Category: Pendidikan

  • Proses Terjadinya Gempa Tektonik, Vulkanik, Runtuhan (Lengkap)

    Proses Terjadinya Gempa Tektonik, Vulkanik, Runtuhan (Lengkap)

    Bencana gempa bumi cukup membahayakan hal ini perlu ditanggapi dengan serius terutama bagi daerah yang rawan gempa. Faktor penyebab gempa ini terjadi karena Indonesia ada di jalur Cincin Api Pasifk. Lalu, bagaimana proses terjadinya gempa?

    Pada kesempatan kali ini akan dijelaskan bagaimana proses dari gempa bumi yang datang ecara tiba-tiba. Akibat dari bencana gempa bumi ini menyebabkan kerusakan yang besar bisa dari bangunan, prasarana umum, sampai korban jiwa.

    Bagaimana Proses Terjadinya Gempa Bumi

    Bagaimana-Proses-Terjadinya-Gempa-Bumi

    Gempa bumi yang terjadi disebabkan oleh adanya pergerakan lempeng yang ada di bawah permukaan bumi. Kemudian, terjadi getaran yang akhirnya sampai ke permukaan bumi. Selanjutnya, apabila terjadi gaya yang besar dari pergerakan lempeng ini, maka batuan yang ada di bagian lempeng akan menegang dan mengalami perubahan bentuk.

    Jika pergerakan lempengnya cukup besar, maka getaran yang dihasilkan juga cukup kuat sehingga tak jarang lapisan batuan mengalami patahan atau kempali ke posisi semula setelah getaran hilang.

    Batuan di atas lempeng ini mengalami deformasi atau disebut juga perubahan bentuk. Namun, perubahan ini terjadi tidak secara cepat melainkan perlahan-lahan selama jangka waktu tertentu. Selanjutnya, batuan akan mengeras sehingga energi potensial pada batuan akan meningkat.

    Ketika lempeng mengalami patahan atau pergerakan, maka energi tersebut akan dilepaskan sehingga akan mengalami getaran yang sampai ke permukaan bumi. Semakin besar energi yang terjadi, maka getarannya semakin kuat dan terasa.

    Saat lempeng mengalami patahan selanjutnya, dua bagian lempeng tersebut akan terpisah. Hal ini yang membuat bencana alam gempa bumi seperti yang terjadi di Indonesia. Proses terjadinya gempa bumi pada umumnya terbagi berdasarkan sebab dan kedalamannya.

    1. Proses Terjadinya Gempa Berdasarkan Sebab

    Setelah Anda memahami terjadinya gempa secara umum, berikut akan dibedakan jenis gempa berdasarkan sebabnya. Jenis gempa bumi terbagi menjadi 3, yaitu gempa bumi tektonik, gempa vulkanik, dan gempa bumi runtuhan.

    Gempa Bumi Tektonik

    Jenis gempa bumi tektonik adalah jenis gempa yang disebabkan oleh pergerakan lempeng tektonik. Gempa bumi tektonik ini yang sering ditemukan. Hal ini disebabkan oleh pengaruh proses pembentukan gunung seperti lipatan dan patahan.

    Lempeng bumi adalah lapisan yang bergerak sehingga dari pergerakan tersebut menimbulkan bentang alam pegunungan dan perbukitan. Ketika lempeng bergerak baik menjauhi atau mendekati lempeng lainnya menyebabkan timbulnya energi dan yang besar.

    Tekanan yang besar ini tidak bisa ditahan oleh lempeng ini dan akhirnya akan energi dan tekanan akan  dilepaskan sehingga menimbulkan getaran yang dirasakan. Itulah yang disebut dengan gempa bumi tektonik.

    Gempa Bumi Vulkanik

    Berikutnya adalah gempa bumi vulkanik yaitu jenis gempa yang disebabkan oleh aktivitas vulkanik. Magma yang ada di dalam bumi juga seringkali mengalami pergerakan akibat tekanan sehingga bisa menimbulkan letusan gunung api.

    Saat magma bergerak ke permukaan bumi, maka terjadi gesekan dan pecahan batuan sehingga menimbulkan getaran dan guncangan yang kuat. Hal ini yang menyebabkan lapisan batuan di permukaan bum juga ikut bergerak.

    Namun, getaran yang terasa umumnya hanya ada di sekitar aktivitas vulkanik saja. Semakin jauh wilayahnya dari gunung berapi tersebut maka getarannya semakin lemah sampai tidak terasa. Gempa bumi vulkanik umumnya juga tidak sebesar tektonik sehingga hanya berlangsung dalam waktu yang tepat.

    Gempa Bumi Runtuhan

    Proses terjadinya gempa selanjutnya adalah jenis gempa runtuhan. Gempa ini hanya terjadi di sekitar runtuhan tersebut sehingga skala gempa yang ditimbulkan terbilang kecil dibandingkan gempa bumi vulkanik dan tektonik.

    Selain itu, gempa ini terjadi akibat runtuhan di gua atau pertambangan. Oleh sebab itu, guncangan yang dirasakan hanya ada disekitar wilayah tersebut.

    2. Proses Terjadinya Gempa Berdasarkan Kedalaman

    Menurut kedalamannya, proses terjadinya gempa dibedakan menjadi 3 jenis yaitu gempa bumi dangkal, menengah, dan dalam.

    Gempa Bumi Dangkal

    Gempa bumi dangkal memiliki kedalaman hiposenternya kurang dari 90 km. Karena gempa bumi yang terjadi cukup dangkal, maka ini gempa bumi ini perlu diwaspadai karena tergolong paling berbahaya dibandingkan gempa dengan kedalaman menengah dan dalam.

    Pasalnya, gempa bumi ini dekat dengan permukaan bumi sehingga kerusakan yang ditimbulkan dari gempa ini tergolong cukup besar.

    Gempa Bumi Menengah

    Jenis gempa berikutnya adalah gempa bumi menengah. Dicirikan dengan gempa dengan hiposenter berkisar 90 km sampai dengan 150 km. Dengan kedalaman tersebut membuat gempa yang terjadi bisa sedang dan besar.

    Gempa Bumi Dalam

    Terakhir, adalah gempa bumi dalam. Letak hiposenter gempa ini lebih 150 km di dalam perut bumi sehingga cukup dalam. Gempa ini tidak terlalu berbahaya karena jauh dari permukaan bumi.

    Akibat Gempa Bumi

    Akibat-Gempa-Bumi

    Telah diketahui proses terjadinya gempa bisa disebabkan oleh beberapa faktor. Selain itu, penting juga mengetahui dampak dari gempa bumi. Gempa bumi bisa menngakibatkan dampak fisik dan dampak sosial.

    Dampak fisik yang terjadi akibat gempa ini seperti bangunan yang roboh atau hancur. Ada pula yang mengalami tanah longsor akibat guncangan sehingga merusak sarana dan prasarana umum, permukaan tanah jadi retak, jalan putus, dsb.

    Dampak fisik ini juga menyebabkan banjir karena tanggul bisa rusak lalu bisa menyebabkan bencana alam lainnya seperti tsunami. Sedangkan dampak  dalam bidang sosial tentu cukup banyak kita amati.

    Gempa bumi bisa menimbulkan kerusakan dan menghancurkan rumah penduduk sehingga menimbulkan kemiskinan dan kelaparan. Selain itu, ada penyakit yang dapat diderita oleh korban karena tidak memiliki tempat tinggal dan pengungsian yang layak.

    Bahkan, gempa bumi dalam skala besar bisa menimbulkan dampak melumpuhnya sistem ekonomi dan politik.

    Tips Menghadapi Gempa Bumi

    Dari dampak gempa bumi yang begitu besar, maka kita sebagai manusia harus mengetahui cara menghadapi gempa bumi, diantaranya adalah sebagai berikut:

    1. Jika Ada Di Rumah

    Apabila Anda sedang ada di rumah dan terjadi gempa, maka cara penyelamatan diri yang pertama adalah tidak panik dan berlari keluar. Anda perlu mencari meja atau tempat tidur kemudian bersembunyilah  di bawahnya.

    Jauhkan diri dari perabot besar seperti rak buku, lemari, dan kaca agar tidak tertimpa perabotan tersebut. Selain itu lindungi kepala dengan menggunakan bantal atau alat lainnya dan waspada terhadap langit-langit rumah yang mungkin saja runtuh.

    2. Jika Ada di Luar Ruangan

    Apabila Anda sedang ada di luar rumah, maka cara yang bisa dilakukan yaitu menjauhi bangunan tinggi, tebing yang terjal, papan reklame, pohon tinggi, dan berbagai prasarana lainnya yang dapat menimpa diri pada saat terjadi gempa bumi.

    Selanjutnya, Anda perlu mencari daerah terbuka atau lahan terbuka agar Anda bisa menyelematkan diri dari kemungkinan tertimpa pohon atau bangunan tinggi lainnya .

    Proses terjadinya gempa cukup menyadarkan kita bahwa bencana alam gempa ini bisa terjadi karena beberapa sebab. Oleh sebab itu, kita perlu untuk mewaspadainya apalagi secara geografis, Indonesia memiliki daerah rawan gempa karena dilewati oleh Cincin Api Pasifik.

    Baca Juga:

  • Jenis-jenis Gempa Bumi Berdasarkan Sebab, Getaran dan Lainnya

    Jenis-jenis Gempa Bumi Berdasarkan Sebab, Getaran dan Lainnya

    Di bangku SMA, Anda akan mempelajari jenis-jenis gempa yang ternyata dibagi menjadi beberapa kategori. Informasi terkait dengan gempa ini harus diketahui karena termasuk materi dasar untuk pengetahuan.

    Indonesia sendiri seringkali mendapatkan bencana gempa bumi. Alasannya karena Indonesia berada dipertemuan lempeng yaitu Indo Australia, pasifik, dan Eurasia. Hal ini membuat Indonesia sering mengalami getaran permukaan bumi akibat dari tumbukan antar lempeng, patahan, sampai dengan aktivitas gunung api. Mari kita simak penjelasannya berikut.

    Jenis-jenis Gempa Berdasarkan Sebabnya

    Jenis-jenis-Gempa-Berdasarkan-Sebabnya

    Macam-macam gempa bumi yang akan dibahas adalah dilihat dari berdasarkan penyebabnya. Ada 5 jenis gempa bumi yaitu sebagai berikut.

    1. Gempa Bumi Tektonik

    Jenis-jenis gempa yang paling umum dijumpai adalah gempa bumi tektonik. Gempa bumi tektonik adalah gempa yang disebakan karena pergeseran lempeng atau aktivitas dari tektonisme.

    Lempeng-lempeng tektonik selau aktif bergerak tetapi jika kekuatannya besar, maka energi yang dilepaskan akan besar. Hal ini membuat guncangan atau getaran di lapisan tanah lebih terasa sehingga menyebabkan gempa bumi.

    Namun, ada juga gempa yang tidak kuat sehingga tidak dirasakan oleh manusia. Semakin dekat dengan titik hiposentrumnya maka wilayah tersebut bisa mengalami dampak terbesar. Selain itu, wilayah yang jauh dari titik hiposentrum gempa ini memiliki dampak yang lebih kecil atau tidak merasakan getaran sama sekali.

    2. Gempa Bumi Vulkanik

    Gempa bumi vulkanik adalah gempa dari aktivitas gunung berapi. Jadi, gempa ini terjadi ketika gunung api meletus. Karena tekanan magma yang besar dari dalam permukaan bumi inilah yang menyebabkan ledakan sehingga menimbulkan getaran di wilayah sekelilingnya.

    Oleh sebab itu, gempa bumi ini disertai bencana alam letusan gunung api. Hal ini yang menyebabkan dampak yang terjadi cukup besar terutama di daerah sekitarnya. Terutama terjadi ketika letusan gunung berapi tersebut memilik ledakan besar.

    3. Gempa Bumi Tumbukan

    Jenis gempa berikutnya adalah gempa bumi tumbukan yaitu gempa yang disebabkan oleh meteor atau asteroid. Dari meteor yang jatuh ke permukaan bumi ini yang menyebabkan gempa bumi meski kekuatannya umumnya tidak terlalu besar.

    Gempa bumi tumbukan ini jarang terjadi dibandingkan jenis lainnya karena jatuhnya meteor tidak terjadi secara rutin. Meteor bisa hancur sebelum mencapai ke permukaan bumi karena adanya gaya gravitasi dan lapisan ozon yang mengikis meteor tersebut.

    4. Gempa Bumi Runtuhan

    Nah, gempa ini umumnya terjadi di daerah kapur. Gempa bumi runtuhan ini juga jarang terjadi dan dampaknya tidak terlalu besar karena getarannya hanya  disekitar wilayah yang mengalami runtuhan tersebut.

    5. Gempa Bumi Buatan

    Jenis gempa berdasarkan penyebabnya yang terakhir adalah gempa bumi buatan. Gempa bumi ini disebabkan karena aktivitas dari manusia seperti nuklir, peledakan dinamit untuk bangunan, sampai dengan palu yang dipukul ke permukaan bumi.

    Hal ini yang menyebabkan getaran meskipun tidak menimbulkan dampak yang besar.

    Jenis-jenis Gempa Berdasarkan Kedalaman

    Jenis-jenis-Gempa-Berdasarkan-Kedalaman

    Kategori gempa bumi selanjutnya berdasarkan kedalamannya. Ada 3 jenis gempa bumi dari kedalamannya yaitu gempa dangkal, menengah, dan dalam.

    1. Gempa Bumi Dangkal

    Disebut sebagai dangkal jika titik pusat gempa buminya < 60 km dari permukaan bumi. Titik pusat gempa bumi ini disebut juga dengan hiposentrum. Akibat dari gempa bumi dangkal ini menyebabkan dampak yang besar karena titik gempanya tidak jauh dari permukaan bumi.

    Kerusakan yang ditimbulkan dari gempa bumi dangkal bisa dalam kategori sedang sampai besar bahkan dapat menghancurkan bangunan.

    2. Gema Bumi Menengah

    Berikutnya adalah gempa bumi  menengah yang letak pusat gempa antara 60 – 300 km di bawah permukaan bumi. Gempa ini tidak terlalu memberikan kerusakan yang besar dibandingkan dengan gempa bumi dangkal.

    Hal ini karena kedalamannya yang jauh lebih dalam dari permukaan bumi sehingga tidak menimbulkan efek yang besar setelah sampai ke permukaan. Bahkan kerusakannya terbilang ringan.

    3. Gempa Bumi Dalam

    Jenis gempa berdasarkan kedalamannya yang terakhir adalah gempa bumi dalam. Gempa ini memiliki titik hiposentrum lebih dari  300 km di bawah permukaan bumi. Jaraknya yang jauh dari permukaan bumi inilah yang membuat getarannya tidak terasa bahkan biasanya tidak membahayakan makhluk hidup yang ada di permukaan bumi.

    Jenis-jenis Gempa Berdasarkan Getaran/Gelombang

    Jenis terakhir yaitu gempa berdasarkan getaran atau gelombangnya yang terbagi menjadi dua, yaitu gelombang primer dan sekunder. Untuk lebih jelasnya tentang jenis-jenis gempa ini, simak informasi berikut ini.

    1. Gelombang Primer

    Gelombang primer disebut juga dengan gelombang longitudinal yaitu gelombang yang memiliki getaran dengan kecepatan sekitar 7-14 km/s. Nah, gelombang ini diukur dari titik hiposentrumnya.

    2. Gelombang Sekunder

    Sedangkan gelombang sekunder adalah getaran yang merambat sehingga disebut juga dengan gelombang transversal. Gelombang ini memiliki kecepatan antara 4-7 km/s.

    Gelombang transversal ini tidak bisa merambat lewat medium cair sehingga gempa ini hanya bisa merambat melalui medium padat.

    Cara Menyelamatkan Diri dari Gempa Bumi

    Bila Anda tinggal di lingkungan rawan gempa bumi, maka penting untuk melakukan upaya penyelamatan. Ada 3 tahap penyelamatan yaitu prabencana untuk menghindari bencana tersebut, saat bencana, dan setelah bencana terjadi.

    1. Prabencana

    Untuk mencegah risiko gempa bumi, Anda perlu membuat renana penyelamatan diri. Caranya dengan mengikuti pelatihan bagaimana cara menghadapi runtuhan gempa. Misalnya melakukan perlindungan teradap kepala, bersembunyi di bawah meja atau kasur, dsb.

    Persiapan lainnya seperti menyaipakan p3k di rumah, ada alat pemadam kebakaran, dan berbagai peralatan standar untuk keselamatan. Selanjutnya, perlu update berita terkait informasi gempa bumi terutama bagi yang tinggal di daerah rawan bencana.

    2. Saat Bencana

    Ketika bencana sedang terjadi, Anda bisa melakukan tindakan seperti melakukan upaya penyelamatan diri dengan berlindung di bawah meja. Apabila sudah merasa aman, Anda bisa berlari keluar rumah.

    Tips berikutnya yaitu mematikan semua alat yang tersambung listrik. Tujuannya agar mencegah dari kebakaran. Selanjutnya, jangan menggunakan lift ketika gempa bumi terjadi sebaiknya gunanka tangga darurat untuk melakukan evakuasi.

    Apabila Anda berada di luar ringan jauhkan diri dari bangunan besar dan lebih baik untuk pergi ke lapangan terbuka. Hindari juga tiang dan pohon karena kemungkinan untuk roboh itu besar. Kemudian, apabila Anda sedang mengendarai mobil, pastikan juga untuk menjauhi parkir di dekat bangunan dan persimpangan.

    Hal terpenting lainnya yaitu harus mengikuti instruksi yang sudah diberikan oleh petugas.

    3. Pasca Bencana

    Setelah gempa bumi terjadi, Anda juga tidak boleh enteng karena mungkin saja ada gempa susulan yang terjadi sehingga harus tetap waspada. Apabila Anda di dalam bangunan, segera keluar begitu gempa bumi  berhenti.

    Namun, apabila ada di dalam ruangan tetap berlindung di bawah meja yang kuat. Selanjutnya, periksa api apakah ada bencana kebakaran yang terjadi atau tidak.

    Dari penjelasan di atas, sudah jelas bahwa jenis-jenis gempa ini ada berbagai macam jika dilihat dari kategori tertentu. Kemudian, sudah dijelaskan juga cara siaga yang perlu Anda lakukan ketika gempa bumi terjadi.

    Baca Juga:

  • Renang Gaya Punggung: Teknik Dasar Gerakan dan Posisi Badan

    Renang Gaya Punggung: Teknik Dasar Gerakan dan Posisi Badan

    Olahraga renang gaya punggung merupakan salah satu variasi gaya dalam cabang renang. Seperti gaya renang yang lain, renang dengan gaya punggung juga memiliki ciri khas tersendiri. Selain itu, teknik dasar dalam gaya renang punggung juga berbeda.

    Jika merujuk pada istilah yang menggunakan gaya punggung, maka dapat diketahui bahwa renang dengan gaya ini ditandai dengan posisi punggung yang menghadap ke arah permukaan air. Untuk lebih memahami pembahasan tentang gaya punggung pada olahraga renang ini, silakan ikuti ulasan berikut.

    Teknik Dasar Renang Gaya Punggung

    Teknik-Dasar-Renang-Gaya-Punggung

    Sebelumnya sudah dijelaskan bahwa perenang yang melakukan gaya punggung akan menunjukkan posisi punggung yang menghadap ke arah permukaan air. Sementara posisi wajahnya akan menghadap ke atas. Kondisi ini tentu membuat perenang lebih mudah dalam bernapas.

    Jika dibandingkan dengan renang gaya bebas, maka dapat dikatakan bahwa dari segi gerakan lengan dan kakinya sama. Yang membedakan adalah posisi badannya. Jika renang gaya bebas posisi badan telungkup maka pada gaya punggung posisi badannya terlentang.

    Adapun penjelasan teknik renang gaya punggung akan diuraikan secara lengkap di bawah ini. Silakan ikuti sampai selesai.

    1. Posisi Badan

    Teknik dasar yang pertama berkaitan dengan posisi badan. Dalam hal ini ada beberapa teknik yang perlu diperhatikan, yaitu:

    Teknik Meluncur

    Bagi pemula tentu akan sulit untuk bisa mengambang di air dengan posisi terlentang. Hal ini juga yang menjadi salah satu keunggulan renang dengan gaya punggung. Karena dengan posisi tersebut, perenang bisa dengan leluasa bernapas.

    Adapun cara renang gaya punggung yang benar pada teknik meluncur adalah seperti berikut:

    • Posisi kedua tangan berpegang pada bagian tepi kolam dengan kedua kaki yang dilipat sehingga telapak kaki bertumpu pada dinding kolam dan posisi kedua lutut berada di antara kedua lengan.
    • Pada saat melepaskan pegangan, posisi kepala lurus ke belakang dan kaki secara bersamaan mendorong dinding kolam sehingga badan akan terdorong ke belakang.
    • Posisi wajah tetap menghadap ke arah atas sementara kedua lengan di bagian samping badan.
    • Latihan meluncur ini bisa dilakukan selama berkali-kali agar bisa menghasilkan gerakan meluncur yang maksimal.

    Bentuk Posisi Badan saat Meluncur

    Dalam melakukan teknik meluncur, ada beberapa bentuk posisi badan yang perlu diperhatikan. Diantaranya adalah seperti berikut:

    • Tahap Persiapan

    Tahap ini meliputi gerakan terapung dengan posisi terlentang dan kedua lengan berada di bagian samping badan. Ibu jari ditarik ke atas hingga ke samping badan dan menyentuh bahu atas, sedangkan pergelangan tangan diarahkan keluar.

    • Tahap Pelaksanaan

    Tahap pelaksanaan dilakukan dengan cara merentangkan lengan menuju ke arah luar dan atas. Lengan diluruskan sampai tingginya sama dengan bahu.

    • Tahap Lanjutan

    Sambil merasakan sensasi luncuran, posisi kedua tangan rileks dan menempel di bagian samping badan. Jika latihan menggunakan pelampung maka kedua tangan memegang pelampung dengan posisi lurus diatas kepala.

    Jika latihan tanpa menggunakan pelampung maka bisa berdiri di tepi kolam dengan menghadap dinding kolam. Kemudian kedua kaki didorong kuat-kuat pada lantai kolam ke arah belakang dengan kedua lengan ke belakang.

    2. Teknik Dasar Gerakan Kaki

    Fungsi gerakan kaki pada renang gaya punggung adalah meningkatkan daya dorong badan ke belakang. Gerakan kaki pada gaya punggung ini sama seperti gerakan kaki renang gaya bebas, namun dalam posisi badan yang terlentang. Berikut ini adalah teknik gerakannya:

    • Posisi perenang berdiri di bagian tepi kolam dengan kedua kaki yang ditekuk dan merapat pada dinding kolam.
    • Kedua tangan memegang tepi kolam dan selanjutnya kedua kaki mendorong dinding kolam dengan posisi tangan ke arah belakang.
    • Kedua kaki digerakkan ke atas dan ke bawah secara bergantian dan dimulai dari pangkal paha. Posisi lutut agak dibengkokkan dan diakhiri dengan kibasan pada ujung kaki.
    • Gerakan kaki harus dilakukan secara rileks dan tidak boleh kaku.

    Adapun latihan yang bisa dilakukan untuk meningkatkan teknik gerakan kaki adalah dengan melatih gerakan kaki sambil duduk, menggunakan papan peluncur, sambil memegang tepi kolam, dan sambil merentangkan kedua lengan ke arah samping.

    3. Teknik Dasar Gerakan Lengan

    Fungsi gerakan tangan saat melakukan renang gaya punggung adalah sebagai sumber dorongan seperti pada gerakan kaki. Dengan kombinasi gerakan lengan dan kaki yang benar, maka akan mampu menghasilkan dorongan yang maksimal saat berenang.

    Gerakan lengan pada gaya punggung dilakukan dengan cara memutar lengan seperti mendayung secara bergantian searah jarum jam. Gerakan lengan ini bukan hanya sekedar memberi dorongan saja tetapi juga sebagai pengatur keseimbangan badan.

    Adapun fase gerakan lengan dalam renang gaya punggung terdiri dari:

    Fase Menarik

    Gerakan ini dimulai ketika telapak tangan masuk ke permukaan air beberapa inci hingga pada titik maksimal tekukan siku yang berada di luar samping bahu.

    Fase Mendorong

    Gerakan ini dimulai pada saat terakhir tarikan dengan posisi tangan yang melakukan dorongan ke belakang dan ke bawah ketika berada dalam gerakan seperempat lingkaran.

    Fase Istirahat

    Gerakan ini dimulai ketika posisi tangan sudah keluar dari permukaan air dengan bagian ibu jari yang lebih dulu keluar. Pada saat tangan sudah berada di atas bahu, maka tangan bisa diputar keluar dan masuk ke dalam permukaan air dengan didahului jari kelingking.

    Fase istirahat pada gerakan tangan ini harus dilakukan dalam kondisi yang rileks dan seirama dengan lengan, yaitu ketika melakukan gerakan menarik dan mendorong. Adapun teknik dasarnya adalah seperti berikut:

    • Salah satu ujung kaki dikaitkan pegangan di tepi kolam dan kaki lainnya bertumpu pada dinding kolam,
    • Sikap badan pada posisi terlentang dengan wajah menghadap ke atas dan kedua lengan disamping badan.
    • Lengan diayunkan lurus secara bergantian di atas permukaan air hingga melewati kepala dan masuk kembali ke dalam air.
    • Selanjutnya dimulai gerakan menarik dan mendorong yang kuat sehingga posisi lengan lurus disamping badan.

    4. Pengambilan Napas dan Koordinasi

    Cara mengambil napas yang benar pada renang gaya punggung adalah ketika fase istirahat dari satu lengan dan kemudian mengeluarkannya ketika lengan yang lain istirahat.

    Sementara untuk koordinasi gerakan dimulai dari gerakan meluncur, kemudian dilanjutkan dengan melakukan gerakan kaki, lengan dan mengatur pernapasan sehingga bisa dihasilkan gerakan renang dengan gaya punggung yang benar.

    Start Renang Gaya Punggung

    Start-Renang-Gaya-Punggung

    Gerakan start pada gaya punggung dilakukan dengan cara berjajar di dalam air dengan memegang pegangan start dan menghadap ke dinding. Tangan dan kaki perenang menunjukkan posisi yang bergantung sebelum start renang dimulai.

    Kedua lengan yang mendekati dinding renang ditarik kemudian diikuti dengan gerakan menolak dan sikap kepala dalam posisi menengadah. Gerakan diikuti dengan tolakan kaki, ayunan lengang serta kepala yang menengadah.

    Posisi kedua lengan dari perenang harus lurus setelah kaki melakukan gerakan menolak. Pada saat tubuh sudah berada di permukaan air maka perenang bisa melentingkan badannya dan melakukan teknik meluncur.

    Dapat disimpulkan bahwa renang gaya punggung merupakan kebalikan dari renang gaya bebas. Karena pada gaya punggung posisi badan menghadap ke atas atau terlentang. Sedangkan pada gaya bebas, posisi badannya menghadap ke bawah atau telungkup. Bagaimana, sudah jelas?

    Baca Juga:

  • Batuan Beku: Pengertian, Proses, Jenis, dan Contohnya

    Batuan Beku: Pengertian, Proses, Jenis, dan Contohnya

    Batuan merupakan unsur yang menutupi lapisan litosfer. Jadi, batuan ini menjadi penyusun utama dari lapisan tersebut. Mayoritas batuan yang kita temukan berasal dari batuan beku. Batuan ini berasal dari magma yang mengalami proses pembekuan karena perubahan suhu.

    Untuk memahaminya secara lebih mendalam, akan dijabarkan lebih detail tentang batuan ini mulai dari pengertian, proses, sampai ke ciri-cirinya.

    Pengertian Batuan Beku

    Pengertian-Batuan-Beku

    Pembahasan pertama yang akan kita ulas adalah pengertian dari batuan beku atau disebut juga dengan batuan igneus. Batuan igneus adalah jenis batuan yang terbentuk dari magma yang mengalami proses pembekuan dan mengeras.

    Hal ini terjadi pada di bawah permukaan bumi atau di atas permukaan bumi. Pasalnya, magma tersebut bisa keluar pada saat terjadi aktivitas letusan gunung api. Batuan yang terbentk bisa setengah cair dari magma ataupun yang sudah mengeras di kerak bumi atau bagian mantel bumi.

    Proses Pembentukan

    Proses-Pembentukan

    Setelah Anda mengetahui pengertian batuan beku, penting juga memahami bagaimana proses pembentukan batuan tersebut. Batuan ini terbuat dari proses pendinginan dan kristalisasi magma dengan ciri yang berbeda tergentung pada proses pembentukannya.

    Contohnya seperti batuan plutonik yang termasuk jenis batu igneus dalam. Pembekuan batuan tersebut terjadi di dekat dapur magma sehingga  berlangsung secara lambat dan perlahan-lahan.

    Akibatnya, batuan yang terbentuk memiliki kandungan kristal yang berukuran besar. Contoh batuan dengan ciri ini adalah batu granit, batuan gabro, dan batu peridotim.  Berikutnya, ada juga yang proses pembentukan batuannya ada di bagian korok atau gang tempat lubang keluarnya magma.

    Proses pembentuan batuan yang ada di korok ini berlangsung cukup cepat sehingga batuan yang terbentuk berukuran besar dan ada juga yang kecil. Jenis batuan ini ada yang mengkristal dan ada yang tidak.

    Adapun contoh batuannya yaitu batu granit porfir. Terakhir, yaitu pembentukan batuan igneus yang ada di luar permukaan bumi. Hal ini terjadi ketika magma keluar dalam bentuk lava cair yang berpijar.

    Proses ini disertai dengan pembekuan yang ada di bagian kawah atau di udara. Karena suhunya yang lebih dingin dibandingkan di dalam permukaan, maka proses pembekuan menjadi batuan lebih cepat.

    Hal itu yang mengakibatkan prosesnya berlangsung singkat dan batuan yang terbentuk tidak mengandung kristal atau yang disebut dengan amorf.

    Ciri Batuan Beku

    Setelah Anda memahami beberapa proses pembentukan batuan igneus ini, terdapat juga ciri-cirinya yang membedakan batuan ini dengan jenis batuan lainnya seperti batuan sedimen dan metamorf. Adapun karakteristiknya adalah sebagai berikut:

    • Punya sifat yang keras hal ini bisa langsung terlihat secara fisik.
    • Bentuk batuannya terlihat sangat padat.
    • Tidak ada pelapisan pada batuan sehingga langsung terbentuk secara kompak.
    • Tidak ada fosil karena tidak mengalami proses pelapukan seperti pada batuan sedimen. Namun, bisa saja terjadi apabila batuan tersebut tertimbun oleh bahan piroklastik.
    • Batuannya bersifat homogen.

    Pentingnya Batuan Igneus

    Batuan ini memiliki sifat yang penting dalam kehidupan terutama dalam aspek geologisnya. Beberapa alasan kenapa jenis batuan ini sangat penting adalah sebagai berikut:

    • Untuk kondisi tertentu, batuan ini merupakan tempat dari berkumpulnya berbagai biji logam seperti timah, uranium, tungsten yang banyak dibutuhkan untuk pertambangan.
    • Fitur dari batuan tersebut termasuk menggambarkan karakteristk dari terktonik tertentu sehingga dari situ Anda bisa belajar dan menganalisis rekonstruksi tektoniknya.
    • Diketahui umur pasti dari batuan tersebut dengan menggunakan jenis penanggalan radiomatik tertentu. Oleh sebab itu, dapat dipastikan strata geologi yang berdekatan dan jarak geologi yang berdekatan sesuai dengan urutan waktu pembentukannya.
    • Mengandung berbagai mineral sehingga dapat diketahui komosisi dari mantel tersebut dan dapat digunakan untuk berbagai fungsi kehidupan.

    Jenis Batuan Beku

    Batuan igneus ini tidak hanya memiliki satu jenis, tetapi terbagi lagi menjadi beberapa jenis berdasarkan berbagai aspek. Ada batuan yang dikategorikan berdsarkn cara terjadinya, ada yang berdsarkan kandungan SI02 di batuan tersebut, samai ada indeks warna batuan.

    1. Klasifikasi Batuan Beku Berdasarkan Proses Terjadinya

    Apabila dilihat dari proses terjadinya, batuan ini dibedakan menjadi 3 jenis, yaitu:

    • Deep Seated Rock: jenis batuan igneus yang sudah terbentuk di dasar atmosfer bumi. Jenis batuan ini dikenal juga dengan istilah batuan plutonik. Proses pembentukannya terjadi di dapur magma.
    • Dike Rock: batuan igneus yang terbentuk di bagian korok atau gang yaitu jalur antara dapur magma dan permukaan bumi. Dapat dikatakan jika batuan tersebut terbentuk di dekat permukaan bumi.
    • Effusive Rock: batuan ini terbentuk di permukaan bumi disebut juga dengan batuan vulkanik karena terbentuk setelah magma mengalir ke permukaan atau yang dikenal dengan lava.

    2. Klasifikasi Batuan Beku dari Kandungan SIO2

    Berikutnya adalah jenis batuan dari kandungan unsur SIO2 yang  ada di batuan tersebut. Pembagiannya terdiri dari 4 jenis, yaitu sebagai berikut:

    • Batuan igneus asam batu dengan kadar SIO2 yang cukup besar dibandingkan lainnya yaitu lebih dari 66%. Contoh batuannya yaitu riolit.
    • Batuan igneus intermediate yaitu jenis batuan dengan kandungan SIO2 berkisar 52-66%. Contoh batuan intermediate ini adalah dasit.
    • Batuan igneus basa. Jenis batuan dengan kasar SIO2 dari 45-55%. Contohnya yaitu batu andesit.
    • Batuan igneus ultra basa. Kandungan SIO2 paling kecil sehingga bersifat basa yaitu kurang dari 45%. Adapun contohnya adalah batu basalt.

    3. Klasifikasi Batuan Beku  Berdasarkan Indeks Warna

    Pembagian jenis-jenis batuan igneus yang terakhir adalah berdasarkan dari indeks warna batuan tersebut. Jika dilihat dari warnanya, batu beku ini terbagi menjadi 3 sampai 4 jenis. Hal ini sesuai dengan pernyataan dari ahli terkait pembagian batuan.

    Pembagian indeks warna menurut S.J Shand dibedakan menjadi 3 jenis, yaitu:

    • Mesococtik rock: memiliki kandungan mineral mafik antara 30-60%.
    • Leucoctaris rock: punya kandungan mineral mafik kurang dari 30%.
    • Melanocractik rock: batuan yang memiliki mafik paling besar yaitu lebih dari 60%.

    Selain menurut S.J Shand, pembagian batuan dari indeks warna ini juga dikemukakan oleh S.J Ellis. Bedanya, pembagian jenis ini terbagi menjadi 4 dengan nama-nama yang berbeda. Diantaranya adalah sebagai berikut:

    • Holofelsic: batuan dengan indeks warna paling sedikit yaitu kurang dari 10%.
    • Felsic: indeks warna berkisar 10-40%.
    • Mafelsic: indeks warna yang berada sekitar 40-70%.
    • Mafik: indeks warna lebih dari 70%.

    Contoh Batuan Beku

    Telah diketahui bahwa ada berbagai jenis batuan igneus dengan karakteristiknya masing-masing. Beberapa contoh batuan igneus yang terkenal adalah sebagai berikut:

    1. Batu Obsidian

    Batu obsidian disebut juga batu kaca karena memiliki ciri permukaannya yang halus dan mengkilap. Warna dari batu ini yaitu hitam dan coklat tua. Pembentukannya terjadi di permukaan bumi sehingga proses pembentukannya berlangsung cepat.

    2. Batu Granit

    Batu ini terbentuk dari butiran kasar dengan warnanya yang menarik yaitu ada putih sampai warna abu-abu. Batuan ini biasa dipakai untuk bahan bangunan. Proses terbentuknya di bagian dalam kerak bumi.

    Penjelasan lengkap tentang batuan beku sudah dipaparkan dengan jelas sesuai dengan petunjuk di atas.

    Baca Juga:

  • Teknik Dasar yang Harus Dikuasai Pemain Softball

    Teknik Dasar yang Harus Dikuasai Pemain Softball

    Balitteknologikaret.co.id – Softball  adalah salah satu cabang olahraga beregu yang membutuhkan kerja sama tim dan ketangkasan yang baik dalam permainannya. Ingin mencoba bermain softball? Ketahui lebih dulu teknik dasar yang harus dikuasai pemain softball dan penjelasanya.

    Jumlah pemain dalam softball adalah Sembilan di setiap tim atau regu. Kesembilan orang tersebut mempunyai peran dan tugas masing-masing agar bisa menang. Olahraga softball biasa dimainkan di lapangan softball khusus atau lapangan rumput.

    Tujuan dari permainan softball yakni untuk mencetakkan poin melalui permainan pemain lewat base  ke base dan kembali ke home plate. Olahraga softball di Indonesia mulai berkembang di tahun 1964 dan makin populer di kalangan mahasiswa dan pelajar.

    Di tahun 1970-an, softball mulai menjadi olahraga resmi di Indonesia dan terus mengalami perkembangan hingga kini. Softball sudah masuk menjadi salah satu cabang olahraga yang dipertandingankan di SEA Games dan PON atau Pekan Olahraga Nasional.

    Balitteknologi akan membahas terkait apa saja teknik dasar softball dan penjelasannya yang harus dikuasai oleh pemain. Simak penjelasannya hingga akhir, ya.

    Teknik Dasar Softball dan Penjelasannya

    ilustrasi pemain softball

    Untuk dapat memainkan permainan softball dengan benar dan baik, perlu untuk mengetahui dan menguasai teknis dasar softball. Teknik dasar permainan softball ini perlu dikuasai pemain agar bisa memainkan permainan dengan benar.

    Apa saja teknik dasar dalam softball? Simak penjelasannya di bawah ini.

    1. Teknik Memegang Bola

    Teknik memegang bola menjadi dasar pertama yang harus dikuasai jika ingin bermain softball. Ada tiga cara teknik memegang bola dalam softball, berikut adalah penjelasannya.

    • Pegangan Dua Jari atau Two Finger Grip
      Pemain bisa memposisikan jari tengah dan jari telunjuk di permukaan atas bola. Sedangkan, tiga jari yang lain memegang permukaan bola lain.  Hasil dari menggunakan teknik ini adalah lemparan bola back spin. 
    • Pegangan Tiga Jari atau Thre Finger Grip
      Teknik pegangan tiga jari ini berguna untuk membuat pegangan bola semakin kuat. Caranya dengan meletakkan jari manis, jari telunjuk, dan jari tengah untuk memegang bola. Sedangkan, jari kelingking dan ibu jari memegang permukaan bola di bagian bawah.
    • Pegangan Empat Jari atau Four Finger Grip
      Cara ini bisa dilakukan dengan memegang sekeliling bola dengan memakai lima jadi menjadi satu genggaman. Teknik pegangan empat jari ini bisa menghasilkan putaran bola samping.
    1. Teknik Memukul atauBatting

    Pemain softball harus mengusai kemampuan teknik memukul untuk bisa mendapatkan poin. Dalam teknik memukul ini, dibutuhkan koordinasi antara mata dan tangan yang baik. Berikut dua cara teknik memukul bola softball yang dapat dipelajari:

    • Pukulan Swing
      Teknik pukulan ini dilakukan dengan mengayunkan lengan untuk memukul bola sekeras-kerasanya, hingga bola jatuh di luar lapangan. Pemain perlu rileks ketika memegang bat.
      Saat bola datang, geser kaki ke arah depan datangnya bola. Jika pemain ingin bola terpukul melambung, maka bisa mengayunkan bat ke atas. Sedangkan, jika ingin bola terpukul lurus maka ayunkan bat secara lurus juga.
    • Pukulan Bunt
      Cara melakukan pukulan bunt dengan menahan laju arah bola. Teknik awalannya mirip dengan pukulan swing. Yang membedakannya adalah ketika memukul bola tak disertai dengan ayunan. Oleh karena itu, teknik pukulan ini disebut dengan pukulan pendek atau pukulan tanpa ayunan.
    1. Teknik Menangkap atau Catching

    pemainan olahraga softball

    Pemain softball harus memiliki keterampilan bertahan yakni menangkap.Teknik ini dilakukan dengan tujuan untuk menguasai bola menggunakan tangan yang memakai glove, dari lemparan atau pukulan satu tim.

    Pemain harus mempunyai kemampuan menangkap yang tangkas. Selain itu, harus mampu untuk cepat melempar bola kembali. Ada dua teknik menangkap bola dalam softball yakni ground ball dan fly ball.

    1. Teknik Melempar atauPitching

    Teknik melempat masuk ke keterampilan bertahan dalam softball. Pemain harus jeli untuk memperhatikan unsur ketepatan dan kecepatan. Pelempar bola harus mengetahui bagaimana cara memegang bola dan tekniknya.

    1. Teknik Meluncur atauSliding

    Teknik meluncur ini dilakukan oleh pelari yang bisa membaca situasi untuk melalukan stealing. Tindakan ini dilakukan oleh posisi base runner yang berusaha untuk maju ke base di depannya, ketika patcher mulai melemparkan bola.

    Teknik meluncur ini dilakukan dengan jarak dua hingga tiga meter dari base yang ada di depannya. Pemain dapat melakukan tiga jenis sliding dalam softball, yakni meluncur mengait, meluncur lurus, dan meluncur kepala lebih dulu.

    1. Teknik Menjaga atauFielding

    Teknik menjaga adalah kemampuan gerak dasar untuk pertahanan tim. Teknik ini membutuhkan konsentrasi dan focus tinggi, sebelum bola dipukul oleh batter. Pemain harus bisa mengantisipasi segala kemungkinan, termasuk arah datangnya bola.

    1. Teknik BelariAntarBase

    Teknik ini dilakukan usai pemain memukul bola dari pitcher, dan pemain harus berlari sprint atau cepat. Teknik berlari sprin ini dilakukan dengan lari menggunakna ujung kaki, tangan diayunkan agar tak tegang. Tubuh pun condong ke depan dengan paha yang diangkat tinggi sedikit.

    Demikian penjelasan mengenai apa saja teknik dasar dalam permainan bola softball. Semoga penjelasan di atas dapat membantu, ya.

    Baca Juga: