni salat, beristifar, membaca Al-Quran, berdzikir dan berdoa.

    Hal tersebut dibuktikan oleh Aisyah yang tertuang dalam hadist yang berbunyi:

    Apabila Rasulullah SAW memasuki malam sepuluh terakhir bulan Ramadhan, beliau beribadah dengan sungguh-sungguh serta membangunkan anggota keluarganya.

    Apa yang harus dilakukan saat malam Lailatul Qadar? Untuk mendapatkan malam Lailatul Qadar umat muslim dianjurkan untuk mempersiapkan diri dengan melakukan amalan ibadah agar bisa mendapatkan malam Lailatul Qadar. Dilansir dari situs resmi Ilmu Komunikasi UII, berikut cara mendapatkan malam Lailatul Qadar:

    ilustrasi bulan ramadhan

    1. Perbanyak dalam Melakukan Kebaikan

    Umat muslim dianjurkan agar memperbanyak dalam melakukan kebaikan di malam Lailatul Qadar. Meskipun, melakukan kebaikan harus dilakukan setiap saat namun di malam ini akan terasa sangat istimewa. Di malam istimewa ini, malaikat akan turun ke bumi untuk mencatat amal-amal kebaikan manusia.

    Malaikan tentunya akan senang dengan manusia yang melakukan banyak kebaikan. Malaikat mendukung setiap manusia yang melakukan kebaikan secara rutin dan tak menunda untuk membantu sesama yang tengah kesulitan.

    1. Berdamai dengan Orang Lain dan Diri Sendiri

    Di malam Lailatul Qadar, umat muslim dianjurkan pula untuk berdamai dengan orang lain dan diri sendiri. Pasalnya di malam tersebut terdapat kedamaian hingga fajar yang tercantum pada surat Al-Qadar ayat 5.

    Kedamaian apa yang dimaksud? Kedamaian yang dimaksud yakni tak mengambil hak orang lain untuk menyenangkan atau mewujudkan kesejahteraan pada diri sendiri.

    Apa Saja Doa di Malam Lailatul Qadar?

    Dilansir dari laman resmi NU Online, ada dua riwayat hadist yang mengajarkan terkait doa yang bisa dibaca di malam Lailatul Qadar. Doa tersebut banyak diamalkan oleh umat muslim, terutama di Indonesia.

    Dua Riwayat hadist tersebut yakni diriwayatkan oleh lima Imam hadist, terkecuali Imam Abu Dawud dan diriwayatkan oleh Imam At-Tirmidzi. Berikut doa malam Lailatul Qadar berdasarkan hadist:

    doa puasa hari ke 18

    1. Doa Malam Lailatul Qadar – Riwayat Imam At-Tirmidzi

    Dari sayyidah Aisyah ra, ia bercerita, ia pernah bertanya, ‘Wahai Rasulullah, jika aku kedapatan menjumpai lailatul qadar, bagaimana doa yang harus kubaca?’ Rasulullah saw menjawab, ‘Bacalah, ‘Allāhumma innaka afuwwun karīmun tuhibbul ‘afwa fa’fu ‘annī,’

    1. Doa Malam Lailatul Qadar – Riwayat Lima Imam Hadist

    “Dari sayyidah Aisyah ra, ia bercerita, ia pernah bertanya, ‘Wahai Rasulullah, bagaimana pendapatmu jika aku mengerti sebuah malam itu adalah lailatul qadar. Bagaimana doa yang harus kubaca?’ Rasulullah saw menjawab, ‘Bacalah, ‘Allāhumma innaka afuwwun tuhibbul ‘afwa fa’fu ‘annī,”” (Hadits telah diakui shahih oleh Imam A-Tirmidzi dan Al-Hakim)

    Lafal arab latin dan arti doa malam Lailatul Qadar dari kedua Riwayat hadist di atas:

    Arab latin:

    Allāhumma innaka afuwwun karīmun tuhibbul ‘afwa fa’fu ‘annī (‘annā jika dibaca berjamaah)

    Artinya:

    “Ya Allah, sungguh Engkau maha pemaaf yang pemurah. Engkau juga menyukai maaf. Oleh karena itu, maafkanlah aku (maafkanlah kami).”

    Rasulullah SAW tak menjelaskan secara pasti terkait waktu turunnya malam Lailatul Qadar. Namun, sebagian besar ulama Mazhab Syafi’I meyakini bahwa malam Lailatul Qadar jatuh pada 10 malam terakhir Ramadhan.

    Hal tersebut sebagai isyarat hadist yang diriwiyatkan Bukhari dan Muslim, Rasulullah SAW meningkatkan ibadah di 10 hari terakhir bulan Ramadhan.

    Carilah malam lailatul qadar di (malam ganjil) pada sepuluh hari terakhir bulan Ramadan.”

    Oleh karena itu, umat muslim dianjurkan untuk membaca doa malam Lailatul Qadar di malam ganjil pada 10 malam terkahir Ramahdan. Doa ini dinajurkan untuk dibaca sebanyak-banyaknya di malam Lailatul Qadar.

    Apa Saja Tanda-tanda Malam Lailatul Qadar?

    Malam Lailatul Qadar kapan dan jatuh pada tanggal berapa? Tak ada yang mengetahui secara pasti kapan malam Lailatul Qadar itu. Namun, disebutkan bahwa umat muslim bisa berburu malam Lailatul Qadar di 10 hari malam terakhir Ramadhan.

    Malam ini disebut sebagai malam kemuliaan, sehingga terdapat tanda-tanda yang istimewa dari malam biasanya. Dilansir dari laman resmi NU Online, Allah SWT memang merahasiakn kapan malam Lailatul Qadar. Sehingga hanya orang terpilih yang dapat memahami malam istimewa ini.

    Nabi Muhammad SAW menjadi salah satu hamba Allah yang dipilih untuk memahami tanda-tanda malam Lailatul Qadar. Bahkan malam Lailatul Qadar ini sangat dinantikan oleh para sahabat Rasulullah, mereka pun memberanikan diri untuk menanyakan malam istimewa tersebut kepada Rasulullah.

    Dan Rasulullah memberitahu tanda-tanda malam Lailatul Qadar, sebagaimana bunyi hadist di bawah ini:

    Artinya:

    Rasulullah SAW pernah ditanya tentang tanda-tanda lailatul qadar, maka beliau bersabda: Yaitu malam yang terang dan bercahaya, udaranya tidak panas dan tidak dingin, tidak ada mendung tidak ada hujan, tidak ada gerak angin dan tidak ada bintang yang dilempar. Paginya matahari terbit dengan terang tapi tidak terlalu memancar.

    Demikian penjelasan mengenai tanda-tanda malam Lailatul Qadar, pengertian, doa, dan cara mendapatkannya. Semoga membantu, ya.

    Baca Juga:

  • Cara Download Undangan Tahlil, Format, & Contohnya

    Cara Download Undangan Tahlil, Format, & Contohnya

    Balitteknologikaret.co.id – Acara tahlilan merupakan budaya yang dilakukan untuk mngirim doa kepada perangkat yang sudah meninggal. Tahililan biasanya dilakukan 7 hari, 40 hari hingga 1000 hari. Download undangan tahlil untuk memudahkan dalam pembuatan undangan acara tahilian.

    Ya memang dalam hal ini acara tahlilan dilakukan oleh orang banyak. Biasanya pihak keluarga almarhum akan mengundang orang-orang di sekitarnya atau para tetangga untuk ikuti meramaikan acara tersebut guna mengirim doa tersebut kepada almarhum.

    Mereka bahkan menganggap semakin banyak undangan maka semakin banyak pula doa yang sampai kepada almarhum. Untuk itu biasanya keluaran bisa mengundang lebih banyak orang saat acara tahlilan. Untuk itu dibutuhkan undangan tahlil yang sesuai dengan hari pelaksanaan.

    Format Undangan Tahlil Yang Baik dan Benar

    Format Undangan Tahlil Yang Baik dan Benar

    Orang yang mengadakan acara tahlilan biasanya mencetak undangan sebanyak tamu yang diundang. Untuk itu sebelum mencetaknya tentu pihak keluarga harus tahu bagaimana cara yang tepat dalam membuat undangan tahlil.

    Memang saat ini undangan tahlil bisa dipesan di layanan pembuatan undangan. Atau bahkan undangan ini bisa dilakukan secara online. Namun masih banyak sekali masyarakat pedesaan yang memilih menggunakan undangan kertas lipat biasa untuk acara tahlil ini.

    Template undangan tahlil ini sendiri sudah banyak sekali tersedia di internet. Maka tidak ada kata sulit untuk membuat undangan tahlil meski jumlah undangannya sangat banyak.

    Namun sebelum mendapatkan link download undangan tahlil, tak ada salahnya jika Anda belajar juga bagaimana cara membuat undangan untuk acara tahlilan. Perlu diketahui ada yang namanya undangan tahlil khaul, tahlil 40 hari, hingga tahlil 1000 harinya.

    Biasanya undangan khaul diberikan pada masa 7 hari setelah almarhum meninggal dunia. Dan undangan ini diberikan setiap hari selama 7 hari berturut-turut karena memang ada acara tahlilan 7 hari berturut-turut. Langsung saja agar tak berlama-lama, berikut ini bisa disimak format undangan tahlil:

    1. Cover

    Cover ini sebenarnya tidak terlalu menonjol karena seperti yang bisa dilihat cover undangan ini umumnya dibuat sangat sederhana. Bahkan isi cover undangan lipat biasanya hanya berisi nama undangan dan nama orang yang diundang.

    Umumnya di cover juga ditulis nama keluarga dari pihak almarhum yang mengadakan acara tahlilan tersebut. Umumnya pada bagian cover tidak diberikan gambar. Hanya ada border yang menghiasi cover undangan sehingga tampak lebih bagus. Contohnya bisa dilihat di bawah ini:

    Keluarga Bapak Ahmad                                                   kepada

    Senin 10 Agustus 2022                                                  yang terhormat bapak/ saudara:

     

    Undangan Tahlilan                                           di tempat-

    2. Muqaddimah

    Setelah membuat bagian cover, dilanjut di bagian bawahnya dibuat muqaddimah atau pembukaan yang biasanya berisi kalimat pembuatan sebelum menyampaikan tujuan dibuatnya undangan tersebut.

    Tak lupa dalam bagian muqaddimah ini harus dicantumkan salam. Perlu diketahui bahwa muqaddimah atau pembuka undangan tahlil ini dibuat sangat padat atau singkat. Bisa dilihat beberapa contoh di aitus download undangan tahlil pada umumnya. Berikut ini contohnya:

     

    Assalamualaikum wr. wb

     

    Segala puji bagi Allah yang telah memberikan rahmat beserta hidayah sehingga sampai hari ini kita semua masih diberikan kesehatan dan nikmat yang begitu banyak dalam hidup.

    3. Isi Tujuan Undangan

    Selanjutnya tepat di bawah atau menyambung muqaddimah ada isi atau tujuan dari undangan tersebut. Dalam bagian isi atau tujuan ini harus dicantumkan nama almarhum atau nama kepala keluarga dari pihak almarhum kemudian hari atau tanggal pelaksanaan beserta jam dan tempatnya.

    Contoh isi dan tujuan undangan tahlil bisa dilihat di bawah ini:

     

    Dengan datangnya undangan ini, kami mengharap kehadira bapak/ saudara pada acara tahlilan 40 hari wafatnya almarhum ‘nama almarhum’ selalu keluarga kami. Dalam hal ini insyaAllah akan kami laksanakan pada:

    Hari/ tanggal: Kamis, 06 April 2023

    Waktu: 19.00 (setelah sholat Isya)

    Tempat: Jalan Merauke, RT.03/05 Desa Balunan, Lamongan

    4. Penutupan

    Bagian paling akhir ada penutupan. Umumnya isi dari penutupan ini adalah ucapan terima kasih dan harapan agar tamu undangan bisa datang ke acara tahlilan sesuai dengan waktu yang sudah ditentukan. Contoh penutupan ini bisa dilihat di bawah:

    Demikian undangan yang sudah kami buat. Atas perhatian bapak/ saudara kami haturkan terima kasih yang sebesar-besarnya. Kami mengharapkan kehadiran bapak/ saudara ke acara tahlilan yang kami buat sesuai dengan waktu dan tempat yang sudah tertera di atas.

     

    Sekian, wassalamualaikum wr.wb.

    Dengan segala hormat,

    Keluarga Bapak Ahmad

    Contoh Lengkap Undangan Tahlil

    Contoh Lengkap Undangan Tahlil

    Setelah belajar format atau struktur apa saja yang harus ada pada undangan tahlil, selanjutnya bisa dilihat secara lengkap contoh undangan acara tahlil secara lengkap dan sederhana di bawah ini. Perlu diketahui contoh undangan ini bisa diunduh juga di situs download undangan tahlil.

     

     

    Keluarga Bapak Muhammad Imron                                         Kepada

    Kamis, 11 April 2023                                                      yang terhormat bapak/ saudara:

     

    Undangan Tahlilan 40 Hari                                   di tempat-

     

    Assalamualaikum wr.wb

     

    Segala puji syukur senantiasa terhaturkan atas rahmat dan rahim dari Allah SWT karena hingga detik ini kita sekua masih diberikan kesempatan untuk hidup dan menikmati segala nikmat tang tak terhitungkan dari-Nya.

    Dengan tidak mengurangi segala hormat, kami selalu keluarga Bapak Muhammad Imron memohon kehadiran bapak/ saudara untuk menghadirkan acara tahlilan peringatan 40 hari saudara kami “almarhum Solahudin”. Acara tahlilan ini insya Allah akan kami laksanakan pada:

    Hari/ tanggal: Selasa, 11 Desember 2023

    Waktu: 18.30 (setelah sholat maghrib)

    Tempat: kediaman bapak Muhammad Imron sekeluarga (Gg. Permata RT/RW 05/07, Depok)

     

    Demikian surat undangan tahlil yang kami buat. Kami selaku keluarga Bapak Muhammad Imron sangat mengharap kehadiran bapak/saudara pada acara tahlilan sesuai dengan waktu dan ten yang sudah disampaikan. Semoga kehadiran bapak/ saudara bernilai ibadah.

    Akhirul kalam, wassalamualaikum wr.wb.

     

    Hormat kami,

    Keluarga Bapak Muhammad Imron

    Selain contoh yang dibuat sendiri di atas, ada beberapa contoh undangan tahlil dari internet juga yang bisa ditiru seperti:

    Contoh Lengkap Undangan Tahlil 1 Contoh Lengkap Undangan Tahlil 2 Contoh Lengkap Undangan Tahlil 3

    Cara Download Undangan Tahlil

    Ketentuan dan Cara Download Undangan Tahlil

    Sama halnya dengan undangan lainnya, undangan tahlil juga memiliki ketentuan tertentu yang menjadi acuan dalam pembuatan undangan. Berikut ini beberapa ketentuan pembuatan undangan tahlil sekaligus cara download template atau contoh undangan tahlilan:

    • Surat undangan tahlilan dibuat secara singkat, padat dan jelas. Seperti contoh yang sudah dijelaskan sebelumnya, surat undangan tahlilan memang dibuat dengan sangat sederhana. Pembuatan undangannya juga menggunakan kertas biasa, berbeda dengan undangan nikah.
    • Undangan tahlilan menggunakan bahasa formal yang sopan. Jadi meskipun undangan ini dibuat dengan sederhana, namun bahasa yang digunakan harus tetap formal atau sopan.
    • Inti undangan tahlil ada pada waktu dan tempat pelaksanaan tahlilan itu sendiri. Jadi kualitas dari hari, tanggal, serta alamat tempat tahlil harus dibuat dengan sangat detail dan jelas.
    • Jika ingin download, cari situs yang menyediakan template undangan tahlil. Ada banyak sekali saat ini tersedia template mulai dari peringatan hari pertama, kedua, ketiga, hari ke 40, hingga template untuk haul ke 1000 harinya.

    Membuat undangan tahlil memang sangat mudah. Apalagi saat ini tersedia banyak contoh template download undangan tahlil gratis di internet. Dengan begitu membuat undangan tahlil bisa lebih meningkat waktu dan tenaga.

    Baca artikel terkait lainnya :

  • Doa Nabi Musa Saat Menghadapi Firaun Arab, Latin dan Artinya

    Doa Nabi Musa Saat Menghadapi Firaun Arab, Latin dan Artinya

    Doa Nabi Musa – Nabi Musa adalah salah satu nabi dan Rosul yang wajib diimani oleh ummat muslim bahkan sangat dikelnal diluar agama selain islam seperti Kristen dan Yahudi.

    Nabi Musa diutus oleh Allah untuk menyampaikan ajaran tauhid kepada umat manusia, selain itu juga beliau dikenal sebagai nabi yang membawa Taurat, kitab suci pertama dalam agama Yahudi.

    Dalam agama Islam, Nabi Musa dikisahkan sebagai utusan Allah untuk menyampaikan ajaran tauhid kepada bangsa Israel yang pada saat itu menjadi budak di Mesir.

    Dengan izin dan ridhoNya Allah, Nabi Musa berhasil membebaskan bangsa Israel dari perbudakan dan membawanya menuju tanah yang dijanjikan.

    Nabi Musa juga dikenal sebagai nabi yang memiliki kekuatan besar dan mampu melakukan banyak mukjizat, seperti membelah lautan dan mengeluarkan air dari batu.

    Beberapa Doa Nabi Musa Yang Populer Dikalangan Ummat Muslim

    Beberapa Doa Nabi Musa Yang Populer Dikalangan Ummat Muslim

    Layaknya seperti para nabi dan Rosul lainnya, Nabi Musa juga berdoa kepada Allah SWT, karena ia memiliki keyakinan yang kuat bahwa Allah SWT adalah satu-satunya sumber kekuatan dan pertolongan yang sejati.

    Selain itu, dalam kisah kehidupan Nabi Musa, terdapat banyak momen di mana ia berdoa kepada Allah SWT untuk memohon bantuan, petunjuk, dan perlindungan dalam menghadapi berbagai ujian dan tantangan yang dihadapinya.

    Sebagai contoh, ketika Nabi Musa berhadapan dengan Fir’aun yang kuat dan zalim, ia berdoa kepada Allah SWT untuk memberikan kekuatan dan pertolongan dalam menghadapi musuh-musuhnya.

    Begitu juga saat Nabi Musa dan bangsa Israel tersesat di padang pasir selama empat puluh tahun, ia berdoa kepada Allah SWT untuk memberikan petunjuk dan makanan yang cukup bagi umatnya.

    Untuk selengkapnya terkait beberapa doa Nabi Musa yang populer dikalangan ummat muslim dapat dilihat hanya didalam artikel balitteknologikaret.co.id.

    Doa Nabi Musa Arab Latin Dan Artinya

    Doa Nabi Musa Arab Latin Dan Artinya

    Setiap manusia yang dihidupkan Allah SWT tentunya tidak terlepas dari kesalahan dan dosa yang selalu melekat dalam dirinya, bedanya kalau Nabi sudah jelas selalu dijaga oleh Allah.

    Akan tetapi meskipun demikian Allah SWT yang maha pengasih dan penyayang membuka peluang besar untuk hambanya yang ingin bertaubat dari kesalahan yang diperbuat.

    Konon kala itu Nabi Musa juga pernah melakukan kesalahan yang tidak disengaja, yakni membunuh seseorang pada saat terjadinya pertengkaran antara seorang bangsa mesir dan israel.

    Dari kejadian tersebut Nabi Musa diminta oleh bani israil untuk membantunya, kemudian Nabi Musa memukul lelaki mesir tersebut hingga tewas.

    Dari kejadian ini Nabi Musa sangat menyesal seraya memohon ampunan dari Allah SWT dengan membaca doa Nabi Musa arab, latin dan artinya seperti dibawah ini :

    قَالَ رَبِّ اِنِّيْ ظَلَمْتُ نَفْسِيْ فَاغْفِرْ لِيْ فَغَفَرَ لَهٗ ۗاِنَّهٗ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ

    Qāla rabbi innī ẓalamtu nafsī fagfir lī fagafara lah(ū), innahū huwal-gafūrur-raḥīm(u).

    Artinya :

    Dia (Musa) berdoa, “Ya Tuhanku, sesungguhnya aku telah menzalimi diriku sendiri, maka ampunilah aku.” Dia (Allah) lalu mengampuninya. Sesungguhnya Dialah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (Q.S. Al-Qosos : 16)

    Doa Nabi Musa Menghadapi Firaun

    Pada masa itu, bangsa Israel menjadi budak di Mesir dan Fir’aun sebagai raja Mesir yang sangat kejam terhadap bangsa Israel bahkan Firaun sempat mengaku sebagai Tuhan.

    Allah SWT kemudian mengutus Nabi Musa untuk menyampaikan ajaran-Nya dan membebaskan bangsa Israel dari perbudakan.

    Nabi Musa meminta Fir’aun untuk membebaskan bangsa Israel, namun Fir’aun menolak dan malah semakin memperketat penindasan terhadap bangsa Israel.

    Karena begitu sulitnya Nabi Musa menyampaikan ajaran yang sedang di dakwahkan dan juga kesulitan dalam membebaskan bangsa israel.

    Maka Nabi Musa Bermunajat kepada Allah SWT yang termaktub didalam Al-Qur’an Surat Toha ayat 25 – 28.

    Doanya sebagai berikut :

    قَالَ رَبِّ اشْرَحْ لِيْ صَدْرِيْ # وَيَسِّرْ لِيْٓ اَمْرِيْ # وَاحْلُلْ عُقْدَةً مِّنْ لِّسَانِيْ # يَفْقَهُوْا قَوْلِيْ ۙ ۙ

    Qāla rabbisyraḥ lī ṣadrī # Wa yassir lī amrī # Waḥlul ‘uqdatam mil lisānī # Yafqahū qaulī.

    Artinya :

    Dia (Musa) berkata, “Wahai Tuhanku, lapangkanlah dadaku, Mudahkanlah untukku urusanku, Dan lepaskanlah kekakuan dari lidahku, Agar mereka mengerti perkataanku.

    Doa Nabi Musa Melawan Sihir

    Ketika Nabi Musa dan saudaranya Harun datang ke istana Fir’aun untuk meminta agar bangsa Israel dibebaskan dari perbudakan. Disitulah para ahli sihir Fir’aun memperlihatkan kehebatan sihir mereka dengan meniru mukjizat-mukjizat yang ditunjukkan oleh Nabi Musa.

    Akan tetapi Nabi Musa dengan izin Allah SWT, mampu mengalahkan para ahli sihir Fir’aun dengan mukjizat yang lebih besar, membuat para ahli sihir tercengang. Yakni Nabi Musa melemparkan tongkatnya ke tanah, dan tongkat itu berubah menjadi ular yang sangat besar dan melahap ular-ular buatan para ahli sihir Fir’aun.

    Dalam perjalanan tersebut Nabi Musa juga berdoa kepada Allah agar dimudahkan untuk mengalahkan sihir dari kaum Firaun, karena yang menjadikan kemenangan adalah Allah SWT.

    Adapun doa Nabi Musa melawan sihir adalah seperti dibawah ini :

     فَقَالُوْا عَلَى اللّٰهِ تَوَكَّلْنَا ۚرَبَّنَا لَا تَجْعَلْنَا فِتْنَةً لِّلْقَوْمِ الظّٰلِمِيْنَ # وَنَجِّنَا بِرَحْمَتِكَ مِنَ الْقَوْمِ الْكٰفِرِيْنَ

    Fa qālū ‘alallāhi tawakkalnā, rabbanā lā taj‘alnā fitnatal lil-qaumiẓ-ẓālimīna (85) Wa najjinā biraḥmatika minal-qaumil-kāfirīna (86)

    Artinya :

    Mereka pun berkata, “Kepada Allahlah kami bertawakal. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau jadikan kami (sasaran) fitnah bagi kaum yang zalim (85) Selamatkanlah pula kami dengan rahmat-Mu dari kaum yang kafir.” (86)

    Doa Nabi Musa Membelah Laut

    Pada saat itu, setelah bangsa Israel keluar dari Mesir, mereka berada di tepi laut dan dikejar oleh pasukan Fir’aun yang ingin mengembalikan mereka ke perbudakan. Ketika situasi tersebut tampak sangat sulit, Nabi Musa memohon kepada Allah SWT untuk memberikan pertolongan.

    Maka, Allah SWT mengizinkan Nabi Musa untuk membelah laut dengan tongkatnya, sehingga bangsa Israel dapat melewati laut yang kering dan selamat dari pengejaran pasukan Fir’aun.

    Akan tetapi ketika pasukan Fir’aun mencoba untuk mengejar bangsa Israel di dalam laut yang telah dibelah, Allah SWT menenggelamkan mereka dengan air laut yang tiba-tiba kembali ke posisi semula.

    Adapun bacaan doa Nabi Musa membelah laut adalah seperti dibawah ini :

    اَللهم لَكَ الْحَمْدُ وَاِلَيْكَ الْمُشْتَكَى وَاَنْتَ الْمُسْتَعَانُ وَلَا حَوْلَ وَلَا قُوَّةَ اِلَّا بِاللهِ الْعَلِيِّ الْعَظِيْمِ

    Allâhumma lakal hamdu wailaikal musytaka, wa antal musta’ân, wa lâ haula wa lâ quwwata illâ billâhil ‘aliyyil adzîmi’

    Artinya:

    “Wahai Allah, hanya milik-Mu segala puji, hanya kepada-Mu Dzat yang dimintai pertolongan. Tidak ada kekuatan untuk menjalankan sebuah ketaatan dan menghindari kemaksiatan kecuali pertolongan Allah yang maha Agung”.

    Penutup

    Demikianlah sekilas tentang kumpulan beberapa doa Nabi Musa yang ditulis dalam artikel balitteknologikaret.co.id semoga dapat bermanfaat terlebih bagi yang membutuhkannya. Wallahu A’lam…

    Baca Juga :