Category: Agama

  • Bacaan Dzikir Pagi Dan Petang Lengkap Dengan Artinya

    Bacaan Dzikir Pagi Dan Petang Lengkap Dengan Artinya

    Balitteknologikaret.co.id – Berdzikir akan membuat hati menjadi lebih tenang dan tentram. Di antara dzikir yang disyariatkan dan dianjurkan untuk dilakukan oleh setiap muslim ialah dzikir pagi dan petang. Sesuai dengan cara penyebutannya tersebut, dzikir ini pelaksanaannya terikat dengan waktu.

    Setiap dzikir yang dibaca pada waktu pagi dan petang ini memiliki makna yang sangat agung. Nabi Muhammad SAW juga sudah mengajarkan tentang cara memuji Allah SWT, memohon rezeki, ampunan, perlindungan dan penjagaan yang semuanya sangat dibutuhkan dalam kehidupan melalui dzikir ini.

    Bacaan Dzikir Pagi dan Petang

    • Membaca ta’awudz
    • Membaca ayat kursi 1 kali yang sekaligus sebagai permohonan perlindungan kepada Allah SWT
    • Membaca surat Al Ikhlas, surat Al Falaq dan surat An Nas masing-masing sebanyak 3 kali dan ini sebagai permohonan kecukupan kepada Allah SWT
    • Membaca doa berikut 1 kali pada pagi hari sebagai permohonan kebaikan kepada Allah SWT pada pagi hari, agar terhindar dari rasa malas, selamat dari siksa kubur serta terhindar dari kejelekan pada masa tua

    أَصْبَحْنَا وَأَصْبَحَ الْمُلْكُ لِلَّهِ، وَالْحَمْدُ لِلَّهِ، لاَ إِلَـهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ، لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرُ. رَبِّ أَسْأَلُكَ خَيْرَ مَا فِيْ هَذَا الْيَوْمِ وَخَيْرَ مَا بَعْدَهُ، وَأَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرِّ مَا فِيْ هَذَا الْيَوْمِ وَشَرِّ مَا بَعْدَهُ، رَبِّ أَعُوْذُ بِكَ مِنَ الْكَسَلِ وَسُوْءِ الْكِبَرِ، رَبِّ أَعُوْذُ بِكَ مِنْ عَذَابٍ فِي النَّارِ وَعَذَابٍ فِي الْقَبْرِ

    “Kami telah memasuki waktu pagi dan kerajaan hanya milik Allah. Segala puji bagi Allah. Tidak ada ilah (yang berhak disembah), kecuali Allah semata, tiada sekutu bagi-Nya. Milik Allah kerajaan dan bagi-Nya pujian. Dialah Yang Mahakuasa atas segala sesuatu. Wahai Rabbku, aku mohon kepada-Mu kebaikan di hari ini dan kebaikan sesudahnya. Aku berlindung kepada-Mu dari kejahatan hari ini dan kejahatan sesudahnya. Wahai Rabbku, aku berlindung kepada-Mu dari kemalasan dan kejelekan di hari tua. Wahai Rabbku, aku berlindung kepada-Mu dari siksaan di neraka dan siksaan di alam kubur.” (HR. Muslim no. 2723)

    • Membaca doa berikut 1 kali pada sore hari sebagai permohonan kebaikan kepada Allah SWT pada sore hari, agar terhindar dari rasa malas, selamat dari siksa kubur serta terhindar dari kejelekan pada masa tua

    أَمْسَيْنَا وَأَمْسَى الْمُلْكُ للهِ، وَالْحَمْدُ للهِ، لَا إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيكَ لَهُ، لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ، وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ، رَبِّ أَسْأَلُكَ خَيْرَ مَا فِي هَذِهِ اللَّيْلَةِ وَخَيْرَ مَا بَعْدَهَا، وَأَعُوذُبِكَ مِنْ شَرِّ مَا فِي هَذِهِ اللَّيْلَةِ وَشَرِّ مَا بَعْدَهَا، رَبِّ أَعُوذُبِكَ مِنَ الْكَسَلِ وَسُوءِ الْكِبَرِ، رَبِّ أَعُوذُبِكَ مِنْ عَذَابٍ فِي النَّارِ وَعَذَابٍ فِي الْقَبْرِ

    “Kami telah memasuki waktu sore dan kerajaan hanya milik Allah, segala puji hanya milik Allah. Tidak ada Ilah yang berhak diibadahi dengan benar kecuali Allah Yang Maha Esa, tiada sekutu bagi-Nya. Bagi-Nya kerajaan dan bagi-Nya pujian. Dia-lah Yang Mahakuasa atas segala sesuatu. Wahai Rabb, aku mohon kepada-Mu kebaikan di malam ini dan kebaikan sesudahnya. Aku berlindung kepada-Mu dari kejahatan malam ini dan kejahatan sesudahnya. Wahai Rabb, aku berlindung kepada-Mu dari kemalasan dan kejelekan di hari tua. Wahai Rabb, aku berlindung kepada-Mu dari siksaan di Neraka dan siksaan di kubur.”

    • Membaca doa pagi hari 1 kali sebagai berikut:

    اَللَّهُمَّ بِكَ أَصْبَحْنَا، وَبِكَ أَمْسَيْنَا، وَبِكَ نَحْيَا، وَبِكَ نَمُوْتُ وَإِلَيْكَ النُّشُوْرُ

    “Ya Allah, dengan rahmat dan pertolongan-Mu kami memasuki waktu pagi, dan dengan rahmat dan pertolongan-Mu kami memasuki waktu sore. Dengan rahmat dan kehendak-Mu kami hidup dan dengan rahmat dan kehendak-Mu kami mati. Dan kepada-Mu kebangkitan (bagi semua makhluk).”

    • Membaca doa sore hari 1 kali sebagai berikut:

    اللَّهُمَّ بِكَ أَمْسَيْنَا، وَبِكَ أَصْبَحْنَا،وَبِكَ نَحْيَا، وَبِكَ نَمُوتُ، وَإِلَيْكَ الْمَصِيْرُ

    “Ya Allah, dengan rahmat dan pertolongan-Mu kami memasuki waktu sore dan dengan rahmat dan pertolongan-Mu kami memasuki waktu pagi. Dengan rahmat dan kehendak-Mu kami hidup dan dengan rahmat dan kehendak-Mu kami mati. Dan kepada-Mu tempat kembali (bagi semua makhluk).”

    • Membaca sayyidul istighfar 1 kali sebagai berikut:

    اَللَّهُمَّ أَنْتَ رَبِّيْ لاَ إِلَـهَ إِلاَّ أَنْتَ، خَلَقْتَنِيْ وَأَنَا عَبْدُكَ، وَأَنَا عَلَى عَهْدِكَ وَوَعْدِكَ مَا اسْتَطَعْتُ، أَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرِّ مَا صَنَعْتُ، أَبُوْءُ لَكَ بِنِعْمَتِكَ عَلَيَّ، وَأَبُوْءُ بِذَنْبِيْ فَاغْفِرْ لِيْ فَإِنَّهُ لاَ يَغْفِرُ الذُّنُوْبَ إِلاَّ أَنْتَ

    “Ya Allah, Engkau adalah Rabbku. Tidak ada ilah yang berhak disembah, kecuali Engkau. Engkaulah yang menciptakanku. Aku adalah hamba-Mu. Aku akan setia pada perjanjianku pada-Mu (yaitu aku akan men-tauhid-kan-Mu) semampuku dan aku yakin akan janji-Mu (berupa surga untukku). Aku berlindung kepada-Mu dari kejelekan yang kuperbuat. Aku mengakui nikmat-Mu kepadaku dan aku mengakui dosaku. Oleh karena itu, ampunilah aku. Sesungguhnya tiada yang mengampuni dosa, kecuali Engkau.” (HR. Bukhari no. 6306)

    • Membaca doa berikut pada pagi dan sore hari sebanyak 4 kali

    اَللَّهُمَّ عَافِنِيْ فِيْ بَدَنِيْ، اَللَّهُمَّ عَافِنِيْ فِيْ سَمْعِيْ، اَللَّهُمَّ عَافِنِيْ فِيْ بَصَرِيْ، لاَ إِلَـهَ إِلاَّ أَنْتَ. اَللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوْذُ بِكَ مِنَ الْكُفْرِ وَالْفَقْرِ، وَأَعُوْذُ بِكَ مِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ، لاَ إِلَـهَ إِلاَّ أَنْتَ

    “Ya Allah, selamatkanlah tubuhku (dari penyakit dan dari apa yang tidak aku inginkan). Ya Allah, selamatkanlah pendengaranku (dari penyakit dan maksiat atau dari apa yang tidak aku inginkan). Ya Allah, selamatkanlah penglihatanku, tidak ada Ilah yang berhak diibadahi dengan benar kecuali Engkau. Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari kekufuran dan kefakiran. Aku berlindung kepada-Mu dari siksa kubur, tidak ada AIlah yang berhak diibadahi dengan benar kecuali Engkau.”

    • Membaca doa berikut pada pagi hari dan sore hari sebanyak 1 kali sebagai permohonan perlindungan serta keselamatan atas dunia, agama, keluarga dan juga harta

    اَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَسْأَلُكَ الْعَفْوَ وَالْعَافِيَةَ فِي الدُّنْيَا وَاْلآخِرَةِ، اَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَسْأَلُكَ الْعَفْوَ وَالْعَافِيَةَ فِي دِيْنِيْ وَدُنْيَايَ وَأَهْلِيْ وَمَالِيْ اللَّهُمَّ اسْتُرْ عَوْرَاتِى وَآمِنْ رَوْعَاتِى. اَللَّهُمَّ احْفَظْنِيْ مِنْ بَيْنِ يَدَيَّ، وَمِنْ خَلْفِيْ، وَعَنْ يَمِيْنِيْ وَعَنْ شِمَالِيْ، وَمِنْ فَوْقِيْ، وَأَعُوْذُ بِعَظَمَتِكَ أَنْ أُغْتَالَ مِنْ تَحْتِيْ

    “Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kebajikan dan keselamatan di dunia dan akhirat. Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kebajikan dan keselamatan dalam agama, dunia, keluarga, dan hartaku. Ya Allah, tutupilah auratku (aib dan sesuatu yang tidak layak dilihat orang) dan tenteramkanlah aku dari rasa takut. Ya Allah, peliharalah aku dari muka, belakang, kanan, kiri, dan atasku. Aku berlindung dengan kebesaran-Mu, agar aku tidak disambar dari bawahku (oleh ular atau tenggelam dalam bumi dan lain-lain yang membuat aku jatuh).” (HR. Abu Daud no. 5074 dan Ibnu Majah no. 3871)

    • Membaca pujian bagi Allah SWT berikut ini sebanyak 1 kali

    اَللَّهُمَّ عَالِمَ الْغَيْبِ وَالشَّهَادَةِ فَاطِرَ السَّمَاوَاتِ وَاْلأَرْضِ، رَبَّ كُلِّ شَيْءٍ وَمَلِيْكَهُ، أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَـهَ إِلاَّ أَنْتَ، أَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرِّ نَفْسِيْ، وَمِنْ شَرِّ الشَّيْطَانِ وَشِرْكِهِ، وَأَنْ أَقْتَرِفَ عَلَى نَفْسِيْ سُوْءًا أَوْ أَجُرَّهُ إِلَى مُسْلِمٍ

    “Ya Allah, Yang Mahamengetahui yang gaib dan yang nyata. Wahai Rabb pencipta langit dan bumi, Rabb segala sesuatu dan yang merajainya. Aku bersaksi bahwa tidak ada ilah yang berhak disembah, kecuali Engkau. Aku berlindung kepada-Mu dari kejahatan diriku, setan, dan balatentaranya (godaan untuk berbuat syirik pada Allah), dan aku (berlindung kepada-Mu) dari berbuat kejelekan terhadap diriku atau menyeretnya kepada seorang muslim.” (HR. Tirmidzi no. 3392 dan Abu Daud no. 5067)

    • Membaca pujian berikut sebanyak 3 kali yang sekaligus sebagai permohonan supaya Allah SWT melindungi kita dari bahaya yang datangnya secara tiba-tiba

    بِسْمِ اللَّهِ الَّذِى لاَ يَضُرُّ مَعَ اسْمِهِ شَىْءٌ فِى الأَرْضِ وَلاَ فِى السَّمَاءِ وَهُوَ السَّمِيعُ الْعَلِيمُ

    “Dengan nama Allah yang bila disebut, segala sesuatu di bumi dan langit tidak akan berbahaya. Dialah Yang Mahamendengar lagi Mahengetahui.” (HR. Abu Daud no. 5088, 5089, Tirmidzi no. 3388, dan Ibnu Majah no. 3869)

    • Membaca kalimat berikut sebanyak 3 kali sebagai permohonan ridha Allah SWT

    رَضِيْتُ بِاللهِ رَبًّا، وَبِاْلإِسْلاَمِ دِيْنًا، وَبِمُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ نَبِيًّا

    “Aku rida Allah sebagai Rabb, Islam sebagai agama dan Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam sebagai nabi.” (HR. Abu Daud no. 5072, Tirmidzi no. 3389)

    • Membaca doa berikut sebanyak 1 kali sebagai permohonan agar Allah SWT senantiasa memberi petunjuk dalam berbagai aktivitas

    يَا حَيُّ يَا قَيُّوْمُ بِرَحْمَتِكَ أَسْتَغِيْثُ، وَأَصْلِحْ لِيْ شَأْنِيْ كُلَّهُ وَلاَ تَكِلْنِيْ إِلَى نَفْسِيْ طَرْفَةَ عَيْنٍ أَبَدًا

    “Wahai Rabb Yang Mahahidup, wahai Rabb Yang berdiri sendiri (tidak butuh segala sesuatu), dengan rahmat-Mu aku minta pertolongan, perbaikilah segala urusanku dan jangan diserahkan kepadaku sekali pun sekejap mata (tanpa mendapat pertolongan dariMu).” (HR. Ibnu As-Sunni, An-Nasai, Al-Bazzar dan Al-Hakim)

    • Membaca kalimat berikut pada waktu pagi hari sebanyak 1 kali sebagai permohonan agar Allah SWT memberikan keistiqomahan dalam menjalankan ibadah sekaligus terhindar dari kesyirikan

    أَصْبَحْنَا عَلَى فِطْرَةِ اْلإِسْلاَمِ وَعَلَى كَلِمَةِ اْلإِخْلاَصِ، وَعَلَى دِيْنِ نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، وَعَلَى مِلَّةِ أَبِيْنَا إِبْرَاهِيْمَ، حَنِيْفًا مُسْلِمًا وَمَا كَانَ مِنَ الْمُشْرِكِيْنَ

    “Di waktu pagi kami berada diatas fitrah agama Islam, kalimat ikhlas, agama Nabi kami Muhammad صلي الله عليه وسلم dan agama ayah kami, Ibrahim, yang berdiri di atas jalan yang lurus, muslim dan tidak tergolong orang-orang musyrik.” (Dibaca pagi 1x)[14]

    • Membaca kalimat berikut pada waktu sore hari sebanyak 1 kali sebagai permohonan agar Allah SWT memberikan keistiqomahan dalam menjalankan ibadah sekaligus terhindar dari kesyirikan

    أَمْسَيْنَا عَلَى فِطْرَةِ اْلإِسْلاَمِ وَعَلَى كَلِمَةِ اْلإِخْلاَصِ، وَعَلَى دِيْنِ نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، وَعَلَى مِلَّةِ أَبِيْنَا إِبْرَاهِيْمَ، حَنِيْفًا مُسْلِمًا وَمَا كَانَ مِنَ الْمُشْرِكِيْنَ

    “Di waktu sore kami berada diatas fitrah agama Islam, kalimat ikhlas, agama Nabi kita Muhammad صلي الله عليه وسلم dan agama ayah kami, Ibrahim, yang berdiri di atas jalan yang lurus, muslim dan tidak tergolong orang-orang yang musyrik.”

    • Membaca pujian untuk Allah SWT berikut ini sebanyak 10 kali

    سُبْحَانَ اللهِ وَبِحَمْدِهِ

    “Maha Suci Allah, aku memujiNya.” (HR. Muslim no. 2692)

    • Membaca kalimat berikut sebanyak 10 kali agar dihapuskan 10 kesalahan dan memperoleh 10 kebaikan

    اَ إِلَـهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ، لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرُ

    “Tidak ada ilah yang berhak disembah, selain Allah semata, tidak ada sekutu bagiNya. Bagi-Nya kerajaan dan segala pujian. Dialah yang berkuasa atas segala sesuatu.”  (HR. An-Nasai, 6: 10)

    • Membaca pujian kepada Allah SWT berikut ini sebanyak 100 kali

    لاَ إِلَـهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ، لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرُ

    Tidak ada ilah yang berhak disembah, selain Allah semata, tidak ada sekutu bagi-Nya. Milik Allah kerajaan dan segala pujian. Dialah yang berkuasa atas segala sesuatu.” (HR. Bukhari no. 3293 dan Muslim no. 2691)

    • Membaca pujian kepada Allah SWT berikut ini sebanyak 3 kali

    سُبْحَانَ اللهِ وَبِحَمْدِهِ: عَدَدَ خَلْقِهِ، وَرِضَا نَفْسِهِ، وَزِنَةَ عَرْشِهِ وَمِدَادَ كَلِمَاتِهِ

    Maha Suci Allah, aku memujiNya sebanyak makhluk-Nya, sejauh kerelaan-Nya, seberat timbangan ‘arsy-Nya dan sebanyak tinta tulisan kalimat-Nya.” (HR. Muslim no. 2726)

    • Membaca doa berikut sebanyak 1 kali sebagai permohonan agar memperoleh rezeki, ilmu serta amalan yang diterima

    اَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَسْأَلُكَ عِلْمًا نَافِعًا، وَرِزْقًا طَيِّبًا، وَعَمَلاً مُتَقَبَّلاً

    “Ya Allah, sungguh aku memohon kepada-Mu ilmu yang bermanfaat (bagi diriku dan orang lain), rezeki yang halal, dan amal yang diterima (di sisi-Mu dan mendapatkan ganjaran yang baik).” (HR. Ibnu Majah no. 925 dan Ahmad 6: 305, 322)

    • Membaca istighfar dan kalimat taubat sebanyak 100 kali

    أَسْتَغْفِرُ اللهَ وَأَتُوْبُ إِلَيْهِ

    “Aku memohon ampun kepada Allah dan bertobat kepada-Nya.” (HR. Bukhari no. 6307 dan Muslim no. 2702)

    Waktu Membaca Dzikir Pagi dan Petang

    Waktu Membaca Dzikir Pagi dan Petang

    Terkait dengan waktu membaca dzikir pagi hari dan sore hari di atas, ada hadits dari Anas bin Malik yang menjelaskan hal tersebut sebagai berikut:

    لَأَنْ أَقْعُدَ مَعَ قَوْمٍ يَذْكُرُونَ اللَّهَ تَعَالَى مِنْ صَلَاةِ الْغَدَاةِ، حَتَّى تَطْلُعَ الشَّمْسُ : أَحَبُّ إِلَيَّ مِنْ أَنْ أَعْتِقَ أَرْبَعَةً مِنْ وَلَدِ إِسْمَاعِيلَ ، وَلَأَنْ أَقْعُدَ مَعَ قَوْمٍ يَذْكُرُونَ اللَّهَ مِنْ صَلَاةِ الْعَصْرِ إِلَى أَنْ تَغْرُبَ الشَّمْسُ : أَحَبُّ إِلَيَّ مَنْ أَنْ أَعْتِقَ أَرْبَعَةً

    Artinya: “Aku duduk bersama orang-orang yang berdzikrullah Ta’ala mulai dari (waktu) sholat shubuh hingga terbit matahari lebih aku cintai daripada memerdekakan empat orang budak dari putra Nabi Isma’il. Dan aku duduk bersama orang-orang yang berdzikrullah mulai dari (waktu) sholat Ashar sampai terbenam matahari lebih aku cintai daripada memerdekakan empat orang budak” (HR. Abu Dawud: 3667, dihasankan oleh Syaikh Al-Albani).

    Jika melihat hadits di atas, terlihat bahwasanya waktu untuk membaca dzikir ini ialah ialah pagi yang dimulai dari shalat subuh sampai dengan terbitnya matahari. Adapun kalau untuk sore hari, pembacaannya bisa dimulai dari sholat ashar sampai dengan terbenamnya matahari.

    Apakah Pembacaan Dzikir Pagi dan Sore Harus Urut?

    Apakah Pembacaan Dzikir Pagi dan Sore Harus Urut?

    Mengenai urutan pembacaan dizikir pagi serta sore, tidak ada dalil yang jelas menunjukkan bahwa dzikir tersebut harus dibaca secara berurutan. Dengan kata lain, seorang muslim dipersilahkan untuk membaca dzikir tersebut kemudian berhenti pada satu lafal.

    Setelah satu lafal yang dimaksud di atas dibaca dengan sempurna, orang yang membacanya kemudian melakukan aktifitas lain yang bermanfaat lalu melanjutkan kembali dzikirnya, ini diperbolehkan. Adapun contoh aktifitas yang bermanfaat ini ialah memasak, bersiap mencari nafkah dan lain sebagainya.

    Keutamaan Dzikir Pagi dan Sore

    Keutamaan Dzikir Pagi dan Sore

    1. Orang yang Membacanya Akan Memperoleh Kasih Sayang Allah SWT

    Orang yang membaca dzikir selalu diibaratkan layaknya orang yang mencintai Allah SWT. Pasalnya, orang tersebut selalu mengingat Allah SWT dalam berbagai kondisi dan dalam aktifitas apa saja yang dia lakukan.

    Tentunya dengan mendapatkan kasih sayang Allah SWT, orang tersebut akan memperoleh kebaikan yang tak terkira dari Allah SWT.

    2. Mendapatkan Ampunan

    Kalimat dzikir itu beragam dan salah satu kalimat dzikir pada pagi dan petang ini ialah istighfar dan kalimat taubat. Kalimat ini bahkan Nabi Muhammad SAW sendiri membacanya setiap hari, padahal beliau merupakan seorang yang sudah terjamin masuk surga.

    Tidak hanya bisa menghapus dosa, membaca dzikir-dzikir tersebut membuat seseorang juga mendapatkan pahala.

    3. Mendapatkan Anugerah Berupa Rasa Sabar

    Orang yang senantiasa mengingat Allah SWT dengan berdzikir, pasti jiwa serta hatinya akan lebih tenang dan juga lebih sabar. Pasalnya, orang-orang yang seperti ini akan selalu ingat bahwa setiap hal yang terjadi dalam kehidupannya adalah ketentuan dari Allah SWT.

    Berbeda halnya dari orang yang lalai dalam berdzikir dan lalai dalam mengingat Allah SWT. Hatinya akan menjadi tidak tenang bahkan jauh dari kata damai.

    4. Dzikir Merupakan Amalan yang Disukai Oleh Nabi Muhammad SAW

    Bahkan Nabi Muhammad SAW saja menyukai dzikir dan beliau juga menganjurkan umatnya untuk berdzikir. Jika seorang muslim mengikuti anjuran beliau, maka bisa dikatakan bahwa orang tersebut mengikuti ajaran Nabi Muhammad SAW sekaligus merupakan wujud dari muslim yang sejati.

    5. Dzikir Menjauhkan Pembacanya Dari Dosa

    Lebih lanjut lagi, dzikir akan membuat orang yang membacanya jauh dari dosa. Sebab, orang yang membaca dzikir ini akan selalu ingat bahwasanya Allah SWT itu tidak pernah tidur serta menyaksikan berbagai kegiatan yang dilakukan oleh hamba-Nya.

    Manfaat Membaca Dzikir Pagi dan Petang

    Manfaat Membaca Dzikir Pagi dan Petang

    Dzikir pagi dan sore ini bukanlah perbuatan yang sia-sia. Sebab, dzikir ini memiliki keutamaan serta manfaat, yang manfaat tersebut bukan hanya berhubungan dengan masalah agama, tetapi juga berhubungan dengan masalah akhirat.

    Adapun beberapa manfaat dzikir pagi dan sore ini sebagai berikut:

    • Menjadikan lisan seseorang tidak sibuk dengan kegiatan yang tidak berfaedah seperti melakukan ghibah, mengucapkan perkataan yang sia-sia dan melakukan namimah. Sedangkan jika dikaitkan dengan kehidupan masa sekarang, dzikir ini akan membantu memalingkan orang yang membacanya dari membaca berita yang masih belum jelas kebenarannya
    • Orang yang berdzikir maka dia akan mengingat Allah SWT dan Allah SWT juga akan mengingatnya
    • Dzikir akan membuat hati dan pikiran menjadi tenang. Kesedihan dan kegalauan juga akan ikut hilang. Bahkan dzikir juga bisa mencegah stress
    • Dzikir akan membuat aqidah seseorang menjadi lebih mantap. Hal ini dikarenakan lafal dzikir pagi serta sore yang kebanyakan diantaranya berisi tentang pujian dan pengesaan Allah SWT. Sehingga hal ini akan membuat tauhid dan keimanan pembacanya bisa lebih kokoh. Dengan tauhid yang lebih kokoh, tentunya perkara yang dikhawatirkan dan juga ditakutkan oleh hamba akan hilang
    • Dzikir pagi serta petang akan membuat seseorang menjadi lebih kuat sekaligus lebih sabar dalam menjalani ujian yang menerpanya
    • Dzikir adalah penjaga bagi seorang muslim baik dari gangguan yang tampak maupun dari gangguan yang tidak tampak misalnya gangguan dari setan

    Sebagai kesimpulan, dzikir pagi dan petang adalah dzikir yang waktu pembacaannya sudah ditentukan. Jika pagi hari dimulai dari terbitnya fajar sampai dengan tiba waktu dhuha. Sedangkan kalau dzikir petang, dimulai dari sholat ashar sampai dengan terbenamnya matahari.

    Artikel Terkait :

  • Teks Khutbah Jumat Singkat Penuh Makna (Berbagai Tema)

    Teks Khutbah Jumat Singkat Penuh Makna (Berbagai Tema)

    Balitteknologikaret.co.id – Pada hari Jumat, para umat muslim laki-laki yang sudah baligh diwajibkan untuk melakukan Sholat Jumat di masjid. Sebelum sholat dimulai, pastilah terdapat khutbah yang disampaikan terlebih dahulu. Khutbah Jumat singkat namun jelas dan penuh makna akan membuat para jamaah lebih tidak merasa jenuh.

    Ditunjuk menjadi khatib namun bingung dengan materi khutbah yang akan disampaikan? Berikut beberapa contoh khutbah Jumat yang bisa dijadikan inspirasi

    Naskah Khutbah Jumat Singkat Terbaru

    Naskah-Khutbah-Jumat-Singkat-Terbaru

    Menjadi khatib atau orang yang bertugas menyampaikan khutbah adalah tugas yang mulia. Pasalnya, seseorang bisa menyebarkan banyak nilai-nilai kebaikan yang mungkin sering dilupakan manusia. Hal ini bisa meningkatkan keimanan seseorang dan membuat para jamaah senantiasa bermuhasabah diri.

    Seiring dengan hal itu, khatib juga harus memastikan bahwa khutbah yang disampaikannya memiliki dasar. Jangan sampai memberikan ceramah dengan isi menyimpang yang malah bisa merusak keimanan seseorang.

    Untuk itu, berikut terdapat berbagai contoh teks khutbah Jumat singkat dengan tema yang bervariasi. Jangan lupa untuk mencari kategori tema yang paling pas disampaikan untuk momen-momen tertentu, ya!

    1. Contoh Khutbah Jumat Singkat di Bulan Ramadhan

    Hadirin sholat Jumat yang dirahmati Allah, tidak terasa kita telah menyambut datangnya bulan suci Ramadhan. Hendaklah kita tata hati dan juga jiwa agar bisa menyambut dan menjalani Ramadhan dengan hati lapang.

    Kalimat marhaban ya Ramadhan begitu sering terucap, namun sudahkah kita memahaminya? Marhaban sendiri memiliki asal kata rahb yang bermakna ‘luas’ atau ‘lapang. Artinya, patutlah umat muslim untuk benar-benar menyambut Ramadhan dengan bergembira dan lapang dada.

    Hal ini dapat ditunjukkan dengan senantiasa memperbanyak amalan-amalan ibadah. Serta jangan lupa untuk menghindari hal-hal yang bisa menjerumuskan diri ke lubang dosa. Apabila niat seperti ini tidak ditancapkan dalam hati, maka Ramadhan bisa-bisa terlewati begitu saja secara sia-sia.

    Padahal Allah telah memberikan karunia yang besar ini hanya dalam waktu satu bulan saja. Itulah yang membuat Ramadhan terasa spesial, karena kehadirannya hanya bisa ditemui di waktu tertentu saja. Menjalankan ibadah wajib puasa dengan lapang hati membuat kita semakin mudah meraih ketakwaan.

    Sebagaimana surat Al-Baqarah ayat 183:

    يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ كُتِبَ عَلَيْكُمُ ٱلصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى ٱلَّذِينَ مِن قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ

    Yā ayyuhallażīna āmanụ kutiba ‘alaikumuṣ-ṣiyāmu kamā kutiba ‘alallażīna ming qablikum la’allakum tattaqụn

    Artinya: Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa.

    Dari diwajibkannya berpuasa, Allah juga memberikan berbagai keutamaan serta kemuliaan di bulan Ramadhan.

    Dengan begitu, semoga kita senantiasa di dalam lindungan Allah dan bisa berkumpul di surga-Nya, amin ya rabbal ‘alamin. Sekian khutbah jumat singkat kali ini saya sampaikan, semoga dapat membawa kemanfaatan.

    2. Contoh Khutbah Jumat tentang Iman dan Takwa

    Para hadirin sholat Jumat yang rahimakumullah, marilah kita meningkatkan iman dan taqwa kita pada kesempatan ini. Makna dari iman sendiri, yaitu senantiasa mempercayai bahwa Allah adalah Tuhan maha Esa dan Maha Besar.

    Sesungguhnya kita dapat merasakan nikmat bernafas, merasakan terik matahari, hingga bermuhasabah adalah nikmat dan karunia dari Allah. Tanpa kebesaran dan kasih sayang Allah, kita tidak memiliki sedikitpun daya dan kekuatan.

    Sementara itu, takwa dimaksudkan untuk selalu menghadirkan Allah dalam segala situasi dan kondisi. Jangan terlupa bahwa segala sesuatunya, termasuk para hadirin yang sedang mendengarkan khutbah saat ini sudah diatur semuanya oleh Allah SWT.

    Dengan bertaqwa, jangan lupa untuk senantiasa berdzikir serta melakukan apa-apa yang diperintahkan-Nya. Karena bertaqwa memiliki makna melibatkan Allah dalam segala urusan, maka jangan lupa untuk senantiasa berdoa kepada-Nya.

    Mohonlah pertolongan dan bersimpuh hanya kepada Allah saja. Dengan begitu, umat muslim menerapkan dengan benar apa itu ketakwaan yang sesungguhnya. Karena sesungguhnya tidak ada yang beruntung selain diri kita sendiri saat dapat menerapkan iman dan takwa.

    Hati menjadi lebih tenang dan jiwa tidak mudah terguncang akan persoalan dunia. Membiasakan hati untuk senantiasa beriman dan bertakwa juga menghindarkan kita dari mati yang tidak baik atau suul khotimah. Hal ini sesuai dengan Quran Surah Ali Imran ayat 102:

    يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ

    Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah sebenar-benar takwa kepada-Nya; dan janganlah sekali-kali kamu mati melainkan dalam keadaan beragama Islam. (Al-Quran, Surat Ali Imran, ayat 102)

    3. Contoh Khutbah Jumat Singkat tentang Kematian

    Para hadirin jamaah sholat Jumat yang berbahagia, pada kesempatan ini ijinkan khatib mengajak para hadirin bermuhasabah. Merenungi diri serta berusaha berbenah akan apa-apa yang bisa diperbaiki.

    Saat mendengar kematian, banyak yang merasa tidak percaya dengan apa yang terjadi. Padahal hal itu juga bisa terjadi kapan saja pada diri kita sendiri. Untuk itu, tidak ada yang bisa dilakukan dalam mempersiapkannya selain senantiasa berusaha beriman dan bertakwa pada Allah SWT.

    Sesuai dengan yang dijelaskan dalam Surat Ali Imran ayat 102:

    يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ

    Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah sebenar-benar takwa kepada-Nya; dan janganlah sekali-kali kamu mati melainkan dalam keadaan beragama Islam. (Al-Quran, Surat Ali Imran, ayat 102)

    Tentu kita semua menginginkan kematian yang baik yaitu khusnul khotimah dalam keadaan beriman dan beragama Islam. Salah satu yang bisa dilakukan untuk mendapatkannya adalah dengan memperbanyak dzikir mengingat Allah dimanapun dan kapanpun berada.

    Karena sesungguhnya, كُلُّ نَفْسٍ ذَاۤىِٕقَةُ الْمَوْتِ, ‘tiap-tiap yang bernyawa pasti akan merasakan mati’. Tubuh sehat bugar? Tidak memiliki riwayat penyakit sama sekali? Umur masing sangat muda?

    Harusnya semua itu tidak boleh menjadi alasan bagi kita untuk percaya diri bisa bernafas di detik selanjutnya. Pasalnya, kematian dapat datang kapan saja, dan itu menjadi hal yang pasti akan kita hadapi suatu saat.

    Dari hal ini, marilah kita ambil hikmah bahwa pasti akan diri ini akan menyesal jika tidak senantiasa mengingat Allah SWT. Karena penyesalan di waktu akhir adalah suatu hal yang benar adanya.

    Tata Cara Khutbah Jumat Sesuai Anjuran Islam serta Syarat dan Rukunnya

    Setelah mengetahui berbagai khutbah Jumat singkat yang dapat disampaikan, khatib juga hendaknya mengetahui tata cara khutbah sesuai anjuran. Selain itu, penting juga untuk memahami rukun-rukun dan juga syarat untuk bisa berkhutbah.

    1. Tata Cara Khutbah Jumat

    Tata-Cara-Khutbah-Jumat

    Untuk melakukan khutbah Jumat sesuai dengan anjuran Islam, umumnya khatib harus melakukan hal-hal berikut:

    • Naik ke atas mimbar saat waktu sholat Jumat tiba dan dilanjutkan dengan mengucap salam pada para jamaah kemudian duduk
    • Menunggu muadzin mengumandangkan adzan
    • Memulai khutbah pertama saat adzan selesai dikumandangkan
    • Duduk sejenak setelah selesai menyampaikan khutbah pertama
    • Bangkit lagi dari duduk untuk menyampaikan khutbah kedua
    • Setelah selesai menyampaikan khutbah kedua, maka khatib turun dari mimbar
    • Khatib ikut melaksanakan sholat Jumat

    2. Syarat Khatib pada Khutbah Jumat

    Syarat-Khatib-pada-Khutbah-Jumat

    Tidak semua orang bisa begitu saja ditunjuk menjadi khatib suatu sholat Jumat. Untuk bisa menyampaikan khutbah Jumat, seseorang harus memenuhi beberapa syarat seperti berikut:

    • Haruslah seorang laki-laki
    • Beragama Islam
    • Baligh
    • Jika mampu berdiri, maka khatib diharuskan berdiri saat berkhutbah
    • Harus menutup aurat
    • Harus suci dari hadast besar dan kecil
    • Harus menyampaikan rukun-rukun khutbah Jumat dalam Bahasa Arab sesuai anjuran
    • Harus dapat membedakan antara rukun dan sunnah khutbah

    3. Rukun Khutbah Jumat

    Rukun-Khutbah-Jumat

    Dalam salah satu syarat pada poin sebelumnya, dijelaskan bahwa khatib harus mengerti rukun-rukun khutbah Jumat. Adapun rukun-rukun tersebut di antaranya:

    • Mengucapkan pujian-pujian pada Allah SWT serupa alhamdulillah dan sebagainya
    • Membaca shalawat pada junjungan besar Nabi Muhammad SAW
    • Terdapat ajakan bertaqwa pada Allah SWT
    • Dari salah satu di antara dua khutbah Jumat harus membaca salah satu ayat suci Al-Qur’an
    • Melantunkan doa yang berisi permohonan ampun pada Allah SWT

    Setelah menyimak berbagai contoh khutbah Jumat singkat di atas, jangan lupa menerapkan rukun-rukun yang telah dijelaskan. Tata cara serta syarat yang dijabarkan juga hendaknya dipelajari dengan baik-baik.

    Baca juga :

  • Lafadz Takbiran Idul Adha & Fitri (Arab, Latin, Artinya)

    Lafadz Takbiran Idul Adha & Fitri (Arab, Latin, Artinya)

    Balitteknologikaret.co.id – Dalam menyambut datangnya hari raya, baik Idul Fitri maupun Idul Adha, umat muslim pasti sudah tidak asing lagi dengan lantunan takbir di berbagai penjuru. Agar bisa turut menyemarakkan hari raya tersebut, tentu harus mengetahui lafadz takbiran terlebih dahulu sehingga dapat melantunkannya dengan benar.

    Pasalnya, selain turut menyemarakkan hari raya, mengumandangkan takbir juga merupakan suatu hal yang dianjurkan dalam agama Islam, apalagi saat tiba hari raya. Karena itulah berbagai masjid serta umat muslim selalu ramai-ramai melantunkan takbir dimulai dari malam hari raya.

    Banyak umat muslim yang sudah tidak asing lagi dengan bacaan takbir baik yang versi pendek maupun panjang karena memang berkali-kali dikumandangkan saat hari raya. Namun, alangkah baiknya untuk menyimak lafadznya secara arab dan latin berikut ini agar bisa turut melantunkannya dengan benar.

    Lafadz Takbiran Versi Pendek dan Panjang

    Lafadz-Takbiran-Versi-Pendek-dan-Panjang

    Saat mendengarkan bacaan takbir yang dikumandangkan di berbagai masjid, pasti pernah menemui versi bacaan takbir yang lebih lengkap dan panjang daripada bacaan biasanya. Karena itulah, banyak orang yang menyebut bahwa terdapat takbiran versi panjang dan juga pendek.

    Sebenarnya tidak terdapat perbedaan di antara keduanya. Hanya saja, pada bacaan takbir yang terdengar lebih panjang itu telah ditambah beberapa dzikir serta takbir sesuai yang pernah dilakukan oleh Beliau Rasulullah SAW saat berada di bukit Shafa sebagaimana yang telah diriwayatkan oleh Imam Muslim.

    1. Bacaan Takbir Singkat

    Takbir versi pendek yang dimaksud disini adalah lafadz takbiran yang sering dilantunkan berkali-kali saat malam hari raya tiba. Meski sering didengar, tentu tetap penting untuk mengetahui bacaan ini dalam tulisan arab dan juga latin agar bisa melantunkannya dengan benar sesuai kaidah.

    Pasalnya, tidak sedikit orang yang sembarang melantunkan lafadz takbir sesuai dengan yang sering didengarnya tanpa mengerti apakah bacaannya sudah sesuai kaidah ataukah belum. Padahal, jika tidak sesuai dengan redaksi aslinya, maka bisa saja lafadz yang dilantunkan memiliki arti yang berbeda.

    Jika sudah begitu, alih-alih mendapatkan pahala, seseorang malah bisa saja dikenai dosa apabila arti kalimat yang diucapkannya benar-benar melenceng. Untuk menghindari hal tersebut, cobalah simak tulisan arab beserta latin dari bacaan takbir di bawah ini!

     اللهُ أَكْبَرُ اللهُ أَكْبَرُ اللهُ أَكْبَرُ لَا إلٰهَ إِلَّا اللهُ وَاللهُ أَكْبَرُ، اللهُ أَكْبَرُ وَلِلّٰهِ الْحَمْدُ

    Allāhu akbar, Allāhu akbar, Allāhu akbar. Lā ilāha illallāhu wallāhu akbar. Allāhu akbar wa lillāhil hamdu.

    Artinya, “Allah maha besar, Allah maha besar, Allah maha besar. Tiada tuhan selain Allah. Allah maha besar. Segala puji bagi-Nya.”

    Dalam menlantunkan bacaan takbir seperti di atas, jangan lupa untuk mendalami makna yang terkandung di dalamnya. Karena pada dasarnya bacaan takbir dimaksudkan untuk mengagungkan serta memuji kebesaran Allah dalam melimpahkan segala nikmat dan karunia-Nya di hari raya.

    2. Bacaan Takbir Lengkap

    Sebagaimana yang sudah sedikit dibahas sebelumnya, jika pernah mendengarkan lafadz takbiran yang lebih lengkap dan panjang, sesungguhnya itu adalah takbir yang ditambahi dengan dzikir-dzikir.

    Bukan tanpa dasar, bacaan versi ini disandarkan pada takbir serta dzikir yang dibacakan oleh Rasulullah SAW di bukit Shafa sebagaimana yang dijelaskan pada hadis riwayat Imam Muslim.

    Walaupun bacaan ini lebih sering dibacakan di masjid dan jarang dilantunkan oleh masyarakat, ada baiknya juga untuk mengetahui tulisan arab serta latin bacaan takbir ini. Dengan begitu, siapapun bisa turut melantunkan takbiran versi lengkap yang dikumandangkan di masjid dengan bacaan yang benar.

    اللهُ أَكْبَرُ كَبِيْرًا وَالحَمْدُ لِلّٰهِ كَثِـيْرًا وَسُبْحَانَ اللهِ بُكْرَةً وَأَصِيْلًا لَا إلٰهَ إِلَّا اللهُ وَلَا نَعْبُدُ إِلَّا إِيَّاهُ مُخْلِصِيْنَ لَهُ الدِّيْنَ وَلَوْ كَرِهَ الكَافِرُوْنَ، لَا إلٰهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ صَدَقَ وَعْدَهُ وَنَصَرَ عَبْدَهُ وَأَعَزَّ جُنْدَهُ وَهَزَمَ الأَحْزَابَ وَحْدَهُ، لَا إلٰهَ إِلَّا اللهُ وَاللهُ أَكْبَرُ، اللهُ أَكْبَرُ وَلِلّٰهِ الْحَمْدُ

    Allāhu akbar kabīrā, walhamdu lillāhi katsīrā, wa subhānallāhi bukratan wa ashīlā, lā ilāha illallāhu wa lā na‘budu illā iyyāhu mukhlishīna lahud dīna wa law karihal kāfirūn, lā ilāha illallāhu wahdah, shadaqa wa‘dah, wa nashara ‘abdah, wa a’azza jundahu wa hazamal ahzāba wahdah, lā ilāha illallāhu wallāhu akbar. Allahu akbar walillahilhamdu

    Artinya: “Allah Maha Besar dengan segala kebesaran, segala puji bagi Allah dengan sebanyak-sebanyak puji, dan Maha suci Allah sepanjang pagi dan sore, tiada Tuhan(yang wajib disembah) kecuali Allah dan kami tidak menyembah selain kepada-Nya, dengan memurnikan agama Islam, meskipun orang-orang kafir, orang-orang munafiq, orang-orang musyrik membencinya. Tiada Tuhan (yang wajib disembah) kecuali Allah dengan keesaan-Nya, Dia dzat yang menepati janji, dzat yang menolong hamba-Nya dan memuliakan bala tentaraNya dan menyiksa musuh dengan keesaan-Nya. tiada Tuhan (yang wajib disembah) kecuali Allah dan Allah Maha Besar, Allah Maha Besar dan segala puji hanya untuk Allah.”

    Jika asing dengan bacaan takbir di atas, coba perhatikan takbiran yang dilantunkan di pagi hari sebelum sholat Idul Fitri di mulai. Biasanya lafadz di atas dilantunkan di sela-sela bacaan takbir versi singkat yang telah dicontohkan sebelumnya.

    Untuk bisa mendalami lafadz yang dikumandangkan, akan lebih baik lagi apabila memahami serta mendalami arti dan juga makna yang terkandung dari bacaan takbir sekaligus dzikir di atas. Dengan begitu, diharapkan hari raya Idul Fitri ataupun Idul Adha yang dijalani semakin berkualitas dan bernilai ibadah.

    Perbedaan Takbiran di Hari Raya Idul Adha dan Idul Fitri

    Perbedaan-Takbiran-di-Hari-Raya-Idul-Adha-dan-Idul-Fitri

    Di dalam Islam, para umat muslim tidak hanya menjalani satu hari raya saja, melainkan dua sekaligus meliputi hari raya Idul Adha dan Idul Fitri. Dalam menyongsong kedua hari tersebut, bacaan takbir akan bergema di seluruh penjuru baik dari lisan muslim itu sendiri hingga melalui tabuh-tabuh bedug masjid.

    Walaupun terdapat dua hari raya yang berbeda, kalimat takbir yang harus dibaca adalah sama, yaitu sesuai dengan yang telah dijelaskan pada poin sebelumnya. Hanya saja, terdapat sedikit perbedaan anjuran waktu mengumandangkan takbir di hari raya Idul Adha dan Idul Fitri.

    1. Waktu Takbiran saat Idul Adha

    Untuk menyongsong datangnya hari raya Idul Adha, waktu yang dianjurkan untuk membaca lafadz takbiran yaitu dimulai pada tanggal 9 Dzulhijjah setelah waktu maghrib telah datang. Mulai waktu itu, semua orang muslim baik perempuan atau lelaki, boleh bertakbir kapanpun dan dimanapun.

    Tentu kamar mandi atau tempat-tempat yang tidak pantas untuk disebutkan asma Allah di dalamnya adalah pengecualian. Selain itu, maka bebar untuk bertakbir hingga waktu ashar pada tanggal 13 Dzulhijjah tiba.

    Sehingga, waktu yang dianjurkan yaitu pada malam Idul Adha hingga hari ketiga Idul Adha.

    2. Waktu Takbiran saat Idul Fitri

     Berbeda dengan Idul Adha, lama takbiran Idul Fitri lebih singkat karena hanya dimulai saat malam 1 Syawal hingga sebelum sholat Idul Fitri didirikan. Lebih tepatnya, umat muslim dianjurkan untuk mulai bertakbir Idul Fitri di malam sebelumnya setelah memasuki waktu maghrib.

    Sementara untuk batas akhirnya, beberapa pendapat mengatakan adalah hingga pertama kali imam sholat Idul Fitri bertakbiratul ihram untuk memulai sholat Ied. Namun, sebagian yang lain mengatakan bahwa batas akhir yang dianjurkan adalah saat sholat Idul Fitri selesai dilaksanakan.

    Keutamaan Melantunkan Lafadz Takbiran

    Bacaan takbir di hari raya Idul Adha dan Idul Fitri tidak semata-mata dilantunkan hanya untuk menyemarakkan hari besar tersebut. Namun, jika dapat memahami makna serta arti yang terkandung di dalamnya, maka umat muslim juga bisa mendapatkan berbagai keutamaan melantunkan bacaan takbir.

    Adapun berbagai fadhilah atau keutamaan membaca takbiran saat hari raya di antaranya sebagai berikut:

    1. Meningkatkan Iman Seorang Muslim

    Meningkatkan-Iman-Seorang-Muslim

    Apabila menyimak arti bacaan takbir yang telah dituliskan di atas, maka dapat dipahami bahwa lafadz takbir itu sendiri dimaksudkan untuk mengagungkan kebesaran Allah SWT. Jika dapat memahami makna tersebut, maka umat muslim bisa mengingat bahwa tiada daya dan kekuatan selain dari Allah SWT.

    Dan karena itu, rasa sombong akan hilang, berganti dengan iman yang semakin meningkat kepada Allah SWT.

    2. Lebih Mudah Bersyukur

    Lebih-Mudah-Bersyukur

    Selanjutnya, membaca lafadz takbir dengan benar dan dapat memahami artinya bisa membuat hati lebih mudah bersyukur. Pasalnya, takbir itu sendiri menjadi salah satu pengingat bahwa semua nikmat serta karunia yang didapatkan adalah karena kebesaran Allah.

    Mulai dari karunia dapat berpuasa selama satu bulan hingga karunia dapat berkurban atau menikmati hewan kurban di Idul Adha, semuanya tidak lain adalah karena karunia Allah SWT.

    3. Mendapatkan Pahala

    Mendapatkan-Pahala

    Keutamaan besar yang bisa didapatkan dari turur membaca takbir adalah mendapatkan pahala dari Allah SWT. Pasalnya, takbir sendiri termasuk dalam kalimat dzikir yang ditujukan kepada Allah, serta melaksanakannya juga berarti mengikuti sunnah Nabi Muhammad SAW.

    Karena lafadz takbiran pada hari raya Idul Adha dan Idul Fitri sama, maka jangan lupa mempelajari tulisan Arab ataupun latinnya di atas. Dengan begitu, bacaan yang dilantunkan sesuai dengan kaidah dan memiliki arti yang benar.

    Artikel Terkait :

  • Bacaan Doa Setelah Adzan Latin, Arab, & Keutamaannya

    Bacaan Doa Setelah Adzan Latin, Arab, & Keutamaannya

    Balitteknologikaret.co.id – Seorang muslim sudah pasti paham bahwa adzan adalah seruan untuk menjalankan ibadah sholat. Banyak sekali pahala yang bisa diperoleh dengan mengerjakan sunnah ketika adzan seperti membaca sholawat ataupun doa setelah adzan.

    Meskipun termasuk sunnah, berdoa sesuai adzan dikumandangkan sebaiknya dilakukan. Bahkan hal ini sudah dianjurkan sejak zaman Rasulullah SAW di beberapa haditsnya.

    Hadits Tentang Doa Sesudah Adzan

    Hadits Tentang Doa Sesudah Adzan

    Amalan yang bisa didapatkan oleh seorang muslim setelah mendengarkan adzan memang cukup banyak, salah satunya dengan berdoa. Selain berupa pahala, siapapun yang berdoa sesudah adzan akan mendapatkan syafaat atau pertolongan dari Nabi atas seizin Allah SWT.

    Sebenarnya masih banyak sekali hikmah atau kebaikan yang bisa didapatkan lainnya. Dalam suatu hadits riwayat Bukhari, Rasulullah SAW pernah bersabda:

     “Barangsiapa ketika (selesai) mendengar adzan mengucapkan doa ini: ‘Allahumma rabba hadzihid da’watit tammah was shalatil qoimah ati muhammadanil wasilata wal fadhilah wab ‘asthu maqoman mahmudanil ladzi wa ‘attah’, maka dia akan mendapat syafaatku di hari kiamat.” (HR. Bukhari)

    Bacaan Doa Setelah Adzan Semua Waktu, Subuh, & Maghrib

    Bacaan Doa Setelah Adzan Semua Waktu, Subuh, & Maghrib

    Adzan memang panggilan untuk umat muslim supaya segera menunaikan ibadah sholat fardhu. Allah memberikan cukup banyak pahala terkait adzan, baik itu yang melafalkan adzan ataupun yang mendengarkannya.

    Selain bersholawat, membaca doa sesudah adzan juga sangat dianjurkan karena mendatangkan banyak pahala. Namun jika memang masih belum paham bagaimana lafal doanya maka bisa temukan jawabannya di bawah ini.

    1. Doa Sesudah Adzan Semua Waktu

    Adzan adalah seruan yang paling mulia untuk beribadah dengan menghadap Allah SWT. Maka dari itu, seruan ini akan lebih sempurna jika diakhiri dengan membaca doa yang sudah dianjurkan oleh Rasulullah SAW.

    Sebagai umat beliau, alangkah baiknya jika mengikuti segala macam sunnahnya. Inilah serangkaian doa yang bisa dibaca setelah mendengarkan adzan secara umum atau untuk semua waktu:

    للهُمَّ رَبَّ هذِهِ الدَّعْوَةِ التَّآمَّةِ، وَالصَّلاَةِ الْقَآئِمَةِ، آتِ مُحَمَّدَانِ الْوَسِيْلَةَ وَالْفَضِيْلَةَ وَالشَّرَفَ وَالدَّرَجَةَ الْعَالِيَةَ

    الرَّفِيْعَةَ وَابْعَثْهُ مَقَامًامَحْمُوْدَانِ الَّذِىْ وَعَدْتَهُ اِنَّكَ لاَتُخْلِفُ الْمِيْعَادَ

    Allaahumma robba haadzihid da’watit taammah, washsholaatil qoo-imah, aati muhammadanil washiilata wal fadhiilah, wasysyarofa, wad darajatal, ‘aaliyatar rofii’ah, wab’atshu maqoomam mahmuudanil ladzii wa’adtah, innaka laa tukhliful mii’aadz.

    2. Doa Sesudah Adzan Maghrib

    Setelah adzan maghrib selesai dikumandangkan, umat muslim memang disunnahkan untuk segera membaca doa. Namun untuk doa yang dibaca setelah adzan maghrib ternyata tidak sama dengan waktu lainnya.

    Dalam doa tersebut sedikit ada tambahan bacaan doa yang membuatnya lebih panjang. Adapun untuk tambahan doa yang dimaksud adalah seperti berikut:

    اللّٰهُمَّ هَذَا إِقْبَالُ لَيْلِكَ وإدْبَارُ نَهَارِكَ وَأَصْوَاتُ دُعَاتِكَ فَاغْفِرْ ليْ

    Allahumma hadza iqbaalu lailika wa idbaaru nahaarika wa ashwaatu du’aaika faghfir lii

    3. Doa Sesudah Adzan Subuh

    Perlu diketahui bahwa adzan subuh mempunyai lafadz yang berbeda dengan adzan pada shalat fardhu umumnya. Pada adzan yang dikumandangkan sebelum matahari ini terdapat tambahan “Asholatu khairum minannaum”.

    Selain memiliki perbedaan pada lafadz adzan, ada juga tambahan doa sesudah adzan subuh. Hal ini sudah dituliskan dalam sebuah kitab bernama Fathul Muin halaman 280.

    اللّٰهُمَّ هَذَا إِقْبَالُ نَهَارِكَ وَإِدْبَارُ لَيْلِكَ وَأَصْوَاتُ دُعَاتِكَ فاغْفِرْ لِي

    Allahumma hadza iqbaalu nahaarika wa idbaaru lailika wa ashwaatu du’aaika faghfir lii

    Tata Cara Melafalkan Doa Sesudah Adzan

    Tata Cara Melafalkan Doa Sesudah Adzan

    Sebenarnya tidak ada tata cara khusus untuk membacakan doa setelah adzan dikumandangkan. Namun para ulama menganjurkan bahwa bacaan doa ini diharapkan dibaca secara pelan. Alasannya karena amalan pribadi sehingga sebaiknya tidak dibaca keras apalagi sampai didengarkan orang lain.

    Tata cara semacam ini tidak hanya berlaku untuk mereka yang mendengarkan adzan saja, tapi juga para muadzin. Posisi muadzin yang sangat dekat dengan pengeras suara tanpa disadari membuat lantunan doa menjadi keras.

    Hal ini ternyata juga sempat disampaikan dalam sebuah fatwa oleh seorang ulama besar, yaitu Mufti Saudi. Fatwa tersebut menjelaskan bahwa doa sesudah adzan bukan merupakan bagian dari adzan. Sedangkan untuk kutipan dari sebagian fatwa tersebut adalah sebagai berikut ini:

    “Bacaan doa sesudah adzan bersifat individu atau sendiri sehingga tidak dilafalkan secara berjamaah. Muadzin sebaiknya tidak membaca doa dengan keras supaya tidak dianggap sebagai bagian dari adzan,”.

    Adab Ketika Mendengarkan Lantunan Adzan

    Bagi umat muslim juga harus memiliki adab yang baik ketika adzan mulai dikumandangkan sampai selesai. Beberapa adab yang penting diketahui adalah seperti berikut ini:

    1. Menghentikan Semua Aktivitas untuk Sementara Waktu

    Adab yang paling utama adalah diam diri tanpa berbicara karena hanya fokus mendengarkan adzan. Selain itu, kita harus menghentikan segala aktivitas untuk sementara waktu. Meskipun sedang dalam kondisi yang cukup penting seperti rapat, di jalan, bekerja ataupun lain sebagainya.

    Aktivitas tersebut harus dihentikan karena adzan sendiri merupakan seruan kepada umat muslim untuk menjalankan sholat fardhu. Sehingga untuk umat yang baik sudah seharusnya menghargai adanya adzan tersebut.

    2. Menjawab Adzan

    Saat mendengar suara adzan memang sangat dianjurkan untuk menjawabnya. Cara menjawabnya sendiri bisa dibilang cukup mudah untuk dilakukan. Hal ini karena hanya perlu mengikuti bacaan yang sudah diucapkan oleh orang yang melakukan adzan atau muadzin.

    Abdullah bin Amr Al Ash mengatakan bahwa suatu ketika ia mendengar Rasulullah SAW bersabda:

    “ Jika kalian mendengar muadzin, maka ucapkanlah seperti apa yang diucapkan oleh muadzin. Kemudian bershalawatlah untukku. Karena siapa yang bershalawat kepadaku sekali, maka Allah akan bershalawat padanya (memberi ampunan padanya) sebanyak sepuluh kali. Kemudian mintalah wasilah pada Allah untukku. Karena wasilah itu adalah tempat di surga yang hanya diperuntukkan bagi hamba Allah, aku berharap akulah yang mendapatkannya. Siapa yang meminta untukku wasilah seperti itu, dialah yang berhak mendapatkan syafaatku.” (HR. Muslim)

    3. Melantunkan Sholawat

    Jika adzan sudah selesai dikumandangkan, muadzin dan mustami’ (orang yang mendengarkan adzan) sebaiknya bersholawat kepada Rasulullah SAW. Shalawat ini juga akan mendatangkan banyak pahala sekaligus dalam waktu yang hampir bersamaan.

    Hal tersebut sudah sesuai dengan hadits dari Sa’ad bin Waqqash, Rasulullah SAW bersabda bahwa:

    ” Ketika kalian mendengarkan adzan maka jawablah, kemudian setelah itu bacalah shalawat kepadaku.” (H.R. Muslim dan Abu Dawud)

    4. Memanjatkan Doa Sesuai dengan Keinginan

    Selain sholawat, membaca doa sesudah adzan dilantunkan juga termasuk adab dalam mendengarkan adzan. Mungkin masih belum banyak yang tahu bahwa waktu diantara adzan dan iqamah merupakan waktu yang mustajab untuk berdoa.

    Maka dari itu, jangan sampai waktu ini terlewatkan begitu saja karena doa yang dipanjatkan bisa segera diijabah Allah SWT. Adab saat mendengarkan adzan ini sudah sesuai dengan sebuah hadits HR Abu Dawud yang akan disebutkan pada pembahasan di bawah.

    5. Menyegerakan Waktu Sholat

    Adab selanjutnya saat mendengar adzan adalah segera melaksanakan ibadah sholat fardhu. Hal ini karena adzan memang sebuah seruan untuk sholat, sudah seharusnya segera dilakukan jika adzan selesai dilantunkan.

    Keutamaan Doa Setelah Adzan

    Keutamaan Doa Setelah Adzan

    Doa yang dibaca selesai mendengarkan adzan ternyata menyimpan banyak keutamaan dibaliknya. Keutamaan tersebut bisa dibilang sangat luar biasa, beberapa diantaranya adalah:

    1. Allah akan Mengijabah Doa-Doanya

    Seperti yang disinggung, doa sesudah adzan dikumandangkan juga menjadi waktu yang mustajab untuk berdoa. Oleh karena itu, manfaatkan sebaik mungkin dengan berdoa sesuai hajat atau keinginan masing masing.

    Jika sudah mustajab berarti tidak akan tertolak dan kemungkinan besar dikabulkan oleh Allah SWT. Anas Radhiyallahu Anhu pernah mengatakan bahwa Rasulullah SAW bersabda di suatu hadits, yaitu:

    “Doa antara adzan dan iqamah tidak ditolak.” (HR. Abu Dawud)”

    2. Jaminan Masuk Pintu Surga

    Jika seorang muslim berdoa dengan penuh keyakinan setelah adzan, maka akan diberi jaminan masuk surganya Allah SWT. Berbagai macam doa atau amalan untuk bisa masuk ke surga sangatlah banyak, salah satunya adalah dengan berdoa.

    “Siapa yang mengucapkan seperti yang dilantunkan orang ini Bilall dengan yakin akan masuk surga.” (HR Ahmad 8.624, Nasai 674 & Syuaib Al-Arnauth)

    3. Mendapatkan Syafaat di Hari Kiamat

    Keutamaan membaca doa sesuai adzan adalah mendapatkan syafaat bagi yang sudah melaksanakannya. Syafaat ini sangat penting karena bisa membuat hamba Allah selamat di hari kiamat karena mendapat pertolongan nabi.

    4. Allah Mengampuni Dosa-Dosanya

    Sebagai umat manusia seringkali kita melakukan dosa tanpa sadar baik dosa besar maupun dosa kecil. Islam mengajarkan kepada seluruh umatnya untuk mendengarkan adzan dan berdoa setelahnya.

    Jika seorang muslim mendengarkan sekaligus membaca doa sesudah adzan, maka Allah akan mengampuni dosa-dosanya. Sebuah hadits riwayat muslim menyebutkan bahwa Rasulullah SAW pernah bersabda:

    “Barangsiapa membaca ketika mendengarkan suara orang adzan dengan bacaan (artinya): “Aku bersaksi bahwa tidak ada Tuhan kecuali Allah Yang Maha Esa yang tidak ada sekutu bagi-Nya. Dan bahwa Nabi Muhammad itu adalah hamba-Nya. Aku rela ber-Tuhan kepada Allah, dan terhadap Nabi Muhammad sebagai utusan-Nya dan dengan Islam sebagai agamaku”. Maka akan diampunilah dosanya.” (HR Muslim)

    Adzan yang dikumandangkan melalui televisi, radio, ataupun secara langsung dapat diakhiri dengan membaca doa setelah adzan. Rasulullah SAW menganjurkan kepada umatnya untuk membaca doa ini dan menjadi amalan sunnah yang sebaiknya dilakukan.

    Untuk menambah sedikit wawasan tentang agama bisa menyimak beberapa artikel berikut :

  • Doa Nabi Yunus Ketika Dalam Perut Ikan (Arab, Latin, Arti)

    Doa Nabi Yunus Ketika Dalam Perut Ikan (Arab, Latin, Arti)

    Doa Nabi Yunus – Nabi Yunus adalah salah satu nabi yang diutus oleh Allah SWT untuk menyebarkan ajaran kebaikan di kalangan umatnya pada zaman dahulu kala. Termasuk dari 25 Nabi dan Rosul yang wajib diimani oleh umat islam yakni Nabi Yunus.

    Kisah Nabi Yunus yang terkenal dalam Al-Quran yaitu ketika ia berusaha melarikan diri dari tugas dakwah yang diberikan Allah. Kemudian oleh Allah diberikan hukuman yakni dengan ditelan oleh seekor ikan besar.

    Setelah beberapa hari di dalam perut ikan Nabi Yunus akhirnya berdoa memohon ampunan dari Allah SWT dan dikeluarkan dari ikan tersebut.

    Doa Nabi Yunus Yang Populer Dikalangan Umat Islam

    Doa Nabi Yunus Yang Populer Dikalangan Umat Islam

    Ada beberapa kejadian dalam kisah Nabi Yunus yang menginspirasi dirinya untuk berdoa kepada Allah SWT. Salah satu kejadian yakni seperti yang telah disampaikan diatas yang yakni ketika Nabi Yunus ditelan oleh ikan besar.

    Dalam kondisi yang putus asa dan terjebak di dalam perut ikan yang gelap, Nabi Yunus merasa tidak berdaya dan memohon pertolongan kepada Allah SWT. Ia berdoa dengan penuh kerendahan hati, meminta ampun atas kesalahannya dan berjanji untuk kembali ke jalan yang benar.

    Sikap Nabi Yunus berdoa kepada Allah SWT memberikan contoh kepada kita tentang keyakinan akan kekuasaan dan kasih sayang Allah SWT yang maha pengampun dan maha penyayang.

    Untuk lebih jelasnya terkait pembahasan bacaan doa Nabi Yunus maka simaklah keterangan berikut ini hanya di balitteknologikaret.co.id

    Doa Nabi Yunus Ketika Dalam Perut Ikan

    Doa Nabi Yunus Ketika Dalam Perut Ikan

    Nabi Yunus diutus untuk menyampaikan dakwah kepada kaumnya yang tidak taat kepada Allah SWT sontak pesan dakwah tersebut ditolak bahkan sang nabi di ancam untuk dibunuh. Dari kejadian tersebut Nabi Yunus memutuskan untuk pergi meninggalkan kota tersebut dan melarikan diri ke pelabuhan dengan meninggalkan tugas dakwah dari Allah SWT.

    Dalam perjalanan dia naik ke sebuah kapal yang akan membawanya ke tempat yang jauh, akan tetapi Allah SWT mengirimkan badai yang sangat besar dan kapal yang ditumpangi Nabi Yunus hampir tenggelam.

    Karena isi kapal tersebut berlebih sehingga sebuah kapal tersebut oleng kemudian para penumpang berunding siapa sekiranya yang akan turun dan terjun kelaut.

    Karena jika ditunjuk atau mencalonkan diri tidak ada yang mau, kemudian mereka mengundinya, undian pertama hingga ke tiga tertuju pada Nabi Yunus. Wal hasil beliaulah yang terjun kelaut membuangkan badannya.

    Sebelum tubuh Nabi yunus masuk kelaut sebuah ikan besar menelan Nabi Yunus dan dia berada dalam perut ikan tersebut selama kurang lebih tiga hari.

    Kejadian ini menjadikan nabi Yunus sadar akan kesalahannya meninggalkan perintah dakwah sebagai Nabi, dari sinilah nabi yunus berdoa kepada.

    Adapun doa Nabi Yunus ketika dalam perut ikan adalah seperti dibawah ini :

    لَا إِلَٰهَ إِلَّا أَنْتَ سُبْحَانَكَ إِنِّي كُنْتُ مِنَ الظَّالِمِينَ

    “Laa Ilaha Illa Anta Subhanaka Innii Kuntu Minadz Dzholimiin“

    Artinya :

    “Tidak ada tuhan selain Engkau, Maha Suci Engkau. Sungguh, aku termasuk orang-orang yang dzholim“

    Sebenarnya do’a ini termaktub dalam surat Al-Anbiya’ ayat ke-87 Allah SWT berfirman :

    وَذَا النُّوْنِ اِذْ ذَّهَبَ مُغَاضِبًا فَظَنَّ اَنْ لَّنْ نَّقْدِرَ عَلَيْهِ فَنَادٰى فِى الظُّلُمٰتِ اَنْ لَّآ اِلٰهَ اِلَّآ اَنْتَ سُبْحٰنَكَ اِنِّيْ كُنْتُ مِنَ الظّٰلِمِيْنَ ۚ

    Yang artinya :

    “Dan (ingatlah kisah) Zun Nun (Yunus), ketika dia pergi dalam keadaan marah, lalu dia menyangka bahwa Kami tidak akan menyulitkannya, maka dia berdo’a dalam keadaan yang sangat gelap, (“Tidak ada tuhan selain Engkau, Mahasuci Engkau. Sungguh, aku termasuk orang-orang yang zalim”)”.

    Doa Nabi Yunus Dibaca Berapa Kali

    Doa Nabi Yunus termasuk salah satu doa yang terdapat dalam Al-Quran dan boleh diamalkan oleh umat Islam. Doa tersebut dapat dijadikan sebagai sarana untuk memohon pertolongan dan perlindungan kepada Allah SWT dalam menghadapi berbagai kesulitan dan masalah.

    Dikalamkan dalam doa nabi yunus yang termaktub didalam Al-qur’an bahwa, Nabi Yunus menyatakan keyakinannya bahwa hanya Allah SWT yang memiliki kekuasaan mutlak dan mengakui kesalahannya sebagai manusia yang zhalim. Kemudian Ia memohon perlindungan dan pertolongan kepada Allah SWT untuk keluar dari kesulitan yang dia alami.

    Adapun untuk kaidah berapa kali membacanya tidak dijelaskan dalam sebuah Al-Qur’an atau hadis. Akan tetapi jika ingin mengamalkan sebuah doa terutama dalam menghadapi berbagai kesulitan dan masalah.

    Simak berikut adalah cara mengamalkannya :

    Membaca doa Nabi Yunus dengan tajwid yang benar

    Sebelum mengamalkan doa Nabi Yunus, pastikan bahwa Anda sudah memahami tajwid atau cara membaca Al-Quran dengan benar.

    Karena doa tersebut termaktub didalam kitab suci Al-Qur’an sehingga jika cara membacanya benar maka arti dan tujuannya insya Allah akan tepat sasaran. Selain itu cara membaca doa Nabi Yunus harus dengan benar dan tidak boleh tergesa-gesa ketika membacanya.

    Membaca doa dengan khusyuk

    Membaca doa sebagai pemudah kelancaran hajat apapun tentunya tidak dibenarkan jika membacanya asal-asalan, begitu juga dengan membaca doa Nabi Yunus. Upayakan membacanya dengan hati yang khusyuk dan penuh pengharapan kepada Allah SWT.

    Membaca doa pada waktu yang tepat

    Setiap hamba yang berdoa tentunya ingin sekali doa tersebut dikabulkan Allah terlebih jika melantunkan Doa Nabi Yunus. Meskipun pada dasarnya dapat dibaca kapan saja, akan tetapi disarankan untuk membacanya pada waktu-waktu yang dianjurkan seperti setelah shalat fardhu lima waktu atau pada malam hari setelah melaksanakan sholat tahajud atau hajat.

    Mengulang-ulang doa

    Ketika hajat atau keinginan sangat ditunggu pencapaiannya maka memohon kepada Allah SWT tidak hanya sekedarnya saja, meskipun sudah dikuatkan dengan ikhtiar. Maka solusinya adalah mengulang-ulang doa Nabi Yunus hal ini dapat memperkuat keyakinan seorang hamba dan untuk terkabulnya hajat dan keinginan yang dinanti kehadirannya.

    Memohon dengan sungguh-sungguh

    Hal apapun jika ingin tercapai, maka raihlah dengan kesungguhan, tidak setengah-setengah atau bahkan main-main, begitu pula pada Saat membaca doa Nabi Yunus. Maka sampaikanlah permohonan tersebut dengan sungguh-sungguh dan tulus kepada Allah SWT.

    Berdoa dengan keikhlasan

    Selain kesungguhan dalam berdoa maka perlu diingat juga bahwa doa yang dipanjatkan harus dilakukan dengan keikhlasan dan niat yang benar. Karena Allah SWT melihat niat dari para hambanya yang sedang berdoa, yang dapat menjadikan pengaruh untuk dikabulkan oleh Allah SWT.

    Penutup

    Demikianlah penjelasan terkait bacaan doa Nabi Yunus yang ditulis dalam sebuah Artikel balitteknologikaret.co.id semoga bermanafaat. Wallahu A’lam,,,,

    Baca Juga :