Category: Agama

  • Ini Doa Nabi Yaqub Saat Mengalami Kesusahan Dan Kesedihan

    Ini Doa Nabi Yaqub Saat Mengalami Kesusahan Dan Kesedihan

    Doa Nabi Yaqub – Nabi Ya’qub merupakan salah satu nabi dalam agama Islam bahkan wajib diimani, ia adalah putra dari Nabi Ishaq dan cucu dari Nabi Ibrahim.

    Dalam Al-Quran Nabi Ya’qub disebutkan dalam beberapa surah, antara lain Surah Al-Baqarah, Surah Al-An’am dan Surah Yusuf. Nabi yaqub adalah ayah dari 12 putra yang kemudian menjadi leluhur dari 12 suku bangsa Israel.

    Selain itu beliau juga dikenal karena kisahnya tentang Nabi Yusuf putranya yang paling dicintai dan kemampuan dalam menghadapi ujian dan cobaan dari Allah SWT.

    Doa Nabi Yaqub Yang Populer Dikalangan Umat Islam

    Doa Nabi Yaqub Yang Populer Dikalangan Umat Islam

    Seperti para nabi lainnya Nabi Ya’qub juga berdoa kepada Allah SWT karena ia sangat menyadari pentingnya berkomunikasi dengan Allah SWT dan memohon pertolongan serta keberkahan-Nya dalam kehidupan sehari-hari.

    Doa merupakan salah satu bentuk ibadah yang diajarkan dalam agama Islam dan digunakan sebagai sarana untuk memperkuat hubungan manusia dengan Allah SWT.

    Nabi Ya’qub disebutkan dalam Al-Quran sebagai seorang yang senantiasa berdoa kepada Allah SWT dan memohon pertolongan-Nya dalam menghadapi berbagai ujian dan cobaan dalam hidupnya.

    Salah satu contohnya adalah ketika putranya yakni Nabi Yusuf hilang, kemudian Nabi Ya’qub berdoa kepada Allah SWT dengan penuh kesabaran dan keyakinan.

    Bahwa Allah SWT akan memberikan jalan keluar dari kesulitan yang ia alami tersebut, dalam kisahnya doa Nabi Ya’qub dikabulkan Allah SWT dan Nabi Yusuf ditemukan keberadaannya.

    Lebih jelasnya simak ulasan artikel terkait doa Nabi Ya’qub yang penulis sampaikan dalam artikel balitteknologikaret.co.id.

    Doa Nabi Yaqub Dalam Al-Qur’an

    Doa Nabi Yaqub Dalam Al-Qur'an

    Didalam Al-Qur’an beberapa doa Nabi Ya’qub ditulis dan diabadikan satunya adalah pada saat Ia mendapati kesulitan dan juga kesedihan sehingga sang Nabipun berdoa.

    Adapun bacaan doa Nabi Ya’qub dalam Al-Qur’an adalah seperti dibawah ini :

    قَالَ اِنَّمَآ اَشْكُوْا بَثِّيْ وَحُزْنِيْٓ اِلَى اللّٰهِ وَاَعْلَمُ مِنَ اللّٰهِ مَا لَا تَعْلَمُوْنَ

    Qāla innamā asykū baṡṡī wa ḥuznī ilallāhi wa a‘lamu minallāhi mā lā ta‘lamūn(a).

    Artinya :

    Dia (Ya‘qub) menjawab, “Hanya kepada Allah aku mengadukan kesusahan dan kesedihanku. Aku mengetahui dari Allah apa yang tidak kamu ketahui. (Q.S Yusuf : 86)

    Sekilas Kisah Nabi Ya’qub

    Nabi Ya’qub dilahirkan dari pasangan Nabi Ishaq dan Siti Rebekah. Nabi Ya’qub memiliki dua orang saudara kandung, yakni Esau dan Rifka.

    Esau adalah kakak Nabi Ya’qub, sementara Rifka adalah adiknya. Nabi Ya’qub tumbuh dewasa di tengah-tengah keluarga nabi yang taat dan saleh. Ia tumbuh menjadi seorang yang cerdas, sabar, dan berbakti kepada Allah SWT.

    Nabi Ya’qub menikah dengan empat wanita, yakni Lea, Rahel, Zilpa, dan Bilha, dari pernikahannya tersebut, Nabi Ya’qub memiliki dua belas orang putra, yang kemudian menjadi nenek moyang dari dua belas suku Israel.

    Dalam perjalanan hidupnya Nabi Ya’qub mengalami banyak ujian dan cobaan, termasuk kehilangan Yusuf, akan tetapi dia tetap sabar dan terus berdoa kepada Allah SWT untuk memberinya kekuatan dan ketabahan. Nabi Ya’qub juga senantiasa mengajarkan nilai-nilai kebaikan dan keteladanan kepada anak-anaknya.

    Nabi Ya’qub meninggal di Mesir pada usia 147 tahun, Sebelum meninggal, dia memberikan wasiat kepada anak-anaknya dan memohon agar mereka tetap beriman kepada Allah SWT.

    Beberapa Doa Agara Dimudahkan Dari Kesulitan

    Islam sangat menganjurkan umatnya untuk berdoa memohon kepada Allah, baik untuk urusan dunia maupun akhirat. Karena hal tersebut menunjukkan betapa bergantungnya seorang hamba kepada Allah SWT yang maha segalanya.

    Sehingga ketika seorang hamba mendapati kesulitan seperti halnya masalah yang menimbulkan rasa tidak baik, terhadap keluarga, teman anak istri dan lainnya.

    Tentu jika tidak Allah berikan jalan keluarnya maka hamba tersebut tidak akan menemukan jalan keluar, bahkan bisa jadi ia semakin sulit merampungkannya.

    Ketika mengalami hal demikian dicoba untuk membaca beberapa doa yang dapat dibaca dan diamalkan dengan tujuan agar Allah SWT merampungkan kesulitan yang dialami.

    Doa Pertama Terkandung Dalam Surat Al-Kahfi

    اِذْ اَوَى الْفِتْيَةُ اِلَى الْكَهْفِ فَقَالُوْا رَبَّنَآ اٰتِنَا مِنْ لَّدُنْكَ رَحْمَةً وَّهَيِّئْ لَنَا مِنْ اَمْرِنَا رَشَدًا

    Iż awal-fityatu ilal-kahfi fa qālū rabbanā ātinā mil ladunka raḥmataw wa hayyi’ lanā min amrinā rasyadā(n).

    Artinya :

    (Ingatlah) ketika pemuda-pemuda itu berlindung ke dalam gua lalu berdoa, “Ya Tuhan kami, anugerahkanlah kepada kami rahmat dari sisi-Mu dan mudahkanlah bagi kami petunjuk untuk segala urusan kami.”

    Doa Kedua Tertulis Dalam Surat Thoha

    “Robbisy rohlii shodrii, Wa yassirlii amrii, Wahlul ‘uqdatan min lisaani, Yafqohuu qoulii.”

    Artinya :

    “Ya Tuhanku, lapangkan untukku dadaku, dan mudahkanlah untuk urusanku,

    Doa Ketiga Tertulis Dalam Surat Al-Baqoroh

    لَا يُكَلِّفُ اللّٰهُ نَفْسًا اِلَّا وُسْعَهَا ۗ لَهَا مَا كَسَبَتْ وَعَلَيْهَا مَا اكْتَسَبَتْ ۗ رَبَّنَا لَا تُؤَاخِذْنَآ اِنْ نَّسِيْنَآ اَوْ اَخْطَأْنَا ۚ رَبَّنَا وَلَا تَحْمِلْ عَلَيْنَآ اِصْرًا كَمَا حَمَلْتَهٗ عَلَى الَّذِيْنَ مِنْ قَبْلِنَا ۚ رَبَّنَا وَلَا تُحَمِّلْنَا مَا لَا طَاقَةَ لَنَا بِهٖۚ وَاعْفُ عَنَّاۗ وَاغْفِرْ لَنَاۗ وَارْحَمْنَا ۗ اَنْتَ مَوْلٰىنَا فَانْصُرْنَا عَلَى الْقَوْمِ الْكٰفِرِيْنَ ࣖ

    Lā yukallifullāhu nafsan illā wus‘ahā, lahā mā kasabat wa ‘alaihā maktasabat, rabbanā lā tu’ākhiżnā in nasīnā au akhṭa’nā, rabbanā wa lā taḥmil ‘alainā iṣran kamā ḥamaltahū ‘alal-lażīna min qablinā, rabbanā wa lā tuḥammilnā mā lā ṭāqata lanā bih(ī), wa‘fu ‘annā, wagfir lanā, warḥamnā, anta maulānā fanṣurnā ‘alal qaumil-kāfirīn(a).

    Artinya :

    Allah tidak membebani seseorang, kecuali menurut kesanggupannya. Baginya ada sesuatu (pahala) dari (kebajikan) yang diusahakannya dan terhadapnya ada (pula) sesuatu (siksa) atas (kejahatan) yang diperbuatnya. (Mereka berdoa,) “Wahai Tuhan kami, janganlah Engkau hukum kami jika kami lupa atau kami salah. Wahai Tuhan kami, janganlah Engkau bebani kami dengan beban yang berat sebagaimana Engkau bebankan kepada orang-orang sebelum kami. Wahai Tuhan kami, janganlah Engkau pikulkan kepada kami apa yang tidak sanggup kami memikulnya. Maafkanlah kami, ampunilah kami, dan rahmatilah kami. Engkaulah pelindung kami. Maka, tolonglah kami dalam menghadapi kaum kafir.”

    Penutup

    Demikianlah ringkasan terkait doa Nabi Ya’qub yang penulis sampaikan berikut kisah dan beberapa doa lainnya yang berkaitan dengan permohonan agar dimudahkan dalam kesulitan. Semoga bermanfaat, wallahu a’lam…

    Baca Juga :

  • Doa Nabi Ayyub Meminta Kesembuhan Ketika Sakit & Kisahnya

    Doa Nabi Ayyub Meminta Kesembuhan Ketika Sakit & Kisahnya

    Doa Nabi Ayyub – Nabi Ayyub adalah salah satu nabi yang muliakan dalam agama Islam, ia dikenal sebagai sosok yang sabar dan tawakal dalam menghadapi cobaan dan ujian dari Allah SWT.

    Di dalam Al-Qur’an dikisahkan ia adalah seorang yang sangat kaya dan memiliki keluarga yang besar, tetapi kemudian mengalami ujian berat yang meliputi kehilangan harta, keluarga, dan kesehatannya.

    Meskipun demikian, Nabi Ayyub tetap tawakal dan memohon kepada Allah untuk kesembuhan. Akhirnya, Allah SWT menyembuhkan penyakit Nabi Ayyub dan memberinya pengganti dari keluarganya yang baru.

    Doa Nabi Ayyub Yang Populer Dikalangan Ummat Islam

    Doa Nabi Ayyub Yang Populer Dikalangan Ummat Islam

    Nabi Ayyub melantunkan doa kepada Allah SWT karena sangat menyadari bahwa hanya Allah semata yang memiliki kekuasaan mutlak untuk mengubah keadaan.

    Meskipun dalam kisahnya Nabi Ayyub memiliki kesabaran yang besar, akan tetapi ia tidak berhenti berusaha untuk memperbaiki keadaan dengan cara memohon kepada Allah.

    Dalam berdoa, Nabi Ayyub menunjukkan tawakalnya kepada Allah dan kesadaran bahwa hanya Allah lah yang mampu memberi pertolongan dan kesembuhan.

    Untuk lebih jelasnya maka simak artikel kelanjutanyya yang penulis sampaikan di web balitteknologikaret.co.id

    Doa Nabi Ayyub Dalam Al-Qur’an Ketika Sakit

    Seperti riwayat singkat Nabi Ayyub yang disampaikan pada laman atas bahwa ia mendapati penderitaan yang sangat besar. Selain dihabiskan semua harta kekayaannya dan ditinggalkan oleh istri-istrinya hanya sisa satu, beliau juga menderita penyakit kulis seluruh tubuh hingga dalam sebuah riwayat dikatakan sisa hati dan jantung untuk bertasbih.

    Meskipun Nabi Ayyub menerima semua cobaan tersebut karena beliau juga membandingkan semasa hidupnya yang diberikan kemewahan kecukupan harta kesehatan badan. Sedangkan kali ini ia diuji dengan kebalikan dalam kehidupan yang tidak menyenangkan hal tersebut tidak sebanding dengan kehidupannya dahulu pada saat ia sehat.

    Sehingga sang Nabi malu ketika berdoa meminta kesembuhan kepada Allah SWT, namun didalam Al-Qur’an dituliskan doa Nabi Ayyub meminta kesembuhan.

    Adapun doa nabi Ayyub ketika sakit dalam Al-Qur’an adalah seperti dibawah ini :

    ۞ وَاَيُّوْبَ اِذْ نَادٰى رَبَّهٗٓ اَنِّيْ مَسَّنِيَ الضُّرُّ وَاَنْتَ اَرْحَمُ الرّٰحِمِيْنَ ۚ

    Wa ayyūba iż nādā rabbahū annī massaniyaḍ-ḍurru wa anta arḥamur-rāḥimīn(a).

    Artinya :

    (Ingatlah) Ayyub ketika dia berdoa kepada Tuhannya, “(Ya Tuhanku,) sesungguhnya aku telah ditimpa penyakit, padahal Engkau Tuhan Yang Maha Penyayang dari semua yang penyayang.”

    Doa tersebut diatas merupakan salah satu doa Nabi Ayyub ketika sakit dan memohon kesembuhan termaktub didalam Al-qur’an surat Al-Anbiya’ ayat 83

    Sekilas Kisah Nabi Ayyub AS

    Sekilas Kisah Nabi Ayyub AS

    Nabi Ayyub As adalah seorang nabi yang hidup pada masa yang sama dengan Nabi Ibrahim As dan Nabi Yusuf As. Dia hidup di suatu tempat di tanah Arab yang sekarang menjadi wilayah Iraq. Nabi Ayyub As adalah seorang yang sangat kaya dan memiliki keluarga yang besar.

    Namun suatu ketika, Allah SWT menguji kesabaran Nabi Ayyub dengan mengambil semua harta kekayaannya dan keluarganya dalam waktu yang singkat. Meskipun mengalami kesedihan yang mendalam, Nabi Ayyub tetap bersabar dan mengucapkan syukur kepada Allah.

    Tidak hanya sampai disitu Allah SWT kemudian menguji kesabaran Nabi Ayyub dengan memberinya penyakit kulit yang sangat berat dan menyakitkan.

    Meskipun demikian, Nabi Ayyub tetap tawakal dan memohon kepada Allah untuk kesembuhan, ia bertahan dengan kesabaran selama tujuh tahun, di mana dia menjadi terisolasi dari keluarganya dan teman-temannya, serta ditinggalkan oleh orang-orang yang dulu mengaguminya karena kekayaannya.

    Seiring berjalannya waktu merasakan pedihnya sakit yang diderita Nabi Ayyub tidak pernah kehilangan kepercayaannya kepada Allah SWT. Ia selalu berdoa dan berserah diri kepada-Nya mengingat bahwa hanya Allah yang memiliki kekuasaan mutlak atas segala sesuatu di dunia ini.

    Dengan kesabaran yang dimiliki oleh Nabi Ayyub dan Qudrat Irodat-Nya Allah SWT memberikan kesembuhan kepada Nabi Ayyub Allah SWT juga memberikan pengganti dari keluarganya yang baru dan Nabi Ayyub hidup dalam kebahagiaan dan kedamaian.

    Beberapa Doa Memohon Kesembuhan Ketika Sakit

    Ketika seseorang sakit, berdoa meminta kesembuhan adalah salah satu cara yang dianjurkan dalam agama Islam untuk mendapatkan kesembuhan dari Allah SWT.

    Nabi Muhammad SAW juga mengajarkan umatnya untuk berdoa meminta kesembuhan ketika sakit sebagaiman sabda Rosulullah SAW yang tertulis dalam sebuah hadis.

    Artinya : “Berobatlah kalian, sesungguhnya Allah tidak menurunkan penyakit melainkan Dia turunkan pula obatnya, kecuali satu penyakit yaitu pikun.” (HR. Bukhari)

    Berdoa juga dapat memberikan ketenangan dan kedamaian hati bagi orang yang sakit, serta meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kepada Allah SWT.

    Akan tetapi, dalam berdoa meminta kesembuhan, sebagai seorang hamba harus ingat bahwa kehendak Allah SWT adalah yang terbaik. Dalam artian disegerakan sembuh atau tidaknya penyakit yang diderita itu merupakan sudah kehendak Allah dan menjadi pilihan terbnaik untuk mahluknya.

    Selain doa meminta kesembuhan dari penyakit yang dicontohkan oleh nabi Ayyub ada juga beberapa doa meminta kesembuhan lainnya yang juga dapat dipanjatkan.

    Doa Meminta Kesembuhan Untuk Diri Sendiri

    Setiap orang yang seang ditimpa penyakit biasanya ia akan ikhtiar mencari obatnya, baik secara medis maupun non medis. Akan tetapi sebaiknya seiring waktu berjalannya pengobatan maka selingi dengan ikhtiar berdioa kepada Allah SWT.

    Adapun doanya adalah seperti dibawah ini :

    Allahumma rabbannaasi, adzhibil ba’sa. Isyfi. Antas syaafi. Laa syafiya illā anta syifaa an lā yughaadiru saqaman.

    Artinya :

    “Ya Allah, Tuhan manusia, hilangkanlah penyakit ini, sembuhkan lah, hanya Engkau lah yang Maha Menyembuhkan. Tidak ada kesembuhan selain kesembuhan dariMu, kesembuhan yang tidak menyisakan rasa sakit.”

    Doa Yang Diajarkan Rosulullah SAW Memohon Kesembuhan Dari Penyakit :

    A’ūdzu billāhi wa qudratihī min syarri mā ajidu wa uhādziru

    Artinya :

    “Aku berlindung kepada Allah dan kuasa-Nya dari keburukan apa yang kurasakan dan ku khawatirkan.”

    Doa tersebut diatas dibaca 7 kali pada saat menjenguk orang yang sedang sakit, atau juga bisa dibaca untuk kesembuhan diri sendiri.

    Peutup

    Demikianlah ringkasan terkait doa Nabi Ayyub dan kisahnya serta beberapa doa untuk memohon kesembuhan dari penyakit yang diderita, semoga dapat bermanfaat. Wallahu A’lam….

    Baca Juga :

  • Niat Puasa Syawal 6 Hari (Arab, Latin, Arti) & Keutamaannya

    Niat Puasa Syawal 6 Hari (Arab, Latin, Arti) & Keutamaannya

    Balitteknologikaret.co.id – Bacaan niat puasa Syawal adalah hal pertama yang seorang muslim harus memahami sebelum menunaikan ibadah puasa sunnah ini. Meski termasuk sebagai puasa sunnah, keutamaan puasa Syawal sangat luar biasa karena dianggap sama seperti puasa selama setahun penuh.

    Bulan Syawal datang setiap tahun dan waktu puasa ini bisa ditunaikan selama enam hari berturut-turut. Bisa juga melaksanakannya dengan cara diseling-seling. Puasa Syawal menjanjikan keberkahan dan pahala yang berlipat ganda bagi yang menunaikannya.

    Namun agar puasa tidak sia-sia, pastikan pahami bacaan niat, waktu pelaksanaan, serta sunnah-sunnah lainnya seputar puasa sunnah ini. Selengkapnya dapat disimak pada rangkuman menarik sebagai berikut!

    Hukum Puasa Syawal Menurut NU

    Hukum Puasa Syawal Menurut NU

    Dirangkum dari NU.or.id, hukum puasa Syawal bisa berubah-ubah tergantung dengan kondisi yang berpuasa. Bagi orang yang tidak memiliki tanggungan puasa wajib, maka hukumnya adalah sunnah. Sedangkan bagi orang yang memiliki tanggungan puasa, hukum puasa Syawal menjadi makruh.

    Maka dari itu, selesaikan dulu tanggungan puasa nazar atau puasa Ramadan. Puasa Syawal berubah hukumnya menjadi haram apabila dikerjakan oleh muslim tanpa uzur yang sengaja tidak berpuasa Ramadan.

    Sehingga disarankan kepada muslim yang tidak memiliki tanggungan puasa wajib untuk menunaikan ibadah puasa ini, mengingat keutamaan puasa Syawal yang berlimpah.

    Waktu Pelaksanaan Puasa Syawal

    Waktu Pelaksanaan Puasa Syawal

    Bulan Syawal jatuh tepat setelah bulan Ramadan, maka puasa sunnah ini dapat dilakukan sejak Hari Raya Idul Fitri atau tanggal 2 Syawal. Ketentuan menunaikan puasa Syawal bisa dilakukan secara berturut-turut atau seling-seling.

    Namun diperkenankan melakukannya secara berturut-turut, karena iman sedang dalam kondisi prima. Sedangkan ketika menunaikannya seling-seling seringkali orang merasa malas untuk menunaikannya.

    Bacaan Niat Puasa Syawal 6 Hari

    Bacaan Niat Puasa Syawal 6 Hari

    Orang yang berniat menjalankan puasa ini boleh mengucapkan bacaan niat sehari sebelumnya atau pada pagi hari dimulainya berpuasa. Selagi belum dibatalkan oleh makan, minum dan hal-hal lainnya, maka diperbolehkan. Berikut adalah bacaannya:

    نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ الشَّوَّالِ لِلهِ تَعَالَى

    Nawaitu shauma ghadin ‘an adâ’i sunnatis Syawwâli lillâhi ta‘âlâ.

    Artinya:
    “Aku berniat puasa sunah Syawal esok hari karena Allah SWT.”

    Apabila lupa membaca niat pada malam harinya, seorang muslim boleh melafalkan bacaan niat pada pagi atau siang harinya. Hal ini diperbolehkan karena puasa ini adalah puasa sunnah, berbeda dengan puasa wajib. Inilah bacaan niat puasa sunnah Syawal di pagi atau siang hari:

    نَوَيْتُ صَوْمَ هَذَا اليَوْمِ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ الشَّوَّالِ لِلهِ تَعَالَى‎

    Nawaitu shauma hâdzal yaumi ‘an adâ’i sunnatis Syawwâli lillâhi ta‘âlâ.

    Artinya, “Aku berniat puasa sunah Syawal hari ini karena Allah SWT.”

    Tata Cara Puasa Syawal

    Tata Cara Puasa Syawal

    Memahami ketentuan puasa Syawal dapat membantu menyempurnakan ibadah puasa ini. Meski pelaksanaannya hampir sama seperti puasa sunnah lainnya, namun terdapat beberapa ketentuan yang memengaruhi sah atau tidaknya puasa, berikut di antaranya:

    1. Menyelesaikan Tanggungan Puasa Wajib Dahulu

    Seperti yang disebutkan di atas bahwa hukum puasa Syawal adalah makruh bagi muslim yang masih mempunyai tanggungan puasa wajib. Supaya puasa Syawal bisa berkah, seorang muslim perlu mengganti puasa tersebut.

    Ditakutkan keutamaan yang didapatkan dari puasa sunnah ini tidak sebagaimana mestinya, karena masih ada hutang puasa yang belum dilunasi. Namun semua ketentuan tersebut kembali lagi kepada Sang Maha Kuasa.

    Terlepas dari itu, perlu diingat bahwa puasa wajib Ramadan lebih utama dibandingkan puasa sunnah Syawal. Lagipula waktu melakukan puasa Syawal cukup panjang, sekiranya seorang muslim harus mengganti puasa Ramadan terlebih dulu.

    2. Dilakukan pada 6 Hari di Bulan Syawal

    Cara niat puasa Syawal yang benar adalah melakukannya selama bulan Syawal. Puasa Syawal dilakukan selama 6 hari supaya keutamaan yang didapatkan orang yang berpuasa dapat maksimal.

    Bulan Syawal sendiri terhitung setelah Hari Raya Idul Fitri. Itu mengapa disarankan untuk segera berpuasa bagi orang yang berniat menjalankannya. Namun pada tanggal kapan pun juga boleh menunaikan ibadah ini, asalkan masih berada di bulan Syawal.

    3. Lebih Baik Dilakukan Secara Berurutan

    Orang yang ingin berpuasa Syawal bisa menentukan untuk berpuasa secara berurutan atau tidak berurutan, yang terpenting jumlahnya tetap 6 hari. Namun lebih utama apabila dilakukan secara berurutan.

    Mengapa demikian? Karena bisa menunjukkan bahwa seorang muslim benar-benar sedang mencoba meraih rahmat Allah SWT dengan menjalankan perintah-Nya. Kemungkinan keutamaan yang didapatkan akan lebih besar dibandingkan melakukannya secara seling-seling.

    Akan tetapi tidak ada larangan jika seorang muslim ingin melakukannya tanpa berurutan. Puasanya masih tergolong sah.

    4. Disarankan Melaksanakannya Usai Idul Fitri

    Keutamaan yang paling besar bisa diraih dengan menunaikan puasa Syawal persis setelah Hari Raya Idul Fitri. Bulan yang mulia ini dipenuhi oleh limpahan rida Allah SWT.

    Dengan mengerjakannya sesegera mungkin, maka seorang muslim tersebut telah menunjukkan rasa cintanya kepada Sang Pencipta. Namun tentunya harus diiringi dengan niat yang ikhlas dan semata-mata beribadah untuk mengharap pertolongan Allah SWT.

    Jika belum memungkinkan untuk melaksanakan puasa ini selepas Idul Fitri, maka tetap diperbolehkan untuk menjalankannya di pertengahan bulan Syawal.

    Keutamaan Puasa Syawal

    Keutamaan Puasa Syawal

    Puasa sunnah yang keutamannya dianggap seperti berpuasa selama setahun penuh ini memang kaya akan berkah. Ada beberapa alasan mengapa sebaiknya umat Islam menjalankan ibadah ini guna mendapatkan kasih sayang Allah SWT. Inilah beberapa keutamaannya:

    1. Menutup Kekurangan Ibadah Wajib

    Pastinya dalam melakukan ibadah wajib terdapat kekurangan. Untuk menutup kekurangan tersebut, tunaikanlah puasa sunnah supaya menyempurnakan ibadah dan kebaikan. Puasa Syawal dapat menyempurnakan puasa dan shalat wajib yang dilakukan selama di bulan Ramadan.

    2. Setara dengan Puasa Setahun Penuh

    Bagaimana bisa mendapatkan pahala seperti puasa selama setahun penuh dengan mudah? Dengan menunaikan puasa Syawal ini, seorang muslim akan mendapatkan keberkahan yang sama, padahal hanya menjalankan puasa selama kurang dari seminggu alias 6 hari.

    3. Meningkatkan Imunitas

    Sistem kekebalan tubuh bisa ditingkatkan dengan berpuasa. Hal ini karena ketika seseorang menahan rasa lapar, tubuh akan memproduksi sel darah putih dalam jumlah yang lebih banyak. Seperti diketahui, sel darah putih berperan dalam memerangi infeksi dan serangan virus.

    Penemuan ini berdasarkan sebuah penelitian yang dilakukan di University Southern California. Dengan berpuasa, secara tak langsung juga membantu memelihara kesehatan tubuh.

    4. Meraih Rahmat Allah SWT

    Salah satu cara mendekatkan diri kepada Allah SWT yaitu dengan berpuasa. Seorang muslim pun bisa meraih rahmat Allah SWT sebanyak-banyaknya. Dengan rutin menjalankan ibadah-ibadah sunnah, maka muslim tersebut bisa diberikan tempat terbaik di sisi-Nya.

    5. Menghindari Penyakit Pencernaan

    Selain itu, dengan membaca niat puasa Syawal dan menunaikannya dengan ikhlas, seseorang bisa dijauhkan dari berbagai macam penyakit pencernaan. Setelah menjalani puasa Ramadan, perut seseorang membutuhkan adaptasi lagi supaya bisa menerima makanan seperti semula.

    Apabila terlalu banyak makan setelah Hari Raya Idul Fitri, itu bisa menyebabkan gangguan pencernaan akibat porsi makan yang terkontrol. Dengan berpuasa Syawal, perut menjadi lebih siap menerima makanan dalam jumlah besar nantinya tanpa menyebabkan gangguan pencernaan.

    6. Pahala Berlimpah

    Orang yang berpuasa Syawal juga dijanjikan akan mendapat pahala yang berlimpah dan berlipat ganda. Tentunya ini bisa menjadi salah satu jalan untuk mendapatkan kebaikan akhirat, apalagi hanya perlu berpuasa selama 6 hari.

    Dengan membaca niat puasa Syawal 6 hari dapat menyempurnakan ibadah puasa sunnah ini. Keutamaan yang bisa didapatkan sangatlah banyak, sehingga mengapa puasa ini sangat disarankan dilakukan oleh umat Islam yang mampu menjalankannya setelah Idul Fitri.

    Baca juga artikel tentang puasa lainnya :

  • 4 Mukjizat Nabi Zakaria: Memperbaharui Masa Subur Istrinya

    4 Mukjizat Nabi Zakaria: Memperbaharui Masa Subur Istrinya

    Mukjizat Nabi Zakaria – Nabi Zakaria adalah salah satu nabi yang diutus oleh Allah SWT dan termasuk 25 nabi dan rosul dalam keyakinan agama Islam.

    Sekilas kisah Ia adalah seorang nabi yang saleh dan memiliki istri yang mandul bernama Ummu Kultsum bertahun-tahun tidak memiliki momongan.

    Akan tetapi Allah SWT memberikan rahmat-Nya kepada mereka dengan memberikan seorang putra yang diberi nama Yahya meskipun harus menunggu lama.

    Nabi Zakaria juga dikenal sebagai nabi yang memiliki doa amat penting bagi pasangan suami istri yang ingin memiliki momongan.

    Karena terbukti dalam perjalanan hidup nabi Zakaria tidak henti-hentinya meminta kepada Allah agar diberikan keturunan untuk meneruskan dakwahnya.

    Mukjizat Nabi Zakaria Adalah

    Mukjizat Nabi Zakaria Yang Masyhur Dikalangan Umaat Islam

    Nabi Zakaria diberikan mukjizat oleh Allah SWT sebagai bukti kebenaran kenabiannya dan untuk menguatkan imannya serta iman pengikutnya yang sholeh.

    Dalam Al-Qur’an dijelaskan bahwa Allah SWT memberikan mukjizat kepada Nabi Zakaria dengan memperbaharui masa subur istrinya yang telah lanjut usia.

    Sehingga Ia dapat memiliki seorang anak meskipun pada usia yang sangat matang, padahal sebelumnya Nabi Zakaria berserta sang Istri sempat ragu akan memiliki keturunan.

    Mukjizat ini juga merupakan bukti kekuasaan Allah SWT atas segala sesuatu, termasuk atas hukum alam yang telah ditentukan-Nya.

    Untuk lebih jelasnya simak ulasan terkait mukjizat nabi zakaria yang penulis sampaikan dalam artikel balitteknologikaret.co.id.

    Memperbaharui Masa Subur Istrinya

    Memperbaharui Masa Subur Istrinya

    Mukjizat pertama yang dirangkum oleh penulis dalam sebuah artikel adalah “memperbaharui masa subur istrinya” mukjizat tersebut diberikan oleh Allah SWT kepada Nabi Zakaria.

    Dalam kisahnya Nabi Zakaria memohon kepada Allah SWT untuk memberinya keturunan, meskipun dia dan istrinya telah lanjut usia dan tidak memiliki anak.

    Allah SWT kemudian memberinya mukjizat dengan memperbaharui masa subur istrinya, sehingga dia dapat memiliki seorang anak laki-laki yang diberi nama Yahya.

    Mukjizat ini juga merupakan karunia dan bukti kebenaran kenabian Nabi Zakaria, serta menguatkan imannya dan iman umat yang mempercayai dan mengikuti ajarannya.

    Terkait mukjizat nabi zakaria dan yahya memperbaharui masa subur Allah SWT abadikan dalam Al-Qur’an surat Ali-Imran : 40.

    Allah SWT berfirman :

    قَالَ رَبِّ اَنّٰى يَكُوْنُ لِيْ غُلٰمٌ وَّقَدْ بَلَغَنِيَ الْكِبَرُ وَامْرَاَتِيْ عَاقِرٌ ۗ قَالَ كَذٰلِكَ اللّٰهُ يَفْعَلُ مَا يَشَاۤءُ

    Qāla rabbi annā yakūnu lī gulāmuw wa qad balaganīyal-kibaru wamra’atī ‘āqir(un), qāla każālikallāhu yaf‘alu mā yasyā'(u).

    Artinya :

    Dia (Zakaria) berkata, “Wahai Tuhanku, bagaimana aku bisa mendapat anak, sedangkan aku sudah sangat tua dan istriku pun mandul?” (Allah) berfirman, “Demikianlah, Allah melakukan apa yang Dia kehendaki.”

    Mendapat Tanda Kehamilan Istri

    Mukjizat selanjutnya Nabi Zakaria yakni diberikan tanda atau mendapatkan kabar ketika istrinya hamil. kisahnya adalah pada suatu hari nabi Zakaria meminta kepada Allah agar diberi tahu terkait tanda-tanda jika istrinya hamil.

    Hal ini dikarenakan nabi Zakaria sangat menginginkan keturunan yang kelak dapat menggantikan perjuangan dalam berdakwah.

    Sehingga Allah memberitahu kelak ketika istrinya hamil maka akan ada tanda pada diri nabi Zakaria “tidak dapat berbicara selama tiga hari kecuali hanya dengan isyarat.

    Sehingga pada waktunya datang nabi ketentuan Allah SWT terjadi dan nabi Zakaria menyebut nama Allah sebanyak-banyaknya baik diwaktu pagi dan petang.

    Kisah mukjizat Nabi Zakaria terkait tanda kehamilan istrinya diabadikan dalam Al-Qur’an surat Ali-Imran : 41.

    Allah SWT berfirman :

    قَالَ رَبِّ اجْعَلْ لِّيْٓ اٰيَةً ۗ قَالَ اٰيَتُكَ اَلَّا تُكَلِّمَ النَّاسَ ثَلٰثَةَ اَيَّامٍ اِلَّا رَمْزًا ۗ وَاذْكُرْ رَّبَّكَ كَثِيْرًا وَّسَبِّحْ بِالْعَشِيِّ وَالْاِبْكَارِ ࣖ

    Qāla rabbij‘al lī āyah(tan), qāla āyatuka allā tukalliman-nāsa ṡalāṡata ayyāmin illā ramzā(n), ważkur rabbaka kaṡīraw wa sabbiḥ bil-‘asyiyyi wal-ibkār(i).

    Artinya :

    Dia (Zakaria) berkata, “Wahai Tuhanku, berilah aku suatu tanda (kehamilan istriku).” Allah berfirman, “Tandanya bagimu adalah engkau tidak (dapat) berbicara dengan manusia selama tiga hari, kecuali dengan isyarat. Sebutlah (nama) Tuhanmu sebanyak-banyaknya dan bertasbihlah pada waktu petang dan pagi hari.”

    Bersembunyi Di Dalam Pohon

    Dalam perjalanan dakwah Nabi Zakaria dimasa raja Herodus yang konon ingin menikahi keponakannya sendiri.

    Padahal dalam ajaran nabi Zakaria pada masa itu tidak diperbolehkan sehiungga menolaklah nabi Zakaria tidak mengiyakan jika pernikahan tersebut berlangsung.

    Karena nabi Zakaria tidak menyuetujui dan menentang keinginan sang Raja, tidak menunggu lama Raja memerintahkan prajuritnya untuk menangkap nabi Zakaria.

    Seketika itu Nabi Zakaria berlari kedalam hutan dan mendapatkan kalam dari Allah untuk bersembunyi didalam pohon.

    Atas izin dan kuasa Allah nabi Zakaria masuk kedalam pohon tersebut, akan tetapi sangat disayangkan salah satu prajurit Raja mengetahuinya.

    Sehingga Raja memerintahkan untuk memotong pohon tersebut hingga tumbang untuk mencari Nabi Zakaria.

    Akan tetapi kuasa Allah ternyata nabi Zakaria sudah diangkat kesurga dan lolos dari kepungan prajurit raja Herodus.

    Mukjizat Pena Berjalan Diair Melawan Arus

    Pada masa itu ada sebuah sayembara yang menentukan untuk merawat Maryam jika memenangkan sayembara tersebut.

    Adapun sayembaranya adalah “mengapungkan Pena pada sungai yang telah ditunjuk” dalam pelaksanaan kompetisi tersebut.

    Semua yang mengikutinya melemparkan Pena kesungai akan tetapi semua Pena tersebut tenggelam dan yang tersisa adalah Pena nabi Zakaria.

    Yang lebih menakjubkan adalah pena tersebut bukan hanya mengapung akan tetapi ia berjalan melawan arus aliran air sungai.

    Semua mata tertuju pada Pena Nabi Zakaria dan secara resmi nabi Zakaria diberikan amanah untuk merawat mariam.

    Kisah Singkat Nabi Zakaria

    Nabi Zakaria adalah seorang nabi yang dikenal sebagai seorang imam di Baitul Maqdis dan juga ayah dari Nabi Yahya.

    Menurut Al-Quran, Nabi Zakaria dan istrinya, Ibu Yahya, merindukan memiliki keturunan karena mereka berdua telah lanjut usia dan tidak memiliki anak.

    Akan tetapi Allah SWT memberikan mukjizat kepada mereka dengan memperbaharui masa subur Ibu Yahya sehingga ia hamil dan melahirkan seorang anak laki-laki yang diberi nama Yahya.

    Nabi Zakaria sangat bersyukur atas karunia Allah SWT tersebut dan membesarkan anaknya dengan penuh kasih sayang.

    Dalam perjalanan dakwahnya Nabi Zakaria juga diberikan ilmu dan kebijaksanaan yang tinggi oleh Allah SWT, dan diangkat sebagai imam di Baitul Maqdis.

    Selain itu, Nabi Zakaria juga diberikan tanda kebenaran kenabiannya dengan pada saat istrinya hamil Nabi Yahya.

    Meskipun Nabi Zakaria dan keluarganya telah diberikan mukjizat dan karunia oleh Allah SWT, mereka tetap hidup dengan sederhana dan selalu beribadah dan bertawakkal kepada Allah SWT.

    Mukjizat yang diberikan Allah SWT kepada para nabi merupakan bukti kebesaran dan kekuasaan-Nya, serta menunjukkan bahwa Allah SWT senantiasa memberikan bukti-bukti yang jelas bagi umat manusia tentang kebenaran kenabian para nabi-Nya.

    Penutup

    Demikianlah ringkasan terkait mukjizat Nabi Zakaria yang penulis sampaikan dalam sebuah artikel balitteknologikaret.co.id. Semoga artikel ini dapat bermanfaat untuk menambah keimanan dan ketakwaan kepada ALlah SWT. Wallahu a’lam…

    Baca Juga :

  • Doa Puasa Hari ke 19 Ramadhan 2023: Arab Latin dan Artinya

    Doa Puasa Hari ke 19 Ramadhan 2023: Arab Latin dan Artinya

    Balitteknologikaret.co.id – Terdapat amalan doa puasa hari ke 19 Ramadhan yang bisa dikerjakan oleh umat muslim. Simak arab latin dan bacaan doa puasa hari ke 19 Ramadhan beserta keutamannya.

    Setiap hari bulan puasa mempunyai keutamaan yang mulia di sisi Allah SWT. Oleh karena itu, manfaatkanlah sebulan penuh di bulan puasa ini untuk mengerjakan amalan ibadah sebanyak-banyaknya.

    Pasalnya, Allah SWT telah menjanjikan pahala yang berlipat ganda untuk hamba-Nya yang mengerjakan amalan ibadah di bulan puasa ini. Salah satu amalan ibadah yang bisa dilakukan adalah berdoa. Berdoa di bulan Ramadhan mempunyai keistimewaan yang tak dapat ditemui di bulan lainnya.

    Doa seorang hamba tak akan tertolak oleh Allah SWT di bulan Ramadhan ini. Umat muslim dianjurkan untuk memanjatkan doa meminta ampunan dosa hingga hajat-hajat yang diinginkan.

    Selain berdoa, terdapat amalan ibadah lain yang bisa dikerjakan oleh umat muslim di antaranya adalah berdzikir, beristigfar, bershalawat, bersedekah, membaca Al-Quran, dan lainnya.

    Jangan lupa untuk mengamalkan doa puasa hari ke 19 Ramadhan. Untuk mengetahui doa dan keutamaannya, bisa menyimak pembahasannya di bawah ini.

    Berikut adalah arab latin dan arti bacaan doa puasa hari ke 19

    Kapan Waktu Sholat Dhuha dan Membaca Doanya

    Arab Latin dan Arti Doa Puasa Hari ke 19 Ramadhan

    Doa puasa hari ke 19

    Arab latin:

    Allâhumma waffir hadzdzî min barakâtihi wa sahhil sabîlî ilâ khayrâtihi walâ tahrimnî qabûla hasanâtihi yâ hâdiyan ilal haqqil mubîn

    Artinya :

    Ya Allah, jadikanlah aku di bulan ini lebih bisa menikmati berkat-berkat-Mu dan mudahkanlah jalan-ku untuk mendapat kebaikan-kebaikannya. Jangan Engkau haramkan aku untuk menerima kebaikan-kebaikannya. Wahai Pemberi Petunjuk kepada jalan yang terang.

    Doa puasa hari ke 18

    Arab latin:

    Allâhumma nabbihnî fîhi libarakâti ashârihi wa nawwir fîhi qalbî bidhiyâi anwârihi wa khudz bikulli a’dhâî ilat tibâ’I âtsârihi binûrika yâ munawwiral qulûbi ârifîn

    Artinya :

    Ya Allah sadarkanlah aku untuk mengetahui berkat yang ada pada waktu sahur. Terangilah hati-ku dengan cahaya-Mu yang lembut. Jadikanlah seluruh anggota badanku dapat mengikuti cahaya itu. Wahai Penerang hati sanubari

    Doa puasa hari ke 17

    Arab Latin:

    Allâhummah dinî fîhi lishâlihil a’mâli waqdhi lî fîhil hawâija wal âmâla yâ man lâ yahtâju ilat tafsîr was suâli yâ ‘âliman bimâ fî shudûril ‘âlamîn shalli ‘alâ muhammadin wa âlihith thâhirîn

    Artinya:

    Ya Allah anugrahilah aku di bulan ini untuk bisa berperilaku yang baik dan kabulkanlah semua hajat dan keinginanku. Wahai yang tidak memerlukan penjelasan dan pertanyaan. Wahai yang Maha mengetahui apa yang ada di dalam alam ini. Anugrahilah shalawat dan salam bagi Muhammad dan keluarganya yang suci

    Doa Nabi Yusuf

    Apa keutamaan doa puasa hari ke 19?

    Di hari ke 19 puasa Ramadhan ini, semua malaikat langit dan bumi meminta izin kepada Allah SWT untuk berziarah ke kuburan kalian setiap hari. Dan setiap malaikat membawa hadiah dan minuman untuk kalian.

    Allah SWT berfirman dalam surah Al-Qadr ayat 1 sampai 5, yang berbunyi:

    “Sesungguhnya kami telah menurunkannya (Al-Qur’an) pada malam kemuliaan. Tahukah kamu apakah malam kemuliaan itu? Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan. Pada malam itu turun malaikat-malaikat dan Malaikat Jibril dengan izin Tuhannya untuk mengatur segala urusan. Malam itu (penuh) kesejahteraan sampai terbit fajar”.

    Oleh karena itu, satu malam di bulan Ramadhan mempunyai nilai yang melebih dari seribu bulan. Yang artinya adalah Ramadhan adalah peluang untuk setiap muslim untuk memperbanyak melakukan amalan ibadah.

    Demikian penjelasan bacaan doa hari ke 19 Ramadhan dengan arab latin dan artinya besera keutamannya. Jangan lupa untuk mengamalkan doanya, ya. Selamat menjalankan ibadah puasa! Semoga informasi ini membantu.

    Baca Juga: