Category: Pendidikan

  • Dampak Negatif Narkoba Bagi Kesehatan dan Kehidupan Sosial

    Dampak Negatif Narkoba Bagi Kesehatan dan Kehidupan Sosial

    Jika berbicara tentang narkoba, maka yang paling sering muncul adalah dampak negatif narkoba bagi kesehatan. Tidak dipungkiri jika penggunaan narkoba akan menimbulkan dampak negatif bagi pemakainya, sehingga yang perlu diwaspadai bukan hanya efek ketergantungannya saja.

    Bahkan pada beberapa kasus yang sudah parah, dampak negatif dari narkoba bisa menyebabkan kematian. Itulah mengapa penggunaannya sangat dilarang di berbagai negara. Untuk mengenal lebih lanjut tentang bahaya narkoba bagi kesehatan, berikut adalah informasinya.

    Sekilas tentang Narkoba

    Sekilas-tentang-Narkoba

    Istilah narkoba mungkin sudah sangat familiar dalam kehidupan masyarakat, terutama terkait dengan larangan dan dampak negatifnya. Lantas apa sebenarnya yang dimaksud dengan narkoba itu?

    Dalam UU No. 35 Tahun 2009 tentang Narkoba, dijelaskan bahwa yang dimaksud narkoba adalah obat atau zat dari tanaman atau bukan, sintetis atau semisintetis yang bisa menyebabkan terjadinya perubahan dan penurunan kesadaran, menghilangkan rasa nyeri dan menimbulkan ketergantungan.

    Sedangkan yang dimaksud penyalahgunaan narkoba adalah orang yang tanpa hak atau melawan hukum menggunakan narkoba. Tindakan tersebut bisa menimbulkan kerugian pada penggunanya, baik dari segi kesehatan (fisik dan mental) maupun lingkungan sosial.

    Apa saja Dampak Negatif Narkoba bagi Kesehatan

    Apa-saja-Dampak-Negatif-Narkoba-bagi-Kesehatan

    Meskipun beberapa jenis narkoba bermanfaat dalam dunia medis, namun penyalahgunaannya sering menimbulkan dampak negatif bagi kesehatan. Hal ini berkaitan erat dengan jenis narkoba, jangka waktu pemakaian, kondisi kesehatan serta dosis narkoba yang digunakan.

    Adapun efek negatif narkoba adalah seperti berikut:

    1. Kecanduan dan Ketergantungan

    Salah satu efek penggunaan narkoba adalah menimbulkan kecanduan dan ketergantungan. Kondisi ini bisa terjadi ketika sel-sel saraf pada otak sudah mengalami kerusakan. Hal inilah yang menyebabkan pengguna sulit untuk melepaskan diri dari jeratan narkoba.

    2. Perubahan pada Sel Saraf Otak

    Dampak negatif dari penggunaan narkoba yang harus diwaspadai selanjutnya adalah terjadinya perubahan pada sel saraf otak. Kondisi ini biasanya terjadi karena pemakaian narkoba berlangsung dalam jangka waktu yang lama.

    Perubahan sel saraf pada otak akan menyebabkan terganggunya komunikasi antar sel. Pada kondisi yang kronis, dampak negatif ini akan terus menetap meskipun penggunaan narkoba sudah dihentikan.

    3. Menurunkan Daya Ingat

    Dampak negatif narkoba berikutnya adalah menurunkan daya ingat. Pemakai narkoba bisa mengalami penurunan daya ingat dan bahkan kehilangan ingatannya. Kondisi ini terjadi karena obat-obatan tersebut bisa menyebabkan daya ingat melemah dan memunculkan kebingungan.

    4. Keseimbangan Tubuh Terganggu

    Dampak buruk narkoba bagi kesehatan selanjutnya yaitu terganggunya keseimbangan tubuh. Karena beberapa jenis narkoba bisa menyebabkan kerusakan saraf otak dan organ keseimbangan yang ada di telinga. Akibatnya keseimbangan tubuh menjadi terganggu.

    5. Efek Halusinasi

    Efek negatif narkoba yang tidak kalah penting untuk diwaspadai adalah munculnya efek halusinasi. Kondisi ini ditandai dengan adanya perubahan kesadaran, akibatnya pemakai narkoba akan kesulitan dalam melakukan aktivitas dan tidak fokus.

    6. Risiko Penyakit Jantung

    Dampak negatif narkoba bagi tubuh yang cukup berbahaya adalah memicu penyakit jantung. Kondisi ini terjadi karena konsumsi narkoba akan meningkatkan denyut jantung, sehingga irama jantung tidak beraturan, meningkatkan tekanan darah dan penyempitan pembuluh darah.

    Beberapa gejala yang bisa dirasakan seperti sesak napas, nyeri pada punggung dan dada, napas pendek serta keringat dingin.

    7. Insomnia

    Dampak negatif memakai narkoba lainnya adalah menyebabkan pengguna mengalami insomnia atau sulit tidur. Selain itu, pengguna narkoba akan selalu merasa gelisah. Akibatnya tubuh akan merasa lemas dan kekurangan energi karena tidak cukup tidur.

    Pada beberapa kasus dengan penyalahgunaan jenis narkoba tertentu, pemakai justru tidur dalam waktu yang sangat lama hingga menyebabkan kesadarannya menurun.

    8. Dehidrasi

    Selain memicu penyakit jantung dan kerusakan sel saraf otak, contoh dampak negatif narkoba bagi kesehatan adalah menyebabkan dehidrasi. Hal ini akan menimbulkan efek kesehatan lainnya seperti kurang fokus, lemas dan bahkan kejang-kejang.

    9. Menurunkan Kualitas Hidup

    Dampak negatif mengkonsumsi narkoba berikutnya adalah menurunkan kualitas hidup. Hal ini bisa terjadi karena pengguna narkoba akan cenderung tidak fokus dalam melakukan aktivitas, mengalami masalah finansial dan masalah lainnya sehingga bisa mengacaukan kehidupannya.

    Pengguna narkoba juga cenderung mengalami gangguan emosi karena tidak mampu mengendalikan emosinya. Selain itu, ada kecenderungan pemakai narkoba mengalami depresi dan kecemasan hingga mengalami rasa takut yang berlebihan.

    10. Kematian

    Dampak terakhir yang paling membahayakan tentu saja kematian. Penggunaan narkoba dalam dosis yang tinggi bisa menyebabkan penggunanya mengalami over dosis dan berujung pada kematian. Selain itu penggunaan jangka panjang juga bisa meningkatkan risiko kematian.

    Dampak Negatif Narkoba terhadap Kehidupan Sosial

    Selain menimbulkan dampak yang membahayakan kesehatan, penggunaan narkoba juga bisa berdampak buruk pada kehidupan sosial. Diantaranya adalah menimbulkan tindakan yang tidak sesuai norma atau melanggar norma yang berlaku di masyarakat.

    Selain itu, pengguna narkoba cenderung mengisolasi diri dari lingkungan sosial di sekitarnya. Pada kasus tertentu, penggunaan narkoba bisa menyebabkan pemakainya mengganggu ketertiban umum serta menarik diri dari pergaulan.

    Upaya Pencegahan Penyalahgunaan Narkoba

    Dengan berbagai macam dampak negatif narkoba yang telah dijelaskan diatas, maka sudah seharusnya dilakukan upaya pencegahan untuk menghindarinya. Beberapa diantaranya bisa melalui cara berikut:

    1. Diarahkan untuk Berani Menolak

    Biasanya lingkungan pergaulan yang buruk akan membuat remaja terdorong untuk ikut-ikutan dan mencoba menggunakan narkoba. Dorongan dan ajakan dari pergaulan yang buruk tersebut harus ditolak tanpa perlu takut tidak diterima lagi di lingkungan pergaulannya.

    Untuk menghindari pengaruh buruk dari lingkungan tersebut, maka sebaiknya mencari lingkungan pertemanan yang baik. Yaitu lingkungan pertemanan yang mengajak pada hal-hal yang sifatnya positif dan produktif.

    2. Mengatasi Tekanan Hidup

    Banyaknya tekanan hidup yang dialami juga sering membuat seseorang terjerumus untuk menyalahgunakan narkoba demi bisa melupakan beban yang dirasakan. Padahal narkoba justru akan menjerumuskannya ke dalam beban hidup yang lebih rumit dan merugikan.

    Sebagai solusinya, tekanan hidup bisa dibicarakan dengan orang yang dipercaya agar bisa dicari solusi terbaiknya. Atau bisa dengan terus mendekatkan diri kepada Tuhan Yang Maha Esa agar diberikan kemudahan dan pertolongan dalam menghadapi tekanan hidup.

    3. Mengatasi Masalah Mental

    Masalah mental juga sering membuat seseorang terdorong untuk melakukan penyalahgunaan narkoba. Akibatnya, gangguan mental justru semakin parah sehingga membuat kehidupan pribadi semakin kacau.

    Salah satu solusi yang bisa dilakukan untuk mengatasi masalah gangguan mental adalah dengan berkonsultasi kepada profesional seperti psikolog atau psikiater.

    4. Menjalani Kehidupan yang Seimbang

    Upaya lainnya yang bisa dilakukan untuk mencegah penyalahgunaan narkoba adalah dengan menjalani kehidupan yang seimbang. Karena ada kalanya seseorang terjerumus dalam penyalahgunaan narkoba karena memiliki kehidupan yang tidak seimbang.

    Dalam hal ini penting untuk menjalani kehidupan yang seimbang. Yaitu dengan melakukan kegiatan positif, bersosialisasi dengan lingkungan, lebih mengenal dan memahami diri sendiri, berbagi dengan sesama, dan yang terpenting selalu mendekatkan diri kepada Tuhan YME.

    Kesimpulannya, dampak negatif narkoba sangat berbahaya bagi kesehatan baik fisik maupun psikis. Penyalahgunaan narkoba juga akan mengganggu kehidupan sosial pemakainya karena cenderung menarik diri dari lingkungan sosial di sekitarnya.

    Baca Juga:

  • Ciri-ciri Masyarakat Modern dan Secara Umum dalam Sosiologi

    Ciri-ciri Masyarakat Modern dan Secara Umum dalam Sosiologi

    Mempelajari dan memahami ciri-ciri masyarakat merupakan suatu hal yang penting. Lantaran selama ini kita hidup dan bersosialisasi sebagai anggota masyarakat. Pada dasarnya masyarakat merupakan sekumpulan orang yang tinggal berkelompok di suatu wilayah tertentu.

    Umumnya di dalam masyarakat terdapat sebuah sistem dan interaksi yang terjadi antarindividu. Masyarakat dapat terbentuk karena manusia adalah makhluk sosial yang menggunakan perasaan, pikiran, dan keinginannya untuk berinteraksi dengan lingkungannya.

    Ciri-ciri Masyarakat secara Umum

    Ciri-ciri-Masyarakat-secara-Umum

    Setiap daerah pasti dihuni oleh masyarakat yang terdiri dari individu, keluarga, dan kelompok. Mereka semua hidup berdampingan dengan diatur oleh sistem sosial. Supaya lebih mudah memahaminya, berikut adalah beberapa ciri dari masyarakat.

    1. Hidup Berkelompok

    Sebagai makhluk sosial, manusia tidak bisa hidup sendiri dan membutuhkan teman atau manusia lain untuk menjalani kehidupannya. Ketidakmampuan manusia untuk hidup seorang diri telah mendorong munculnya keinginan hidup berkelompok.

    Umumnya manusia memutuskan untuk hidup bersama-sama karena memiliki rasa saling membutuhkan. Jika hidup sendirian, manusia tidak akan mampu memenuhi seluruh kebutuhannya dan merasa kesepian.

    Bahkan setiap harinya manusia akan melakukan komunikasi, baik dalam intensitas yang sering maupun jarang. Tanpa terjadinya komunikasi, manusia bisa kesulitan untuk menyelesaikan berbagai permasalahan dalam kehidupan sosial.

    2. Terjadi Interaksi Sosial

    Ciri-ciri masyarakat yang berikutnya adalah terjadi interaksi sosial. Secara umum interaksi diartikan sebagai tindakan yang dilakukan oleh dua individu atau lebih dengan cara berinteraksi dan berkomunikasi.

    Interaksi sosial dapat dilakukan secara langsung maupun tidak langsung dan yang penting terdapat hubungan timbal balik. Setiap individu melakukan interaksi untuk menjalin hubungan, berdiskusi, meminta bantuan, hingga bekerjasama dalam kehidupan bermasyarakat.

    Pada dasarnya interaksi sosial dapat terjadi meskipun tidak ada komunikasi yang dijalin secara langsung. Misalnya saat kita mendengarkan radio atau berkomunikasi melalui telepon. Selain itu ada beberapa hal yang menjadi ciri terjadinya interaksi, yaitu:

    Jumlah pelakunya lebih dari satu orang.

    Terdapat komunikasi antara para pelaku dengan memanfaatkan simbol-simbol tertentu sebagai media.

    Adanya tujuan khusus yang perlu dicapai melalui interaksi sosial.

    3. Tinggal di Wilayah Tertentu

    Menempati wilayah tertentu merupakan ciri-ciri utama masyarakat. Sekelompok individu yang tinggal di suatu wilayah biasanya memiliki latar belakang, nilai, dan norma sosial yang sama. Maka dari itu karakteristik masyarakat bisa berbeda-beda sesuai dengan tempat tinggalnya.

    Di wilayah tersebut, masyarakat tinggal bersama-sama, berdampingan, dan saling menghargai satu sama lain meskipun berasal dari tempat yang berbeda. Mereka juga memiliki sistem yang fungsinya untuk mengatur hubungan antarindividu.

    Tempat tinggal menjadi kebutuhan pokok yang dibutuhkan oleh setiap manusia. Oleh sebab itu para individu akan berbondong-bondong mencari suatu wilayah untuk dijadikan rumah bersama dengan keluarga atau kelompok masyarakat lainnya.

    4. Memiliki Kebudayaan

    Individu-individu yang tinggal berkelompok dan menjadi anggota masyarakat biasanya memiliki kebudayaan. Alasannya karena setiap individu akan melakukan interaksi hingga akhirnya mulai terbentuklah suatu kebudayaan berdasarkan nilai-nilai yang dianut.

    Oleh karena itu, seringkali masyarakat yang sudah terbiasa hidup bersama bertahun-tahun memiliki kebudayaan atau kebiasaan berbeda dengan masyarakat lainnya. Bahkan kebudayan ini nantinya akan diwariskan secara turun temurun.

    5. Sering Mengalami Perubahan

    Memiliki sifat yang dinamis dan selalu mengalami perubahan merupakan salah satu ciri-ciri masyarakat. Perubahan yang terjadi dalam kehidupan masyarakat akan disesuaikan dengan kebudayaan yang sebelumnya sudah dianut bersama-sama.

    Selain itu perubahan dalam masyarakat bisa terjadi akibat adanya perpindahan penduduk atau migrasi dari suatu wilayah ke wilayah lainnya. Sehingga masyarakat yang tadinya sudah memiliki satu kebudayaan harus kembali menyesuaikan diri.

    Perubahan sosial juga menjadi faktor yang menyebabkan masyarakat menjadi sering berubah. Seiring perkembangan zaman, individu memiliki pandangan dan pola perilaku yang berbeda-beda. Akibatnya supaya bisa membentuk masyarakat yang akur, setiap individu harus saling menghargai.

    6. Adanya Pemimpin

    Berikutnya, ciri-ciri terbentuknya masyarakat adalah terdapat pemimpin. Di dalam kehidupan masyarakat sendiri, pemimpin memiliki tugas untuk mengatur setiap anggota agar bisa hidup berdampingan dengan rukun dan damai.

    Pemimpin juga ada untuk menindaklanjuti aturan-aturan yang telah disepakati bersama agar bisa berjalan sebagaimana mestinya. Dengan begitu masyarakat dapat mencapai semua tujuan dan kepentingan bersama.

    Biasanya pemimpin dipilih secara adil oleh para anggota masyarakat. Cara pemilihannya bisa melalui pemilu untuk lingkup yang lebih besar, dan memanfaatkan musyawarah mufakat bagi masyarakat dalam lingkup RT atau RW.

    7. Terdapat Stratifikasi Sosial

    Stratifikasi sosial merupakan pengelompokkan setiap anggota masyarakat secara horizontal maupun vertikal. Melalui pengelompokkan ini masyarakat akan dibagi dalam lapisan dan kelas-kelas yang disusun sesuai dengan kebutuhan.

    Tujuan dari adanya stratifikasi sosial adalah untuk menempatkan kedudukan dan peran masing-masing individu atau kelompok dalam kehidupan masyarakat. Sehingga biasanya dalam proses pengelompokkan masyarakat terdapat kaitan erat dengan konsep kekuasaan.

    Ciri-ciri Masyarakat Modern

    Ciri-ciri-Masyarakat-Modern

    Seiring dengan perkembangan zaman yang sudah semakin maju dan didukung dengan kemajuan teknologi, masyarakat telah mengalami perubahan. Ada beberapa hal yang menjadi ciri dari masyarakat modern, yakni:

    1. Sifat Individualisme

    Salah satu ciri-ciri yang menggambarkan masyarakat modern adalah sifat individualisme. Sifat ini mendorong setiap individu untuk melakukan apa saja secara bebas tanpa perlu mempertimbangkan kepentingan orang lain.

    Oleh karena itu, kebanyakan masyarakat modern merasa lebih leluasa untuk mewujudkan semua hal yang menjadi keinginannya. Sifat individualism juga terlihat dalam proses interaksi sosial di dalam kehidupan masyarakat.

    2. Memiliki Sikap Terbuka

    Selain bersifat individualis, masyarakat modern juga memiliki sikap dan pemikiran yang lebih terbuka. Biasanya mereka akan menyambut penemuan baru dan perubahan dalam kehidupan sosial secara sukarela.

    Baik perubahan yang terjadi di bidang teknologi, budaya, ataupun pendidikan. Tak hanya itu, masyarakat modern juga terkenal dengan sikapnya yang mudah menerima nilai-nilai baru dan berpikir rasional demi membawa kesejahteraan.

    3. Gaya Hidup yang Mewah

    Dikarenakan ada banyak perubahan dan perkembangan dalam kehidupan sosial yang semakin maju, masyarakat modern jadi memiliki gaya hidup mewah. Pasalnya semua keperluan yang mereka butuhkan bisa didapatkan dengan mudah.

    Bahkan gaya hidup yang mewah sudah menjadi hal yang wajar dan biasa dalam kehidupan sehari-hari mereka. Contohnya seperti pola makan, jenis kendaraan, perabotan yang digunakan, dan hal-hal rumah tangga lainnya.

    4. Mobilitas Tinggi

    Masyarakat modern memiliki pemikiran yang lebih terbuka dan luas dalam berbagai bidang. Terutama pada bidang pendidikan dan munculnya konsep industrialisasi. Kedua hal tersebut menjadi faktor pendorong yang kuat untuk melakukan mobilisasi.

    Maka dari itu, kebanyakan masyarakat modern lebih sering berganti profesi sesuai dengan perkembangan zaman. Mereka juga bisa berpindah-pindah dengan mudah dalam rentang waktu yang singkat. Tujuannya adalah untuk mengembangkan potensi diri agar bisa menjadi masyarakat yang lebih maju.

    Berdasarkan dari pemaparan di atas, dapat disimpulkan bahwa sekelompok individu yang tinggal di suatu wilayah merupakan ciri-ciri masyarakat. Selain itu, masyarakat juga memiliki sebuah sistem dan pola interaksi tertentu dalam menjalankan kehidupan bermasyarakat.

    Baca Juga:

  • Sejarah Lahirnya Sosiologi di Dunia dan Indonesia, Lengkap!

    Sejarah Lahirnya Sosiologi di Dunia dan Indonesia, Lengkap!

    Pada dasarnya, sosiologi merupakan ilmu sosial yang memiliki fokus untuk mempelajari dan mengkaji seluruh peristiwa dalam kehidupan masyarakat. Jika dilihat dari sejarah lahirnya sosiologi, ilmu ini mulai berkembang sejak abad ke-19 dan masih mengalami perubahan hingga saat ini.

    Sama seperti ilmu pengetahuan lainnya, sosiologi juga memisahkan diri dari filsafat dan berdiri sebagai kajian baru. Menurut sejarah perkembangannya, ilmu sosiologi lahir karena adanya sebuah perubahan yang sangat besar di Eropa Barat.

    Kronologi dan Sejarah Lahirnya Sosiologi

    Kronologi-dan-Sejarah-Lahirnya-Sosiologi

    Terdapat beberapa peristiwa sejarah yang melatarbelakangi lahirnya sosiologi sebagai salah satu ilmu pengetahuan sosial di dunia. Melalui serangkaian peristiwa ini, sosiologi terus mengalami perkembangan mengikuti perubahan pada tatanan masyarakat.

    1. Revolusi Politik atau Revolusi Prancis

    Sejarah lahirnya sosiologi dan perkembangannya diawali dengan peristiwa politik yang dikenal sebagai Revolusi Prancis. Peristiwa besar yang terjadi pada tahun 1789 ini mampu menyulut semangat para pakar untuk memahami perubahan dalam kehidupan sosial masyarakat.

    Serangkaian konflik dan peperangan yang terjadi selama Revolusi Prancis telah menyebabkan banyak kerugian. Sehingga pada saat itu para pakar berusaha untuk memperbaiki tatanan masyarakat yang bercerai berai.

    Bahkan mereka berpikir secara ekstrim untuk berupaya mengembalikan keadaan seperti saat abad pertengahan. Hingga pada akhirnya fokus ilmu sosiologi bergeser pada isu ketertiban sosial yang kini dikenal sebagai sosiologi klasik.

    Di samping itu Auguste Comte berpendapat bahwa masyarakat Prancis tidak mampu mengatasi permasalahan yang terjadi dan justru memunculkan konflik antarkelas. Oleh sebab itu ia memiliki pemikiran bahwa semua penelitian tentang masyarakat harus dijadikan ilmu sendiri.

    2. Revolusi Industri dan Kapitalisme

    Selanjutnya, sejarah lahirnya sosiologi juga dipengaruhi dengan peristiwa Revolusi Industri yang terjadi di Inggris. Peristiwa ini diawali dengan perubahan cara produksi yang sebelumnya mengandalkan pada sektor pertanian berubah menjadi sektor industri.

    Ada beberapa penemuan baru dan perkembangan di bidang teknologi yang akhirnya mempengaruhi mata pencaharian masyarakat. Salah satu penemuan yang paling populer adalah kemunculan mesin uap oleh James Watt.

    Dari penemuan tersebut, teknologi terus berkembang dan corak masyarakat yang awalnya agraris mulai bergeser ke sektor industrialisasi. Meskipun perkembangan teknologi seharusnya bisa memperbaiki kehidupan masyarakat, namun yang terjadi adalah sebaliknya.

    Kapitalisme mulai lahir dengan ditandai adanya penguasaan aset produksi oleh golongan borjuis. Sedangkan masyarakat kecil hanya dijadikan buruh dengan tingkat keuntungan yang sangat dan menyebabkan ketimpangan.

    Kondisi ketimpangan kelas dan kapitalisme akhirnya memicu munculnya gerakan buruh. Tujuan dari gerakan ini adalah menuntut kesejahteraan secara radikal. Dalam perkembangannya, pergolakan buruh menjadi kajian untuk para pakar, seperti Marx, Weber, Durkheim, dan Simmel.

    3. Munculnya Sosialisme

    Akibat konflik yang melibatkan kaum borjuis dan buruh pada peristiwa Revolusi Industri, muncullah sebuah paham baru, yaitu sosialisme. Kemunculan paham ini merupakan sebuah upaya yang dilakukan kaum buruh untuk memerangi kapitalisme.

    Karl Marx merupakan salah satu tokoh yang mendukung lahirnya gagasan sosialisme. Banyak opini dan tulisan yang ia buat untuk mengkritik kapitalisme habis-habisan. Pemikiran tentang sosialisme dikembangkan demi mencapai keadilan dan kesejahteraan pada tatanan sosial masyarakat.

    Dalam beberapa gagasannya tentang sosialisme, Marx memiliki impian untuk membentuk tatanan masyarakat baru melalui revolusi sosial dan gerakan buruh. Walaupun keinginannya tersebut cukup mengkhawatirkan, namun ia mendapatkan banyak dukungan dari para buruh.

    4. Feminisme

    Feminisme juga memiliki peran dalam sejarah lahirnya ilmu sosiologi. Gerakan ini dilakukan oleh para perempuan untuk menuntut adanya keadilan dan persamaan hak. Mereka juga ingin keluar dari subordinasi yang dibuat oleh sistem sosial dalam masyarakat Eropa yang tidak adil.

    Bersama dengan gerakan buruh, para perempuan ikut melakukan aksi sosial untuk memperjuangkan kesetaraan gender, menghapus perbudakan, dan menyamaratakan kedudukan perempuan dalam hukum. Hingga akhirnya gerakan tersebut ikut dikaji dalam ilmu sosiologi.

    5. Urbanisasi

    Urbanisasi merupakan istilah digunakan untuk menggambarkan fenomena laju perpindahan penduduk desa ke kota. Saat peristiwa Revolusi Industri terjadi, pergerakan urbanisasi terjadi dengan sangat cepat dan mengkhawatirkan.

    Fenomena urbanisasi tersebut terjadi akibat adanya perubahan dalam sistem produksi yang secara tidak langsung memaksa penduduk desa untuk melakukan perpindahan. Namun ternyata arus urbanisasi justru membawa dampak yang besar pada penyesuaian pola perilaku.

    Bahkan mulai terbentuk golongan masyarakat urban yang masih sulit untuk saling menyesuaikan diri. Serangkaian konflik juga mulia bermunculan saat wilayah pedesaan terkena dampak industrialisasi. Permasalahan tersebut semakin berkembang ketika Amerika mengalami efek dari Revolusi Industri.

    6. Perubahan Keyakinan dan Agama

    Dalam ilmu sosiologi, kita mempelajari tentang keyakinan, kepercayaan, dan agama yang dijadikan pedoman hidup masyarakat. tak dapat dipungkiri bahwa perkembangan kapitalisme dipengaruhi oleh perubahan pada bidang keagamaan.

    Salah satunya adalah fenomena gerakan protestan yang mulai berkembang pesat dan dijadikan kajian menarik bagi para sosiolog. Peristiwa yang terjadi antara gerakan keagamaan dan kapitalisme ini dikaji oleh Weber melalui karyanya, yakni The Protestant Ethic and The Spirit Capitalism.

    7. Perkembangan Ilmu Pengetahuan

    Sejarah lahirnya sosiologi diikuti dengan perkembangan ilmu pengetahuan yang semakin pesat. Tidak mengherankan jika banyak pakar yang berusaha untuk menggunakan pendekatan dari ilmu lainnya untuk mengkaji sosiologi.

    Namun nyatanya tidak semua ilmu pengetahuan dapat dikaji bersamaan dengan sosiologi. Misalnya seperti pakar-pakar yang mencoba menggunakan pendekatan ilmu pengetahuan alam untuk mengembangkan sosiologi seiring dengan perkembangan zaman.

    Hasilnya malah menimbulkan perdebatan dari para pakar yang memiliki argumentasi bahwa fenomena sosial tidaklah sama dengan fenomena alam. Maka dari itu, sosiologi terus dikembangkan mengikuti dengan perubahan dan kehidupan dalam masyarakat sosial.

    Bahkan hingga kini, ilmu sosiologi masih terus berkembang karena sifat masyarakat yang dinamis. Sehingga sosiologi menjadi bahan kajian ilmu sosial yang perkembangannya dipengaruhi oleh peristiwa, fenomena, dan perubahan masyarakat.

    Sejarah Lahirnya Sosiologi di Indonesia

    Sejarah-Lahirnya-Sosiologi-di-Indonesia

    Sosiologi masuk ke Indonesia saat masa penjajahan Belanda. Ilmu ini dikaji dengan cara yang cukup berbeda karena para pemikir didominasi oleh ahli hukum. Sehingga awalnya sosiologi hanya digunakan untuk mendukung pengkajian hukum dan ilmu pengetahuan lainnya saja.

    Menurut sejarah, sosiologi pertama kali dikembangkan oleh Krom, Veth, dan Snouck Hurgronje sebagai ahli kemasyarakatan dari Belanda. Mereka memahami struktur masyarakat Indonesia dan menguasai berbagai hukum adat di hampir seluruh wilayah.

    Selain itu ilmu sosiologi dikaji oleh tokoh-tokoh Nusantara, seperti Sri paduka Mangkunegoro IV yang sering memasukan unsur relasi manusia dalam ajaran Wulang Reh. Ki Hajar Dewantara sebagai tokoh pendidikan juga ikut mempraktikkan konsep sosiologi.

    Hingga pada akhirnya sosiologi mulai diajarkan di Sekolah Tinggi Hukum yang berlokasi di Jakarta. Bahkan sekolah ini menjadi satu-satunya institusi pendidikan yang mengajarkan sosiologi kepada para mahasiswa.

    Maka dapat disimpulkan bahwa sejarah lahirnya sosiologi telah dimulai sejak revolusi yang terjadi di Prancis dan masuk ke Indonesia saat masa penjajahan Belanda. Sebagai ilmu sosial yang bersifat dinamis, sosiologi masih dikembangkan hingga sekarang seiring dengan perkembangan zaman.

    Baca Juga:

  • 10 Teknik Pencak Silat, Gambar dan Penjelasannya Lengkap

    10 Teknik Pencak Silat, Gambar dan Penjelasannya Lengkap

    Pencak silat merupakan salah satu cabang olahraga yang berasal dari seni beladiri tradisional yang ada di nusantara. Bahkan masing-masing daerah memiliki istilah tersendiri terkait pencak silat. Untuk bisa melakukan gerakan pencak silat dengan benar, maka diperlukan teknik pencak silat yang tepat.

    Salah satu ciri khas dari olahraga pencak silat adalah gerakan yang lincah dan tingkat konsentrasi yang tinggi. Dalam hal ini ada banyak teknik dan gaya yang bisa diterapkan. Untuk mengetahui teknik dasar pencak silat beserta penjelasannya, silakan simak ulasan berikut.

    Macam-macam Teknik Pencak Silat

    Seperti yang telah disinggung di awal, untuk melakukan gerakan pencak silat diperlukan teknik yang tepat. Untuk lebih jelasnya, di bawah ini adalah urutan teknik dasar di dalam pencak silat yang harus dikuasai oleh seorang pesilat:

    1. Kuda-Kuda

    Kuda-Kuda

    Teknik pencak silat kuda-kuda merupakan teknik dasar pertama yang wajib dikuasai pesilat. Teknik ini bertujuan untuk menjaga keseimbangan badan, yaitu pada saat menyerang maupun bertahan.

    Caranya adalah dengan menempatkan kaki di tanah dengan posisi kaki layaknya sedang menunggang kuda. Berdasarkan bentuknya, teknik kuda-kuda bisa dibedakan menjadi 3. Yaitu kuda-kuda ringan, sedang dan berat.

    Jika dilihat dari bobot tumpuannya, maka kuda-kuda dibedakan menjadi 5. Yaitu kuda-kuda depan, belakang, tengah, kuda-kuda samping dan kuda-kuda silang.

    2. Sikap Pasang

    Sikap-Pasang

    Salah satu teknik dasar pencak silat adalah sikap pasang. Teknik ini dilakukan setelah sikap kuda-kuda dilakukan dengan benar. Sikap pasang merupakan kombinasi gerakan kaki dan sikap lengan. Dengan teknik ini posisi badan akan lebih fleksibel saat menyerang dan bertahan.

    Secara garis besar, sikap pasang dilakukan tanpa kuda namun harus disertai kewaspadaan karena merupakan sikap awal sebelum menyerang dan mempertahankan diri. Dalam hal ini ada 4 sikap pasang teknik pencak silat yang harus dikuasai dengan sempurna, yaitu:

    • Sikap Pasang Satu

    Sikap pasang ini dilakukan dengan posisi badan yang tegap dan kedua tangan berada di samping badan. Sementara pada kedua kaki bisa dibuka selebar bahu.

    • Sikap Pasang Dua

    Sikap pasang dua dilakukan dengan membuka kedua kaki selebar bahu, posisi badan tegap serta kedua tangan yang mengepal sejajar dengan pinggang.

    • Sikap Pasang Tiga

    Cara melakukan sikap pasang tiga mirip dengan sikap pasang dua, namun posisi tangan sejajar dengan mata, dan kepalan tangan kondisinya terbuka.

    • Sikap Pasang Empat

    Untuk melakukan sikap pasang empat, caranya hampir sama dengan sikap pasang tiga. Hanya saja kepalan tangan yang sebelumnya terbuka bisa dikepalkan dengan posisi menyilang dan sejajar dengan mata.

    3. Pola Langkah

    Teknik pencak silat berikutnya adalah pola langkah. Teknik yang satu ini sangat berguna karena akan membuat lawan kesulitan dalam menebak gerakan pesilat. Caranya adalah dengan mengubah langkah kaki dari satu titik ke titik yang lain sesuai strategi masing-masing.

    Untuk melakukan teknik ini diperlukan kombinasi gerakan pada postur badan, pola lantai, postur tangan, serta pola kaki saat melangkah. Berikut adalah beberapa jenis pola langkah yang wajib diketahui:

    • Pola Langkah Lurus

    Pola langkah ini dilakukan dengan membentuk garis lurus, caranya adalah dengan melakukan gerakan maju atau mundur.

    • Pola Langkah Zig-zag

    Sesuai dengan namanya, pada pola ini pesilat melakukan gerakan langkah zig-zag seperti gergaji. Pola ini bisa dimulai sejak pada posisi pertama.

    • Pola Langkah Segitiga

    Pola langkah segitiga dilakukan dengan cara bergerak membentuk sebuah bidang segitiga. Biasanya ada dua posisi yang digunakan, yaitu posisi depan dan tengah.

    • Pola Langkah Segi Empat

    Pola langkah ini hampir sama dengan segitiga dimulai dengan mengkombinasikan kuda-kuda depan dan tengah. Kemudian maju dengan kuda-kuda tengah dan membentuk pola langkah segi empat.

    • Pola Langkah U

    Pola langkah dalam pencak silat berikutnya adalah pola langkah U atau membentuk tapal kuda. Pada pola langkah ini pesilat bisa memulainya dengan posisi lurus kemudian menggerakkan kaki ke kanan.

    • Pola Langkah S

    Pola langkah yang satu ini dilakukan dengan mengkombinasikan pose samping, pose belakang dan pose tengah.

    4. Teknik 8 Penjuru Mata Angin

    Teknik dasar dalam pencak silat ini bertujuan untuk menentukan arah yang tepat, baik ketika akan melakukan serangan maupun akan bertahan. Titik tumpu pada teknik ini berada di tengah dan pesilat bisa bergerak ke 8 arah utama, seperti utara, timur, barat, selatan dan lainnya.

    Atau bisa juga dengan melakukan gerakan mundur. Bisa mundur ke arah samping kiri, samping kanan, maju ke arah kanan, ke kiri atau mundur ke belakang sesuai strategi yang digunakan.

    5. Teknik Tendangan Pencak silat

    Teknik pencak silat tendangan merupakan teknik serangan yang dilakukan dengan menggunakan kaki. Meski begitu, teknik tendangan juga bisa dilakukan untuk bertahan dari serangan lawan. Tendangan bisa menggunakan telapak kaki, lutut maupun tulang kering.

    Dalam pencak silat sendiri ada beberapa jenis tendangan yang biasanya dilakukan pesilat. Yaitu tendangan lurus yang dilakukan dengan pangkal jari kaki, tendangan melingkar yang menggunakan pangkal jari kaki serta tendangan jejag atau gejos dengan sasaran perut lawan.

    Jenis tendangan lainnya adalah tendangan sabit yang membentuk lintasan melengkung seperti bulan sabit, tendangan T yang dilakukan ke samping serta tendangan belakang yang dilakukan dengan cara memutar.

    6. Teknik Pukulan Pencak Silat

    Teknik dasar pukulan pencak silat dilakukan dengan menggunakan tangan. Dalam pencak silat ada beberapa teknik pukulan yang perlu dikuasai oleh pesilat. Diantaranya adalah pukulan depan yang dilakukan dengan posisi kaki di depan, tangan sejajar dan tidak sejajar.

    Jenis pukulan lainnya adalah pukulan bandul yang dilakukan dengan menggerakkan tangan dari bawah ke atas, pukulan tegak yang ditujukan pada bahu, pukulan melingkar yang menjadikan pinggang sebagai sasarannya sertai pukulan samping yang dilakukan ke samping.

    7. Teknik Pencak Silat Tangkisan

    Teknik tangkisan dalam pencak silat digunakan untuk melakukan pertahanan dengan cara memblokir serangan lawan. Yaitu dengan kontak langsung pada bagian tubuh lawan yang melakukan serangan. Bisa dengan tangkisan satu lengan atau tangkisan dua lengan,

    8. Teknik Guntingan

    Salah satu teknik dasar yang harus dikuasai dalam pencak silat teknik guntingan. Teknik ini dilakukan dengan tujuan menjatuhkan lawan. Caranya adalah dengan menjepitkan kaki ke kaki, pinggang, leher, atau tulang kering dan bagian tubuh lainnya yang menjadi sasaran.

    Ada tiga jenis teknik guntingan yang bisa dilakukan, yaitu teknik guntingan bawah, tengah dan atas. Masing-masing membutuhkan kecepatan gerak serta ketepatan gerak kaki. Perlu diingat bahwa teknik ini hanya bisa dilakukan pesilat profesional.

    9. Teknik Kuncian

    Teknik berikutnya adalah teknik kuncian atau teknik cutting. Dengan melakukan teknik ini maka lawan tidak bisa bergerak karena sudah terkunci. Untuk gerakannya sendiri mengkombinasikan gerakan tangan, kaki dengan tangkisan dan tangkapan.

    10. Teknik Berbaring

    Tujuan dari teknik berbaring adalah melatih kemampuan jatuh dan mempertahankan diri. Dalam hal ini ada tiga jenis teknik yang bisa dilakukan, yaitu sikap miring, sikap terlentang dan sikap telungkup.

    Pada dasarnya ada banyak teknik pencak silat yang harus dikuasai oleh seorang pesilat. Namun secara garis besar ada 10 teknik yang wajib dikuasai. Mulai dari teknik kuda-kuda, sikap pasang, pola langkah, teknik arah, tendangan, pukulan, tangkisan, guntingan, kuncian dan teknik berbaring.

    Baca Juga:

  • Renang Gaya Dada: Teknik Dasar Gerakan dan Sejarahnya

    Renang Gaya Dada: Teknik Dasar Gerakan dan Sejarahnya

    Renang merupakan salah satu jenis olahraga yang cukup digemari karena memiliki banyak manfaat bagi kesehatan. Dalam renang sendiri ada beberapa variasi gaya yang bisa dipilih. Satu diantaranya adalah renang gaya dada atau renang gaya katak.

    Renang dengan gaya dada bisa dijadikan pilihan untuk dikuasai selain gaya renang lainnya, seperti renang gaya bebas, renang gaya punggung dan renang gaya kupu-kupu. Untuk tahu lebih jauh tentang renang gaya katak, silakan ikuti pembahasannya secara lengkap di bawah ini.

    Sejarah Renang Gaya Dada

    Sejarah-Renang-Gaya-Dada

    Renang gaya katak atau gaya dada sudah dipopulerkan sejak tahun 1875 oleh Matthew Webb, seorang perenang asal Inggris. Perenang ini menjadi orang pertama yang berenang di Selat Inggris menggunakan gaya katak atau dada.

    Sementara pada abad ke-19, gaya dada juga sudah diajarkan disekolah-sekolah dan menjadi salah satu cabang renang yang dilombakan. Dalam perkembangannya, gaya dada dimodifikasi oleh beberapa perenang sampai akhirnya dikenal gaya dada Amerika dan gaya dada Eropa.

    Teknik Renang Gaya Dada

    Teknik-Renang-Gaya-Dada

    Renang dengan gaya dada sering disebut dengan renang gaya katak. Karena gerakan dalam gaya renang ini mirip dengan gerakan katak pada saat berenang. Caranya adalah dengan menghadapkan dada ke permukaan air, kedua tangan posisi lurus ke depan dan badan dalam kondisi tetap.

    Tentunya ada beberapa teknik yang harus dikuasai oleh perenang agar bisa melakukan gaya renang dada dengan benar. Apa saja tekniknya, berikut ini penjelasannya.

    1. Teknik Posisi Badan

    Posisi  badan renang gaya dada adalah selalu dalam keadaan yang tetap sementara bagian dada menghadap ke arah permukaan air. Oleh karena itu teknik dasar pertama yang harus dilakukan adalah melatih posisi badan pada saat meluncur.

    Caranya yaitu dengan memposisikan badan dan seluruh anggota badan untuk rileks pada saat meluncur. Tidak boleh mengeluarkan tenaga lebih dan posisi badan harus horizontal.

    Pada saat meluncur, posisi badan cenderung di atas sedangkan kepala di dalam air sekitar 80% dengan posisi muka yang sedikit terangkat.

    2.Teknik Mengapung dan Gerakan Kaki

    Latihan mengapung maupun gerakan kaki merupakan latihan yang harus dilakukan oleh mereka yang belum bisa berenang. Untuk bisa mengapung dengan benar dan melakukan gerakan kaki, berikut adalah caranya:

    • Sikap Awal

    Sikap awal untuk latihan mengapung adalah dengan berpegangan pada tepi kolam dengan posisi badan dan kedua kaki yang lurus ke arah belakang, rata atau sejajar dengan permukaan air. Sedangkan bagian muka atau kepala menghadap ke depan.

    • Gerakan Kaki

    Pada dasarnya gerakan kaki pada renang gaya katak atau gaya dada meliputi dua gerakan. Yaitu gerakan kaki perkembangan dan gerakan kaki tendangan. Adapun cara melakukannya adalah seperti berikut:

    • Arah gerakan kaki pada renang gaya dada adalah lurus ke belakang dan selanjutnya kedua kaki ditekuk pada panggung serta lutut hingga kedua tumit berdekatan.
    • Kedua tumit digerakkan mendekati pinggul dengan ujung kaki yang dibengkokkan atau ditekuk ke arah samping. Kemudian lutut dan tumit perlahan-lahan direnggangkan.
    • Setelah bengkokan atau tekukan pada lutut dan panggul maksimal barulah melakukan gerakan menendang.
    • Dorongan tungkai ke arah belakang hanya bertujuan untuk menempatkan bagian ujungnya ke posisi yang paling bagus dan efektif untuk bisa mendorong air ke belakang.
    • Dalam melakukan dorongan ke belakang yang bekerja adalah kedua telapak kaki.
    • Ketika lutut diluruskan maka kaki harus didorong ke arah keluar dan ke belakang. Gerakan ini harus dilakukan perenang dengan kuat dan cepat.
    • Gerakan diakhiri dengan posisi kedua tungkai yang diluruskan ke arah belakang.

    3. Teknik Gerakan Lengan

    Gerakan lengan dalam renang gaya dada dilakukan secara bersamaan dengan menggunakan teknik yang benar. Secara garis besar ada dua gaya yang harus dilakukan oleh perenang saat melakukan gaya renang dada, yaitu gerakan menarik dan istirahat.

    • Gerakan Menarik

    Gerakan menarik ditandai dengan menarik kedua telapak tangan ke arah belakang sekuat-kuatnya hingga mencapai posisi segaris dengan bahu dan siku pada posisi yang tinggi.

    • Gerakan Istirahat

    Gerakan istirahat pada renang gaya dada dilakukan setelah posisi kedua telapak tangan dan kedua siku berada di bawah dada dengan rapat. Kemudian kedua tangan bisa didorong lurus ke arah depan.

    Ketika lengan pada posisi lurus ke depan dan horizontal, maka gerakan tersebut menandai saat istirahat bagi lengan.

    Untuk lebih jelasnya, berikut ini adalah teknik gerakan lengan pada renang gaya katak atau gaya dada yang perlu diperhatikan:

    • Pada posisi badan yang membungkuk di atas permukaan air, kedua tangan posisinya sejajar dengan bahu yang lurus ke depan dengan seluruh jari yang dirapatkan. Sementara bagian muka di permukaan air.
    • Dengan menahan air, kedua lengan bisa ditarik ke samping bawah dengan posisi siku yang lurus. Ketika posisi siku sudah berada di bawah dada maka bisa segera membengkokkan siku sampai membentuk sudut sekitar 45 derajat
    • Harus diingat, ketika menarik kedua lengan gerakan yang dilakukan seperti sedang mendayung dengan gerakan yang melampaui garis bahu.
    • Ketika menarik kedua lengan, posisi telapak tangan harus menghadap ke arah samping. Dan pada saat mulai membentuk sudut maka kedua telapak tangan akan kembali menghadap ke bawah.
    • Selanjutnya kedua tangan bisa ditarik ke atas sampai berada di bawah dagu dengan posisi telapak tangan yang menghadap ke bawah serta ibu jari tengah yang dalam keadaan rapat.
    • Setelah posisi lengan kembali berada di bawah dagu, maka lengan bisa segera kembali ke sikap semula. Latihan pada teknik gerakan lengan ini harus dilakukan secara berulang.
    • Setelah melakukan latihan sambil membungkukkan badan atau jongkok di kolam dangkal sudah benar-benar dikuasai, maka latihan selanjutnya bisa dilakukan di kolam sedang dengan disertai gerakan meluncur seperti yang telah dijelaskan sebelumnya.

    4. Teknik Gerakan Pengambilan Napas

    Cara bernapas dalam renang gaya dada adalah dengan menarik napas ketika posisi kepala berada di atas permukaan air, yaitu pada saat tarikan lengan berakhir. Sedangkan pada saat kepala masuk ke dalam air dan selama pemulihan lengan napas bisa dikeluarkan.

    Untuk lebih jelasnya, berikut ini adalah teknik gerakan pengambilan napas pada renang gaya katak yang perlu diperhatikan:

    • Sikap Awal

    Sikap awal pada gerakan ini dimulai dengan berdiri di kolam yang dangkal sambil membungkukkan badan hingga rata dengan air. Kemudian bagian wajah menghadap ke arah depan diantara kedua lengan yang posisinya sudah diluruskan ke depan.

    • Gerakan Pernapasan

    Untuk melakukan gerakan pernapasan, latihannya yaitu dengan mengangkat kepala ke atas sampai posisi mulut berada sejajar dengan permukaan air. Gerakan ini bisa dilakukan karena waktunya bersamaan dengan kedua lengan yang menekan air.

    Pada saat kedua tangan sudah berada di bawah dagu maka secara perlahan akan diluruskan ke depan. Selanjutnya kepala diturunkan ke dalam air dan udara bisa dihembuskan di dalam air.

    Dapat disimpulkan bahwa renang gaya dada adalah berenang dengan posisi dada menghadap ke permukaan air. Gaya renang yang satu ini sudah populer di tahun 1875 dan menjadi salah satu cabang renang yang dilombakan di sekolah militer pada abad ke-19.

    Baca Juga: